BAB I laporan pendahuluan

4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Pertumbuhan penduduk dan perkembangan sektor pembangunan berpengaruh besar pada kondisi permukaan di suatu wilayah. Dampak pertama adalah berkurangnya intensitas infiltrasi air ke tanah akibat kurangnya lahan resapan. Meningkatnya kawasan pembangunan tersebut akan meningkatkan koefisien pengaliran (koefisien limpasan permukaan). Dampak kedua adalah bertambahnya jumlah debit air buangan akibat keperluan manusia yang semakin bertambah. Dampak-dampak tersebut mengakibatkan debit limpasan permukaan yang besar pada saat musim hujan sehingga mengakibatkan banjir dan genangan. Penanggulangan banjir dan genangan dapat diatasi dengan penambahan dan rehabilitasi saluran drainase di daerah rawan banjir tersebut. Drainase perkotaan tersebut meliputi kawasan; pemukiman, industri, pedagangan, pendidikan, fasilitas umum dan sosial, ruang terbuka hijau, listrik, dan telekomunikasi. 1.2 Latar Belakang Pemilihan Obyek Pertumbuhan dan perkembangan penduduk perkotaan merupakan tantangan bagi pengelola perkotaan untuk menyediakan sarana dan prasarana sebagai konsekuensi logis tuntutan kebutuhan penduduk yang semakin meningkat. Penyediaan sarana dan prasarana ini perlu diarahkan, diatur, dan dikembangkan agar perkembangan kota dapat 1

description

penawaran

Transcript of BAB I laporan pendahuluan

2

BAB IPENDAHULUAN

1.1 UmumPertumbuhan penduduk dan perkembangan sektor pembangunan berpengaruh besar pada kondisi permukaan di suatu wilayah. Dampak pertama adalah berkurangnya intensitas infiltrasi air ke tanah akibat kurangnya lahan resapan. Meningkatnya kawasan pembangunan tersebut akan meningkatkan koefisien pengaliran (koefisien limpasan permukaan). Dampak kedua adalah bertambahnya jumlah debit air buangan akibat keperluan manusia yang semakin bertambah. Dampak-dampak tersebut mengakibatkan debit limpasan permukaan yang besar pada saat musim hujan sehingga mengakibatkan banjir dan genangan.Penanggulangan banjir dan genangan dapat diatasi dengan penambahan dan rehabilitasi saluran drainase di daerah rawan banjir tersebut. Drainase perkotaan tersebut meliputi kawasan; pemukiman, industri, pedagangan, pendidikan, fasilitas umum dan sosial, ruang terbuka hijau, listrik, dan telekomunikasi.

1.2 Latar Belakang Pemilihan ObyekPertumbuhan dan perkembangan penduduk perkotaan merupakan tantangan bagi pengelola perkotaan untuk menyediakan sarana dan prasarana sebagai konsekuensi logis tuntutan kebutuhan penduduk yang semakin meningkat. Penyediaan sarana dan prasarana ini perlu diarahkan, diatur, dan dikembangkan agar perkembangan kota dapat tertata dengan baik. Perkembangan kota yang tertata dengan baik akan meningkatkan kesejahteraan penduduk, meningkatkan rasa aman, nyaman, tertib dan sehat.Sesuai dengan konsepsi pemerintah Kabupaten Probolinggo yang dituangkan dalam P3KT (Program Pembangunan Prasarana Kota Terpadu) untuk meningkatkan kualitas lingkungan memukiman, menunjang kegiatan sosial ekonomi masyarakat dalam rangka pembangunan sarana dan prasarana kota. Maka perlu dibuat saluran drainase atau saluran pembuangan air hujan di daerah tersebut.Target pengembangan program kota untuk pengendalian banjir atau genangan air meliputi kegiatan pengelolaan DAS (Daerah Aliran Sungai) dan pengelolaan daerah tangkapan air (cacthment area). Prioritas pertama dalam pembangunan saluran drainase adalah daerah-daerah yang memiliki resiko banjir tinggi serta genangan yang lama.prioritas kedua adalah daerah yang memiliki resiko banjir rendah dengan ketinggian kurang lebih 1.m serta mengalami genangan yang cukup lama. Sedangkan prioritas ketiga diberikan pada daerah yang jarang terjadi banjir.Statistik banjir memberikan indikasi tentang tinggi banjir, lokasi, frekuensi dan lama genangan banjir. Namun pada umumnya statistik banjir tidak memberikan perbedaan penyebab banjir yang usahanya diakibatkan oleh naiknya muka air (sungai, laut) atau banjir yang disebabkan oleh kurangnya daya tampung saluran drainase akibat kurangnya pemeliharaan (penyumbatan karena sampah atau saluran yang rusak).Desain standar jaringan drainase yang dipergunakan sebagai kriteria untuk perencanaan adalah sebagai berikut :Tabel 1.1. Periode Ulang Banjir Untuk Drainase Berdasarkan Resiko SaluranTipe DrainaseKeadaan yang dikaitkan dengan periode ulang

banjir (flood return period) dalam tahun

Resiko BesarResiko kecilTanpa resiko

Primer25105

Sekunder1052

Tersier52-

Sumber : Buku pedoman P3KT

1.3 Batasan MasalahMasalah yang akan dibicarakan dalam laporan ini adalah sebatas :1. Perhitungan debit air yang akan didrainasi berkaitan dengan curah hujan, air buangan dari pemukiman sepanjang jalan arteri sebelah kiri menuju Kecamatan Paiton.2. Tidak membahas biaya dan pemeliharaan saluran.

1.4 Rumusan Masalah1. Bagaimana mendapatkan curah hujan rancangan dengan menggunakan distribusi yang sesuai?2. Bagaimana mendapatkan debit rancangan yang berasal dari air hujan dan air buangan pemukiman?3. Bagaimana mengevaluasi saluran drainase berdasarkan kapasitas saluran drainase primer eksisting berdasarkan debit rancangan kala ulang yang direncanakan?4. Bagaimana pemilihan alternatif yang digunakan untuk mengatasi kapasitas saluran drainase yang tidak mencukupi?

1.5 Maksud dan TujuanMaksud dari penyusunan laporan praktek kerja nyata ini adalah untuk pengenalan salah satu penerapan dari teori yang telah diterima mahasiswa dari mata kuliah Rancangan Drainasi, sehingga mahasiswa dapat mengetahui sebagian kondisi dan jenis pekerjaan suatu proyek drainasi di wilayah perkotaan.Tujuan dari penyusunan laporan praktek kerja nyata adalah sebagai pedoman bagi Pemerintah Kabupaten Probolinggo khususnya Kecamatan Kraksaan atas petunjuk teknis perencanaan, pembangunan dan pengembangan dalam pekerjaan yang berhubungan dengan masalah drainase dan penanggulangan banjir/genangan Kecamatan Kraksaan khususnya pada saluran primer yakni pada jalan arteri primer.1