BAB I - kemenagsbw.files.wordpress.com · FKUB Kab. Sumbawa. Dalam buku ini adalah aliran yang...
Transcript of BAB I - kemenagsbw.files.wordpress.com · FKUB Kab. Sumbawa. Dalam buku ini adalah aliran yang...
~ 1 ~
BAB I ALIRAN ALIRAN YANG BERKEMBANG
DI- INDONESIA
DIHIMPUN DAN DISAMPAIKAN DALAM ACARA SOSIALISASI
PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI
NO 9 DAN NO 8 TAHUN 2006
I. Pendahuluan
Alhamdulillah bersyukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
karunianya sehingga dapat menghimpun beberapa aliran agama Islam yang dijadikan satu
buku guna menjadi bahan dalam acara sosialisasi di Kecamatan yang dilaksanakan oleh
FKUB Kab. Sumbawa. Dalam buku ini adalah aliran yang sudah dinyatan sesat dan
menyesatkan oleh MUI dan ada pula yang diharapkan kepada umat islam untuk berhati-hati
agar tidak masuk kedalamnya karena banyak pendapatnya yang sudah menyimpang dari
ajaran Islam.
Sebagaimana dimaklumi Agama Islam yang masuk ke indonesia pada abad ke-13yang
dianut oleh nenek moyang kita dan yang kita anut juga sampai dengan saat ini serta
dilindungi oleh Negara adalah Islam yang meyakini Al-Qur‟an sebagai kitab suci yang tidak
boleh ditambah maupun dikurangi. Muhammad SAW adalah nabi yang terakhir. Rukun Iman
dan Enam dan lain-lain yang sudah diyakini dan sudah berlaku sejak lama. Tapi kemudian
diawal abad ke-20 muncul berbagai macam aliran antara lain ahmadiyah di India dan
menjalar masuk ke Indonesia yang ajarannya antara lain bahwa pendiri aliran tersebut
bernama Mirza Ghulam Ahmad dianggap sebagai Nabi sebagaimana juga Nabi Isa, Nabi
Musa dan lain-lain.
Kemudian diawal tahun tujuh puluhan bergema gerakan sekularisme, pluralisme, dan
libralisme, dengan pernyataan-pernyataan antara lain semua agama sama, dan semua agama
benar. Mirza Ghulam Ahmad yang lahir di India adalah Nabi, Rukun Iman hanya ada lima,
hak waris antara laki-laki dan wanita sama, wanita boleh menjadi imam dan khatib sholat
jum‟at.
Tentu ini semua sudah menyimpang dari apa yang telah kita ketahui dan pelajari
selama ini.
II. Munculnya aliran sesat
Aliran sesat yang dimaksud dalam tulisan ini adalah istilah khas dari kaum muslimin
di indonesia untuk sebuah kelompok agama atau pemikiran yang menyatakan diri bagian dari
agama tersebut (islam), tetapi banyak terjadi penyimpangan dari ajaran yang sesungguhnya
(islam). Untuk agama islam Majelis Ulama Indonesia telah merumuskan da 10 macam
~ 2 ~
kriteria yang dapat di jadikan tolok ukur apakah aliran tersebut sesat atau tidak. Ke 10 macam
kriteria dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Mengingkari salah satu rukun islam atau rukun iman
2. Meyakini atau mengikuti aqidah yang tidak sesuai dengan dalil syai‟i
3. Meyakini turunya wahyu sesudah Al-Qur‟an
4. Meyakini otentisitas dan kebenaran Al-Qur‟an
5. Menafsirkan Al-Qur‟an tidak berdasarkan kaidah-kaidah tafsir
6. Mengingkari kedudukan hadist nabi sebagai sumber ajaran islam
7. Menghina, melecehkan dan/atau merendahkan Nabi dan Rasul
8. Mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir
9. Mengubah, menambah dan mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan
syari‟at
10. Mengapirkan sesama muslim tanpa dalil syari‟i
Kriteria tersebut diatas tidak dapat digunakan sembarang orang dalam menentukan
suatu aliran itu sesat dan menyesatkan atau tidak. Ada mekanisme dan prosedur yang harus
dilalui dan dikaji terlebih dahulu. MUI tidak semudah itu mengeluarkan fatwa pedoman MUI
itu jelas dinyatakan bahwa sebelum suatu aliran atau kelompok itu dinyatakan sesat atau tidak
terlebih dahulu dilakukan penelitian, data, informasi, bukti dan saksi ahli tentang faham atau
pemikiran dan aktifitas kelompok atau aliran tersebut diteliti oleh komisi pengkajian,
memanggil pemimpin aliran dan saksi ahli guna mendapatkan data dan informasi. Bila
komisi fatwa menyatakan bahwa aliran tersebut sesat, maka masyarakat tidak boleh
mengambil tindakan sendiri-sendiri. Kita serahkan pada aparat untuk mengambil langkah-
langkah yang diperlukan.
III. Beberapa penyebab timbulnya aliran
1. Kesesatan dalam ilmu yang ditandai dengan dijadikan orang-orang yang tidak
ahli dibidangnya sebagai rujukan ilmu
2. Ilmu yang benar adalah berdasarkan kitab suci Al-Qur‟an dan sunnah
Rrasullahi SAW. Disamping itu Rasulullah SAW telah mengajarkan pada para
sahabatnya.
Bagaimana para sahabat dan khalifah mengamalkannya (ijma) para sahabat.
Dalam suatu hadist disebutkan yang artinya “kalian masti mengikuti sunnahku
dan sunnah parah khalifah yang mendapatkan hidayah dan petunjuk.
Peganglah ia dengan teguh dan gigitlah dengan gigi geraham”
3. Adanya usaha-usaha pihak luar yang ingin merusak islam dari dalam.
IV. Beberapa ahli sesat yang berkembang di indonesia.
1. Aliran Pembaharu Isa Bugis
Isa bugis lahir tahun 1926 di kota bhakti ache pidie. Isa bugis ingin
menerjemakan dan menganalisa agama islam berdasarkan teori pertentangan
antara dua hal. Seperti misalnyanideologi komunis dengan kapitalis, antara nur
dan kegelapan. Ia berusaha untuk mengilmiahkan agama dan kekuasaan tuhan
~ 3 ~
dan akan menolak semua hal-hal yang tidak bisa diilmiahkan atau tidak bisa
diterima akal. Oleh karena itu ajaran isa bugis ini hanya diikuti oleh para
intelek yang cendrung lebih menggunakan akal dan pikiran.
Pokok-pokok ajaran Isa Bugis:
a. Air Zam-zam dimekah adalah air bekas bangkai orang arab.
b. Semua tafsir Al-Qur‟an yang ada sekarang harus dimuseumkan karena
semuanya salah
c. Menolak semua mukjizat para Nabi dan Rasul, seperti Kisah Nabi Musa as
membela laut dengan tongkatnya dalam Al-Qur‟an adalah dongeng lampu
aladin.
d. Nabi Ibrahim as menyembelih Ismail adalah dongeng
e. Ka‟bah adalah kubus berhala yang dikunjungi oleh turis setiap tahun
f. Ilmu fiqih, ilmu Tauhid, dan sejenisnya adalah syirik. Ulama yang
mengajarkan ilmu ini harus disingkirkan ke pulau seribu.
g. Al-Qur‟an bukan bahasa arab, sehingga untuk memahami Al-Qur‟an tidak
perlu belajar bahasa arab, tata bahasa arab dan sejenisnya
h. Setiap orang yang intelek diberi kebebasan untuk menafsirkan Al-Qur‟an
walau tidak mengerti bahasa arab
i. Ajaran Nabi Muhammad adalah pembangkit imperialism arab
j. Ajaran kurban pada waktu iedhul adha tidak ada kebenarannya
k. Mubaligh-mubaligh islam yang menyebarkan agama ke luar tanah arab adalah
pemabuk Dzulumat yang haus darah dan harta
l. Indonesia adalah diantara dari sekian banyak korban dari kebiadaban
Arabisme.
m. Lembaga pembaharu (yang dipimpin ole Isa Bugis) adalah Nur, sedangkan
orang atau golongan diluar itu adalah Dzulumat, sesat serta kafir
n. Sekarang masih periode makkah sehingga belum diwajibkan shalat, puasa dll.
Begitu juga minuman yang memabukkan seperti khamar dan sejenisnya belum
diharamkan.
2. Faham Inkar Sunnah
Faham ini muncul sekitar tahun 1980-an. Mereka menamakan
pengajian yang mereka adakan dengan sebutan kelompok Qur‟ani (kelompok
pengikut Al-Qur‟an).
Tokoh antara lain Luqman Saad Direktur perusahaan penerbitan PT.
Ghalia. Pada awalnya luqman Saat merintis usaha percetakannya dengan
tangan. Namun ketika ia bolak balik ke belanda untuk suatu urusan yang tidak
diketahui dikemudian ia memiliki peralatan moderen yang di datangkan dari
negeri Belanda. Dengan mesin cetaknya itulah ia banyak mencetak buku-buku
yang berisi ajaran sesat Inkarus Sunnah. Selain itu juga Ir. Irham Sutarto ketua
serikat buruh PT. Unilever (Belanda). Tidakkah ini merupakan permainan
orang Yahudi di Belanda dalam menghancurkan Islam di Indonesia? Setelah
~ 4 ~
di lakukan pelacakan akhirnya ditemukan dedengkotnya adalah Marinus Taka
keturunan Indo Jerman yang tinggal di jalan Sambas 4 No. 54 Depok lama
daerah dimana banyak bermukim peranakan belanda dengan gerejanya yang
terpadat untuk seluruh indonesia. Marinus Taka mengaku bisa membaca Al-
Qur‟an tanpa belajar dan tanggal 4 Juni 1983 ditangkap oleh Kodim Jakarta
Utara.
Pokok-pokok Ajaran Inkarus Sunnah:
a. Tidak percaya kepada semua hadist Rasulullah SAW, menurut mereka
hadist itu bikinan Yahudi untuk menghancurkan Islam dari dalam.
b. Dasar hukum dalam Islam hanya Al-Qur‟an saja.
c. Syahadat mereka : Insyahadu biana Muslimun.
d. Salat mereka macam-macam ada yang dua rokaat-dua rokaat dan ada juga
yang shalatnya hanya „eling‟ saja.
e. Puasa wajib bagi mereka yang melihat bulan saja, kalau yang melihat
bulan hanya satu orang maka hanya orang itu saja yang wajib puasa.
Mereka merujuk pada ayat : faman syahida minkumus Syahra
falyasumhu.
f. Haji boleh dilakukan selama 4 bulan haram yaitu: Muharram, Rajab,
Dzulqa‟dah dan Dzulhijjah.
g. Pakaian ihram adalah pakaian orang arab dan bikin repot. Oleh karena itu
mereka menunaikan haji menggunakan baju biasa atau jas.
h. Rasul tetap diutus sampai hari kiamat.
i. Mabi Muhammad tidak berhak menjelaskan tentang ajaran Al-Qur‟an
(kandungan isi Al-Qur‟an).
j. Orang yang meninggal dunia tidak disholati karena tidak ada perintah di
Al-Qur‟an.
3. Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)
Didirikan oleh mendiang Nur Hasan Ubaidah Lubis (luar biasah),
awalnya bernama Darul Hadist (DH) tahun 1951. Karena meresahkan
masyarakat jawa timur maka DH dilarang oleh PAKEM – Kejaksaanj Tinggi
Jawa Timur. Kemudian berganti nama menjadi islam jama‟ah. Banyak artis
yang tertarik dengan ajaran ini antara lain karena adanya ajaran tebus dosa.
Karena kembali meresahkan masyarakat di jakarta akhirnya dilarang melalui
SK Jaksa Agung RI No. Kep.-08/D.A/10.1971 tanggal 29 Oktober 1971.
Karena dilarang, maka Imam Jama‟ah ini meminta perlindungan
kepada Letjen. Ahli Murtopo Wakil Kepala Bakin yang terkenal sangat anti
Islam. Setelah mendapat perlindungan maka menyatakan diri masuk Golkar
dan berganti nama menjadi LEMKARI (Lembaga Karyawan Dakwah Islam).
Karena meresahkan masyarakat Jawa Timur kemudian dibekukan oleh
Gubernur Jawa Timur Sularso. Dalam mubes di Asrama Haji Pondok Gede
tahun 1990, LEMKARI berganti nama menjadi LDII atas anjuran Mendagri
~ 5 ~
Rudini agar tidak rancu dengan nama LEMKARI (Lembaga Karatedo
Indonesia).
Pokok-pokok Ajaran Islam Jama‟ah/LDII
a. Orang islam di luar kelompok mereka adalah kafie dan najis, termasuk
kedua orang tua sekalipun.
b. Kalau ada orang di luar kelompok mereka yang melakukan shalat di masjid
mereka maka bekas tempat shalatnya dicuci karena di anggap sudah terkena
najis.
c. Wajib taat pada Amir atau Imam mereka.
d. Mati dalam keadaan belum baiat kepada Amir/Imam LDII maka akan mati
jahiliyah (kafir).
e. Al-Qur‟an dan hadist yang boleh diterima adalah yang mankul (yang keluar
dari mulut Imam/Amir mereka) selain itu haram diikuti.
f. Haram mengaji Al-Qur‟an dan Hadist Kecuali kepada Imam/Amir mereka
g. Dosa bisa ditebus kepada sang Amir atau Imam dan besarnya tebusan
tergantung besar kecilnya dosa yang diperbuat dan ditentukan oleh
Amir/Imam.
h. Harus rajin membayar infaq, shodaqoh dan zakat kepada Amir/Imam
mereka. Selain kepada mereka adalah haram
i. Harta benda diluar kelompok mereka dianggap halal untuk diambil atau
dimiliki dengan cara bagaimanapun, misalnya: merampok, korupsi, dll.
Asal tidak ketahuan. Bila berhasil menipu orang islam diluar mereka
dianggap berpahala besar.
j. Bila mencuri harta orang selain LDII ketahuan mereka kesalahannya adalah
ketahuan itu.
k. Harta, zakat, infaq shodaqoh yang sudah diberikan kepada Amir/Imam
haram ditanyakan catatannya atau penggunaannya.
l. Haram membagikan daging Qurban/zakat fitrah kepada orang islam diluar
kelompoknya
m. Haram shalat dibelakang Imam yang bukan dari kelompok mereka,
kalaupun terpaksa tidak perlu wudhu dan harus diulang.
n. Haram menikahi orang diluar kelompoknya.
o. Perempuan LDII kalau mau bertamu di rumah orang selain kelompoknya
harus memilih waktu haid (dalam keadaan kotor).
p. Kalau ada orang diluar kelompok mereka bertemu kerumah mereka maka
bekas tempat duduknya harus dicuci karena dianggap najis.
Imam mereka, Nur Hasan Ubaidah meninggal pada tanggal 31 Maret
1982 dalam kecelakaan lalu lintas antara Tegal dan Cirbon di dalam mercy
Tiger B 8418 EW tatkala ingin menghadiri kempanye Golkar. Sang Imam
meninggalkan harta yang banyak dan digantikan oleh putranya Abdu
Dhohir dan dibaiat sebelum mayat ayahnya dikubur. Perwakilan gerakan ini
~ 6 ~
berkembang hingga ke Amerika, Suriname, Australia, Jerman, bahkan di
Arab Saudi.
4. Ahmadiyah
Ahmadiyah Qadian didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad di India.
Mirza dianggap sebagai Nabi yang disejajarkan dengan Nabi Isa as, Nabi
Musa as, Nabi Daud as.
Agama ini bermaksud untuk menyaingi Kenabian Muhammad SAW.
Ahmadiyah masuk Indonesia tahun 1935 dan tersebar. Pusatnya sekarang di
Parung Bogor.
Mempunyai majalah Nur Islam (sebagai pengganti Sinar Islam yang
telah dilarang). Aliran ini sudah dilarang namun hanya secara local. MUI serta
organisasi islam lainnya telah mengirim surat kepada pemerintah (kejagung
RI) tetapi belum mendapat tanggapan.
Pokok-pokok Ajaran Ahmadiyah:
a. Mirza Ghulam Ahmad mengaku dirinya Nabi dan Rasul utusan Tuhan.
b. Mengaku menerima wahyu di india. Kitab suci mereka bernama Tadzkirah.
Isinya memutar balikan ayat-ayat Al-Qur‟an, ayat yang awal di putar ke
belakang, ayat yang satu disambung ayat lainnya sesuai selera nabi india
tersebut.
c. Mengakui kitab mereka sama sucinya dengan Al-Qur‟an.
d. Wahyu tetap turun sampai hari kiamat. Begitu juga Nabi dan Rasul diutus
sampai hari kiamat.
e. Mempunyai tempat suci sendiri yaitu Qadian dan Rabwah. Nabi Mirza
tidak pernah naik haji ke Mekkah.
f. Mereka mempunyai surge sendiri yang letaknya di Qdian dan Rabwah dan
sertifikat kapling surge tersebut di jual kepada jama‟ahnya dengan harga
sangat mahal.
g. Wanita Ahmadiyahharam nikah dengan laki-laki bukan Ahmadiyah tetapi
sebaliknya boleh .
h. Tidak boleh bermakmum di belakang orang yang bukan Ahmadiyah.
i. Ahmadiyah mempunyai tanggal, bulan tan tahun sendiri yaitu suluh,
Tabligh, Aman, Syahadah, Hijrah, Ikhsan, Wafa, Zuhur, Tabuk, Ikha,
Nubuwah, Fatah. Namun tahunnya adalah Hijri Syamsi (SH).
j. Mengingat jemaat Ahmadiyah masih tetap melakukan kegiatannya maka
untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan telah dikeluarkan keputusan
bersama menteri Agama, Jaksa Agung, dan Mentri Dalam Negeri Republik
Indonesia No. 3 tahun 2008, No.Kep 003/A/JA/6/2008 dan No. 199 tahun
2008 yang isinya antara lain memberi peringatan dan memerintahkan
kepada penganut, anggota dan/atau anggota pengurus jemaat Ahmadiyah
Indonesia (JAI) sepanjang mengaku beragama islam untuk menghentikan
~ 7 ~
penyebaran penafsiran dan kegiatan yang menyimpang dari pokok-pokok
Agama Islam yaitu penyebaran faham yang mengakui adanya nabi dengan
segala ajarannya setelah Nabi Muhammad SAW.
5. Gerakan Syi‟ah
Aliran Syi‟ah adalah aliran yang dendam kesumat. Pencetusnya adalah
Abdullah bin Saba tokoh YAHUDI yang pura-pura masuk islam di zaman
sahabat Nabi.
Rukun Iman Agama Syi‟ah tidak termasuk percaya kepada Qdha‟ dan
Qadar, yaitu : percaya kepada keesaan allah, percaya kepada keadilan, percaya
kepada kenabian, percaya kepada Imamah, percaya kepada sa‟ah (hari
kiamat). Karena tidak iman kepada Qadha‟ dan Qadar itulah maka kematian
cucu Rasulullah SAW, Husen di Padang Karbala, diratapi dari dulu hingga
sekarang. Dalam meratapi, mereka memukul badan, dada dan kepala hingga
berlumuran darah padahal tidak ada ajaran samawi yang membolehkan
menganiaya diri karena mencintai seseorang.
Pokok-pokok Ajaran Syi‟ah :
a. Hadis tidak hanya dari Nabi Muhammad SAW saja tetapi juga dari ucapan
para Imam mereka sampai hari kiamat.
b. Al-Qur‟an yang beredar sudah dipalsukan dan yang asli dibawah oleh imam
Muntadhar (yang ditunggu munculnya kembali di dunia)
c. Menghalalkan nikah Mut‟ah (kawin kontrak /pelacuran mengatasnamakan
agama) padahal sudah dilarang islam. Banyak di gandrungi oleh mudah
mudi atau pejabat yang kurang pengetahuan, padahal sma saja dengan
zinah.
d. Syi‟ah memandang Imam itu Maksum
e. Syi‟ah memandang bahwa menegakan agama adalah rukun agama
f. Syi‟ah menolak hadist yang tidak diriwayatkan oleh ahlut bait
g. Tidak mengakui Abu bakar, Umar dan Utsman Radhiyaalahu‟anhum.
6. Gerakan Lembaga Kerasulan (LK)
Mereka berpendapat bahwa Rasul itu diutus sampai kiamat. Rasul itu
personalnya, oleh sebab itu harus ada lembaganya (sama dengan menteri
dengan departemennya).
Kalau Rasul meninggal maka harus ada Rasul baru yaitu Imam
mereka. Tidak taat pada Imam mereka berarti tidak taat pada Rasul dan itu
dosa besar.
Gerakan ini ingin mendirikan NII (Negara Islam Indonesia) versi
mereka sendiri dengan tokohnya : aceng Syafuddin.
~ 8 ~
Pokok-pokok Ajarannya:
a. Rasul diutus sampai hari kiamat
b. Wajib bai‟at serta taat pada Imam.
c. Dosa bisa ditebus dengan uang kepada Imam besar kecilnya tergantung
besar kecil dosa
d. Diluar kelompok mereka adalah kafir
e. Perkawinan harus dihadapan Imam mereka dan di adakan oleh Imam
mereka. Sedangkan prang tua tidak perlu tahu.
f. Membagi priode Makkah dan Madinah. Sekarang masih dinggap masih
priode Makkah,jadi belum wajib sholat, puasa, haji serta belum diharamkan
khamar dan minuman memabukkan lainnya.
g. Mengaji harus kepada Iman
7. Ajaran Lia Aminuddin (Aliran Salamullah)
Lia aminuddin, umur 51 tahun tinggal di Jl. Mahoni 30 Jakarta Pusat.
Ada beberapa buku yang sudah dikarang olehnya:
a. Perkenankan aku menjelaskan sebab taqdir.
b. Pancasila menuju Zam-zam.
c. Lembaga Alhira, fatwa Jibril as. VS fatwa MUI.
d. Puisi-puisi mendalami kerukunan Nasional.
Pokok-pokok Ajarannya:
a. Malaikan jibril akan muncul lagi ke Bumi dan bersemayam di diri
Lia, maka dimanapun Lia berada selalu bersama malaikat jibril as.
b. Lia mengakui menjadi juru bicara jibril as dan mengaku sebagai
Nabi/Rasul
c. Lia mengaku mendapatkan wahyu
d. Lia mengaku mendapatkan mujizat
e. Agama yang dibawah oleh lia bernama salamullah/agama
perenialisme yang menghimpun segala agama.
f. Lia mengaku sebagai Imam Mahdi
g. Imam Mukti (anaknya) dianggap sebagai Nabi Isa as.
h. Abdul Rahman diyakini sebagai wa‟sil/Imam
i. Mencukur semua jenis rambut lalu membakarnya dianggap sebagai
bentuk ibadah yang diperintahkan jibril melalui Lia Aminuddin
(seperti bayi yang baru lahir)
8. Ajaran Bijak Bestari
Yayasan imperium Zakita Mata di didirikan oleh HMA Bijak Bestari,
lahir di Binjai, sumatra Utara, 30 Maret 1943.
Pokok-pokok Ajarannya :
a. Mengaku bahwa HMA (huwa Mu‟jizatul A‟la Allahu Akbar) itu Allah.
Allah tertinggi. Allah itu Dzat yang menyeluruh, pada allah itu ada
~ 9 ~
jabatan-jabatan. Ada allahu akbar da Ar Rahman dan ada ayat kursi yang
memiliki fungsi-fungsi itu, yang tertinggi adalah HMA.
b. Imperium Zakiya Makta Foundation milik HMA terbentuk atas dasar
diturunkannya penugasan dasi allah yang maha besar mutlak 100% pada
tanggal 2 Mei 2001 pukul 00.00 WIB yang diterima langsung oleh HMA
Bijak Bestari.
c. Imperium zakiya Makta sebagai pusat komando. Deteksi dan informasi
Ghoib dan Ajaib yang mencakup alam semesta raya secara keseluruhan,
mulai dalam dimensi 1 sampai alam dimensi 900. Mengadakan apa yang
disebut “penafsiran Ghaib” dengan melakukan kontak gaib dengan
pemimpin ayat masinbg-masing. Bila kita kontak, kita bisa tanyakan
semua, ini apa maksudnya ? inti ajaran zakiya makta adalah keilmuan
hiper metafisik yang merupakan jalan keluar untuk segala keperluan
positif.
9. Faham Baha‟i
Timbul dari kalangan Syi‟ah di Iran pada abad 19. Pencetusan adalah
Mirza Ali Muhammad. Mendakwah dirinya sebagai Al Baab, artinya pintu,
yaitu pintu yang menghubungkan manusia dengan iman yang hilang yang
akan keluar pada akhir zaman.
Ajarannya dinamakan Babiyah. Ia mengangkat dirinya sebagai Imam
Mahdi. Setelah meninggal ajarannya dikembang oleh muridnya Mirza Husein
Ali. Husein Ali juga mengangkat dirinya sebagai Nabi, Jiga Al Masih yang
dijanjikan.
Pokok-pokok ajarannya:
a. Semua agama samawai (Yahudi, Islam, Kristen) itu sama karena berasal
dari Tuhan yang sama, oleh karena itu ketiga agama harus disatukan, yang
ada hanyalah dienullah (agama tuhan) atau mereka sebut juga agama
internasional.
b. Ajaran Baha‟I merupakan campuran antara falsafah pantaisme, ajaran
taurat, injil dan tasawwuf dalam islam.
Ajaran ini telah dilarang melalui SK perdana Menteri RI No.
112/PM/1959. Setelah mati selama 42 tahun, begitu Gus Dur terpilih
menjadi presiden RI, pengurus Baha‟I dating ke Presiden Gus Dur untuk
melakukan lobi. Dan untuk diketahui aliran ini telah memberikan hidupnya
untuk propaganda bagi kembalinya orang-orang yahudi ke bumi palestina.
10. Rasul hmad Moshaddeq
Nama aslinya adalah Abdul Salam. Ia mengaku dirinya sebagai Rasul
dan mengganti namanya menjadi Ahmad Moshaddeq. Dia juga mengaku
~ 10 ~
dirinya sebagai Almasih Al-Maw‟ud (almasih yang dijanjikan) Moshaddeq
membuat syahadat baru untuk para pengikutnya yaitu
(AL-QUR‟AN)
Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang disembah melainkan Allah dan
aku bersaksi pula bahwa Almasih Al-Maw‟ud adalah utusan Allah. Dia
mengaku menerima wahyu dari allah di Gunung Bunder (jawa Barat).
Pokok-pokok Ajarannya:
Ahmad Mushaddeq dan para pengikutnya sedang berjuang ingin
mendirikan Negara Islam versi mereka dengan menggunakan 6 tahap:
1) SIRRUN = gerakan rahasia berdakwah secara rahasia mengaji secara
rahasia, semuanya serba rahasia.
2) JAHRUN = terang-terangan semuanya serba terang-terangan, dalam ajaran
Moshaddeq orang yang tidak mau bersyahadat kepada nabi Mushaddeq
dianggap kafir.
3) HIJRAH = berpinjdah dari makkah ke madinah. Indonesia ini dianggap
mekkah (dianggap kafir) dan wajib pindah ke madinah (negara islam)
4) QITAL = perang terbuka antara pasukan islam versi mereka dengan kafir
orang-orang indonesia.
5) FUTUH = menang dari peperangan melawan orang kafir
6) KHILAFAH = membentuk pemerintahan negara islam versi mereka setelah
orang-orang kafir dilumpuhkan.
~ 11 ~
BAB II A. TANGGAPAN DAN BANTAHAN TERHADAP PEMAHAMAN DAN
TULISAN RAFASSAS.
I. YANG BERHUBUNGAN DENGAN ISTILAH
Penulis (rafasass) menyebut istilah yang dibenarkan (Tradisi) dan yang
benar dibiasakan (Aturan Allah dalam Al-Qur’an)
TANGGAPAN : pernyataan ini jelas membingungkan siapa saja
karena seolah-olah umat islam telah melakukan kesalahan yang besar,
membenarkan dan menganggung-agungkan tradisi dan di sisi yang lain
menyepelehkan al Qur’an sebagai kalamullah.
Kaum muslimin dimanapun mereka berada, tidak pernah terbetik dalam
hatinya untuk membenarkan semua tradisi kalau tradisi tersebut bertentangan
dengan al Qur’an dan hadist. Tradisi-tradisi yang baik yang terpelihara turun
temurun dalam kehidupan bermasyarakat selama tidak bertentangan dengan al
Qur’an dan as Sunnah adalah suatu khasanah yang sebaiknya dipelihara dan
dipertahankan sesuai dengan usul fiqh yang menyatakan:
(Al-Qur’an)..............................
Artinya : pola pola lama yang masih baik dipelihara dan menerapkan pola baru
yang lebih baik.
Kami ingin meluruskan pemahaman tradisi yang dimaksudkan oleh penulis.
Dalam kolom tradisi penulis menyebutkan al Qur’an yang dibacakan arabnya
dan karenanya hanya dibacakan oleh orang tertentu dan waktu tertentu,
pedoman manusia adalah al Qur’an dan Hadits, Zakat fitrah satu tahun
sekali,sholat jum’at wajib hanya untuk laki-laki, bahwa semuanya itu pada
hakekatnya adalah perintah allah dan Rasul-nya bukan sebagai suatu tradisi,
sehingga wajib bagi kaum muslimin untuk melaksanakannya sesuai dengan
tuntunan yang telah diberikan oleh Rasulullah SAW.
II. YANG BERHUBUNGAN DENGAN AL QUR’AN DAN AL HADITS
1. Penulis menyebutkan bahwa pedoman manusia adalah al Qur’an saja
karena al Qur’an adalah perkataan tuhan kita bila ingin selamat dunia
akherat.
BANTAHAN: pernyataan ini mengindikasikan dengan jelas
bahwa penulis adalah ingkar as-Sunnah (tidah percaya kepada
Sunnah), karena kaum muslimi sudah mengetahui dengan pasti bahwa
selamat dunia akhirat dengan dua pusaka yakni al-Qur’an dan as-
Sunnah, karena suatu kemustahilan akan memahami al-Qur’an tanpa
as-Sunnah SWT berfirman:
~ 12 ~
(AL-QUR’AN).......................................
Artinya: apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan allah kepada
Rasulnya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota
maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya
harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara
kamu. Apa yang diberikan rasul kepadamu.maka terimalah. Dan apa
yang dilarangnya bagimum maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah
kepada allah. Sesungguhnya allah amat keras hukumannya (Q.S Al-
Hasyr: 7).
(AYAT AL-QUR’AN)........................................
Artinya: barang siapa yang menanti rasul itu, sesungguhnya ia telah
mentaati allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu).
Maka kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.
(Q.S Annisa 80)
(AYAT AL-QUR’AN).....................................
Artinya: hai orang-orang yang beriman, taatilah allah dan taatilah
Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu
berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada
Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar
beriman kepada allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya(Q.S An Nisa: 59).
(AYAT AL-QUR”AN)..............................
Artinya: dan kami turunkan kepadamu Al Qur’an, agar kamu
menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kapada
mereka dan supaya mereka memikirkan (Q.S An-Nahl 44)
(AYAT AL-QUR’AN)
Artinya: dari Abu Najih al-Irbab bin sariyah RA ia berkata: pada suatu
hari nabi menguimami kami shalat, kemudia beliau menghadap kearah
kami, lalu memberi nasehat kepada kami dengan nasihat yang benar-
benar menyentuh, hingga bercucurkan air mata kami, dan bergemetar
hati-hati kami, lalu ada seorang berkata, wahai rasulullah sepertinya ini
adalah nasihat yang terakhir, apa yang engkau naihati kami, beliau
bersabda : aku wasiatkan kepada kalian agar bertakwa kepada allah
mendengar dan ta’at sekalipun yang memerintah kalian seorang hamba
sahanya karena siapa saja diantaranya kalian yang hidupsepeninggalku
akan melihat perselisihan yang banyak, maka wajib bagi kalian
berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para khalifatku yang
~ 13 ~
terbimbing lagi dapat petunjuk, berpegang teguhlah kalian dengannya
dan gigitlah dengan gigi gerham kalian, dan hati-hatilah kalian
terhadap perkara-perkara baru yang diada adakan, karena setiap
perkara baru dalam agama adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah
sesat.
2. Penulis menyebutkan bahwa Hadist adalah tulisan manusia bukan
perkataan Allah. Karena aturan manusia........ hasilnya kerusakan bumi
dan kehancuran dunia.
BANTAHAN : dalam pernyataan ini ada 4 kemungkinan yang
bisa kita berikan kepada penulis, pertama statement ini keluar dari
seorang yang meragukan atau tidak mempercayai hadits Nabi SAW
(inkar al-Sunnah). Kedua: penulis sangat tidak mengerti perbedaan
yang mendasar dan sangat prinsip antara al-Qur’an, Hadist dan hadist
Qudsi, ketiga adanya asumsi bahwa dia sangat menyalahkan apa yang
dipahami kaum muslimin selama ini tentang hadist itu sendiri.
Keempat adanya semacam sifat ghuluw (berlebih-lebihan dalam
beragama)
Bahwa yang dimaksud dengan :
1. Al Qur’an
Dari segi bahasa adalah bacaan yang harus dibaca. Dari segi
istilah:
a. Al Qur’an sebagai kitab suci yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW yang dapat melemahkan para
penentangnnya ditulis dalam beberapa mushaf
disampaikan secara mutawwatir dan membaca serta
mempelajarinya serta ibadah (subhi al shaleh)
b. Al Qur’an adalah kalam allah yang turunkan kepada
Nabi serta Rasul terakhir melalui jibril AS yang dapat
melemahkan para penentangnya ditulis dalam beberapa
mushaf disampaikan kepada kita secara mutawattir
yang dimulai dengan surat as fatihah dan diakhiri
dengan surat as Nas dan membaca serta
mempelajarinya adalah Ibadah. (Ali Al Shabuni).
2. Hadist
a. Dari segi bahasa Hadist adalah perkataan atau
pernyataan
b. Dari segi istilah Hadits adalah sesuatu yang
disandarkan pada Muhammad SAW baik sebelum
maupun sesudah menjadi Rasul baik berupa perkataan,
perbuatan, penetapan maupun sifat-sifat fisik dan sifat-
sifat psikis beliau.
~ 14 ~
3. Hadits Qudsi adalah Firman-firman allah yang disampaikan
oleh Nabi Muhammad SAW selain al Qur’an yang redaksinya
beliau susun sendiri.
Segala yang diucapkan oleh Rasulullah SAW semuanya itu
berasal dan dibawah tuntunan Allah SWT.
(AYAT AL-QUR’AN)...................................
Artinya: dan tiadaklah yang diucapkan itu (al Qur’an) menurut
kemauan hawa nafsuhnya. Ucapannya itu tiadak lain hanyalah
wahyu yang diwahyukan kepadanya. Yang dianjarkan
kepadanya oleh jibril yang sangat kuat.
Allah SWT telah mengabarkan kepada kita bahwa
Rasul-Nya menunjuki manusia ke jalan yang lurus yaitu jalan
Allah, dan dengan demikian Rasul-Nya pasti menunaikan
risalahnya dan mengikuti perintah Allah SWT.
(ayat Al-Qur’an)..............
Artinya: dan sesungguhnya engkau benar-benar memberi
petunjuk ke jalan yang lurus. Yaitu jalan Allah..(Qs. Asy
Syuura: 52-53)
Allah juga berfirman dalam surat al ahzab ayat 1-2:
(ayat al-Qur’an)...............
Artinya: hai nabi bertakwalah kepada allah dan janganlah
kamu mengikuti orang-orang kafir dan orang-orang munafik,
sesungguhnya allah mengetahui lagi maha bijaksana. Dan
ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu dari Rab-mu
sesungguhnya Allah Maha Mengawasi terhadap apa yang
kamu kerjakan.
Jadi beriman kepada Rasul meliputi keyakinan bahwa
Rasul-Rasul itu menyampaikan semua ajaran yang
diperintahkan untuk disampaikan kepada manusia dengan
benar tanpa ada yang disembunyikan atau diubah menurut
selera (hawa nafsu sendiri). Bahwa rasul berdakwah membawa
pesan dari Allah SWT dan tidak memilih-milih materi sesuai
dengan selera sendiri. Dan tugas kita sekarang terutama para
ulama yang menjadi waroosatul anbiyaa (pewaris para Nabi)
adalah menjaga kemurnian agama dari segala bentuk
penyimpanan, penyesatan, pemalsuan, penambah atau
pengurangan syarat-syarat yang sudah ditetapkan oleh Allah
SWT dan Rasul-Nya.
~ 15 ~
3. Penulis mengatakan bahwa : Al-Qur’an adalah kitab yang dibaca
arabnya jarang dibaca indonesianya, karena katanya mendapat pahala
menurut hadits, faktanya diamalkan baru mendapat pahala.
Bantahan: pendapat ini bias menyesatkan kaum muslim dan sangat
berpotensi menjauhkan kaum muslim dari hadist Nabi dan Kitab sucinya.
Apakah penulis tidak mengetahui jika al-Qur’an memang diturunkan allah SWT
dengan bahasa Arab? Bukan dengan bahasa Sumbawa, Lombok, padang, jawa dan
bahasa manapun dibumi ini, lihatlah firman allah SWT yang menegaskan hal tersebut
12/2,16/103,41/44, 13/37, 20/113, 39/28,41/3,42/7,43/3,46/12.
Apa yang dikatakan penulis tersebut diatas sangat kontradiksi dengan
pernyataan siapapun apalagi dengan seorang imam dunia, imam ahlusunnah, yakni
imam syafi’I beliau mengatakan.
(ayat al-qur’an)……………………….
Artinya: sesungguhnya wajib bagi semua orang selain arab untuk mengikuti
bahasa arab, dimana itu adalah bahasa Rasulullah saw. Sebagaimana juga mereka
wajib mengikuti agamanya, sesungguhnya allah telah menetapkan peringatan dengan
bahasa arab secara khusus……sampai beliau mengatakan : maka wajib bagi setiap
muslim mempelajari bahasa arab sebisanya (sesuai dengan kemampuannya) sehingga
ia mengucapkan Laailahaillallah Muhammad Rasulullah dan dia dengannya (dengan
bahasa arab) membaca kitab allah.
Disisi lain penulis menyanggah hadis yang telah valid keshosiaannya menurut
ulama hadist, yakni sabda Rasulullah saw.
(ayat al-qur’an)………………
Artinya: dari ibnu Mas’ud semoga allah meredhoinya dia mengatakan
Rasulullah saw bersabda: barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah
maka baginya satu hasanah (kebaikan) dan setiap satu hasanah akan di balas dengan
sepuluh hasanah yang semisal dengannya, saya tidak mengatakan alif laam miim satu
huruf melainkan alif satu huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf
Juga hadis Abdullah bin Umar berikut:
(ayat al-qur’an)………………
Artinya: dari Abdullah berkata Rasulullah saw bersabdah: bacalah al-qur’an
kalian akan diberikan balasan atasnya, adapun aku, tidak mengatakan alif laam miim
satu huruf akan tetapi alif sepuluh, laam sepuluh, miim sepuluh maka itulah tiga puluh
(silsilah hadis shahihan)
~ 16 ~
Setelah mengetahui beberapa hujjah diatas nyatalah keberanian penulis
(rafasass) yang mengatakan membaca al-qur’an tidak mendapatkan pahala kecuali
diamalkan, sementara al-qur’an hadist dan pernyataan para ulama islam sepakat jika
kaum muslimin membaca al-qur’an (yang arab) akan dibalas pahala dari tiap huruf
yang ia baca, bukan terbata-bata ketika membacanyapun mendapat dua pahala, karena
kasih saying dan kemurahan allah swt apalagi ketika dia mahir/pintar.
4. Penulis mengatakan al-qur’an dibaca indonesianya, karena allah
memudahkan dengan bahasa kita 44/58 dan allah juga maha
mengetahui segala sesuatu yang termasuk bahasa 4/126.
Bantahan : karena wawasannya yang serba terbatas, penulis tidak mengetahui,
jika selain redaksi arab yang terdapat dalam mushaf bukanlah al-qur’an, termasuk
dalam hal ini tafsir dan terjemah, karenanya dengan kesepakatan para ulama, tafsir
dan terjemah boleh dipegang atau disentuh oleh orang yang tanpa wudhu bahkan
seorang yang jenuh sekalipun.apa yang dibawakannya berua ayat yang ingin dijadikan
sebagai dalil (44/58), justru terbalik menjadi hujjah atasnya (menyerang dirinya
sendiri ), firman allah SWT yang mengatakan:
(ayat al-qur’an)……………
Artinya: sesungguhnya kami mudahkan al-qur’an itu dengan bahasamu supaya
mereka mendapat pelajaran (ad dukhan ayat 58)
Karena penulis tidak mengerti tafsir, lalu ia menyangka dirinya yang dikhitab
(ditunjukan padanya perkataan oleh allah SWT), padahal semua ahli tafsir sepakat
yang di khitab adalah Nabi kita Muhammad saw, yang mana beliau orang arab asli,
yang tentunya menggunakan bahasa arab yang sangat fasih, walaupun memang allah
menciptakan dan mengetahui segala bahasa. Jadi tafsiran ayat tersebut adalah :
sesungguhnya kami mudahkan lafaz al-qur’an dan maknanya dengan bahasamu wahai
Muhammad agar mereka mendaatkan peringatan dan pelajaran.
Disisi lain jika kaum muslimin hanya membaca terjemahannya, maka akan
menjauhkan mereka dari membaca kitab allah (yang berbahasa arab) sedangkan dari
segi bacaan tentunya yang dikasih pahala adalah yang membaca arabnya (bukan
indonesianya), belum lagi jika kita hanya membacakan kepada orang atau
mengajarkan orang lain terjemahan, makaakan berarti meriwayatkan al-qur’an dengan
makna dan ini adalah yang disepakati ulama tentang ketidak bolehnya, lain halnya
dengan hadis yang boleh diriwayatkan dengan makna imam al-zarqani didalam
kitabnya mengatakan.
~ 17 ~
(ayat al-qur’an)………………..
Artinya: sesungguhnya umat ini telah sepakat tentang tidak bolehnya
meriwayatkan al-qir’an dengan makna
5. penulis mengatakan: ketika al-qur’an dibaca arabnya maka:
a. al-qur’an dibaca orang-orang tertentu dan waktu tertentu
b. banyak yang tidak mengetahui isi al-qur’an padahal mengakui al-
qur’an adalah pedoman dan petunjuk manusia
c. dibaca bersuara dan diiramakan, dibaca sebagai
penyejuk/penenang hati karena irama bacaannya.
Bantahan: kesimpulan yang diberikan penulis (rafasass) sangat
kontradiksi dan tidak ilmiyah, bahkan sangat berani mengambil kesimpulan
yang bertentangan dengan pemahaman umat islam pada umumnya, bagaimana
tidak…? Semua kaum muslimin menyadari walaupun al-qur’an telah
diturunkan allah SWT berabad-abad lamanya namun faktanya tetaplah indah
untuk dibaca , menarik untuk dikaji dan akan senantiasa up to date untuk
segala perkembangan anak manusia dan selalu menjadi rahmatan lil ‘aalamiin.
Semoga allah merahmati imam syatibi yang mengatakan dalam hirzul
amaninya.
(ayat al-qur’an)…………….
Artinya: dan al-qur’an itu adalah sahabat terbaik yang pembicaranya tidak
pernah membosankan, dan semakin diulang-ulang maka keindahannya akan
semakin bertambah.
Hanya orang-orang malas yang mampu menggali dan memahami isi
al-qur’an. Pada dasarnya jika seseorang muslim memiliki I’tiqad yang baik
untuk belajar dan berusaha untuk memahami isi kandungan al-qur’an pasti
akan bias karena allah SWTsudah memberikan jaminan kemudahan bagi siapa
saja yang ingin mempelajarinya 54/22
(ayat al-qur’an)………………..
Artinya: dan sesungguhnya telah kami mudahkan al-qur’an untuk pelajaran
maka adakah orang yang mengambil pelajaran?
Penulis juga mengatakan bahwa al-qur’an dilarang allah untuk
disyairkan adalah suatu pernyataan yang bertentangan sabda rasul. Bukankah
nabi dalam sebuah hadisnya mengatakan : hiasilah al-qur’an dengan suaramu
sungguh suara yang merdu akan menambah keindahan al-qur’an. Beliau juga
mengatakan tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memperindah
suaramu tatkala membaca al-qur’an
~ 18 ~
Dan diantara ulama yang membolehkan taghanni bilQur’an
(melantunkan atau memperindah suaranya ketika membaca al-qur’an) adalah
abu hanifah, syafi’I, ibnu Mubarak, an-nashru bin syumail dan yang lainnya,
lalu apakah kita akan berpaling dari pernyataan para ulama rabbani tersebut
kemudian mengikuti selera orang-orang yang malas, tentunya itu adalah hal
yang mustahil.
Yang dimaksud dengan firman allah 36/69.
(ayat al-qur’an)
Artinya: dan kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan
bersyair itu tidaklah layak baginya. Al-qur’an itu tidak lain hanyalah pelajaran
dan kitab yang memberi penerangan.
Ayat yang mulia ini berkaitan dengan tuduhan orang-orang Qurais
yang mengatakan bahwa Muhammad adalah tukang syair, maka allah
membantahnya dengan ayat ini. Jadi jelaslah bahwa larangan bersyair itu
bukan dalam pengertian melantunkan al-qur’an dengan suara indah dan merdu
seperti yang di pahami oleh rafasas. Bahkan pemerintah melalui MTQ
(Musabaqah Tilatil Qur’an) ingin memperoleh kader-kader bangsa yang
pandai dan mampu melantunkan ayat-ayat al Qur’an. Dan untuk diketahui
bahwa MTQ bukan saja dilaksanakan di tingkat daerah, ragional ataupun
nasional, tetapi juga diselenggarakan di tingkat internasional yang diikuti oleh
ummat islam di seluruh penjuru dunia ini.
6. Penulis mengatakan pedoman manusia adalah al-Qur’an saja, karena
al-Qur’an adalah perkataan allah tuhan kita bila ingin selamat dunia
akhirat seperti yang ditunjukan allah Q.s 61/10-12
Mengingkari kehujjahan as-sunnah, dan inkar sunnah adalah
kekufuran. Kedua firman allah seperti disebutkan oleh penulis.
(ayat al-Qur’an)…………
Artinya: hai orang yang beriman sukakah kamu aku tunjukan suatu
perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu
beriman kepada allah dan RasulNya dan berjihad di jalan allah dengan harta
dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Niscaya
allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu kedalam jannah
yang mengalir dibawahnya sungai-sungai dan ( memasukkan kamu) ketempat
tinggal yang baik di dalam jannah and. Itulah keberuntungan yang besar.
Dalam ayat ini tidak ada secuilpun indikasi yang mengatakan seperti
yang dikatakan penulis (edoman manusia adalah al-Qur’an saja karena al-
Qur’an adalah perkataan allah tuhan kita bila ingin selamat dunia akherat)
~ 19 ~
Bahkan ayat yang mulia ini memberikan cambuk yang menyakitkan
bagi penulis: (rafasass) jika dia faham, dalam ayat ini jelas ditekankan bahwa
jika kita ingin sukses berniaga dengan allah dimana tidak akan pernah merugi,
maka harus beriman kepada Allah dan Rasulnya, bukan kepada Allah semata
(al-Qur’an saja). Dan beriman kepada rasul setelah beliau meninggal tentu
salah satu diantara caranya adalah beriman dan melaksanakan sunnahnya.
7. Penulis mengatakan: menyampaikan isi al-Qur’an adalah perintah
Allah kepada setiap umat 6/69, 2/159
Bantahan: ada dua hal yang harus dijelaskan terkait dengan apa nyang
ditulisnya ini, pertama dari segi hujjah yang dibawahnya. 6/69, 2/159.
Bahwa dalam ayat yang dimaksud tidak ada sedikitpun mengarah
kepada apa yang dibicarakan. Sungguh benarlah pepatah arab yang
mengatakan:
(ayat al-Qur’an)...............
Artinya: (orang yang tidak memiliki apa-apa tidak mungkin tidak bisa
memberi).
Dua ayat yang dia maksud adalah:
(ayat al-Qur’an).................................
Artinya: dan tidak ada pertanggung jawaban sedikitpun atas orang-
orang yang bertakwa terhadap dosa mereka: akan tetapi (kewajiban
mereka ialah) mengingatkan agar mereka bertakwa. (Al An’am:69)
(ayat al-Qur’an).....................
Artinya: sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang
telah kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan
petunjuk. Setelah kami menerangkannyakepada manusia dalam Al
Kitab, mereka itu dila’nati Allah dan dila’nanti (pula) oleh semua
(mahluk) yang dapat mela’nati (Al Baqaroh: 159).
Kedua: apa yang ditulisnya adalah membuka kedok dan
kebodohannya bagaimana mungkin orang sebelum Muhammad atau
sebelum datangnya al-Qur’an disuruh menyampaikan isi al-Qur’an?
III. YANG BERHUBUNGAN DENGAN SHOLAT
Penulis mengatakan : shalat di dalam al Qur’an tidak dijelaskan maknanya,
apa benar shalat perintah Allah itu adalah shalat yang kita lakukan sekarang,
mohon perhatian khusus perkataan Allah tentang seruan shalat berikut ini
(terlampir)
Bantahan: tidak perlu kita memberikan bantahan terhadap pernyataan
ini, karena siapa pun yang membaca pernyataan ini pasti akan menyatakan jika
~ 20 ~
penulisnya (rafasass) adalah meragukan ahalat yang telah disepakati kaum
muslimin, dan meragukan shalat adalah meragukan masalah ushul (pokok)
yang bisa mengeluarkan seseorang dari islam (riddah), karena perintah dan
tata cara shalat diterima dan diriwayatkan dengan mutawaatir, maka
mengingkarinya adalah kekufuran yang nyata.
Dalam al-Qur’an allah tidak menjelaskan tentang tata cara
melaksanakan sholat, waktu sholat, bacaan dalam sholat dan sebagainya.
Kesemuanya itu dijelaskan Rasulullah SAW dengan haditsnya yang sahih.
IV. YANG BERHUBUNGAN DENGAN ZAKAT
Penulis mengatakan: seruan Allah tentang zakat selalu beriringan atau
berpasangan dengan shalat (ayat-ayat allah terlampir), maka bila shalat
dilaksanakan setiap hari. Jelas zakat juga setiap hari & diberikan kepada yang
berhak 9/60 setiap hari pula.
Bantahan: lagi-lagi penulis membikin syari’at yang baru didalam islam
dengan menyuruh kaum muslim berzakat setiap hari, sebenarnya penulis
(rafasass) tidak mengetahui apa yang dimaksed dengan zakat atau devinisi
zakat menurut para fuqaha.
Zakat adalah suatu kewajiban pada harta tertentu, bagi kelompok
tertentu, pada waktu tertentu. Yakni sempurnanya haul pada binatang ternak
uang dan apa yang dipersiapkan untuk bisnis, dan ketika matang dan layak
dipanen untuk buah-buahan, dan nyampainya apa yang diwajibkan untuk
madu, mengeluarkan apa yang mesti dikeluarkan untuk barang tambang dan
terbenamnya matahari, pada malam eid untuk zakat fitrah. Itupun tidak
diwajibkan bagi kaum muslimin kecuali dengan 5 syarat: 1. Bagi muslim yang
merdeka (bukan budak). 2. Beragama islam. 3. Memiliki kadar harta yang
cukup (nisbah). 4. Milik sempurna. 5. Berlalu satu tahun atas kepemilikan
(haul). Tanpa kelima syarat ini maka zakat tidaklah diwajibkan Nabi SAW
bersabda.
(ayat al-Qur’an)
Artinya: harta tidak dikeluarkan zakatnya hingga sampai pada haul.
Dengan mendengarkan penjelasan para ulama dan hadis ini maka kita
lantas berpikir tentulah apa yang dikatakan penulis (rafasass) bukan
berdasarkan ilmu, melainkan dari pemikiran dan ra’yunya (pendapatnya) yang
sangat pendek, ini adalah hal yang sangat berbahaya dan berlaku padanya
sabda Nabi SAW.
(ayat al’Quran)
Artinya: takutlah berbicara tentang aku kecuali yang memang kalian ketahui,
barang siapa yang sengaja berdusta mengatas namakan aku maka ambillah
tempatnya dineraka, barang siapa yang berkata-kata tentang al-Qur’an dengan
ra’yunya maka ambillah tempatnya di neraka.
~ 21 ~
V. YANG BERHUBUNGAN DENGAN PUASA
Penulis mengatakan: puasa, seruan Allah dalam al-Qur’an hanya di bulan
ramadhan 2/181-185, selain itu bukan seruan Allah.
Bantahan: dari pernyataan ini dipastikan jika penulis (rafasass) adalah
mengeluarkan perkataan seorang Qur’aniyyuun (orang yang hanya percaya
pada al-Qur’an). Jadi tidak mungkin akan mengakui adanya anjuran puasa
yang disunnahkan Rasulullah seperti puasa senin kamis, puasa ayyamil beidh
(hari-hari putih) tanggal 13,14,15 kalender hijriyah, puasa sepuluh hari bulan
zulhijjah, puasa 6 hari pada bulan syawal, banyak melaksanakan puasa pada
bulan sya’ban dan lain-lain dimana dalil semua itu adalah dari Sunnah yang
shahihah. Penulis hanya mengakui puasa ramadhan. Karena hanya puasa
ramadhan yang ada dalam al-Qur’an, namun pertanyaan selanjudnya
bagaimana kamu berpuasa? Apa saja yang membatalkan puasamu, selain
berhubungan intim suami istri? Kenapa kadang kamu berpuasa kurang dari 1
bulan (30 H). Semua pertanyaan ini dan yang lainnya pasti tidak akan bisa
dijawab, karena al-Qur’an tidak menjelaskan secara rinci kecuali dijelaskan
Rasulullah dalam haditsnya. Semoga kita terjauh dari apa yang dimaksudkan
Allah dalam firman-Nya dalam al-Qur’an: 2/258
(ayat al-Qur’an)
Artinya: lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang zalim.
VI. YANG BERHUBUNGAN DENGAN SHOLAT JUM’AT
Penulis mengatakan : seruan Allah sholat jum’at kepada orang-orang yang
beriman (laki-laki dan perempuan) 62/9
Bantahan: penulis (rafasass) dengan berani mewajibkan shalat jum’at
kepada wanita muslimah, dia tidak mengetahui bahwa wanita muslimah lebih
afdhal melaksanakan shalat di dalam rumahnya dari pada keluar hingga dilihat
orang lain. Kedua tidak percaya dengan hadis Nabi SWT yang mengatakan:
(ayat al-Qur’an)
Artinya: jum’at itu adalah kewajiban setiap muslim untuk melaksanakannya
secara berjama’ah kecuali untuk empat jenis: hamba sahaya, perempuan ,
anak-anak, atau orang lagi sakit
Jadi didalam hadis ini jelas bahwa shalat jum’at hanya diwajibkan
allah SWT kepada laki-laki dari kaum muslimin. Namun karena penulis
adalah orang yang tidak percaya kepada as-sunnah, maka dia membawakan
hasil kajiannya yang sangat terburu-buru dan lancang.
~ 22 ~
B. KESIMPULAN DAN PENUTUP
Setelah melakukan tela’ah terhadap beberapa tulisan beberapa tulisan yang
ditulis (rafasass), maka kami menyimpulkan beberapa point berikut:
1. Penulis adalah seorang yang mengingkari kehujjan sunnah sebagai mashdar
hukum islam.
2. Penulis termasuk berani dengan pendapat dan berbagai kesimpulannya tentang
masalah ushul maupun furu’ dalam islam
3. Bahwa apa yang dikatakan penulis lebih bersifat hasil renungan dan
kesimpulan pribadi yang sangat terburu-buru, tanpa mengetahui sosiologi
hukum, sebab nuzul ayat serta penafsiran para ulama seputar ayat yang
dikajinya.
4. Penulis sangat tidak layak dengan berbagai pernyataan, apalagi akan
mendakwahkan apa yang diyakininya, karena tidak memiliki kafa’ah ilmiyah
(landasan ilmu agama yang cukup)
5. Penulis hanya melihat munthuuq al-aayah (apa yang tersurat dan zohir dari
ayat), namun tidak melihat mafhuum al-aayah (apa yang tersurat)
6. Berhubungan dengan hal tersebutMajelis Ulama Indonesia Kabupaten
Sumbawa telah merekomendasi untuk menghentikan semua aktivitas dakwa
rafasass, baik secara lisan maupun dalam bentuk pengiriman edaran karena
sangat berpotensi menimbulkan reaksi masyarakat, dan menjauhkan kaum
muslimin dari kitab Allah dan sunnah Rasulullah.
7. Kepada kaum muslimin khususnya di sumbawa untuk tidak mengikuti dakwah
rafasass selama masih dalam syubhad (kerancuan berfikir) seperti ini, dan agar
mengambil ilmu dari para asatizd, muballiq, dan da’i yang sudah masyhur
akan kredibelitasi keilmuannya.
~ 23 ~
BAB III FATWA MUI TENTANG HARAMNYA PLURALISME,
LIBERALISME DAN SEKULERISME AGAMA
Keputusan Fatwa Majelis Ulama Indonesia
Nomor :7/Munas VII/MUI/11/2015
Tentang Pluralisme, Liberalisme, dan Sekularisme
Bismillahirrahmanirrahim
Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam Musyawarah Nasional MUI VII pada 19-22
Jumadil Akhir 1426 H/26-29 Juli 2005 :
Menimbang :
1. Bahwa pada akhir-akhir ini berkembang paham pluralisme, liberalisme, dan
sekulerisme agama serta paham-paham sejenis liannya dikalangan masyarakat:
2. Bahwa berkembangnya paham pluralisme, liberalisme dan sekulerisme agama
dikalangan masyarakattelah menimbulkan keresahan sehingga sebagian masyarakat
meminta MUI untuk menetapkan fatwa tentang masalah tersebut:
3. Bahwa oleh karena itu, MUI memandang perlu menetapkan fatwa tentang paham
pluralisme, liberalisme, dan sekulerisme agama tersebut untuk dijadikan pedoman
oleh umat islam.
Mengingat :
1. “barangsiapa mencari agama selain agama islam, maka sekali-kali tidaklah akan
diterima (agama itu) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang
merugi”. (QS. Al-Imram (3) :85)
“sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi allah hanyalah islam..”(QS. Al-Imran (3)
:19)
“untukmulah agamamu, dan untukkulah agama-ku”. (QS. Al-Kafirun (109) :6)
“dan tidak patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi perempuan yang
mu’min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada
bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa
mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang
nyata”. (QS. Al-Ahzab (33) :36)
“Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang
yang tiada memerangimu karena agama dan tidak pula mengusir kamu dari negerimu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya allah
hanya melarang kamu menjadikan kawanmu orang-orang yang memerangi kamu
karena agama dan mengusir kamu dari negerimu dan membantu (orang lain) untuk
mengusirmu. Dan barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka
itulah orang-orang yang zalim”. (QS. Al-Mumtahina (60) :8-9)
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagiamu dari (kenikmatan) duniawi
~ 24 ~
dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana allah telah berbuat baik
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. (QS. Al-Qashash (28)
:77)
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang dimuka bumi ini, niscaya
mereka akan menyesatkan dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti
persangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta terhadap Allah”. (QS. Al-
An’am (6) :116)
“andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan
bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya kami telah mendatangkan
kepada mereka kebanggaan kepada mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan
itu”. (QS. Al-Mu’minun (23) :71)
2. Hadist Nabi Sallahu Alaihi Wa Sallah:
1. Imam muslim (wafat 262) dalam kitabnya Shahih Muslim, meriwayatkan
sabda Rasulullah Shallahu Alaihi Wa Sallam : “Demi Dzat yang menguasai
jiwa Muhammad, tidak ada seorang pun baik Yahudi maupun Nasrani yang
mendengar tentang diriku dari umat islam ini, kemudian ia mati dan tidak
beriman terhadap ajaran yang aku bawa, kecuali ia akan menjadi penghuni
neraka”. (HR. Muslim)
2. Nabi mengirimkan surat-surat dakwa kepada orang-orang non muslim, antara
lain Kaisar Heraklius, Raja Romawi, yang beragama Nasrani dan kisra persia
yang bernama Majusi, di mana Nabi mengajak mereka untuk masuk islam.
(Riwayat Ibn Sa’d dalam al-Thabaqat al Kubra dan Imam al-Bukhari dalam
Shahih Bukhari).
3. Nabi Shallahu Alaihi Wa Sallam melakukan pergaulan sosial secara baik
dengankomunitas-komunitas non muslim seperti komunitas Yahudi yang
tinggal di Khaibar dan Nasrani yang tinggal Najran, bahkan salah seorang
mertua Nabi yang bernama Huyay bin Ahthab adalah tokoh Yahudi dari Ban
Quraizhah (sayyid Quraizhah). (Riwayat al-Bukhari dan Muslim)
Memperhatikan : Pendapat Bidang Komisi C Bidang Fatwa pada Munas VII
MUI 2005.
Dengan bertawakal kepada Allah SWT.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : Fatwa Tentang Pluralisme, Liberalisme, Dan Sekularisme
Agama
PERTAMA : Ketentuan Umum
Dalam fatwa ini, yang dimaksud dengan
1. Pluralisme agama adalah suatu paham yang mengajarkan bahwa semua
agama adalah sama dan karenanya keberannya setiap agama adalah relatif,
oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya
agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme
~ 25 ~
agama juga menganjurkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan
hidup berdampingan di surga.
2. Pluralitas agama adalah sebuah kenyataan bahwa dinegara atau daerah
tertentu terdapat berbagai pemeluk agama yang hidup secara
berdampingan.
3. Liberalisme agama adalah memahami nash-nash agama (al-Qur’an dan
Sunnah) dengan menggunakan akal pikiran yang bebas, dan hanya
menerima doktrin-doktrin agama yang sesuai dengan akal pikiran semata.
4. Sekulerisme agama adalah memisahkan urusan dunia dari agama, agama
hanya digunakan untuk mengatur hubungan pribadi dengan Tuhan,
sedangkan hubungan sesama manusia diatur hanya dengan berdasarkan
kesepakatan sosial.
KEDUA : Ketentuan Hukum
1. Pluralisme, sekularisme, dan liberalisme agama sebagaimana dimaksud
pada bagian pertama adalah faham yang bertentangan dengan ajaran
agama islam.
2. Umat islam haram mengikuti paham Pluralisme, Sukuralisme, dan
Liberalisme agama.
3. Bagi masyarakat muslim yang tinggal bersama pemeluk agama lain
(pluralitas agama), dalam maslah sosial yang tidak berkaitan dengan
aqidah dan ibadah, umat islam bersikap inklusif, dalam arti tetap
melakukan pergaulan sosial dengan agama lain sepanjang tidak saling
merugikan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal :21 Jumadil Akhir 1426 H/28 Juli 2005 M.
Musyawara Nasional VII Majelis Ulama Indonesia
Pimpinan Sidang Komisi C Bidang Fatwa
KH. Ma’ruf Amin
Ketua
Drs. H. Hasanuddin M. Ag
sekertaris
pimpinan Sidang Pleno:
Prof. Dr. H. Umar Shihab
Ketua.
Prof. Dr. HM. Din Syamsuddin
~ 26 ~
BAB IV
KEPUTUSAN FATWA
MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor : 4/MUNAS VII/MUI/8/2015
Tentang
PERKAWINAN BEDA AGAMA
Bismillahirrahmaanirrahiim
Majelis ulama indonesia (MUI), dalam Musyawarah Nasional VII MUI, pada 19-22
Junadil Akhir 1426 H/ 26-29 Juli 2005 M, setelah
MENIMBANG :
a. Bahwa belakang ini disinyalir banya terjadi perkawinan beda agama:
b. Bahwa perkawinan beda agama ini bukan saja mengandung perbedaan diantara
sesama umat islam, akan tetapi juga sering mengundang keresahan di tengah-tengah
masyarakat;
c. Bahwa ditengah-tengah masyarakat telah muncul pemikiran yang membenarkan
perkawinan beda agama dengan dalil hak asasi manusia dan kemaslahatan;
d. Bahwa yang mewujudkan dan memelihara ketentraman kehidupan berumah tangga,
MUI memandang perlu menetapkan fatwa tentang perkawinan beda agama yang
dijadikan pedoman.
MENGINGAT :
1. Firman Allah SWT:
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan
yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang
kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat
berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki.
Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (QS. al-Nisa(4):3).
Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-nya ialah menciptakan untukmu istri-istri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cendrung dan merasa tentram kepadanya, dan jadikan-
nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (QS. al-Rum(30) :21)
Hai orang-orang yang beriman, pliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dari batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperlihatkan-nya
~ 27 ~
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. al-Tahrim (66):
6)
Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang
yang diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal pula bagi mereka.
(dan dihalalkan mengawini) wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara
wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara
orang-orang yang diberi Al Kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar mas
kawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak
(pula) menjadikannya gundik-gundik. Barang siapa yang kafir sesudah beriman (tidak
menerima hukum-hukum islam) maka hapuslah amalannya dan ia di hari akhirat
termasuk orang-orang merugi. (QS. al-Maida (5) :5)
Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita yang musyrik,
walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik
(dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang
mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun ia menarik hatimu. Mereka
mengajak ke neraka sedang Allah mengajak ke surga dan apapun dengan izin-nya.
Dan allah menerangkan ayat-ayat-nya (perintah-perintahnya) kepada manusia supaya
mereka mengambil pelajaran. (QS. al-Baqarah (2) :221).
Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-
perempuan yang beriman, maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Allah lebih
mengetahui tentang keimanan mereka ;maka jika kamu telah mengetahui bahwa
mereka (benar-benar) beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka
kepada(suami-suami mereka) orang-orang kafir. Mereka tiada halal bagi orang-orang
kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka. Dan berikanlah
kepada (suami-suami) mereka mahar yang telah mereka bayar dan tiada dosa atasmu
mengawini mereka apabila kamu bayar kepada mereka maharnya. Dan janganlah
kamu tetap berpegang pada tali (perkawinan) dengan perempuan-perempuan kafir;
dan hendaklah kamu minta mahar yang telah kamu bayar; dan hendaklah mereka
meminta mahar yang telah kamu bayar ; dan hendaklah mereka meminta mahar yang
telah mereka bayar. Demikianlah hukum allah yang ditetapkan-Nya diantara kamu.
Dan allah maha mengetahui dan maha bijaksana (QS. al-Mumtahianah (60) :10)
Dan barang siapa diantara kamu (orang merdeka) yang tidak cukup perbelanjaannya
untuk mengawini wanita merdeka lagi beriman, ia boleh mengawini wanita yang
beriman, dari budak-budak yang kamu miliki. Allah mengetahui keimananmu;
sebahagiaan kamu adalah dari sebahagiaan yang lain, karena itu kawinlah mereka
dengan seizin tuan mereka dan berilah mas kawin mereka menurut yang patut, sedang
mereka pun wanita-wanita yang memelihara diri buka pezina dan bukan (pula)
wanita-wanita yang mengambil laki-laki lain sebagai piaraannya; dan apabila mereka
telah menjaga diri dengan kawin, kemudian mereka mengerjakan perbuatan yang keji
(zina), maka atas mereka separuh hukuman dari hukuman wanita-wanita merdeka
~ 28 ~
yang bersuami. (kebolehan mengawini budak) itu, adalah bagi orang-orang yang takut
pada kesulitan menjaga diri (dari perbuatan zina) diantaramu, dan kesabaran itu lebih
baik bagimu. Dan allah Maha pengamum dan Maha penyayang (QS. al-Nisa (4) : 25)
2. Hadis-hadis Rasulullah SAW antara lain:
Wanita itu (boleh) dinikahi karena empat hal : (1) karena hartanya; (2) karena (asal
usul keturunannya); (3) karena kecantikannya; (4) karena agama. Maka hendaklah
kamu berpegang teguh (dengan perempuan) yang menurut agama islam; (jika tidak)
akan binasalah kedua tanganmu (hadis riwayat muttafaq alaih dari Abi Hurairah r.a).
3. Qa’idah Fiqh :
Mencegah kemafsadatan lebih didahulukan (diutamakan) dari pada menarik
kemaslahatan.
Dan qa’idah Sadd al-zari’ah.
1. Keputusan fatwa MUI dalam Munas II tahun 1400/1980 tentang perkawinan
campuran
2. Pendapat bidang komisi C Bidang Fatwa pada Munas Vii MUI 2005
Dengan bertawakkal lepada Allah SWT
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :FATWA TENTANG PERKAWINAN BEDA AGAMA
1. Perkawinan beda agama adala haram dan tidak sah
2. Perkawinan laki-laki muslim dengan wanita ahlu kitab, menurut qaul
mu’tamad, adalah haram dan tidak sah.
~ 29 ~
BAB V
REKOMENDASI
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sumbawa pada hari ini Selasa
tanggal 22 Maret 2016 telah menyelenggarakan acara pertemuan dan Dialog Tokoh Agama,
Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda dari kalangan umat beragamadi kabupaten sumbawa,
membahas beberapa masalah aktual keagamaan dan kemasyarakatan antara lain:
a. Toleransi umat beragama
b. Izin/pemberitahuan penyelenggaraan kegiatan keagamaan
c. Keresahan umat beragama terhadap seksi-seksi yehuwa.
Dalam acara tersebut telah menghadirkan narasumber antra lain:
1. Ketuan FKUB kabupaten sumbawa Drs. H. Umar Hasan dengan materi: pentingnya
memahami arti kerukunan Hidup Antar Umat Beragama di Tanah Samawa, serta
memahami peraturan perundang-undang tentang Kerukunan Umat Beragama
2. Kapolres Sumbawa AKBP Muhammad, SIK dengan materi: keamanan adalah harga
mati dalam mendukung perjalanannyapemerintahan di Kabupaten Sumbawa
3. Kepala Badan Kasbangoildagri Drs. Arif. M. Si. Dngan materi: prosedur perizinan
dan penyelenggaraan kegiatan organisasi kemasyarakatan serta 4 konsensus dasar
Nasional.
4. Kepala kantor kementerian agama kabupaten sumbawa dengan materi dukungan
pemerintah di Bidang Agama.
Dukungan pemerintah dibidang agama:
Setelah mendengar pendapat-pendapat dan diskusi yang berkembang di dalam acara
pertemuan dan dialog tokoh agama, tokoh masyarakat dan toko pemudadari kalangan
umat beragama di kabupaten sumbawa tersebut, seluruh peserta sepakat mengajukan
rekomendasi sebagai berikut:
1. Menghimbau kepada seluruh umat beragama melalui para tokohnya agar
menjunjung tinggi adat istiadat Tana Samawa sesuai dengan parenti adat: adat
barentu ko Syara’, (adat berasaskan agama islam), syara’ berenti ko kitabullah
(agama islam dasarnya Al-Qur’an) dengan filosofi Taket nlako nene kengila boat
lenge (takut pada allah, tuhan yang maha kuasa, malu untuk berbuat kejelekan)
supaya dapat tercapai Krik salamat Tau ke Tana Samawa (keselamatan bagi orang
sumbawa dan Tana Sumbawa):
2. Menghimbau kepada seluruh umat beragama agar lebih mengedepankan
kewaspadaan dini terhadap masuknya aliran-aliran/sekte-sekte/faham-faham
keagamaan tertentu terutama faham Organisasi saksi-saksi Yehuwa yang
mengatasnamakan agama/sekte tertentu sehingga mengganggu kehidupan,
keagamaan dan ketentraman umat beragama di Tana Samawa.
~ 30 ~
3. Dilarang keras kepala Tokoh Agama/pimpinan Agama/Penyiar agama untuk tidak
menyiarkan/mendakwahkan agamanya kepada pemeluk agama lainnya dengan cara-
cara menghasut, mempropaganda dan memberikan bantuan-bantuan material atau
uang dengan maksud mempengaruhi/mengajak;
4. Mendesak kepada para tokoh agama untuk melaporkan secara tertulis kepada
pemerintah melalui kantor kementerian agama kabupaten sumbawa apabila terdapat
umat dari agama lain yang pindah agama.
5. Mendesak pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk mengambil tindakan
tegas terhadap oknum penyebar aliran sesat di kabupaten sumbawa, seperti yang
telah dilakukan terhadap oknum penyebar aliran sesat di daerah lain.
6. Mendesak kepada pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk menyegel
dan menutup tempat-tempat yang digunakan sebagai tempat berkembangnya aliran-
aliran sesat di Tanah Samawa;
7. Mendesak kepada pemerintah daerah untuk tidak melakukan pembiaran terhadap
para pendatang yang melanggar ketentuan kependudukan di tana samawa
Demikian rekomendasi ini dibuat dan disampaikan kepada berbagai kalangan untuk
mendapatkan perhatian sepenuhnya.