BAB I LPM

50
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH 1.1.1. Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Cempaka Putih 1.1.1.1. Keadaan Geografis a. Letak Wilayah Kecamatan Cempaka Putih adalah salah satu kecamatan yang berada di Wilayah Kotamadya Jakarta Pusat, terdiri dari Kelurahan Cempaka Putih Timur (CPT), Cempaka Putih Barat (CPB) dan Rawasari. b. Batas Wilayah Kecamatan Cempaka Putih 1. Sebelah Utara : Jl. Letnan Jendral Suprapto (berbatasan dengan Kecamatan Kemayoran). 2. Sebelah Barat : Rel Kereta Api Stasiun Kramat, Jl. Mardani, Jl. Percetakan Negara (berbatasan dengan Kecamatan Johar Baru). 3. Sebelah Selatan : Jl. Pramuka Raya (berbatasan dengan KecamatanMatraman) 4. Sebelah Timur : Jl. Jendral A. Yani (berbatasan dengan Kecamatan Pulo Gadung) Gambar 1.1 Peta Kecamatan Cempaka Putih 1

description

lpm

Transcript of BAB I LPM

BAB IPENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH1.1.1. Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Cempaka Putih1.1.1.1. Keadaan Geografisa. Letak WilayahKecamatan Cempaka Putih adalah salah satu kecamatan yang berada di Wilayah Kotamadya Jakarta Pusat, terdiri dari Kelurahan Cempaka Putih Timur (CPT), Cempaka Putih Barat (CPB) dan Rawasari.b. Batas Wilayah Kecamatan Cempaka Putih1. Sebelah Utara : Jl. Letnan Jendral Suprapto (berbatasan dengan Kecamatan Kemayoran).2. Sebelah Barat : Rel Kereta Api Stasiun Kramat, Jl. Mardani, Jl. Percetakan Negara (berbatasan dengan Kecamatan Johar Baru).3. Sebelah Selatan : Jl. Pramuka Raya (berbatasan dengan KecamatanMatraman)4. Sebelah Timur : Jl. Jendral A. Yani (berbatasan dengan Kecamatan Pulo Gadung)Gambar 1.1 Peta Kecamatan Cempaka Putih

Sumber: Arsip Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih 2013

c. Luas WilayahTabel 1.1 Luas Wilayah Kecamatan Cempaka PutihKelurahanLuas Wilayah (Ha)Jumlah RWJumlah RT

Cempaka Putih Barat121.87 Ha13151

Cempaka Putih Timur222.06 Ha8106

RawasariJumlah124.75 Ha468.68 Ha930109366

Sumber : Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih dan Kantor Lurah CPB, CPT dan Rawasari

Dilihat dari data pada tabel di atas, Cempaka Putih Timur memiliki wilayah sebesar 222.06 Ha dan merupakan wilayah terluas dibandingkan dengan Cempaka Putih Barat dan Rawasari. 1.1.1.2. Keadaan Demografia. Jumlah PendudukJumlah Penduduk Kecamatan Cempaka Putih sampai akhir Bulan Desember 2013 adalah sebagai berikut :Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Kecamatan Cempaka PutihNo.KelurahanJumlah PendudukJumlah

WNIWNA

Laki-lakiPerempuanLaki-lakiPerempuan

1Cempaka Putih Barat20.40219.935211040.410

2Cempaka Putih Timur14.15113.948191728.647

3RawasariJumlah13.41847.97113.23547.11874783526.64797.704

Sumber: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih danKantor Lurah CPB I, CPB II, CPT dan Rawasari

Jumlah penduduk di kelurahan Cempaka Putih Barat merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan kelurahan Cempaka Putih Timur dan kelurahan Rawasari, yaitu 40.410 jiwa. Di susul oleh kelurahan Cempaka Putih Timur dengan jumlah 28.647 penduduk dan kelurahan Rawasari sebesar 26.647penduduk.Tabel 1.3 Pertumbuhan Alamiah dan Mobilitas PendudukNoKelurahanLahirMatiPindahDatang

LkPrLkPrLkPrLkPr

1Cempaka Putih Barat898274127132168220

2Cempaka Putih Timur12144438402414

3RawasariJumlah131232136232951066169350515324496255447273507

Sumber: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih dan Kantor Lurah CPB I, CPB II, CPT dan Rawasari

Dari data di atas bahwa didapatkan data terbanyak pada kasus perpindahan didapat pada Kelurahan Rawasari dan data kedatangan didapat pada Kelurahan Cempaka Putih Barat.Tabel 1.4 Gambaran Penduduk Menurut Tingkat PendidikanNoJenis PendidikanKelurahanJumlah Penduduk

CPBCPTRawasari

1Tidak Sekolah-3851.0901.475

2Tidak Tamat SD1584.3885235.069

3Tamat SD/Sederajat2.1704.9331.0768.179

4Tamat SLTP/Sederajat2.8097.5581.94512.312

5Tamat SMU/Sederajat19.1036.88675926.748

6Tamat Universitas/PTJumlah3.41027.6501.96326.1131585.5515.53159.314

Sumber: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih danKantor Lurah CPB I, CPB II, CPT dan RawasariMenurut data di atas, mayoritas penduduk di Kelurahan Rawasari memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah di bandingkan dengan Kelurahan Cempaka Putih Barat dan Timur. Di lihat berdasarkan jumlah penduduk di Kelurahan Rawasari yang tidak sekolah sebesar 1.090 dan yang tamat Universitas/PT hanya sebesar 158 orang. Sedangkan, Kelurahan Cempaka Putih Barat merupakan Kelurahan yang lebih baik tingkat pendidikan pada penduduknya di lihat dari tidak adanya penduduk yang tidak sekolah dan jumlah penduduk yang tamat universitas/PT sebesar 3.410 penduduk.Tabel 1.5 Gambaran Penduduk Menurut AgamaNoKelurahanJumlah PendudukAgama

IslamProtestanKatolikHinduBudha

1Cempaka Putih Barat35.49032.9711.2251.08911194

2Cempaka Putih Timur25.33514.5554.7623.1111.6671.240

3RawasariJumlah16.16476.98914.58562.1113236.3101.1695.3691161.89471.341

Sumber: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih danKantor Lurah CPB I, CPB II, CPT dan RawasariAgama islam merupakan agama yang mendominasi pada ketiga Kelurahan di Cempaka Putih. Hal tersebut di lihat dari jumlah penduduk yang memeluk agama islam sebesar 62.111 penduduk. Tabel 1.6 Gambaran Penduduk Menurut Tenaga KerjaNoJenis PencaharianKelurahanJumlah Penduduk

CPBCPTRawasari

1Karyawan6.0996.2943.31215.705

2Pedagang9.1562.91539812.469

3Pegawai Negeri Sipil2.5674.8912.3899.856

4TNI/Polri1.71041251.776

5Pensiunan TNI/Polri/PNS3.3852.9548817.220

6Pertukangan731.149211.243

7Lain-lainJumlah11123.1106.32324.5673.40710.4339.84158.110

Sumber : Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih danKantor Lurah CPB I, CPB II, CPT dan RawasariDari data di atas, terlihat penduduk di kecamatan cempaka putih paling banyak bekerja sebagai karyawan dengan total 15.705 penduduk.1.1.1.3. Fasilitas UmumTabel 1.7 Jumlah Rumah Menurut Jenis BangunanNoJenis BangunanKelurahanJumlah

CPBCPTRawasari

1Rumah Permanen3.5702.7001.5297.799

2Rumah Semi Permanen1.0034.2059826.190

3Rumah Biasa1.5008077753.082

4RusunApartemen1-12

5Rumah SusunJumlah-6.074-7.712-3.287-17.073

Sumber: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih dan Kantor Lurah CPB I, CPB II, CPT dan Rawasari

Mayoritas penduduk di kecamatan cempaka putih bertempat tinggal di rumah yang permanen dan semi-permanen berdasarkan jumlah masing-masing yaitu 7.799 dan 6.190. Di daerah Cempaka Putih Barat menyumbangkan nilai terbesar dari rumah permanen sebesar 3.570 di bandingkan dengan wilayah yang lain. Untuk Cempaka Putih Timur mayoritas penduduknya masih bertempat tinggal pada rumah yang semi-permanen.Tabel 1.8 Sarana Tempat IbadahNoKelurahanTempat Ibadah

MushollaMasjidMajelis TalimGerejaWihara

1Cempaka Putih Barat1314272-

2Cempaka Putih Timur414294-

3Rawasari163310382682-6--

Jumlah

Sumber: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih danKantor Lurah CPB I, CPB II, CPT dan Rawasari

Dari data tabel diatas di dapatkan terdapat banyak Masjid dan Majelis Talim yang didirikan disana yaitu sekitar 38 dan 82 tempat ibadah.Tabel 1.9 Fasilitas Kesehatan di Wilayah Kecamatan Cempaka PutihNoSarana dan PrasaranaJumlah

1Rumah Sakit3

2Puskesmas3

3Pos Kesehatan16

4Balai Pengobatan0

5Apotik3

6Rumah/Toko Obat0

7Posyandu16

8Klinik KB9

9Karang Balita/Pos Penimbangan9

10PPKB23

11Panti Pijat0

12Laboratorium Klinik2

13Tenaga Medis

1. Dokter Umum7

2. Dokter Anak0

3. Dokter THT0

4. Dokter Gigi0

5. Dokter Kebidanan/kandungan0

6. Dokter Kulit0

7. Dokter Mata0

8. Dokter Gigi0

9. Dokter Kebidanan/kandungan0

10. Dokter Kulit0

11. Dokter Mata0

12. Dokter Penyakit Dalam0

13. Akupuntur0

14. Shinse0

15. Bidan Praktek0

Tabel 1.9 Lanjutan Fasilitas Kesehatan di Wilayah Kecamatan Cempaka PutihNoSarana dan PrasaranaJumlah

16. Dukun Bayi1

17. Dokter Hewan0

18. Dukun Sunat0

14Rumah Bersalin2

Sumber: Arsip Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih 2013

Dari data tabel di atas bahwa di dapatkan Fasilitas Kesehatan di Wilayah Kecamatan Cempaka Putih terbanyak yaitu Pos Kesehatan sebanyak 16, Posyandu sebanyak 16 dan PPKB sebanyak 23.1.1.2 Gambaran Umum Puskesmas1.1.2.1 DefinisiPusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) adalah pusat pengembangan, pembinaan dan pelayanan kesehatan masyarakat yang sekaligus merupakan garda terdepan dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Untuk tujuan tersebut, puskesmas berfungsi melayani tugas teknis dan administratif.Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas. Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata 30.000 50.000 penduduk setiap puskesmas. Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka puskesmas perlu ditunjang oleh unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yang disebut Puskesmas Pembantu atau Puskesmas Keliling. Khusus untuk kota besar dengan jumlah penduduk satu juta atau lebih, wilayah kerja puskesmas dapat meliputi satu kelurahan. Indonesia sehat 2015 adalah visi pembangunan sehat di Indonesia. Puskesmas dijadikan sebagai ujung tombak upaya kesehatan baik upaya kesehatan masyarakat maupun kesehatan perorangan. Lebih dari tiga dasawarsa Republik Indonesia mencoba berupaya menyelesaikan persoalan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan Republik Indonesia, telah mengembangkan berbagai inovasi strategi peningkatan pelayanan kesehatan yang lebih efektif, efisien dan terpadu. Gagasangagasan baru untuk menyelesaikan berbagai persoalan pelayanan kesehatan dicoba namun demikian faktanya adalah kualitas pelayanan kesehatan di negara Indonesia masih jauh dari memuaskan bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga.1.1.2.2 Pelayanan KesehatanPelayanan kesehatan menyeluruh yang diberikan Puskesmas meliputi :a. Promotif (peningkatan kesehatan)b. Preventif (upaya pencegahan)c. Kuratif (pengobatan)d. Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)1.1.2.3 Visi PuskesmasVisi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat. Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat Kecamatan di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.Indikator Kecamatan sehat yang ingin dicapai mencakup empat indikator utama, yaitu :1. Lingkungan sehat 2. Perilaku sehat 3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu 4. Derajat kesehatan penduduk Kecamatan.Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu pada visi pembangunan kesehatan Puskesmas di atas yakni, terwujudnya Kecamatan sehat yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah Kecamatan setempat.

1.1.2.4 Misi Puskesmasa. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yangdiselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspekkesehatan, yaitupembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan,setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat.b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya.Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan, menuju kemandirian hidup.c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standard dan memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana, sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai.1.1.2.5 Strategi Puskesmasa. Mengembangkan dan menetapkan pendekatan kewilayahan.b. Mengembangkan dan menetapkan azas kemitraan serta pemberdayaan masyarakat dan keluarga.c. Meningkatkan profesionalisme petugas.d. Mengembangkan kemandirian puskesmas sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.1.1.2.6 Fungsi Puskesmasa. Pusat penggerak pembanguan berwawasan kesehatan.Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.b. Pusat pemberdayaan masyarakat.Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menerapkan, menyelenggarakan dan memantau progran kesehatan. Pemberadayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosisal budaya masyarakat setempat.c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi:d. Pelayanan kesehatan perorangan.Pelayanan yang bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.e. Pelayanan kesehatan masyarakat.Pelayanan yang bersifat publik (public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya. Diagram 1.1 Fungsi Puskesmas

Sumber : Trihoho, 2005

Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas, puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan program kesehatan perorangan dan program kesehatan masyarakat, yang bila ditinjau dalam sistem kesehatan nasional, keduanya merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Program kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yaitu program kesehatan wajib dan program kesehatan pengembangan.

1.1.2.7 Upaya Kesehatan WajibProgram yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Program kesehatan wajib ini diselenggarakan oleh setiap Puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Program kesehatan wajib Puskesmas adalah:a. Program Promosi Kesehatanb. Program Kesehatan Lingkunganc. Program Kesehatan Ibu dan Anak d. Program Keluarga Berencanae. Program Perbaikan Gizi Masyarakatf. Program pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menularg. Program Pengobatan DasarBerikut ini akan ditampilkan upaya kesehatan wajib yang ditampilkan dalam bentuk tabel, yaitu sebagai berikut:Tabel 1.10 Indikator Upaya Kesehatan Wajib PuskesmasNoProgram Kesehatan WajibKegiatanIndikator

1Promosi KesehatanPromosi hidup bersih dan sehatTatanan sehat

Perbaikan perilaku sehat

2Kesehatan LingkunganPenyehatan pemukimanCakupan air bersih

Cakupan jamban keluarga

Cakupan SPAL

Cakupan rumah sehat

3Kesehatan Ibu dan AnakANCCakupan K1, K4

Pertolongan persalinanCakupan linakes

MTBSCakupan MTBS

ImunisasiCakupan imunisasi, terdiri dari :HB0, BCG, Polio 1, DPT/HB1, Polio 2, DPT/HB2, Polio 3, DPT/HB3, Polio 4, Campak

4Keluarga BerencanaPelayanan Keluarga BerencanaCakupan MKET

Tabel 1.10 Lanjutan Indikator Upaya Kesehatan Wajib PuskesmasNoProgram Kesehatan WajibKegiatanIndikator

5Pengendalian Penyakit MenularDiareCakupan kasus diare

ISPACakupan kasus ISPA

MalariaCakupan kasus malaria

Cakupan kelambunisasi

TuberkulosisCakupan penemuan kasus

Angka penyembuhan

PSG% gizi kurang / buruk, SKDN

Promosi Kesehatan% kadar gizi

6PengobatanMedik dasarCakupan pelayanan

UGDJumlah kasus yang ditangani

Laboratorium sederhanaJumlah pemeriksaan

Sumber : Trihono, 20051.1.2.8 Upaya Kesehatan PengembanganProgram yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Program kesehatan pengembangan dipilih dari daftar program kesehatan pokok puskesmas yang telah ada yakni :a. Program Kesehatan Sekolahb. Program Kesehatan Olahragac. Program Perawatan Kesehatan Masyarakatd. Program Kesehatan Kerjae. Program Kesehatan Gigi & Mulutf. Program Kesehatan Jiwag. Program Kesehatan Matah. Program Kesehatan Usia Lanjuti. Program Pembinaan Pengobatan TradisionalPemilihan program kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh puskesmas bersama dinas kesehatan kabupaten/ kota dengan mempertimbangkan masukan dari Konkes/ BPKM/ BPP. Upaya kesehatan pengembangan dilakukan apabila program kesehatan wajib puskesmas telah terlaksana secara optimal dalam arti target cakupan serta peningkatan mutu pelayanan telah tercapai. Penetapan program kesehatan pengembangan pilihan puskesmas ini dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota.Dalam keadaan tertentu program kesehatan pengembangan puskesmas dapat pula ditetapkan sebagai penugasan oleh dinas kabupaten / kota. Penyelenggaraan program kesehatan wajib dan upaya pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu. Azas penyelenggaraan tersebut dikembangkan dari ketiga fungsi puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari setiap fungsi puskesmas dalam menyelenggarakan setiap program puskesmas, baik program kesehatan wajib maupun program kesehatan pengembangan.Tabel 1.11 Indikator Upaya Kesehatan Pengembangan PuskesmasNoUpaya kesehatan pengembanganKegiatanIndikator

1Upaya Kesehatan SekolahUKS/UKGSJumlah Sekolah dg UKS/UKGS % sekolah sehat

2Upaya kesehatan olah ragaMemasyarakatkan olah raga untuk kesehatanJumlah kelompok senamJumlah klub jantung sehat

3Upaya perawatan kesehatan masyarakatKunjungan rumah konseling% keluarga rawan yang dikunjungi

4Upaya kesehatan kerjaMemasyarakatkan masker (norma sehat dalam bekerja)% pos UKKTingkat perkembangan pos UKK

Tabel 1.11 Lanjutan Indikator Upaya Kesehatan Pengembangan PuskesmasNoUpaya kesehatan pengembanganKegiatanIndikator

5Upaya kesehatan gigi dan mulut

Poliklinik gigiJumlah kasus gigi

6Upaya kesehatan jiwaKonselingJumlah kasus penyakit jiwa

7Upaya kesehatan mataMencegah kebutaanJumlah penderita katarak yang dioperasi.Jumlah kelainan visus yang dikoreksi

8Upaya kesehatan usia lanjut

Usaha pembinaan pengobatan tradisionalMemasyarakatkan perilaku sehat di usia lanjutMembina pengobatan tradisional yang rasional% Posyandu UsilaTingkat perkembangan Posyandu UsilaJumlah sarasehan battraJumlah battra yang dibina

Sumber : Trihono, 20051.1.2.9 Azas Puskesmas 1. Azas pertanggungjawaban wilayahPuskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya. Untuk ini puskesmas harus melaksanakan berbagai kegiatan, antara lain sebagai berikut :a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan sehingga berwawasan kesehatan.b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer) secara merata dan terjangkau di wilayah kerjanya.2. Azas Pemberdayaan MasyarakatPuskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat, agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap program puskesmas. Untuk ini, berbagai potensi masyarakat perlu dihimpun melalui pembentukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP). Beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan oleh puskesmas dalam rangka pemberdayaan masyarakat antara lain a. KIA : Posyandu, Polindes, Bina Keluarga Balita (BKB)b. Pengobatan : Posyandu, Pos Obat Desa (POD)c. Perbaikan Gizi : Panti Pemulihan Gizi, Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)d. Kesehatan Lingkungan : Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Desa percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL)e. UKS : Dokter Kecil, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren (Pokestren)f. Kesehatan Usia Lanjut : Posyandu Usila, Panti Wredag. Kesehatan Kerja : Pos Program Kesehatan Kerja (Pos UKK)h. Kesehatan Jiwa : Tim Pelaksana Kesehatan jiwa Masyarakat (TPKJM)i. Pembinaan Pengobatan Tradisional : Tanaman Obat Keluarga (TOGA),Pembinaan Pengobatan Tradisional (Battra)3. Azas KeterpaduanUntuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya hasil yang optimal, penyelenggaraan setiap program puskesmas harus diselenggarakan secara terpadu. Ada dua macam keterpaduan yang perlu diperhatikan yakni :a. Keterpaduan Lintas ProgramProgram memadukan penyelengaraan berbagai program kesehatan yang menjadi tanggung jawab puskesmas. Contoh : MTBS, UKS, Puskesmas Keliling, Posyandub. Keterpaduan Lintas SektorProgram memadukan penyelenggaraan program puskesmas dengan program dari sektor terkait tingkat kecamatan, termasuk organisasi kemasyarakatn dan dunia usaha. Contoh keterpaduan lintas sektoral antara lain 1. UKS, Keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan & agama. 2. Promosi Kesehatan, keterpaduan sektor kesehatan dengan dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama & pertanian. 3. Perbaikan Gizi, keterpaduan sektor kesehatan dengan dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama, pertanian, koperasi, dunia usaha dan organisasi kemsyarakatan. 4. Kesehatan kerja, keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, tenaga kerja & dunia usaha.4. Azas RujukanRujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas penyakit atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara vertikal dalam arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara horizontal dalam arti antar strata sarana pelayanan kesehatan yang sama. Ada dua macam rujukan yang dikenal yakni :a. Rujukan Kesehatan Perorangan (Medis)Apabila suatu puskesmas tidak mampu menangani suatu penyakit tertentu, maka puskesmas tersebut dapat merujuk ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih mampu (baik vertikal maupun horizontal). Rujukan program kesehatan perorangan dibedakan atas :1. Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan tindakan medis (contoh: operasi) dan lain-lain. 2. Rujukan Bahan Pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap. 3. Rujukan Ilmu Pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang lebih kompeten untuk melakukan bimbingan tenaga puskesmas dan atau menyelenggarakan pelayanan medis spesialis di puskesmas.

b. Rujukan Kesehatan Masyarakat (Kesehatan)Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah kesehatan masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran lingkungan dan bencana. Rujukan kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga macam:1. Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan fogging, peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman alat audio visual, bantuan obat, vaksin, bahan habis pakai dan bahan pakaian. 2. Rujukan tenaga, antara lain tenaga ahli untuk penyidikan kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian masalah hukum kesehatan, gangguan kesehatan karena bencana alam. 3. Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya kewenangan dan tanggung jawab penyelesaian masalah kesehatan masyarakat dan atau penyelenggaraan kesehatan masyarakat kepada dinas kesehatan kabupaten/kota. Rujukan operasional diselenggarakan apabila puskesmas tidak mampu.Gambar 1.2 Sistem Rujukan Puskesmas

Sumber :Trihono, 20051.1.3 Gambaran Umum Puskesmas Kecamatan Cempaka PutihPuskesmas Kecamatan Cempaka Putih mulai beroperasi pada bulan Juli 1990 setelah terjadi pemisahan wilayah dengan Kecamatan Johar Baru. Pada tahun 2010 mengalami rehab total. Pada tanggal 21 Januari 2013 Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih menempati gedung baru di Jl. Rawasari Selatan No 1 Kelurahan Cempaka Putih Timur Kecamatan Cempaka Putih sesuai dengan instruksi Ka Sudinkes Jakarta Pusat. Menempati luas tanah 1.350 m2 dengan bangunan empat setengah lantai memiliki Unit Rawat Inap Umum dan Rumah bersalin. Rawat inap Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih diresmikan tanggal 15 April 2013, dengan memiliki 18 kasur, rumah bersalin 14 kasur dan UGD 5 kasur.Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih membawahi 3 Puskesmas Kelurahan yaitu Kelurahan Cempaka Putih Barat, Cempaka Putih Timur dan Rawasari.Sejak bulan Maret 2001 Puskesmas ini ditetapkan sebagai Puskesmas Swadana, kemudian tahun ini ditetapkan juga oleh Gubernur DKI Jakarta bahwa setiap Puskesmas Kecamatan harus membuka Unit Puskesmas Siaga 24 jam.Sesuai dengan Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta nomor 2086/2006 tanggal 28 Desember 2006 tentang penetapan 44 Puskesmas Kecamatan sebagai Unit Kerja Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah secara bertahap. Maka Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih sejak tahun 2007 menjalankan keputusan tersebut.Gambar 1.3 Skema Puskesmas di wilayah Kecamatan Cempaka Putih

Ket:: Puskesmas Kecamatan: Puskesmas KelurahanSumber: Arsip Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih 20131.1.3.1 Visi, Misi, dan Kebijakan Mutu Puskesmas Kecamatan Cempaka PutihDengan surat keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No 15 Tahun 2001 tentang uji coba Puskesmas Kecamatan di Daerah Khusus Ibukota DKI Jakarta sebagai unit swadana daerah maka Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih resmi menjadi Puskesmas Unit Swadana Kecamatan Cempaka Putih terhitung mulai tanggal 14 Februari 2001.Puskesmas Unit Swadana merupakan Puskesmas yang diberi wewenang mengelola sendiri penerimaan fungsionalnya untuk keperluan operasional secara langsung dan mengoptimalkan mobilisasi potensi pembiayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.A. Visi Puskesmas adalah menjadikan Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih sebagai Puskesmas pilihan dengan layanan Prima, Berkualitas dan terpercaya guna terwujudnya masyarakat sehat seutuhnya di Wilayah Jakarta Pusat.B. Misi Puskesmas sebagai berikut : 1. Meningkatkan profesionalitas SDM melalui peningkatan kemampuan mengatur dan pelatihan-pelatihan sesuai kompetisi.2. Meningkatkan dan mengembangkan sarana dan prasarana dalammencapailayanan prima.3. Mengetahui dan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan.4. Petugas mampu melaksanakan pelayanan prima dengan penuhtanggungjawab dan etika5. Melaksanakan pelayanan prima melaluli program-program danlayanan unggulan.C. Kebijakan Mutu Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih adalah memberikan pelayanan kesehatan profesional yang berorientasi pada peningkatan kepuasan pelanggan melalui pemenuhan persyaratan pelanggan serta peraturan terkait.D. Tujuan Puskesmas adalah sebagai berikut :1. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif.2. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan yang bersifat preventif.3. Memperbanyak ragam pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif.4. Memperbanyak ragam pelayanan kesehatan yang bersifat rehabilitatif.5. Mengembangkan proses Perencanaan (P1), Pengorganisasian dan Pelaksanaan (P2), Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3) dan pelayanan kesehatan.6. Mengembangkan pengorganisasian pelayanan kesehatan.7. Mengembangkan sistem pelaksanaan tugas pelayanan kesehatan.8. Mengembangkan sistem pengendalian dan evaluasi pelayanan kesehatan.9. Meningkatkan kemampuan manajemen dan teknis petugas medis dan paramedik.10. Meningkatkan kemampuan teknis petugas-petugas non medis.11. Mensosialisasikan paradigma baru.1.1.3.2 Tugas PokokPuskesmas Kecamatan merupakan unit pelaksana teknik Dinas Kesehatan yang mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pembinaan, pengendalian, Puskesmas Kelurahan, pengembangan upaya kesehatan, pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan di wilayah kerjanya.1.1.3.3 Fungsi Puskesmas1. Puskesmas Kecamatan merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pembinaan, pengendalian Puskesmas Kelurahan, pengembangan upaya kesehatan dan pendidikan di wilayah kerjanya2. Melakukan pembinaan, pengawasan, pengendalian terhadap pengelolaan dan pelayanan Puskesmas Kelurahan3. Memberikan pelayanan kesehatan klinis meliputi: loket, rekam medis, klinik umum, ibu anak, KB, gigi, spesialis, konsultasi remaja, gizi, geriatri, klinik 24 jam, persalinan4. Rawat inap, laboratorium klinik, apotek, farmasi komunikasi, radiologi, optik, serta klinik lainnya sesuai kebutuhan5. Mengkoordinasi temu lintas batas, lintas sektoral dalam penanggulangan masalah kesehatan. 6. Mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan yang meliputi Kader Kesehatan, Posyandu, Karang wredha dan lain-lain.1.1.3.4 Sarana dan Prasaranaa. Gedung Puskesmas di Kecamatan Cempaka PutihTabel 1.12 Uraian Gedung Puskesmas di Kecamatan Cempaka PutihUraianKecamatanCempaka PutihKelurahanCempaka Putih Barat IKelurahanCempaka Putih Barat IIKelurahan Rawasari

Luas Tanah (m2)1.350621138287

Luas Bangunan (m2)3.499 4,5 lantai8553 lantai2842 lantai195,981 lantai

Pembangunan GedungRenovasi total tahun 20102011Renovasi tahun 20061977

AtapGentengGenteng Genteng Genteng

Plafon GypsumGypsum Gypsum Eternit

Dinding Tembok Tembok Tembok Tembok

PagarBesiBesiStainlessBesi

WC31762

Listrik (watt)161.00023.00016.5003.500

Telepon Ada Ada Ada Ada

Internet Ada Ada Ada Ada

Air PAM Pump PAMPump

Sumber: Arsip Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih 2014b. Alat transportasi1. Lima buah sepeda motor di Puskesmas Kecamatan.2. Pada awal tahun 2004 menerima satu unit Mobil Ambulance Mitsubishi L 300 untuk operasional Puskesmas.3. Tahun 2005 menerima satu Unit Mobil Dinas Suzuki APV untuk Operasional Puskesmas.4. Tahun 2013 menerima satu Unit Mobil Ambulance KIA Travelo untuk Operasional Puskesmas.c. Alat medis dan non medis1. Alat Rontgen diruangan khusus.2. Peralatan Laboratorium lengkap 3. Alat pemeriksaan khusus untuk kasus THT sudah dioprasikan4. Alat audiometri untuk sementara belum bisa dioperasikan5. Alat pemeriksaan empat unit EKG6. Enam Dental unit di Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih, dan masing-masing 1 unit di Puskesmas Kelurahan. (dari 6 Dental Unit Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih, karena keterbatasan hanya bisa dioperasionalkan 5 Dental Unit)7. Satu Unit alat USG belum bisa dioperasikan karena belum ada SDM yang memadai8. Obat-obatan. (perncanaan obat-obatan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing Puskesmas dengan melihat jumlah kunjungan pada tahun sebelumnya)

Gambar 1.4 Denah Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih

Gambar 1.4 Lanjutan Denah Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih

Sumber : Arsip Profil Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih 20141.1.3.5 Sumber Daya ManusiaPotensi tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas wilayah Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari Desember 2014 berjumlah 88 orang, dengan perincian:Tabel 1.13 Ketenagaan di Puskesmas Se-kecamatan Cempaka Putih Tenaga PNS (Tenaga Kesehatan)TENAGA KESEHATANPENDIDIKANPUSKESMASJumlah

Kec. CemputKel. CPB 1Kel. CPB 2Rawasari

S 2Kesmas00000

Spesialis10001

S 1Dokter Umum60118

Dokter gigi31116

Perawat40206

Apoteker10001

SKM10001

D 4Kebidanan 00000

D 3Perawat 1210013

Kebidanan32229

Radiologi 20002

Akfis10001

Gizi20002

Kesling10001

Farmasi00000

Analis Kesehatan10001

Rekam Medis00000

Tabel 1.13 Lanjutan Ketenagaan di Puskesmas Se-kecamatan Cempaka Putih Tenaga PNS (Tenaga Kesehatan)TENAGA KESEHATANPENDIDIKANPUSKESMASJumlah

Kec. CemputKel. CPB 1Kel. CPB 2Rawasari

Lain- lainD1 Gizi20002

D1 Kesling00000

D1 Bidan20002

SPK10001

SAA00011

SPRG20002

Sumber: Arsip Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih 2014

Tabel 1.14 Ketenagaan di Puskesmas Se-kecamatan Cempaka Putih Tenaga PNS (Tenaga Non Kesehatan)

PENDIDIKANPUSKESMASJumlah

Kec. CemputKel. CPB1Kel. CPB2Kel. Rawasari

Analis Kesehatan10001

Non KesehatanSPAG00000

Pek. Kes11002

S 1Adm10001

D 3Komputer 00000

Lain- lainSLTA30003

SLTP00000

SD00000

JUMLAH5156567

Sumber: Arsip Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih 2014Tabel 1.15 Ketenagaan di Puskesmas Se-kecamatan Cempaka Putih Tenaga PTT/ Honorer/ Kontrak

PENDIDIKANPUSKESMASJumlah

Kec. CemputKel. CPB1Kel. CPB2Rawasari

TENAGA KESEHATANS2Kesmas00000

Spesialis00000

S 1Dokter41005

Dokter gigi10001

Perawat00000

Apoteker20002

SKM00000

D 4Kebidanan 00000

D 3

Perawat 40015

Kebidanan 80008

Radiologi00000

Akfis00000

Gizi00000

Kesling00000

Farmasi01001

Rekam medik10001

Analis Keshtn10001

Lain- lain

D1 Gizi00000

D1 Kesling00000

D1 Bidan00000

SPK00000

SPRG00000

SAA30104

Tabel 1.15 Lanjutan Ketenagaan di Puskesmas Se-kecamatan Cempaka Putih Tenaga PTT/ Honorer/ KontrakNON KESEHATANPENDIDIKANPUSKESMASJumlah

Kec. CemputKel. CPB1Kel. CPB2Rawasari

Analish Kesh00000

SPAG00000

Pek Kes00000

S1Adm40105

D 3Komputer 20002

Lain- lainSLTA71019

SLTP00000

SD00000

JUMLAH3732244

Sumber: Arsip Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih 2014

1.1.3.6 Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Cempaka PutihStuktur organisasi Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih tahun 2010, terdiri atas Kepala Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih yang dibantu oleh Tata Usaha, bagian Mutu, seksi Kesehatan Masyarakat, seksi Pelayanan Kesehatan dan bertanggung jawab terhadap Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat 1, Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat 2, dan Puskesmas Kelurahan Rawasari. Seksi kesehatan masyarakat bertanggung jawab terhadap bagian P2M, PTM, Gizi/PSM, Jiwa/NAPZA, Kesehatan Lingkungan dan Pomosi Kesehatan. Seksi Pelayanan Kesehatan bertanggung jawab terhadap pelayanan dasar yang membawahi BPU, BPG, KIA/KB, Jamsostek, MTBS, Tindakan, Laboratorium, Rontgen, Loket, apotik selain itu seksi pelayanan kesehatan membawahi Gadar, Gakin, dan RB (Ruang Bersalin).

Diagram 1.2 Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih

Sumber : Arsip Profil Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih 2014

1.4 Program Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2ML)Ada beberapa kegiatan Pengendalian Penyakit Menular Langsung di Puskesmas se-Kecamatan Cempaka Putih, yaitu :1.4.1 Program Pengendalian Penyakit TB ParuTuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi yang menular , disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis dengan sumber penularan dahak yang mengandung kuman TB.Mulai tahun 1995 Program pemberantasan dan Penanggulangan penyakit TB mengadopsi pada strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) seperti yang telah direkomendasikan WHO. Program Penanggulangan penyakit ini merupakan salah satu yang prioritas karena masih tingginya angka prevalensi penyakit ini. yaitu 107 per 100.000 penduduk dengan tingkat penularan yang tinggi yaitu 1 penderita TB dahak positif dalam setahun dapat menyebarkan penyakit kepada 10 s/d 15 orang yang kemudian dahaknya mengandung kuman TB juga, begitu seterusnya.Kemajuan dibidang farmakologi memungkinkan beberapa macam obat (untuk pengobatan TB) dikombinasi dalam satu tablet dengan tidak mengganggu bio availability dari obat-obat tersebut artinya OAT kombipak telah disederhanakan menjadi OAT FDC yang akan membantu dalam pelaksanaan DOTS. Pengobatan dengan FDC ini sudah dimulai tahun 2006.Indikator kinerja dalam program P2ML adalah sebagai berikut :1. Angka Penemuan Kasus (CDR/case detection rate) = >70 %2. Angka Konversi (CVR/conversion rate)= >85 %3. Angka Kesembuhan (CR/cure rate)= >85 %Rumus perhitungan angka Penemuan Kasus (CDR), Angka Konversi (CVR) dan Angka Kesembuhan (CR) :a. CDR (Case Detection Rate) adalah penemuan pasien baru TB BTA positif pada penduduk suatu wilayah.= Dengan target >70 % dalam satu tahun.b. CVR (Conversion Rate ) adalah Angka konversi adalah BTA positif menjadi BTA negatif setelah menjalani masa pengobatan intensif diantara penderita TB paru yang diobati.= Dengan target > 85% dalam satu tahun.c. CR (Cure Rate) adalah Angka kesembuhan adalah BTA positif menjadi BTA negatif setelah pengobatan selesai = Dengan target >85% dalam satu tahun.

Tabel 1.14 Angka Penemuan Penderita (CDR/ Case Detection Rate) TB di Puskesmasse- Kecamatan Cempaka Putih Januari Mei Tahun 2015PUSKESMAS KELURAHANPERKIRAAN BTA POS ( + )(a)PENEMUAN PENDERITA BTA POS (+)(b)CDR ( % )b/a x 100%(target >70 %)

PKC Cempaka Putih392666,6%

PKL Cempaka Putih Barat 26830,7%

PKL Rawasari6233,3%

Jumlah281943,53%

Sumber: Laporan Bulanan P2ML Puskesmas se-Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari Mei 2015Tabel 1.15 Angka Konversi (CVR/ Conversion Rate) Penderita TB di Puskesmas se-Kecamatan Cempaka Putih Januari - Mei Tahun 2015PUSKESMAS PENEMUAN BTA POS (+)(a)PENEMUAN PENDERITA KONVERSI(b)ANGKA KONVERSI (% )b/a x 100% (Target > 80%)

PKC Cempaka Putih151386,6%

PKL Cempaka Putih Barat 4125%

PKL Rawasari2150%

JUMLAH211553,8%

Sumber: Laporan Bulanan P2ML Puskesmas se-Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari Mei 20151.4.2 Program Pengendalian Penyakit DiarePenyakit diare masih merupakan penyaki potensial KLB, bila ada bencana banjir atau air PAM mati dalam waktu relative lama. Kunjungan penderita di unit-unit pelayanan kesehatanpun masih tetap tinggi maka perlu pemantauan harian. Pelaporan mingguan dalam rangka antisipasi terjadinya KLB.Tujuan progam P2 Diare adalah menurukan angka kematian akibat diare, tatalaksana diare standar dan meningkatkan penggunaan oralit di tingkat rumah tangga.Indikator kinerja P2 diare adalah angka kesakitan,5%. Tahun 2014 berdasarkan laporan STP & LB 1 Puskesmas jumlah kasus Diare di Kecamatan Cempaka Putih 3.678 kasus.IR (Incidence Rate) : Jumlah penyakit baru x k : 3.678 orang x 100% = 3,5%Jumlah populasi berisiko 105.400orangTabel 1.17 Angka Insidens (IR/Incidence Rate)Kasus Diare pada Balita di Wilayah Puskesmas se-Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari Mei Tahun 2015No.PuskesmasJumlahBalita

(a)Jumlah Balita PenderitaDiare(b)IR (Incidence Rate)(< 5 %)

1.PKC Cempaka Putih28641384,8

2.PKL Cempaka Putih Barat 42411353,1%

3.PKL Rawasari2664250,9%

Jumlah97692982.93%

Sumber : Laporan Bulanan P2ML Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari Mei 2015Keterangan : Dari tabel 1.17 di atas dapat dilihat bahwa angka Incidence Rate kasus diare pada balita di wilayah seKecamatan Cempaka Putih periode Januari Mei 20152,93%sehingga sesuai dengan target yang di tetapkan yaitu