BAB I FRS
-
Upload
baim-black-rush -
Category
Documents
-
view
237 -
download
0
Transcript of BAB I FRS
-
7/25/2019 BAB I FRS
1/26
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANGObat analgetik adalah obat penghilang rasa nyeri yang hebat pada tubuh
seperti patah tulang dan penyakit kanker kronis. Analgetika merupakan suatu
senyawa atau obat yang dipergunakan untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri
(diakibatkan oleh berbagai rangsangan pada tubuh misalnya rangsangan
mekanis, kimiawi dan fisis sehingga menimbulkan kerusakan pada jaringan
yang memicu pelepasan mediator nyeri seperti brodikinin dan prostaglandin
yang akhirnya mengaktivasi reseptor nyeri syaraf perifer dan diteruskan ke
otak) yang secara umum dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu analgetika
non narkoti (seperti: asetosal, parasetamol) dan analgetika narkotik (seperti:
morfin).
erkadang nyeri dapat berarti perasaan emosional yang tidak nyaman dan
berkaitan dengan ancaman seperti kerusakan pada jaringan karena pada
dasarnya rasa nyeri merupakan suatu gejala, serta isyarat bahaya tentang
adanya gangguan pada tubuh umumnya dan jaringan khususnya. !eskipun
terbilang ampuh, jenis obat ini umumnya dapat menimbulkan ketergantungan
pada pemakainya. "ntuk mengurangi atau meredakan rasa sakit atau nyeri
tersebut, maka banyak digunakan obat#obat analgetik ($eperti parasetamol,
asam mefenamat, dan antalgin) yang bekerja dengan memblokir pelepasan
mediator nyeri sehingga reseptor nyeri tidak menerima rangsang nyeri.
%ada wanita hamil, obat analgesik sangat tidak dianjurkan kecuali
parasetamol karena dapat mengganggu perkembangan janin. %enggunaan
analgetika perifer mampu meringankan atau menghilangkan rasa nyeri, tanpa
mempengaruhi $$% atau menurunkan kesadaran, juga tidak menimbulkan
ketagihan. &ombinasi dari dua atau lebih analgetika sering kali digunakan,
karena terjadi efek potensiasi.
II. TUJUAN
1
-
7/25/2019 BAB I FRS
2/26
ujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menginformasikan
pemakaian obat analgetik selama kehamilan dan menyusui.
III. MANFAATAgar mahasiswa dan mahasiswi dapat mengetahui tentang pemakaian obat
analgetik terhadap ibu hamil dan ibu menyusui.
BAB II
PEMBAHASANI. ASPIRIN
Pengertian
Aspirin atau asam asetilsalisilat (asetosal) adalah sejenisobatturunan
dari salisilatyang sering digunakan sebagai senyawa analgesik(penahan
rasasakitatau nyeri minor), antipiretik(terhadap demam), dan anti#
inflamasi(peradangan). Aspirin juga memiliki efek antikoagulandan dapat
2
https://id.wikipedia.org/wiki/Obathttps://id.wikipedia.org/wiki/Obathttps://id.wikipedia.org/wiki/Obathttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Salisilat&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Analgesikhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sakithttps://id.wikipedia.org/wiki/Sakithttps://id.wikipedia.org/wiki/Antipiretikhttps://id.wikipedia.org/wiki/Antipiretikhttps://id.wikipedia.org/wiki/Inflamasihttps://id.wikipedia.org/wiki/Antikoagulanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Antikoagulanhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Salisilat&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Analgesikhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sakithttps://id.wikipedia.org/wiki/Antipiretikhttps://id.wikipedia.org/wiki/Inflamasihttps://id.wikipedia.org/wiki/Antikoagulanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Obat -
7/25/2019 BAB I FRS
3/26
digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk mencegah serangan
jantung.
!enurut kajian 'ohn ane, aspirin menghambat pembentukan hormon
dalam tubuh yang dikenal sebagai prostaglandins. $iklooksigenase, sejenis enim
yang terlibat dalam pembentukan prostaglandisn dan tromboksan, terhenti tak
berbalik apabila aspirin mengasetil enim tersebut.
%rostaglandins ialah hormon yang dihasilkan di dalam tubuh dan
mempunyai efek pelbagai di dalam tubuh termasuk proses penghantaran
rangsangan sakit ke otakdan pemodulatan termostathipotalamus. romboksan
pula bertanggungjawab dalam pengagregatan platlet.$erangan jantungdisebabkan
oleh penggumpalan darahdan rangsangan sakit menuju ke otak. Oleh itu,
pengurangan gumpalan darahdan rangsangan sakit ini disebabkan konsumsi
aspirin pada kadar yang sedikit dianggap baik dari segipengobatan.
*amun, efeknya darah lambat membeku menyebabkan pendarahan
berlebihan bisa erjadi. Oleh itu, mereka yang akan menjalanipembedahanataumempunyai masalah pendarahan tidak diperbolehkan mengonsumsi aspirin.
Profil obat A!irin
Kan"#ngan: Aspirin + Acetylsalicylic acid (Asam asetilsalisilat) + Asetosal
3
https://id.wikipedia.org/wiki/Serangan_jantunghttps://id.wikipedia.org/wiki/Serangan_jantunghttps://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Termostat&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Hipotalamushttps://id.wikipedia.org/wiki/Serangan_jantunghttps://id.wikipedia.org/wiki/Darahhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gumpalan_darah&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Pengobatanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pembedahanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Serangan_jantunghttps://id.wikipedia.org/wiki/Serangan_jantunghttps://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Termostat&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Hipotalamushttps://id.wikipedia.org/wiki/Serangan_jantunghttps://id.wikipedia.org/wiki/Darahhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gumpalan_darah&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Pengobatanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pembedahan -
7/25/2019 BAB I FRS
4/26
In"i$ai% !encegah agregasi plaletet pada infark miokard dan angina tdak stabil.
!encegah serangan iskemik otak sepintas.
Kontra in"i$ai%
-ipersensitivitas, termasuk asma.
ukak peptik, varisela dan gejala influena.
%erdarahan sub kutan, terapi antikoagulan.
-emofilia dan trombositopenia.
Anak#anak usia kurang dari / tahun.
Per&atian%
0angguan hati, dehidrasi.
-entikan penggunaan segera jika terjadi tinitus.
0angguan pendengaran atau pusing.
&onsultasikan ke dokter jika terjadi gangguan lambung yang persisten.
Asupan alkohol dapat meningkatan perdarahan lambung.
-amil dan menyusui.
Efe$ a'!ing% ritasi pencernaan, mual, muntah, perdarahan pencernaan, tukak
peptik, serangan dispneu, reaksi kulit, trombositopenia.
Doi% 12#32 mg+hari.
A!irin Unt#$ Ib# Ha'il
4ila usia kehamilan Anda dalam rentang trimester ke#5, atau memasuki
antara bulan ke#6 hingga ke#7, sedapat mungkin hindari mengonsumsi aspirin.
&ecuali, karena keadaan tertentu dan atas anjuran dokter.
Aspirin terbukti dapat mengakibatkan gangguan pada proses tumbuh
kembang janin atau menyebabkan munculnya komplikasi selama persalinan.
$elain itu, aspirin yang dikonsumsi ibu hamil, kelak akan terkandung di dalam asi
4
-
7/25/2019 BAB I FRS
5/26
susu ibu. $ehingga, ketika bayinya lahir dan diberi A$, tubuh bayi akan
menerima 8#19 dosi aspirin yang diminum ibu.
4eberapa peneliti membuktikan, bayi yang mendapatkan A$ dari ibu
yang biasa minum aspirin, menderita eye;s $yndrome. %enyakit ini
menyebabkan gangguan pad afungsi otak dan hati. (me)
Far'a$o$ineti$
Asam salisilat adalah asam organik sederhana dengan p&a 5,2. Aspirin
(asam asetilsalisilat: A$A) mempunyai p&a 5,5,3g+hari). Alkalinasi urine meningkat laju ekskresi salisilat bebas dan
konjugatnya yang larut dalam air ( &hatung, /226).
Far'a$o"ina'i$
Me$ani'e Ker(a
. ?fek Anti#inflamasi
Aspirin merupakan penghambat nonselektif untuk kedua isoform
siklooksigenase (@O), tapi salisilat lebih efektif dalam menghambat kedua
isoform tersebut. $alisilat nonterasetilasi dapat bekerja sebagai penangkap
5
-
7/25/2019 BAB I FRS
6/26
radikal oksigen. Aspirin secara ireversibel menghambat @O dan
menghambat agrerasi trombosit, sementara salisilat nonterasetilasi tidak.
/. ?fek Analgesik
Aspirin paling efektif meredakan nyeri dengan intensitas ringan sampai
sedang melalui nefeknya pada peradangan dan karena aspirin kemungkinan
menghambat rangsang nyeri pada lokasi subkortikal.
5. ?fek Antipiretik
?fek antipiretik aspirin mungkin diperantarai baik oleh inhibasi @O di
susunan saraf pusat maupun oleh inhibisi interleukin# (yang dilepaskan dari
makrofag selama episode inflamasi).
8. ?fek AntitrombositAspirin secara ireversibel menghamabat @O trombosit sehingga efek
antitrombosit aspirin bertahan selama 1#2 hari (sesuai masa hidup trombosit).
Re$o'en"ai
Aspirin merupakan obat kategori @ dan = (jika digunakan dalam dosis penuh
pada trimester ke 5). 'adi penggunaannya tidak dianjurkan pada ibu hamil dan
laktasi, karena dapat mengakibatkan gangguan pada proses tumbuh kembang
janin atau menyebabkan munculnya komplikasi selama persalinan. $elain itu,
aspirin yang dikonsumsi ibu hamil, kelak akan terkandung di dalam asi susu ibu.
$ehingga, ketika bayinya lahir dan diberi A$, tubuh bayi akan menerima 8#19
dosi aspirin yang diminum ibu.
II. NSAID*$A= (*on $teroidal Anti nflammatory =rugs) atau obat anti inflamasi non
steroid (A*$) adalah suatu kelompok obat yang berfungsi sebagai antiinflamasi, analgetik dan antipiretik. *$A= merupakan obat yang heterogen,
bahkan beberapa obat sangat berbeda secara kimiawi. Balaupun demikian,
obat#obat ini ternyata memiliki banyak persamaan dalam efek terapi maupun
efek samping
Golongan NSAID %
6
-
7/25/2019 BAB I FRS
7/26
. golongan salisilat (diantaranya aspirin+asam asetilsalisilat, golongan asam
arilalkanoat (diantaranya diklofenak, indometasin, proglumetasin, dan
oksametasin),
/. golongan profen+asam /#arilpropionat (diantaranya ibuprofen, alminoprofen,
fenbufen, indoprofen, naproCen, dan ketorolac),
5. golongan asam fenamat+asam *#arilantranilat (diantaranya asam mefenamat,
asam flufenamat, dan asam tolfenamat),
8. golongan turunan piraolidin (diantaranya fenilbutaon, ampiron, metamiol,
dan fenaon),
-
7/25/2019 BAB I FRS
8/26
=osis dan @ara %emakaian:
Osteoartritis : / # 5 kali sehari
-
7/25/2019 BAB I FRS
9/26
waktu penggunaannya#pun jangan melebihi 6 hari. ?fektifitas obat ini
tergolong cukup cepat, dalam beberapa jam biasanya sudah dirasakan
pengaruhnya didalam tubuh, khususnya untuk meredakan rasa nyeri. $ementara
itu efektifitasnya terhadap peradangan biasanya akan dirasakan setelah
beberapa dosis dikonsumsi.
"ntuk hamil dan menyusui
Obat ini juga sangat tidak dianjurkan untuk wanita hamil dan menyusui, karena
Asam !efenamat merupakan kontraindikasi bagi wanita hamil. %enggunaan
Asam !efenamat untuk wanita hamil pada trisemester ketiga akan
meningkatkan resiko terjadinya cacat pada bayi yang dikandungnya, sementara
itu untuk wanita menyusui maka akan menyebabkan air susu tercampur oleh
bahan aktif yang terkandung di dalam Asam !efenamat yang akan
membahayakan bagi bayi yang tengah disusui. Anak dibawah umur 8 tahun
juga tidak dianjurkan untuk menggunakan obat ini.
8. -ele-o,ib?fek teratogenik. %ada dosis oral F
-
7/25/2019 BAB I FRS
10/26
III. )/DEIN
Definii
Opioidadalah semua at baik sintetik atau natural yang dapat berikatan
dengan reseptor morfin. Opioid disebut juga sebagai anlgetika narkotikayang
sering dalam anesthesia untuk mengendalikan nyeri saat pembedahan dan nyeri
pasca pembedahan. !alahan kadang#kadang digunakan untuk anesthesia narkotik
total pada pembedahan jantung.
Jeni Analgeti$ /!ioi"
4erdasarkan struktur kimia, analgetik opioid di bedakan menjadi 5
kelompok :
. Alkaloid opium (natural) : morfin dan kodein
/. =erivate semisintetik : diasetilmorfin (heroin), hidromorfin, oksimorfon,
hidrokodon, dan oksidolon
5. =erifat sintetik
Genilpiperidine : petidin, fentanil, dan alfentanil.
4enmorfans : pentaosin, fenaosin dan siklasoin.
!orfinans : lavorvanol
%ropionanilides : metadon
ramadol
)o"ein 0$o"ein1
&odein merupakan prodrug, karena di saluran pencernaan kodein diubah
menjadi bentuk aktifnya, yakni morfin dan kodeina#3#glukoronida $ekitar
-
7/25/2019 BAB I FRS
11/26
=alam bidang kedokteran, kodein dan garam#garamnya dipakai sebagai
obat karena mempunyai khasiat antitusif, analgetik, sedatif, hipnotik dan
antiperilistatik.
Golongan Se"iaan Pen2a$it3in"i$ai
%enghilang nyeri
golongan opioid
(analgesik opioid)
ablet: 2
mg
(fosfat)
%enghilang nyeri opioid potensi
rendah untuk nyeri rignan samapi
sedang
In"i$ai%*yeri ringan sampai sedang, batuk (antitusif), diare, dan irritable bowel
syndrome
Kontrain"i$ai%=epresi napas, penyakit paru obstruktif, serangan asma akut
Per&atian% 0angguan hati dan ginjalH ketergantunganH kehamilanH menyusuiH
overdosis.
Doi%*yeri ringan sampai sedang, per oral, =?BA$A 52#32 mg tiap 8 jam bila
perlu, maksimal /82mg+hariH A*A& #/ tahun, 2.
-
7/25/2019 BAB I FRS
12/26
Efe$ a'!ing% &onstipasi bisa menyulitkan pada penggunaan jangka panjangH
pusing, mual, muntahH kesulitan 4A&H spasme ureter atau saluran empeduH mulut
kering, sakit kepala, berkeringat, pelebaran pembuluh darah di wajahH pada dosis
terapi, kodein lebih rendah kemungkinan darpada morfin untuk menyebabkan
toleransi, ketergantungan, euphoria, sedasi atau efek yang tidak diinginkan
lainnya.
Intera$i obat
Alkohol : meningkatkan efek sedatif dan hipotensi jika diberikan bersamaan
Antiaritmia : memperlambat absorpsi meksiletin risiklik : efek sedatif meningkat jika diberikan bersamaan
Antipsikotik : meningkatkan efek hipotensi dan sedatif
Antitukak : simetidin menghambat metabolisme kodein
)o"ein Unt#$ Ib# Ha'il Dan Men2##i
&ehamilan : obat ini termasuk dalam golongan @ dan = (jika digunakan
dalam waktu lama+ dosis tinggi pada akhir masa kehamilan)
!enyusui : walaupun diberikan dalam dosis rendah obat ini tetap berbahaya.
*amun ibu memiliki keberagaman dalam memetabolisme codein# risiko
overdosis morfin pada bayi.
&odein sebaiknya 'angan diberikan. !eskipun studi tentang cacat lahir
dengan kodein belum dilakukan pada manusia, belum ada laporan codein
menyebabkan cacat lahir pada manusia. &odein belum terbukti dapat
menyebabkan cacat lahir pada hewan percobaan, tetapi menyebabkan efek
yang tidak diinginkan lainnya. $elain itu, biasa menggunakan narkotika
selama kehamilan dapat menyebabkan bayi menjadi tergantung pada obat.
FARMAK/KINETIK
12
-
7/25/2019 BAB I FRS
13/26
&odein diserap baik pada pemberian oral dan puncak efeknya sekitar
atau / jam, dan berlangsung 8 D 3 jam. !etobolisme terutama di hepar, dan di
ekskresi ke dalam urin dalam bentuk tidak berubah, diekskresi komplit setelah /8
jam.
FARMAK/DINAMIK
&odein merupakan analgesik opioid. ?fek kodein terjadi apabila berikatan
secara agonis dengan areseptor opiaid di berbagai tempat di $$%. ?fek analgesik
tergantung pada afinitas kodein terhadap reseptor opioid tersebut. &odein dapat
meningkatkan ambang rasa nyeri dan mengubah reaksi yang timbul di korteks
selebri.
REK/MENDASI
&odein (analgesik opioid) merupakan obat dalam kategori @ dan =.
%enggunaan tidak di anjurkan pada ibu hamil dan laktasi karena pada trimester ke5dapat menimbulkan depresi pernafasan.
I4. TRAMAD/L
Far'a$ologiramadol adalah analgesik kuat yang bekerja pada reseptor opiat.
ramado, mengikat secara stereospeasifik pada reseptor di sistem saraf pusat
sehingga menghambat sensasi nyeri dan respon terhadap nyeri. =isamping itu
tramadol menghambat pelepasan neurotransmiter dari saraf aferen yang sensitif
terhadap rangsang. Akibatnya implus nyeri terhambat. ramadol peroral
diabsorbsi dengan baik dengan baik dengan bioavailabilitas 6
-
7/25/2019 BAB I FRS
14/26
ramadol merupakan obat anti#nyeri yang bekerja secara sentral (di otak)
pada reseptor opioid maupun memodifikasi penghantaran sinyal nyeri dengan
menghambat pengambilan kembali monoamin. ?fek anti#nyeri pada manusiadimulai kira D kira jam setelah konsumsi dan mencapai konsentrasi maksimal
dalam / D 5 jam.
Obat ini diserap secara baik melalui saluran cerna dan sangat baik dalam
pendistribusiannya termasuk ke plasenta dan air susu ibu. -asil metabolismenya
dikeluarkan melalui urin dengan waktu paruh eliminasi sekitar 3 jam.
Oleh karena fungsinya, obat ini diindikasikan untuk mengatasi nyeri
dengan level sedang sampai berat. Obat ini tidak boleh diberikan pada pasien
percobaan bunuh diri, alkoholisme, cedera kepala, kondisi dimana terdapat
peningkatan tekanan dalam otak, gangguan fungsi ginjal yang berat, serta ibu
menyusui.
erdapat interaksi obat antara ramadol dengan warfarin yangmeningkatkan efek antikoagulan. $elain itu, kejadian kejang juga meningkat jika
ramadol diberikan bersamaan dengan obat golongan $$ dan @A (obat D obat
anti#depresan). %enggunaan bersamaan dengan alkohol, opioid lain, agen anestesi,
narkotik, phenothiaines, dan obat penenang dapat meningkatkan risiko depresi
napas.
%enggunaan ramadol juga perlu mendapat perhatian khusus pada pasien
D pasien dengan hipotiroid, insufisiensi adrenokortikal, gangguan fungsi ginjal
dan hati, riwayat kejang, myasthaenia gravis, depresi napas, pembesaran prostat,
serta kehamilan.
Efe$ a'!ing=isamping efeknya sebagai anti#nyeri, konsumsi ramadol dapat
menyebabkan gejala D gejala sampingan seperti pusing, mual, konstipasi,
berkeringan, dan gatalD gatal seperti pada penggunaan obat golongan opioid
lainnya. Akantetapi, tidak seperti morfin, tramadol tidak menyebabkan pelepasan
histamin. $elain itu, pada dosis yang sesuai, konsumsi ramadol tidak akan
memberikan efek pada frekuensi denyut jantung dan fungsi jantung kiri.
?fek samping lain yang mungkin dirasakan adalah sulit tidur, tekanan
darah rendah, kejang, halusinasi, sampai yang terberat adalah depresi napas.
Doierdapat sediaan oral, suppositoria, dan juga suntikan. "ntuk dosis oral,
-
7/25/2019 BAB I FRS
15/26
)ara Ker(a /batramadol adalah analgesik kuat yang bekerja pada reseptor opiat.
ramadol mengikat secara stereospsifik pada reseptor di sistem saraf pusat
sehingga menghentikan sensasi nyeri dan respon terhadap nyeri. =i samping itu
A!A=OE menghambat pelepasan neutrotransmiter dari saraf aferen yang
bersifat sensitif terhadap rangsang, akibatnya impuls nyeri terhambat.
Efe$ Sa'!ing
$ama seperti umumnya analgesik yang bekerja secara sentral, efek sampingyang dapat terjadi: mual, muntah, dispepsia, obstipasi, lelah, sedasi, pusing,
pruritus, berkeringat, kulit kemerahan, mulut kering dan sakit kepala.
!eskipun A!A=OE berinteraksi dengan reseptor apiat sampai sekarang
terbukti insidens ketergantungan setelah penggunaan tramadol,ringan.
Per&atian
-ati#hati bila digunakan pada penderita dengan trauma kepala, peningkatan
tekanan intrakranial, gangguan fungsi ginjal dan hati yang berat atau
hipersekresi bronkusH karena dapat meningkatkan resiko kejang atau syok. =apat terjadi penurunan fungsi paru apabila penggunaan A!A=OE
dikombinasi dengan obat#obat depresi $$% lainnya atau bila melebihi dosis
yang dianjurkan.
A!A=OE tidak boleh digunakan pada penderita ketergantungan obat.
!eskipun termasuk agonis opiat, A!A=OE tidak dapat menekan gejala
putus obat, akibat pemberian morfin.
A!A=OE sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil, kecuali benar#
benar diperlukan.
2,9 A!A=OE diekskresikan melalui A$ (Air $usu bu).
A!A=OE dapat mengurangi kecepatan reaksi penderita, seperti
kemampuan mengemudikan kendaraan ataupun mengoperasikan mesin.
Far'a$ologiramadol adalah analgesik kuat yang bekerja pada reseptor opiat. ramado,
mengikat secara stereospeasifik pada reseptor di sistem saraf pusat sehingga
menghambat sensasi nyeri dan respon terhadap nyeri. =isamping itu tramadol
menghambat pelepasan neurotransmiter dari saraf aferen yang sensitif terhadap
rangsang. Akibatnya implus nyeri terhambat. ramadol peroral diabsorbsi dengan
15
-
7/25/2019 BAB I FRS
16/26
baik dengan baik dengan bioavailabilitas 6
-
7/25/2019 BAB I FRS
17/26
Obat ini kontraindikasi pada kehamilan.
-indari menyusui untuk /8 jam setelah pemberian sumatriptan (ni masuk ke
dalam A$).
Efe$ Sa'!ing %
$istem cardio-vascular dan darah (hematopoiesis, hemostasis): penurunan
tekanan darah, peningkatan sementara tekanan darah (diamati sesaat setelah
pemberian), bradikardia, takikardia (termasuk. entrikel), denyut jantungH dalam
beberapa kasus # aritmia jantung (sampai fibrilasi ventrikel). %erubahan ?&0
iskemik transien seperti, infark miokard, spasme arteri koronerH kadang#kadang
mengembangkan sindrom aynaud. =ari saluran pencernaan: mual dan muntah
(biasanya dengan menelan), sedikit peningkatan enim hati, disfagia,
ketidaknyamanan perutH kolitis iskemik # jarang.=ari sistem saraf dan organ
indera: pusing, kelemahan dan + atau kelelahan (biasanya dengan menelan),
kantuk (biasanya mereka ringan sampai sedang dan sementara di alam)H dalam
beberapa kasus # kejang (biasanya dengan adanya riwayat kejang atau kondisi,
predisposisi untuk kejang)H kadang # diplopia, flicker lalat di depan matanya,
nistagmo, scotoma, mengurangi ketajaman visualH kerugian sementara sebagian
visi # jarang (penurunan mungkin terkait dengan serangan migrain itu sendiri).
/5er"oi
%engobatan: pemantauan pasien untuk setidaknya 2 tidak, jika perlu # erapi
%emeliharaan. idak ada data tentang efek dari hemodialisis atau dialisis
peritoneal pada konsentrasi plasma sumatriptan.
Doi "an A"'initrai
=alam, intranasal, dewasa (1 dan lebih tua). =alam #
-
7/25/2019 BAB I FRS
18/26
Far'a$o$ineti$
%enyerapan dan distribusi:
$etelah pemberian intranasal cepat diserap, @maC%lasma adalah /.7 ng + ml
dicapai setelah #.< tidak. !etabolisme presystemic karena, nilai rata#rata
bioavailabilitas absolut dari aplikasi obat intranasal
-
7/25/2019 BAB I FRS
19/26
lintas pertama, sehingga kadarnya dalam darah sangat rendah. &adar
puncak plasma dicapai dalam / (dua) jam. %emberian (satu) mg
ergotamin bersama 22 mg kafein akan meningkatkan kecepatan absorpsi
dan kadar puncak plasma ergotamin sebesar dua kali, namun
bioavaibilitasnya tetap di bawah 9.
Far'a$o"ina'i$
Alkaloid ergot yang mempunyai rantai samping polipeptida, pemberian
alkaloid ergot peptida pada jangka lama dapat menimbulkan gangguan
vaskuler dan gangren ekstremitas. ?fek alkaloid ergot berdasarkan
kerjanya pada $$% dan pengrangsangan langsung otot polos pada
berbagai organ.
+. )ARA MEMAKAI3MINUM /BAT 6ANG BAIK DAN BENAR%
PERI/DE MINUM7 8AKTU PEMAKAIAN7 DAN D/SIS
Se"iaan:
ablet mg (tartrat) 4otol 22 ablet "ntuk $erangan Akut
ablet /,< mg (=ehidroergotamin ) &otak 2 $tr J 2 ablet
njeksi 2,/22 mg+ml (!etilergometrin) &otak 22 Amp J ml
njeksi 2 "+ml (Oksitosin ) &otak 22 Amp J ml
)ara Pe'a$aian "an 9a$t# !e'a$aian%
#/ mg, diulang satu jam kemudian jika masih diperlukan. "mumnya, dosis
yang diberikan dalam /8 jam tidak lebih dari 3 mg. nterval minimum yang
direkomendasikan untuk pemberian obat selama /8 jam adalah satu minggu,
sehingga dosis maksimum dalam seminggu adalah / mg. %asien tidak boleh
menerima pemberian obat melebihi / minggu berturut#turut.
Doi:
=ewasa: / tablet pada awal serangan, ditambah tablet setiap 52 menit
bila diperlukan. !aksimum 3 tablet+hari atau 2 tablet+minggu.
Anak#anak: berumur diatas / tahun: setengah tablet awal serangan,
setengah tablet tambahan setiap 52 menit bila perlu, tidak lebih dari 5
tablet+hari.
19
-
7/25/2019 BAB I FRS
20/26
Doi $era-#nan fatal: /3 mg per oral selama beberapa hari atau dosis
tunggal 2,
-
7/25/2019 BAB I FRS
21/26
meningkatkan level darah ergotamin sehingga akan meningkatkan toksisitas
ergotamin.
$ebaiknya ibu hamil tidak mengkonsumsi ergotamin, karena obat ini
kontraindikasi untuk ibu hamil yang artinya obat ini akan membahayakan
ibu hamil beserta janinnya.
"ntuk ibu yang sedang menyusui juga sebaiknya menghindari penggunaan
ergotamin, karena ergotamin didistribusikan ke dalam air susu yang akan
menyebabkan bayi mengkonsumsi ergotamin yang akan berdampak buruk
kepada bayi
.
4II. PETIDINE
%etidin ( meperidin, demerol) adalah at sintetik yang formulanya sangat
berbeda dengan morfin, tetapi mempunyai efek klinik dan efek samping yang
mendekati sama. $ecara kimia petidin adalah etil#metil#fenilpiperidin#8#
karboksilat.
Far'a$o"ina'i$
!eperidin (petidin) secara farmakologik bekerja sebagai agonis reseptor m
(mu). $eperti halnya morfin, meperidin (petidin) menimbulkan efek analgesia,
sedasi, euforia, depresi nafas dan efek sentral lainnya. Baktu paruh petidin adalah
< jam. ?fektivitasnya lebih rendah dibanding morfin, tetapi leih tinggi dari kodein.
=urasi analgesinya pada penggunaan klinis 5#< jam. =ibandingkan dengan
morfin, meperidin lebih efektif terhadap nyeri neuropatik.
%erbedaan antara petidin (meperidin) dengan morfin sebagai berikut :
. %etidin lebih larut dalam lemak dibandingkan dengan morfin yang larut dalam
air.
21
-
7/25/2019 BAB I FRS
22/26
/. !etabolisme oleh hepar lebih cepat dan menghasilkan normeperidin, asam
meperidinat dan asam normeperidinat. *ormeperidin adalah metabolit yang
masih aktif memiliki sifat konvulsi dua kali lipat petidin, tetapi efek
analgesinya sudah berkurang
-
7/25/2019 BAB I FRS
23/26
!eperidin hanya digunakan untuk menimbulkan analgesia. %ada beberapa
keadaan klinis, meperidin diindikasikan atas dasar masa kerjanya yang lebih
pendek daripada morfin. !eperidin digunakan juga untuk menimbulkan analgesia
obstetrik dan sebagai obat preanestetik, untuk menimbulkan analgesia obstetrik
dibandingkan dengan morfin, meperidin kurang karena menyebabkan depresi
nafas pada janin.
Doi "an e"iaan
$ediaan yang tersedia adalah tablet
-
7/25/2019 BAB I FRS
24/26
Re$o'en"ai
%etidin merupakan obat kategori 4 dan = (jika digunakan dalam waktu
lama atau dosis tinggi pada akhir masa kehamilan). =an petidin digunakan untuk
mengurangi rasa sakit saat melahirkan.
%?*""%
Kei'!#lan: 'adi, golongan obat anti nyeri ini rata rata tidak di bolehkan di
konsumsi oleh ibu hamil ataupun menyusui. =an jika bisa pun harus anjuran
dokter serta dosisnya dikurangi.
24
-
7/25/2019 BAB I FRS
25/26
=AGA %"$A&A
http:++gi#healthy.blogspot.co.id+/25+21+kodein.html
https:++id.wikipedia.org+wiki+&odeina
www.mims.com
http:++ilmu#kefarmasian.blogspot.co.id+/25+/+ergotamin.htmlLmM
http:++publichealthnote.blogspot.co.id+/2/+25+ergotamin.htmlLmM
http:++mejabelajarmu.blogspot.co.id+/25+2
-
7/25/2019 BAB I FRS
26/26
http:++ahli#
farmasi.blogspot.co.id+/2/+2+piroCicam.htmliC5p*g0b'!i http:++www.alodokter.com+piroCicam
http:++omedicine.info+id+celecoCib.html
http:++serojaseruni.blogspot.co.id+/2+23+obat#golongan#analgetik#
opioid.html
https:++yayanakhyar.wordpress.com+/22+2+28+codein#kodein+
http:++gi#healthy.blogspot.co.id+/25+21+kodein.html
http://ahli-farmasi.blogspot.co.id/2012/01/piroxicam.html#ixzz3pNgGbJMihttp://ahli-farmasi.blogspot.co.id/2012/01/piroxicam.html#ixzz3pNgGbJMihttp://www.alodokter.com/piroxicamhttp://omedicine.info/id/celecoxib.htmlhttp://serojaseruni.blogspot.co.id/2011/06/obat-golongan-analgetik-opioid.htmlhttp://serojaseruni.blogspot.co.id/2011/06/obat-golongan-analgetik-opioid.htmlhttps://yayanakhyar.wordpress.com/2010/10/04/codein-kodein/http://gi-healthy.blogspot.co.id/2013/08/kodein.htmlhttp://ahli-farmasi.blogspot.co.id/2012/01/piroxicam.html#ixzz3pNgGbJMihttp://ahli-farmasi.blogspot.co.id/2012/01/piroxicam.html#ixzz3pNgGbJMihttp://www.alodokter.com/piroxicamhttp://omedicine.info/id/celecoxib.htmlhttp://serojaseruni.blogspot.co.id/2011/06/obat-golongan-analgetik-opioid.htmlhttp://serojaseruni.blogspot.co.id/2011/06/obat-golongan-analgetik-opioid.htmlhttps://yayanakhyar.wordpress.com/2010/10/04/codein-kodein/http://gi-healthy.blogspot.co.id/2013/08/kodein.html