BAB I - Kulon Progo Regency · Web viewDisamping capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana,...

35
1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya sampai saat ini kita masih diberi kesehatan sehingga dapat menyelesaikan Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo Tahun 2015 Penyusunan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo Tahun 2015 dilaksanakan berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik (good governance) di Indonesia. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan LKjIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo Tahun 2015 dengan tenaga dan pikirannya diucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus. Semoga Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah panduan ini

Transcript of BAB I - Kulon Progo Regency · Web viewDisamping capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana,...

Page 1: BAB I - Kulon Progo Regency · Web viewDisamping capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana, Pada Tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya sampai saat ini kita

masih diberi kesehatan sehingga dapat menyelesaikan

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo Tahun

2015

Penyusunan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo Tahun 2015 dilaksanakan

berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari implementasi

Sistem Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah

kepemerintahan yang baik (good governance) di Indonesia.

Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan LKjIP

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo Tahun 2015 dengan

tenaga dan pikirannya diucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus.

Semoga Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah panduan ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak yang berkepentingan.

Yogyakarta, 28 Januari 2016Kepala Pelaksana

Badan Penanggulangan Bencana DaerahKabupaten Kulon Progo

Drs. UNTUNG WALUYAPembina Tk. I, IV/b

NIP. 19630510 199003 1 010

Page 2: BAB I - Kulon Progo Regency · Web viewDisamping capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana, Pada Tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo

2

IKHTISAR EKSEKUTIFLaporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) menurut Peraturan Bupati Kulon

Progo Nomor 8 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan

laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja satu instansi

dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis instansi serta memuat informasi

pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, realisasi pencapaian indikator kinerja

organisasi, penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan perbandingan

capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan dengan target 5 (lima)

tahunan yang dituangkan dalam Rencana Strategis Instansi.

Indikator yang digunakan adalah indikator kinerja utama yang dianggap

mampu mengukur pencapaian sasaran yang dimaksud. Untuk mencapai sasaran

tersebut, ditempuh dengan melaksanakan strategi, kebijakan, program dan

kegiatan seperti telah dirumuskan dalam rencana strategis. Badan Penanggulangan

Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo mempunyai lima (5) sasaran yang dipilih

sebagai tolok ukur.

Pada Tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

Kabupaten Kulon Progo mentargetkan membentuk desa tangguh sebanyak 20 desa,

dalam realisasinya berhasil dibentuk desa tangguh bencana sebanyak 22 desa

sebesar 110% Keberhasilan tersebut salah satunya didukung adanya tugas

pembantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengoptimalkan

sumber daya yang ada dan juga semakin meningkatnya kesadaran masyarakat.

Efisiensi penggunaan sumber daya/anggaran ditahun 2015 meliputi belanja

barang dan jasa dan belanja pegawai dengan rincian sbb:

NO URAIAN ANGGARAN TAHUN 2015

REALISASI TAHUN 2015 Efisiensi

1 BELANJA BARANG dan JASA 1.612.071.478 1.604.525.508 7.545.9702 BELANJA PEGAWAI 469.511.900 426.827.219 42.684.6813 JUMLAH BELANJA 2,081,583,378 2,031,352,727 50.230.651

Page 3: BAB I - Kulon Progo Regency · Web viewDisamping capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana, Pada Tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo

3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Fungsi dan Tugas I.1.1 Tugas

Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah tercantum dalam

peraturan daerah No 11 tahun 2010 tentang Pembentukan Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo. Tugas tersebut

adalah:

a. menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan

bencana;

b. menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha

penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana,

penanganan darurat, rehabilitasi, serta rekonstruksi secara adil dan setara;

c. menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana;

d. melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan bencana di

Daerah;

e. menetapkan standarisasi dan kebutuhan penyelenggaraan

penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan;

f. melaksanakan, mengendalikan pengumpulan dan penyaluran

bantuan uang dan barang;

g. mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima

dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara dan sumbangan pihak lain yang sah serta tidak mengikat;

h. melaksanakan kewajiban lain sesuai ketentuan/ peraturan

perundang-undangan; dan

i. melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada

Bupati setiap bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam

kondisi darurat bencana.

Page 4: BAB I - Kulon Progo Regency · Web viewDisamping capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana, Pada Tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo

4

I.1.2. FungsiFungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah tercantum dalam

peraturan daerah No 11 tahun 2010 tentang Pembentukan Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo. fungsi BPBD

adalah:

a) perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana

dan penanganan pengungsi secara cepat, tepat, efektif dan efisien; dan

b) pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara

terencana, terpadu dan menyeluruh.

1.2. Struktur Organisasi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo diatur

dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor : 11 Tahun 2010

tentang Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo terdir dari : Kepala dibantu Kepala Pelaksana; Sekretaris; Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan; Seksi Kedaruratan dan Logistik; Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi.

1 Kepala BPBD Eselon II Ex-officio dijabat oleh Sekda.2 Unsur Pengarah Keputusan Bupati Kulon Progo

Nomor : 383 Tahun 2012 tentang Pengangkatan Unsur Pengarah Badan Penanggulanagan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo dari unsur Satuan Kerja Perangkat Daerah.

3 Unsur Pelaksana :a. Kepala Pelaksana b. Sekretaris Pelaksanac. Seksi pencegahan dan

kesiapsiagaan.d. Seksi kedaruratan dan

Logistik.e. Seksi Rehabilitasi dan

Rekonstruksi

Eselon III/a Eselon IV/a Eselon IV/a

Eselon IV/a

Eselon IV/a

Drs. Untung WaluyaTeguh Susila, SEHepy Eko Nugroho, SP

Suhardiyana, SIP

Eko Susanto, ST MT

Page 5: BAB I - Kulon Progo Regency · Web viewDisamping capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana, Pada Tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo

5

1.2 Isu-Isu Strategis1. Kebijakan Penanggulangan Bencana yang preventive

Perubahan paradigma penanggulangan bencana dari responsive ke

preventive, dimana penanggulangan bencana lebih bertitik berat didalam

pengurangan resiko bencana dari pada merespon bencana yang terjadi.

2. Sinergitas Penanggulangan Bencana

Penanggulangan bencana harus dilaksanakan secara sinergis, dan

komprehensif, dilakukan baik oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat.

Penaggulangan bencana adalah tanggung jawab dan kewajiban semua pihak.

Tidak semata menjadi tanggung jawab pemerintah/Badan Penanggulangan

Bencana Daerah. Penanggulangan bencana harus dilaksanakan secara

sinergis dan terkoordinasi, sehingga upaya penanggulangan bencana tidak

dilakukan secara parsial dan terpotong-potong. Oleh sebab tersebut sangat

mendesak untuk diterbitkan paying hokum penanggulangan bencanadi

Kabupaten Kulon Progo. Upaya penanggulangan bencana harus didukung

dengan system yang mampu mengakomodir mulai dari pra bencana, tanggap

darurat sampai tahap rehabilitasi dan rekonstruksi bencana.

3. Peningkatan Kapasitas Penaggulangan Bencana.

Perlunya kapasitas penanggulangan bencana yang mumpuni. Bencana

berdampak besar di lintas sector dan semua bidang, mengganggu kehidupan

dan penghidupan masyarakat. Oleh sebab itu semua lembaga, pihak dan

elemen yang berkait dengan upaya penanggulangan perlu meningkatkan

kapasitas dan kapabilitas dalam menghadapi bencana yang akan terjadi.

Page 6: BAB I - Kulon Progo Regency · Web viewDisamping capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana, Pada Tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo

6

BAB II

PERENCANAAN dan PERJANJIAN KERJA

II.1. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN PROGRAM SKPD

Sebagai unsur Penunjang Pemerintah Daerah dibidang Penanggulangan

Bencana yang mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam

menyelenggarakan pemerintahan dibidang Penanggulangan Bencana dengan

cara menyiapkan bahan perumusan kebijakan Penanggulangan Bencana.

1. V isiVisi merupakan cara pandang jauh kedepan tentang kemana Kantor

Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten akan

diarahkan dan apa yang akan dicapai.

Visi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo

adalah :

Terwujudnya Ketangguhan dan Kesiapsiagaan Kulon Progo Dalam Menghadapi Bencana

2. M isi Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan organisasi

dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan Visi yang telah

ditetapkan.

Dengan adanya Misi diharapkan seluruh aparat dan pihak lain yang

berkepentingan dapat mengenal Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Kulon Progo dan mengetahui peran dan program program serta

hasil yang akan diperoleh di masa yang akan datang.Misi Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo adalah sebagai

berikut :

Menyelenggarakan Penanggulangan Bencana yang

terencana, terpadu dan menyeluruh mulai dari pra bencana,

saat bencana, dan pasca bencana.

Page 7: BAB I - Kulon Progo Regency · Web viewDisamping capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana, Pada Tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo

7

3. Tujuan Tujuan merupakan implementasi atau penjabaran dari misi dan

merupakan sesuatu ( apa ) yang akan dicapai atau dihasilkan pada

kurun waktu tertentu 1 ( satu ) sampai dengan 5 ( Lima ) tahun kedepan

( kapan )Tujuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon

Progo adalah sebagai berikut :

Melindungi masyarakat dari ancaman bencana

4. SasaranSasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan

dicapai secara nyata dalam jangka waktu tahunan, semesteran atau

bulanan. Sasaran merupakan bagian integral dalam proses

perencanaan strategis Pemerintah Daerah

Fokus utama sasaran adalah tindakan dan alokasi sumber daya daerah

dalam kegiatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Kulon Progo. Sasaran harus bersifat spesifik, dapat dinilai,

diukur,menantang namun dapat dicapai , berorientasi pada hasil dan

dapat dicapai dalam periode 1 tahun pada masa sekarang.

Berdasarkan pengertian tersebut maka Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo menetapkan sasaran tahun

2015 sebagai berikut :

1) Mewujudkan Manajemen Perkantoran yang baik

2) Mewujudkan stabilitas Keamanan dan Kenyamanan

Lingkungan

3) Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam

4) Mewujudkan Percepatan Penanganan Tanggap Darurat

bencana alam

5) Mewujudkan Pembangunan Kerusakan dan Kerugian akibat

Bencana

Page 8: BAB I - Kulon Progo Regency · Web viewDisamping capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana, Pada Tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo

8

II.2. Rencana Kinerja Tahunan Badan Penanggulangan Bencana DaerahTahun 2015 merupakan tahun ke 4 pelaksanaan Rencana Strategis Badan

Penanggulangan Bencana Daerah. Berdasarkan APBD Tahun 2015 disusun

Perjanjian Kinerja Tahun 2015 yang telah sesuai dengan Dokumen Renstra dan

RKT sebagai berikut :

Tabel II.1Rencana Kinerja Tahunan

Tahun 2015

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

1 Terwujudnya ketangguhan

dan kesiapsiagaan bencana

Prosentase Desa

Tangguh

% 30,30

Page 9: BAB I - Kulon Progo Regency · Web viewDisamping capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana, Pada Tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo

9

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

1. Capaian Kinerja Tahun 2015

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo telah

melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu pada Penetapan Kinerja Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015 yang

telah disepakati. Penilaian ini dilakukan untuk mengevaluasi dan mengukur

dalam rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya memberikan

gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan

sasaran. Dari hasil pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisasi

kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan tingkat capaian kinerja yaitu:

Tabel III.1Skala Nilai Peringkat Kinerja

NO Interval Nilai realisasi Kinerja

Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja

1 91≤ 100 Sangat Baik 2 76 ≤ 90 Tinggi 3 66 ≤ 75 Sedang 4 51 ≤ 65 Rendah 5 ≤ 50 Sangat Rendah

Pengukuran kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo dilakukan

dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja.

Indikator kinerja sebagai tolok ukur keberhasilan dari tujuan dan sasaran

strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo

beserta target capaian realisasinya dirinci seperti dijelaskan pada tabel

berikut:

Page 10: BAB I - Kulon Progo Regency · Web viewDisamping capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana, Pada Tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo

10

Tabel III.2Capaian Kinerja Tahun 2015

NoSasaran Strategis

Indikator Kinerja

Satuan TargetRealisas

iPersentase Kode

1 Terwujudnya ketangguhan dan kesiapsiagaan bencana

Prosentase Desa Tangguh Bencana

% 30,30 33,33 110

Pencapaian kinerja melebihi target, dengan predikat sangat baik.

Capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana yaitu jumlah desa tangguh

bencana sejumlah 22 dari jumlah desa rawan bencana sejumlah 66 Desa dengan

capaian kinerja 33,33%.

2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Kabupaten Kulon Progo yang terdiri dari 88 desa 66 diantaranya merupakan desa

rawan bencana.

Pencapaian sasaran “Terwujudnya ketangguhan dan kesiapsiagaan bencana”

dengan indikator “Persentase Desa Tangguh Bencana” pada tahun 2015 berhasil

dengan sangat baik yaitu capaiannya lebih dari yang ditargetkan yaitu 30,30%

terealisasi 33,33% dengan capaian kinerja 110%.

Indikator yang digunakan untuk mengukur sasaran “Terwujudnya ketangguhan

dan kesiapsiagaan bencana” adalah “Persentase Desa Tangguh Bencana”

dengan hasil pengukuran sebagai berikut :

Page 11: BAB I - Kulon Progo Regency · Web viewDisamping capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana, Pada Tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo

11

Tabel III.3Capaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2015

NoIndikator Kinerja

SatuanCapaian

2014

Tahun 2015Persentase

Target Akhir

Renstra Tahun 2016

Capaian s/d 2015 terhadap

2016TargetRealisas

I1 Prosentase

Desa

Tangguh

Bencana

Persen 18,18 30,30 33,33 110 36,36 91,67

Formula yang digunakan untuk mengukur indikator sasaran adalah :

Prosentase Desa Tangguh BencanaJumlah desa tangguh bencana

X 100%Jumlah desa rawan bencana

3. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran maka tahun 2015 telah tercapai

melebihi target dengan predikat sangat baik. Target pada tahun 2015 yaitu 30.30%

terealisasi 33,33% dengan capaian kinerja 110%.

4. Pada tahun 2015 capaian kinerja sesuai dengan target.

Tabel III.4Capaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2014 dan Tahun 2015

NoIndikator Kinerja

Satuan

Tahun 2014 Capaian s/d2014terhadap 2016

Tahun 2015Persentase

Target Akhir

Renstra

Tahun 2016

Capaian s/d 2015

terhadap 2016

Target

Realisasi Target

Realisasi

1 Prosentase

Desa

Tangguh

Bencana

Persen 18,18 18,18 33,33 30.30 33,33 110 36,36 91,67

Page 12: BAB I - Kulon Progo Regency · Web viewDisamping capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana, Pada Tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo

12

5. Adapun capaian sampai dengan tahun 2015 terhadap Renstra 2016 sebesar

91,67 %. Keberhasilan tersebut disamping adanya tugas pembantuan dari Badan

Nasional Penanggulangan Bencana juga semakin meningkatnya kesadaran

masyarakat bahwa masyarakat tidak bisa hanya menggantungkan pada pihak lain

utamanya pemerintah tetapi penanggulangan bencana harus dilaksanakan dari 3

unsur yaitu : Pemerintah, swasta dan masyarakat.

B. Analisis Program :

1. Capaian indikator kinerja program penanganan bahaya kebakaran untuk

memberikan proteksi terhadap bencana kebakaran dari target RPJMD 43,53%

terealisasi 58,53%. Berdasarkan Keputusan Menteri PU No. 11KKPTS/2000

tentang Ketentuan Teknis Manajemen Kebakaran Perkotaan, suatu kota perlu

membentuk Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) dengan jumlah minimal

untuk suatu daerah tergantung luas daerah, dengan minimal satu WMK.

Manajemen Penanggulangan Kebakaran dilakukan melalui upaya proteksi

terhadap bahaya kebakaran suatu daerah yang akan dipenuhi dengan adanya

instansi kebakaran sebagai suatu public service dalam suatu WMK. Respon

time (waktu tanggap) merupakan waktu minimal yang diperlukan dimulai saat

menerima informasi dari warga/penduduk sampai tiba di tempat kejadian serta

langsung melakukan tindakan yang diperlukan secara cepat dan tepat sasaran

di Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK). Pada tahun 2015 telah terjadi 20

kasus kebakaran di WMK dan tertangani dalam waktu paling lama 15 menit.

Secara rinci dapat dilihat dalam tabel berikut :

Page 13: BAB I - Kulon Progo Regency · Web viewDisamping capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana, Pada Tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo

13

Tabel III.5Capaian Penanganan Bahaya Kebakaran

No Uraian Satuan 2014 2015Target Realisasi

1 Jangkauan luas Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)

Km2 100,00 100,00 100,00

2 Luas wilayah ha 586,28 586,28 586,283 Jumlah kasus kebakaran di

WMK yang tertangani dalam waktu paling lama 15 menit

kasus 7 9 20

4 Jumlah kasus kebakaran dalam jangkauan WMK

kasus 7 15 20

Capaian Indikator Kinerja Program

% 58,53 38,53 58,53

2. Sebagian besar wilayah Kabupaten Kulon Progo merupakan Daerah rawan bencana, oleh karena itu perlu upaya peningkatan penanggulangan bencana. Capaian kinerja peningkatan penanggulangan bencana terealisasi sebesar 49,99% melebihi target RPJMD (40,34%). Jumlah desa yang telah dilengkapi sarana Pengurangan Resiko Bencana dari 66 desa rawan bencana terpasang 32 desa. Selain itu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat telah dilakukan sosialisasi dan pelatihan pengurangan resiko bencana bagi 34 desa, dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel III.6Capaian Peningkatan Penanggulangan Bencana

No Uraian Satuan 2014 2015Target Realisasi

1 Jumlahdesa yang telah dilengkapi sarana Pengurangan Resiko Bencana

Desa 32 26 32

2 Jumlah desa rawan bencana Desa 66 88 663 Jumlah desa yang telah

mendapatkan sosialisasi danpelatihan Pengurangan Resiko Bencana

Desa 28

4 Jumlah desa rawan bencana Desa 66 88 66Capaian Indikator Kinerja Program

% 45,45 40,34 49,99

Page 14: BAB I - Kulon Progo Regency · Web viewDisamping capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana, Pada Tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo

14

3. Pada tahun 2015 di wilayah Kabupaten Kulon Progo target/perkiraan akan terjadi terjadi 275 kejadian bencana dalam realisasinya terjadi bencana 285 kejadian. Dari semua kejadian bencana (realisasi) telah dilakukan penanganan semua sehingga kinerja penanganan bencana terealisasi 103,64%. Secara rinci dapat dilihat tabel berikut :

Tabel III.7Cakupan Penanganan Bencana

No Uraian Satuan 2014 2015Target Realisasi

1 Jumlah tanggap darurat yang dilakukan

kali 296 275 285

2 Jumlah sasaran dampak bencana yang harus dilakukan tanggap darurat

kali 296 275 285

Capaian Indikator Kinerja Program kali 100 100 103,644. Pada tahun 2015 target rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana sebanyak

27 lokasi dan telah terealisasi 15 lokasi sehingga kinerja penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi tercapai 100%. Secara rinci dapat dilihat tabel berikut :

Tabel III.8Cakupan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana

No Uraian Satuan 2014 2015Target Realisasi

1 Jumlah fasilitasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bencana

kali 4 27 15

2 Jumlah fasilitasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bencana yang seharusnya dilakukan

kali 15 27 15

Capaian Indikator Kinerja Program % 85,71 100 55,56

Page 15: BAB I - Kulon Progo Regency · Web viewDisamping capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana, Pada Tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo

15

C. ANALISIS SUMBER DAYA

a. Potensi Susunan Kepegawaian dan Perlengkaan.

1. Kepegawaian

Jumlah Riil Pegawai di BPBD Tahun 2015 sejumlah 25 orang PNS dan 1

orang tenaga Kontrak. Hal ini jika dibandingkan dengan Dokumen Analisis

Jabatan (Peraturan Bupati Nomor 74 Tahun 2010) dimana jumlah PNS untuk

BPBD sejumlah 37 orang atau baru terpenuhi sebesar 67,57%.

b. Perlengkapan Sarana dan PrasaranaSarana transportasi baik kendaraan dinas roda empat maupun kendaraan

dinas roda dua, sarana dan prasarana sebagai fasilitas pendukung kelancaran

dalam melaksanakan tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut :

Tabel III.5Data Sarana Kendaraan Dinas,

Sarana dan Prasarana Perlengkapan KantorBadan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo

No Jenis Sarana Jml Satuan Kondisi Keterangan1 RIG 2 Unit Baik Dari 4 Mobil

PBK dengan kondisi :1. Keluaran

tahun 1983 ( kurang layak operasional)

2. Keluaran tahun 1997.

3. Keluaran tahun 2014 ( Baik )

4. Keluaran tahun 2015

2 Mobil Operasional 1 Unit Baik3 Mobil Dapur umum 1 Unit Baik4 Mobil PBK 4 Unit Baik5 Sepeda Motor 7 Unit Baik6 Mobil Pick Up 3 Unit Baik7 Mobil Tangki 1 Unit Baik8 Mobil Ambulance 1 Unit Baik9 Mini Bus (Penumpang 14 org) 1 Unit Baik10 Perahu Karet 3 Buah Baik11 Mesin Perahu Karet 2 Buah Baik12 Tenda Kanvas 3 Buah Baik13 Tenda Regu 8 Buah Baik14 Tenda Keluarga 20 Buah Baik

Page 16: BAB I - Kulon Progo Regency · Web viewDisamping capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana, Pada Tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo

16

( Baik )15 Rompi Pelampung 20 Buah Baik16 Jaket Tahan Api 10 Buah Baik17 Helm Plastik 10 Buah Baik18 Pesawat Telpon 1 Buah Baik19 Jaringan WI-FI 2 Buah Baik20 Kamera DSLR 1 Buah Baik21 Tustel 1 Buah Baik22 Handy Talky (HT) 27 Buah Baik23 Unit Tranceirver VHF Portable 1 Buah Baik24 Alat Pendukung Komunikasi 1 Buah Baik25 Lampu senter HD Search Light 2 Buah Baik26 Genset 1,2 KVA 2 Unit Baik27 Gergaji Mesin/Chainsaw 3 Buah Baik28 Velbet 35 Buah Baik

Data diatas menunjukkan bahwa sarana dan prasarana yang ada tersebut

sampai saat ini sebagian besar masih dalam kondisi baik dan dengan fasilitas

tersebut diatas telah diupayakan semaksimal mungkin penggunaannya

sehingga pelayanan terhadap masyarakat bisa optimal.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan dengan berbagai program dan

kegiatan baik yang lini maupun penunjang. secara sistematis dalam program

program yaitu :

1. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

2. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam

3. Program Respon Tanggap darurat

4. Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bencana

5. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

6. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

7. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan

8. Program Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD

9. Program Pengawasan dan Pengendalian Program

Page 17: BAB I - Kulon Progo Regency · Web viewDisamping capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana, Pada Tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo

17

D. Permasalahan dan Solusi Permasalahan

1) Kurang cepatnya penyampaian informasi dari masyarakat terhadap

terjadinya kebakaran sehingga pertolongan kebakaran terkesan lambat.

2) Petugas Penolong Kebakaran (PBK) yang ada baru 9 orang dari yang

idealnya sebanyak 15 orang sehingga untuk rotasi penjadwalan piket sulit

dilakukan dan hal ini menimbulkan kejenuhan karena harus bekerja selama

24 jam disamping itu ada 5 orang personil PBK usianya sudah mendekati

pensiun.

3) Sampai dengan akhir tahun 2015 jumlah Relawan yang dilatih baru 100

orang hal ini masih belum mencukupi kebutuhan Relawan Kabupaten Kulon

Progo.

4) Dalam kegiatan penanggulangan bahaya kebakaran, sumber daya manusia

maupun sumber daya peralatan yang dimiliki oleh BPBD KUlon Progo

belum sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) sehingga

pelayanan tak maksimal.

5) Dalam hal penangnan bencana tidak bisa lepas dari peran Tim Reaksi

Cepat (TRC) Pusdalops, namun hingga saat ini anggota TRC Pusdalops

BPBD Kabupaten Kulon Progo masih belum optimal dalam hal status

maupun kesejahteraan/upahnya belum sesuai dengan standar Upah

Minimum Regional (UMR).

6) Untuk penanganan korban bencana juga tidak terlepas dari ketersediaan

peralatan dan logistik untuk korban bencana dan upaya penanggulangan

bencana belum optimal (masih seadanya) sehingga belum bisa memenuhi

kebutuhan dalam kegiatan penangnanan bencana.

7) Masyarakat adalah kelompok yang rentan terkena bencana karena

merekalah yang merasakan langsung dampak bencana tersebut.

Page 18: BAB I - Kulon Progo Regency · Web viewDisamping capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana, Pada Tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo

18

8) Dana/Penganggaran untuk Rehabilitasi dan Rekonstruksi pasca bencana

dari APBD Kabupaten Kulon Progo belum ada, yang ada baru dana

Fasilitasi/operasional pendampingan pelaksanaan Rehabilitasi dan

Rekonstruksi.

Solusi

1) Dalam setiap kesempatan baik formal maupun non formal akan selalu

disampaikan cara penyampaian informasi kebakaran bisa melalui Telpon :

0274775113 (PBK) maupun bisa datang ke Kantor PBK agar penanganan

kebakaran bisa secepatnya dilakukan.

2) Badan Penanggulangan Bencana Daerah telah mengusulkan penambahan

personil PBK ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Kulon

Progo.

3) BPBD Kabupaten Kulon Progo mengusulkan peningkatan kesejahteraan

bagi anggota TRC Pusdalops ke Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon

Progo.

4) BPBD Kabupaten Kulon Progo mengajukan permohonan bantuan logistik

untuk penanggulangan bencana ke BPBD DIY. Disamping itu BPBD

Kabupaten Kulon Progo juga mengajukan tambahan peralatan

penanggulangan bencana melalui APBD II 2016 dan pengajuan ke BNPB.

5) BPBD bertugas memperkuat kapasitas masyarakat dengan meningkatkan

pengetahuan dan pamahaman masyarakat dalam penanggulangan

bencana. Namun karena minimnya sumber daya yang dimiliki, maka BPBD

melakukan koordinasi dengan berbagai pihak agar dapat melaksanakan

kegiatan penguatan kapasitas masyarakat.

6) BPBD Kulon Progo memperkuat jalinan koordinasi dengan BPBD DIY dan

BNPB serta koordinasi internal dengan Pemda/SKPD agar kebutuhan

Rehabilitasi dan Rekonstruksi pasca bencana bisa terakomodir di SKPD

meskipun masuk dalam domain SKPD.

Page 19: BAB I - Kulon Progo Regency · Web viewDisamping capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana, Pada Tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo

19

7) Komunikasi dan koordinasi adalah menjadi hal yang sangat penting untuk

dilaksanakan secara baik. Dengan menggunakan sarana komunikasi yang

lebih baik tentunya akan mengoptimalkan pelaksanaan tugas.

A. Realisasi AnggaranDalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo pada tahun

Anggaran 2015 memperoleh dana dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja

Daerah. Untuk pengukuran kinerja yang telah dilakukan , gaji pegawai tidak

dimasukkan.

Tabel III.6Rencana dan Realisasi Anggaran Kegiatan

Tahun 2015

No Sasaran Strategis

Indikator

Kinerja Program/ Kegiatan

Keuangan%Targ

etRealisasi % Target Realisasi

1 Terwujudnya Ketangguhan dan Kesiapsiagaan Bencana.

Prosentase Desa Tangguh Bencana

30,30 33,33 110 Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan.

1.694.932.500 1.683.418.000 99,32

Program Penanggulangan Dini Bencana

118.651.000 117.420.250 98,96

Program Respon Tanggap Darurat

376.484,000 371,644,850 99,34

Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bencana

37.275.000 35.428.500 95,05

Jumlah 110 2,227,342,500 2,207,911,600 99

Page 20: BAB I - Kulon Progo Regency · Web viewDisamping capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana, Pada Tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo

20

Analisis Kinerja dan KeuanganDisamping keberhasilan tersebut diatas Badan Penanggulangan Bencana Daerah

( BPBD ) Kabupaten Kulon Progo tidak merealisasikan :

1. Belanja Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran setor kembali ke

Kas Daerah sebesar Rp. 29.394.505,00 dengan perincian :

- Hal tersebut diatas dikarenakan penghematan – penghematan dan

kejadian bencana yang relative kecil sehingga terjadi penghematan

utamanya penghematan Bahan Bakar Binyak.

- Melihat keadaan Sarana dan Prasarana Perkantoran yang ada untuk

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran masih bisa

ditangguhkan karena masih cukup baik dan bisa digunakan secara layak

sehingga Belanja Sarana dan Prasarana Perkantoran tidak digunakan.

2. Belanja Pendidikan dan Pelatihan Non Formal sebesar Rp. 6.000.000,- tidak

direalisasikan (setor kembali ke Kas Daerah) karena pengiriman diklat

pengadaan barang dan jasa Badan Penanggulangan Bencana Daerah

sebanyak 2 orang dibiayai oleh Badan Kepegawaian Kulon Progo.

Tabel III.7Belanja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Praja Tahun 2015

NO URAIAN ANGGARAN TAHUN 2015

REALISASI TAHUN 2015

Prosentase

1 BELANJA BARANG dan JASA

1.612.071.478 1.604.525.508 99,53

2 BELANJA PEGAWAI 469.511.900 426.827.219 90,913 JUMLAH BELANJA 2,081,583,378 2,031,352,727 97,59

Page 21: BAB I - Kulon Progo Regency · Web viewDisamping capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana, Pada Tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo

21

Tugas Pembantuan

Pada tahun 2015 ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

Kabupaten Kulon Progo disamping menggunakan dana APBD, dalam mencapai

kinerja BPBD juga didukung :

1. Dana untuk Program Penguatan Kelembagaan Desa Tangguh Bencana

dari BNPB (APBN) untuk Desa Jangkaran Kecamatan Temon dan Desa

karangwuni Kecamatan Wates Kabupaten Kulon Progo sebesar Rp.

104.480.000,- dari jumlah tersebut dapat terealisasi sebesar Rp.

104.306.144,- (99,83%) sisanya sebesar Rp. 173.856,- disetor kembali ke

Kas Negara.

2. Pengadaan mobil Pemadam Kebakaran Bantuan Keuangan Khusus dari

Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk Pemerintah

Kabupaten Kulon Progo sebesar Rp. 1.600.000,- terealisasi Rp.

1.591.600.000,- (99,45%) sisa anggaran sebesar Rp. 8.400.000,- disetor

kembali.

Page 22: BAB I - Kulon Progo Regency · Web viewDisamping capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana, Pada Tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo

22

BAB IV

PENUTUP

LAporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Penanggulangan

Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Kulon Progo disusun berdasarkan

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran 2014 serta Penetapan

Kinerja Tahun 2015 sebagai pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi

merupakan wujud pertanggungjawaban dalam pencapaian misi dan tujuan

instansi serta dalam rangka perwujudan good governance.

Penyelenggaraan kegiatan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah

(BPBD) Kabupaten Kulon Progo pada Tahun Anggaran 2015 merupakan tahapan dari

Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten

Kulon Progo Tahun 2011-2016, Keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan

partisipasi semua pihak dan diharapkan dapat dipertahankan serta ditingkatkan,

Sementara itu, untuk target-target yang belum tercapai perlu diantisipasi dan didukung

oleh berbagai pihak.

Capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana tahun 2015 tercapai

33,33% dari target 30,30% atau tercapai 110%. Capaian ini dihitung dengan

membandingkan jumlah desa tangguh bencana sejumlah 22 dengan jumlah desa

rawan bencana sejumlah 66 Desa.

Disamping capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana, Pada Tahun

2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo

mentargetkan membentuk desa tangguh sebanyak 20 desa, dalam realisasinya

berhasil dibentuk desa tangguh bencana sebanyak 22 desa sebesar 110 %

Keberhasilan tersebut salah satunya didukung adanya tugas pembantuan dari Badan

Page 23: BAB I - Kulon Progo Regency · Web viewDisamping capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana, Pada Tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo

23

Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengoptimalkan sumber daya yang ada

dan juga semakin meningkatnya kesadaran masyarakat.

Bahwa keberhasilan capaian kinerja sasaran yang dicerminkan dari capaian indikator

kinerja sasaran ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain sumber daya manusia,

anggaran dan sarana prasarana. Untuk itu kedepan harapannya seluruh faktor penunjang yang dibutuhkan oleh

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo bisa

terpenuhi sehingga kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

Kabupaten Kulon Progo semakin meningkat.Demikian Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKjIP) Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten

Kulon Progo Tahun 2015, semoga bermanfaat.

Page 24: BAB I - Kulon Progo Regency · Web viewDisamping capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana, Pada Tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo

24

Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon

Progo sebagaimana terlampir.

SEKRETARIAT

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU

SEKSIPENCEGAHAN DAN

KESIAPSIAGAAN

SEKSI KEDARURATAN DAN

LOGISTIK

SEKSIREHABILITASI DAN

REKONSTRUKSI

KEPALA

UNSUR PENGARAH UNSUR PELAKSANA

Page 25: BAB I - Kulon Progo Regency · Web viewDisamping capaian kinerja Prosentase Desa Tangguh Bencana, Pada Tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo

25

DAFTAR LAMPIRAN

1. Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo

2. Perjanjian Kinerja Tahun 2015