BAB I Hubungan Keterampilan Guru Mengelola Kelas Dengan Disiplin

4
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dan pendidikan tidak dapat dipisahkan, sebab pendidikan merupakan kunci dari masa depan manusia yang dibekali dengan akal dan pikiran. Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Untuk meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan diperlukan peningkatan dan penyempurnaan pendidikan yang berkaitan erat dengan peningkatan kualitas proses belajar mengajar secara operasional yang berlangsung di dalam kelas. Oleh karena itu, diperlukan guru yang dapat mengelola kelas dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Karenanya, pengelolaan kelas memegang peranan yang sangat menentukan dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan formal dengan guru sebagai pemeran utama. Guru sangat menentukan suasana belajar mengajar di dalam kelas. Guru yang kompeten akan lebih mampu dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan efisien di dalam kelas, sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal. Keberhasilan tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor terutama terletak pada pengajar (guru) dan yang diajar (siswa), yang berkedudukan sebagai pelaku dan subyek dalam proses tersebut. Setiap guru di dalam kelas sebagai pemimpin menengah (Middle Manager) yang menempati posisi dan peranan yang penting, karena memikul tanggung jawab dalam mengembangkan dan memajukan kelas masing-masing yang berpengaruh dalam perkembangan dan kemajuan sekolah secara keseluruhan. Setiap guru di samping menunaikan fungsi pokoknya yaitu fungsi instruksional (pengajar) guru juga menjalankan fungsi lain yaitu guru mampu untuk menciptakan, ,mempertahankan, memaksimalkan suasana proses belajar mengajar di dalam kelas. Proses pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh guru dan siswa dengan memanfaatkan sarana yang tersedia untuk memperoleh hasil belajar secara optimal. Jadi, proses belajar mengajar dapat terwujud dengan baik apabila ada interaksi antara guru dan siswa, sesama siswa atau dengan sumber belajar lainnya. Dengan kata lain “belajar dikatakan efektif apabila terjadi interaksi yang cukup maksimal dan hasil belajar optimal”. Pengelolaan kelas diperlukan karena dari hari ke hari tingkah laku dan perbuatan anak didik berubah. Adapun kegiatan pengeloaan kelas dapat meliputi dua hal, yaitu (1) pengelolaan kelas yang menyangkut siswa, dan (2) pengelolaan fisik (ruangan, perabotan, alat belajar). Kedua hal tersebut perlu dikelola secara baik dalam rangka menghasilkan suasana yang kondusif bagi terciptanya pembelajaran yang baik pula.

Transcript of BAB I Hubungan Keterampilan Guru Mengelola Kelas Dengan Disiplin

Page 1: BAB I Hubungan Keterampilan Guru Mengelola Kelas Dengan Disiplin

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Manusia dan pendidikan tidak dapat dipisahkan, sebab pendidikan merupakan kunci dari masa depan manusia yang dibekali dengan akal dan pikiran. Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Untuk meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan diperlukan peningkatan dan penyempurnaan pendidikan yang berkaitan erat dengan peningkatan kualitas proses belajar mengajar secara operasional yang berlangsung di dalam kelas. Oleh karena itu, diperlukan guru yang dapat mengelola kelas dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Karenanya, pengelolaan kelas memegang peranan yang sangat menentukan dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan formal dengan guru sebagai pemeran utama. Guru sangat menentukan suasana belajar mengajar di dalam kelas. Guru yang kompeten akan lebih mampu dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan efisien di dalam kelas, sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal. Keberhasilan tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor terutama terletak pada pengajar (guru) dan yang diajar (siswa), yang berkedudukan sebagai pelaku dan subyek dalam proses tersebut. Setiap guru di dalam kelas sebagai pemimpin menengah (Middle Manager) yang menempati posisi dan peranan yang penting, karena memikul tanggung jawab dalam mengembangkan dan memajukan kelas masing-masing yang berpengaruh dalam perkembangan dan kemajuan sekolah secara keseluruhan. Setiap guru di samping menunaikan fungsi pokoknya yaitu fungsi instruksional (pengajar) guru juga menjalankan fungsi lain yaitu guru mampu untuk menciptakan, ,mempertahankan, memaksimalkan suasana proses belajar mengajar di dalam kelas.

Proses pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh guru dan siswa dengan memanfaatkan sarana yang tersedia untuk memperoleh hasil belajar secara optimal. Jadi, proses belajar mengajar dapat terwujud dengan baik apabila ada interaksi antara guru dan siswa, sesama siswa atau dengan sumber belajar lainnya. Dengan kata lain “belajar dikatakan efektif apabila terjadi interaksi yang cukup maksimal dan hasil belajar optimal”. Pengelolaan kelas diperlukan karena dari hari ke hari tingkah laku dan perbuatan anak didik berubah. Adapun kegiatan pengeloaan kelas dapat meliputi dua hal, yaitu (1) pengelolaan kelas yang menyangkut siswa, dan (2) pengelolaan fisik (ruangan, perabotan, alat belajar). Kedua hal tersebut perlu dikelola secara baik dalam rangka menghasilkan suasana yang kondusif bagi terciptanya pembelajaran yang baik pula. Keberhasilan pengelolaan kelas sangat ditentukan oleh kemampuan dan keterampilan guru dalam memahami dan menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan kelas yang baik. Tanpa pemahaman yang tepat tentang prinsip-prinsip pengelolaan kelas yang benar, kehidupan kegiatan pemberlajaran di kelas tidak berjalan dengan baik. Masalah disiplin kelas merupakan bagian yang penting dalam dinamika kelas, karena terpadu dalam proses belajar mengajar. Bahkan disiplin kelas dan proses belajar mengajar merupakan dua masalah yang tidak terpisahkan, sebab tanpa disiplin pengajaran tidak dapat berlangsung dengan efektif. Salah satu pihak yang berperan dalam menciptakan disiplin kelas adalah guru. Suasana disiplin ini sangat tergantung sekali terhadap tipe kepemimpinan yang dilaksanakan oleh guru/wali kelas tersebut. Disiplin dikelas yang baik adalah disiplin yang timbul dari kemauan murid-murid sendiri bukan karena paksaan disebabkan oleh sanksi yang diberikan apabila peraturan tidak dipatuhi. Oleh karena itu diperlukan usaha secara terus menerus untuk membina kesadaran murid-murid akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pelajar atau siswa. Dalam pembinaan disiplin kelas yang baik harus ada kerjasama antara guru dan siswa dalam mengendalikan situasi kelas ke arah terwujudnya kelas yang bersangkutan. Berdasarkan pengamatan penulis selama mengikuti Program Pengalaman Lapangan di SMK N 1 Lahewa Timur Kab. Nias Utara, serta pada saat penulis melakukan observasi awal di sekolah tempat dilaksnakannya penelitian, yakni SMK N 1 Pematangsiantar bahwa di dalam kelas masih sering ditemukan siswa yang ribut, suka mengganggu, mengantuk, dan tidak mencatat pelajaran pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Sehingga ketertiban di dalam kelas berkurang dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai kurang efisien. Hal ini

Page 2: BAB I Hubungan Keterampilan Guru Mengelola Kelas Dengan Disiplin

disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya, antara lain : guru mengajar secara monoton sehingga siswa merasa bosan, penjelasan guru yang kurang mengenai sasaran, kurangnya motivasi dalam diri siswa, kurangnya rasa senang terhadap guru, dan masih banyak masalah lain yang akhirnya dapat menyebabkan tujuan dan hasil belajar yang optimal. Kenyataan menunjukkan bahwa masih banyak diantara guru dalam mengajar kurang menguasai keterampilan dalam pengelolaan kelas baik dalam menyampaikan materi pada setiap pembelajaran maupun perhatian pada kondisi kelas, sehingga banyak siswa yang mengalami kebosanan dalam belajarnya yang mengakibatkan hasil belajar tidak optimal dan ketertiban di kelas berkurang. Dari uraian di atas, maka penulis ingin mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Keterampilan Guru Mengelola Kelas Dengan Disiplin Siswa di Kelas X SMK Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012”. B. Identifikasi Masalah

ari uraian latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah siswa di kelas X Adminstrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Pematangsiantar sudah mematuhi disiplin di dalam kelas dengan baik?

2. Apakah keterampilan guru mengelola kelas di SMK Negeri 1 Pematangsiantar sudah baik?

3. Bagaimana hubungan antara keterampilan guru mengelola kelas dengan disiplin siswa kelas X SMK Negeri 1 Pematangsiantar?

C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penulis membatasi masalah Keterampilan guru dalam mengelola kelas hubungannya dengan disiplin siswa di kelas X SMK Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012.

D. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan antara keterampilan guru mengelola kelas dengan disiplin siswa kelas X SMK Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012”.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui disiplin siswa kelas X SMK Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012. 2. Untuk mengetahui keterampilan guru mengelola dalam kelas X SMK Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012. 3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara keterampilan guru mengelola kelas dengan disiplin siswa kelas X Pematangsiantar Tahun Ajaran 2011/2012.

Page 3: BAB I Hubungan Keterampilan Guru Mengelola Kelas Dengan Disiplin

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan masukan bagi peneliti dalam menambah wawasan dalam penulisan karya ilmiah. 2. Sebagai bahan masukan bagi pimpinan serta guru SMK Negeri 1 Pematangsiantar tentang pentingnya pengelolaan kelas dalam rangka menciptakan disiplin siswa di dalam kelas. 3. Sebagai sumber informasi atau bahan masukan bagi pembaca terutama mahasiswa Universistas Negeri Medan khususnya Fakultas Ekonomi demi memperdalam wawasan dibidang pendidikan.