BAB I KP
-
Upload
pramana-idabagus -
Category
Documents
-
view
12 -
download
2
Transcript of BAB I KP
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa telekomunikasi untuk
umum dalam negeri. PT. Telkom berawal dari perusahaan Post en Telegrafdienst
yang didirikan pada tahun 1884 dengan Staatblad no 52, kemudian pada tahun
1906 dirubah menjadi “POST,TELEGRAAF EN TELEFOONDIENST” (PTT)
dengan Staatsblad no.395 dan semenjak itu disebut PTT-Dients. Tahun 1931
ditetapkan sebagai Perusahaan Negara berdasarkan I.B.W. Selanjutnya pada tahun
1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
no.19 th 1960, tentang persyaratan sebuah Perusahaan Negara (PN) dengan
PERPU no.240 th 1961 berubah menjadi PN POS dan TELEKOMUNIKASI.
Pada tahun 1965, Lapangan usaha PN POS dan TELEKOMUNIKASI
ternyata berkembang dengan pesat, sehingga Pemerintah mengadakan peninjauan
kembali. Hasilnya berdasarkan Peratuaran Pemerintah (PP) no.29 dan 30 tahun
1965 terjadi pemecahan menjadi : P.N.POS DAN TELEKOMUNIKASI.
Selanjutnya mulai tgl 28 April 1970 berdasarkan S.K. Mentri Perhubungan
no.129/U/1970 PN TELEKOMUNIKASI berubah menjadi PERUSAHAAN
UMUM TELEKOMUNIKASI yang disingkat dengan PERUMTEL. Keberadaan
PERUMTEL dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah no 36 tahun 1974 yang
menetapkan sebagai pengelola telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan luar
negeri.
Pada akhir tahun 1980, Pemerintah mengambil kebijaksanaan dengan
membeli seluruh saham PT. INDOSAT yaitu sebuah perusahaan swasta yang
didirikan dalam rangka Penanaman Modal Asing yang kemudian diubah statusnya
menjadi BUMN berbentuk PERSERO. Pernyataan modal negara Republik
1
Indonesia dalam saham PT. INDOSAT tersebut dituangkan dalam Peraturan
Pemerintah no 52 tahun 1980.
Selanjutnya untuk lebih meningkatkan pelayanan jasa telekomunikasi
untuk umum, maka dengan Peraturan Pemerintah no.53 tahun 1980 diadakan
perubahan atas Peraturan Pemerintah no.22 tahun 1974, yakni dengan menetapkan
PERUMTEL sebagai badan usaha yang diberi wewenang untuk
menyelenggarakan telekomunikasi dalam negeri dan PT. INDOSAT sebagai
badan usaha yang diberi wewenang menyelenggarakan telekominikasi untuk
umum internasional. Peraturan Pemerintah no.39 tahun 1974 tentang PERUMTEL
juga diubah yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah no.54 tahun 1980.
Sehubungan dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah no.3 tahun
1983 tentang Tata Cara Pembinaan dan Pengawasan PERJAN, PERUM dan
PERSERO, diterbitkan Peraturan Pemerintah no.21 tahun 1984 tentang
PERUMTEL sebagai pengganti dari Peraturan Pemerintah no.36 tahun 1970 jo.
Peraturan Pemerintah no.54 tahun 1980. Satu hal yang sangat menggembirakan
dalam sejarah perundang-undangan ini adalah ditetapkannya Undang-undang no.3
tahun 1989 tentang telekomunikasi, yang memberikan angin segar dalam
pengembangan dan pembangunan pertelekomunikasian di Indonesia.
Mengingat perkembangan yang demikian pesat ditambah dengan pola
manajemen yang lebih terbuka, Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah no.25
tahun 1991 tanggal 1 Mei 1991 menetapkan Pengalihan Bentuk Perusahaan
Umum (PERUM) Telekomunikasi menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).
Peralihan bentuk perusahaan tersebut ditandai dengan penanda tanganan Akte
Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT.Telekomunikasi Indonesia oleh
Notaris Imas Fatimah,SH bersama-sama dengan Menparpostel Soesilo Sudarman
yang bertindak selaku kuasa dari Mentri Keuangan sebagai pemegang saham, hari
Selasa tanggal 24 September 1991 jam 09.30 WIB di Depparpostel, Jl. Kebon
Sirih 36 Jakarta Pusat.
2
Dalam mengantisipasi era globalisasi, seperti ditetapkannya perdagangan
bebas baik internasional maupun regional, maka PT.Telkom pada tahun 1995
melaksanakan 3 program. Program-program tersebut adalah Rekstrukturisasi
Internal, Penerapan Kerja Sama Operasi (KSO) dan persiapan Go Publik atau
dikenal dengan Initial Publik Offering. Restrukturisasi perusahaan melalui
perubahan status organisasi atau kepemilikan. Sementara KSO adalah merupakan
bentuk kerja sama antara PT. Telkom dan mitra usaha didalam penyelenggaraan
jasa telekomunikasi. Bidang usaha PT. Telkom ini dibagi menjadi tiga yaitu
bidang usaha utama, bidang usaha terkait dan bidang usaha pendukung. Bidang
usaha utama PT. Telkom adalah menyelenggarakan jasa telepon lokal dan jarak
jauh dalam negeri, sedangkan bidang usaha terkait adalah termasuk Sistem
Telepon Bergerak Selular (STBS), sirkit langganan, Teleks, penyewaan
transponden satelit, usaha dan jasa nilai tambah tertentu. Bidang usaha terkait ini
ada yang diselenggarakan oleh PT. Telkom dan ada juga yang diselenggarakan
bekerja sama dengan pihak ketiga melalui perusahaan patungan, sedangkan
bidang usaha pendukung adalah bidang usaha tidak langsung berhubungan dengan
pelayanan jasa telekomunikasi, namun keberadaannya mendukung kelancaran
bidang utama dan bidang terkait. Yang terkait dalam bidang pendukung adalah
pelatihan, sistem informasi dan riset teknologi informasi.
Untuk menampung bidang usaha tersebut maka sejak 1 Juli 1995 PT.
Telkom telah menghapuskan struktur wilayah telekomunikasi (WITEL) dan
secara defakto meresmikan dimulainya era divisi sebagai pengganti WITEL
Bisnis. Bidang utama dikelola oleh 7 (Tujuh) Divisi Regional dan 1 (Satu) Divisi
Network.
Divisi Regional menyelenggarakan jasa telekomunikasi di wilayah
masing-masing, sedangkan Divisi Network menyelenggarakan jasa telekomunikasi
jarak jauh dalam negeri melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama
nasional. Divisi Regional PT. Telkom mencakup wilayah-wilayah yang dibagi
menjadi :
1. Divisi Regional I : Sumatera
3
2. Divisi Regional II : Jakarta dan sekitarnya
3. Divisi Regional III : Jawa Barat
4. Divisi Regional IV : Jawa Tengah dan Daerah Istemewa
Yogyakarta
5. Divisi Regional V : Jawa Timur
6. Divisi Regional VI : Kalimantan
7. Divisi Regional VII : Kawasan Timur Indonesia yang meliputi
Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan
Irian Jaya.
Masing-masing divisi dikelola oleh suatu tim manajemen yang terpisah
berdasarkan prinsip desentralisasi serta bertindak sebagai pusat investasi (Divisi
Regional) dan pusat keuntungan (Divisi Network dan Divisi lainnya).
Kandatel Bali merupakan salah satu unit kesatuan ekonomi dari PT.
Telkom yang berada di wilayah Divisi Regional VII yang berpusat di Ujung
Pandang, yang meliputi wilayah/ kawasan timur Indonesia atau Nangura Kamuri
(Benang Untaian Mutiara Di Kawasan Timur Indonesia). Divisi tersebut meliputi
beberapa kantor Daerah Telekomunikasi (Kandatel) diantaranya adalah :
Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Jaya. Kandatel Bali merupakan
salah satu Kantor Daerah Telekomunikasi (Kandatel) yang memberikan
Kontribusi terbesar terhadap Divisi Regional VII.
Pada awalnya di Bali terdapat beberapa kantor yang menangani masalah
bidang telekomunikasi. Diantaranya ada 4 (empat) lembaga yang menangani
bidang telekomunikasi secara terpisah, yaitu :
1. Kandapon ( Kantor Daerah Telepon)
2. Kandatex ( Kantor Daerah Telegram dan Telex)
3. Kasental (Kantor Sentradaya)
4. Kantor Stasiun Bumi.
Sekitar bulan September 1990, Kantor-kantor tersebut dilebur menjadi
satu Kantor Daerah Telekomunikasi Denpasar (Kandatel) dengan Keputusan
4
Direksi Perusahaan Umum Telekomunikasi No. Kd 5119/KP082/PEG-34/90
tanggal 25 April tentang pembentukan Kantor Daerah Telekomunikasi. Kantor
Daerah Telekomunikasi (Kandatel) Denpasar semula membawahi 6 (enam)
Kantor Cabang Telekomunikasi (Kancatel), yaitu : Kancatel Amlapura, Kancatel
Semarapura, Kancatel Bangli, Kancatel Gianyar, Kancatel Tabanan dan Kancatel
Negara. (http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=152017)
1.1.1 Pelayanan PT. Telkom dan Perkembangan Usahanya
PT. Telkom sebagai perusahaan dalam bidang jasa telekomunikasi
terkemuka di Indonesia selalu melayani dan memperhatikan kebutuhan para
pelanggannya. Karena dalam dunia usaha ada yang mengatakan bahwa pelanggan
adalah raja artinya melayani tanpa memandang status sosial, ekonomi, usia, dan
jenis kelamin seperti layaknya melayani raja. Dengan slogan “Commited 2 U”,
PT. Telkom selalu berusaha untuk memuaskan pelanggannya, akan tetapi
mengingat tuntutan pelanggan yang begitu besar terhadap pelayanan yang cepat,
akurat, dan memuaskan dari jasa yang dibutuhkan. Maka untuk itu PT. Telkom
mempersiapkan diri dengan meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada
pelanggannya, sehingga pelanggan merasa puas terhadap pelayanan yang
diberikan.
PT. Telkom adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam jasa
pelayanan telekomunikasi untuk umum dalam negeri.
Adapun jasa yang dihasilkan PT. Telkom adalah :
1. Jasa telepon
2. Jasa teleks
3. Jasa sirkuit langganan
4. Jasa transponder
5. Jasa telegraf
6. Jasa pasopati (ISDN)
7. Japati
8. Jasa satelit
5
9. Sistem Informasi
10. Jasa multi media
Selain itu, PT. Telkom juga meningkatkan perkembangan usaha (homeseet)
dari perusahaan jasa telekomunikasi yang disediakan PT. Telkom dibagi menjadi
2 (dua) kelompok, yaitu jasa telekomunikasi dasar dan bukan dasar.
Pengelompokan ini pun belum dilaksanakan secara tegas mengingat teknologi
komunikasi dan informasi berkembang dengan pesatnya. Bisnis utama PT.
Telkom pada saat ini adalah menyediakan PSTN (Publik Swicth Telephone
Network) dan menyelenggarakan jasa melalui PSTN. Jenis jasa telekomunikasi
yang sampai saat ini sudah beroperasi adalah :
1. Jasa interkoneksi kepada penyelenggara telekomunikasi lainnya
2. Jasa telepon bergerak selular
3. Jasa satelit
4. Jasa lainnya
Jasa telepon dalam negeri merupakan kegiatan usaha PT. Telkom yang
memberikan pendapatan besar. Adapaun komposisi pendapatan jasa ini adalah :
biaya pasang, biaya abudemen (langganan) bulanan dan biaya pemakaian telepon
untuk panggilan lokal dan jarak jauh. Penyelenggaraan jasa telepon dalam negeri
juga termasuk pendapatan dari pelanggan untuk jasa telepon dalam negeri,
pendapatan dari jasa pelanggan interkoneksi dari penyelenggaraan telekomunikasi
lainnya. Selain itu PT. Telkom juga berpartisipasi dalam penyelenggaraan STBS
melalui usaha patungan atau pola bagi hasil.
Sementara penyewaan transponder satelit mulai tahun 1996 beralih kepada
Satelindo, namun PT. Telkom terus melanjutkan jasa stasiun bumi untuk
hubungan telekomunikasi melalui sistem satelit komunikasi. PT. Telkom juga
meluncurkan Satelit Palapa BS pada tahun 1999 untuk menggantikan palapa
B2Rta.
6
Untuk mewujudkan percepatan pembangunan sekaligus mengatasi
pendanaannya, maka PT. Telkom mengikutsertakan swasta dalam pembangunan
pelaksana jaringan, penyediaan jasa khusus dan pelaksanaan operasinya.
Partisipasi swasta sampai saat ini dikenal dengan bentuk pola bagi hasil,
perusahaan patungan dan kerjasama operasi merupakan suatu organisasi
kemitraan yang tidak membentuk suatu badan hukum, namun tetap sebagai suatu
divisi dari PT. Telkom.
Pada tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999
tentang Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki
abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan diregulasi di sektor telekomunikasi
dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi
memonopoli telekomunikasi Indonesia.
Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat
sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di
Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan
kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi
duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
Pada 23 Oktober 2009, Telkom meluncurkan "New Telkom" ("Telkom
baru") yang ditandai dengan penggantian identitas perusahaan. Dengan perubahan
kepemilikan Telkom beserta penggantian identitas, Telkom memajukan
layanannya dimana mengikuti permintaan komsumen yang selalu mengikuti
perkembangan komunikasi di dunia. Dimana layanannya sebagai berikut :
Telkom menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wireline), jasa telepon
tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service),
data/internet serta jasa multimedia lainnya.
Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi Telkom:Telepon
1. Telepon tetap (PSTN), layanan telepon tetap yang pernah menjadi
monopoli Telkom di Indonesia
2. TelkomFlexi, layanan telepon fixed wireless CDMA
7
Data/Internet
1. TelkomNet Instan, layanan akses internet dial up
2. TelkomNet Astinet, layanan akses internet berlangganan dengan
fokus perusahaan
3. Speedy, layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad
band) menggunakan teknologi ADSL
4. e-Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb
Kiostron, TELKOMWeb Plazatron)
5. Solusi Enterprise – INFONET
6. TELKOMLink DINAccess
7. TELKOMLink VPN IP, layanan komunikasi data any to any
connection berbasis IP MPLS.
8. TELKOMNet Whole Sale (VPN Dial), Layanan akses dial up ke
intranet suatu perusahaan yang dilakukan secara remote dan mobile
melalui jaringan data berbasis TCP IP (MPLS/tunneling) pada
TELKOMNet.
9. TELKOM ISDN, jaringan digital yang menyediakan layanan
telekomunikasi multimedia, merupakan pengembangan dari sistem
telepon yang telah terintegrasi.
Satelit
1. TELKOMSatelit (Sewa Transponder)
2. TELKOMVSAT (VSAT)
(http://www.telkom.co.id/info-perusahaan/)
1.1.2 Misi dan Visi PT. Telkom
Misi PT. Telkom yaitu :
1. TELKOM menjamin bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik,
berupa kemudahan, kualitas produk, kualitas jaringan dengan harga yang
kompetitif.
2. TELKOM akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan
8
mengoptimalisasikan SDM unggul, menggunakan teknologi yang
kompetitif, serta membangun kemitraan yang menguntungkan secara
timbal balik (win-win solution) dan saling mendukung secara sinergis.
Visi PT. Telkom adalah “To Become a Leading InfoCom Player in the
Region”. Selain misi dan visi, PT. Telkom juga mempunyai tujuan jangka panjang
dan budaya, yaitu :
1. Menciptakan pelayanan yang mampu menjangkau masyarakat luas sampai
ke desa-desa potensial dengan mempercepat, memperluas, mengganti, dan
membangun fasilitas telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat luas.
2. Meningkatkan mutu jasa dan mutu pelayanan yang tinggi serta
menyediakan alternatif-alternatif pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan
kemajuan teknologi.
3. Meningkatkan efesiensi dan produktifitas perusahaan agar dapat tumbuh
dan berkembang sehat. (https://adjhis.wordpress.com/2010/10/12/visi-dan-
misi-pt-telkom/)
1.1.3 Struktur Organisasi PT Telkom
Struktur organisasi adalah suatu gambaran secara skematis tentang bagian-
bagian tugas dan tanggung jawab serta hubungan bagian-bagian yang terdapat
disuatu lembaga/badan atau merupakan suatu wadah dan tempat bekerjasama
untuk melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Sturktur organisasi merupakan hal penting dalam suatu perusahaan yang
tujuannya adalah mekanisme arus pekerjaan menjadi jelas dan pekerjaan berjalan
dengan lancar sehingga sesuai dengan tujuan yang diharapkan atau yang telah
direncanakan.
Adapun struktur organisasi garis yang ada pada Area Network Div Infratel
PT Telkom Denpasar sebagai berikut :
9
Struktur Organisasi Diva (Divisi Access) Area Denpasar
Keterangan: = garis kordinasi= garis penugasan
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Telkom Diva (Divisi Access) Area Denpasar
Manager DIVA (DIVISI ACCESS) Area Denpasar : Gelyson Wibowo/
632946
Provisioning & Public Access
Asisten Manager: Ida Bagus Gede Swada / 622360
Anggota: 1. I Ketut Suarta / 631431
2. I Gusti Mustika Arya / 660011
Fault Handling
Asisten Manager: I Made Sutharta / 631639
Anggota: 1. I Gusti Made Wirata / 612484
2. Nyoman Suardika / 650732
3. I Putu Gandhi Resika / 641605
10
Maintenance & Data Management
Asisten Manager: Cok Gede Dharma Yoga, ST/ 680590
Anggota: 1. I Wayan Widastra / 640528
2. I Dewa Nyoman Sudewa / 560402
3. I Made Rai Darmajaya / 650169
4. I Wayan Sumatri / 590878
Corporate Access
Asisten Manager: Dewa Made Tantra / 610204
Anggota: 1. Nyoman Desi /
1.2 Gambaran Khusus Topik Kerja Praktek
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin maju
serta kebutuhan terhadap layanan akses internet yang semakin tinggi dan cepat,
PT. Telekomunikasi Indonesia pun mengubah jaringan utama/backbone-nya
menggunakan teknologi fiber optik yaitu GPON (Gigabit-capable Passive Optical
Networks) yang bertujuan untuk mengoptimalkan pengembangan layanan yang
diberikan serta meningkatkan kapasitas bandwidth yang dapat diberikan kepada
pengguna.
Pada laporan kerja praktek ini akan dibahas mengenai apa yang didapat
selama mengikuti proses kerja praktek pada Divisi Access PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk yaitu membahas tentang menganalisa besaran Power link Budget
dan Rise Time Budget pada jaringan GPON, dari Sentral Telepon Otomat (STO)
menuju pelanggan.
1.3 Tujuan
Tujuan dari kerja praktek ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem
dan jaringan Fiber optik GPON (Gigabyte Passive Optical Network) yang
sekarang digunakan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Diva (Divisi Access)
Denpasar khususnya dari STO menuju pelanggan, serta menganalisis besaran
11
Power link Budget dan Rise Time Budget dari jaringannya. Dimana pemilihan
STO berada di Tuban Kuta dan pelanggan Bank Mandiri OSO Kuta.
1.4 Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :
Menganalisa jaringan GPON (Gigabyte Passive Optical Network) yang dimiliki
oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Diva (Divisi Access) Denpasar. Dimana
membahas sistem jaringan GPON, mulai dari prosedur yang digunakan, arsitektur
sistem, jenis sistem yang digunakan, kekurangan dan kelebihan dari jaringan
tersebut, serta power link budget fiber optic dan rise time budget yang dihasilkan
12