BAB I FIX

8
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diiringi dengan pembangunan dan laju pertumbuhan penduduk, manusia diperhadapkan pada berbagai persoalan yang menuntut manusia untuk dapat mencari solusi dari persoalan-persoalan tersebut. Salah satu persoalan yang dihadapi oleh masyarakat sekarang ini sebagai dampak dari pembangunan dan laju pertumbuhan penduduk ialah kebutuhan akan air bersih, tak terkecuali dengan masyarakat Kota Mataram yang secara notabene juga sangat membutuhkan keberadaan air bersih tersebut. Kebutuhan air bersih di Kota Mataram bukan karena kurangnya sumber air, tetapi yang menjadi persoalan ialah pengaturan dan cara mendistribusikannya. Kebutuhan akan air bersih terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, sehingga manusia berusaha mencari sumber air yang baik dan terjamin kualitasnya, yaitu dengan cara membuat sumur-sumur gali atau menggunakan pompa. Cara-cara seperti itu memang bisa diandalkan untuk dapat memenuhi kebutuhan air perkapita yang meningkat sesuai dengan peningkatan taraf hidup manusia itu sendiri. Dalam hal ini walaupun air tersebut tidak berwarna, berasa, dan berbau tetapi tanpa melalui penelitian laboratorium untuk mengetahui zat-zat yang terkandung di dalamnya, maka kualitasnya masih dipertanyakan. 1

description

laporan

Transcript of BAB I FIX

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangDalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diiringi dengan pembangunan dan laju pertumbuhan penduduk, manusia diperhadapkan pada berbagai persoalan yang menuntut manusia untuk dapat mencari solusi dari persoalan-persoalan tersebut.Salah satu persoalan yang dihadapi oleh masyarakat sekarang ini sebagai dampak dari pembangunan dan laju pertumbuhan penduduk ialah kebutuhan akan air bersih, tak terkecuali dengan masyarakat Kota Mataram yang secara notabene juga sangat membutuhkan keberadaan air bersih tersebut. Kebutuhan air bersih di Kota Mataram bukan karena kurangnya sumber air, tetapi yang menjadi persoalan ialah pengaturan dan cara mendistribusikannya.Kebutuhan akan air bersih terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, sehingga manusia berusaha mencari sumber air yang baik dan terjamin kualitasnya, yaitu dengan cara membuat sumur-sumur gali atau menggunakan pompa. Cara-cara seperti itu memang bisa diandalkan untuk dapat memenuhi kebutuhan air perkapita yang meningkat sesuai dengan peningkatan taraf hidup manusia itu sendiri. Dalam hal ini walaupun air tersebut tidak berwarna, berasa, dan berbau tetapi tanpa melalui penelitian laboratorium untuk mengetahui zat-zat yang terkandung di dalamnya, maka kualitasnya masih dipertanyakan.Hal ini merupakan tantangan bagi PDAM Kota Mataram sebagai penyuplai air bersih dalam upaya meningkatkan pelayanannya, guna memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kota Mataram. Perkembangan sistem penyediaan air bersih terus berlanjut, dan perencanaan yang teliti serta cara yang peraktis dan ekonomis sangatlah diperlukan.

1.2. Tujuan Praktek Kerja LapanganAdapun tujuan dari praktek kerja lapangan ini adalah :1.2.1. Mengetahui Struktur Organisasi PDAM Giri Menang Kota Mataram1.2.2. Mengetahui wilayah pendistribusian air bersih1.2.3. Me ngetahui Proses penjernihan air (WATER TREATMENT)

1.3. Batasan MasalahMengingat sangat luasnya permasalahan yang bisa didapatkan dalam peraktik kerjak lapangan ini, maka kami membatasi ruang lingkup permasalahan pada :1.3.1. Sistem penjernihan air khususnya pada PDAM kota mataram.

1.4. Manfaat Praktek Kerja LapanganManfaat yang diharapkan dari praktek kerja lapangan (PKL) ini adalah sebagai berikut: 1.4.1. Bagi penulis : Sebagai studi mahasiswa tentang mata kuliah Sistem Perpipaan, Mekanika Fluida, Mesin-mesin Fluida yang didapat dikampus dengan aplikasi di lapangan1.4.2. Bagi akademik : Sebagai mutu pembelajaran bagi pihak-pihak yang membutuhkan1.4.3. Bagi masyarakat : Sebagai masukan yang dapat digunakan untuk merencanakan pemakaian air bersih di Kota Mataram dan daerah-daerah lain

1. 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. Sistem Air BersihDitinjau dari cara pengadaan air untuk berbagai macam keperluan bagi masyarakat Kota Mataram dapat digolongkan atas beberapa macam, yaitu ;1. 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 1.5.1. Sistem IndividuSistem pengadaan air bersih secara individu pada umumnya mengunakan sumur-sumur terbuka maupun sumur bor dangkal. Cara ini dilakukan pada bagian kota yang belum terjangkau sistem air bersih dari PDAM. Mengenai kualitas airnya ditinjau dari segi fisiknya, air sumur yang ada pada umumnya tidak memenuhi syaratnya dan tidak dipertanggung jawabkan terhadap aspek kesehatan, sedangkan mengenai kuantitasnya kadang-kadang masih sering mengalami kekeringan pada musim kemarau yang panjang.1.5.2. Sistem Air Bersih PDAMPDAM Kota Mataram berbentuk perusahaan daerah dengan volume air yang diproduksi pada tahun 2011 sebesar 90 l/s. Sumber air PDAM Kota Mataram merupakan mata air langsung dari pegunungan, maka air baku langsung di pompa dan disalurkan ke penduduk tanpa melalui proses penjernihan. Tetapi ada sebagian yang sumbernya dari sungai harus melalui proses penjernihan terlebih dahulu sebelum didistribusikan.

1.6. Teori Dasar tentang Fluida1.6. 1.6.1. Definisi Tentang FluidaDalam konsep mekanika fluida semua bahan nampak berbeda dalam dua keadaan, yaitu sebagai zat padat dan cair (fluida). Perbedaan kedua keadaan tersebut secara teknis terletak pada reaksi kedua zat tersebut terhadap tegangan geser atau tergantung singgung yang dialaminya.Fluida dapat didefinisakn sebagai suatu zat mampu alir dan dapat menyesuaikan bentuk dengan wadah yang ditempatinya, serta apabila diberi tegangan geser, betapapun kecilnya akan menyebabkan fluida tersebut bergerak dan berubah bentuk secara terus-menerus selama tegangan tersebut bekerja (White. 1986).Dengan pengertian diatas maka fluida dapat dibedakan atas zat cair dan gas. Dimana kedua zat ini pun berbeda secara teknis akibat gaya kohesif. Zat cair cenderung mempertahankan volumenya dan akan membutuhkan permukaan bebas dalam medan gravitasi. Aliran muka bebas sangat dipenuhi efek gravitasi sedangkan zat gas akan memuai dengan bebas sampai tertahan oleh dinding yang membatasinya. Gas tersebut akan membentuk atmosfir yang pada hakekatnya akan bersifat hidrostatik.Definisi yang lebih tepat untuk membedakan zat padat dengan fluida ialah dari karakteristik deformasi bahan tersebut. Zat padat dianggap sebagai bahan yang menunjukkan reaksi deformasi yang terbatas ketika menerima suatu gaya geser.1.6.2. Aliran Fluida Dalam PipaAliran laminar dan turbulen, Osborne Reynolds telah melakukan beberapa percobaan untuk menentukan kriteria aliran laminer dan turbulen. Reynolds menemukan bahwa aliran selalu menjadi laminar, jika kecepatan alirannya diturunkan sedemikian rupa sehingga bilangan Reynolds lebih kecil dari 2000 (Re < 2300). Begitupula dikatakan alirannya turbulen, pada saat bilangan Reynolds lebih besar dari 4000 (Re > 4000). Dan jika bilangan Reynolds berada diantara 2300 dan 4000 (23004000) maka aliran tersebut adalah aliran yang berada pada daerah transisi. Aliran fluida dikatakan laminar jika lapisan fluida bergerak dengan kecepatan yang sama dan dengan lintasan partikel yang tidak memotong atau menyilang atau dapat dikatakan bahwa alirannya berlapis. Sedangkan aliran turbulen ditandai dengan adanya ketidak beraturan atau fluktuasi di dalam aliran fluida bergejolak. Karena aliran fluida pada fluida laminar bergerak dalam lintasan yang sama atau tetap maka aliran laminar dapat diamati. Pada aliran turbulen partikel fluida tidak membuat frekuensi tertentu dan tidak memperlihatkan pola gerakan yang dapat diamati. Aliran turbulen dapat dijumpai pada setiap praktek hidrolika dan diantara laminar dengan turbulen terdapat daerah yang dikenal dengan daerah transisi.

1.7. Sistematika Penulisan LaporanUntuk memberikan gambaran dan mempermudah mempelajari isi laporan maka pada penulisan laporan ini dibagi menjadi lima bab, secara garis besar uraiannya adalah :BAB I : PENDAHULUANDalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, batasan masalah, sistematika penulisan, metode penulisan, serta waktu dan tempat praktek kerja lapangan.BAB II : TINJAUAN UMUM PERUSAHAANBerisikan sejarah singkat dan perkembangan PDAM GIRI MENANG MATARAM dan tugas-tugas utamanya dalam pembangunan dan struktur organisasi serta wilayah pendistribusian air bersih.BAB III : LANDASAN TEORIBerisikan tentang pengertian umum, komponen-komponen PDAM dan perinsip kerjanya.BAB IV : SISTEM PENJERNIHAN AIRPada bab ini akan memaparkan segala sesuatu yang berkaitan dengan studi kasus yang penulis angkat pada batasan masalah.

BAB V : PENUTUPBerisikan kesimpulan dan saran dari seluruh pembahasan dan analisa yang dilakukan.

1.8. Metodologi PenulisanAdapun metodologi penulisan yang digunakan adalah sebagai beriku :1. Metode literatur, yaitu pengumpulan data dari pedoman buku-buku, dokumen perusahaan dan penunjang yang lain.2. Metode wawancara, yaitu dengan menanyakan langsung kepada puhak bersangkutan.3. Metode observasi, dilakukan dengan penelusuran langsung ke lapangan, sesuai dengan studi kasus yang diangkat.

1.9. Waktu Dan Tempat Kerja PraktekAdapun waktu dan tempat kerja praktek yang dilaksanakan adalah :Lokasi : PDAM GIRI MENANG MATARAMWaktu : Tanggal 6 mei sampai 6 juni 20151