BAB I Mata Kuliah Jartelkom
description
Transcript of BAB I Mata Kuliah Jartelkom
I. JARINGAN
I.1. PENDAHULUAN
Telekomunikasi listrik diawali oleh Wheatstone dan Morse yang pada tahun 1837 secara independent berhasil dalam eksperimennya mewujudkan sistem Telegrap, diikuti oleh sentral telepon pertama yang muncul pada tahun 1878 di New Haven Connecticut USA, sebagai pengembangan telepon yang ditemukan Alexander Grahan Bell di tahun 1876.Semenjak saat itu jaringan telekomunikasi terus berkembang seiring dengan teknologi serta bentuk layanan jasa yang ditawarkannya, yang secara lebih jelas terlihat pada tabel I.1, dimana perkembangan yang pesat mulai berlangsung diawal tahun 1990’an.
Tabel I.1. Perkembangan Teknik Telekomunikasi
1870 1970 1990 2000Pocket phonesVoice RecognitionDigital End to End ServicesPersonal Service ProfilesDigital Mobile Comm.
Home Banking Satelite Bussiness Telcom.Cashless Calling Personal CommunicationSupplementary Serv.
Virtual Private Systems
Voice Bank International PagingTelevision Cell Phone SkyphoneRadiophone Messaging Teleworking
Telex Datel Telemail TeleshoppingTelegraphy Telephony Facsimile Telex Home Newspaper Home Banking
Telegraphy Telephony Facsimile Colour Fax Cashless CallingTelegraphy Telephone Telemetry Supplementart Service
Telegraphy Telecommand Voice BankingEnhanced data Cell Phone Television MessagingRadiophone TelemailDatel Home NewspaperTelex* Colour FaxFacsimile TelemetryTelephony Telecommand/TelecontrolTelegraphy Enhanced data
TelevisionRadiophoneData TelecommunicationFacsimile
Gbr. I.1. : Pengembangan Teknology komunikasi yang menuju era Information Network System / Sistem Jaringan Berdasarkan
Studi Kasus di Jepang
Bagan pohon pada gbr. I.1. memperlihatkan tahapan proses penggabungan jaringan telekomunikasi menuju era Sistem Jaringan Informasi Terpadu (Information Network System), yang dapat dijelaskan sebagai berikut : Bentuk dasar sinyal informasi : s.telepon, telex, data, telegrap, facs, video. Jumlah pelanggan dari setiap jenis informasi tersebut sebanding dengan
besarnya cabang / dahan / ranting dari bagan pohon tersebut. Jumlah pelanggan paling besar dimiliki oleh komunikasi telepon.Disekitar tahun 1985 jaringan telax dan data melebur jadi satu, disusul oleh jaringan telegrap dan selanjutnya jaringan facsimile menyusul bergabung pada tahun 1990.Diakhir tahun 1995 jaringan gabungan ini berintegrasi lagi dengan jaringan telepon, membentuk jaringan telepon sebagai tulang punggung (back bone network) dari semua sinyal informasi.
I.2. KONFIGURASI JARINGAN
TELEPON
TELEX
DATA
TELEGRAP
FACSIMILE
VIDEO
1981 1983 1985 1990 1995 2000
Gbr. I.2. : Konfigurasi jaringan secara teoritis :(a) Mesh (b) Bush (c) Ring (d) Star (e) Tree
Hubungan komunikasi antara 2 pelanggan dari sentral yang berbeda dapat terjadi bila diantara ke-2 sentral S dimaksud tersedia jaringan komunikasi yang punya alternatif konfigurasi seperti terlihat pada gbr I.2, yakni :
1. MESH / MATAJALAJaringan ini mempunyai sifat khusus / karakteristik sbb :a. Setiap pelanggan terhubung langsung ke pelanggan lainnya.b. Setiap potongan saluran mempunyai kualitas yang sama.c. Jika jumlah pelanggan adalah n, maka :
Setiap pelanggan butuh (n – 1) potongan saluran agar terhubung ke pelanggan lainnya.
Jumlah potongan saluran N = ½ n (n – 1)d. Untuk jumlah n yang besar, konfigurasi ini tidak ekonomis.
Misal bila jumlah pelanggan adalah n = 10.000, berarti jumlah potongan saluran yang dibutuhkan :N = ½ n (n – 1) = 500 (9999) = 49.999.5000 ≈ 50 juta potongan saluran.
2. BUS dan RINGJaringan ini mempunyai sifat khusus / karakteristik sebagai berikut :a. Hanya terdapat satu saluran penghubungb. Setiap pelanggan terhubung langsung ke saluran penghubungc. Setiap saat hanya satu pasang pelanggan yang dapat berkomunikasi.d. Konfigurasi ini paling ekonomise. Ditinjau dari komunikasi telepon secara normal dimana dalam waktu
bersamaan sejumlah pasang pelanggan bisa berhubungan, maka konfigurasi ini tidaklah memenuhi syarat.
f. Konfigurasi ini hanya cocok untuk Local Area Network yang melayani transmisi data jarak dekat.
3. STAR / BINTANGJaringan ini mempunyai sifat khusus / karakteristik sebagai berikut :a. Setiap pelanggan terhubung ke Pusat Switching (Switching Centre)b. Tergantung kemampuan Switching Centre, maka sejumlah pasangan
pelanggan dapat berkomunikasi dalam waktu bersamaan.c. Bila terdapat n pelanggan, maka jumlah potongan saluran N = n.d. Konfigurasi ini lebih ekonomis dibanding dengan Mesh Network (tanpa
menghitung biaya pengadaan Switching Centre)e. Untuk jumlah pelanggan n yg besar, biaya investasi masih tetap tinggi.
4. TREESifat khusus/karakteristik konfigurasi jaringan pohon sebagaimana terlihat pada gbr. I.2.e. adalah sbb :a. Jaringan terdiri atas beberapa kelompok jaringan kecil yg membawahi
sejumlah pelanggan.b. Setiap kelompok jaringan kecil dilayani oleh satu switching centre /
exchange sehingga untuk n buah sentral / exchange dibutuhkan (n – 1) potongan saluran.
c. Kualitas dari potongan saluran haruslah semakin baik bila tingkatannya, semakin tinggi, disebabkan beban trafiknya yang semakin besar.
d. Untuk n jumlah sentral yang sama, konfigurasi jaringan bintang butuh jumlah potongan saluran yang lebih sedikit dibanding dengan konfigurasi matajala. Buat contoh sendiri.
Gbr. I.3. : Pembagian wilayah sentral dari single exchange menjadi multi exchange
Keterangan : Bertambahnya pelanggan menyebabkan jumlah potongan saluran juga meningkat, sehingga jaringan star (bintang) tidak lagi ekonomis. Investasi saluran pelanggan bisa ditekan bila jaringan dibagi atas beberapa kelompok jaringan bintang yg kecil yang masing-masing dilayani oleh suatu exchange, sebagaimana terlihat pd gbr I.3.Selanjutnya pelanggan yang berada dalam exchange yang berbeda dapat saling berhubungan bila kedua exchange tersebut dihubungkan oleh junction seperti terlihat pada gbr I.4.
Gbr. I.4. : Junction sebagai penghubung antar sentral
Untuk exchange yang berjumlah besar, akan terbentuk junction network sebagai jaringan penghubung antar sentral, dimana junction network ini dapat berupa konfigurasi mesh / star ataupun kombinasi dari keduanya dan untuk jumlah n yg besar, maka investasi dapat ditekan dengan tandem exchange sebagaimana terlihat pada gbr. I.5.
Pada Gbr I.5. terdapat 9 Local Exchange dan 1 Tandem Exchange dengan konfigurasi kombinasi matajala dan bintang memperlihatkan bhw hubungan pembicaraan antar 2 pelanggan dari sentral yang berbeda berlangsung melalui : Tandem exchange bila trafik antar sentral relatif kecil. Lintasan langsung bila trafik antar sentral relatif besar.
Gbr. I.5. : Junction network suatu Multi Exchange Area yang dilengkapi Tandem Exchange T.
I.3. KONFIGURASI JARINGAN EKONOMIS
Gbr. I.6. : Biaya jaringan sebagai fungsi dari jumlah pelanggan
Konfigurasi jaringan yang ekonomis tergantung pada jumlah exchange yang dilayani, yang secara grafis dijelaskan pada gbr. I.6.Dari gbr. I.6. terlihat bahwa semakin banyak jumlah exchange maka :a. Biaya pengadaan exchange akan meningkatb. Biaya pengadaan junction akan meningkatc. Biaya pengadaan saluran pelanggan akan menurun.Akumulasi dari ketiganya akan menentukan total biaya yang dibutuhkan bagi pengadaan jaringan yang merupakan superposisi ketiga kurva sebagaimana terlihat pada gambar I.6.
I.4. HIRARKI JARINGAN TELEKOMUNIKASI NASIONAL
Gbr. I.7. Jaringan Telekomunikasi Nasional secara ideal
INTERNATIONALNERWORK
TRUNK NETWORK
LOCAL NETWORK
SATELLITE LINKS
SUBMARINE CABLES
International Tandem Exchange
National Tandem Exchange
Regional Tandem Exchange
Local Tandem Exchange
Local Exchage
Secara ideal Jaringan Telekomunikasi Nasional mempunyai hirarki :1. Local Network / Jaringan Lokal
Dari gbr I.7 terlihat bahwa jaringan lokal adalah saluran penghubung antar pelanggan dgn Local Exchange atau Local tandem Exchange.
Jaringan lokal ini biasa juga disebut jaringan distribusi / pelanggan.
2. Trunk Network / Toll Network Trunk Network adalah jaringan yang berfungsi untuk melayani hubungan
jarak jauh antar Locak Area disuatu wilayah negara. Pada Gbr I.7 terlihat bhw Trunk Network ini berada diantara Local Tandem Exchange dengan National Tandem Exchange.3. International Network
Jaringan yang menyediakan Sambungan Langsung International (SLI),shg sehingga memungkinkan pelanggan suatu Local Exchange utk melakukan hubungan international ke negara manapun. Jaringan ini berada diatas hirarki Gateway Exchange International.Beberapa hal yang perlu diperhatikan disini :1. Beberapa istilah yg digunakan dalam pembahasan hirarki jaringan ini dpt dilihat sebagaimana terlihat pada tabel I.2.
Tabel I.2. Perbandingan istilah dalam hirarki jaringanNo Amerika Utara Inggeris1. Customers’ loop Local Network Access Network2. Central Office Exchange3. End Office Local Exchange4. Inter Office Trunk Junction5. Junctor Trunk6. Toll Office Trunk Exchange7. Toll Network Trunk Network
2. Secara teoritis terlihat bahwa jaringan telekomunikasi nasional merupakan Tree Network / Jaringan pohon. Jumlah potongan saluran N yg dibutuhkan oleh konfigurasi Tree Network dapat ditentukan dengan pemisalan jika :
International Gateway Exch. membawahi p National Tandem Exch. Tiap National Tandem Exch. membawahi q Regional Tandem Exch. Tiap Regional Tandem Exch. membawahi r Local Tandem Exch. Tiap Local Tandem Exch. membawahi s Local Exch.Maka jumlah potongan saluran :
N = p + pq + pqr + pqrs
3. Pesawat pelanggan dalam suatu jaringan komunikasi dapat berupa :
Pesawat telepon tetap / mobile, facs atau PC. Pesawat telepon ekstention dengan PBX (Private Branch Exch,) yang
mempunyai saluran intern untuk melayani pelanggan intern dalam jumlah tertentu sebagaimana terlihat pada gbr. I.8.a.
Local Area Network (LAN) yang terhubung ke jaringan data seperti diperlihatkan pada gbr. I.8.b.
Gbr. I.8. Suatu Local Exchange dengan pelanggan berupa :(a) PBAX (b) LAN
I.5. MACAM SALURAN PADA JARINGAN LOKAL
Jaringan lokal yg merupakan penghubung terminal/pesawat telpon pelanggan dengan Local Exchange seperti terlihat pada gbr I.9. terdiri dari :
1. Jaringan Lokal Akses Tembaga (jarlokat)2. Jaringan Lokal Akses Fiber Optik (jarlokaf)3. Jaringan Lokal Akses Radio (jarlokar)
LOCAL EXCHANGE PABX
Pesawat telepon tetap Pesawat telepon extension
LOCAL EXCHANGE PROVIDER
Pesawat telepon tetap Terminal Data / PC
a.
b.
LOCALEXCHANGE
Gbr. I.9. Macam saluran pada jaringan suatu Local Exchange
I.6. JARINGAN LOKAL : SINGLE EXCHANGE AREA
Sentral lokal Sungguminasa (MS5 SNS) dipilih sebagai contoh realisasi suatu jaringan lokal single exchange sebagaimana yang terlihat pada gambar I.10.
Gbr. I.10. Jaringan lokal Sentral Sungguminasa (MS5 SMS) sebagai contoh jaringan lokal single exchange.1.6.1. JARINGAN LOKAL AKSES TEMBAGA
JARLOKAF JARLOKAR JARLOKAT
JARLOKAT JARLOKAF JARLOKAR
2
3
4
5
6
7
8
9
MS5 SNS 1 10 13
11
12
7
9
14
15
15
14
Main Distribution FrameKabel primerRumah KabelKabel sekunderDistribution PointSaluran penanggalTerminal PembatasSaluran rumahPesawat telponOptical LineTerminal Equipment (OLTE)Passive SplitterOptical Network Unit (ONU)Central Office Terminal (COT)DemuxTransceiver (Tx-Rx)
Jarlokat adalah suatu bentuk jaringan akses yang konfigurasinya seperti terlihat pada gbr. 1.10 terdiri dari :
1. Main Distribution Frame (MDF)2. Kabel primer3. Rumah kabel (RK)4. Kabel sekunder5. Kotak pembagi / Distribution Point (DP)6. Saluran Penanggal7. Terminal Batas8. Kabel rumah9. Terminal pelanggan
Berdasar kemampuannya maka Jarlokat dibedakan atas :1. Jarlokat Murni
Dalam operasionalnya jarlokat murni ini tidak menggunakan tambahan Perangkat aktif.2. Jarlokat tidak murni
Untuk meningkatkan kemampuan / kapasitasnya maka jarlokat tidak murni dilengkapi dengan perangkat tambahan, sehingga satu pair kabel dapat
digunakan oleh beberapa sambungan terminal telepon/data sehingga unjuk kerja perangkat / saluran menjadi lebih baik.
1.6.2. JARINGAN LOKAL AKSES FIBER
Sebagaimana terlihat pada Gbr. 1.10, jarlokat mempunyai perangkat sbb :1. Optical Line Terminal Equipment (OLTE)2. Passive Splitter (PS)3. Optical Network Unit (ONU)4. Kabel serat optik yang menghubungkan OLTE – PS – ONU5. Terminal pelanggan6. Kabel akses tembaga menghubungkan ONU dgn terminal pelanggan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :1. Mengingat kapasitas kanalnya yang besar serta masih mahalnya investasi
jarlokaf, maka dalam aplikasinya jarlokaf sampai saat ini masih selalu dikombinasikan dengan jarlokat.
2. Karena jarlokaf terdpt diantara OLTE dan ONU, maka sesuai penempatan ONU aplikasi jarlokaf punya punya 2 kemungkinan, yaitu : Sebagai kabel primer, bila ONU ditempatkan di tahap RK.
Dengan cara ini maka dari RK sampai ke pesawat / terminal pelanggan digunakan saluran tembaga.
Sebagai kabel primer dan kabel sekunder, bila ONU ditempatkan ditahap DP.Dengan cara ini maka dari DP sampai ke terminal / pesawat pelanggan digunakan saluran tembaga.
I.6.3. JARINGAN AKSES RADIO
Sabagaimana terlihat pada gbr. I.10, jarlokar mempunyai perangkat sbb :1. Pada pihak Sentral terdiri dari :
Multiplexer – Demultiplexer Transceiver
2. Pada pihak pelanggan terdiri dari : Transceiver Multiplexer – Demultiplexer
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan Jarlokar adalah :1. Pemanfaatan jarlokar terutama untuk mengatasi :
Medan / kondisi lapangan yang berat untuk menggelar saluran fisis Kebutuhan yang mendesak
2. Berdasar jarak jangkau dan kapasitas kanalnya, jarlokar dibedakan atas : Jarak jangkau ≤ 5 km, contohnya Wireless Local Loop. Jarak jangkau ≤ 25 km, contohnya Telekomunikasi Pedesaan Jarak jangkau ≤ 40 km, contoh Ultraphone.
3. Frekuensi kerja bervariasi tergantung model dari jarlokar yang digunakan : Telekomunikasi Pedesaan : frekuensi (1,5 – 1,6) GHz Ultraphone : frekuensi (350 – 360) MHz.
I.7. JARINGAN LOKAL MULTI EXCHANGE AREA (MEA) TANPA
TANDEM EXCHANGE
Sebagai contoh dipilih MEA Makassar seperti terlihat pada gbr. I.11.
Gbr. I.11. Jaringan lokal Multi Exchange Area (MEA) Makassar
Penjelasan :1. Local Exchange / Sentral Lokal pada jaringan MEA Makassar
a. Host sebanyak 3 buah yakni : MS1 Balaikota MS2 Mattoangin MS3 Panakkukang
b. Remote Digital Line Unit (RDLU) sebanyak 7 buah yakni : MS4 Kima MS5 Sungguminasa MS6 Antang MS7 Tamalanrea
2. Sesuai kebutuhannya maka beberapa junction antar Host merupakan kombinasi dari saluran fisis dan radio link. Hal ini selain berdasar
MS-6ANTANG
MS-8SUDIANG
MS-4KIMA
MS-7TAMALANREA
MS-5SUNGGUMINASA
STOMALINO
STOMAROS
Trunk
Host
RDLU
Jarlokat
Jarlokaf
Jarlokar
MS-1BALAIKOT
A
MS-2MATTOAN
GINMS-3
PANAKKUKANG
MAKASSAR TRUNK
MS8 Sudiang STO Maros STO Malino
pertimbangan kebutuhan, juga pertimbangan back-up mempertahankan keandalan hubungan komunikasi.3. Dari gbr. I.11. terlihat bahwa junction yang terdapat dalam jaringan MEA
Makassar : a. Saluran fisis koaxial menghubungkan Host MS1 dan Mks Trunk MST
b. Radio link yang menghubungkan : RDLU Maros dengan Host MS1RDLU Malino dengan Host MS4
c. Saluran fisis serat optik digunakan untuk menghubungkan : Antar Host :
MS1 dan MS2, MS1 dan MS3, MS1 dan MS4MS2 dan MS3, MS2 dan MS4MS3 dan MS4
Host dengan RDLU :MS2 dengan RDLU-nya : MS5MS3 dengan RDLU-nya : MS6, MS7 dan MS8.
4. Semua Host terhubung ke MST guna melayani sambungan SLJJ / SLI.5. Semua RDLU terhubung ke MST melalui Host-nya masing-masing.
I.8. JARINGAN LOKAL MULTI EXCHANGE AREA (MEA) DENGAN TANDEM EXCHANGE
Sebagai contoh dipilih MEA Bandung seperti yang terlihat pada gbr. I.12, terdapat 32 sentral dengan pembagian fungsi sbb :1. Terdapat 3 Tandem Exchange yg sekaligus juga berfungsi sbg Host,yakni:
Barat TD, Sentrum TD dan Timur TD.3. Disamping 3 Host yang berfungsi sebagai Tandem Exchange, terdapat 10
Host yang murni tanpa berfungsi ganda yakni :(Barat TD), Cimahi 1C, Batujajar, (Sentrum TD), Sentrum 1C, Kopo,
Tegalega,Turangga, Dago, (Timur TD), Cijaura, Ujungberung, Majalaya.3. Terdapat 9 RDLU yakni :
Cikalong Wetan, Gunung Halu, Padalarang 1B, Soreang, Ciwidey, Pangelangan, Hegarmanah, Cisarua dan Lembang.4. Terdapat 9 RSM yakni :
Padalarang 1C, Cililin Timur, Nanjung, Rancaekek, Gegerkalong, Cicalengka, Banjaran dan Tanjungsari.5. Terdapat 1 RISLU yakni : Cipatat.
DagoHegarmanahCisarua Lembang
Cijaura
TegalegaPangalengan
KopoSoreangCiwidey
CimahiBatujajarCikalong WtnNanjungCipatatG.HaluP.LarangCililin
Turangga
Sentrum 1CG.Kalong
RancaekekCicalengkaBanjaranTanjungsariMajalaya
Sentrum 1C
U.Berung
Rancaekek
TIMUR TANDEMTMRTND
BARAT TANDEMBRTTND Sentrum Tandem
SNTTND
DagoT.LegaKopo 1ACimahi 1C
RSMGGK
B.Jajar
RSM TMR
RSM RCK
Gbr. I.12. MEA Bandung sebagai jaringan lokal dengan Tandem Exchange
Lintasan hubungan dalam MEA Bandung dapat dijelaskan sbb :1. Antar Tandem Exchange terdapat hubungan secara langsung2. Pelanggan yang berada dibawah RDLU / RSM / RISLU yang sama dapat
berhubungan langsung melalui RDLU / RSM / RISLU tersebut.3. Pelanggan yang berada dibawah RDLU / RSM / RISLU yang beda tapi berada dibawah Host yg sama dapat berhubungan melalui Host tersebut.4. Pelanggan yang berada dibawah RDLU / RSM / RISLU dan Host yg beda dapat berhubungan melalui Tandem Exchange-nya.
Catatan : Hitung jumlah potongan saluran yang dibutuhkan bila konfigurasi MEA Bandung tersebut :
Tanpa Tandem Exchange Dengan Tandem Exchange
Gbr. I.12. MEA Bandung sebagai jaringan lokal dgn Tandem Exchange ( lama )
I.9. JARINGAN TRUNK DAERAH TELEKOMUNIKASI MAKASSAR
CimahiBatujajarCikalong WetanNanjung
CIMAHI 1C
B.JAJAR
KOPO 1A SENTRUM 1CTURANGAT.LEGA DAGO CIJAURA U.BERUNG R.EKEK
Sentrum TDSNTTD
Barat TDBRTTD
Timur TDTMRTD
RSMGGK
RSMTMR
RSMRCK
CipatatG. HaluP.larang 1CCililin
KopoSoreangCiwidey
Sentrum 1CGeger KalongTegalega
Pangalengan
DagoHegarmanahCisaruaLembang
RancaekekCicalengkaBanjaranTanjungsariMajalaya
Gbr. I.13. Jaringan DATEL MAKASSAR sebagai jaringan Trunk
Sebagai contoh kasus untuk pembahasan jaringan trunk dipilih jaringan Daerah Telekomunikasi Makassar sebagaimana terlihat pada gbr. I.13.
Penjelasan :1. Diluar MEA Makassar terdapat 8 LE dan 1 RDLU (?) yang berada dibawah
koordinasi Makassar trunk MST yakni :a. LE Watampone (WTP)b. LE Sinjai (SIN)c. LE Selayar (SLY)d. LE Bulukumba (BLK)e. LE Bantaeng (BTN)
Penjelasan :
ANI RESPONDERACCES CODE 12012
EXPRESINDOACODE 20520,20557,20677,20588
TELKOMNET INSTANACCES CODE 080989999
TELKOM SMSACCES CODE 080980000
INDOSATNETACCES CODE 202001
RDLU SIN 2720 SST0482 21-23XXX
V.52 3360 SST0482 242XXXX
PLN CALLCENTREACCES CODE 123
RDLU JNP 2500 SST0419 21-23XXX
V.52 2080 SST0419 242XXXX
TELKOM MEMOACCES CODE 2011,2012
RDLU TKA 3062 SST0418 21-22XXX & 323-324XXX
V.52 3360 SST0418 232XXXX
PERMATA (TELECONFERENCE)ACCES CODE 0411 370XXX
RDLU PKN 3106 SST0410 21-22XXX & 323-324XXX
V.52 6272 SST0410 231XXXX
NANGURANETACCES CODE 202020
RDLU TONASA 398 SST0410 310XXX
RDLU MRS 3608 SST0411 371-374XXX
V.52 3968 SST0481-388XXX
CALLCENTREACCESS CODE 147
RDLU WTP 7374 SST0481 21-28XXX
V.52 3902 SST0481-291XXXX
BALAIKOTAEWSD DE5.2
113C-V1425,234 SST
0411 31-33XXXX
V52 - 5,376 SST15 ONU-28E1
0411 365XXXX
MAKASSARTRUNK
BALAIKOTA
EWSDDE5.1.11
MATTOANGINGEWSD DE5.2
113C-V1428,210 SST
0411 83,85,87XXXX
V52 - 6400 SST16 ONU - 32 E10411 811XXXX
PANAKKUKANGNEAX61 SIGMA
32,360 SST0411 42-45XXXX
V52 - 7,808 SST18 ONU- E1
0411 466XXXX
SIGERISTK1000-200 SST
0410 320XXX
KANTORDIVRE7
TKD-SS10,000 SST
0411 272-273XXXX
VSAT0411 401XXX
VSAT0411 402XXX
KENDARIEWSD DE4-V9
9,486 SST1,530 CCT
0401 32-33XXXX
PAREPAREEWSD DE5-V14
41,856 SST10,080 CCT
N-RLU KIMA 8837 SST0411 51XXXX
V.52 3072 SST0411-472XXXX
N-RLU TAM 14,172 SST0411 58-59XXXX
V.52 3776 SST0481 477XXXX
N-RLU SUD 11,100 SST0411 55XXXX
V.52 4,896 SST0411-481XXXX
N-RLU ANT 7,536 SST0411 49XXXX
V.52 1,472 SST0411-488XXXX
TELKOMNET INSTANACCES CODE
080989999
R-DLU SLY 1,780 SST0414 21-22XXX
V.52 351 SST0414 232XXXX
R-DLU BLK 4,080 SST0413 81-84XXX
V.52 4,384 SST0413 2585-2589XXX
R-DLU BTN 2,580 SST0413 21-23XXX
V.52 1,376 SST0413 2424-2425XXX
R-DLU SNS 25,298 SST0411 84,86,88XXXX
V.52 11,040 SST0411 821-822XXXX
R-DLU MAL 904 SST0417 21XXX
TECCACCES CODE 12077, 12099
MSC FLEXI MSSAMSUNG
501-503XXXX504-505XXXX506-509XXXX
56XXXXX57XXXXX
1E1R2
4E1R2
20
10
4E1-1SDL-BW
4E1R2
9
81
2E1-R2
21E1-2SDL-BW
1E1-R2
23E1-BW
28E1-2SDLBW
36E1-2SDL-BW
1E1-R2
1E1-R2
11E1-BW
21E1-2SDL-BW
15E12SDLBW
23E12SDLBW
36E1-2SDL-BW
2E1-R2
2E1-R2
46E1-2SDL-BW
4E1-1SDL-BW
2E1-R2
15
45
30
30
30
30
15
15
1530 30
15
20
80
15
15
8 DLU-32E1
18 ONU-20E1
4DLU-16E1
4E1-R2
11 ONU-16E1
1E1-R2
1 DLU-2E1
2E1-R2
4 DLU-10E1
12 ONU-32E1
1E1-R2
4DLU-10E1
8 ONU-16E1
4E1-R2
3DLU-12E1
6 ONU-10E1
4 DLU-16E1
12 ONU-14E1
4E1-R2
4E1-1SDL-BW
1E1-R215
7E1-R2
RLU-36E1
6 ONU-24E1
RLU-55E1
10 ONU-32E1
RLU-31E1
9 ONU-41E1
RLU-31E1
5 ONU-7E1
6E1-R2
2 DLU-6E1
1 ONU-2E1
2 DLU-6E1
16 ONU-18E1
2 DLU-6E1
5 ONU-8E1
20 DLU-30E1
24 ONU-60E1
1 DLU-3E1
3E1-R2
POSISI : DESEMBER 2006KONFIGURASI NETWORK KANDATEL MAKASSAR
1E1-R2
f. LE Jeneponto (JNP)g. LE Takalar (TKA)h. LE Pangkep (PKN)i. RDLU (?) Tonasa
1. Diluar MEA Makassar terdapat 8 LE dan 1 RDLU (?) yang berada dibawah koordinasi Makassar trunk MST yakni :a. LE Watampone (WTP)b. LE Sinjai (SIN)c. LE Selayar (SLY)d. LE Bulukumba (BLK)e. LE Bantaeng (BTN)
2. Sejumlah 8 LE dan 1 RDLU (?) tersebut terhubung ke MST dgn radio link melalui 3 cara yaitu :a. Sejumlah 5 LE terhubung langsung melalui Radio link ke MSTb. Sejumlah 7 LE dan 1 RDLU (?) terhubung dengan radio link ke LE MS1
selanjutnya baru ke MST.c. Khusus LE BTN terhubung dgn radio link ke LE BLK sebelum ke MST.
3. Junction radio link pd DATEL Makassar diluar dari jaringan MEA Makassar dengan demikian adalah :a. MS1 ke LE : SIN, WTP, SLY, BLK, JNP, TKA, PKN, RDLU Tonasab. MST ke LE : SIN, WTP, SLY, BLK, JNPc. LE BLK ke LE BTN
I.10. JARINGAN TRUNK DIVISI REGIONAL VII NANGURA KAMURI
Contoh jaringan trunk ditingkat Regional Tandem Exchange yang disajikan disini adalah jaringan Divre VII sebagaimana yang terlihat pada gbr.I.14 :1. Terdapat 4 Tandem Exchange Trunk yakni : MST, ABT, MOT, DPRT2. Tandem Exchange trunk MST membawahi 6 Datel yakni Palu, Poso, Kendari, Luwuk, Pare-Pare dan Makassar.3. Tandem Exchange Trunk MOT membawahi 2 Datel yakni Manado dan Gorontalo4. Tandem Exchange Trunk ABT mambawahi 9 Datel yakni Sorong, Jayapura, Biak, Manokwari, Merauke, Ternate, Fak-Fak, Tual dan Ambon.5. Tandem Exchange Trunk DPRT membawahi 4 Datel yakni Mataram, Dili,
Kupang dan Denpasar.6. Datel Makassar MS membawahi 13 sentral yakni WTP, SIN, SLY, BLK, BTN, JNP, TKA, PKN, MEA MS (MS1, MS2, MS3, MS4)7. Trunk yang merupakan jaringan penghubung wilayah cakupan Divre VII punya sistem transmisi yang berupa :
a. Transmisi GMD : Antara MST dan MOT Antara MST dan LWK, PSO, PAL, KDI, PRE Antara MO dan GT
f. LE Jeneponto (JNP)g. LE Takalar (TKA)h. LE Pangkep (PKN)i. RDLU (?) Tonasa
Antara DPRT dan MTR, DLIb. Transmisi FO / kabel :
Antara MS ke MST Antara DPR ke DPRT Antara DPRT – DLI Antara MO ke MOT Antara DPR ke DPRT
c. Transmisi SCPC : Antara AMBT ke TUL Antara AMB Trunk ke JAP
d. Transmisi TDMA : DPRT ke MST, KP, DLI ABT ke DPRT, MOT, JAP
e. Transmisi IDR : Antara ABT ke JAP, SON, MRK, TUL, TT, BIA.
Penjelasan singkat untuk berbagai sistem transmisi diatas adalah sbb :1. SERAT OPTIK
Serat optik digunakan sebagai saluran pembawa sehingga dgn demikian frekuensi kerjanya sama dengan frekuensi cahaya.
2. GELOMBANG MIKRO DIGITALGMD merupakan komunikasi dengan frekuensi ≥ VHF dgn perambatan gelombang teresterial yang repeaternya berada dipermukaan bumi.
3. SINGLE CHANNEL PER CARRIERSistem SCPC merupakan teknik transmisi FDMA dengan satu kanal suara untuk satu carrier yang dimodulasi secara FM. Makanya cara ini amat
Cocok untuk komunikasi satelit yg melayani banyak stasiun bumi dengan trafik rendah4. TIME DIVISION MULTIPLE ACCESS
TDMA menggunakan slot frekuensi pada transponder satelit dengan cara multiple access, artinya semua stasiun bumi mempunyai carrier yg sama,
akan tetapi dengan pembagian waktu yang berbeda. 5. INTERMEDIATE DATA RATE
Merupakan komunikasi satelit dengan sistem transmisi digital FDMA dengan bit rate rendah yang menggunakan modulasi QPSK, dimana satu gelombang pembawa dapat membawa sejumlah kanal informasi.
6. VERY SMALL APERTURE TERMINALVSAT merupakan suatu antena Stasiun Bumi Kecil dengan diameter (0,6–3,5)m yang bekerja pada pita C-band (4-6)GHz atau Ku-band (11-14)GHz
yang terhubung langsung ke satelit, sehingga lintasan transmisi dari VSAT tidak mengenal hirarki jaringan yang rumit seperti halnya jaringan dengan
beberapa tingkatan tandem exchange. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gbr. I.15.
Gbr. I.14. Jaringan untuk DIVRE VII Nangura Kamuri berdasarkan data tahun 2000
I.11 JARINGAN LOKAL AKSES RADIO
Berdasar jarak jangkaunya maka jaringan lokal akses radio terdiri dari:1. Jangkauan 5 km, contohnya Komunikasi Wireless Local Loop
BIAKNABIRESERUI
LBATTSNNMGL
JAP
MW
MRK
FF
TT
AB
ABT
TUAL
BIA
SON
DOBLARTUAL
POSO
KDI
LWK
MKS
BGI,BGI,LWK
MST
PAREPLP,PARE,RTP
PALU
MEA MS,WTP,SINJSLY,BLK,BTN,TKL
JNP,PKN
APN,KOL,POSOMOT
DPRT
GTOMNO
MTR KPGDPR1/2
KPG,RTGWGP
BIM,DPUSBW,MTR
2. Jangkauan 5km x 20 km, contohnya Jaringan Telepon Pedesaan
3. Jangkauan 20km x 50 km, contohnya Komunikasi Ultraphone.
I.11.1. KOMUNIKASI WIRELESS LOCAL LOOP
Gbr.I-16 Arsitektur SWING dengan konfigurasi Multi star
Salah satu bentuk komunikasi WLL adalah sistem Subscriber Wireless Network Gateway (SWING) seperti terlihat pada Gbr. ! -16 , terdiri dari :1. Network Access Controller :
Penampilannya dlm bentuk Konsentrator-Dekonsentrator berfungsi sebagai perangkat switching yang akan menguhubungkan antar
RCU
NAC
LOCAL EXCHA
NGE
RFP
RFP
CTA
RFP
CTA
Pelanggan tetap
Pelanggan wireless / Radio
1
2
3
4
5
pelanggan WLL atau antar pelanggan WLL ke pelanggan Local Exchange.
2. Remote Control Unit :Berfungsi sebagai Konsentrator-Dekonsentrator akan tetapi hanya terdapat pada sistem WLL Multistar
3. Radio Fixed Part :Merupakan perangkat kanal radio yang berada dipihak NAC / RCU.
4. Cordless Terminal Adapter :Merupakan perangkat radio yang berada dipihak pelanggan WLL.
5. SWING Network Management :Menyusun semua fungsi manajemen jaringan WLL.
6. Handset : Perangkat yang terdapat pada pelanggan WLL.
Konfigurasi jaringan WLL punya 2 alternatif yakni : Single Star: bila distribusi pelanggan tidak terlau berjauhan Multi star: bila para pelanggan selain berjumlah besar,
distribusinya juga relatif tersebar. Untuk itu perlu dilengkapi dengan RCU sebagai repeater.
Jenis terminal / pesawat pelanggan ada 2 model, yakni: Terminal berupa pesawat telepon tetap yg dilengkapi CTA. Terminal wireless yang berupa Transceiver.
Setiap pelanggan WLL hrs terhubung kepada NAC yang berfungsi sebagai sentral (perangkat switching dan kontroller).Ditinjau dari lintasan ke NAC, maka pelanggan WLL dibedakan atas :1. Pelanggan yang berjarak dekat dari NAC :
Pelanggan ini terhubung ke NAC melalui saluran fisis.2. Pelanggan yang berjarak sedang dari NAC :
Pelanggan ini terhubung ke NAC melalui RFP3. Pelanggan yang berjarak jauh / punya penghalang thd NAC :
Pelanggan ini terhubung ke NAC melalui RFP dan RCU.
Lintasan hubungan pembicaraan dari pelanggan WLL dapat berupa:1. Hubungan intern WLL : radio link dengan frekuensi ( 1,8 – 1,9 ) GHz. 2. Hubungan keluar jaringan WLL : melalui Local Exhange I.11.2. JARINGAN TELEKOMUNIKASI PEDESAAN
CS
LOCAL EXCHANGE
RSPelanggan tetap
TS
RS
TS
RS
TS
Gbr.1-17: Konfigurasi jaringan telekomunikasi pedesaan
Perangkat utama dari Jaringan Telekomuniksi Pedesaan adalah :1. Central Station :
Bagian ini merupakan pusat dari seluruh jaringan telepon pedesaan yg akan mengawasi dan menghubungkan pelanggan pedesaan dgn pelanggan tujuannya secara intern maupun ekstern.
2. Remote Station dapat berupa :
Subscriber Station / Stasiun pelanggan dimana ujung dari salah satu sisi perangkat ini terhubung langsung ke telepon pelanggan sedang sisi lainnya terhubung keperangkat radio.
Station Repeater / Stasiun Penerus merupakan stasiun dengan atau tanpa pelanggan, yang akan menghubungkan 2 arah yang berbeda.
3. Terminal Station:Merupakan perangkat sinkronisasi,pengolahan dan pemberian kanal bagi pensinyalan / informasi yang selaras dengan telepon standard.
Dari Gbr.I -17 terlihat bahwa CS yg tehubung ke Local Exchange berfungsi sebagai konsentrator dari jaringan telepon pedesaan, sedang semua pelanggan telepon pedesaan terhubung secara fisis ke TS.Untuk memperpanjang jarak jangkau atau mengatasi penghalang,maka diantara CS dan TS ditambahkan suatu RS yang bisa pula difungsikan sebagai TS untuk melayani pelanggan yang ada disekitarnya.
Transmisi antara CS, RS dan TS merupakan radio link dengan band frekuensi ( 1,5 -1,6 ) GHz.
I.11.3. JARINGAN TELEKOMUNIKASI ULTRAPHONE
Network Station
Gbr.I -18: Konfigurasi jaringan Ultraphone dengan multi RCS
Dari Gbr.I -18 dapat dilihat perangkat utama dari sistem Ultraphone yang terdiri dari:1. Central Office Terminal
RCS
COT…….S
LOCAL EXCHANGE
RCS
Pelanggan berkelompok
Pelanggan tunggal
Pada dasarnya COT merupakan interface antara sistem Ultraphone dengan Local Exchange. COT melaksanakan pengontrolan thd sistem Ultraphone.Saluran pelanggan diterminasikan langsung ke MDF yang ada di Local Exchange.
2. Radio Carrier Station :Merupakan sistem radio digital yang menghubungkan COT dengan pelanggan dan beroperasi pada band frekuensi (350 – 360 ) MHz.
3. Subscriber Station yang bisa berupa : Single Subscriber /Pelanggan Tunggal dimana setiap perangkat
Transceiver digunakan oleh satu pelanggan Cluster Subscriber / Pelanggan berkelompok, dimana satu
perangkat Transceiver digunakan bersama oleh sejumlah pelanggan.
4. Antenna Station :Antena merupakan bagian dari perangkat radio yang berada pada tahap COT, RCS dan Subscriber Station.
Tugas:Bandingkan ketiga JARLOKAR diatas dari segi:
Jangkauan Daya tampung Frekuensi kerja Daya pancar
I.12. BATASAN WILAYAH JARINGAN
Batasan suatu wilayah jaringan apakah jaringan Local, Local Tandem, Regional Tandem Exchange, amatlah tergantung kepada beberapa pertimbangan , antara lain :
Jumlah pelanggan Jumlah Exchange yang ada Bentuk / letak / batasan dari geografis, misalnya laut, danau,
sungai, jalan raya atau jalan kereta api, Kepadatan penduduk Tingkat kesibukan bisnis / ekonomi, makanya untuk CBD luas
wilayah jaringannya pada umumnya adalah kecil, namun dengan jumlah pelanggan / trafik yang besar.
Berdasar pertimbangan diatas dapat diberikan contoh bahwa utk suatu wilayah dengan jumlah sentral yang sama , kemungkinan konfigurasi jaringan akan berbeda-beda, mengingat kriteria penentuan batasan dari suatu wilayah jaringan diatas.Contoh: Suatu wilayah ( 18 x 10 ) km2 dgn 12 buah sentral seperti terlihat pada Gbr.I –19. Berdasar batasan wilayah jaringan yang berbeda-beda seperti terlihat pd Gbr. I -20 maka cobalah buat 3 kemungkinan konfigurasi dengan 3 tingkatan hirarki jaringan berdasar jlh pelanggan serta kondisi geografis wilayah tersebut. Besarnya jumlah pelanggan sebanding dengan besarnya sentral.
Gbr. I-19: Suatu wilayah dengan jumlah sentral sebanyak 12.
(a)
(b)
(c)
Gbr. I –20: Wilayah dengan 12 sentral dimana pada :a. Wilayah dibelah oleh sungaib. Wilayah dibelah oleh jalan kereta apic. Wilayah dipisah oleh laut.
Setelah diperoleh konfigurasi jaringan dengan 3 tingkatan hirarki yang ada pada Gbr I –20a, I –20b dan I –20c , maka selanjutnya pilihlah sistem transmisi yang tepat untuk masing-masing lintasan .
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
1. Tingkatan sentral2. Jumlah pelanggan3. Luas wilayah4. Jarak hubungan.
Tugas:Buat konfigurasi jaringan sampai dengan hirarki sentral ketiga untuk wilayah kerja dimana sdr bertugas.Lengkapi dengan sistem transmisi yang digunakan utk masing-masing lintasan.
I.13. INTEGRATED SERVICE DIGITAL NETWORK (ISDN) JARINGAN DIGITAL LAYANAN TERPADU
Bagan sederhana yang memperlihatkan perbedaan antara jaringan telepon (Plain Old Telephone Service: POTS) dengan jaringan digital
layanan terpadu ( Integrated Service Digital Network: ISDN) dapat dilihat pada Gbr.I-21 dan Gbr.I-22.Pada POTS terlihat bahwa terminal data yang berupa komputer sebagaimana terlihat dari Gbr.I-21, dapat terhubung ke jaringan me-lalui Modem.
Gbr.I-21: Jaringan Plain Old Telephone Service (POTS)
Dengan tambahan modem, maka komputer bisa difungsikan sebagai alat ujung / terminal pelanggan suatu jaringan telepon yg akan digunakan sebagai pengirim / penerima data.
Pada pengembangan selanjutnya, setiap pengguna komputer senantiasa mengharapkan agar :
1. Kecepatan pengiriman data semakin tinggi, guna mempersingkat waktu interkoneksi komputer ke jaringan.
2. Kecepatan set up / tear down perangkat thd jaringan semakin tinggi, hal mana terkait dengan spesifikasi modem
3. Kuantitas pelayanan yang semakin baik, yang berarti semakin banyak jumlah call yang dapat dilayani.
DIGITAL EXCHANGE
MODEMFacs
Tlp
Komputer
DIGITAL EXCHANGE
MODEM
Gbr.I-22: Jaringan digital pelayanan terpadu
Dari Gbr.I-22 terlihat bahwa dengan adanya perangkat ISDN, maka berbagai terminal (telepon, facsimile, komputer/PC) dpt difungsikan sebagai alat ujung telekomunikasi.
Pengertian khusus dari ISDN ditinjau dari namanya :
1. INTEGRATED :Disain perangkat yang terpadu (integrated) yang memungkinkan suatu kerjasama sehingga menghasilkan integrasi yang lebih baik, paling tidak bagi petukaran informasi suara dan data.
DIGITAL EXCHANGE
DIGITAL EXCHANGE
ISDN Equip
Facs
Tlp
Komp
ISDN Equip
2. SERVICE :Berbagai pelayanan yang ditawarkan dalam ISDN antara lain adalah bearer/carrier services, supplementary services, tele services serta signalling services.
3. DIGITAL :Teknologi informasi punya kemampuan untuk merobah berbagai bentuk informasi (suara, data, gambar) menjadi bentuk sangat sederhana ( 1atau 0), sehingga transmisinya menjadi lebih mudah, murah dan fleksible.
4. NETWORK :ISDN membentuk kelompok perangkat yang secara bersama bekerja secara kompak dalam pertukaran informasi.
I.14. JARINGAN INTERNET DAN KAITANNYA DENGAN ISDN
Dalam perkembangan selanjutnya para pelaku bisnis membutuhkan cara untuk memperoleh pula file dan grafik melalui komunikasi antar komputer.Dalam jarak dekat, melalui LAN harapan tersebut mampu terpenuhi, tetapi ISDN yang melayaninya menyebabkan sistem LAN menjadi mahal, lambat dan belum efektif.
Berkembangnya standard perangkat baru baik yang berupa telepon / komputer maupun terminal lainnya, selanjutnya memungkinkan perkembangan internet secara besar-besaran baik sebagai sarana hubungan sosial / ekonomi, terutama dgn munculnya pernyataan : “If you aren’t on internet, you aren’t business” .
Internet memungkinkan hubungan antar 2 stand-alone-computer dari suatu mini-LAN melalui jaringan interkoneksi yang besar (multi-LAN) yang digambarkan sebagai “awan” pada Gbr. I – 23.
Dengan demikian internet pada hakekatnya tiada lain dari : Jaringan dari jaringan penghubung LAN / individual computer kedalam suatu infra struktur informasi yang mendunia disertai aturan, protokol dan standard tersendiri.
Gbr.I -23 : Jaringan internet dengan Multi-LAN
Stand AloneComputer
LAN
Large size Collection of LAN