Bab i manajemen safety fix
-
Upload
sri-rahayu -
Category
Science
-
view
20 -
download
0
Transcript of Bab i manajemen safety fix
BAB I
PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Rumah sakit merupakan layanan jasa yang memiliki peran penting
bagi kehidupan masyarakat Rumah sakit merupakan tempat yang sangat
kompleks yang terdapat berbagai macam obat tes dan prosedur banyak alat
dengan teknologinya berbagai jenis tenaga profesi dan non profesi yang siap
memberikan pelayanan pasien 24 jam terus menerus Keberagaman dan
kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak dikelola dengan baik dapat
menimbulkan peluang untuk terjadinya kesalahan pelayanan yang dapat
berakibat terhadap keselamatan pasien
Tidak lepas dari pengaruh meningkatnya perkembangan teknologi
informatika yangsaat ini memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk
mendapatkan berbagai informasi termasuk juga informasi tentang hal
kesehatan sehingga pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semakin
bertambah Bertambahnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
menuntut pemberi pelayanan kesehatan untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang lebih baik dan memuaskan Sehingga banyak rumah sakit
1
berlomba-lomba bagaimana memenangkan persaingan dengan cara
memberikan rasa kepuasan pada pelanggan atau pasien
Saat ini isu penting dan global dalam pelayanan kesehatan adalah
keselamatan pasien (Patient Safety) Isu ini praktis mulai dibicarakan kembali
pada tahun 2000an sejak laporan dari Institute of Medicine (IOM) yang
menerbitkan laporan To Err Is Human Building A Safer Health System dan
memuat data menarik tentang Kejadian Tidak Diharapkan KTD (Adverse
Event) Laporan itu mengemukakan penelitian di rumah sakit di Utah dan
Colorado serta New York Di Utah dan Colorado ditemukan KTD (Adverse
Event) sebesar 29 dimana 66 di antaranya meninggal Sedangkan di New
York KTD adalah sebesar 37 dengan angka kematian 136 Angka
kematian akibat KTD pada pasien rawat inap di seluruh Amerika yang
berjumlah 336 juta per tahun berkisar 44000 ndash 98000 per tahun Organisasi
kesehatan dunia (WHO) telah menegaskan pentingnya keselamatan dalam
pelayanan kepada pasien Publikasi WHO pada tahun 2004 mengumpulkan
angka-angka penelitian rumah sakit di berbagai negara Amerika Inggris
Denmark dan Australia ditemukan KTD dengan rentang 32 ndash 166 Dengan
data-data tersebut berbagai negara segera melakukan penelitian dan
mengembangkan Sistem Keselamatan Pasien (Depkes RI 2006)
Di Indonesia data tentang Kejadian Tidak Diharapakan (KTD) dan
Kejadian Nyaris Cedera (KNC) masih sulit didapatkan (KKP-RS 2008)
2
Laporan insiden keselamatan pasien berdasarkan provinsi pada tahun 2007
ditemukan provinsi DKI Jakarta menempati urutan tertinggi yaitu 379 di
antara delapan provinsi lainnya yaitu Jawa Tengah 159 DI Yogyakarta
188 Jawa Timur 117 Sumatera Selatan 69 Jawa Barat 28 Bali
14 Aceh 107 dan Sulawesi Selatan 07 (KKP-RS 2008) Menurut
Utarini (2011) keselamatan pasien telah menjadi perhatian serius Dari
penelitiannya terhadap pasien rawat inap di 15 rumah sakit dengan 4500 rekam
medik menunjukkan angka KTD yang sangat bervariasi yaitu 80 hingga
982 untuk diagnostic error dan 41 hingga 916 untuk medication error
Sejak berlakunya UU No 81999 tentang Perlindungan Konsumen
dan UU No 29 tentang Praktik Kedokteran muncullah berbagai tuntutan
hukum kepada dokter dan rumah sakit Hal ini hanya dapat ditangkal apabila
rumah sakit menerapkan sistem keselamatan pasien Perhimpunan Rumah Sakit
Seluruh Indonesia (PERSI) telah membentuk Komite Keselamatan Pasien
Rumah Sakit (KKP-RS) pada tanggal 1 Juni 2005 Selanjutnya Gerakan
Keselamatan Pasien Rumah Sakit ini kemudian dicanangkan oleh Menteri
Kesehatan pada Seminar Nasional PERSI pada tanggal 21 Agustus 2005 di
Jakarta Di samping itu pula KARS (Komite Akreditasi Rumah Sakit) telah
menyusun Sasaran Keselamatan Pasien yang diadopsi dari JCI (Joint
Commision International) 2011 yang menjadi salah satu standar akreditasi
rumah sakit versi 2012 Standar akreditasi rumah sakit disusun sebagai upaya
3
untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit dan
menjalankan amanah Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah
sakit yang mewajibkan rumah sakit untuk melaksanakan akreditasi dalam
rangka peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit minimal dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun sekali
Undang-Undang No 012 Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah
Sakit disebutkan bahwa akreditasi bertujuan meningkatkan keselamatan pasien
rumah sakit dan meningkatkan perlindungan bagi pasien masyarakat sumber
daya manusia rumah sakit dan rumah sakit sebagai institusi Sejak tahun 2012
akreditasi rumah sakit mulai beralih dan berorientasi pada paradigma baru
dimana penilaian akreditasi didasarkan pada pelayanan berfokus pada pasien
Keselamatan pasien menjadi indikator standar utama penilaian akreditasi baru
yang dikenal dengan akreditasi rumah sakit versi 2012 ini Dalam standar
akreditasi rumah sakit versi 2012 mencakup standar pelayanan berfokus pada
pasien standar manajemen rumah sakit sasaran keselamatan pasien di rumah
sakit dan standar program MDGs (Dirjen Bina Upaya Kesehatan 2012)
12 Rumusan masalah
1 Pengertian dari Pasien Safety
2 Tujuan Dari Pasien Safety
3 Bagaimana Standar Keselamatan Pasien Rumah Sakit pada Ruang Instlasi
Rawat Darurat
4
4 Bagaimana Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit Ruang Instlasi
Rawat Darurat
13 Tujuan
1 Mahasiswa mengetahui pengertian dari pasien safety
2 Mahasiswa mengetahui tujuan dari pasien safety
3 Mahasiswa mengetahui Standar Keselamatan Pasien Rumah Sakit pada
Ruang Instlasi Rawat Darurat
4 Mahasiswa mengetahui Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit pada
Ruang Instlasi Rawat Darurat
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Pengertian Pasien Safety
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Oleh karena itu
diperlukan komitmen tenaga medis untuk menjaga keselamatan pasien kompeten dan
etis dalam keperawatan(CNA 2002) Keselamatan pasien merupakan suatu sistem
yang sangat dibutuhkan mengingat saat ini banyak pasien yang dalam penanganannya
sangat memprihatikandengan adanya sistem ini diharapkan dapat meminimalisir
kesalahan dalam penanganan pasien baik pada pasien UGD rawat inap maupun pada
pasien poliklinik (PERSI2006)
Keselamatan pasien adalah suatu system dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman Hal ini termasuk asesmen resiko identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisis
insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko
6
Sedangkan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau situasi
yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm (penyakit cidera
cacat kematian dan lain-lain) yang tidak seharusnya terjadi
22 Tujuan Pasien Safety
Tujuan system ini adalah mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil Selain itu system keselamatan ini mempunyai tujuan agar
tercipta budaya keselamatan pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah
sakit terhadap pasien dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di
rumah sakit dan terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan
23 Standar Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Mengingat masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu
ditangani segera di rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan
pasien rumah sakit yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk
melaksanakan kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah
sakit dan penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah
Sakit Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu
1 Hak pasien
2 Mendidik pasien dan keluarga
7
3 Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4 Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien
5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
6 Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut
Standar I Hak pasien
Standar
Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang
rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya insiden
Kriteria
1 Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan
2 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan
3 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan secara jelas
dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan
pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya insiden
Standar II Mendidik pasien dan keluarga
Standar
8
Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tanggung
jawab pasien dalam asuhan pasien
Kriteria
Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan keterlibatan
pasien yang merupakan partner dalam proses pelayanan Karena itu di rumah sakit
harus ada sistem dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban
dan tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut
diharapkan pasien dan keluarga dapat
1 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur
2 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga
3 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti
4 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
5 Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit
6 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
7 Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan
Standar
Rumah Sakit menjamin keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan dan
menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan
9
Kriteria
1 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnosis perencanaan pelayanan tindakan pengobatan
rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
2 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien
dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh
tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan baik dan lancar
3 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi
untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan
sosial konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut
lainnya
4 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga
dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
Standar
Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisis secara
10
intensif insiden dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta
keselamatan pasien
Kriteria
1 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (desain) yang baik
mengacu pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan pasien petugas
pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktik bisnis yang sehat dan faktor-
faktor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan ldquoTujuh Langkah
Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
2 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang antara lain
terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen risiko utilisasi mutu
pelayanan keuangan
3 Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua
insiden dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
4 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis
untuk menentukan perubahan sistem yang diperlukan agar kinerja dan
keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
Standar
11
1 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program keselamatan pasien
secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquoTujuh Langkah Menuju
Keselamatan Pasien Rumah Sakit ldquo
2 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi risiko
keselamatan pasien dan program menekan atau mengurangi insiden
3 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit
dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan
pasien
4 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji
dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
5 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan
kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria
1 Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan pasien
2 Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden
3 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari
rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
4 Tersedia prosedur ldquocepat-tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan kepada
pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan
penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
12
5 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan
insiden termasuk penyediaan informasi yang benar dan jelas tentang Analisis
Akar Masalah ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) dan ldquoKejadian Sentinelrsquo
pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
6 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden misalnya
menangani ldquoKejadian Sentinelrdquo (Sentinel Event) atau kegiatan proaktif untuk
memperkecil risiko termasuk mekanisme untuk mendukung staf dalam kaitan
dengan ldquoKejadian Sentinelrdquo
7 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan
antar pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan antar
disiplin
8 Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan
perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien termasuk
evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
9 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria
objektif untuk mengevaluasi efektivitas perbaikan kinerja rumah sakit dan
keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasinya
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Standar
13
1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuksetiap
jabatan men cakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan
untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta mendukung
pendekatan interdisipliner dalam pelayanan pasien
Kriteria
1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan orientasi
bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien sesuai dengan tugasnya
masing-masing
2 Setiap rumah sakit harus mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap
kegiatan in-service training dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan
insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama
kelompok (teamwork) guna mendukung pendekatan interdisipliner dan
kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai
keselamatan pasien
Standar
1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi
keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
14
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat
Kriteria
1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses
manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang halhal terkait dengan
keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi
manajemen informasi yang ada
24 Sasaran Keselamatan Pasien di Instalasi Gawat Darurat
a Identifikasi pasien
Setiap akan melakukan tindakan petugas meminta pasien atau keluarga
pasien untuk menyebutkan nama umur dan alamatnya
Pasien IGD yang akan rawat inap dipasang gelang identitas di IGD berisi
nama tanggal lahir dan alamat pasien no rekam medis
Gelang merah muda (pink) untuk perempuan gelang biru muda untuk
laki-laki Gelang merah tua untuk pasien yang ada riwayat alergi obat atau
makanan sedangkan kuning untuk pasien dengan resiko jatuh
b Komunikasi yang efektif
Merupakan komunikasi diantara para petugas pemberi pelayanan yang
dilakukan dengan tepat waktu akurat lengkap jelas dan dapat dipahami oleh
15
penerima sehingga dapat mengurangi kesalahan dan menghasilkan perbaikan
untuk keselamatan pasien
Komunikasi efektuf dapat dilakukan secara verbal tertuliselectronic
Metode Komunikasi
SBAR (situasi background Assesment Recommendation)
Dilakukan saat
Melaporkan kondisi pasien kepada DPJP atau dokter konsulen
Serah terima pasien antar petugas kesehatan
TBAK (Tulis Baca Konfirmasi kembali)
Dilakukan saat
Menerima instruksi pertelepon atau lisan
Menerima pelaporan hasil tes kritis atau pemeriksaan cito
Menerima pelaporan nilai kritis
c Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu di Waspadai
Obat High Alert adalah obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi terdaftar
dalam kategori obat beresiko tinggi dapat menyebabkan cidera serius pada
pasien jika terjadi kesalahan dalam penggunaannya
Contoh
Electrolit pekat
KCl 746 inj (hanya IPI)
16
MgSO4 20 MgSO4 40 inj
Calcium Glukonas 10 inj
Natrium Bicarbonat 84 inj
NaCl 3 infuse (hanya IPI)
Injeksi Heparin (instalasi farmasi)
Obat kanker (instalasi farmasi)
Obat LASA atau NORUM (Look Alike Sound Alike atau nama obat rupa
mirip)
Obat high alen disimpan ditempat terpisah akses terbatas diberi label
High Alert
Electrolit paket diberi label orange obat LASA diberi label hijau
Penulisan Resep jangan menggunakan singkatan terutama untuk obat-
obat LASA
7 Benar Benar obat Benar Indikasi Benar Dosis Benar Waktu Benar
PasienBenar cara pemberian Benar dokumentasi
Pemberian obat High Alert kepada pasien
Sebelum perawat memberikan obat High Alert kepada pasien maka
perawat lain harus melakukan pemeriksaan kembali secara independen
Kesesuaian antara obat dan rekam medis atau instruksi dokter dan dengan
kardeks
Ketepatan perhitungan dosis obat
17
Identitas pasien
Obat High Alert infuse harus dipastikan
Ketepatan kecepatan infuse
Jika obat lebih dari satu tempelhan label nama obat pada syringe
pump dan disetiap ujung jalur selang
Setiap kali pasien pindah ruang rawat perawat pengantar menjelaskan
kepada perawat penerima pasien bahwa pasien mendapatkan obat
High Alert
d Kepastian Tepat Lokasi tepat prosedur tepat pasien operasi
Penandaan (Mark site) daerah operasi atau tindakan invasive
Dilakukan oleh dokter operator atau dokter yang didelegasikan
Operasi elektif rarr dilakukan diruang rawat inap
Operasi cito rarr IGD atau rawat inap
Pasien ODC rarr di Poliklinik
Menggunakan spidol permanen warna hitam untuk kulit putih dan warna
putih untuk kulit hitam
Lokasi operasi ditandai dengan lingkaran atau ditulis nama lengkap atau
inisial dokter yang akan melakukan tindakan
Proses proverifikasi
18
Dilakukan oleh tim bedah sebelum tindakan operasi atau invasive
dilakukan tujuannya
Memverifikasi lokasi prosedur dan pasien yang tepat
Memastikan bahwa semua dokumen foto rogten hasil pemeriksaan
yang relevan tersedia diberi label dan dipampang
Kapan dan dimana
Pada saat penjadwalan operasi (One Day Care)
Di ruangan atau IGD sebelum diantar ke IBS
Di IKO saat serah terima ke perawat IBS
Proses Time Out
Dilakukan di IBS oleh tim anastesi dan tim bedah terdiri dari
Sign In rarr sebelum pasien dibius
Time Out rarr sebelum pasien diinsisi
Sign Out rarr sebelum pasien keluar dari IBS
e Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Merupakan infeksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah sakit atau di
fasilitas kesehatan lain dimana pasien tidak ada atau tidak dalam masa
inkubasi termasuk infeksi didapat di rumah sakit tapi muncul setelah pulang
juga infeksi pada pelayanan kesehatan
Dilakukan dengan Hand Hygiene dan penggunaan alat pelindung diri (APD)
Yang wajib melakukan hand hygiene adalah
19
Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien misalnya dokter
perawat fisioterapi dan petugas kesehatan lain
Setiap orang yang tidak kontak langsung dengan pasien misalnya ahli
gizi farmasi dan petugas laboratorium
Setiap orang yang bekerja di rumah sakit
Lakukan 6 langkah cuci tangan yang benar setiap kali
Sebelum melakukan tindakan
Sesudah melakukan tindakan
Sebelum menyentuh cairan tubuh pasien
Sesudah menyentuh cairan tubuh pasien
Sevbelum dan sesudah menyentuh lingkungan sekitar pasien
Sediakan Alkohol Hand Rub atau Gel di area kerja
f Pengurangan resiko jatuh
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan pasien atau saksi mata yang
melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring atau
terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa
kehilangan kesadaran atau luka
Asesmen Faktor Risiko Jatuh
Factor risiko jatuh ada 2
Factor intrinsik
20
Diagnose dan perubahan fisik penyakit akut kelainan mental
TIA (Transien Ischemic Attack) kejang stroke hipotensi
ortostatik postur tubuh abnormal keterbatasan mobilitas
Obat dan interaksinya polifarmasi sedative antihipertensi
obat psikotropika anti depresan antiaritmia antikoagulan
diuretic dan laksatif
Kondisi mental atau penggunaan alcohol gangguan memori
atau kognitif gangguan mental impulsife ansietas delirium
keracunan
Karakteristik pasien usia jenis kelamin(resiko osteoporosis)
cacat gangguan keseimbangan defisit motorik penggunaan
alat bantu riwayat jatuh gangguan komunikasi
Factor ekstrinsik
Karakteristik lingkungan pencahayaan permukaan lantai
yang dapat mengakibatkan terpeleset perabotan tidak tertata
dengan baik posisi tempat tidur tinggi tempat tidur
terkuncitidak terkunci tidak ada alas kaki anti slip sarana
pendukung (bel pembatas tempat tidur) tidak tersedia kondisi
kursi rodaalat bantu kurang baik
21
Kapan dilakukan pengkajian
Marse Fall Scale untuk pasien dewasa
Humpty Dumpty untuk pasien anak
Sydney Scoring untuk pasien geriatri
Intervensi risiko jatuh standar pada dewasa (jika skor 25-50)
Tingkatkan observasi bantuan yang sesuai saat ambulasi
Keselamatan lingkungan ruangan tertata baik pencahayaan
cukup pintu tidak terkunci gunakan penghalang tempat tidur
dan roda dalam keadaan terkunci
Monitor kebutuhan pasien secara berkala (minimal tiap 2 jam
dalam 24 jam pertama)
Berikan edukasi untuk mencegah jatuh pada pasien dan
keluarga
Berikan brosur pencegahan jatuh
Alat bantu jalan dalam kondisi baik
Anjurkan pasien untuk mengenakan alas kaki yang tidak licin
Intervensi risiko jatuh tinggi pada orang dewasa (bila skor
ge51)
Pastikan gelang resiko jatuh berwarna kuning
22
Pasang tanda resiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda resiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
rodatiang infuse)
Lakukan intervensi resiko jatuh standar
Analisa cara berjalan
Pasien ditempatkan dekat dengan nurse station
Handrall mudah dijangkau pasien dan kokoh
Lantai kamar mandi dengan karpet anti sliptidak licin serta
anjurkan pasien menggunakan tempat duduk dikamar mandi
saat pasien mandi
Damping pasien bila ke kamar mandi jangan ditinggalkan
sendiri di toilet pintu kamar mandi jangan dikunci
Memberikan brosur edukasi risiko jatuh pada pasien dan
keluarganya
Intervensi risiko jatuh rendah pada anak (skor 7-11)
Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah dilengkapi
dengan penghalang dan roda terkunci
23
Ciptakan lingkungankamar cukup penerangan dan
pencahayaan
Anjurkan pasien untuk menggunakan alas kaki yang tidak
licin
Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi dan memberikan
bantuan jika dibutuhkan
Menempatkan pasien dekat nurse station dengan penerangan
yang cukup
Ciptakan lingkungan yang bebas dari peralatan yang
mengandung risiko
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh bagi pasien dan keluarganya
Interervensi jatuh tinggi pada anak (skor ge12)
Pakaikangelang risiko jatuh warna kuning
Pasang tanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda risiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
roda tiang infuse)
Lakukan intervensi risiko jatuh rendah
Lakukan observasi pasien minimal tiap 2 jam dalam 2 jam
pertama
24
Temani pasien pada saat mobilisasi
Tempatkan pasien pada tempat tidur yang disesuaikan dengan
perkembangan pasien
Tempatkan pasien yang memerlukan dengan nurse station
Pastikan pintu kamar tidak terkunci setiap saat
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah
Dokumentasikan semua prosedur yang dilakukan pada pasien
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh pada pasien dan keluarganya
Insiden kejadian kesalahan transportasi menjemput pasien
Kesalahan pada saat menjemput yang dimaksud adalah
kesalahan alamat salah rumah
Faktor penyebab
Informasi kurang jelas
Penerima telepon tidak paham lokasi jemputan
Solusi
Tanyakan dengan detail alamat dan lokasinya
Jika masih tidak paham konfirmasi ke teman perawat lainnya
yang lebih paham lokasi
25
Tanyakan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau ada
nomor telepon rumah
Konfirmasi telepon saat akan berangkat menjemput
Bawa handphone agar sewaktu-waktu dapat menghubungi
pihak keluarga pasien untuk konfirmasi ulang lokasi
pemandu jalan
Insiden kejadian kesalahan transportasi mengantar pasien rujuk
keluar Rumah Sakit
Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan rumah sakit tujuan
Factor penyebab
Kesalahan pengertian antara dokter dan perawat mengenai
rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki oleh dokter
Kesalahan pengertian antara keluarga pasien dan perawat
mengenai rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki
oleh keluarga pasien
Solusi
Tanyakan dengan jelas rumah sakit mana yang dikehendaki
Konfirmasi ulang dengan menanyakan lokasi alamat rumah
sakutnya
26
Hubungi rumah sakit yang dimaksud sampaikan kondisi
pasien dengan motode SBAR
Formulir 1FORMAT LAPORAN INSIDEN KE TKPRS
Rumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLAPORAN INSIDEN KNC KTC KTD DAN KEJADIAN SENTINEL
I DATA PASIENNama No MR Ruangan
27
Umur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun 1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun 1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta 1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan 1048576 JAMKESMAS1048576 Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
II RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
2 Insiden 3 Kronologis Insiden 4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel (Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain(sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3 RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat Insiden
28
Lokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan SubspesialisasinyaLokasi kejadian (sebutkan)10Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang samaPembuat Laporan Penerima Laporan
29
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
berlomba-lomba bagaimana memenangkan persaingan dengan cara
memberikan rasa kepuasan pada pelanggan atau pasien
Saat ini isu penting dan global dalam pelayanan kesehatan adalah
keselamatan pasien (Patient Safety) Isu ini praktis mulai dibicarakan kembali
pada tahun 2000an sejak laporan dari Institute of Medicine (IOM) yang
menerbitkan laporan To Err Is Human Building A Safer Health System dan
memuat data menarik tentang Kejadian Tidak Diharapkan KTD (Adverse
Event) Laporan itu mengemukakan penelitian di rumah sakit di Utah dan
Colorado serta New York Di Utah dan Colorado ditemukan KTD (Adverse
Event) sebesar 29 dimana 66 di antaranya meninggal Sedangkan di New
York KTD adalah sebesar 37 dengan angka kematian 136 Angka
kematian akibat KTD pada pasien rawat inap di seluruh Amerika yang
berjumlah 336 juta per tahun berkisar 44000 ndash 98000 per tahun Organisasi
kesehatan dunia (WHO) telah menegaskan pentingnya keselamatan dalam
pelayanan kepada pasien Publikasi WHO pada tahun 2004 mengumpulkan
angka-angka penelitian rumah sakit di berbagai negara Amerika Inggris
Denmark dan Australia ditemukan KTD dengan rentang 32 ndash 166 Dengan
data-data tersebut berbagai negara segera melakukan penelitian dan
mengembangkan Sistem Keselamatan Pasien (Depkes RI 2006)
Di Indonesia data tentang Kejadian Tidak Diharapakan (KTD) dan
Kejadian Nyaris Cedera (KNC) masih sulit didapatkan (KKP-RS 2008)
2
Laporan insiden keselamatan pasien berdasarkan provinsi pada tahun 2007
ditemukan provinsi DKI Jakarta menempati urutan tertinggi yaitu 379 di
antara delapan provinsi lainnya yaitu Jawa Tengah 159 DI Yogyakarta
188 Jawa Timur 117 Sumatera Selatan 69 Jawa Barat 28 Bali
14 Aceh 107 dan Sulawesi Selatan 07 (KKP-RS 2008) Menurut
Utarini (2011) keselamatan pasien telah menjadi perhatian serius Dari
penelitiannya terhadap pasien rawat inap di 15 rumah sakit dengan 4500 rekam
medik menunjukkan angka KTD yang sangat bervariasi yaitu 80 hingga
982 untuk diagnostic error dan 41 hingga 916 untuk medication error
Sejak berlakunya UU No 81999 tentang Perlindungan Konsumen
dan UU No 29 tentang Praktik Kedokteran muncullah berbagai tuntutan
hukum kepada dokter dan rumah sakit Hal ini hanya dapat ditangkal apabila
rumah sakit menerapkan sistem keselamatan pasien Perhimpunan Rumah Sakit
Seluruh Indonesia (PERSI) telah membentuk Komite Keselamatan Pasien
Rumah Sakit (KKP-RS) pada tanggal 1 Juni 2005 Selanjutnya Gerakan
Keselamatan Pasien Rumah Sakit ini kemudian dicanangkan oleh Menteri
Kesehatan pada Seminar Nasional PERSI pada tanggal 21 Agustus 2005 di
Jakarta Di samping itu pula KARS (Komite Akreditasi Rumah Sakit) telah
menyusun Sasaran Keselamatan Pasien yang diadopsi dari JCI (Joint
Commision International) 2011 yang menjadi salah satu standar akreditasi
rumah sakit versi 2012 Standar akreditasi rumah sakit disusun sebagai upaya
3
untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit dan
menjalankan amanah Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah
sakit yang mewajibkan rumah sakit untuk melaksanakan akreditasi dalam
rangka peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit minimal dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun sekali
Undang-Undang No 012 Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah
Sakit disebutkan bahwa akreditasi bertujuan meningkatkan keselamatan pasien
rumah sakit dan meningkatkan perlindungan bagi pasien masyarakat sumber
daya manusia rumah sakit dan rumah sakit sebagai institusi Sejak tahun 2012
akreditasi rumah sakit mulai beralih dan berorientasi pada paradigma baru
dimana penilaian akreditasi didasarkan pada pelayanan berfokus pada pasien
Keselamatan pasien menjadi indikator standar utama penilaian akreditasi baru
yang dikenal dengan akreditasi rumah sakit versi 2012 ini Dalam standar
akreditasi rumah sakit versi 2012 mencakup standar pelayanan berfokus pada
pasien standar manajemen rumah sakit sasaran keselamatan pasien di rumah
sakit dan standar program MDGs (Dirjen Bina Upaya Kesehatan 2012)
12 Rumusan masalah
1 Pengertian dari Pasien Safety
2 Tujuan Dari Pasien Safety
3 Bagaimana Standar Keselamatan Pasien Rumah Sakit pada Ruang Instlasi
Rawat Darurat
4
4 Bagaimana Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit Ruang Instlasi
Rawat Darurat
13 Tujuan
1 Mahasiswa mengetahui pengertian dari pasien safety
2 Mahasiswa mengetahui tujuan dari pasien safety
3 Mahasiswa mengetahui Standar Keselamatan Pasien Rumah Sakit pada
Ruang Instlasi Rawat Darurat
4 Mahasiswa mengetahui Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit pada
Ruang Instlasi Rawat Darurat
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Pengertian Pasien Safety
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Oleh karena itu
diperlukan komitmen tenaga medis untuk menjaga keselamatan pasien kompeten dan
etis dalam keperawatan(CNA 2002) Keselamatan pasien merupakan suatu sistem
yang sangat dibutuhkan mengingat saat ini banyak pasien yang dalam penanganannya
sangat memprihatikandengan adanya sistem ini diharapkan dapat meminimalisir
kesalahan dalam penanganan pasien baik pada pasien UGD rawat inap maupun pada
pasien poliklinik (PERSI2006)
Keselamatan pasien adalah suatu system dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman Hal ini termasuk asesmen resiko identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisis
insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko
6
Sedangkan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau situasi
yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm (penyakit cidera
cacat kematian dan lain-lain) yang tidak seharusnya terjadi
22 Tujuan Pasien Safety
Tujuan system ini adalah mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil Selain itu system keselamatan ini mempunyai tujuan agar
tercipta budaya keselamatan pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah
sakit terhadap pasien dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di
rumah sakit dan terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan
23 Standar Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Mengingat masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu
ditangani segera di rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan
pasien rumah sakit yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk
melaksanakan kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah
sakit dan penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah
Sakit Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu
1 Hak pasien
2 Mendidik pasien dan keluarga
7
3 Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4 Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien
5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
6 Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut
Standar I Hak pasien
Standar
Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang
rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya insiden
Kriteria
1 Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan
2 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan
3 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan secara jelas
dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan
pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya insiden
Standar II Mendidik pasien dan keluarga
Standar
8
Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tanggung
jawab pasien dalam asuhan pasien
Kriteria
Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan keterlibatan
pasien yang merupakan partner dalam proses pelayanan Karena itu di rumah sakit
harus ada sistem dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban
dan tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut
diharapkan pasien dan keluarga dapat
1 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur
2 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga
3 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti
4 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
5 Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit
6 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
7 Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan
Standar
Rumah Sakit menjamin keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan dan
menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan
9
Kriteria
1 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnosis perencanaan pelayanan tindakan pengobatan
rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
2 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien
dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh
tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan baik dan lancar
3 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi
untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan
sosial konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut
lainnya
4 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga
dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
Standar
Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisis secara
10
intensif insiden dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta
keselamatan pasien
Kriteria
1 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (desain) yang baik
mengacu pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan pasien petugas
pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktik bisnis yang sehat dan faktor-
faktor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan ldquoTujuh Langkah
Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
2 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang antara lain
terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen risiko utilisasi mutu
pelayanan keuangan
3 Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua
insiden dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
4 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis
untuk menentukan perubahan sistem yang diperlukan agar kinerja dan
keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
Standar
11
1 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program keselamatan pasien
secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquoTujuh Langkah Menuju
Keselamatan Pasien Rumah Sakit ldquo
2 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi risiko
keselamatan pasien dan program menekan atau mengurangi insiden
3 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit
dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan
pasien
4 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji
dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
5 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan
kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria
1 Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan pasien
2 Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden
3 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari
rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
4 Tersedia prosedur ldquocepat-tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan kepada
pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan
penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
12
5 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan
insiden termasuk penyediaan informasi yang benar dan jelas tentang Analisis
Akar Masalah ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) dan ldquoKejadian Sentinelrsquo
pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
6 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden misalnya
menangani ldquoKejadian Sentinelrdquo (Sentinel Event) atau kegiatan proaktif untuk
memperkecil risiko termasuk mekanisme untuk mendukung staf dalam kaitan
dengan ldquoKejadian Sentinelrdquo
7 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan
antar pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan antar
disiplin
8 Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan
perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien termasuk
evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
9 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria
objektif untuk mengevaluasi efektivitas perbaikan kinerja rumah sakit dan
keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasinya
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Standar
13
1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuksetiap
jabatan men cakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan
untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta mendukung
pendekatan interdisipliner dalam pelayanan pasien
Kriteria
1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan orientasi
bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien sesuai dengan tugasnya
masing-masing
2 Setiap rumah sakit harus mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap
kegiatan in-service training dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan
insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama
kelompok (teamwork) guna mendukung pendekatan interdisipliner dan
kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai
keselamatan pasien
Standar
1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi
keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
14
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat
Kriteria
1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses
manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang halhal terkait dengan
keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi
manajemen informasi yang ada
24 Sasaran Keselamatan Pasien di Instalasi Gawat Darurat
a Identifikasi pasien
Setiap akan melakukan tindakan petugas meminta pasien atau keluarga
pasien untuk menyebutkan nama umur dan alamatnya
Pasien IGD yang akan rawat inap dipasang gelang identitas di IGD berisi
nama tanggal lahir dan alamat pasien no rekam medis
Gelang merah muda (pink) untuk perempuan gelang biru muda untuk
laki-laki Gelang merah tua untuk pasien yang ada riwayat alergi obat atau
makanan sedangkan kuning untuk pasien dengan resiko jatuh
b Komunikasi yang efektif
Merupakan komunikasi diantara para petugas pemberi pelayanan yang
dilakukan dengan tepat waktu akurat lengkap jelas dan dapat dipahami oleh
15
penerima sehingga dapat mengurangi kesalahan dan menghasilkan perbaikan
untuk keselamatan pasien
Komunikasi efektuf dapat dilakukan secara verbal tertuliselectronic
Metode Komunikasi
SBAR (situasi background Assesment Recommendation)
Dilakukan saat
Melaporkan kondisi pasien kepada DPJP atau dokter konsulen
Serah terima pasien antar petugas kesehatan
TBAK (Tulis Baca Konfirmasi kembali)
Dilakukan saat
Menerima instruksi pertelepon atau lisan
Menerima pelaporan hasil tes kritis atau pemeriksaan cito
Menerima pelaporan nilai kritis
c Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu di Waspadai
Obat High Alert adalah obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi terdaftar
dalam kategori obat beresiko tinggi dapat menyebabkan cidera serius pada
pasien jika terjadi kesalahan dalam penggunaannya
Contoh
Electrolit pekat
KCl 746 inj (hanya IPI)
16
MgSO4 20 MgSO4 40 inj
Calcium Glukonas 10 inj
Natrium Bicarbonat 84 inj
NaCl 3 infuse (hanya IPI)
Injeksi Heparin (instalasi farmasi)
Obat kanker (instalasi farmasi)
Obat LASA atau NORUM (Look Alike Sound Alike atau nama obat rupa
mirip)
Obat high alen disimpan ditempat terpisah akses terbatas diberi label
High Alert
Electrolit paket diberi label orange obat LASA diberi label hijau
Penulisan Resep jangan menggunakan singkatan terutama untuk obat-
obat LASA
7 Benar Benar obat Benar Indikasi Benar Dosis Benar Waktu Benar
PasienBenar cara pemberian Benar dokumentasi
Pemberian obat High Alert kepada pasien
Sebelum perawat memberikan obat High Alert kepada pasien maka
perawat lain harus melakukan pemeriksaan kembali secara independen
Kesesuaian antara obat dan rekam medis atau instruksi dokter dan dengan
kardeks
Ketepatan perhitungan dosis obat
17
Identitas pasien
Obat High Alert infuse harus dipastikan
Ketepatan kecepatan infuse
Jika obat lebih dari satu tempelhan label nama obat pada syringe
pump dan disetiap ujung jalur selang
Setiap kali pasien pindah ruang rawat perawat pengantar menjelaskan
kepada perawat penerima pasien bahwa pasien mendapatkan obat
High Alert
d Kepastian Tepat Lokasi tepat prosedur tepat pasien operasi
Penandaan (Mark site) daerah operasi atau tindakan invasive
Dilakukan oleh dokter operator atau dokter yang didelegasikan
Operasi elektif rarr dilakukan diruang rawat inap
Operasi cito rarr IGD atau rawat inap
Pasien ODC rarr di Poliklinik
Menggunakan spidol permanen warna hitam untuk kulit putih dan warna
putih untuk kulit hitam
Lokasi operasi ditandai dengan lingkaran atau ditulis nama lengkap atau
inisial dokter yang akan melakukan tindakan
Proses proverifikasi
18
Dilakukan oleh tim bedah sebelum tindakan operasi atau invasive
dilakukan tujuannya
Memverifikasi lokasi prosedur dan pasien yang tepat
Memastikan bahwa semua dokumen foto rogten hasil pemeriksaan
yang relevan tersedia diberi label dan dipampang
Kapan dan dimana
Pada saat penjadwalan operasi (One Day Care)
Di ruangan atau IGD sebelum diantar ke IBS
Di IKO saat serah terima ke perawat IBS
Proses Time Out
Dilakukan di IBS oleh tim anastesi dan tim bedah terdiri dari
Sign In rarr sebelum pasien dibius
Time Out rarr sebelum pasien diinsisi
Sign Out rarr sebelum pasien keluar dari IBS
e Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Merupakan infeksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah sakit atau di
fasilitas kesehatan lain dimana pasien tidak ada atau tidak dalam masa
inkubasi termasuk infeksi didapat di rumah sakit tapi muncul setelah pulang
juga infeksi pada pelayanan kesehatan
Dilakukan dengan Hand Hygiene dan penggunaan alat pelindung diri (APD)
Yang wajib melakukan hand hygiene adalah
19
Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien misalnya dokter
perawat fisioterapi dan petugas kesehatan lain
Setiap orang yang tidak kontak langsung dengan pasien misalnya ahli
gizi farmasi dan petugas laboratorium
Setiap orang yang bekerja di rumah sakit
Lakukan 6 langkah cuci tangan yang benar setiap kali
Sebelum melakukan tindakan
Sesudah melakukan tindakan
Sebelum menyentuh cairan tubuh pasien
Sesudah menyentuh cairan tubuh pasien
Sevbelum dan sesudah menyentuh lingkungan sekitar pasien
Sediakan Alkohol Hand Rub atau Gel di area kerja
f Pengurangan resiko jatuh
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan pasien atau saksi mata yang
melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring atau
terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa
kehilangan kesadaran atau luka
Asesmen Faktor Risiko Jatuh
Factor risiko jatuh ada 2
Factor intrinsik
20
Diagnose dan perubahan fisik penyakit akut kelainan mental
TIA (Transien Ischemic Attack) kejang stroke hipotensi
ortostatik postur tubuh abnormal keterbatasan mobilitas
Obat dan interaksinya polifarmasi sedative antihipertensi
obat psikotropika anti depresan antiaritmia antikoagulan
diuretic dan laksatif
Kondisi mental atau penggunaan alcohol gangguan memori
atau kognitif gangguan mental impulsife ansietas delirium
keracunan
Karakteristik pasien usia jenis kelamin(resiko osteoporosis)
cacat gangguan keseimbangan defisit motorik penggunaan
alat bantu riwayat jatuh gangguan komunikasi
Factor ekstrinsik
Karakteristik lingkungan pencahayaan permukaan lantai
yang dapat mengakibatkan terpeleset perabotan tidak tertata
dengan baik posisi tempat tidur tinggi tempat tidur
terkuncitidak terkunci tidak ada alas kaki anti slip sarana
pendukung (bel pembatas tempat tidur) tidak tersedia kondisi
kursi rodaalat bantu kurang baik
21
Kapan dilakukan pengkajian
Marse Fall Scale untuk pasien dewasa
Humpty Dumpty untuk pasien anak
Sydney Scoring untuk pasien geriatri
Intervensi risiko jatuh standar pada dewasa (jika skor 25-50)
Tingkatkan observasi bantuan yang sesuai saat ambulasi
Keselamatan lingkungan ruangan tertata baik pencahayaan
cukup pintu tidak terkunci gunakan penghalang tempat tidur
dan roda dalam keadaan terkunci
Monitor kebutuhan pasien secara berkala (minimal tiap 2 jam
dalam 24 jam pertama)
Berikan edukasi untuk mencegah jatuh pada pasien dan
keluarga
Berikan brosur pencegahan jatuh
Alat bantu jalan dalam kondisi baik
Anjurkan pasien untuk mengenakan alas kaki yang tidak licin
Intervensi risiko jatuh tinggi pada orang dewasa (bila skor
ge51)
Pastikan gelang resiko jatuh berwarna kuning
22
Pasang tanda resiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda resiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
rodatiang infuse)
Lakukan intervensi resiko jatuh standar
Analisa cara berjalan
Pasien ditempatkan dekat dengan nurse station
Handrall mudah dijangkau pasien dan kokoh
Lantai kamar mandi dengan karpet anti sliptidak licin serta
anjurkan pasien menggunakan tempat duduk dikamar mandi
saat pasien mandi
Damping pasien bila ke kamar mandi jangan ditinggalkan
sendiri di toilet pintu kamar mandi jangan dikunci
Memberikan brosur edukasi risiko jatuh pada pasien dan
keluarganya
Intervensi risiko jatuh rendah pada anak (skor 7-11)
Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah dilengkapi
dengan penghalang dan roda terkunci
23
Ciptakan lingkungankamar cukup penerangan dan
pencahayaan
Anjurkan pasien untuk menggunakan alas kaki yang tidak
licin
Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi dan memberikan
bantuan jika dibutuhkan
Menempatkan pasien dekat nurse station dengan penerangan
yang cukup
Ciptakan lingkungan yang bebas dari peralatan yang
mengandung risiko
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh bagi pasien dan keluarganya
Interervensi jatuh tinggi pada anak (skor ge12)
Pakaikangelang risiko jatuh warna kuning
Pasang tanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda risiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
roda tiang infuse)
Lakukan intervensi risiko jatuh rendah
Lakukan observasi pasien minimal tiap 2 jam dalam 2 jam
pertama
24
Temani pasien pada saat mobilisasi
Tempatkan pasien pada tempat tidur yang disesuaikan dengan
perkembangan pasien
Tempatkan pasien yang memerlukan dengan nurse station
Pastikan pintu kamar tidak terkunci setiap saat
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah
Dokumentasikan semua prosedur yang dilakukan pada pasien
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh pada pasien dan keluarganya
Insiden kejadian kesalahan transportasi menjemput pasien
Kesalahan pada saat menjemput yang dimaksud adalah
kesalahan alamat salah rumah
Faktor penyebab
Informasi kurang jelas
Penerima telepon tidak paham lokasi jemputan
Solusi
Tanyakan dengan detail alamat dan lokasinya
Jika masih tidak paham konfirmasi ke teman perawat lainnya
yang lebih paham lokasi
25
Tanyakan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau ada
nomor telepon rumah
Konfirmasi telepon saat akan berangkat menjemput
Bawa handphone agar sewaktu-waktu dapat menghubungi
pihak keluarga pasien untuk konfirmasi ulang lokasi
pemandu jalan
Insiden kejadian kesalahan transportasi mengantar pasien rujuk
keluar Rumah Sakit
Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan rumah sakit tujuan
Factor penyebab
Kesalahan pengertian antara dokter dan perawat mengenai
rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki oleh dokter
Kesalahan pengertian antara keluarga pasien dan perawat
mengenai rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki
oleh keluarga pasien
Solusi
Tanyakan dengan jelas rumah sakit mana yang dikehendaki
Konfirmasi ulang dengan menanyakan lokasi alamat rumah
sakutnya
26
Hubungi rumah sakit yang dimaksud sampaikan kondisi
pasien dengan motode SBAR
Formulir 1FORMAT LAPORAN INSIDEN KE TKPRS
Rumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLAPORAN INSIDEN KNC KTC KTD DAN KEJADIAN SENTINEL
I DATA PASIENNama No MR Ruangan
27
Umur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun 1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun 1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta 1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan 1048576 JAMKESMAS1048576 Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
II RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
2 Insiden 3 Kronologis Insiden 4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel (Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain(sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3 RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat Insiden
28
Lokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan SubspesialisasinyaLokasi kejadian (sebutkan)10Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang samaPembuat Laporan Penerima Laporan
29
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
Laporan insiden keselamatan pasien berdasarkan provinsi pada tahun 2007
ditemukan provinsi DKI Jakarta menempati urutan tertinggi yaitu 379 di
antara delapan provinsi lainnya yaitu Jawa Tengah 159 DI Yogyakarta
188 Jawa Timur 117 Sumatera Selatan 69 Jawa Barat 28 Bali
14 Aceh 107 dan Sulawesi Selatan 07 (KKP-RS 2008) Menurut
Utarini (2011) keselamatan pasien telah menjadi perhatian serius Dari
penelitiannya terhadap pasien rawat inap di 15 rumah sakit dengan 4500 rekam
medik menunjukkan angka KTD yang sangat bervariasi yaitu 80 hingga
982 untuk diagnostic error dan 41 hingga 916 untuk medication error
Sejak berlakunya UU No 81999 tentang Perlindungan Konsumen
dan UU No 29 tentang Praktik Kedokteran muncullah berbagai tuntutan
hukum kepada dokter dan rumah sakit Hal ini hanya dapat ditangkal apabila
rumah sakit menerapkan sistem keselamatan pasien Perhimpunan Rumah Sakit
Seluruh Indonesia (PERSI) telah membentuk Komite Keselamatan Pasien
Rumah Sakit (KKP-RS) pada tanggal 1 Juni 2005 Selanjutnya Gerakan
Keselamatan Pasien Rumah Sakit ini kemudian dicanangkan oleh Menteri
Kesehatan pada Seminar Nasional PERSI pada tanggal 21 Agustus 2005 di
Jakarta Di samping itu pula KARS (Komite Akreditasi Rumah Sakit) telah
menyusun Sasaran Keselamatan Pasien yang diadopsi dari JCI (Joint
Commision International) 2011 yang menjadi salah satu standar akreditasi
rumah sakit versi 2012 Standar akreditasi rumah sakit disusun sebagai upaya
3
untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit dan
menjalankan amanah Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah
sakit yang mewajibkan rumah sakit untuk melaksanakan akreditasi dalam
rangka peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit minimal dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun sekali
Undang-Undang No 012 Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah
Sakit disebutkan bahwa akreditasi bertujuan meningkatkan keselamatan pasien
rumah sakit dan meningkatkan perlindungan bagi pasien masyarakat sumber
daya manusia rumah sakit dan rumah sakit sebagai institusi Sejak tahun 2012
akreditasi rumah sakit mulai beralih dan berorientasi pada paradigma baru
dimana penilaian akreditasi didasarkan pada pelayanan berfokus pada pasien
Keselamatan pasien menjadi indikator standar utama penilaian akreditasi baru
yang dikenal dengan akreditasi rumah sakit versi 2012 ini Dalam standar
akreditasi rumah sakit versi 2012 mencakup standar pelayanan berfokus pada
pasien standar manajemen rumah sakit sasaran keselamatan pasien di rumah
sakit dan standar program MDGs (Dirjen Bina Upaya Kesehatan 2012)
12 Rumusan masalah
1 Pengertian dari Pasien Safety
2 Tujuan Dari Pasien Safety
3 Bagaimana Standar Keselamatan Pasien Rumah Sakit pada Ruang Instlasi
Rawat Darurat
4
4 Bagaimana Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit Ruang Instlasi
Rawat Darurat
13 Tujuan
1 Mahasiswa mengetahui pengertian dari pasien safety
2 Mahasiswa mengetahui tujuan dari pasien safety
3 Mahasiswa mengetahui Standar Keselamatan Pasien Rumah Sakit pada
Ruang Instlasi Rawat Darurat
4 Mahasiswa mengetahui Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit pada
Ruang Instlasi Rawat Darurat
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Pengertian Pasien Safety
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Oleh karena itu
diperlukan komitmen tenaga medis untuk menjaga keselamatan pasien kompeten dan
etis dalam keperawatan(CNA 2002) Keselamatan pasien merupakan suatu sistem
yang sangat dibutuhkan mengingat saat ini banyak pasien yang dalam penanganannya
sangat memprihatikandengan adanya sistem ini diharapkan dapat meminimalisir
kesalahan dalam penanganan pasien baik pada pasien UGD rawat inap maupun pada
pasien poliklinik (PERSI2006)
Keselamatan pasien adalah suatu system dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman Hal ini termasuk asesmen resiko identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisis
insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko
6
Sedangkan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau situasi
yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm (penyakit cidera
cacat kematian dan lain-lain) yang tidak seharusnya terjadi
22 Tujuan Pasien Safety
Tujuan system ini adalah mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil Selain itu system keselamatan ini mempunyai tujuan agar
tercipta budaya keselamatan pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah
sakit terhadap pasien dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di
rumah sakit dan terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan
23 Standar Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Mengingat masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu
ditangani segera di rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan
pasien rumah sakit yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk
melaksanakan kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah
sakit dan penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah
Sakit Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu
1 Hak pasien
2 Mendidik pasien dan keluarga
7
3 Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4 Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien
5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
6 Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut
Standar I Hak pasien
Standar
Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang
rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya insiden
Kriteria
1 Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan
2 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan
3 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan secara jelas
dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan
pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya insiden
Standar II Mendidik pasien dan keluarga
Standar
8
Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tanggung
jawab pasien dalam asuhan pasien
Kriteria
Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan keterlibatan
pasien yang merupakan partner dalam proses pelayanan Karena itu di rumah sakit
harus ada sistem dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban
dan tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut
diharapkan pasien dan keluarga dapat
1 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur
2 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga
3 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti
4 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
5 Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit
6 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
7 Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan
Standar
Rumah Sakit menjamin keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan dan
menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan
9
Kriteria
1 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnosis perencanaan pelayanan tindakan pengobatan
rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
2 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien
dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh
tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan baik dan lancar
3 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi
untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan
sosial konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut
lainnya
4 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga
dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
Standar
Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisis secara
10
intensif insiden dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta
keselamatan pasien
Kriteria
1 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (desain) yang baik
mengacu pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan pasien petugas
pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktik bisnis yang sehat dan faktor-
faktor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan ldquoTujuh Langkah
Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
2 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang antara lain
terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen risiko utilisasi mutu
pelayanan keuangan
3 Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua
insiden dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
4 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis
untuk menentukan perubahan sistem yang diperlukan agar kinerja dan
keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
Standar
11
1 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program keselamatan pasien
secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquoTujuh Langkah Menuju
Keselamatan Pasien Rumah Sakit ldquo
2 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi risiko
keselamatan pasien dan program menekan atau mengurangi insiden
3 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit
dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan
pasien
4 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji
dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
5 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan
kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria
1 Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan pasien
2 Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden
3 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari
rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
4 Tersedia prosedur ldquocepat-tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan kepada
pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan
penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
12
5 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan
insiden termasuk penyediaan informasi yang benar dan jelas tentang Analisis
Akar Masalah ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) dan ldquoKejadian Sentinelrsquo
pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
6 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden misalnya
menangani ldquoKejadian Sentinelrdquo (Sentinel Event) atau kegiatan proaktif untuk
memperkecil risiko termasuk mekanisme untuk mendukung staf dalam kaitan
dengan ldquoKejadian Sentinelrdquo
7 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan
antar pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan antar
disiplin
8 Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan
perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien termasuk
evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
9 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria
objektif untuk mengevaluasi efektivitas perbaikan kinerja rumah sakit dan
keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasinya
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Standar
13
1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuksetiap
jabatan men cakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan
untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta mendukung
pendekatan interdisipliner dalam pelayanan pasien
Kriteria
1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan orientasi
bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien sesuai dengan tugasnya
masing-masing
2 Setiap rumah sakit harus mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap
kegiatan in-service training dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan
insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama
kelompok (teamwork) guna mendukung pendekatan interdisipliner dan
kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai
keselamatan pasien
Standar
1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi
keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
14
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat
Kriteria
1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses
manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang halhal terkait dengan
keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi
manajemen informasi yang ada
24 Sasaran Keselamatan Pasien di Instalasi Gawat Darurat
a Identifikasi pasien
Setiap akan melakukan tindakan petugas meminta pasien atau keluarga
pasien untuk menyebutkan nama umur dan alamatnya
Pasien IGD yang akan rawat inap dipasang gelang identitas di IGD berisi
nama tanggal lahir dan alamat pasien no rekam medis
Gelang merah muda (pink) untuk perempuan gelang biru muda untuk
laki-laki Gelang merah tua untuk pasien yang ada riwayat alergi obat atau
makanan sedangkan kuning untuk pasien dengan resiko jatuh
b Komunikasi yang efektif
Merupakan komunikasi diantara para petugas pemberi pelayanan yang
dilakukan dengan tepat waktu akurat lengkap jelas dan dapat dipahami oleh
15
penerima sehingga dapat mengurangi kesalahan dan menghasilkan perbaikan
untuk keselamatan pasien
Komunikasi efektuf dapat dilakukan secara verbal tertuliselectronic
Metode Komunikasi
SBAR (situasi background Assesment Recommendation)
Dilakukan saat
Melaporkan kondisi pasien kepada DPJP atau dokter konsulen
Serah terima pasien antar petugas kesehatan
TBAK (Tulis Baca Konfirmasi kembali)
Dilakukan saat
Menerima instruksi pertelepon atau lisan
Menerima pelaporan hasil tes kritis atau pemeriksaan cito
Menerima pelaporan nilai kritis
c Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu di Waspadai
Obat High Alert adalah obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi terdaftar
dalam kategori obat beresiko tinggi dapat menyebabkan cidera serius pada
pasien jika terjadi kesalahan dalam penggunaannya
Contoh
Electrolit pekat
KCl 746 inj (hanya IPI)
16
MgSO4 20 MgSO4 40 inj
Calcium Glukonas 10 inj
Natrium Bicarbonat 84 inj
NaCl 3 infuse (hanya IPI)
Injeksi Heparin (instalasi farmasi)
Obat kanker (instalasi farmasi)
Obat LASA atau NORUM (Look Alike Sound Alike atau nama obat rupa
mirip)
Obat high alen disimpan ditempat terpisah akses terbatas diberi label
High Alert
Electrolit paket diberi label orange obat LASA diberi label hijau
Penulisan Resep jangan menggunakan singkatan terutama untuk obat-
obat LASA
7 Benar Benar obat Benar Indikasi Benar Dosis Benar Waktu Benar
PasienBenar cara pemberian Benar dokumentasi
Pemberian obat High Alert kepada pasien
Sebelum perawat memberikan obat High Alert kepada pasien maka
perawat lain harus melakukan pemeriksaan kembali secara independen
Kesesuaian antara obat dan rekam medis atau instruksi dokter dan dengan
kardeks
Ketepatan perhitungan dosis obat
17
Identitas pasien
Obat High Alert infuse harus dipastikan
Ketepatan kecepatan infuse
Jika obat lebih dari satu tempelhan label nama obat pada syringe
pump dan disetiap ujung jalur selang
Setiap kali pasien pindah ruang rawat perawat pengantar menjelaskan
kepada perawat penerima pasien bahwa pasien mendapatkan obat
High Alert
d Kepastian Tepat Lokasi tepat prosedur tepat pasien operasi
Penandaan (Mark site) daerah operasi atau tindakan invasive
Dilakukan oleh dokter operator atau dokter yang didelegasikan
Operasi elektif rarr dilakukan diruang rawat inap
Operasi cito rarr IGD atau rawat inap
Pasien ODC rarr di Poliklinik
Menggunakan spidol permanen warna hitam untuk kulit putih dan warna
putih untuk kulit hitam
Lokasi operasi ditandai dengan lingkaran atau ditulis nama lengkap atau
inisial dokter yang akan melakukan tindakan
Proses proverifikasi
18
Dilakukan oleh tim bedah sebelum tindakan operasi atau invasive
dilakukan tujuannya
Memverifikasi lokasi prosedur dan pasien yang tepat
Memastikan bahwa semua dokumen foto rogten hasil pemeriksaan
yang relevan tersedia diberi label dan dipampang
Kapan dan dimana
Pada saat penjadwalan operasi (One Day Care)
Di ruangan atau IGD sebelum diantar ke IBS
Di IKO saat serah terima ke perawat IBS
Proses Time Out
Dilakukan di IBS oleh tim anastesi dan tim bedah terdiri dari
Sign In rarr sebelum pasien dibius
Time Out rarr sebelum pasien diinsisi
Sign Out rarr sebelum pasien keluar dari IBS
e Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Merupakan infeksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah sakit atau di
fasilitas kesehatan lain dimana pasien tidak ada atau tidak dalam masa
inkubasi termasuk infeksi didapat di rumah sakit tapi muncul setelah pulang
juga infeksi pada pelayanan kesehatan
Dilakukan dengan Hand Hygiene dan penggunaan alat pelindung diri (APD)
Yang wajib melakukan hand hygiene adalah
19
Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien misalnya dokter
perawat fisioterapi dan petugas kesehatan lain
Setiap orang yang tidak kontak langsung dengan pasien misalnya ahli
gizi farmasi dan petugas laboratorium
Setiap orang yang bekerja di rumah sakit
Lakukan 6 langkah cuci tangan yang benar setiap kali
Sebelum melakukan tindakan
Sesudah melakukan tindakan
Sebelum menyentuh cairan tubuh pasien
Sesudah menyentuh cairan tubuh pasien
Sevbelum dan sesudah menyentuh lingkungan sekitar pasien
Sediakan Alkohol Hand Rub atau Gel di area kerja
f Pengurangan resiko jatuh
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan pasien atau saksi mata yang
melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring atau
terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa
kehilangan kesadaran atau luka
Asesmen Faktor Risiko Jatuh
Factor risiko jatuh ada 2
Factor intrinsik
20
Diagnose dan perubahan fisik penyakit akut kelainan mental
TIA (Transien Ischemic Attack) kejang stroke hipotensi
ortostatik postur tubuh abnormal keterbatasan mobilitas
Obat dan interaksinya polifarmasi sedative antihipertensi
obat psikotropika anti depresan antiaritmia antikoagulan
diuretic dan laksatif
Kondisi mental atau penggunaan alcohol gangguan memori
atau kognitif gangguan mental impulsife ansietas delirium
keracunan
Karakteristik pasien usia jenis kelamin(resiko osteoporosis)
cacat gangguan keseimbangan defisit motorik penggunaan
alat bantu riwayat jatuh gangguan komunikasi
Factor ekstrinsik
Karakteristik lingkungan pencahayaan permukaan lantai
yang dapat mengakibatkan terpeleset perabotan tidak tertata
dengan baik posisi tempat tidur tinggi tempat tidur
terkuncitidak terkunci tidak ada alas kaki anti slip sarana
pendukung (bel pembatas tempat tidur) tidak tersedia kondisi
kursi rodaalat bantu kurang baik
21
Kapan dilakukan pengkajian
Marse Fall Scale untuk pasien dewasa
Humpty Dumpty untuk pasien anak
Sydney Scoring untuk pasien geriatri
Intervensi risiko jatuh standar pada dewasa (jika skor 25-50)
Tingkatkan observasi bantuan yang sesuai saat ambulasi
Keselamatan lingkungan ruangan tertata baik pencahayaan
cukup pintu tidak terkunci gunakan penghalang tempat tidur
dan roda dalam keadaan terkunci
Monitor kebutuhan pasien secara berkala (minimal tiap 2 jam
dalam 24 jam pertama)
Berikan edukasi untuk mencegah jatuh pada pasien dan
keluarga
Berikan brosur pencegahan jatuh
Alat bantu jalan dalam kondisi baik
Anjurkan pasien untuk mengenakan alas kaki yang tidak licin
Intervensi risiko jatuh tinggi pada orang dewasa (bila skor
ge51)
Pastikan gelang resiko jatuh berwarna kuning
22
Pasang tanda resiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda resiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
rodatiang infuse)
Lakukan intervensi resiko jatuh standar
Analisa cara berjalan
Pasien ditempatkan dekat dengan nurse station
Handrall mudah dijangkau pasien dan kokoh
Lantai kamar mandi dengan karpet anti sliptidak licin serta
anjurkan pasien menggunakan tempat duduk dikamar mandi
saat pasien mandi
Damping pasien bila ke kamar mandi jangan ditinggalkan
sendiri di toilet pintu kamar mandi jangan dikunci
Memberikan brosur edukasi risiko jatuh pada pasien dan
keluarganya
Intervensi risiko jatuh rendah pada anak (skor 7-11)
Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah dilengkapi
dengan penghalang dan roda terkunci
23
Ciptakan lingkungankamar cukup penerangan dan
pencahayaan
Anjurkan pasien untuk menggunakan alas kaki yang tidak
licin
Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi dan memberikan
bantuan jika dibutuhkan
Menempatkan pasien dekat nurse station dengan penerangan
yang cukup
Ciptakan lingkungan yang bebas dari peralatan yang
mengandung risiko
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh bagi pasien dan keluarganya
Interervensi jatuh tinggi pada anak (skor ge12)
Pakaikangelang risiko jatuh warna kuning
Pasang tanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda risiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
roda tiang infuse)
Lakukan intervensi risiko jatuh rendah
Lakukan observasi pasien minimal tiap 2 jam dalam 2 jam
pertama
24
Temani pasien pada saat mobilisasi
Tempatkan pasien pada tempat tidur yang disesuaikan dengan
perkembangan pasien
Tempatkan pasien yang memerlukan dengan nurse station
Pastikan pintu kamar tidak terkunci setiap saat
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah
Dokumentasikan semua prosedur yang dilakukan pada pasien
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh pada pasien dan keluarganya
Insiden kejadian kesalahan transportasi menjemput pasien
Kesalahan pada saat menjemput yang dimaksud adalah
kesalahan alamat salah rumah
Faktor penyebab
Informasi kurang jelas
Penerima telepon tidak paham lokasi jemputan
Solusi
Tanyakan dengan detail alamat dan lokasinya
Jika masih tidak paham konfirmasi ke teman perawat lainnya
yang lebih paham lokasi
25
Tanyakan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau ada
nomor telepon rumah
Konfirmasi telepon saat akan berangkat menjemput
Bawa handphone agar sewaktu-waktu dapat menghubungi
pihak keluarga pasien untuk konfirmasi ulang lokasi
pemandu jalan
Insiden kejadian kesalahan transportasi mengantar pasien rujuk
keluar Rumah Sakit
Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan rumah sakit tujuan
Factor penyebab
Kesalahan pengertian antara dokter dan perawat mengenai
rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki oleh dokter
Kesalahan pengertian antara keluarga pasien dan perawat
mengenai rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki
oleh keluarga pasien
Solusi
Tanyakan dengan jelas rumah sakit mana yang dikehendaki
Konfirmasi ulang dengan menanyakan lokasi alamat rumah
sakutnya
26
Hubungi rumah sakit yang dimaksud sampaikan kondisi
pasien dengan motode SBAR
Formulir 1FORMAT LAPORAN INSIDEN KE TKPRS
Rumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLAPORAN INSIDEN KNC KTC KTD DAN KEJADIAN SENTINEL
I DATA PASIENNama No MR Ruangan
27
Umur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun 1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun 1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta 1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan 1048576 JAMKESMAS1048576 Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
II RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
2 Insiden 3 Kronologis Insiden 4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel (Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain(sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3 RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat Insiden
28
Lokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan SubspesialisasinyaLokasi kejadian (sebutkan)10Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang samaPembuat Laporan Penerima Laporan
29
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit dan
menjalankan amanah Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah
sakit yang mewajibkan rumah sakit untuk melaksanakan akreditasi dalam
rangka peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit minimal dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun sekali
Undang-Undang No 012 Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah
Sakit disebutkan bahwa akreditasi bertujuan meningkatkan keselamatan pasien
rumah sakit dan meningkatkan perlindungan bagi pasien masyarakat sumber
daya manusia rumah sakit dan rumah sakit sebagai institusi Sejak tahun 2012
akreditasi rumah sakit mulai beralih dan berorientasi pada paradigma baru
dimana penilaian akreditasi didasarkan pada pelayanan berfokus pada pasien
Keselamatan pasien menjadi indikator standar utama penilaian akreditasi baru
yang dikenal dengan akreditasi rumah sakit versi 2012 ini Dalam standar
akreditasi rumah sakit versi 2012 mencakup standar pelayanan berfokus pada
pasien standar manajemen rumah sakit sasaran keselamatan pasien di rumah
sakit dan standar program MDGs (Dirjen Bina Upaya Kesehatan 2012)
12 Rumusan masalah
1 Pengertian dari Pasien Safety
2 Tujuan Dari Pasien Safety
3 Bagaimana Standar Keselamatan Pasien Rumah Sakit pada Ruang Instlasi
Rawat Darurat
4
4 Bagaimana Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit Ruang Instlasi
Rawat Darurat
13 Tujuan
1 Mahasiswa mengetahui pengertian dari pasien safety
2 Mahasiswa mengetahui tujuan dari pasien safety
3 Mahasiswa mengetahui Standar Keselamatan Pasien Rumah Sakit pada
Ruang Instlasi Rawat Darurat
4 Mahasiswa mengetahui Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit pada
Ruang Instlasi Rawat Darurat
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Pengertian Pasien Safety
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Oleh karena itu
diperlukan komitmen tenaga medis untuk menjaga keselamatan pasien kompeten dan
etis dalam keperawatan(CNA 2002) Keselamatan pasien merupakan suatu sistem
yang sangat dibutuhkan mengingat saat ini banyak pasien yang dalam penanganannya
sangat memprihatikandengan adanya sistem ini diharapkan dapat meminimalisir
kesalahan dalam penanganan pasien baik pada pasien UGD rawat inap maupun pada
pasien poliklinik (PERSI2006)
Keselamatan pasien adalah suatu system dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman Hal ini termasuk asesmen resiko identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisis
insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko
6
Sedangkan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau situasi
yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm (penyakit cidera
cacat kematian dan lain-lain) yang tidak seharusnya terjadi
22 Tujuan Pasien Safety
Tujuan system ini adalah mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil Selain itu system keselamatan ini mempunyai tujuan agar
tercipta budaya keselamatan pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah
sakit terhadap pasien dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di
rumah sakit dan terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan
23 Standar Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Mengingat masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu
ditangani segera di rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan
pasien rumah sakit yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk
melaksanakan kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah
sakit dan penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah
Sakit Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu
1 Hak pasien
2 Mendidik pasien dan keluarga
7
3 Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4 Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien
5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
6 Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut
Standar I Hak pasien
Standar
Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang
rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya insiden
Kriteria
1 Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan
2 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan
3 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan secara jelas
dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan
pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya insiden
Standar II Mendidik pasien dan keluarga
Standar
8
Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tanggung
jawab pasien dalam asuhan pasien
Kriteria
Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan keterlibatan
pasien yang merupakan partner dalam proses pelayanan Karena itu di rumah sakit
harus ada sistem dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban
dan tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut
diharapkan pasien dan keluarga dapat
1 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur
2 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga
3 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti
4 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
5 Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit
6 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
7 Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan
Standar
Rumah Sakit menjamin keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan dan
menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan
9
Kriteria
1 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnosis perencanaan pelayanan tindakan pengobatan
rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
2 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien
dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh
tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan baik dan lancar
3 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi
untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan
sosial konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut
lainnya
4 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga
dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
Standar
Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisis secara
10
intensif insiden dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta
keselamatan pasien
Kriteria
1 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (desain) yang baik
mengacu pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan pasien petugas
pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktik bisnis yang sehat dan faktor-
faktor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan ldquoTujuh Langkah
Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
2 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang antara lain
terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen risiko utilisasi mutu
pelayanan keuangan
3 Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua
insiden dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
4 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis
untuk menentukan perubahan sistem yang diperlukan agar kinerja dan
keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
Standar
11
1 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program keselamatan pasien
secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquoTujuh Langkah Menuju
Keselamatan Pasien Rumah Sakit ldquo
2 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi risiko
keselamatan pasien dan program menekan atau mengurangi insiden
3 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit
dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan
pasien
4 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji
dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
5 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan
kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria
1 Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan pasien
2 Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden
3 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari
rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
4 Tersedia prosedur ldquocepat-tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan kepada
pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan
penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
12
5 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan
insiden termasuk penyediaan informasi yang benar dan jelas tentang Analisis
Akar Masalah ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) dan ldquoKejadian Sentinelrsquo
pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
6 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden misalnya
menangani ldquoKejadian Sentinelrdquo (Sentinel Event) atau kegiatan proaktif untuk
memperkecil risiko termasuk mekanisme untuk mendukung staf dalam kaitan
dengan ldquoKejadian Sentinelrdquo
7 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan
antar pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan antar
disiplin
8 Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan
perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien termasuk
evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
9 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria
objektif untuk mengevaluasi efektivitas perbaikan kinerja rumah sakit dan
keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasinya
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Standar
13
1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuksetiap
jabatan men cakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan
untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta mendukung
pendekatan interdisipliner dalam pelayanan pasien
Kriteria
1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan orientasi
bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien sesuai dengan tugasnya
masing-masing
2 Setiap rumah sakit harus mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap
kegiatan in-service training dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan
insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama
kelompok (teamwork) guna mendukung pendekatan interdisipliner dan
kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai
keselamatan pasien
Standar
1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi
keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
14
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat
Kriteria
1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses
manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang halhal terkait dengan
keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi
manajemen informasi yang ada
24 Sasaran Keselamatan Pasien di Instalasi Gawat Darurat
a Identifikasi pasien
Setiap akan melakukan tindakan petugas meminta pasien atau keluarga
pasien untuk menyebutkan nama umur dan alamatnya
Pasien IGD yang akan rawat inap dipasang gelang identitas di IGD berisi
nama tanggal lahir dan alamat pasien no rekam medis
Gelang merah muda (pink) untuk perempuan gelang biru muda untuk
laki-laki Gelang merah tua untuk pasien yang ada riwayat alergi obat atau
makanan sedangkan kuning untuk pasien dengan resiko jatuh
b Komunikasi yang efektif
Merupakan komunikasi diantara para petugas pemberi pelayanan yang
dilakukan dengan tepat waktu akurat lengkap jelas dan dapat dipahami oleh
15
penerima sehingga dapat mengurangi kesalahan dan menghasilkan perbaikan
untuk keselamatan pasien
Komunikasi efektuf dapat dilakukan secara verbal tertuliselectronic
Metode Komunikasi
SBAR (situasi background Assesment Recommendation)
Dilakukan saat
Melaporkan kondisi pasien kepada DPJP atau dokter konsulen
Serah terima pasien antar petugas kesehatan
TBAK (Tulis Baca Konfirmasi kembali)
Dilakukan saat
Menerima instruksi pertelepon atau lisan
Menerima pelaporan hasil tes kritis atau pemeriksaan cito
Menerima pelaporan nilai kritis
c Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu di Waspadai
Obat High Alert adalah obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi terdaftar
dalam kategori obat beresiko tinggi dapat menyebabkan cidera serius pada
pasien jika terjadi kesalahan dalam penggunaannya
Contoh
Electrolit pekat
KCl 746 inj (hanya IPI)
16
MgSO4 20 MgSO4 40 inj
Calcium Glukonas 10 inj
Natrium Bicarbonat 84 inj
NaCl 3 infuse (hanya IPI)
Injeksi Heparin (instalasi farmasi)
Obat kanker (instalasi farmasi)
Obat LASA atau NORUM (Look Alike Sound Alike atau nama obat rupa
mirip)
Obat high alen disimpan ditempat terpisah akses terbatas diberi label
High Alert
Electrolit paket diberi label orange obat LASA diberi label hijau
Penulisan Resep jangan menggunakan singkatan terutama untuk obat-
obat LASA
7 Benar Benar obat Benar Indikasi Benar Dosis Benar Waktu Benar
PasienBenar cara pemberian Benar dokumentasi
Pemberian obat High Alert kepada pasien
Sebelum perawat memberikan obat High Alert kepada pasien maka
perawat lain harus melakukan pemeriksaan kembali secara independen
Kesesuaian antara obat dan rekam medis atau instruksi dokter dan dengan
kardeks
Ketepatan perhitungan dosis obat
17
Identitas pasien
Obat High Alert infuse harus dipastikan
Ketepatan kecepatan infuse
Jika obat lebih dari satu tempelhan label nama obat pada syringe
pump dan disetiap ujung jalur selang
Setiap kali pasien pindah ruang rawat perawat pengantar menjelaskan
kepada perawat penerima pasien bahwa pasien mendapatkan obat
High Alert
d Kepastian Tepat Lokasi tepat prosedur tepat pasien operasi
Penandaan (Mark site) daerah operasi atau tindakan invasive
Dilakukan oleh dokter operator atau dokter yang didelegasikan
Operasi elektif rarr dilakukan diruang rawat inap
Operasi cito rarr IGD atau rawat inap
Pasien ODC rarr di Poliklinik
Menggunakan spidol permanen warna hitam untuk kulit putih dan warna
putih untuk kulit hitam
Lokasi operasi ditandai dengan lingkaran atau ditulis nama lengkap atau
inisial dokter yang akan melakukan tindakan
Proses proverifikasi
18
Dilakukan oleh tim bedah sebelum tindakan operasi atau invasive
dilakukan tujuannya
Memverifikasi lokasi prosedur dan pasien yang tepat
Memastikan bahwa semua dokumen foto rogten hasil pemeriksaan
yang relevan tersedia diberi label dan dipampang
Kapan dan dimana
Pada saat penjadwalan operasi (One Day Care)
Di ruangan atau IGD sebelum diantar ke IBS
Di IKO saat serah terima ke perawat IBS
Proses Time Out
Dilakukan di IBS oleh tim anastesi dan tim bedah terdiri dari
Sign In rarr sebelum pasien dibius
Time Out rarr sebelum pasien diinsisi
Sign Out rarr sebelum pasien keluar dari IBS
e Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Merupakan infeksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah sakit atau di
fasilitas kesehatan lain dimana pasien tidak ada atau tidak dalam masa
inkubasi termasuk infeksi didapat di rumah sakit tapi muncul setelah pulang
juga infeksi pada pelayanan kesehatan
Dilakukan dengan Hand Hygiene dan penggunaan alat pelindung diri (APD)
Yang wajib melakukan hand hygiene adalah
19
Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien misalnya dokter
perawat fisioterapi dan petugas kesehatan lain
Setiap orang yang tidak kontak langsung dengan pasien misalnya ahli
gizi farmasi dan petugas laboratorium
Setiap orang yang bekerja di rumah sakit
Lakukan 6 langkah cuci tangan yang benar setiap kali
Sebelum melakukan tindakan
Sesudah melakukan tindakan
Sebelum menyentuh cairan tubuh pasien
Sesudah menyentuh cairan tubuh pasien
Sevbelum dan sesudah menyentuh lingkungan sekitar pasien
Sediakan Alkohol Hand Rub atau Gel di area kerja
f Pengurangan resiko jatuh
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan pasien atau saksi mata yang
melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring atau
terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa
kehilangan kesadaran atau luka
Asesmen Faktor Risiko Jatuh
Factor risiko jatuh ada 2
Factor intrinsik
20
Diagnose dan perubahan fisik penyakit akut kelainan mental
TIA (Transien Ischemic Attack) kejang stroke hipotensi
ortostatik postur tubuh abnormal keterbatasan mobilitas
Obat dan interaksinya polifarmasi sedative antihipertensi
obat psikotropika anti depresan antiaritmia antikoagulan
diuretic dan laksatif
Kondisi mental atau penggunaan alcohol gangguan memori
atau kognitif gangguan mental impulsife ansietas delirium
keracunan
Karakteristik pasien usia jenis kelamin(resiko osteoporosis)
cacat gangguan keseimbangan defisit motorik penggunaan
alat bantu riwayat jatuh gangguan komunikasi
Factor ekstrinsik
Karakteristik lingkungan pencahayaan permukaan lantai
yang dapat mengakibatkan terpeleset perabotan tidak tertata
dengan baik posisi tempat tidur tinggi tempat tidur
terkuncitidak terkunci tidak ada alas kaki anti slip sarana
pendukung (bel pembatas tempat tidur) tidak tersedia kondisi
kursi rodaalat bantu kurang baik
21
Kapan dilakukan pengkajian
Marse Fall Scale untuk pasien dewasa
Humpty Dumpty untuk pasien anak
Sydney Scoring untuk pasien geriatri
Intervensi risiko jatuh standar pada dewasa (jika skor 25-50)
Tingkatkan observasi bantuan yang sesuai saat ambulasi
Keselamatan lingkungan ruangan tertata baik pencahayaan
cukup pintu tidak terkunci gunakan penghalang tempat tidur
dan roda dalam keadaan terkunci
Monitor kebutuhan pasien secara berkala (minimal tiap 2 jam
dalam 24 jam pertama)
Berikan edukasi untuk mencegah jatuh pada pasien dan
keluarga
Berikan brosur pencegahan jatuh
Alat bantu jalan dalam kondisi baik
Anjurkan pasien untuk mengenakan alas kaki yang tidak licin
Intervensi risiko jatuh tinggi pada orang dewasa (bila skor
ge51)
Pastikan gelang resiko jatuh berwarna kuning
22
Pasang tanda resiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda resiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
rodatiang infuse)
Lakukan intervensi resiko jatuh standar
Analisa cara berjalan
Pasien ditempatkan dekat dengan nurse station
Handrall mudah dijangkau pasien dan kokoh
Lantai kamar mandi dengan karpet anti sliptidak licin serta
anjurkan pasien menggunakan tempat duduk dikamar mandi
saat pasien mandi
Damping pasien bila ke kamar mandi jangan ditinggalkan
sendiri di toilet pintu kamar mandi jangan dikunci
Memberikan brosur edukasi risiko jatuh pada pasien dan
keluarganya
Intervensi risiko jatuh rendah pada anak (skor 7-11)
Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah dilengkapi
dengan penghalang dan roda terkunci
23
Ciptakan lingkungankamar cukup penerangan dan
pencahayaan
Anjurkan pasien untuk menggunakan alas kaki yang tidak
licin
Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi dan memberikan
bantuan jika dibutuhkan
Menempatkan pasien dekat nurse station dengan penerangan
yang cukup
Ciptakan lingkungan yang bebas dari peralatan yang
mengandung risiko
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh bagi pasien dan keluarganya
Interervensi jatuh tinggi pada anak (skor ge12)
Pakaikangelang risiko jatuh warna kuning
Pasang tanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda risiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
roda tiang infuse)
Lakukan intervensi risiko jatuh rendah
Lakukan observasi pasien minimal tiap 2 jam dalam 2 jam
pertama
24
Temani pasien pada saat mobilisasi
Tempatkan pasien pada tempat tidur yang disesuaikan dengan
perkembangan pasien
Tempatkan pasien yang memerlukan dengan nurse station
Pastikan pintu kamar tidak terkunci setiap saat
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah
Dokumentasikan semua prosedur yang dilakukan pada pasien
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh pada pasien dan keluarganya
Insiden kejadian kesalahan transportasi menjemput pasien
Kesalahan pada saat menjemput yang dimaksud adalah
kesalahan alamat salah rumah
Faktor penyebab
Informasi kurang jelas
Penerima telepon tidak paham lokasi jemputan
Solusi
Tanyakan dengan detail alamat dan lokasinya
Jika masih tidak paham konfirmasi ke teman perawat lainnya
yang lebih paham lokasi
25
Tanyakan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau ada
nomor telepon rumah
Konfirmasi telepon saat akan berangkat menjemput
Bawa handphone agar sewaktu-waktu dapat menghubungi
pihak keluarga pasien untuk konfirmasi ulang lokasi
pemandu jalan
Insiden kejadian kesalahan transportasi mengantar pasien rujuk
keluar Rumah Sakit
Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan rumah sakit tujuan
Factor penyebab
Kesalahan pengertian antara dokter dan perawat mengenai
rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki oleh dokter
Kesalahan pengertian antara keluarga pasien dan perawat
mengenai rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki
oleh keluarga pasien
Solusi
Tanyakan dengan jelas rumah sakit mana yang dikehendaki
Konfirmasi ulang dengan menanyakan lokasi alamat rumah
sakutnya
26
Hubungi rumah sakit yang dimaksud sampaikan kondisi
pasien dengan motode SBAR
Formulir 1FORMAT LAPORAN INSIDEN KE TKPRS
Rumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLAPORAN INSIDEN KNC KTC KTD DAN KEJADIAN SENTINEL
I DATA PASIENNama No MR Ruangan
27
Umur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun 1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun 1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta 1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan 1048576 JAMKESMAS1048576 Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
II RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
2 Insiden 3 Kronologis Insiden 4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel (Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain(sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3 RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat Insiden
28
Lokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan SubspesialisasinyaLokasi kejadian (sebutkan)10Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang samaPembuat Laporan Penerima Laporan
29
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
4 Bagaimana Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit Ruang Instlasi
Rawat Darurat
13 Tujuan
1 Mahasiswa mengetahui pengertian dari pasien safety
2 Mahasiswa mengetahui tujuan dari pasien safety
3 Mahasiswa mengetahui Standar Keselamatan Pasien Rumah Sakit pada
Ruang Instlasi Rawat Darurat
4 Mahasiswa mengetahui Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit pada
Ruang Instlasi Rawat Darurat
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Pengertian Pasien Safety
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Oleh karena itu
diperlukan komitmen tenaga medis untuk menjaga keselamatan pasien kompeten dan
etis dalam keperawatan(CNA 2002) Keselamatan pasien merupakan suatu sistem
yang sangat dibutuhkan mengingat saat ini banyak pasien yang dalam penanganannya
sangat memprihatikandengan adanya sistem ini diharapkan dapat meminimalisir
kesalahan dalam penanganan pasien baik pada pasien UGD rawat inap maupun pada
pasien poliklinik (PERSI2006)
Keselamatan pasien adalah suatu system dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman Hal ini termasuk asesmen resiko identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisis
insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko
6
Sedangkan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau situasi
yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm (penyakit cidera
cacat kematian dan lain-lain) yang tidak seharusnya terjadi
22 Tujuan Pasien Safety
Tujuan system ini adalah mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil Selain itu system keselamatan ini mempunyai tujuan agar
tercipta budaya keselamatan pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah
sakit terhadap pasien dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di
rumah sakit dan terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan
23 Standar Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Mengingat masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu
ditangani segera di rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan
pasien rumah sakit yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk
melaksanakan kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah
sakit dan penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah
Sakit Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu
1 Hak pasien
2 Mendidik pasien dan keluarga
7
3 Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4 Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien
5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
6 Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut
Standar I Hak pasien
Standar
Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang
rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya insiden
Kriteria
1 Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan
2 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan
3 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan secara jelas
dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan
pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya insiden
Standar II Mendidik pasien dan keluarga
Standar
8
Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tanggung
jawab pasien dalam asuhan pasien
Kriteria
Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan keterlibatan
pasien yang merupakan partner dalam proses pelayanan Karena itu di rumah sakit
harus ada sistem dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban
dan tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut
diharapkan pasien dan keluarga dapat
1 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur
2 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga
3 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti
4 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
5 Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit
6 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
7 Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan
Standar
Rumah Sakit menjamin keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan dan
menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan
9
Kriteria
1 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnosis perencanaan pelayanan tindakan pengobatan
rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
2 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien
dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh
tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan baik dan lancar
3 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi
untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan
sosial konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut
lainnya
4 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga
dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
Standar
Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisis secara
10
intensif insiden dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta
keselamatan pasien
Kriteria
1 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (desain) yang baik
mengacu pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan pasien petugas
pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktik bisnis yang sehat dan faktor-
faktor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan ldquoTujuh Langkah
Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
2 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang antara lain
terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen risiko utilisasi mutu
pelayanan keuangan
3 Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua
insiden dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
4 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis
untuk menentukan perubahan sistem yang diperlukan agar kinerja dan
keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
Standar
11
1 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program keselamatan pasien
secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquoTujuh Langkah Menuju
Keselamatan Pasien Rumah Sakit ldquo
2 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi risiko
keselamatan pasien dan program menekan atau mengurangi insiden
3 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit
dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan
pasien
4 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji
dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
5 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan
kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria
1 Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan pasien
2 Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden
3 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari
rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
4 Tersedia prosedur ldquocepat-tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan kepada
pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan
penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
12
5 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan
insiden termasuk penyediaan informasi yang benar dan jelas tentang Analisis
Akar Masalah ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) dan ldquoKejadian Sentinelrsquo
pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
6 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden misalnya
menangani ldquoKejadian Sentinelrdquo (Sentinel Event) atau kegiatan proaktif untuk
memperkecil risiko termasuk mekanisme untuk mendukung staf dalam kaitan
dengan ldquoKejadian Sentinelrdquo
7 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan
antar pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan antar
disiplin
8 Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan
perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien termasuk
evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
9 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria
objektif untuk mengevaluasi efektivitas perbaikan kinerja rumah sakit dan
keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasinya
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Standar
13
1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuksetiap
jabatan men cakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan
untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta mendukung
pendekatan interdisipliner dalam pelayanan pasien
Kriteria
1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan orientasi
bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien sesuai dengan tugasnya
masing-masing
2 Setiap rumah sakit harus mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap
kegiatan in-service training dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan
insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama
kelompok (teamwork) guna mendukung pendekatan interdisipliner dan
kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai
keselamatan pasien
Standar
1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi
keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
14
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat
Kriteria
1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses
manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang halhal terkait dengan
keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi
manajemen informasi yang ada
24 Sasaran Keselamatan Pasien di Instalasi Gawat Darurat
a Identifikasi pasien
Setiap akan melakukan tindakan petugas meminta pasien atau keluarga
pasien untuk menyebutkan nama umur dan alamatnya
Pasien IGD yang akan rawat inap dipasang gelang identitas di IGD berisi
nama tanggal lahir dan alamat pasien no rekam medis
Gelang merah muda (pink) untuk perempuan gelang biru muda untuk
laki-laki Gelang merah tua untuk pasien yang ada riwayat alergi obat atau
makanan sedangkan kuning untuk pasien dengan resiko jatuh
b Komunikasi yang efektif
Merupakan komunikasi diantara para petugas pemberi pelayanan yang
dilakukan dengan tepat waktu akurat lengkap jelas dan dapat dipahami oleh
15
penerima sehingga dapat mengurangi kesalahan dan menghasilkan perbaikan
untuk keselamatan pasien
Komunikasi efektuf dapat dilakukan secara verbal tertuliselectronic
Metode Komunikasi
SBAR (situasi background Assesment Recommendation)
Dilakukan saat
Melaporkan kondisi pasien kepada DPJP atau dokter konsulen
Serah terima pasien antar petugas kesehatan
TBAK (Tulis Baca Konfirmasi kembali)
Dilakukan saat
Menerima instruksi pertelepon atau lisan
Menerima pelaporan hasil tes kritis atau pemeriksaan cito
Menerima pelaporan nilai kritis
c Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu di Waspadai
Obat High Alert adalah obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi terdaftar
dalam kategori obat beresiko tinggi dapat menyebabkan cidera serius pada
pasien jika terjadi kesalahan dalam penggunaannya
Contoh
Electrolit pekat
KCl 746 inj (hanya IPI)
16
MgSO4 20 MgSO4 40 inj
Calcium Glukonas 10 inj
Natrium Bicarbonat 84 inj
NaCl 3 infuse (hanya IPI)
Injeksi Heparin (instalasi farmasi)
Obat kanker (instalasi farmasi)
Obat LASA atau NORUM (Look Alike Sound Alike atau nama obat rupa
mirip)
Obat high alen disimpan ditempat terpisah akses terbatas diberi label
High Alert
Electrolit paket diberi label orange obat LASA diberi label hijau
Penulisan Resep jangan menggunakan singkatan terutama untuk obat-
obat LASA
7 Benar Benar obat Benar Indikasi Benar Dosis Benar Waktu Benar
PasienBenar cara pemberian Benar dokumentasi
Pemberian obat High Alert kepada pasien
Sebelum perawat memberikan obat High Alert kepada pasien maka
perawat lain harus melakukan pemeriksaan kembali secara independen
Kesesuaian antara obat dan rekam medis atau instruksi dokter dan dengan
kardeks
Ketepatan perhitungan dosis obat
17
Identitas pasien
Obat High Alert infuse harus dipastikan
Ketepatan kecepatan infuse
Jika obat lebih dari satu tempelhan label nama obat pada syringe
pump dan disetiap ujung jalur selang
Setiap kali pasien pindah ruang rawat perawat pengantar menjelaskan
kepada perawat penerima pasien bahwa pasien mendapatkan obat
High Alert
d Kepastian Tepat Lokasi tepat prosedur tepat pasien operasi
Penandaan (Mark site) daerah operasi atau tindakan invasive
Dilakukan oleh dokter operator atau dokter yang didelegasikan
Operasi elektif rarr dilakukan diruang rawat inap
Operasi cito rarr IGD atau rawat inap
Pasien ODC rarr di Poliklinik
Menggunakan spidol permanen warna hitam untuk kulit putih dan warna
putih untuk kulit hitam
Lokasi operasi ditandai dengan lingkaran atau ditulis nama lengkap atau
inisial dokter yang akan melakukan tindakan
Proses proverifikasi
18
Dilakukan oleh tim bedah sebelum tindakan operasi atau invasive
dilakukan tujuannya
Memverifikasi lokasi prosedur dan pasien yang tepat
Memastikan bahwa semua dokumen foto rogten hasil pemeriksaan
yang relevan tersedia diberi label dan dipampang
Kapan dan dimana
Pada saat penjadwalan operasi (One Day Care)
Di ruangan atau IGD sebelum diantar ke IBS
Di IKO saat serah terima ke perawat IBS
Proses Time Out
Dilakukan di IBS oleh tim anastesi dan tim bedah terdiri dari
Sign In rarr sebelum pasien dibius
Time Out rarr sebelum pasien diinsisi
Sign Out rarr sebelum pasien keluar dari IBS
e Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Merupakan infeksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah sakit atau di
fasilitas kesehatan lain dimana pasien tidak ada atau tidak dalam masa
inkubasi termasuk infeksi didapat di rumah sakit tapi muncul setelah pulang
juga infeksi pada pelayanan kesehatan
Dilakukan dengan Hand Hygiene dan penggunaan alat pelindung diri (APD)
Yang wajib melakukan hand hygiene adalah
19
Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien misalnya dokter
perawat fisioterapi dan petugas kesehatan lain
Setiap orang yang tidak kontak langsung dengan pasien misalnya ahli
gizi farmasi dan petugas laboratorium
Setiap orang yang bekerja di rumah sakit
Lakukan 6 langkah cuci tangan yang benar setiap kali
Sebelum melakukan tindakan
Sesudah melakukan tindakan
Sebelum menyentuh cairan tubuh pasien
Sesudah menyentuh cairan tubuh pasien
Sevbelum dan sesudah menyentuh lingkungan sekitar pasien
Sediakan Alkohol Hand Rub atau Gel di area kerja
f Pengurangan resiko jatuh
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan pasien atau saksi mata yang
melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring atau
terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa
kehilangan kesadaran atau luka
Asesmen Faktor Risiko Jatuh
Factor risiko jatuh ada 2
Factor intrinsik
20
Diagnose dan perubahan fisik penyakit akut kelainan mental
TIA (Transien Ischemic Attack) kejang stroke hipotensi
ortostatik postur tubuh abnormal keterbatasan mobilitas
Obat dan interaksinya polifarmasi sedative antihipertensi
obat psikotropika anti depresan antiaritmia antikoagulan
diuretic dan laksatif
Kondisi mental atau penggunaan alcohol gangguan memori
atau kognitif gangguan mental impulsife ansietas delirium
keracunan
Karakteristik pasien usia jenis kelamin(resiko osteoporosis)
cacat gangguan keseimbangan defisit motorik penggunaan
alat bantu riwayat jatuh gangguan komunikasi
Factor ekstrinsik
Karakteristik lingkungan pencahayaan permukaan lantai
yang dapat mengakibatkan terpeleset perabotan tidak tertata
dengan baik posisi tempat tidur tinggi tempat tidur
terkuncitidak terkunci tidak ada alas kaki anti slip sarana
pendukung (bel pembatas tempat tidur) tidak tersedia kondisi
kursi rodaalat bantu kurang baik
21
Kapan dilakukan pengkajian
Marse Fall Scale untuk pasien dewasa
Humpty Dumpty untuk pasien anak
Sydney Scoring untuk pasien geriatri
Intervensi risiko jatuh standar pada dewasa (jika skor 25-50)
Tingkatkan observasi bantuan yang sesuai saat ambulasi
Keselamatan lingkungan ruangan tertata baik pencahayaan
cukup pintu tidak terkunci gunakan penghalang tempat tidur
dan roda dalam keadaan terkunci
Monitor kebutuhan pasien secara berkala (minimal tiap 2 jam
dalam 24 jam pertama)
Berikan edukasi untuk mencegah jatuh pada pasien dan
keluarga
Berikan brosur pencegahan jatuh
Alat bantu jalan dalam kondisi baik
Anjurkan pasien untuk mengenakan alas kaki yang tidak licin
Intervensi risiko jatuh tinggi pada orang dewasa (bila skor
ge51)
Pastikan gelang resiko jatuh berwarna kuning
22
Pasang tanda resiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda resiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
rodatiang infuse)
Lakukan intervensi resiko jatuh standar
Analisa cara berjalan
Pasien ditempatkan dekat dengan nurse station
Handrall mudah dijangkau pasien dan kokoh
Lantai kamar mandi dengan karpet anti sliptidak licin serta
anjurkan pasien menggunakan tempat duduk dikamar mandi
saat pasien mandi
Damping pasien bila ke kamar mandi jangan ditinggalkan
sendiri di toilet pintu kamar mandi jangan dikunci
Memberikan brosur edukasi risiko jatuh pada pasien dan
keluarganya
Intervensi risiko jatuh rendah pada anak (skor 7-11)
Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah dilengkapi
dengan penghalang dan roda terkunci
23
Ciptakan lingkungankamar cukup penerangan dan
pencahayaan
Anjurkan pasien untuk menggunakan alas kaki yang tidak
licin
Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi dan memberikan
bantuan jika dibutuhkan
Menempatkan pasien dekat nurse station dengan penerangan
yang cukup
Ciptakan lingkungan yang bebas dari peralatan yang
mengandung risiko
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh bagi pasien dan keluarganya
Interervensi jatuh tinggi pada anak (skor ge12)
Pakaikangelang risiko jatuh warna kuning
Pasang tanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda risiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
roda tiang infuse)
Lakukan intervensi risiko jatuh rendah
Lakukan observasi pasien minimal tiap 2 jam dalam 2 jam
pertama
24
Temani pasien pada saat mobilisasi
Tempatkan pasien pada tempat tidur yang disesuaikan dengan
perkembangan pasien
Tempatkan pasien yang memerlukan dengan nurse station
Pastikan pintu kamar tidak terkunci setiap saat
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah
Dokumentasikan semua prosedur yang dilakukan pada pasien
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh pada pasien dan keluarganya
Insiden kejadian kesalahan transportasi menjemput pasien
Kesalahan pada saat menjemput yang dimaksud adalah
kesalahan alamat salah rumah
Faktor penyebab
Informasi kurang jelas
Penerima telepon tidak paham lokasi jemputan
Solusi
Tanyakan dengan detail alamat dan lokasinya
Jika masih tidak paham konfirmasi ke teman perawat lainnya
yang lebih paham lokasi
25
Tanyakan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau ada
nomor telepon rumah
Konfirmasi telepon saat akan berangkat menjemput
Bawa handphone agar sewaktu-waktu dapat menghubungi
pihak keluarga pasien untuk konfirmasi ulang lokasi
pemandu jalan
Insiden kejadian kesalahan transportasi mengantar pasien rujuk
keluar Rumah Sakit
Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan rumah sakit tujuan
Factor penyebab
Kesalahan pengertian antara dokter dan perawat mengenai
rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki oleh dokter
Kesalahan pengertian antara keluarga pasien dan perawat
mengenai rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki
oleh keluarga pasien
Solusi
Tanyakan dengan jelas rumah sakit mana yang dikehendaki
Konfirmasi ulang dengan menanyakan lokasi alamat rumah
sakutnya
26
Hubungi rumah sakit yang dimaksud sampaikan kondisi
pasien dengan motode SBAR
Formulir 1FORMAT LAPORAN INSIDEN KE TKPRS
Rumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLAPORAN INSIDEN KNC KTC KTD DAN KEJADIAN SENTINEL
I DATA PASIENNama No MR Ruangan
27
Umur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun 1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun 1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta 1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan 1048576 JAMKESMAS1048576 Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
II RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
2 Insiden 3 Kronologis Insiden 4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel (Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain(sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3 RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat Insiden
28
Lokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan SubspesialisasinyaLokasi kejadian (sebutkan)10Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang samaPembuat Laporan Penerima Laporan
29
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Pengertian Pasien Safety
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Oleh karena itu
diperlukan komitmen tenaga medis untuk menjaga keselamatan pasien kompeten dan
etis dalam keperawatan(CNA 2002) Keselamatan pasien merupakan suatu sistem
yang sangat dibutuhkan mengingat saat ini banyak pasien yang dalam penanganannya
sangat memprihatikandengan adanya sistem ini diharapkan dapat meminimalisir
kesalahan dalam penanganan pasien baik pada pasien UGD rawat inap maupun pada
pasien poliklinik (PERSI2006)
Keselamatan pasien adalah suatu system dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman Hal ini termasuk asesmen resiko identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisis
insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko
6
Sedangkan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau situasi
yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm (penyakit cidera
cacat kematian dan lain-lain) yang tidak seharusnya terjadi
22 Tujuan Pasien Safety
Tujuan system ini adalah mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil Selain itu system keselamatan ini mempunyai tujuan agar
tercipta budaya keselamatan pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah
sakit terhadap pasien dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di
rumah sakit dan terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan
23 Standar Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Mengingat masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu
ditangani segera di rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan
pasien rumah sakit yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk
melaksanakan kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah
sakit dan penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah
Sakit Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu
1 Hak pasien
2 Mendidik pasien dan keluarga
7
3 Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4 Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien
5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
6 Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut
Standar I Hak pasien
Standar
Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang
rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya insiden
Kriteria
1 Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan
2 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan
3 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan secara jelas
dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan
pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya insiden
Standar II Mendidik pasien dan keluarga
Standar
8
Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tanggung
jawab pasien dalam asuhan pasien
Kriteria
Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan keterlibatan
pasien yang merupakan partner dalam proses pelayanan Karena itu di rumah sakit
harus ada sistem dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban
dan tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut
diharapkan pasien dan keluarga dapat
1 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur
2 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga
3 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti
4 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
5 Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit
6 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
7 Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan
Standar
Rumah Sakit menjamin keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan dan
menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan
9
Kriteria
1 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnosis perencanaan pelayanan tindakan pengobatan
rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
2 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien
dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh
tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan baik dan lancar
3 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi
untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan
sosial konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut
lainnya
4 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga
dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
Standar
Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisis secara
10
intensif insiden dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta
keselamatan pasien
Kriteria
1 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (desain) yang baik
mengacu pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan pasien petugas
pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktik bisnis yang sehat dan faktor-
faktor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan ldquoTujuh Langkah
Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
2 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang antara lain
terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen risiko utilisasi mutu
pelayanan keuangan
3 Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua
insiden dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
4 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis
untuk menentukan perubahan sistem yang diperlukan agar kinerja dan
keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
Standar
11
1 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program keselamatan pasien
secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquoTujuh Langkah Menuju
Keselamatan Pasien Rumah Sakit ldquo
2 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi risiko
keselamatan pasien dan program menekan atau mengurangi insiden
3 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit
dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan
pasien
4 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji
dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
5 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan
kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria
1 Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan pasien
2 Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden
3 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari
rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
4 Tersedia prosedur ldquocepat-tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan kepada
pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan
penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
12
5 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan
insiden termasuk penyediaan informasi yang benar dan jelas tentang Analisis
Akar Masalah ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) dan ldquoKejadian Sentinelrsquo
pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
6 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden misalnya
menangani ldquoKejadian Sentinelrdquo (Sentinel Event) atau kegiatan proaktif untuk
memperkecil risiko termasuk mekanisme untuk mendukung staf dalam kaitan
dengan ldquoKejadian Sentinelrdquo
7 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan
antar pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan antar
disiplin
8 Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan
perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien termasuk
evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
9 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria
objektif untuk mengevaluasi efektivitas perbaikan kinerja rumah sakit dan
keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasinya
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Standar
13
1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuksetiap
jabatan men cakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan
untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta mendukung
pendekatan interdisipliner dalam pelayanan pasien
Kriteria
1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan orientasi
bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien sesuai dengan tugasnya
masing-masing
2 Setiap rumah sakit harus mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap
kegiatan in-service training dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan
insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama
kelompok (teamwork) guna mendukung pendekatan interdisipliner dan
kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai
keselamatan pasien
Standar
1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi
keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
14
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat
Kriteria
1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses
manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang halhal terkait dengan
keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi
manajemen informasi yang ada
24 Sasaran Keselamatan Pasien di Instalasi Gawat Darurat
a Identifikasi pasien
Setiap akan melakukan tindakan petugas meminta pasien atau keluarga
pasien untuk menyebutkan nama umur dan alamatnya
Pasien IGD yang akan rawat inap dipasang gelang identitas di IGD berisi
nama tanggal lahir dan alamat pasien no rekam medis
Gelang merah muda (pink) untuk perempuan gelang biru muda untuk
laki-laki Gelang merah tua untuk pasien yang ada riwayat alergi obat atau
makanan sedangkan kuning untuk pasien dengan resiko jatuh
b Komunikasi yang efektif
Merupakan komunikasi diantara para petugas pemberi pelayanan yang
dilakukan dengan tepat waktu akurat lengkap jelas dan dapat dipahami oleh
15
penerima sehingga dapat mengurangi kesalahan dan menghasilkan perbaikan
untuk keselamatan pasien
Komunikasi efektuf dapat dilakukan secara verbal tertuliselectronic
Metode Komunikasi
SBAR (situasi background Assesment Recommendation)
Dilakukan saat
Melaporkan kondisi pasien kepada DPJP atau dokter konsulen
Serah terima pasien antar petugas kesehatan
TBAK (Tulis Baca Konfirmasi kembali)
Dilakukan saat
Menerima instruksi pertelepon atau lisan
Menerima pelaporan hasil tes kritis atau pemeriksaan cito
Menerima pelaporan nilai kritis
c Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu di Waspadai
Obat High Alert adalah obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi terdaftar
dalam kategori obat beresiko tinggi dapat menyebabkan cidera serius pada
pasien jika terjadi kesalahan dalam penggunaannya
Contoh
Electrolit pekat
KCl 746 inj (hanya IPI)
16
MgSO4 20 MgSO4 40 inj
Calcium Glukonas 10 inj
Natrium Bicarbonat 84 inj
NaCl 3 infuse (hanya IPI)
Injeksi Heparin (instalasi farmasi)
Obat kanker (instalasi farmasi)
Obat LASA atau NORUM (Look Alike Sound Alike atau nama obat rupa
mirip)
Obat high alen disimpan ditempat terpisah akses terbatas diberi label
High Alert
Electrolit paket diberi label orange obat LASA diberi label hijau
Penulisan Resep jangan menggunakan singkatan terutama untuk obat-
obat LASA
7 Benar Benar obat Benar Indikasi Benar Dosis Benar Waktu Benar
PasienBenar cara pemberian Benar dokumentasi
Pemberian obat High Alert kepada pasien
Sebelum perawat memberikan obat High Alert kepada pasien maka
perawat lain harus melakukan pemeriksaan kembali secara independen
Kesesuaian antara obat dan rekam medis atau instruksi dokter dan dengan
kardeks
Ketepatan perhitungan dosis obat
17
Identitas pasien
Obat High Alert infuse harus dipastikan
Ketepatan kecepatan infuse
Jika obat lebih dari satu tempelhan label nama obat pada syringe
pump dan disetiap ujung jalur selang
Setiap kali pasien pindah ruang rawat perawat pengantar menjelaskan
kepada perawat penerima pasien bahwa pasien mendapatkan obat
High Alert
d Kepastian Tepat Lokasi tepat prosedur tepat pasien operasi
Penandaan (Mark site) daerah operasi atau tindakan invasive
Dilakukan oleh dokter operator atau dokter yang didelegasikan
Operasi elektif rarr dilakukan diruang rawat inap
Operasi cito rarr IGD atau rawat inap
Pasien ODC rarr di Poliklinik
Menggunakan spidol permanen warna hitam untuk kulit putih dan warna
putih untuk kulit hitam
Lokasi operasi ditandai dengan lingkaran atau ditulis nama lengkap atau
inisial dokter yang akan melakukan tindakan
Proses proverifikasi
18
Dilakukan oleh tim bedah sebelum tindakan operasi atau invasive
dilakukan tujuannya
Memverifikasi lokasi prosedur dan pasien yang tepat
Memastikan bahwa semua dokumen foto rogten hasil pemeriksaan
yang relevan tersedia diberi label dan dipampang
Kapan dan dimana
Pada saat penjadwalan operasi (One Day Care)
Di ruangan atau IGD sebelum diantar ke IBS
Di IKO saat serah terima ke perawat IBS
Proses Time Out
Dilakukan di IBS oleh tim anastesi dan tim bedah terdiri dari
Sign In rarr sebelum pasien dibius
Time Out rarr sebelum pasien diinsisi
Sign Out rarr sebelum pasien keluar dari IBS
e Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Merupakan infeksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah sakit atau di
fasilitas kesehatan lain dimana pasien tidak ada atau tidak dalam masa
inkubasi termasuk infeksi didapat di rumah sakit tapi muncul setelah pulang
juga infeksi pada pelayanan kesehatan
Dilakukan dengan Hand Hygiene dan penggunaan alat pelindung diri (APD)
Yang wajib melakukan hand hygiene adalah
19
Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien misalnya dokter
perawat fisioterapi dan petugas kesehatan lain
Setiap orang yang tidak kontak langsung dengan pasien misalnya ahli
gizi farmasi dan petugas laboratorium
Setiap orang yang bekerja di rumah sakit
Lakukan 6 langkah cuci tangan yang benar setiap kali
Sebelum melakukan tindakan
Sesudah melakukan tindakan
Sebelum menyentuh cairan tubuh pasien
Sesudah menyentuh cairan tubuh pasien
Sevbelum dan sesudah menyentuh lingkungan sekitar pasien
Sediakan Alkohol Hand Rub atau Gel di area kerja
f Pengurangan resiko jatuh
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan pasien atau saksi mata yang
melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring atau
terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa
kehilangan kesadaran atau luka
Asesmen Faktor Risiko Jatuh
Factor risiko jatuh ada 2
Factor intrinsik
20
Diagnose dan perubahan fisik penyakit akut kelainan mental
TIA (Transien Ischemic Attack) kejang stroke hipotensi
ortostatik postur tubuh abnormal keterbatasan mobilitas
Obat dan interaksinya polifarmasi sedative antihipertensi
obat psikotropika anti depresan antiaritmia antikoagulan
diuretic dan laksatif
Kondisi mental atau penggunaan alcohol gangguan memori
atau kognitif gangguan mental impulsife ansietas delirium
keracunan
Karakteristik pasien usia jenis kelamin(resiko osteoporosis)
cacat gangguan keseimbangan defisit motorik penggunaan
alat bantu riwayat jatuh gangguan komunikasi
Factor ekstrinsik
Karakteristik lingkungan pencahayaan permukaan lantai
yang dapat mengakibatkan terpeleset perabotan tidak tertata
dengan baik posisi tempat tidur tinggi tempat tidur
terkuncitidak terkunci tidak ada alas kaki anti slip sarana
pendukung (bel pembatas tempat tidur) tidak tersedia kondisi
kursi rodaalat bantu kurang baik
21
Kapan dilakukan pengkajian
Marse Fall Scale untuk pasien dewasa
Humpty Dumpty untuk pasien anak
Sydney Scoring untuk pasien geriatri
Intervensi risiko jatuh standar pada dewasa (jika skor 25-50)
Tingkatkan observasi bantuan yang sesuai saat ambulasi
Keselamatan lingkungan ruangan tertata baik pencahayaan
cukup pintu tidak terkunci gunakan penghalang tempat tidur
dan roda dalam keadaan terkunci
Monitor kebutuhan pasien secara berkala (minimal tiap 2 jam
dalam 24 jam pertama)
Berikan edukasi untuk mencegah jatuh pada pasien dan
keluarga
Berikan brosur pencegahan jatuh
Alat bantu jalan dalam kondisi baik
Anjurkan pasien untuk mengenakan alas kaki yang tidak licin
Intervensi risiko jatuh tinggi pada orang dewasa (bila skor
ge51)
Pastikan gelang resiko jatuh berwarna kuning
22
Pasang tanda resiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda resiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
rodatiang infuse)
Lakukan intervensi resiko jatuh standar
Analisa cara berjalan
Pasien ditempatkan dekat dengan nurse station
Handrall mudah dijangkau pasien dan kokoh
Lantai kamar mandi dengan karpet anti sliptidak licin serta
anjurkan pasien menggunakan tempat duduk dikamar mandi
saat pasien mandi
Damping pasien bila ke kamar mandi jangan ditinggalkan
sendiri di toilet pintu kamar mandi jangan dikunci
Memberikan brosur edukasi risiko jatuh pada pasien dan
keluarganya
Intervensi risiko jatuh rendah pada anak (skor 7-11)
Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah dilengkapi
dengan penghalang dan roda terkunci
23
Ciptakan lingkungankamar cukup penerangan dan
pencahayaan
Anjurkan pasien untuk menggunakan alas kaki yang tidak
licin
Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi dan memberikan
bantuan jika dibutuhkan
Menempatkan pasien dekat nurse station dengan penerangan
yang cukup
Ciptakan lingkungan yang bebas dari peralatan yang
mengandung risiko
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh bagi pasien dan keluarganya
Interervensi jatuh tinggi pada anak (skor ge12)
Pakaikangelang risiko jatuh warna kuning
Pasang tanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda risiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
roda tiang infuse)
Lakukan intervensi risiko jatuh rendah
Lakukan observasi pasien minimal tiap 2 jam dalam 2 jam
pertama
24
Temani pasien pada saat mobilisasi
Tempatkan pasien pada tempat tidur yang disesuaikan dengan
perkembangan pasien
Tempatkan pasien yang memerlukan dengan nurse station
Pastikan pintu kamar tidak terkunci setiap saat
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah
Dokumentasikan semua prosedur yang dilakukan pada pasien
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh pada pasien dan keluarganya
Insiden kejadian kesalahan transportasi menjemput pasien
Kesalahan pada saat menjemput yang dimaksud adalah
kesalahan alamat salah rumah
Faktor penyebab
Informasi kurang jelas
Penerima telepon tidak paham lokasi jemputan
Solusi
Tanyakan dengan detail alamat dan lokasinya
Jika masih tidak paham konfirmasi ke teman perawat lainnya
yang lebih paham lokasi
25
Tanyakan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau ada
nomor telepon rumah
Konfirmasi telepon saat akan berangkat menjemput
Bawa handphone agar sewaktu-waktu dapat menghubungi
pihak keluarga pasien untuk konfirmasi ulang lokasi
pemandu jalan
Insiden kejadian kesalahan transportasi mengantar pasien rujuk
keluar Rumah Sakit
Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan rumah sakit tujuan
Factor penyebab
Kesalahan pengertian antara dokter dan perawat mengenai
rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki oleh dokter
Kesalahan pengertian antara keluarga pasien dan perawat
mengenai rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki
oleh keluarga pasien
Solusi
Tanyakan dengan jelas rumah sakit mana yang dikehendaki
Konfirmasi ulang dengan menanyakan lokasi alamat rumah
sakutnya
26
Hubungi rumah sakit yang dimaksud sampaikan kondisi
pasien dengan motode SBAR
Formulir 1FORMAT LAPORAN INSIDEN KE TKPRS
Rumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLAPORAN INSIDEN KNC KTC KTD DAN KEJADIAN SENTINEL
I DATA PASIENNama No MR Ruangan
27
Umur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun 1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun 1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta 1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan 1048576 JAMKESMAS1048576 Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
II RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
2 Insiden 3 Kronologis Insiden 4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel (Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain(sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3 RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat Insiden
28
Lokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan SubspesialisasinyaLokasi kejadian (sebutkan)10Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang samaPembuat Laporan Penerima Laporan
29
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
Sedangkan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau situasi
yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm (penyakit cidera
cacat kematian dan lain-lain) yang tidak seharusnya terjadi
22 Tujuan Pasien Safety
Tujuan system ini adalah mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil Selain itu system keselamatan ini mempunyai tujuan agar
tercipta budaya keselamatan pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah
sakit terhadap pasien dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di
rumah sakit dan terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan
23 Standar Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Mengingat masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu
ditangani segera di rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan
pasien rumah sakit yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk
melaksanakan kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah
sakit dan penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah
Sakit Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu
1 Hak pasien
2 Mendidik pasien dan keluarga
7
3 Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4 Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien
5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
6 Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut
Standar I Hak pasien
Standar
Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang
rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya insiden
Kriteria
1 Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan
2 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan
3 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan secara jelas
dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan
pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya insiden
Standar II Mendidik pasien dan keluarga
Standar
8
Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tanggung
jawab pasien dalam asuhan pasien
Kriteria
Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan keterlibatan
pasien yang merupakan partner dalam proses pelayanan Karena itu di rumah sakit
harus ada sistem dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban
dan tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut
diharapkan pasien dan keluarga dapat
1 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur
2 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga
3 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti
4 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
5 Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit
6 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
7 Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan
Standar
Rumah Sakit menjamin keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan dan
menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan
9
Kriteria
1 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnosis perencanaan pelayanan tindakan pengobatan
rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
2 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien
dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh
tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan baik dan lancar
3 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi
untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan
sosial konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut
lainnya
4 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga
dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
Standar
Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisis secara
10
intensif insiden dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta
keselamatan pasien
Kriteria
1 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (desain) yang baik
mengacu pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan pasien petugas
pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktik bisnis yang sehat dan faktor-
faktor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan ldquoTujuh Langkah
Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
2 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang antara lain
terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen risiko utilisasi mutu
pelayanan keuangan
3 Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua
insiden dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
4 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis
untuk menentukan perubahan sistem yang diperlukan agar kinerja dan
keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
Standar
11
1 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program keselamatan pasien
secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquoTujuh Langkah Menuju
Keselamatan Pasien Rumah Sakit ldquo
2 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi risiko
keselamatan pasien dan program menekan atau mengurangi insiden
3 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit
dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan
pasien
4 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji
dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
5 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan
kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria
1 Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan pasien
2 Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden
3 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari
rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
4 Tersedia prosedur ldquocepat-tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan kepada
pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan
penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
12
5 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan
insiden termasuk penyediaan informasi yang benar dan jelas tentang Analisis
Akar Masalah ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) dan ldquoKejadian Sentinelrsquo
pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
6 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden misalnya
menangani ldquoKejadian Sentinelrdquo (Sentinel Event) atau kegiatan proaktif untuk
memperkecil risiko termasuk mekanisme untuk mendukung staf dalam kaitan
dengan ldquoKejadian Sentinelrdquo
7 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan
antar pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan antar
disiplin
8 Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan
perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien termasuk
evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
9 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria
objektif untuk mengevaluasi efektivitas perbaikan kinerja rumah sakit dan
keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasinya
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Standar
13
1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuksetiap
jabatan men cakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan
untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta mendukung
pendekatan interdisipliner dalam pelayanan pasien
Kriteria
1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan orientasi
bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien sesuai dengan tugasnya
masing-masing
2 Setiap rumah sakit harus mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap
kegiatan in-service training dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan
insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama
kelompok (teamwork) guna mendukung pendekatan interdisipliner dan
kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai
keselamatan pasien
Standar
1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi
keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
14
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat
Kriteria
1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses
manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang halhal terkait dengan
keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi
manajemen informasi yang ada
24 Sasaran Keselamatan Pasien di Instalasi Gawat Darurat
a Identifikasi pasien
Setiap akan melakukan tindakan petugas meminta pasien atau keluarga
pasien untuk menyebutkan nama umur dan alamatnya
Pasien IGD yang akan rawat inap dipasang gelang identitas di IGD berisi
nama tanggal lahir dan alamat pasien no rekam medis
Gelang merah muda (pink) untuk perempuan gelang biru muda untuk
laki-laki Gelang merah tua untuk pasien yang ada riwayat alergi obat atau
makanan sedangkan kuning untuk pasien dengan resiko jatuh
b Komunikasi yang efektif
Merupakan komunikasi diantara para petugas pemberi pelayanan yang
dilakukan dengan tepat waktu akurat lengkap jelas dan dapat dipahami oleh
15
penerima sehingga dapat mengurangi kesalahan dan menghasilkan perbaikan
untuk keselamatan pasien
Komunikasi efektuf dapat dilakukan secara verbal tertuliselectronic
Metode Komunikasi
SBAR (situasi background Assesment Recommendation)
Dilakukan saat
Melaporkan kondisi pasien kepada DPJP atau dokter konsulen
Serah terima pasien antar petugas kesehatan
TBAK (Tulis Baca Konfirmasi kembali)
Dilakukan saat
Menerima instruksi pertelepon atau lisan
Menerima pelaporan hasil tes kritis atau pemeriksaan cito
Menerima pelaporan nilai kritis
c Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu di Waspadai
Obat High Alert adalah obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi terdaftar
dalam kategori obat beresiko tinggi dapat menyebabkan cidera serius pada
pasien jika terjadi kesalahan dalam penggunaannya
Contoh
Electrolit pekat
KCl 746 inj (hanya IPI)
16
MgSO4 20 MgSO4 40 inj
Calcium Glukonas 10 inj
Natrium Bicarbonat 84 inj
NaCl 3 infuse (hanya IPI)
Injeksi Heparin (instalasi farmasi)
Obat kanker (instalasi farmasi)
Obat LASA atau NORUM (Look Alike Sound Alike atau nama obat rupa
mirip)
Obat high alen disimpan ditempat terpisah akses terbatas diberi label
High Alert
Electrolit paket diberi label orange obat LASA diberi label hijau
Penulisan Resep jangan menggunakan singkatan terutama untuk obat-
obat LASA
7 Benar Benar obat Benar Indikasi Benar Dosis Benar Waktu Benar
PasienBenar cara pemberian Benar dokumentasi
Pemberian obat High Alert kepada pasien
Sebelum perawat memberikan obat High Alert kepada pasien maka
perawat lain harus melakukan pemeriksaan kembali secara independen
Kesesuaian antara obat dan rekam medis atau instruksi dokter dan dengan
kardeks
Ketepatan perhitungan dosis obat
17
Identitas pasien
Obat High Alert infuse harus dipastikan
Ketepatan kecepatan infuse
Jika obat lebih dari satu tempelhan label nama obat pada syringe
pump dan disetiap ujung jalur selang
Setiap kali pasien pindah ruang rawat perawat pengantar menjelaskan
kepada perawat penerima pasien bahwa pasien mendapatkan obat
High Alert
d Kepastian Tepat Lokasi tepat prosedur tepat pasien operasi
Penandaan (Mark site) daerah operasi atau tindakan invasive
Dilakukan oleh dokter operator atau dokter yang didelegasikan
Operasi elektif rarr dilakukan diruang rawat inap
Operasi cito rarr IGD atau rawat inap
Pasien ODC rarr di Poliklinik
Menggunakan spidol permanen warna hitam untuk kulit putih dan warna
putih untuk kulit hitam
Lokasi operasi ditandai dengan lingkaran atau ditulis nama lengkap atau
inisial dokter yang akan melakukan tindakan
Proses proverifikasi
18
Dilakukan oleh tim bedah sebelum tindakan operasi atau invasive
dilakukan tujuannya
Memverifikasi lokasi prosedur dan pasien yang tepat
Memastikan bahwa semua dokumen foto rogten hasil pemeriksaan
yang relevan tersedia diberi label dan dipampang
Kapan dan dimana
Pada saat penjadwalan operasi (One Day Care)
Di ruangan atau IGD sebelum diantar ke IBS
Di IKO saat serah terima ke perawat IBS
Proses Time Out
Dilakukan di IBS oleh tim anastesi dan tim bedah terdiri dari
Sign In rarr sebelum pasien dibius
Time Out rarr sebelum pasien diinsisi
Sign Out rarr sebelum pasien keluar dari IBS
e Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Merupakan infeksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah sakit atau di
fasilitas kesehatan lain dimana pasien tidak ada atau tidak dalam masa
inkubasi termasuk infeksi didapat di rumah sakit tapi muncul setelah pulang
juga infeksi pada pelayanan kesehatan
Dilakukan dengan Hand Hygiene dan penggunaan alat pelindung diri (APD)
Yang wajib melakukan hand hygiene adalah
19
Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien misalnya dokter
perawat fisioterapi dan petugas kesehatan lain
Setiap orang yang tidak kontak langsung dengan pasien misalnya ahli
gizi farmasi dan petugas laboratorium
Setiap orang yang bekerja di rumah sakit
Lakukan 6 langkah cuci tangan yang benar setiap kali
Sebelum melakukan tindakan
Sesudah melakukan tindakan
Sebelum menyentuh cairan tubuh pasien
Sesudah menyentuh cairan tubuh pasien
Sevbelum dan sesudah menyentuh lingkungan sekitar pasien
Sediakan Alkohol Hand Rub atau Gel di area kerja
f Pengurangan resiko jatuh
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan pasien atau saksi mata yang
melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring atau
terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa
kehilangan kesadaran atau luka
Asesmen Faktor Risiko Jatuh
Factor risiko jatuh ada 2
Factor intrinsik
20
Diagnose dan perubahan fisik penyakit akut kelainan mental
TIA (Transien Ischemic Attack) kejang stroke hipotensi
ortostatik postur tubuh abnormal keterbatasan mobilitas
Obat dan interaksinya polifarmasi sedative antihipertensi
obat psikotropika anti depresan antiaritmia antikoagulan
diuretic dan laksatif
Kondisi mental atau penggunaan alcohol gangguan memori
atau kognitif gangguan mental impulsife ansietas delirium
keracunan
Karakteristik pasien usia jenis kelamin(resiko osteoporosis)
cacat gangguan keseimbangan defisit motorik penggunaan
alat bantu riwayat jatuh gangguan komunikasi
Factor ekstrinsik
Karakteristik lingkungan pencahayaan permukaan lantai
yang dapat mengakibatkan terpeleset perabotan tidak tertata
dengan baik posisi tempat tidur tinggi tempat tidur
terkuncitidak terkunci tidak ada alas kaki anti slip sarana
pendukung (bel pembatas tempat tidur) tidak tersedia kondisi
kursi rodaalat bantu kurang baik
21
Kapan dilakukan pengkajian
Marse Fall Scale untuk pasien dewasa
Humpty Dumpty untuk pasien anak
Sydney Scoring untuk pasien geriatri
Intervensi risiko jatuh standar pada dewasa (jika skor 25-50)
Tingkatkan observasi bantuan yang sesuai saat ambulasi
Keselamatan lingkungan ruangan tertata baik pencahayaan
cukup pintu tidak terkunci gunakan penghalang tempat tidur
dan roda dalam keadaan terkunci
Monitor kebutuhan pasien secara berkala (minimal tiap 2 jam
dalam 24 jam pertama)
Berikan edukasi untuk mencegah jatuh pada pasien dan
keluarga
Berikan brosur pencegahan jatuh
Alat bantu jalan dalam kondisi baik
Anjurkan pasien untuk mengenakan alas kaki yang tidak licin
Intervensi risiko jatuh tinggi pada orang dewasa (bila skor
ge51)
Pastikan gelang resiko jatuh berwarna kuning
22
Pasang tanda resiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda resiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
rodatiang infuse)
Lakukan intervensi resiko jatuh standar
Analisa cara berjalan
Pasien ditempatkan dekat dengan nurse station
Handrall mudah dijangkau pasien dan kokoh
Lantai kamar mandi dengan karpet anti sliptidak licin serta
anjurkan pasien menggunakan tempat duduk dikamar mandi
saat pasien mandi
Damping pasien bila ke kamar mandi jangan ditinggalkan
sendiri di toilet pintu kamar mandi jangan dikunci
Memberikan brosur edukasi risiko jatuh pada pasien dan
keluarganya
Intervensi risiko jatuh rendah pada anak (skor 7-11)
Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah dilengkapi
dengan penghalang dan roda terkunci
23
Ciptakan lingkungankamar cukup penerangan dan
pencahayaan
Anjurkan pasien untuk menggunakan alas kaki yang tidak
licin
Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi dan memberikan
bantuan jika dibutuhkan
Menempatkan pasien dekat nurse station dengan penerangan
yang cukup
Ciptakan lingkungan yang bebas dari peralatan yang
mengandung risiko
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh bagi pasien dan keluarganya
Interervensi jatuh tinggi pada anak (skor ge12)
Pakaikangelang risiko jatuh warna kuning
Pasang tanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda risiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
roda tiang infuse)
Lakukan intervensi risiko jatuh rendah
Lakukan observasi pasien minimal tiap 2 jam dalam 2 jam
pertama
24
Temani pasien pada saat mobilisasi
Tempatkan pasien pada tempat tidur yang disesuaikan dengan
perkembangan pasien
Tempatkan pasien yang memerlukan dengan nurse station
Pastikan pintu kamar tidak terkunci setiap saat
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah
Dokumentasikan semua prosedur yang dilakukan pada pasien
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh pada pasien dan keluarganya
Insiden kejadian kesalahan transportasi menjemput pasien
Kesalahan pada saat menjemput yang dimaksud adalah
kesalahan alamat salah rumah
Faktor penyebab
Informasi kurang jelas
Penerima telepon tidak paham lokasi jemputan
Solusi
Tanyakan dengan detail alamat dan lokasinya
Jika masih tidak paham konfirmasi ke teman perawat lainnya
yang lebih paham lokasi
25
Tanyakan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau ada
nomor telepon rumah
Konfirmasi telepon saat akan berangkat menjemput
Bawa handphone agar sewaktu-waktu dapat menghubungi
pihak keluarga pasien untuk konfirmasi ulang lokasi
pemandu jalan
Insiden kejadian kesalahan transportasi mengantar pasien rujuk
keluar Rumah Sakit
Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan rumah sakit tujuan
Factor penyebab
Kesalahan pengertian antara dokter dan perawat mengenai
rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki oleh dokter
Kesalahan pengertian antara keluarga pasien dan perawat
mengenai rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki
oleh keluarga pasien
Solusi
Tanyakan dengan jelas rumah sakit mana yang dikehendaki
Konfirmasi ulang dengan menanyakan lokasi alamat rumah
sakutnya
26
Hubungi rumah sakit yang dimaksud sampaikan kondisi
pasien dengan motode SBAR
Formulir 1FORMAT LAPORAN INSIDEN KE TKPRS
Rumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLAPORAN INSIDEN KNC KTC KTD DAN KEJADIAN SENTINEL
I DATA PASIENNama No MR Ruangan
27
Umur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun 1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun 1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta 1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan 1048576 JAMKESMAS1048576 Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
II RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
2 Insiden 3 Kronologis Insiden 4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel (Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain(sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3 RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat Insiden
28
Lokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan SubspesialisasinyaLokasi kejadian (sebutkan)10Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang samaPembuat Laporan Penerima Laporan
29
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
3 Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4 Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien
5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
6 Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut
Standar I Hak pasien
Standar
Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang
rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya insiden
Kriteria
1 Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan
2 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan
3 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan secara jelas
dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan
pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya insiden
Standar II Mendidik pasien dan keluarga
Standar
8
Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tanggung
jawab pasien dalam asuhan pasien
Kriteria
Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan keterlibatan
pasien yang merupakan partner dalam proses pelayanan Karena itu di rumah sakit
harus ada sistem dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban
dan tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut
diharapkan pasien dan keluarga dapat
1 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur
2 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga
3 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti
4 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
5 Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit
6 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
7 Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan
Standar
Rumah Sakit menjamin keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan dan
menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan
9
Kriteria
1 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnosis perencanaan pelayanan tindakan pengobatan
rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
2 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien
dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh
tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan baik dan lancar
3 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi
untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan
sosial konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut
lainnya
4 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga
dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
Standar
Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisis secara
10
intensif insiden dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta
keselamatan pasien
Kriteria
1 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (desain) yang baik
mengacu pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan pasien petugas
pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktik bisnis yang sehat dan faktor-
faktor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan ldquoTujuh Langkah
Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
2 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang antara lain
terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen risiko utilisasi mutu
pelayanan keuangan
3 Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua
insiden dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
4 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis
untuk menentukan perubahan sistem yang diperlukan agar kinerja dan
keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
Standar
11
1 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program keselamatan pasien
secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquoTujuh Langkah Menuju
Keselamatan Pasien Rumah Sakit ldquo
2 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi risiko
keselamatan pasien dan program menekan atau mengurangi insiden
3 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit
dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan
pasien
4 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji
dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
5 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan
kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria
1 Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan pasien
2 Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden
3 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari
rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
4 Tersedia prosedur ldquocepat-tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan kepada
pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan
penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
12
5 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan
insiden termasuk penyediaan informasi yang benar dan jelas tentang Analisis
Akar Masalah ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) dan ldquoKejadian Sentinelrsquo
pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
6 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden misalnya
menangani ldquoKejadian Sentinelrdquo (Sentinel Event) atau kegiatan proaktif untuk
memperkecil risiko termasuk mekanisme untuk mendukung staf dalam kaitan
dengan ldquoKejadian Sentinelrdquo
7 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan
antar pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan antar
disiplin
8 Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan
perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien termasuk
evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
9 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria
objektif untuk mengevaluasi efektivitas perbaikan kinerja rumah sakit dan
keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasinya
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Standar
13
1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuksetiap
jabatan men cakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan
untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta mendukung
pendekatan interdisipliner dalam pelayanan pasien
Kriteria
1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan orientasi
bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien sesuai dengan tugasnya
masing-masing
2 Setiap rumah sakit harus mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap
kegiatan in-service training dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan
insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama
kelompok (teamwork) guna mendukung pendekatan interdisipliner dan
kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai
keselamatan pasien
Standar
1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi
keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
14
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat
Kriteria
1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses
manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang halhal terkait dengan
keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi
manajemen informasi yang ada
24 Sasaran Keselamatan Pasien di Instalasi Gawat Darurat
a Identifikasi pasien
Setiap akan melakukan tindakan petugas meminta pasien atau keluarga
pasien untuk menyebutkan nama umur dan alamatnya
Pasien IGD yang akan rawat inap dipasang gelang identitas di IGD berisi
nama tanggal lahir dan alamat pasien no rekam medis
Gelang merah muda (pink) untuk perempuan gelang biru muda untuk
laki-laki Gelang merah tua untuk pasien yang ada riwayat alergi obat atau
makanan sedangkan kuning untuk pasien dengan resiko jatuh
b Komunikasi yang efektif
Merupakan komunikasi diantara para petugas pemberi pelayanan yang
dilakukan dengan tepat waktu akurat lengkap jelas dan dapat dipahami oleh
15
penerima sehingga dapat mengurangi kesalahan dan menghasilkan perbaikan
untuk keselamatan pasien
Komunikasi efektuf dapat dilakukan secara verbal tertuliselectronic
Metode Komunikasi
SBAR (situasi background Assesment Recommendation)
Dilakukan saat
Melaporkan kondisi pasien kepada DPJP atau dokter konsulen
Serah terima pasien antar petugas kesehatan
TBAK (Tulis Baca Konfirmasi kembali)
Dilakukan saat
Menerima instruksi pertelepon atau lisan
Menerima pelaporan hasil tes kritis atau pemeriksaan cito
Menerima pelaporan nilai kritis
c Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu di Waspadai
Obat High Alert adalah obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi terdaftar
dalam kategori obat beresiko tinggi dapat menyebabkan cidera serius pada
pasien jika terjadi kesalahan dalam penggunaannya
Contoh
Electrolit pekat
KCl 746 inj (hanya IPI)
16
MgSO4 20 MgSO4 40 inj
Calcium Glukonas 10 inj
Natrium Bicarbonat 84 inj
NaCl 3 infuse (hanya IPI)
Injeksi Heparin (instalasi farmasi)
Obat kanker (instalasi farmasi)
Obat LASA atau NORUM (Look Alike Sound Alike atau nama obat rupa
mirip)
Obat high alen disimpan ditempat terpisah akses terbatas diberi label
High Alert
Electrolit paket diberi label orange obat LASA diberi label hijau
Penulisan Resep jangan menggunakan singkatan terutama untuk obat-
obat LASA
7 Benar Benar obat Benar Indikasi Benar Dosis Benar Waktu Benar
PasienBenar cara pemberian Benar dokumentasi
Pemberian obat High Alert kepada pasien
Sebelum perawat memberikan obat High Alert kepada pasien maka
perawat lain harus melakukan pemeriksaan kembali secara independen
Kesesuaian antara obat dan rekam medis atau instruksi dokter dan dengan
kardeks
Ketepatan perhitungan dosis obat
17
Identitas pasien
Obat High Alert infuse harus dipastikan
Ketepatan kecepatan infuse
Jika obat lebih dari satu tempelhan label nama obat pada syringe
pump dan disetiap ujung jalur selang
Setiap kali pasien pindah ruang rawat perawat pengantar menjelaskan
kepada perawat penerima pasien bahwa pasien mendapatkan obat
High Alert
d Kepastian Tepat Lokasi tepat prosedur tepat pasien operasi
Penandaan (Mark site) daerah operasi atau tindakan invasive
Dilakukan oleh dokter operator atau dokter yang didelegasikan
Operasi elektif rarr dilakukan diruang rawat inap
Operasi cito rarr IGD atau rawat inap
Pasien ODC rarr di Poliklinik
Menggunakan spidol permanen warna hitam untuk kulit putih dan warna
putih untuk kulit hitam
Lokasi operasi ditandai dengan lingkaran atau ditulis nama lengkap atau
inisial dokter yang akan melakukan tindakan
Proses proverifikasi
18
Dilakukan oleh tim bedah sebelum tindakan operasi atau invasive
dilakukan tujuannya
Memverifikasi lokasi prosedur dan pasien yang tepat
Memastikan bahwa semua dokumen foto rogten hasil pemeriksaan
yang relevan tersedia diberi label dan dipampang
Kapan dan dimana
Pada saat penjadwalan operasi (One Day Care)
Di ruangan atau IGD sebelum diantar ke IBS
Di IKO saat serah terima ke perawat IBS
Proses Time Out
Dilakukan di IBS oleh tim anastesi dan tim bedah terdiri dari
Sign In rarr sebelum pasien dibius
Time Out rarr sebelum pasien diinsisi
Sign Out rarr sebelum pasien keluar dari IBS
e Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Merupakan infeksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah sakit atau di
fasilitas kesehatan lain dimana pasien tidak ada atau tidak dalam masa
inkubasi termasuk infeksi didapat di rumah sakit tapi muncul setelah pulang
juga infeksi pada pelayanan kesehatan
Dilakukan dengan Hand Hygiene dan penggunaan alat pelindung diri (APD)
Yang wajib melakukan hand hygiene adalah
19
Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien misalnya dokter
perawat fisioterapi dan petugas kesehatan lain
Setiap orang yang tidak kontak langsung dengan pasien misalnya ahli
gizi farmasi dan petugas laboratorium
Setiap orang yang bekerja di rumah sakit
Lakukan 6 langkah cuci tangan yang benar setiap kali
Sebelum melakukan tindakan
Sesudah melakukan tindakan
Sebelum menyentuh cairan tubuh pasien
Sesudah menyentuh cairan tubuh pasien
Sevbelum dan sesudah menyentuh lingkungan sekitar pasien
Sediakan Alkohol Hand Rub atau Gel di area kerja
f Pengurangan resiko jatuh
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan pasien atau saksi mata yang
melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring atau
terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa
kehilangan kesadaran atau luka
Asesmen Faktor Risiko Jatuh
Factor risiko jatuh ada 2
Factor intrinsik
20
Diagnose dan perubahan fisik penyakit akut kelainan mental
TIA (Transien Ischemic Attack) kejang stroke hipotensi
ortostatik postur tubuh abnormal keterbatasan mobilitas
Obat dan interaksinya polifarmasi sedative antihipertensi
obat psikotropika anti depresan antiaritmia antikoagulan
diuretic dan laksatif
Kondisi mental atau penggunaan alcohol gangguan memori
atau kognitif gangguan mental impulsife ansietas delirium
keracunan
Karakteristik pasien usia jenis kelamin(resiko osteoporosis)
cacat gangguan keseimbangan defisit motorik penggunaan
alat bantu riwayat jatuh gangguan komunikasi
Factor ekstrinsik
Karakteristik lingkungan pencahayaan permukaan lantai
yang dapat mengakibatkan terpeleset perabotan tidak tertata
dengan baik posisi tempat tidur tinggi tempat tidur
terkuncitidak terkunci tidak ada alas kaki anti slip sarana
pendukung (bel pembatas tempat tidur) tidak tersedia kondisi
kursi rodaalat bantu kurang baik
21
Kapan dilakukan pengkajian
Marse Fall Scale untuk pasien dewasa
Humpty Dumpty untuk pasien anak
Sydney Scoring untuk pasien geriatri
Intervensi risiko jatuh standar pada dewasa (jika skor 25-50)
Tingkatkan observasi bantuan yang sesuai saat ambulasi
Keselamatan lingkungan ruangan tertata baik pencahayaan
cukup pintu tidak terkunci gunakan penghalang tempat tidur
dan roda dalam keadaan terkunci
Monitor kebutuhan pasien secara berkala (minimal tiap 2 jam
dalam 24 jam pertama)
Berikan edukasi untuk mencegah jatuh pada pasien dan
keluarga
Berikan brosur pencegahan jatuh
Alat bantu jalan dalam kondisi baik
Anjurkan pasien untuk mengenakan alas kaki yang tidak licin
Intervensi risiko jatuh tinggi pada orang dewasa (bila skor
ge51)
Pastikan gelang resiko jatuh berwarna kuning
22
Pasang tanda resiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda resiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
rodatiang infuse)
Lakukan intervensi resiko jatuh standar
Analisa cara berjalan
Pasien ditempatkan dekat dengan nurse station
Handrall mudah dijangkau pasien dan kokoh
Lantai kamar mandi dengan karpet anti sliptidak licin serta
anjurkan pasien menggunakan tempat duduk dikamar mandi
saat pasien mandi
Damping pasien bila ke kamar mandi jangan ditinggalkan
sendiri di toilet pintu kamar mandi jangan dikunci
Memberikan brosur edukasi risiko jatuh pada pasien dan
keluarganya
Intervensi risiko jatuh rendah pada anak (skor 7-11)
Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah dilengkapi
dengan penghalang dan roda terkunci
23
Ciptakan lingkungankamar cukup penerangan dan
pencahayaan
Anjurkan pasien untuk menggunakan alas kaki yang tidak
licin
Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi dan memberikan
bantuan jika dibutuhkan
Menempatkan pasien dekat nurse station dengan penerangan
yang cukup
Ciptakan lingkungan yang bebas dari peralatan yang
mengandung risiko
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh bagi pasien dan keluarganya
Interervensi jatuh tinggi pada anak (skor ge12)
Pakaikangelang risiko jatuh warna kuning
Pasang tanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda risiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
roda tiang infuse)
Lakukan intervensi risiko jatuh rendah
Lakukan observasi pasien minimal tiap 2 jam dalam 2 jam
pertama
24
Temani pasien pada saat mobilisasi
Tempatkan pasien pada tempat tidur yang disesuaikan dengan
perkembangan pasien
Tempatkan pasien yang memerlukan dengan nurse station
Pastikan pintu kamar tidak terkunci setiap saat
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah
Dokumentasikan semua prosedur yang dilakukan pada pasien
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh pada pasien dan keluarganya
Insiden kejadian kesalahan transportasi menjemput pasien
Kesalahan pada saat menjemput yang dimaksud adalah
kesalahan alamat salah rumah
Faktor penyebab
Informasi kurang jelas
Penerima telepon tidak paham lokasi jemputan
Solusi
Tanyakan dengan detail alamat dan lokasinya
Jika masih tidak paham konfirmasi ke teman perawat lainnya
yang lebih paham lokasi
25
Tanyakan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau ada
nomor telepon rumah
Konfirmasi telepon saat akan berangkat menjemput
Bawa handphone agar sewaktu-waktu dapat menghubungi
pihak keluarga pasien untuk konfirmasi ulang lokasi
pemandu jalan
Insiden kejadian kesalahan transportasi mengantar pasien rujuk
keluar Rumah Sakit
Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan rumah sakit tujuan
Factor penyebab
Kesalahan pengertian antara dokter dan perawat mengenai
rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki oleh dokter
Kesalahan pengertian antara keluarga pasien dan perawat
mengenai rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki
oleh keluarga pasien
Solusi
Tanyakan dengan jelas rumah sakit mana yang dikehendaki
Konfirmasi ulang dengan menanyakan lokasi alamat rumah
sakutnya
26
Hubungi rumah sakit yang dimaksud sampaikan kondisi
pasien dengan motode SBAR
Formulir 1FORMAT LAPORAN INSIDEN KE TKPRS
Rumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLAPORAN INSIDEN KNC KTC KTD DAN KEJADIAN SENTINEL
I DATA PASIENNama No MR Ruangan
27
Umur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun 1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun 1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta 1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan 1048576 JAMKESMAS1048576 Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
II RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
2 Insiden 3 Kronologis Insiden 4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel (Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain(sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3 RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat Insiden
28
Lokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan SubspesialisasinyaLokasi kejadian (sebutkan)10Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang samaPembuat Laporan Penerima Laporan
29
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tanggung
jawab pasien dalam asuhan pasien
Kriteria
Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan keterlibatan
pasien yang merupakan partner dalam proses pelayanan Karena itu di rumah sakit
harus ada sistem dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban
dan tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut
diharapkan pasien dan keluarga dapat
1 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur
2 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga
3 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti
4 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
5 Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit
6 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
7 Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan
Standar
Rumah Sakit menjamin keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan dan
menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan
9
Kriteria
1 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnosis perencanaan pelayanan tindakan pengobatan
rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
2 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien
dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh
tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan baik dan lancar
3 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi
untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan
sosial konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut
lainnya
4 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga
dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
Standar
Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisis secara
10
intensif insiden dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta
keselamatan pasien
Kriteria
1 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (desain) yang baik
mengacu pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan pasien petugas
pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktik bisnis yang sehat dan faktor-
faktor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan ldquoTujuh Langkah
Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
2 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang antara lain
terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen risiko utilisasi mutu
pelayanan keuangan
3 Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua
insiden dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
4 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis
untuk menentukan perubahan sistem yang diperlukan agar kinerja dan
keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
Standar
11
1 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program keselamatan pasien
secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquoTujuh Langkah Menuju
Keselamatan Pasien Rumah Sakit ldquo
2 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi risiko
keselamatan pasien dan program menekan atau mengurangi insiden
3 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit
dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan
pasien
4 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji
dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
5 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan
kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria
1 Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan pasien
2 Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden
3 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari
rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
4 Tersedia prosedur ldquocepat-tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan kepada
pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan
penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
12
5 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan
insiden termasuk penyediaan informasi yang benar dan jelas tentang Analisis
Akar Masalah ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) dan ldquoKejadian Sentinelrsquo
pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
6 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden misalnya
menangani ldquoKejadian Sentinelrdquo (Sentinel Event) atau kegiatan proaktif untuk
memperkecil risiko termasuk mekanisme untuk mendukung staf dalam kaitan
dengan ldquoKejadian Sentinelrdquo
7 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan
antar pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan antar
disiplin
8 Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan
perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien termasuk
evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
9 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria
objektif untuk mengevaluasi efektivitas perbaikan kinerja rumah sakit dan
keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasinya
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Standar
13
1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuksetiap
jabatan men cakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan
untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta mendukung
pendekatan interdisipliner dalam pelayanan pasien
Kriteria
1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan orientasi
bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien sesuai dengan tugasnya
masing-masing
2 Setiap rumah sakit harus mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap
kegiatan in-service training dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan
insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama
kelompok (teamwork) guna mendukung pendekatan interdisipliner dan
kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai
keselamatan pasien
Standar
1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi
keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
14
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat
Kriteria
1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses
manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang halhal terkait dengan
keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi
manajemen informasi yang ada
24 Sasaran Keselamatan Pasien di Instalasi Gawat Darurat
a Identifikasi pasien
Setiap akan melakukan tindakan petugas meminta pasien atau keluarga
pasien untuk menyebutkan nama umur dan alamatnya
Pasien IGD yang akan rawat inap dipasang gelang identitas di IGD berisi
nama tanggal lahir dan alamat pasien no rekam medis
Gelang merah muda (pink) untuk perempuan gelang biru muda untuk
laki-laki Gelang merah tua untuk pasien yang ada riwayat alergi obat atau
makanan sedangkan kuning untuk pasien dengan resiko jatuh
b Komunikasi yang efektif
Merupakan komunikasi diantara para petugas pemberi pelayanan yang
dilakukan dengan tepat waktu akurat lengkap jelas dan dapat dipahami oleh
15
penerima sehingga dapat mengurangi kesalahan dan menghasilkan perbaikan
untuk keselamatan pasien
Komunikasi efektuf dapat dilakukan secara verbal tertuliselectronic
Metode Komunikasi
SBAR (situasi background Assesment Recommendation)
Dilakukan saat
Melaporkan kondisi pasien kepada DPJP atau dokter konsulen
Serah terima pasien antar petugas kesehatan
TBAK (Tulis Baca Konfirmasi kembali)
Dilakukan saat
Menerima instruksi pertelepon atau lisan
Menerima pelaporan hasil tes kritis atau pemeriksaan cito
Menerima pelaporan nilai kritis
c Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu di Waspadai
Obat High Alert adalah obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi terdaftar
dalam kategori obat beresiko tinggi dapat menyebabkan cidera serius pada
pasien jika terjadi kesalahan dalam penggunaannya
Contoh
Electrolit pekat
KCl 746 inj (hanya IPI)
16
MgSO4 20 MgSO4 40 inj
Calcium Glukonas 10 inj
Natrium Bicarbonat 84 inj
NaCl 3 infuse (hanya IPI)
Injeksi Heparin (instalasi farmasi)
Obat kanker (instalasi farmasi)
Obat LASA atau NORUM (Look Alike Sound Alike atau nama obat rupa
mirip)
Obat high alen disimpan ditempat terpisah akses terbatas diberi label
High Alert
Electrolit paket diberi label orange obat LASA diberi label hijau
Penulisan Resep jangan menggunakan singkatan terutama untuk obat-
obat LASA
7 Benar Benar obat Benar Indikasi Benar Dosis Benar Waktu Benar
PasienBenar cara pemberian Benar dokumentasi
Pemberian obat High Alert kepada pasien
Sebelum perawat memberikan obat High Alert kepada pasien maka
perawat lain harus melakukan pemeriksaan kembali secara independen
Kesesuaian antara obat dan rekam medis atau instruksi dokter dan dengan
kardeks
Ketepatan perhitungan dosis obat
17
Identitas pasien
Obat High Alert infuse harus dipastikan
Ketepatan kecepatan infuse
Jika obat lebih dari satu tempelhan label nama obat pada syringe
pump dan disetiap ujung jalur selang
Setiap kali pasien pindah ruang rawat perawat pengantar menjelaskan
kepada perawat penerima pasien bahwa pasien mendapatkan obat
High Alert
d Kepastian Tepat Lokasi tepat prosedur tepat pasien operasi
Penandaan (Mark site) daerah operasi atau tindakan invasive
Dilakukan oleh dokter operator atau dokter yang didelegasikan
Operasi elektif rarr dilakukan diruang rawat inap
Operasi cito rarr IGD atau rawat inap
Pasien ODC rarr di Poliklinik
Menggunakan spidol permanen warna hitam untuk kulit putih dan warna
putih untuk kulit hitam
Lokasi operasi ditandai dengan lingkaran atau ditulis nama lengkap atau
inisial dokter yang akan melakukan tindakan
Proses proverifikasi
18
Dilakukan oleh tim bedah sebelum tindakan operasi atau invasive
dilakukan tujuannya
Memverifikasi lokasi prosedur dan pasien yang tepat
Memastikan bahwa semua dokumen foto rogten hasil pemeriksaan
yang relevan tersedia diberi label dan dipampang
Kapan dan dimana
Pada saat penjadwalan operasi (One Day Care)
Di ruangan atau IGD sebelum diantar ke IBS
Di IKO saat serah terima ke perawat IBS
Proses Time Out
Dilakukan di IBS oleh tim anastesi dan tim bedah terdiri dari
Sign In rarr sebelum pasien dibius
Time Out rarr sebelum pasien diinsisi
Sign Out rarr sebelum pasien keluar dari IBS
e Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Merupakan infeksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah sakit atau di
fasilitas kesehatan lain dimana pasien tidak ada atau tidak dalam masa
inkubasi termasuk infeksi didapat di rumah sakit tapi muncul setelah pulang
juga infeksi pada pelayanan kesehatan
Dilakukan dengan Hand Hygiene dan penggunaan alat pelindung diri (APD)
Yang wajib melakukan hand hygiene adalah
19
Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien misalnya dokter
perawat fisioterapi dan petugas kesehatan lain
Setiap orang yang tidak kontak langsung dengan pasien misalnya ahli
gizi farmasi dan petugas laboratorium
Setiap orang yang bekerja di rumah sakit
Lakukan 6 langkah cuci tangan yang benar setiap kali
Sebelum melakukan tindakan
Sesudah melakukan tindakan
Sebelum menyentuh cairan tubuh pasien
Sesudah menyentuh cairan tubuh pasien
Sevbelum dan sesudah menyentuh lingkungan sekitar pasien
Sediakan Alkohol Hand Rub atau Gel di area kerja
f Pengurangan resiko jatuh
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan pasien atau saksi mata yang
melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring atau
terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa
kehilangan kesadaran atau luka
Asesmen Faktor Risiko Jatuh
Factor risiko jatuh ada 2
Factor intrinsik
20
Diagnose dan perubahan fisik penyakit akut kelainan mental
TIA (Transien Ischemic Attack) kejang stroke hipotensi
ortostatik postur tubuh abnormal keterbatasan mobilitas
Obat dan interaksinya polifarmasi sedative antihipertensi
obat psikotropika anti depresan antiaritmia antikoagulan
diuretic dan laksatif
Kondisi mental atau penggunaan alcohol gangguan memori
atau kognitif gangguan mental impulsife ansietas delirium
keracunan
Karakteristik pasien usia jenis kelamin(resiko osteoporosis)
cacat gangguan keseimbangan defisit motorik penggunaan
alat bantu riwayat jatuh gangguan komunikasi
Factor ekstrinsik
Karakteristik lingkungan pencahayaan permukaan lantai
yang dapat mengakibatkan terpeleset perabotan tidak tertata
dengan baik posisi tempat tidur tinggi tempat tidur
terkuncitidak terkunci tidak ada alas kaki anti slip sarana
pendukung (bel pembatas tempat tidur) tidak tersedia kondisi
kursi rodaalat bantu kurang baik
21
Kapan dilakukan pengkajian
Marse Fall Scale untuk pasien dewasa
Humpty Dumpty untuk pasien anak
Sydney Scoring untuk pasien geriatri
Intervensi risiko jatuh standar pada dewasa (jika skor 25-50)
Tingkatkan observasi bantuan yang sesuai saat ambulasi
Keselamatan lingkungan ruangan tertata baik pencahayaan
cukup pintu tidak terkunci gunakan penghalang tempat tidur
dan roda dalam keadaan terkunci
Monitor kebutuhan pasien secara berkala (minimal tiap 2 jam
dalam 24 jam pertama)
Berikan edukasi untuk mencegah jatuh pada pasien dan
keluarga
Berikan brosur pencegahan jatuh
Alat bantu jalan dalam kondisi baik
Anjurkan pasien untuk mengenakan alas kaki yang tidak licin
Intervensi risiko jatuh tinggi pada orang dewasa (bila skor
ge51)
Pastikan gelang resiko jatuh berwarna kuning
22
Pasang tanda resiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda resiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
rodatiang infuse)
Lakukan intervensi resiko jatuh standar
Analisa cara berjalan
Pasien ditempatkan dekat dengan nurse station
Handrall mudah dijangkau pasien dan kokoh
Lantai kamar mandi dengan karpet anti sliptidak licin serta
anjurkan pasien menggunakan tempat duduk dikamar mandi
saat pasien mandi
Damping pasien bila ke kamar mandi jangan ditinggalkan
sendiri di toilet pintu kamar mandi jangan dikunci
Memberikan brosur edukasi risiko jatuh pada pasien dan
keluarganya
Intervensi risiko jatuh rendah pada anak (skor 7-11)
Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah dilengkapi
dengan penghalang dan roda terkunci
23
Ciptakan lingkungankamar cukup penerangan dan
pencahayaan
Anjurkan pasien untuk menggunakan alas kaki yang tidak
licin
Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi dan memberikan
bantuan jika dibutuhkan
Menempatkan pasien dekat nurse station dengan penerangan
yang cukup
Ciptakan lingkungan yang bebas dari peralatan yang
mengandung risiko
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh bagi pasien dan keluarganya
Interervensi jatuh tinggi pada anak (skor ge12)
Pakaikangelang risiko jatuh warna kuning
Pasang tanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda risiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
roda tiang infuse)
Lakukan intervensi risiko jatuh rendah
Lakukan observasi pasien minimal tiap 2 jam dalam 2 jam
pertama
24
Temani pasien pada saat mobilisasi
Tempatkan pasien pada tempat tidur yang disesuaikan dengan
perkembangan pasien
Tempatkan pasien yang memerlukan dengan nurse station
Pastikan pintu kamar tidak terkunci setiap saat
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah
Dokumentasikan semua prosedur yang dilakukan pada pasien
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh pada pasien dan keluarganya
Insiden kejadian kesalahan transportasi menjemput pasien
Kesalahan pada saat menjemput yang dimaksud adalah
kesalahan alamat salah rumah
Faktor penyebab
Informasi kurang jelas
Penerima telepon tidak paham lokasi jemputan
Solusi
Tanyakan dengan detail alamat dan lokasinya
Jika masih tidak paham konfirmasi ke teman perawat lainnya
yang lebih paham lokasi
25
Tanyakan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau ada
nomor telepon rumah
Konfirmasi telepon saat akan berangkat menjemput
Bawa handphone agar sewaktu-waktu dapat menghubungi
pihak keluarga pasien untuk konfirmasi ulang lokasi
pemandu jalan
Insiden kejadian kesalahan transportasi mengantar pasien rujuk
keluar Rumah Sakit
Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan rumah sakit tujuan
Factor penyebab
Kesalahan pengertian antara dokter dan perawat mengenai
rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki oleh dokter
Kesalahan pengertian antara keluarga pasien dan perawat
mengenai rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki
oleh keluarga pasien
Solusi
Tanyakan dengan jelas rumah sakit mana yang dikehendaki
Konfirmasi ulang dengan menanyakan lokasi alamat rumah
sakutnya
26
Hubungi rumah sakit yang dimaksud sampaikan kondisi
pasien dengan motode SBAR
Formulir 1FORMAT LAPORAN INSIDEN KE TKPRS
Rumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLAPORAN INSIDEN KNC KTC KTD DAN KEJADIAN SENTINEL
I DATA PASIENNama No MR Ruangan
27
Umur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun 1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun 1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta 1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan 1048576 JAMKESMAS1048576 Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
II RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
2 Insiden 3 Kronologis Insiden 4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel (Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain(sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3 RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat Insiden
28
Lokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan SubspesialisasinyaLokasi kejadian (sebutkan)10Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang samaPembuat Laporan Penerima Laporan
29
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
Kriteria
1 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnosis perencanaan pelayanan tindakan pengobatan
rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
2 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien
dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh
tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan baik dan lancar
3 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi
untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan
sosial konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut
lainnya
4 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga
dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
Standar
Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisis secara
10
intensif insiden dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta
keselamatan pasien
Kriteria
1 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (desain) yang baik
mengacu pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan pasien petugas
pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktik bisnis yang sehat dan faktor-
faktor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan ldquoTujuh Langkah
Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
2 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang antara lain
terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen risiko utilisasi mutu
pelayanan keuangan
3 Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua
insiden dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
4 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis
untuk menentukan perubahan sistem yang diperlukan agar kinerja dan
keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
Standar
11
1 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program keselamatan pasien
secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquoTujuh Langkah Menuju
Keselamatan Pasien Rumah Sakit ldquo
2 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi risiko
keselamatan pasien dan program menekan atau mengurangi insiden
3 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit
dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan
pasien
4 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji
dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
5 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan
kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria
1 Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan pasien
2 Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden
3 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari
rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
4 Tersedia prosedur ldquocepat-tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan kepada
pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan
penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
12
5 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan
insiden termasuk penyediaan informasi yang benar dan jelas tentang Analisis
Akar Masalah ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) dan ldquoKejadian Sentinelrsquo
pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
6 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden misalnya
menangani ldquoKejadian Sentinelrdquo (Sentinel Event) atau kegiatan proaktif untuk
memperkecil risiko termasuk mekanisme untuk mendukung staf dalam kaitan
dengan ldquoKejadian Sentinelrdquo
7 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan
antar pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan antar
disiplin
8 Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan
perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien termasuk
evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
9 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria
objektif untuk mengevaluasi efektivitas perbaikan kinerja rumah sakit dan
keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasinya
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Standar
13
1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuksetiap
jabatan men cakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan
untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta mendukung
pendekatan interdisipliner dalam pelayanan pasien
Kriteria
1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan orientasi
bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien sesuai dengan tugasnya
masing-masing
2 Setiap rumah sakit harus mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap
kegiatan in-service training dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan
insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama
kelompok (teamwork) guna mendukung pendekatan interdisipliner dan
kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai
keselamatan pasien
Standar
1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi
keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
14
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat
Kriteria
1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses
manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang halhal terkait dengan
keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi
manajemen informasi yang ada
24 Sasaran Keselamatan Pasien di Instalasi Gawat Darurat
a Identifikasi pasien
Setiap akan melakukan tindakan petugas meminta pasien atau keluarga
pasien untuk menyebutkan nama umur dan alamatnya
Pasien IGD yang akan rawat inap dipasang gelang identitas di IGD berisi
nama tanggal lahir dan alamat pasien no rekam medis
Gelang merah muda (pink) untuk perempuan gelang biru muda untuk
laki-laki Gelang merah tua untuk pasien yang ada riwayat alergi obat atau
makanan sedangkan kuning untuk pasien dengan resiko jatuh
b Komunikasi yang efektif
Merupakan komunikasi diantara para petugas pemberi pelayanan yang
dilakukan dengan tepat waktu akurat lengkap jelas dan dapat dipahami oleh
15
penerima sehingga dapat mengurangi kesalahan dan menghasilkan perbaikan
untuk keselamatan pasien
Komunikasi efektuf dapat dilakukan secara verbal tertuliselectronic
Metode Komunikasi
SBAR (situasi background Assesment Recommendation)
Dilakukan saat
Melaporkan kondisi pasien kepada DPJP atau dokter konsulen
Serah terima pasien antar petugas kesehatan
TBAK (Tulis Baca Konfirmasi kembali)
Dilakukan saat
Menerima instruksi pertelepon atau lisan
Menerima pelaporan hasil tes kritis atau pemeriksaan cito
Menerima pelaporan nilai kritis
c Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu di Waspadai
Obat High Alert adalah obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi terdaftar
dalam kategori obat beresiko tinggi dapat menyebabkan cidera serius pada
pasien jika terjadi kesalahan dalam penggunaannya
Contoh
Electrolit pekat
KCl 746 inj (hanya IPI)
16
MgSO4 20 MgSO4 40 inj
Calcium Glukonas 10 inj
Natrium Bicarbonat 84 inj
NaCl 3 infuse (hanya IPI)
Injeksi Heparin (instalasi farmasi)
Obat kanker (instalasi farmasi)
Obat LASA atau NORUM (Look Alike Sound Alike atau nama obat rupa
mirip)
Obat high alen disimpan ditempat terpisah akses terbatas diberi label
High Alert
Electrolit paket diberi label orange obat LASA diberi label hijau
Penulisan Resep jangan menggunakan singkatan terutama untuk obat-
obat LASA
7 Benar Benar obat Benar Indikasi Benar Dosis Benar Waktu Benar
PasienBenar cara pemberian Benar dokumentasi
Pemberian obat High Alert kepada pasien
Sebelum perawat memberikan obat High Alert kepada pasien maka
perawat lain harus melakukan pemeriksaan kembali secara independen
Kesesuaian antara obat dan rekam medis atau instruksi dokter dan dengan
kardeks
Ketepatan perhitungan dosis obat
17
Identitas pasien
Obat High Alert infuse harus dipastikan
Ketepatan kecepatan infuse
Jika obat lebih dari satu tempelhan label nama obat pada syringe
pump dan disetiap ujung jalur selang
Setiap kali pasien pindah ruang rawat perawat pengantar menjelaskan
kepada perawat penerima pasien bahwa pasien mendapatkan obat
High Alert
d Kepastian Tepat Lokasi tepat prosedur tepat pasien operasi
Penandaan (Mark site) daerah operasi atau tindakan invasive
Dilakukan oleh dokter operator atau dokter yang didelegasikan
Operasi elektif rarr dilakukan diruang rawat inap
Operasi cito rarr IGD atau rawat inap
Pasien ODC rarr di Poliklinik
Menggunakan spidol permanen warna hitam untuk kulit putih dan warna
putih untuk kulit hitam
Lokasi operasi ditandai dengan lingkaran atau ditulis nama lengkap atau
inisial dokter yang akan melakukan tindakan
Proses proverifikasi
18
Dilakukan oleh tim bedah sebelum tindakan operasi atau invasive
dilakukan tujuannya
Memverifikasi lokasi prosedur dan pasien yang tepat
Memastikan bahwa semua dokumen foto rogten hasil pemeriksaan
yang relevan tersedia diberi label dan dipampang
Kapan dan dimana
Pada saat penjadwalan operasi (One Day Care)
Di ruangan atau IGD sebelum diantar ke IBS
Di IKO saat serah terima ke perawat IBS
Proses Time Out
Dilakukan di IBS oleh tim anastesi dan tim bedah terdiri dari
Sign In rarr sebelum pasien dibius
Time Out rarr sebelum pasien diinsisi
Sign Out rarr sebelum pasien keluar dari IBS
e Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Merupakan infeksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah sakit atau di
fasilitas kesehatan lain dimana pasien tidak ada atau tidak dalam masa
inkubasi termasuk infeksi didapat di rumah sakit tapi muncul setelah pulang
juga infeksi pada pelayanan kesehatan
Dilakukan dengan Hand Hygiene dan penggunaan alat pelindung diri (APD)
Yang wajib melakukan hand hygiene adalah
19
Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien misalnya dokter
perawat fisioterapi dan petugas kesehatan lain
Setiap orang yang tidak kontak langsung dengan pasien misalnya ahli
gizi farmasi dan petugas laboratorium
Setiap orang yang bekerja di rumah sakit
Lakukan 6 langkah cuci tangan yang benar setiap kali
Sebelum melakukan tindakan
Sesudah melakukan tindakan
Sebelum menyentuh cairan tubuh pasien
Sesudah menyentuh cairan tubuh pasien
Sevbelum dan sesudah menyentuh lingkungan sekitar pasien
Sediakan Alkohol Hand Rub atau Gel di area kerja
f Pengurangan resiko jatuh
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan pasien atau saksi mata yang
melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring atau
terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa
kehilangan kesadaran atau luka
Asesmen Faktor Risiko Jatuh
Factor risiko jatuh ada 2
Factor intrinsik
20
Diagnose dan perubahan fisik penyakit akut kelainan mental
TIA (Transien Ischemic Attack) kejang stroke hipotensi
ortostatik postur tubuh abnormal keterbatasan mobilitas
Obat dan interaksinya polifarmasi sedative antihipertensi
obat psikotropika anti depresan antiaritmia antikoagulan
diuretic dan laksatif
Kondisi mental atau penggunaan alcohol gangguan memori
atau kognitif gangguan mental impulsife ansietas delirium
keracunan
Karakteristik pasien usia jenis kelamin(resiko osteoporosis)
cacat gangguan keseimbangan defisit motorik penggunaan
alat bantu riwayat jatuh gangguan komunikasi
Factor ekstrinsik
Karakteristik lingkungan pencahayaan permukaan lantai
yang dapat mengakibatkan terpeleset perabotan tidak tertata
dengan baik posisi tempat tidur tinggi tempat tidur
terkuncitidak terkunci tidak ada alas kaki anti slip sarana
pendukung (bel pembatas tempat tidur) tidak tersedia kondisi
kursi rodaalat bantu kurang baik
21
Kapan dilakukan pengkajian
Marse Fall Scale untuk pasien dewasa
Humpty Dumpty untuk pasien anak
Sydney Scoring untuk pasien geriatri
Intervensi risiko jatuh standar pada dewasa (jika skor 25-50)
Tingkatkan observasi bantuan yang sesuai saat ambulasi
Keselamatan lingkungan ruangan tertata baik pencahayaan
cukup pintu tidak terkunci gunakan penghalang tempat tidur
dan roda dalam keadaan terkunci
Monitor kebutuhan pasien secara berkala (minimal tiap 2 jam
dalam 24 jam pertama)
Berikan edukasi untuk mencegah jatuh pada pasien dan
keluarga
Berikan brosur pencegahan jatuh
Alat bantu jalan dalam kondisi baik
Anjurkan pasien untuk mengenakan alas kaki yang tidak licin
Intervensi risiko jatuh tinggi pada orang dewasa (bila skor
ge51)
Pastikan gelang resiko jatuh berwarna kuning
22
Pasang tanda resiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda resiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
rodatiang infuse)
Lakukan intervensi resiko jatuh standar
Analisa cara berjalan
Pasien ditempatkan dekat dengan nurse station
Handrall mudah dijangkau pasien dan kokoh
Lantai kamar mandi dengan karpet anti sliptidak licin serta
anjurkan pasien menggunakan tempat duduk dikamar mandi
saat pasien mandi
Damping pasien bila ke kamar mandi jangan ditinggalkan
sendiri di toilet pintu kamar mandi jangan dikunci
Memberikan brosur edukasi risiko jatuh pada pasien dan
keluarganya
Intervensi risiko jatuh rendah pada anak (skor 7-11)
Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah dilengkapi
dengan penghalang dan roda terkunci
23
Ciptakan lingkungankamar cukup penerangan dan
pencahayaan
Anjurkan pasien untuk menggunakan alas kaki yang tidak
licin
Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi dan memberikan
bantuan jika dibutuhkan
Menempatkan pasien dekat nurse station dengan penerangan
yang cukup
Ciptakan lingkungan yang bebas dari peralatan yang
mengandung risiko
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh bagi pasien dan keluarganya
Interervensi jatuh tinggi pada anak (skor ge12)
Pakaikangelang risiko jatuh warna kuning
Pasang tanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda risiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
roda tiang infuse)
Lakukan intervensi risiko jatuh rendah
Lakukan observasi pasien minimal tiap 2 jam dalam 2 jam
pertama
24
Temani pasien pada saat mobilisasi
Tempatkan pasien pada tempat tidur yang disesuaikan dengan
perkembangan pasien
Tempatkan pasien yang memerlukan dengan nurse station
Pastikan pintu kamar tidak terkunci setiap saat
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah
Dokumentasikan semua prosedur yang dilakukan pada pasien
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh pada pasien dan keluarganya
Insiden kejadian kesalahan transportasi menjemput pasien
Kesalahan pada saat menjemput yang dimaksud adalah
kesalahan alamat salah rumah
Faktor penyebab
Informasi kurang jelas
Penerima telepon tidak paham lokasi jemputan
Solusi
Tanyakan dengan detail alamat dan lokasinya
Jika masih tidak paham konfirmasi ke teman perawat lainnya
yang lebih paham lokasi
25
Tanyakan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau ada
nomor telepon rumah
Konfirmasi telepon saat akan berangkat menjemput
Bawa handphone agar sewaktu-waktu dapat menghubungi
pihak keluarga pasien untuk konfirmasi ulang lokasi
pemandu jalan
Insiden kejadian kesalahan transportasi mengantar pasien rujuk
keluar Rumah Sakit
Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan rumah sakit tujuan
Factor penyebab
Kesalahan pengertian antara dokter dan perawat mengenai
rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki oleh dokter
Kesalahan pengertian antara keluarga pasien dan perawat
mengenai rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki
oleh keluarga pasien
Solusi
Tanyakan dengan jelas rumah sakit mana yang dikehendaki
Konfirmasi ulang dengan menanyakan lokasi alamat rumah
sakutnya
26
Hubungi rumah sakit yang dimaksud sampaikan kondisi
pasien dengan motode SBAR
Formulir 1FORMAT LAPORAN INSIDEN KE TKPRS
Rumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLAPORAN INSIDEN KNC KTC KTD DAN KEJADIAN SENTINEL
I DATA PASIENNama No MR Ruangan
27
Umur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun 1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun 1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta 1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan 1048576 JAMKESMAS1048576 Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
II RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
2 Insiden 3 Kronologis Insiden 4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel (Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain(sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3 RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat Insiden
28
Lokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan SubspesialisasinyaLokasi kejadian (sebutkan)10Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang samaPembuat Laporan Penerima Laporan
29
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
intensif insiden dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta
keselamatan pasien
Kriteria
1 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (desain) yang baik
mengacu pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan pasien petugas
pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktik bisnis yang sehat dan faktor-
faktor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan ldquoTujuh Langkah
Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
2 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang antara lain
terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen risiko utilisasi mutu
pelayanan keuangan
3 Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua
insiden dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
4 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis
untuk menentukan perubahan sistem yang diperlukan agar kinerja dan
keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
Standar
11
1 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program keselamatan pasien
secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquoTujuh Langkah Menuju
Keselamatan Pasien Rumah Sakit ldquo
2 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi risiko
keselamatan pasien dan program menekan atau mengurangi insiden
3 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit
dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan
pasien
4 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji
dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
5 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan
kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria
1 Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan pasien
2 Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden
3 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari
rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
4 Tersedia prosedur ldquocepat-tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan kepada
pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan
penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
12
5 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan
insiden termasuk penyediaan informasi yang benar dan jelas tentang Analisis
Akar Masalah ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) dan ldquoKejadian Sentinelrsquo
pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
6 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden misalnya
menangani ldquoKejadian Sentinelrdquo (Sentinel Event) atau kegiatan proaktif untuk
memperkecil risiko termasuk mekanisme untuk mendukung staf dalam kaitan
dengan ldquoKejadian Sentinelrdquo
7 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan
antar pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan antar
disiplin
8 Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan
perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien termasuk
evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
9 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria
objektif untuk mengevaluasi efektivitas perbaikan kinerja rumah sakit dan
keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasinya
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Standar
13
1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuksetiap
jabatan men cakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan
untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta mendukung
pendekatan interdisipliner dalam pelayanan pasien
Kriteria
1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan orientasi
bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien sesuai dengan tugasnya
masing-masing
2 Setiap rumah sakit harus mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap
kegiatan in-service training dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan
insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama
kelompok (teamwork) guna mendukung pendekatan interdisipliner dan
kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai
keselamatan pasien
Standar
1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi
keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
14
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat
Kriteria
1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses
manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang halhal terkait dengan
keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi
manajemen informasi yang ada
24 Sasaran Keselamatan Pasien di Instalasi Gawat Darurat
a Identifikasi pasien
Setiap akan melakukan tindakan petugas meminta pasien atau keluarga
pasien untuk menyebutkan nama umur dan alamatnya
Pasien IGD yang akan rawat inap dipasang gelang identitas di IGD berisi
nama tanggal lahir dan alamat pasien no rekam medis
Gelang merah muda (pink) untuk perempuan gelang biru muda untuk
laki-laki Gelang merah tua untuk pasien yang ada riwayat alergi obat atau
makanan sedangkan kuning untuk pasien dengan resiko jatuh
b Komunikasi yang efektif
Merupakan komunikasi diantara para petugas pemberi pelayanan yang
dilakukan dengan tepat waktu akurat lengkap jelas dan dapat dipahami oleh
15
penerima sehingga dapat mengurangi kesalahan dan menghasilkan perbaikan
untuk keselamatan pasien
Komunikasi efektuf dapat dilakukan secara verbal tertuliselectronic
Metode Komunikasi
SBAR (situasi background Assesment Recommendation)
Dilakukan saat
Melaporkan kondisi pasien kepada DPJP atau dokter konsulen
Serah terima pasien antar petugas kesehatan
TBAK (Tulis Baca Konfirmasi kembali)
Dilakukan saat
Menerima instruksi pertelepon atau lisan
Menerima pelaporan hasil tes kritis atau pemeriksaan cito
Menerima pelaporan nilai kritis
c Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu di Waspadai
Obat High Alert adalah obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi terdaftar
dalam kategori obat beresiko tinggi dapat menyebabkan cidera serius pada
pasien jika terjadi kesalahan dalam penggunaannya
Contoh
Electrolit pekat
KCl 746 inj (hanya IPI)
16
MgSO4 20 MgSO4 40 inj
Calcium Glukonas 10 inj
Natrium Bicarbonat 84 inj
NaCl 3 infuse (hanya IPI)
Injeksi Heparin (instalasi farmasi)
Obat kanker (instalasi farmasi)
Obat LASA atau NORUM (Look Alike Sound Alike atau nama obat rupa
mirip)
Obat high alen disimpan ditempat terpisah akses terbatas diberi label
High Alert
Electrolit paket diberi label orange obat LASA diberi label hijau
Penulisan Resep jangan menggunakan singkatan terutama untuk obat-
obat LASA
7 Benar Benar obat Benar Indikasi Benar Dosis Benar Waktu Benar
PasienBenar cara pemberian Benar dokumentasi
Pemberian obat High Alert kepada pasien
Sebelum perawat memberikan obat High Alert kepada pasien maka
perawat lain harus melakukan pemeriksaan kembali secara independen
Kesesuaian antara obat dan rekam medis atau instruksi dokter dan dengan
kardeks
Ketepatan perhitungan dosis obat
17
Identitas pasien
Obat High Alert infuse harus dipastikan
Ketepatan kecepatan infuse
Jika obat lebih dari satu tempelhan label nama obat pada syringe
pump dan disetiap ujung jalur selang
Setiap kali pasien pindah ruang rawat perawat pengantar menjelaskan
kepada perawat penerima pasien bahwa pasien mendapatkan obat
High Alert
d Kepastian Tepat Lokasi tepat prosedur tepat pasien operasi
Penandaan (Mark site) daerah operasi atau tindakan invasive
Dilakukan oleh dokter operator atau dokter yang didelegasikan
Operasi elektif rarr dilakukan diruang rawat inap
Operasi cito rarr IGD atau rawat inap
Pasien ODC rarr di Poliklinik
Menggunakan spidol permanen warna hitam untuk kulit putih dan warna
putih untuk kulit hitam
Lokasi operasi ditandai dengan lingkaran atau ditulis nama lengkap atau
inisial dokter yang akan melakukan tindakan
Proses proverifikasi
18
Dilakukan oleh tim bedah sebelum tindakan operasi atau invasive
dilakukan tujuannya
Memverifikasi lokasi prosedur dan pasien yang tepat
Memastikan bahwa semua dokumen foto rogten hasil pemeriksaan
yang relevan tersedia diberi label dan dipampang
Kapan dan dimana
Pada saat penjadwalan operasi (One Day Care)
Di ruangan atau IGD sebelum diantar ke IBS
Di IKO saat serah terima ke perawat IBS
Proses Time Out
Dilakukan di IBS oleh tim anastesi dan tim bedah terdiri dari
Sign In rarr sebelum pasien dibius
Time Out rarr sebelum pasien diinsisi
Sign Out rarr sebelum pasien keluar dari IBS
e Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Merupakan infeksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah sakit atau di
fasilitas kesehatan lain dimana pasien tidak ada atau tidak dalam masa
inkubasi termasuk infeksi didapat di rumah sakit tapi muncul setelah pulang
juga infeksi pada pelayanan kesehatan
Dilakukan dengan Hand Hygiene dan penggunaan alat pelindung diri (APD)
Yang wajib melakukan hand hygiene adalah
19
Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien misalnya dokter
perawat fisioterapi dan petugas kesehatan lain
Setiap orang yang tidak kontak langsung dengan pasien misalnya ahli
gizi farmasi dan petugas laboratorium
Setiap orang yang bekerja di rumah sakit
Lakukan 6 langkah cuci tangan yang benar setiap kali
Sebelum melakukan tindakan
Sesudah melakukan tindakan
Sebelum menyentuh cairan tubuh pasien
Sesudah menyentuh cairan tubuh pasien
Sevbelum dan sesudah menyentuh lingkungan sekitar pasien
Sediakan Alkohol Hand Rub atau Gel di area kerja
f Pengurangan resiko jatuh
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan pasien atau saksi mata yang
melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring atau
terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa
kehilangan kesadaran atau luka
Asesmen Faktor Risiko Jatuh
Factor risiko jatuh ada 2
Factor intrinsik
20
Diagnose dan perubahan fisik penyakit akut kelainan mental
TIA (Transien Ischemic Attack) kejang stroke hipotensi
ortostatik postur tubuh abnormal keterbatasan mobilitas
Obat dan interaksinya polifarmasi sedative antihipertensi
obat psikotropika anti depresan antiaritmia antikoagulan
diuretic dan laksatif
Kondisi mental atau penggunaan alcohol gangguan memori
atau kognitif gangguan mental impulsife ansietas delirium
keracunan
Karakteristik pasien usia jenis kelamin(resiko osteoporosis)
cacat gangguan keseimbangan defisit motorik penggunaan
alat bantu riwayat jatuh gangguan komunikasi
Factor ekstrinsik
Karakteristik lingkungan pencahayaan permukaan lantai
yang dapat mengakibatkan terpeleset perabotan tidak tertata
dengan baik posisi tempat tidur tinggi tempat tidur
terkuncitidak terkunci tidak ada alas kaki anti slip sarana
pendukung (bel pembatas tempat tidur) tidak tersedia kondisi
kursi rodaalat bantu kurang baik
21
Kapan dilakukan pengkajian
Marse Fall Scale untuk pasien dewasa
Humpty Dumpty untuk pasien anak
Sydney Scoring untuk pasien geriatri
Intervensi risiko jatuh standar pada dewasa (jika skor 25-50)
Tingkatkan observasi bantuan yang sesuai saat ambulasi
Keselamatan lingkungan ruangan tertata baik pencahayaan
cukup pintu tidak terkunci gunakan penghalang tempat tidur
dan roda dalam keadaan terkunci
Monitor kebutuhan pasien secara berkala (minimal tiap 2 jam
dalam 24 jam pertama)
Berikan edukasi untuk mencegah jatuh pada pasien dan
keluarga
Berikan brosur pencegahan jatuh
Alat bantu jalan dalam kondisi baik
Anjurkan pasien untuk mengenakan alas kaki yang tidak licin
Intervensi risiko jatuh tinggi pada orang dewasa (bila skor
ge51)
Pastikan gelang resiko jatuh berwarna kuning
22
Pasang tanda resiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda resiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
rodatiang infuse)
Lakukan intervensi resiko jatuh standar
Analisa cara berjalan
Pasien ditempatkan dekat dengan nurse station
Handrall mudah dijangkau pasien dan kokoh
Lantai kamar mandi dengan karpet anti sliptidak licin serta
anjurkan pasien menggunakan tempat duduk dikamar mandi
saat pasien mandi
Damping pasien bila ke kamar mandi jangan ditinggalkan
sendiri di toilet pintu kamar mandi jangan dikunci
Memberikan brosur edukasi risiko jatuh pada pasien dan
keluarganya
Intervensi risiko jatuh rendah pada anak (skor 7-11)
Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah dilengkapi
dengan penghalang dan roda terkunci
23
Ciptakan lingkungankamar cukup penerangan dan
pencahayaan
Anjurkan pasien untuk menggunakan alas kaki yang tidak
licin
Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi dan memberikan
bantuan jika dibutuhkan
Menempatkan pasien dekat nurse station dengan penerangan
yang cukup
Ciptakan lingkungan yang bebas dari peralatan yang
mengandung risiko
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh bagi pasien dan keluarganya
Interervensi jatuh tinggi pada anak (skor ge12)
Pakaikangelang risiko jatuh warna kuning
Pasang tanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda risiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
roda tiang infuse)
Lakukan intervensi risiko jatuh rendah
Lakukan observasi pasien minimal tiap 2 jam dalam 2 jam
pertama
24
Temani pasien pada saat mobilisasi
Tempatkan pasien pada tempat tidur yang disesuaikan dengan
perkembangan pasien
Tempatkan pasien yang memerlukan dengan nurse station
Pastikan pintu kamar tidak terkunci setiap saat
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah
Dokumentasikan semua prosedur yang dilakukan pada pasien
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh pada pasien dan keluarganya
Insiden kejadian kesalahan transportasi menjemput pasien
Kesalahan pada saat menjemput yang dimaksud adalah
kesalahan alamat salah rumah
Faktor penyebab
Informasi kurang jelas
Penerima telepon tidak paham lokasi jemputan
Solusi
Tanyakan dengan detail alamat dan lokasinya
Jika masih tidak paham konfirmasi ke teman perawat lainnya
yang lebih paham lokasi
25
Tanyakan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau ada
nomor telepon rumah
Konfirmasi telepon saat akan berangkat menjemput
Bawa handphone agar sewaktu-waktu dapat menghubungi
pihak keluarga pasien untuk konfirmasi ulang lokasi
pemandu jalan
Insiden kejadian kesalahan transportasi mengantar pasien rujuk
keluar Rumah Sakit
Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan rumah sakit tujuan
Factor penyebab
Kesalahan pengertian antara dokter dan perawat mengenai
rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki oleh dokter
Kesalahan pengertian antara keluarga pasien dan perawat
mengenai rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki
oleh keluarga pasien
Solusi
Tanyakan dengan jelas rumah sakit mana yang dikehendaki
Konfirmasi ulang dengan menanyakan lokasi alamat rumah
sakutnya
26
Hubungi rumah sakit yang dimaksud sampaikan kondisi
pasien dengan motode SBAR
Formulir 1FORMAT LAPORAN INSIDEN KE TKPRS
Rumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLAPORAN INSIDEN KNC KTC KTD DAN KEJADIAN SENTINEL
I DATA PASIENNama No MR Ruangan
27
Umur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun 1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun 1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta 1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan 1048576 JAMKESMAS1048576 Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
II RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
2 Insiden 3 Kronologis Insiden 4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel (Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain(sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3 RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat Insiden
28
Lokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan SubspesialisasinyaLokasi kejadian (sebutkan)10Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang samaPembuat Laporan Penerima Laporan
29
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
1 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program keselamatan pasien
secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquoTujuh Langkah Menuju
Keselamatan Pasien Rumah Sakit ldquo
2 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi risiko
keselamatan pasien dan program menekan atau mengurangi insiden
3 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit
dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan
pasien
4 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji
dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
5 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan
kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria
1 Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan pasien
2 Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden
3 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari
rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
4 Tersedia prosedur ldquocepat-tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan kepada
pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan
penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
12
5 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan
insiden termasuk penyediaan informasi yang benar dan jelas tentang Analisis
Akar Masalah ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) dan ldquoKejadian Sentinelrsquo
pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
6 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden misalnya
menangani ldquoKejadian Sentinelrdquo (Sentinel Event) atau kegiatan proaktif untuk
memperkecil risiko termasuk mekanisme untuk mendukung staf dalam kaitan
dengan ldquoKejadian Sentinelrdquo
7 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan
antar pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan antar
disiplin
8 Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan
perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien termasuk
evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
9 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria
objektif untuk mengevaluasi efektivitas perbaikan kinerja rumah sakit dan
keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasinya
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Standar
13
1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuksetiap
jabatan men cakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan
untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta mendukung
pendekatan interdisipliner dalam pelayanan pasien
Kriteria
1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan orientasi
bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien sesuai dengan tugasnya
masing-masing
2 Setiap rumah sakit harus mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap
kegiatan in-service training dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan
insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama
kelompok (teamwork) guna mendukung pendekatan interdisipliner dan
kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai
keselamatan pasien
Standar
1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi
keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
14
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat
Kriteria
1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses
manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang halhal terkait dengan
keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi
manajemen informasi yang ada
24 Sasaran Keselamatan Pasien di Instalasi Gawat Darurat
a Identifikasi pasien
Setiap akan melakukan tindakan petugas meminta pasien atau keluarga
pasien untuk menyebutkan nama umur dan alamatnya
Pasien IGD yang akan rawat inap dipasang gelang identitas di IGD berisi
nama tanggal lahir dan alamat pasien no rekam medis
Gelang merah muda (pink) untuk perempuan gelang biru muda untuk
laki-laki Gelang merah tua untuk pasien yang ada riwayat alergi obat atau
makanan sedangkan kuning untuk pasien dengan resiko jatuh
b Komunikasi yang efektif
Merupakan komunikasi diantara para petugas pemberi pelayanan yang
dilakukan dengan tepat waktu akurat lengkap jelas dan dapat dipahami oleh
15
penerima sehingga dapat mengurangi kesalahan dan menghasilkan perbaikan
untuk keselamatan pasien
Komunikasi efektuf dapat dilakukan secara verbal tertuliselectronic
Metode Komunikasi
SBAR (situasi background Assesment Recommendation)
Dilakukan saat
Melaporkan kondisi pasien kepada DPJP atau dokter konsulen
Serah terima pasien antar petugas kesehatan
TBAK (Tulis Baca Konfirmasi kembali)
Dilakukan saat
Menerima instruksi pertelepon atau lisan
Menerima pelaporan hasil tes kritis atau pemeriksaan cito
Menerima pelaporan nilai kritis
c Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu di Waspadai
Obat High Alert adalah obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi terdaftar
dalam kategori obat beresiko tinggi dapat menyebabkan cidera serius pada
pasien jika terjadi kesalahan dalam penggunaannya
Contoh
Electrolit pekat
KCl 746 inj (hanya IPI)
16
MgSO4 20 MgSO4 40 inj
Calcium Glukonas 10 inj
Natrium Bicarbonat 84 inj
NaCl 3 infuse (hanya IPI)
Injeksi Heparin (instalasi farmasi)
Obat kanker (instalasi farmasi)
Obat LASA atau NORUM (Look Alike Sound Alike atau nama obat rupa
mirip)
Obat high alen disimpan ditempat terpisah akses terbatas diberi label
High Alert
Electrolit paket diberi label orange obat LASA diberi label hijau
Penulisan Resep jangan menggunakan singkatan terutama untuk obat-
obat LASA
7 Benar Benar obat Benar Indikasi Benar Dosis Benar Waktu Benar
PasienBenar cara pemberian Benar dokumentasi
Pemberian obat High Alert kepada pasien
Sebelum perawat memberikan obat High Alert kepada pasien maka
perawat lain harus melakukan pemeriksaan kembali secara independen
Kesesuaian antara obat dan rekam medis atau instruksi dokter dan dengan
kardeks
Ketepatan perhitungan dosis obat
17
Identitas pasien
Obat High Alert infuse harus dipastikan
Ketepatan kecepatan infuse
Jika obat lebih dari satu tempelhan label nama obat pada syringe
pump dan disetiap ujung jalur selang
Setiap kali pasien pindah ruang rawat perawat pengantar menjelaskan
kepada perawat penerima pasien bahwa pasien mendapatkan obat
High Alert
d Kepastian Tepat Lokasi tepat prosedur tepat pasien operasi
Penandaan (Mark site) daerah operasi atau tindakan invasive
Dilakukan oleh dokter operator atau dokter yang didelegasikan
Operasi elektif rarr dilakukan diruang rawat inap
Operasi cito rarr IGD atau rawat inap
Pasien ODC rarr di Poliklinik
Menggunakan spidol permanen warna hitam untuk kulit putih dan warna
putih untuk kulit hitam
Lokasi operasi ditandai dengan lingkaran atau ditulis nama lengkap atau
inisial dokter yang akan melakukan tindakan
Proses proverifikasi
18
Dilakukan oleh tim bedah sebelum tindakan operasi atau invasive
dilakukan tujuannya
Memverifikasi lokasi prosedur dan pasien yang tepat
Memastikan bahwa semua dokumen foto rogten hasil pemeriksaan
yang relevan tersedia diberi label dan dipampang
Kapan dan dimana
Pada saat penjadwalan operasi (One Day Care)
Di ruangan atau IGD sebelum diantar ke IBS
Di IKO saat serah terima ke perawat IBS
Proses Time Out
Dilakukan di IBS oleh tim anastesi dan tim bedah terdiri dari
Sign In rarr sebelum pasien dibius
Time Out rarr sebelum pasien diinsisi
Sign Out rarr sebelum pasien keluar dari IBS
e Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Merupakan infeksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah sakit atau di
fasilitas kesehatan lain dimana pasien tidak ada atau tidak dalam masa
inkubasi termasuk infeksi didapat di rumah sakit tapi muncul setelah pulang
juga infeksi pada pelayanan kesehatan
Dilakukan dengan Hand Hygiene dan penggunaan alat pelindung diri (APD)
Yang wajib melakukan hand hygiene adalah
19
Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien misalnya dokter
perawat fisioterapi dan petugas kesehatan lain
Setiap orang yang tidak kontak langsung dengan pasien misalnya ahli
gizi farmasi dan petugas laboratorium
Setiap orang yang bekerja di rumah sakit
Lakukan 6 langkah cuci tangan yang benar setiap kali
Sebelum melakukan tindakan
Sesudah melakukan tindakan
Sebelum menyentuh cairan tubuh pasien
Sesudah menyentuh cairan tubuh pasien
Sevbelum dan sesudah menyentuh lingkungan sekitar pasien
Sediakan Alkohol Hand Rub atau Gel di area kerja
f Pengurangan resiko jatuh
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan pasien atau saksi mata yang
melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring atau
terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa
kehilangan kesadaran atau luka
Asesmen Faktor Risiko Jatuh
Factor risiko jatuh ada 2
Factor intrinsik
20
Diagnose dan perubahan fisik penyakit akut kelainan mental
TIA (Transien Ischemic Attack) kejang stroke hipotensi
ortostatik postur tubuh abnormal keterbatasan mobilitas
Obat dan interaksinya polifarmasi sedative antihipertensi
obat psikotropika anti depresan antiaritmia antikoagulan
diuretic dan laksatif
Kondisi mental atau penggunaan alcohol gangguan memori
atau kognitif gangguan mental impulsife ansietas delirium
keracunan
Karakteristik pasien usia jenis kelamin(resiko osteoporosis)
cacat gangguan keseimbangan defisit motorik penggunaan
alat bantu riwayat jatuh gangguan komunikasi
Factor ekstrinsik
Karakteristik lingkungan pencahayaan permukaan lantai
yang dapat mengakibatkan terpeleset perabotan tidak tertata
dengan baik posisi tempat tidur tinggi tempat tidur
terkuncitidak terkunci tidak ada alas kaki anti slip sarana
pendukung (bel pembatas tempat tidur) tidak tersedia kondisi
kursi rodaalat bantu kurang baik
21
Kapan dilakukan pengkajian
Marse Fall Scale untuk pasien dewasa
Humpty Dumpty untuk pasien anak
Sydney Scoring untuk pasien geriatri
Intervensi risiko jatuh standar pada dewasa (jika skor 25-50)
Tingkatkan observasi bantuan yang sesuai saat ambulasi
Keselamatan lingkungan ruangan tertata baik pencahayaan
cukup pintu tidak terkunci gunakan penghalang tempat tidur
dan roda dalam keadaan terkunci
Monitor kebutuhan pasien secara berkala (minimal tiap 2 jam
dalam 24 jam pertama)
Berikan edukasi untuk mencegah jatuh pada pasien dan
keluarga
Berikan brosur pencegahan jatuh
Alat bantu jalan dalam kondisi baik
Anjurkan pasien untuk mengenakan alas kaki yang tidak licin
Intervensi risiko jatuh tinggi pada orang dewasa (bila skor
ge51)
Pastikan gelang resiko jatuh berwarna kuning
22
Pasang tanda resiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda resiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
rodatiang infuse)
Lakukan intervensi resiko jatuh standar
Analisa cara berjalan
Pasien ditempatkan dekat dengan nurse station
Handrall mudah dijangkau pasien dan kokoh
Lantai kamar mandi dengan karpet anti sliptidak licin serta
anjurkan pasien menggunakan tempat duduk dikamar mandi
saat pasien mandi
Damping pasien bila ke kamar mandi jangan ditinggalkan
sendiri di toilet pintu kamar mandi jangan dikunci
Memberikan brosur edukasi risiko jatuh pada pasien dan
keluarganya
Intervensi risiko jatuh rendah pada anak (skor 7-11)
Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah dilengkapi
dengan penghalang dan roda terkunci
23
Ciptakan lingkungankamar cukup penerangan dan
pencahayaan
Anjurkan pasien untuk menggunakan alas kaki yang tidak
licin
Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi dan memberikan
bantuan jika dibutuhkan
Menempatkan pasien dekat nurse station dengan penerangan
yang cukup
Ciptakan lingkungan yang bebas dari peralatan yang
mengandung risiko
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh bagi pasien dan keluarganya
Interervensi jatuh tinggi pada anak (skor ge12)
Pakaikangelang risiko jatuh warna kuning
Pasang tanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda risiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
roda tiang infuse)
Lakukan intervensi risiko jatuh rendah
Lakukan observasi pasien minimal tiap 2 jam dalam 2 jam
pertama
24
Temani pasien pada saat mobilisasi
Tempatkan pasien pada tempat tidur yang disesuaikan dengan
perkembangan pasien
Tempatkan pasien yang memerlukan dengan nurse station
Pastikan pintu kamar tidak terkunci setiap saat
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah
Dokumentasikan semua prosedur yang dilakukan pada pasien
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh pada pasien dan keluarganya
Insiden kejadian kesalahan transportasi menjemput pasien
Kesalahan pada saat menjemput yang dimaksud adalah
kesalahan alamat salah rumah
Faktor penyebab
Informasi kurang jelas
Penerima telepon tidak paham lokasi jemputan
Solusi
Tanyakan dengan detail alamat dan lokasinya
Jika masih tidak paham konfirmasi ke teman perawat lainnya
yang lebih paham lokasi
25
Tanyakan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau ada
nomor telepon rumah
Konfirmasi telepon saat akan berangkat menjemput
Bawa handphone agar sewaktu-waktu dapat menghubungi
pihak keluarga pasien untuk konfirmasi ulang lokasi
pemandu jalan
Insiden kejadian kesalahan transportasi mengantar pasien rujuk
keluar Rumah Sakit
Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan rumah sakit tujuan
Factor penyebab
Kesalahan pengertian antara dokter dan perawat mengenai
rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki oleh dokter
Kesalahan pengertian antara keluarga pasien dan perawat
mengenai rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki
oleh keluarga pasien
Solusi
Tanyakan dengan jelas rumah sakit mana yang dikehendaki
Konfirmasi ulang dengan menanyakan lokasi alamat rumah
sakutnya
26
Hubungi rumah sakit yang dimaksud sampaikan kondisi
pasien dengan motode SBAR
Formulir 1FORMAT LAPORAN INSIDEN KE TKPRS
Rumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLAPORAN INSIDEN KNC KTC KTD DAN KEJADIAN SENTINEL
I DATA PASIENNama No MR Ruangan
27
Umur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun 1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun 1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta 1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan 1048576 JAMKESMAS1048576 Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
II RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
2 Insiden 3 Kronologis Insiden 4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel (Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain(sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3 RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat Insiden
28
Lokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan SubspesialisasinyaLokasi kejadian (sebutkan)10Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang samaPembuat Laporan Penerima Laporan
29
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
5 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan
insiden termasuk penyediaan informasi yang benar dan jelas tentang Analisis
Akar Masalah ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) dan ldquoKejadian Sentinelrsquo
pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
6 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden misalnya
menangani ldquoKejadian Sentinelrdquo (Sentinel Event) atau kegiatan proaktif untuk
memperkecil risiko termasuk mekanisme untuk mendukung staf dalam kaitan
dengan ldquoKejadian Sentinelrdquo
7 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan
antar pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan antar
disiplin
8 Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan
perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien termasuk
evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
9 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria
objektif untuk mengevaluasi efektivitas perbaikan kinerja rumah sakit dan
keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasinya
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Standar
13
1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuksetiap
jabatan men cakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan
untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta mendukung
pendekatan interdisipliner dalam pelayanan pasien
Kriteria
1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan orientasi
bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien sesuai dengan tugasnya
masing-masing
2 Setiap rumah sakit harus mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap
kegiatan in-service training dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan
insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama
kelompok (teamwork) guna mendukung pendekatan interdisipliner dan
kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai
keselamatan pasien
Standar
1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi
keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
14
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat
Kriteria
1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses
manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang halhal terkait dengan
keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi
manajemen informasi yang ada
24 Sasaran Keselamatan Pasien di Instalasi Gawat Darurat
a Identifikasi pasien
Setiap akan melakukan tindakan petugas meminta pasien atau keluarga
pasien untuk menyebutkan nama umur dan alamatnya
Pasien IGD yang akan rawat inap dipasang gelang identitas di IGD berisi
nama tanggal lahir dan alamat pasien no rekam medis
Gelang merah muda (pink) untuk perempuan gelang biru muda untuk
laki-laki Gelang merah tua untuk pasien yang ada riwayat alergi obat atau
makanan sedangkan kuning untuk pasien dengan resiko jatuh
b Komunikasi yang efektif
Merupakan komunikasi diantara para petugas pemberi pelayanan yang
dilakukan dengan tepat waktu akurat lengkap jelas dan dapat dipahami oleh
15
penerima sehingga dapat mengurangi kesalahan dan menghasilkan perbaikan
untuk keselamatan pasien
Komunikasi efektuf dapat dilakukan secara verbal tertuliselectronic
Metode Komunikasi
SBAR (situasi background Assesment Recommendation)
Dilakukan saat
Melaporkan kondisi pasien kepada DPJP atau dokter konsulen
Serah terima pasien antar petugas kesehatan
TBAK (Tulis Baca Konfirmasi kembali)
Dilakukan saat
Menerima instruksi pertelepon atau lisan
Menerima pelaporan hasil tes kritis atau pemeriksaan cito
Menerima pelaporan nilai kritis
c Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu di Waspadai
Obat High Alert adalah obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi terdaftar
dalam kategori obat beresiko tinggi dapat menyebabkan cidera serius pada
pasien jika terjadi kesalahan dalam penggunaannya
Contoh
Electrolit pekat
KCl 746 inj (hanya IPI)
16
MgSO4 20 MgSO4 40 inj
Calcium Glukonas 10 inj
Natrium Bicarbonat 84 inj
NaCl 3 infuse (hanya IPI)
Injeksi Heparin (instalasi farmasi)
Obat kanker (instalasi farmasi)
Obat LASA atau NORUM (Look Alike Sound Alike atau nama obat rupa
mirip)
Obat high alen disimpan ditempat terpisah akses terbatas diberi label
High Alert
Electrolit paket diberi label orange obat LASA diberi label hijau
Penulisan Resep jangan menggunakan singkatan terutama untuk obat-
obat LASA
7 Benar Benar obat Benar Indikasi Benar Dosis Benar Waktu Benar
PasienBenar cara pemberian Benar dokumentasi
Pemberian obat High Alert kepada pasien
Sebelum perawat memberikan obat High Alert kepada pasien maka
perawat lain harus melakukan pemeriksaan kembali secara independen
Kesesuaian antara obat dan rekam medis atau instruksi dokter dan dengan
kardeks
Ketepatan perhitungan dosis obat
17
Identitas pasien
Obat High Alert infuse harus dipastikan
Ketepatan kecepatan infuse
Jika obat lebih dari satu tempelhan label nama obat pada syringe
pump dan disetiap ujung jalur selang
Setiap kali pasien pindah ruang rawat perawat pengantar menjelaskan
kepada perawat penerima pasien bahwa pasien mendapatkan obat
High Alert
d Kepastian Tepat Lokasi tepat prosedur tepat pasien operasi
Penandaan (Mark site) daerah operasi atau tindakan invasive
Dilakukan oleh dokter operator atau dokter yang didelegasikan
Operasi elektif rarr dilakukan diruang rawat inap
Operasi cito rarr IGD atau rawat inap
Pasien ODC rarr di Poliklinik
Menggunakan spidol permanen warna hitam untuk kulit putih dan warna
putih untuk kulit hitam
Lokasi operasi ditandai dengan lingkaran atau ditulis nama lengkap atau
inisial dokter yang akan melakukan tindakan
Proses proverifikasi
18
Dilakukan oleh tim bedah sebelum tindakan operasi atau invasive
dilakukan tujuannya
Memverifikasi lokasi prosedur dan pasien yang tepat
Memastikan bahwa semua dokumen foto rogten hasil pemeriksaan
yang relevan tersedia diberi label dan dipampang
Kapan dan dimana
Pada saat penjadwalan operasi (One Day Care)
Di ruangan atau IGD sebelum diantar ke IBS
Di IKO saat serah terima ke perawat IBS
Proses Time Out
Dilakukan di IBS oleh tim anastesi dan tim bedah terdiri dari
Sign In rarr sebelum pasien dibius
Time Out rarr sebelum pasien diinsisi
Sign Out rarr sebelum pasien keluar dari IBS
e Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Merupakan infeksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah sakit atau di
fasilitas kesehatan lain dimana pasien tidak ada atau tidak dalam masa
inkubasi termasuk infeksi didapat di rumah sakit tapi muncul setelah pulang
juga infeksi pada pelayanan kesehatan
Dilakukan dengan Hand Hygiene dan penggunaan alat pelindung diri (APD)
Yang wajib melakukan hand hygiene adalah
19
Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien misalnya dokter
perawat fisioterapi dan petugas kesehatan lain
Setiap orang yang tidak kontak langsung dengan pasien misalnya ahli
gizi farmasi dan petugas laboratorium
Setiap orang yang bekerja di rumah sakit
Lakukan 6 langkah cuci tangan yang benar setiap kali
Sebelum melakukan tindakan
Sesudah melakukan tindakan
Sebelum menyentuh cairan tubuh pasien
Sesudah menyentuh cairan tubuh pasien
Sevbelum dan sesudah menyentuh lingkungan sekitar pasien
Sediakan Alkohol Hand Rub atau Gel di area kerja
f Pengurangan resiko jatuh
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan pasien atau saksi mata yang
melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring atau
terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa
kehilangan kesadaran atau luka
Asesmen Faktor Risiko Jatuh
Factor risiko jatuh ada 2
Factor intrinsik
20
Diagnose dan perubahan fisik penyakit akut kelainan mental
TIA (Transien Ischemic Attack) kejang stroke hipotensi
ortostatik postur tubuh abnormal keterbatasan mobilitas
Obat dan interaksinya polifarmasi sedative antihipertensi
obat psikotropika anti depresan antiaritmia antikoagulan
diuretic dan laksatif
Kondisi mental atau penggunaan alcohol gangguan memori
atau kognitif gangguan mental impulsife ansietas delirium
keracunan
Karakteristik pasien usia jenis kelamin(resiko osteoporosis)
cacat gangguan keseimbangan defisit motorik penggunaan
alat bantu riwayat jatuh gangguan komunikasi
Factor ekstrinsik
Karakteristik lingkungan pencahayaan permukaan lantai
yang dapat mengakibatkan terpeleset perabotan tidak tertata
dengan baik posisi tempat tidur tinggi tempat tidur
terkuncitidak terkunci tidak ada alas kaki anti slip sarana
pendukung (bel pembatas tempat tidur) tidak tersedia kondisi
kursi rodaalat bantu kurang baik
21
Kapan dilakukan pengkajian
Marse Fall Scale untuk pasien dewasa
Humpty Dumpty untuk pasien anak
Sydney Scoring untuk pasien geriatri
Intervensi risiko jatuh standar pada dewasa (jika skor 25-50)
Tingkatkan observasi bantuan yang sesuai saat ambulasi
Keselamatan lingkungan ruangan tertata baik pencahayaan
cukup pintu tidak terkunci gunakan penghalang tempat tidur
dan roda dalam keadaan terkunci
Monitor kebutuhan pasien secara berkala (minimal tiap 2 jam
dalam 24 jam pertama)
Berikan edukasi untuk mencegah jatuh pada pasien dan
keluarga
Berikan brosur pencegahan jatuh
Alat bantu jalan dalam kondisi baik
Anjurkan pasien untuk mengenakan alas kaki yang tidak licin
Intervensi risiko jatuh tinggi pada orang dewasa (bila skor
ge51)
Pastikan gelang resiko jatuh berwarna kuning
22
Pasang tanda resiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda resiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
rodatiang infuse)
Lakukan intervensi resiko jatuh standar
Analisa cara berjalan
Pasien ditempatkan dekat dengan nurse station
Handrall mudah dijangkau pasien dan kokoh
Lantai kamar mandi dengan karpet anti sliptidak licin serta
anjurkan pasien menggunakan tempat duduk dikamar mandi
saat pasien mandi
Damping pasien bila ke kamar mandi jangan ditinggalkan
sendiri di toilet pintu kamar mandi jangan dikunci
Memberikan brosur edukasi risiko jatuh pada pasien dan
keluarganya
Intervensi risiko jatuh rendah pada anak (skor 7-11)
Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah dilengkapi
dengan penghalang dan roda terkunci
23
Ciptakan lingkungankamar cukup penerangan dan
pencahayaan
Anjurkan pasien untuk menggunakan alas kaki yang tidak
licin
Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi dan memberikan
bantuan jika dibutuhkan
Menempatkan pasien dekat nurse station dengan penerangan
yang cukup
Ciptakan lingkungan yang bebas dari peralatan yang
mengandung risiko
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh bagi pasien dan keluarganya
Interervensi jatuh tinggi pada anak (skor ge12)
Pakaikangelang risiko jatuh warna kuning
Pasang tanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda risiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
roda tiang infuse)
Lakukan intervensi risiko jatuh rendah
Lakukan observasi pasien minimal tiap 2 jam dalam 2 jam
pertama
24
Temani pasien pada saat mobilisasi
Tempatkan pasien pada tempat tidur yang disesuaikan dengan
perkembangan pasien
Tempatkan pasien yang memerlukan dengan nurse station
Pastikan pintu kamar tidak terkunci setiap saat
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah
Dokumentasikan semua prosedur yang dilakukan pada pasien
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh pada pasien dan keluarganya
Insiden kejadian kesalahan transportasi menjemput pasien
Kesalahan pada saat menjemput yang dimaksud adalah
kesalahan alamat salah rumah
Faktor penyebab
Informasi kurang jelas
Penerima telepon tidak paham lokasi jemputan
Solusi
Tanyakan dengan detail alamat dan lokasinya
Jika masih tidak paham konfirmasi ke teman perawat lainnya
yang lebih paham lokasi
25
Tanyakan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau ada
nomor telepon rumah
Konfirmasi telepon saat akan berangkat menjemput
Bawa handphone agar sewaktu-waktu dapat menghubungi
pihak keluarga pasien untuk konfirmasi ulang lokasi
pemandu jalan
Insiden kejadian kesalahan transportasi mengantar pasien rujuk
keluar Rumah Sakit
Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan rumah sakit tujuan
Factor penyebab
Kesalahan pengertian antara dokter dan perawat mengenai
rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki oleh dokter
Kesalahan pengertian antara keluarga pasien dan perawat
mengenai rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki
oleh keluarga pasien
Solusi
Tanyakan dengan jelas rumah sakit mana yang dikehendaki
Konfirmasi ulang dengan menanyakan lokasi alamat rumah
sakutnya
26
Hubungi rumah sakit yang dimaksud sampaikan kondisi
pasien dengan motode SBAR
Formulir 1FORMAT LAPORAN INSIDEN KE TKPRS
Rumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLAPORAN INSIDEN KNC KTC KTD DAN KEJADIAN SENTINEL
I DATA PASIENNama No MR Ruangan
27
Umur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun 1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun 1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta 1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan 1048576 JAMKESMAS1048576 Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
II RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
2 Insiden 3 Kronologis Insiden 4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel (Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain(sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3 RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat Insiden
28
Lokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan SubspesialisasinyaLokasi kejadian (sebutkan)10Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang samaPembuat Laporan Penerima Laporan
29
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuksetiap
jabatan men cakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan
untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta mendukung
pendekatan interdisipliner dalam pelayanan pasien
Kriteria
1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan orientasi
bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien sesuai dengan tugasnya
masing-masing
2 Setiap rumah sakit harus mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap
kegiatan in-service training dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan
insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama
kelompok (teamwork) guna mendukung pendekatan interdisipliner dan
kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai
keselamatan pasien
Standar
1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi
keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
14
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat
Kriteria
1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses
manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang halhal terkait dengan
keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi
manajemen informasi yang ada
24 Sasaran Keselamatan Pasien di Instalasi Gawat Darurat
a Identifikasi pasien
Setiap akan melakukan tindakan petugas meminta pasien atau keluarga
pasien untuk menyebutkan nama umur dan alamatnya
Pasien IGD yang akan rawat inap dipasang gelang identitas di IGD berisi
nama tanggal lahir dan alamat pasien no rekam medis
Gelang merah muda (pink) untuk perempuan gelang biru muda untuk
laki-laki Gelang merah tua untuk pasien yang ada riwayat alergi obat atau
makanan sedangkan kuning untuk pasien dengan resiko jatuh
b Komunikasi yang efektif
Merupakan komunikasi diantara para petugas pemberi pelayanan yang
dilakukan dengan tepat waktu akurat lengkap jelas dan dapat dipahami oleh
15
penerima sehingga dapat mengurangi kesalahan dan menghasilkan perbaikan
untuk keselamatan pasien
Komunikasi efektuf dapat dilakukan secara verbal tertuliselectronic
Metode Komunikasi
SBAR (situasi background Assesment Recommendation)
Dilakukan saat
Melaporkan kondisi pasien kepada DPJP atau dokter konsulen
Serah terima pasien antar petugas kesehatan
TBAK (Tulis Baca Konfirmasi kembali)
Dilakukan saat
Menerima instruksi pertelepon atau lisan
Menerima pelaporan hasil tes kritis atau pemeriksaan cito
Menerima pelaporan nilai kritis
c Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu di Waspadai
Obat High Alert adalah obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi terdaftar
dalam kategori obat beresiko tinggi dapat menyebabkan cidera serius pada
pasien jika terjadi kesalahan dalam penggunaannya
Contoh
Electrolit pekat
KCl 746 inj (hanya IPI)
16
MgSO4 20 MgSO4 40 inj
Calcium Glukonas 10 inj
Natrium Bicarbonat 84 inj
NaCl 3 infuse (hanya IPI)
Injeksi Heparin (instalasi farmasi)
Obat kanker (instalasi farmasi)
Obat LASA atau NORUM (Look Alike Sound Alike atau nama obat rupa
mirip)
Obat high alen disimpan ditempat terpisah akses terbatas diberi label
High Alert
Electrolit paket diberi label orange obat LASA diberi label hijau
Penulisan Resep jangan menggunakan singkatan terutama untuk obat-
obat LASA
7 Benar Benar obat Benar Indikasi Benar Dosis Benar Waktu Benar
PasienBenar cara pemberian Benar dokumentasi
Pemberian obat High Alert kepada pasien
Sebelum perawat memberikan obat High Alert kepada pasien maka
perawat lain harus melakukan pemeriksaan kembali secara independen
Kesesuaian antara obat dan rekam medis atau instruksi dokter dan dengan
kardeks
Ketepatan perhitungan dosis obat
17
Identitas pasien
Obat High Alert infuse harus dipastikan
Ketepatan kecepatan infuse
Jika obat lebih dari satu tempelhan label nama obat pada syringe
pump dan disetiap ujung jalur selang
Setiap kali pasien pindah ruang rawat perawat pengantar menjelaskan
kepada perawat penerima pasien bahwa pasien mendapatkan obat
High Alert
d Kepastian Tepat Lokasi tepat prosedur tepat pasien operasi
Penandaan (Mark site) daerah operasi atau tindakan invasive
Dilakukan oleh dokter operator atau dokter yang didelegasikan
Operasi elektif rarr dilakukan diruang rawat inap
Operasi cito rarr IGD atau rawat inap
Pasien ODC rarr di Poliklinik
Menggunakan spidol permanen warna hitam untuk kulit putih dan warna
putih untuk kulit hitam
Lokasi operasi ditandai dengan lingkaran atau ditulis nama lengkap atau
inisial dokter yang akan melakukan tindakan
Proses proverifikasi
18
Dilakukan oleh tim bedah sebelum tindakan operasi atau invasive
dilakukan tujuannya
Memverifikasi lokasi prosedur dan pasien yang tepat
Memastikan bahwa semua dokumen foto rogten hasil pemeriksaan
yang relevan tersedia diberi label dan dipampang
Kapan dan dimana
Pada saat penjadwalan operasi (One Day Care)
Di ruangan atau IGD sebelum diantar ke IBS
Di IKO saat serah terima ke perawat IBS
Proses Time Out
Dilakukan di IBS oleh tim anastesi dan tim bedah terdiri dari
Sign In rarr sebelum pasien dibius
Time Out rarr sebelum pasien diinsisi
Sign Out rarr sebelum pasien keluar dari IBS
e Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Merupakan infeksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah sakit atau di
fasilitas kesehatan lain dimana pasien tidak ada atau tidak dalam masa
inkubasi termasuk infeksi didapat di rumah sakit tapi muncul setelah pulang
juga infeksi pada pelayanan kesehatan
Dilakukan dengan Hand Hygiene dan penggunaan alat pelindung diri (APD)
Yang wajib melakukan hand hygiene adalah
19
Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien misalnya dokter
perawat fisioterapi dan petugas kesehatan lain
Setiap orang yang tidak kontak langsung dengan pasien misalnya ahli
gizi farmasi dan petugas laboratorium
Setiap orang yang bekerja di rumah sakit
Lakukan 6 langkah cuci tangan yang benar setiap kali
Sebelum melakukan tindakan
Sesudah melakukan tindakan
Sebelum menyentuh cairan tubuh pasien
Sesudah menyentuh cairan tubuh pasien
Sevbelum dan sesudah menyentuh lingkungan sekitar pasien
Sediakan Alkohol Hand Rub atau Gel di area kerja
f Pengurangan resiko jatuh
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan pasien atau saksi mata yang
melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring atau
terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa
kehilangan kesadaran atau luka
Asesmen Faktor Risiko Jatuh
Factor risiko jatuh ada 2
Factor intrinsik
20
Diagnose dan perubahan fisik penyakit akut kelainan mental
TIA (Transien Ischemic Attack) kejang stroke hipotensi
ortostatik postur tubuh abnormal keterbatasan mobilitas
Obat dan interaksinya polifarmasi sedative antihipertensi
obat psikotropika anti depresan antiaritmia antikoagulan
diuretic dan laksatif
Kondisi mental atau penggunaan alcohol gangguan memori
atau kognitif gangguan mental impulsife ansietas delirium
keracunan
Karakteristik pasien usia jenis kelamin(resiko osteoporosis)
cacat gangguan keseimbangan defisit motorik penggunaan
alat bantu riwayat jatuh gangguan komunikasi
Factor ekstrinsik
Karakteristik lingkungan pencahayaan permukaan lantai
yang dapat mengakibatkan terpeleset perabotan tidak tertata
dengan baik posisi tempat tidur tinggi tempat tidur
terkuncitidak terkunci tidak ada alas kaki anti slip sarana
pendukung (bel pembatas tempat tidur) tidak tersedia kondisi
kursi rodaalat bantu kurang baik
21
Kapan dilakukan pengkajian
Marse Fall Scale untuk pasien dewasa
Humpty Dumpty untuk pasien anak
Sydney Scoring untuk pasien geriatri
Intervensi risiko jatuh standar pada dewasa (jika skor 25-50)
Tingkatkan observasi bantuan yang sesuai saat ambulasi
Keselamatan lingkungan ruangan tertata baik pencahayaan
cukup pintu tidak terkunci gunakan penghalang tempat tidur
dan roda dalam keadaan terkunci
Monitor kebutuhan pasien secara berkala (minimal tiap 2 jam
dalam 24 jam pertama)
Berikan edukasi untuk mencegah jatuh pada pasien dan
keluarga
Berikan brosur pencegahan jatuh
Alat bantu jalan dalam kondisi baik
Anjurkan pasien untuk mengenakan alas kaki yang tidak licin
Intervensi risiko jatuh tinggi pada orang dewasa (bila skor
ge51)
Pastikan gelang resiko jatuh berwarna kuning
22
Pasang tanda resiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda resiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
rodatiang infuse)
Lakukan intervensi resiko jatuh standar
Analisa cara berjalan
Pasien ditempatkan dekat dengan nurse station
Handrall mudah dijangkau pasien dan kokoh
Lantai kamar mandi dengan karpet anti sliptidak licin serta
anjurkan pasien menggunakan tempat duduk dikamar mandi
saat pasien mandi
Damping pasien bila ke kamar mandi jangan ditinggalkan
sendiri di toilet pintu kamar mandi jangan dikunci
Memberikan brosur edukasi risiko jatuh pada pasien dan
keluarganya
Intervensi risiko jatuh rendah pada anak (skor 7-11)
Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah dilengkapi
dengan penghalang dan roda terkunci
23
Ciptakan lingkungankamar cukup penerangan dan
pencahayaan
Anjurkan pasien untuk menggunakan alas kaki yang tidak
licin
Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi dan memberikan
bantuan jika dibutuhkan
Menempatkan pasien dekat nurse station dengan penerangan
yang cukup
Ciptakan lingkungan yang bebas dari peralatan yang
mengandung risiko
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh bagi pasien dan keluarganya
Interervensi jatuh tinggi pada anak (skor ge12)
Pakaikangelang risiko jatuh warna kuning
Pasang tanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda risiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
roda tiang infuse)
Lakukan intervensi risiko jatuh rendah
Lakukan observasi pasien minimal tiap 2 jam dalam 2 jam
pertama
24
Temani pasien pada saat mobilisasi
Tempatkan pasien pada tempat tidur yang disesuaikan dengan
perkembangan pasien
Tempatkan pasien yang memerlukan dengan nurse station
Pastikan pintu kamar tidak terkunci setiap saat
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah
Dokumentasikan semua prosedur yang dilakukan pada pasien
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh pada pasien dan keluarganya
Insiden kejadian kesalahan transportasi menjemput pasien
Kesalahan pada saat menjemput yang dimaksud adalah
kesalahan alamat salah rumah
Faktor penyebab
Informasi kurang jelas
Penerima telepon tidak paham lokasi jemputan
Solusi
Tanyakan dengan detail alamat dan lokasinya
Jika masih tidak paham konfirmasi ke teman perawat lainnya
yang lebih paham lokasi
25
Tanyakan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau ada
nomor telepon rumah
Konfirmasi telepon saat akan berangkat menjemput
Bawa handphone agar sewaktu-waktu dapat menghubungi
pihak keluarga pasien untuk konfirmasi ulang lokasi
pemandu jalan
Insiden kejadian kesalahan transportasi mengantar pasien rujuk
keluar Rumah Sakit
Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan rumah sakit tujuan
Factor penyebab
Kesalahan pengertian antara dokter dan perawat mengenai
rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki oleh dokter
Kesalahan pengertian antara keluarga pasien dan perawat
mengenai rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki
oleh keluarga pasien
Solusi
Tanyakan dengan jelas rumah sakit mana yang dikehendaki
Konfirmasi ulang dengan menanyakan lokasi alamat rumah
sakutnya
26
Hubungi rumah sakit yang dimaksud sampaikan kondisi
pasien dengan motode SBAR
Formulir 1FORMAT LAPORAN INSIDEN KE TKPRS
Rumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLAPORAN INSIDEN KNC KTC KTD DAN KEJADIAN SENTINEL
I DATA PASIENNama No MR Ruangan
27
Umur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun 1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun 1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta 1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan 1048576 JAMKESMAS1048576 Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
II RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
2 Insiden 3 Kronologis Insiden 4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel (Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain(sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3 RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat Insiden
28
Lokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan SubspesialisasinyaLokasi kejadian (sebutkan)10Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang samaPembuat Laporan Penerima Laporan
29
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat
Kriteria
1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses
manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang halhal terkait dengan
keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi
manajemen informasi yang ada
24 Sasaran Keselamatan Pasien di Instalasi Gawat Darurat
a Identifikasi pasien
Setiap akan melakukan tindakan petugas meminta pasien atau keluarga
pasien untuk menyebutkan nama umur dan alamatnya
Pasien IGD yang akan rawat inap dipasang gelang identitas di IGD berisi
nama tanggal lahir dan alamat pasien no rekam medis
Gelang merah muda (pink) untuk perempuan gelang biru muda untuk
laki-laki Gelang merah tua untuk pasien yang ada riwayat alergi obat atau
makanan sedangkan kuning untuk pasien dengan resiko jatuh
b Komunikasi yang efektif
Merupakan komunikasi diantara para petugas pemberi pelayanan yang
dilakukan dengan tepat waktu akurat lengkap jelas dan dapat dipahami oleh
15
penerima sehingga dapat mengurangi kesalahan dan menghasilkan perbaikan
untuk keselamatan pasien
Komunikasi efektuf dapat dilakukan secara verbal tertuliselectronic
Metode Komunikasi
SBAR (situasi background Assesment Recommendation)
Dilakukan saat
Melaporkan kondisi pasien kepada DPJP atau dokter konsulen
Serah terima pasien antar petugas kesehatan
TBAK (Tulis Baca Konfirmasi kembali)
Dilakukan saat
Menerima instruksi pertelepon atau lisan
Menerima pelaporan hasil tes kritis atau pemeriksaan cito
Menerima pelaporan nilai kritis
c Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu di Waspadai
Obat High Alert adalah obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi terdaftar
dalam kategori obat beresiko tinggi dapat menyebabkan cidera serius pada
pasien jika terjadi kesalahan dalam penggunaannya
Contoh
Electrolit pekat
KCl 746 inj (hanya IPI)
16
MgSO4 20 MgSO4 40 inj
Calcium Glukonas 10 inj
Natrium Bicarbonat 84 inj
NaCl 3 infuse (hanya IPI)
Injeksi Heparin (instalasi farmasi)
Obat kanker (instalasi farmasi)
Obat LASA atau NORUM (Look Alike Sound Alike atau nama obat rupa
mirip)
Obat high alen disimpan ditempat terpisah akses terbatas diberi label
High Alert
Electrolit paket diberi label orange obat LASA diberi label hijau
Penulisan Resep jangan menggunakan singkatan terutama untuk obat-
obat LASA
7 Benar Benar obat Benar Indikasi Benar Dosis Benar Waktu Benar
PasienBenar cara pemberian Benar dokumentasi
Pemberian obat High Alert kepada pasien
Sebelum perawat memberikan obat High Alert kepada pasien maka
perawat lain harus melakukan pemeriksaan kembali secara independen
Kesesuaian antara obat dan rekam medis atau instruksi dokter dan dengan
kardeks
Ketepatan perhitungan dosis obat
17
Identitas pasien
Obat High Alert infuse harus dipastikan
Ketepatan kecepatan infuse
Jika obat lebih dari satu tempelhan label nama obat pada syringe
pump dan disetiap ujung jalur selang
Setiap kali pasien pindah ruang rawat perawat pengantar menjelaskan
kepada perawat penerima pasien bahwa pasien mendapatkan obat
High Alert
d Kepastian Tepat Lokasi tepat prosedur tepat pasien operasi
Penandaan (Mark site) daerah operasi atau tindakan invasive
Dilakukan oleh dokter operator atau dokter yang didelegasikan
Operasi elektif rarr dilakukan diruang rawat inap
Operasi cito rarr IGD atau rawat inap
Pasien ODC rarr di Poliklinik
Menggunakan spidol permanen warna hitam untuk kulit putih dan warna
putih untuk kulit hitam
Lokasi operasi ditandai dengan lingkaran atau ditulis nama lengkap atau
inisial dokter yang akan melakukan tindakan
Proses proverifikasi
18
Dilakukan oleh tim bedah sebelum tindakan operasi atau invasive
dilakukan tujuannya
Memverifikasi lokasi prosedur dan pasien yang tepat
Memastikan bahwa semua dokumen foto rogten hasil pemeriksaan
yang relevan tersedia diberi label dan dipampang
Kapan dan dimana
Pada saat penjadwalan operasi (One Day Care)
Di ruangan atau IGD sebelum diantar ke IBS
Di IKO saat serah terima ke perawat IBS
Proses Time Out
Dilakukan di IBS oleh tim anastesi dan tim bedah terdiri dari
Sign In rarr sebelum pasien dibius
Time Out rarr sebelum pasien diinsisi
Sign Out rarr sebelum pasien keluar dari IBS
e Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Merupakan infeksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah sakit atau di
fasilitas kesehatan lain dimana pasien tidak ada atau tidak dalam masa
inkubasi termasuk infeksi didapat di rumah sakit tapi muncul setelah pulang
juga infeksi pada pelayanan kesehatan
Dilakukan dengan Hand Hygiene dan penggunaan alat pelindung diri (APD)
Yang wajib melakukan hand hygiene adalah
19
Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien misalnya dokter
perawat fisioterapi dan petugas kesehatan lain
Setiap orang yang tidak kontak langsung dengan pasien misalnya ahli
gizi farmasi dan petugas laboratorium
Setiap orang yang bekerja di rumah sakit
Lakukan 6 langkah cuci tangan yang benar setiap kali
Sebelum melakukan tindakan
Sesudah melakukan tindakan
Sebelum menyentuh cairan tubuh pasien
Sesudah menyentuh cairan tubuh pasien
Sevbelum dan sesudah menyentuh lingkungan sekitar pasien
Sediakan Alkohol Hand Rub atau Gel di area kerja
f Pengurangan resiko jatuh
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan pasien atau saksi mata yang
melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring atau
terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa
kehilangan kesadaran atau luka
Asesmen Faktor Risiko Jatuh
Factor risiko jatuh ada 2
Factor intrinsik
20
Diagnose dan perubahan fisik penyakit akut kelainan mental
TIA (Transien Ischemic Attack) kejang stroke hipotensi
ortostatik postur tubuh abnormal keterbatasan mobilitas
Obat dan interaksinya polifarmasi sedative antihipertensi
obat psikotropika anti depresan antiaritmia antikoagulan
diuretic dan laksatif
Kondisi mental atau penggunaan alcohol gangguan memori
atau kognitif gangguan mental impulsife ansietas delirium
keracunan
Karakteristik pasien usia jenis kelamin(resiko osteoporosis)
cacat gangguan keseimbangan defisit motorik penggunaan
alat bantu riwayat jatuh gangguan komunikasi
Factor ekstrinsik
Karakteristik lingkungan pencahayaan permukaan lantai
yang dapat mengakibatkan terpeleset perabotan tidak tertata
dengan baik posisi tempat tidur tinggi tempat tidur
terkuncitidak terkunci tidak ada alas kaki anti slip sarana
pendukung (bel pembatas tempat tidur) tidak tersedia kondisi
kursi rodaalat bantu kurang baik
21
Kapan dilakukan pengkajian
Marse Fall Scale untuk pasien dewasa
Humpty Dumpty untuk pasien anak
Sydney Scoring untuk pasien geriatri
Intervensi risiko jatuh standar pada dewasa (jika skor 25-50)
Tingkatkan observasi bantuan yang sesuai saat ambulasi
Keselamatan lingkungan ruangan tertata baik pencahayaan
cukup pintu tidak terkunci gunakan penghalang tempat tidur
dan roda dalam keadaan terkunci
Monitor kebutuhan pasien secara berkala (minimal tiap 2 jam
dalam 24 jam pertama)
Berikan edukasi untuk mencegah jatuh pada pasien dan
keluarga
Berikan brosur pencegahan jatuh
Alat bantu jalan dalam kondisi baik
Anjurkan pasien untuk mengenakan alas kaki yang tidak licin
Intervensi risiko jatuh tinggi pada orang dewasa (bila skor
ge51)
Pastikan gelang resiko jatuh berwarna kuning
22
Pasang tanda resiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda resiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
rodatiang infuse)
Lakukan intervensi resiko jatuh standar
Analisa cara berjalan
Pasien ditempatkan dekat dengan nurse station
Handrall mudah dijangkau pasien dan kokoh
Lantai kamar mandi dengan karpet anti sliptidak licin serta
anjurkan pasien menggunakan tempat duduk dikamar mandi
saat pasien mandi
Damping pasien bila ke kamar mandi jangan ditinggalkan
sendiri di toilet pintu kamar mandi jangan dikunci
Memberikan brosur edukasi risiko jatuh pada pasien dan
keluarganya
Intervensi risiko jatuh rendah pada anak (skor 7-11)
Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah dilengkapi
dengan penghalang dan roda terkunci
23
Ciptakan lingkungankamar cukup penerangan dan
pencahayaan
Anjurkan pasien untuk menggunakan alas kaki yang tidak
licin
Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi dan memberikan
bantuan jika dibutuhkan
Menempatkan pasien dekat nurse station dengan penerangan
yang cukup
Ciptakan lingkungan yang bebas dari peralatan yang
mengandung risiko
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh bagi pasien dan keluarganya
Interervensi jatuh tinggi pada anak (skor ge12)
Pakaikangelang risiko jatuh warna kuning
Pasang tanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda risiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
roda tiang infuse)
Lakukan intervensi risiko jatuh rendah
Lakukan observasi pasien minimal tiap 2 jam dalam 2 jam
pertama
24
Temani pasien pada saat mobilisasi
Tempatkan pasien pada tempat tidur yang disesuaikan dengan
perkembangan pasien
Tempatkan pasien yang memerlukan dengan nurse station
Pastikan pintu kamar tidak terkunci setiap saat
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah
Dokumentasikan semua prosedur yang dilakukan pada pasien
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh pada pasien dan keluarganya
Insiden kejadian kesalahan transportasi menjemput pasien
Kesalahan pada saat menjemput yang dimaksud adalah
kesalahan alamat salah rumah
Faktor penyebab
Informasi kurang jelas
Penerima telepon tidak paham lokasi jemputan
Solusi
Tanyakan dengan detail alamat dan lokasinya
Jika masih tidak paham konfirmasi ke teman perawat lainnya
yang lebih paham lokasi
25
Tanyakan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau ada
nomor telepon rumah
Konfirmasi telepon saat akan berangkat menjemput
Bawa handphone agar sewaktu-waktu dapat menghubungi
pihak keluarga pasien untuk konfirmasi ulang lokasi
pemandu jalan
Insiden kejadian kesalahan transportasi mengantar pasien rujuk
keluar Rumah Sakit
Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan rumah sakit tujuan
Factor penyebab
Kesalahan pengertian antara dokter dan perawat mengenai
rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki oleh dokter
Kesalahan pengertian antara keluarga pasien dan perawat
mengenai rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki
oleh keluarga pasien
Solusi
Tanyakan dengan jelas rumah sakit mana yang dikehendaki
Konfirmasi ulang dengan menanyakan lokasi alamat rumah
sakutnya
26
Hubungi rumah sakit yang dimaksud sampaikan kondisi
pasien dengan motode SBAR
Formulir 1FORMAT LAPORAN INSIDEN KE TKPRS
Rumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLAPORAN INSIDEN KNC KTC KTD DAN KEJADIAN SENTINEL
I DATA PASIENNama No MR Ruangan
27
Umur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun 1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun 1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta 1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan 1048576 JAMKESMAS1048576 Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
II RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
2 Insiden 3 Kronologis Insiden 4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel (Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain(sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3 RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat Insiden
28
Lokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan SubspesialisasinyaLokasi kejadian (sebutkan)10Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang samaPembuat Laporan Penerima Laporan
29
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
penerima sehingga dapat mengurangi kesalahan dan menghasilkan perbaikan
untuk keselamatan pasien
Komunikasi efektuf dapat dilakukan secara verbal tertuliselectronic
Metode Komunikasi
SBAR (situasi background Assesment Recommendation)
Dilakukan saat
Melaporkan kondisi pasien kepada DPJP atau dokter konsulen
Serah terima pasien antar petugas kesehatan
TBAK (Tulis Baca Konfirmasi kembali)
Dilakukan saat
Menerima instruksi pertelepon atau lisan
Menerima pelaporan hasil tes kritis atau pemeriksaan cito
Menerima pelaporan nilai kritis
c Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu di Waspadai
Obat High Alert adalah obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi terdaftar
dalam kategori obat beresiko tinggi dapat menyebabkan cidera serius pada
pasien jika terjadi kesalahan dalam penggunaannya
Contoh
Electrolit pekat
KCl 746 inj (hanya IPI)
16
MgSO4 20 MgSO4 40 inj
Calcium Glukonas 10 inj
Natrium Bicarbonat 84 inj
NaCl 3 infuse (hanya IPI)
Injeksi Heparin (instalasi farmasi)
Obat kanker (instalasi farmasi)
Obat LASA atau NORUM (Look Alike Sound Alike atau nama obat rupa
mirip)
Obat high alen disimpan ditempat terpisah akses terbatas diberi label
High Alert
Electrolit paket diberi label orange obat LASA diberi label hijau
Penulisan Resep jangan menggunakan singkatan terutama untuk obat-
obat LASA
7 Benar Benar obat Benar Indikasi Benar Dosis Benar Waktu Benar
PasienBenar cara pemberian Benar dokumentasi
Pemberian obat High Alert kepada pasien
Sebelum perawat memberikan obat High Alert kepada pasien maka
perawat lain harus melakukan pemeriksaan kembali secara independen
Kesesuaian antara obat dan rekam medis atau instruksi dokter dan dengan
kardeks
Ketepatan perhitungan dosis obat
17
Identitas pasien
Obat High Alert infuse harus dipastikan
Ketepatan kecepatan infuse
Jika obat lebih dari satu tempelhan label nama obat pada syringe
pump dan disetiap ujung jalur selang
Setiap kali pasien pindah ruang rawat perawat pengantar menjelaskan
kepada perawat penerima pasien bahwa pasien mendapatkan obat
High Alert
d Kepastian Tepat Lokasi tepat prosedur tepat pasien operasi
Penandaan (Mark site) daerah operasi atau tindakan invasive
Dilakukan oleh dokter operator atau dokter yang didelegasikan
Operasi elektif rarr dilakukan diruang rawat inap
Operasi cito rarr IGD atau rawat inap
Pasien ODC rarr di Poliklinik
Menggunakan spidol permanen warna hitam untuk kulit putih dan warna
putih untuk kulit hitam
Lokasi operasi ditandai dengan lingkaran atau ditulis nama lengkap atau
inisial dokter yang akan melakukan tindakan
Proses proverifikasi
18
Dilakukan oleh tim bedah sebelum tindakan operasi atau invasive
dilakukan tujuannya
Memverifikasi lokasi prosedur dan pasien yang tepat
Memastikan bahwa semua dokumen foto rogten hasil pemeriksaan
yang relevan tersedia diberi label dan dipampang
Kapan dan dimana
Pada saat penjadwalan operasi (One Day Care)
Di ruangan atau IGD sebelum diantar ke IBS
Di IKO saat serah terima ke perawat IBS
Proses Time Out
Dilakukan di IBS oleh tim anastesi dan tim bedah terdiri dari
Sign In rarr sebelum pasien dibius
Time Out rarr sebelum pasien diinsisi
Sign Out rarr sebelum pasien keluar dari IBS
e Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Merupakan infeksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah sakit atau di
fasilitas kesehatan lain dimana pasien tidak ada atau tidak dalam masa
inkubasi termasuk infeksi didapat di rumah sakit tapi muncul setelah pulang
juga infeksi pada pelayanan kesehatan
Dilakukan dengan Hand Hygiene dan penggunaan alat pelindung diri (APD)
Yang wajib melakukan hand hygiene adalah
19
Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien misalnya dokter
perawat fisioterapi dan petugas kesehatan lain
Setiap orang yang tidak kontak langsung dengan pasien misalnya ahli
gizi farmasi dan petugas laboratorium
Setiap orang yang bekerja di rumah sakit
Lakukan 6 langkah cuci tangan yang benar setiap kali
Sebelum melakukan tindakan
Sesudah melakukan tindakan
Sebelum menyentuh cairan tubuh pasien
Sesudah menyentuh cairan tubuh pasien
Sevbelum dan sesudah menyentuh lingkungan sekitar pasien
Sediakan Alkohol Hand Rub atau Gel di area kerja
f Pengurangan resiko jatuh
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan pasien atau saksi mata yang
melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring atau
terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa
kehilangan kesadaran atau luka
Asesmen Faktor Risiko Jatuh
Factor risiko jatuh ada 2
Factor intrinsik
20
Diagnose dan perubahan fisik penyakit akut kelainan mental
TIA (Transien Ischemic Attack) kejang stroke hipotensi
ortostatik postur tubuh abnormal keterbatasan mobilitas
Obat dan interaksinya polifarmasi sedative antihipertensi
obat psikotropika anti depresan antiaritmia antikoagulan
diuretic dan laksatif
Kondisi mental atau penggunaan alcohol gangguan memori
atau kognitif gangguan mental impulsife ansietas delirium
keracunan
Karakteristik pasien usia jenis kelamin(resiko osteoporosis)
cacat gangguan keseimbangan defisit motorik penggunaan
alat bantu riwayat jatuh gangguan komunikasi
Factor ekstrinsik
Karakteristik lingkungan pencahayaan permukaan lantai
yang dapat mengakibatkan terpeleset perabotan tidak tertata
dengan baik posisi tempat tidur tinggi tempat tidur
terkuncitidak terkunci tidak ada alas kaki anti slip sarana
pendukung (bel pembatas tempat tidur) tidak tersedia kondisi
kursi rodaalat bantu kurang baik
21
Kapan dilakukan pengkajian
Marse Fall Scale untuk pasien dewasa
Humpty Dumpty untuk pasien anak
Sydney Scoring untuk pasien geriatri
Intervensi risiko jatuh standar pada dewasa (jika skor 25-50)
Tingkatkan observasi bantuan yang sesuai saat ambulasi
Keselamatan lingkungan ruangan tertata baik pencahayaan
cukup pintu tidak terkunci gunakan penghalang tempat tidur
dan roda dalam keadaan terkunci
Monitor kebutuhan pasien secara berkala (minimal tiap 2 jam
dalam 24 jam pertama)
Berikan edukasi untuk mencegah jatuh pada pasien dan
keluarga
Berikan brosur pencegahan jatuh
Alat bantu jalan dalam kondisi baik
Anjurkan pasien untuk mengenakan alas kaki yang tidak licin
Intervensi risiko jatuh tinggi pada orang dewasa (bila skor
ge51)
Pastikan gelang resiko jatuh berwarna kuning
22
Pasang tanda resiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda resiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
rodatiang infuse)
Lakukan intervensi resiko jatuh standar
Analisa cara berjalan
Pasien ditempatkan dekat dengan nurse station
Handrall mudah dijangkau pasien dan kokoh
Lantai kamar mandi dengan karpet anti sliptidak licin serta
anjurkan pasien menggunakan tempat duduk dikamar mandi
saat pasien mandi
Damping pasien bila ke kamar mandi jangan ditinggalkan
sendiri di toilet pintu kamar mandi jangan dikunci
Memberikan brosur edukasi risiko jatuh pada pasien dan
keluarganya
Intervensi risiko jatuh rendah pada anak (skor 7-11)
Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah dilengkapi
dengan penghalang dan roda terkunci
23
Ciptakan lingkungankamar cukup penerangan dan
pencahayaan
Anjurkan pasien untuk menggunakan alas kaki yang tidak
licin
Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi dan memberikan
bantuan jika dibutuhkan
Menempatkan pasien dekat nurse station dengan penerangan
yang cukup
Ciptakan lingkungan yang bebas dari peralatan yang
mengandung risiko
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh bagi pasien dan keluarganya
Interervensi jatuh tinggi pada anak (skor ge12)
Pakaikangelang risiko jatuh warna kuning
Pasang tanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda risiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
roda tiang infuse)
Lakukan intervensi risiko jatuh rendah
Lakukan observasi pasien minimal tiap 2 jam dalam 2 jam
pertama
24
Temani pasien pada saat mobilisasi
Tempatkan pasien pada tempat tidur yang disesuaikan dengan
perkembangan pasien
Tempatkan pasien yang memerlukan dengan nurse station
Pastikan pintu kamar tidak terkunci setiap saat
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah
Dokumentasikan semua prosedur yang dilakukan pada pasien
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh pada pasien dan keluarganya
Insiden kejadian kesalahan transportasi menjemput pasien
Kesalahan pada saat menjemput yang dimaksud adalah
kesalahan alamat salah rumah
Faktor penyebab
Informasi kurang jelas
Penerima telepon tidak paham lokasi jemputan
Solusi
Tanyakan dengan detail alamat dan lokasinya
Jika masih tidak paham konfirmasi ke teman perawat lainnya
yang lebih paham lokasi
25
Tanyakan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau ada
nomor telepon rumah
Konfirmasi telepon saat akan berangkat menjemput
Bawa handphone agar sewaktu-waktu dapat menghubungi
pihak keluarga pasien untuk konfirmasi ulang lokasi
pemandu jalan
Insiden kejadian kesalahan transportasi mengantar pasien rujuk
keluar Rumah Sakit
Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan rumah sakit tujuan
Factor penyebab
Kesalahan pengertian antara dokter dan perawat mengenai
rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki oleh dokter
Kesalahan pengertian antara keluarga pasien dan perawat
mengenai rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki
oleh keluarga pasien
Solusi
Tanyakan dengan jelas rumah sakit mana yang dikehendaki
Konfirmasi ulang dengan menanyakan lokasi alamat rumah
sakutnya
26
Hubungi rumah sakit yang dimaksud sampaikan kondisi
pasien dengan motode SBAR
Formulir 1FORMAT LAPORAN INSIDEN KE TKPRS
Rumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLAPORAN INSIDEN KNC KTC KTD DAN KEJADIAN SENTINEL
I DATA PASIENNama No MR Ruangan
27
Umur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun 1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun 1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta 1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan 1048576 JAMKESMAS1048576 Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
II RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
2 Insiden 3 Kronologis Insiden 4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel (Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain(sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3 RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat Insiden
28
Lokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan SubspesialisasinyaLokasi kejadian (sebutkan)10Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang samaPembuat Laporan Penerima Laporan
29
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
MgSO4 20 MgSO4 40 inj
Calcium Glukonas 10 inj
Natrium Bicarbonat 84 inj
NaCl 3 infuse (hanya IPI)
Injeksi Heparin (instalasi farmasi)
Obat kanker (instalasi farmasi)
Obat LASA atau NORUM (Look Alike Sound Alike atau nama obat rupa
mirip)
Obat high alen disimpan ditempat terpisah akses terbatas diberi label
High Alert
Electrolit paket diberi label orange obat LASA diberi label hijau
Penulisan Resep jangan menggunakan singkatan terutama untuk obat-
obat LASA
7 Benar Benar obat Benar Indikasi Benar Dosis Benar Waktu Benar
PasienBenar cara pemberian Benar dokumentasi
Pemberian obat High Alert kepada pasien
Sebelum perawat memberikan obat High Alert kepada pasien maka
perawat lain harus melakukan pemeriksaan kembali secara independen
Kesesuaian antara obat dan rekam medis atau instruksi dokter dan dengan
kardeks
Ketepatan perhitungan dosis obat
17
Identitas pasien
Obat High Alert infuse harus dipastikan
Ketepatan kecepatan infuse
Jika obat lebih dari satu tempelhan label nama obat pada syringe
pump dan disetiap ujung jalur selang
Setiap kali pasien pindah ruang rawat perawat pengantar menjelaskan
kepada perawat penerima pasien bahwa pasien mendapatkan obat
High Alert
d Kepastian Tepat Lokasi tepat prosedur tepat pasien operasi
Penandaan (Mark site) daerah operasi atau tindakan invasive
Dilakukan oleh dokter operator atau dokter yang didelegasikan
Operasi elektif rarr dilakukan diruang rawat inap
Operasi cito rarr IGD atau rawat inap
Pasien ODC rarr di Poliklinik
Menggunakan spidol permanen warna hitam untuk kulit putih dan warna
putih untuk kulit hitam
Lokasi operasi ditandai dengan lingkaran atau ditulis nama lengkap atau
inisial dokter yang akan melakukan tindakan
Proses proverifikasi
18
Dilakukan oleh tim bedah sebelum tindakan operasi atau invasive
dilakukan tujuannya
Memverifikasi lokasi prosedur dan pasien yang tepat
Memastikan bahwa semua dokumen foto rogten hasil pemeriksaan
yang relevan tersedia diberi label dan dipampang
Kapan dan dimana
Pada saat penjadwalan operasi (One Day Care)
Di ruangan atau IGD sebelum diantar ke IBS
Di IKO saat serah terima ke perawat IBS
Proses Time Out
Dilakukan di IBS oleh tim anastesi dan tim bedah terdiri dari
Sign In rarr sebelum pasien dibius
Time Out rarr sebelum pasien diinsisi
Sign Out rarr sebelum pasien keluar dari IBS
e Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Merupakan infeksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah sakit atau di
fasilitas kesehatan lain dimana pasien tidak ada atau tidak dalam masa
inkubasi termasuk infeksi didapat di rumah sakit tapi muncul setelah pulang
juga infeksi pada pelayanan kesehatan
Dilakukan dengan Hand Hygiene dan penggunaan alat pelindung diri (APD)
Yang wajib melakukan hand hygiene adalah
19
Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien misalnya dokter
perawat fisioterapi dan petugas kesehatan lain
Setiap orang yang tidak kontak langsung dengan pasien misalnya ahli
gizi farmasi dan petugas laboratorium
Setiap orang yang bekerja di rumah sakit
Lakukan 6 langkah cuci tangan yang benar setiap kali
Sebelum melakukan tindakan
Sesudah melakukan tindakan
Sebelum menyentuh cairan tubuh pasien
Sesudah menyentuh cairan tubuh pasien
Sevbelum dan sesudah menyentuh lingkungan sekitar pasien
Sediakan Alkohol Hand Rub atau Gel di area kerja
f Pengurangan resiko jatuh
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan pasien atau saksi mata yang
melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring atau
terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa
kehilangan kesadaran atau luka
Asesmen Faktor Risiko Jatuh
Factor risiko jatuh ada 2
Factor intrinsik
20
Diagnose dan perubahan fisik penyakit akut kelainan mental
TIA (Transien Ischemic Attack) kejang stroke hipotensi
ortostatik postur tubuh abnormal keterbatasan mobilitas
Obat dan interaksinya polifarmasi sedative antihipertensi
obat psikotropika anti depresan antiaritmia antikoagulan
diuretic dan laksatif
Kondisi mental atau penggunaan alcohol gangguan memori
atau kognitif gangguan mental impulsife ansietas delirium
keracunan
Karakteristik pasien usia jenis kelamin(resiko osteoporosis)
cacat gangguan keseimbangan defisit motorik penggunaan
alat bantu riwayat jatuh gangguan komunikasi
Factor ekstrinsik
Karakteristik lingkungan pencahayaan permukaan lantai
yang dapat mengakibatkan terpeleset perabotan tidak tertata
dengan baik posisi tempat tidur tinggi tempat tidur
terkuncitidak terkunci tidak ada alas kaki anti slip sarana
pendukung (bel pembatas tempat tidur) tidak tersedia kondisi
kursi rodaalat bantu kurang baik
21
Kapan dilakukan pengkajian
Marse Fall Scale untuk pasien dewasa
Humpty Dumpty untuk pasien anak
Sydney Scoring untuk pasien geriatri
Intervensi risiko jatuh standar pada dewasa (jika skor 25-50)
Tingkatkan observasi bantuan yang sesuai saat ambulasi
Keselamatan lingkungan ruangan tertata baik pencahayaan
cukup pintu tidak terkunci gunakan penghalang tempat tidur
dan roda dalam keadaan terkunci
Monitor kebutuhan pasien secara berkala (minimal tiap 2 jam
dalam 24 jam pertama)
Berikan edukasi untuk mencegah jatuh pada pasien dan
keluarga
Berikan brosur pencegahan jatuh
Alat bantu jalan dalam kondisi baik
Anjurkan pasien untuk mengenakan alas kaki yang tidak licin
Intervensi risiko jatuh tinggi pada orang dewasa (bila skor
ge51)
Pastikan gelang resiko jatuh berwarna kuning
22
Pasang tanda resiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda resiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
rodatiang infuse)
Lakukan intervensi resiko jatuh standar
Analisa cara berjalan
Pasien ditempatkan dekat dengan nurse station
Handrall mudah dijangkau pasien dan kokoh
Lantai kamar mandi dengan karpet anti sliptidak licin serta
anjurkan pasien menggunakan tempat duduk dikamar mandi
saat pasien mandi
Damping pasien bila ke kamar mandi jangan ditinggalkan
sendiri di toilet pintu kamar mandi jangan dikunci
Memberikan brosur edukasi risiko jatuh pada pasien dan
keluarganya
Intervensi risiko jatuh rendah pada anak (skor 7-11)
Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah dilengkapi
dengan penghalang dan roda terkunci
23
Ciptakan lingkungankamar cukup penerangan dan
pencahayaan
Anjurkan pasien untuk menggunakan alas kaki yang tidak
licin
Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi dan memberikan
bantuan jika dibutuhkan
Menempatkan pasien dekat nurse station dengan penerangan
yang cukup
Ciptakan lingkungan yang bebas dari peralatan yang
mengandung risiko
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh bagi pasien dan keluarganya
Interervensi jatuh tinggi pada anak (skor ge12)
Pakaikangelang risiko jatuh warna kuning
Pasang tanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda risiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
roda tiang infuse)
Lakukan intervensi risiko jatuh rendah
Lakukan observasi pasien minimal tiap 2 jam dalam 2 jam
pertama
24
Temani pasien pada saat mobilisasi
Tempatkan pasien pada tempat tidur yang disesuaikan dengan
perkembangan pasien
Tempatkan pasien yang memerlukan dengan nurse station
Pastikan pintu kamar tidak terkunci setiap saat
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah
Dokumentasikan semua prosedur yang dilakukan pada pasien
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh pada pasien dan keluarganya
Insiden kejadian kesalahan transportasi menjemput pasien
Kesalahan pada saat menjemput yang dimaksud adalah
kesalahan alamat salah rumah
Faktor penyebab
Informasi kurang jelas
Penerima telepon tidak paham lokasi jemputan
Solusi
Tanyakan dengan detail alamat dan lokasinya
Jika masih tidak paham konfirmasi ke teman perawat lainnya
yang lebih paham lokasi
25
Tanyakan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau ada
nomor telepon rumah
Konfirmasi telepon saat akan berangkat menjemput
Bawa handphone agar sewaktu-waktu dapat menghubungi
pihak keluarga pasien untuk konfirmasi ulang lokasi
pemandu jalan
Insiden kejadian kesalahan transportasi mengantar pasien rujuk
keluar Rumah Sakit
Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan rumah sakit tujuan
Factor penyebab
Kesalahan pengertian antara dokter dan perawat mengenai
rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki oleh dokter
Kesalahan pengertian antara keluarga pasien dan perawat
mengenai rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki
oleh keluarga pasien
Solusi
Tanyakan dengan jelas rumah sakit mana yang dikehendaki
Konfirmasi ulang dengan menanyakan lokasi alamat rumah
sakutnya
26
Hubungi rumah sakit yang dimaksud sampaikan kondisi
pasien dengan motode SBAR
Formulir 1FORMAT LAPORAN INSIDEN KE TKPRS
Rumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLAPORAN INSIDEN KNC KTC KTD DAN KEJADIAN SENTINEL
I DATA PASIENNama No MR Ruangan
27
Umur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun 1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun 1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta 1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan 1048576 JAMKESMAS1048576 Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
II RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
2 Insiden 3 Kronologis Insiden 4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel (Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain(sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3 RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat Insiden
28
Lokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan SubspesialisasinyaLokasi kejadian (sebutkan)10Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang samaPembuat Laporan Penerima Laporan
29
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
Identitas pasien
Obat High Alert infuse harus dipastikan
Ketepatan kecepatan infuse
Jika obat lebih dari satu tempelhan label nama obat pada syringe
pump dan disetiap ujung jalur selang
Setiap kali pasien pindah ruang rawat perawat pengantar menjelaskan
kepada perawat penerima pasien bahwa pasien mendapatkan obat
High Alert
d Kepastian Tepat Lokasi tepat prosedur tepat pasien operasi
Penandaan (Mark site) daerah operasi atau tindakan invasive
Dilakukan oleh dokter operator atau dokter yang didelegasikan
Operasi elektif rarr dilakukan diruang rawat inap
Operasi cito rarr IGD atau rawat inap
Pasien ODC rarr di Poliklinik
Menggunakan spidol permanen warna hitam untuk kulit putih dan warna
putih untuk kulit hitam
Lokasi operasi ditandai dengan lingkaran atau ditulis nama lengkap atau
inisial dokter yang akan melakukan tindakan
Proses proverifikasi
18
Dilakukan oleh tim bedah sebelum tindakan operasi atau invasive
dilakukan tujuannya
Memverifikasi lokasi prosedur dan pasien yang tepat
Memastikan bahwa semua dokumen foto rogten hasil pemeriksaan
yang relevan tersedia diberi label dan dipampang
Kapan dan dimana
Pada saat penjadwalan operasi (One Day Care)
Di ruangan atau IGD sebelum diantar ke IBS
Di IKO saat serah terima ke perawat IBS
Proses Time Out
Dilakukan di IBS oleh tim anastesi dan tim bedah terdiri dari
Sign In rarr sebelum pasien dibius
Time Out rarr sebelum pasien diinsisi
Sign Out rarr sebelum pasien keluar dari IBS
e Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Merupakan infeksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah sakit atau di
fasilitas kesehatan lain dimana pasien tidak ada atau tidak dalam masa
inkubasi termasuk infeksi didapat di rumah sakit tapi muncul setelah pulang
juga infeksi pada pelayanan kesehatan
Dilakukan dengan Hand Hygiene dan penggunaan alat pelindung diri (APD)
Yang wajib melakukan hand hygiene adalah
19
Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien misalnya dokter
perawat fisioterapi dan petugas kesehatan lain
Setiap orang yang tidak kontak langsung dengan pasien misalnya ahli
gizi farmasi dan petugas laboratorium
Setiap orang yang bekerja di rumah sakit
Lakukan 6 langkah cuci tangan yang benar setiap kali
Sebelum melakukan tindakan
Sesudah melakukan tindakan
Sebelum menyentuh cairan tubuh pasien
Sesudah menyentuh cairan tubuh pasien
Sevbelum dan sesudah menyentuh lingkungan sekitar pasien
Sediakan Alkohol Hand Rub atau Gel di area kerja
f Pengurangan resiko jatuh
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan pasien atau saksi mata yang
melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring atau
terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa
kehilangan kesadaran atau luka
Asesmen Faktor Risiko Jatuh
Factor risiko jatuh ada 2
Factor intrinsik
20
Diagnose dan perubahan fisik penyakit akut kelainan mental
TIA (Transien Ischemic Attack) kejang stroke hipotensi
ortostatik postur tubuh abnormal keterbatasan mobilitas
Obat dan interaksinya polifarmasi sedative antihipertensi
obat psikotropika anti depresan antiaritmia antikoagulan
diuretic dan laksatif
Kondisi mental atau penggunaan alcohol gangguan memori
atau kognitif gangguan mental impulsife ansietas delirium
keracunan
Karakteristik pasien usia jenis kelamin(resiko osteoporosis)
cacat gangguan keseimbangan defisit motorik penggunaan
alat bantu riwayat jatuh gangguan komunikasi
Factor ekstrinsik
Karakteristik lingkungan pencahayaan permukaan lantai
yang dapat mengakibatkan terpeleset perabotan tidak tertata
dengan baik posisi tempat tidur tinggi tempat tidur
terkuncitidak terkunci tidak ada alas kaki anti slip sarana
pendukung (bel pembatas tempat tidur) tidak tersedia kondisi
kursi rodaalat bantu kurang baik
21
Kapan dilakukan pengkajian
Marse Fall Scale untuk pasien dewasa
Humpty Dumpty untuk pasien anak
Sydney Scoring untuk pasien geriatri
Intervensi risiko jatuh standar pada dewasa (jika skor 25-50)
Tingkatkan observasi bantuan yang sesuai saat ambulasi
Keselamatan lingkungan ruangan tertata baik pencahayaan
cukup pintu tidak terkunci gunakan penghalang tempat tidur
dan roda dalam keadaan terkunci
Monitor kebutuhan pasien secara berkala (minimal tiap 2 jam
dalam 24 jam pertama)
Berikan edukasi untuk mencegah jatuh pada pasien dan
keluarga
Berikan brosur pencegahan jatuh
Alat bantu jalan dalam kondisi baik
Anjurkan pasien untuk mengenakan alas kaki yang tidak licin
Intervensi risiko jatuh tinggi pada orang dewasa (bila skor
ge51)
Pastikan gelang resiko jatuh berwarna kuning
22
Pasang tanda resiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda resiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
rodatiang infuse)
Lakukan intervensi resiko jatuh standar
Analisa cara berjalan
Pasien ditempatkan dekat dengan nurse station
Handrall mudah dijangkau pasien dan kokoh
Lantai kamar mandi dengan karpet anti sliptidak licin serta
anjurkan pasien menggunakan tempat duduk dikamar mandi
saat pasien mandi
Damping pasien bila ke kamar mandi jangan ditinggalkan
sendiri di toilet pintu kamar mandi jangan dikunci
Memberikan brosur edukasi risiko jatuh pada pasien dan
keluarganya
Intervensi risiko jatuh rendah pada anak (skor 7-11)
Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah dilengkapi
dengan penghalang dan roda terkunci
23
Ciptakan lingkungankamar cukup penerangan dan
pencahayaan
Anjurkan pasien untuk menggunakan alas kaki yang tidak
licin
Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi dan memberikan
bantuan jika dibutuhkan
Menempatkan pasien dekat nurse station dengan penerangan
yang cukup
Ciptakan lingkungan yang bebas dari peralatan yang
mengandung risiko
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh bagi pasien dan keluarganya
Interervensi jatuh tinggi pada anak (skor ge12)
Pakaikangelang risiko jatuh warna kuning
Pasang tanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda risiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
roda tiang infuse)
Lakukan intervensi risiko jatuh rendah
Lakukan observasi pasien minimal tiap 2 jam dalam 2 jam
pertama
24
Temani pasien pada saat mobilisasi
Tempatkan pasien pada tempat tidur yang disesuaikan dengan
perkembangan pasien
Tempatkan pasien yang memerlukan dengan nurse station
Pastikan pintu kamar tidak terkunci setiap saat
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah
Dokumentasikan semua prosedur yang dilakukan pada pasien
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh pada pasien dan keluarganya
Insiden kejadian kesalahan transportasi menjemput pasien
Kesalahan pada saat menjemput yang dimaksud adalah
kesalahan alamat salah rumah
Faktor penyebab
Informasi kurang jelas
Penerima telepon tidak paham lokasi jemputan
Solusi
Tanyakan dengan detail alamat dan lokasinya
Jika masih tidak paham konfirmasi ke teman perawat lainnya
yang lebih paham lokasi
25
Tanyakan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau ada
nomor telepon rumah
Konfirmasi telepon saat akan berangkat menjemput
Bawa handphone agar sewaktu-waktu dapat menghubungi
pihak keluarga pasien untuk konfirmasi ulang lokasi
pemandu jalan
Insiden kejadian kesalahan transportasi mengantar pasien rujuk
keluar Rumah Sakit
Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan rumah sakit tujuan
Factor penyebab
Kesalahan pengertian antara dokter dan perawat mengenai
rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki oleh dokter
Kesalahan pengertian antara keluarga pasien dan perawat
mengenai rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki
oleh keluarga pasien
Solusi
Tanyakan dengan jelas rumah sakit mana yang dikehendaki
Konfirmasi ulang dengan menanyakan lokasi alamat rumah
sakutnya
26
Hubungi rumah sakit yang dimaksud sampaikan kondisi
pasien dengan motode SBAR
Formulir 1FORMAT LAPORAN INSIDEN KE TKPRS
Rumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLAPORAN INSIDEN KNC KTC KTD DAN KEJADIAN SENTINEL
I DATA PASIENNama No MR Ruangan
27
Umur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun 1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun 1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta 1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan 1048576 JAMKESMAS1048576 Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
II RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
2 Insiden 3 Kronologis Insiden 4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel (Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain(sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3 RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat Insiden
28
Lokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan SubspesialisasinyaLokasi kejadian (sebutkan)10Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang samaPembuat Laporan Penerima Laporan
29
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
Dilakukan oleh tim bedah sebelum tindakan operasi atau invasive
dilakukan tujuannya
Memverifikasi lokasi prosedur dan pasien yang tepat
Memastikan bahwa semua dokumen foto rogten hasil pemeriksaan
yang relevan tersedia diberi label dan dipampang
Kapan dan dimana
Pada saat penjadwalan operasi (One Day Care)
Di ruangan atau IGD sebelum diantar ke IBS
Di IKO saat serah terima ke perawat IBS
Proses Time Out
Dilakukan di IBS oleh tim anastesi dan tim bedah terdiri dari
Sign In rarr sebelum pasien dibius
Time Out rarr sebelum pasien diinsisi
Sign Out rarr sebelum pasien keluar dari IBS
e Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Merupakan infeksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah sakit atau di
fasilitas kesehatan lain dimana pasien tidak ada atau tidak dalam masa
inkubasi termasuk infeksi didapat di rumah sakit tapi muncul setelah pulang
juga infeksi pada pelayanan kesehatan
Dilakukan dengan Hand Hygiene dan penggunaan alat pelindung diri (APD)
Yang wajib melakukan hand hygiene adalah
19
Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien misalnya dokter
perawat fisioterapi dan petugas kesehatan lain
Setiap orang yang tidak kontak langsung dengan pasien misalnya ahli
gizi farmasi dan petugas laboratorium
Setiap orang yang bekerja di rumah sakit
Lakukan 6 langkah cuci tangan yang benar setiap kali
Sebelum melakukan tindakan
Sesudah melakukan tindakan
Sebelum menyentuh cairan tubuh pasien
Sesudah menyentuh cairan tubuh pasien
Sevbelum dan sesudah menyentuh lingkungan sekitar pasien
Sediakan Alkohol Hand Rub atau Gel di area kerja
f Pengurangan resiko jatuh
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan pasien atau saksi mata yang
melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring atau
terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa
kehilangan kesadaran atau luka
Asesmen Faktor Risiko Jatuh
Factor risiko jatuh ada 2
Factor intrinsik
20
Diagnose dan perubahan fisik penyakit akut kelainan mental
TIA (Transien Ischemic Attack) kejang stroke hipotensi
ortostatik postur tubuh abnormal keterbatasan mobilitas
Obat dan interaksinya polifarmasi sedative antihipertensi
obat psikotropika anti depresan antiaritmia antikoagulan
diuretic dan laksatif
Kondisi mental atau penggunaan alcohol gangguan memori
atau kognitif gangguan mental impulsife ansietas delirium
keracunan
Karakteristik pasien usia jenis kelamin(resiko osteoporosis)
cacat gangguan keseimbangan defisit motorik penggunaan
alat bantu riwayat jatuh gangguan komunikasi
Factor ekstrinsik
Karakteristik lingkungan pencahayaan permukaan lantai
yang dapat mengakibatkan terpeleset perabotan tidak tertata
dengan baik posisi tempat tidur tinggi tempat tidur
terkuncitidak terkunci tidak ada alas kaki anti slip sarana
pendukung (bel pembatas tempat tidur) tidak tersedia kondisi
kursi rodaalat bantu kurang baik
21
Kapan dilakukan pengkajian
Marse Fall Scale untuk pasien dewasa
Humpty Dumpty untuk pasien anak
Sydney Scoring untuk pasien geriatri
Intervensi risiko jatuh standar pada dewasa (jika skor 25-50)
Tingkatkan observasi bantuan yang sesuai saat ambulasi
Keselamatan lingkungan ruangan tertata baik pencahayaan
cukup pintu tidak terkunci gunakan penghalang tempat tidur
dan roda dalam keadaan terkunci
Monitor kebutuhan pasien secara berkala (minimal tiap 2 jam
dalam 24 jam pertama)
Berikan edukasi untuk mencegah jatuh pada pasien dan
keluarga
Berikan brosur pencegahan jatuh
Alat bantu jalan dalam kondisi baik
Anjurkan pasien untuk mengenakan alas kaki yang tidak licin
Intervensi risiko jatuh tinggi pada orang dewasa (bila skor
ge51)
Pastikan gelang resiko jatuh berwarna kuning
22
Pasang tanda resiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda resiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
rodatiang infuse)
Lakukan intervensi resiko jatuh standar
Analisa cara berjalan
Pasien ditempatkan dekat dengan nurse station
Handrall mudah dijangkau pasien dan kokoh
Lantai kamar mandi dengan karpet anti sliptidak licin serta
anjurkan pasien menggunakan tempat duduk dikamar mandi
saat pasien mandi
Damping pasien bila ke kamar mandi jangan ditinggalkan
sendiri di toilet pintu kamar mandi jangan dikunci
Memberikan brosur edukasi risiko jatuh pada pasien dan
keluarganya
Intervensi risiko jatuh rendah pada anak (skor 7-11)
Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah dilengkapi
dengan penghalang dan roda terkunci
23
Ciptakan lingkungankamar cukup penerangan dan
pencahayaan
Anjurkan pasien untuk menggunakan alas kaki yang tidak
licin
Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi dan memberikan
bantuan jika dibutuhkan
Menempatkan pasien dekat nurse station dengan penerangan
yang cukup
Ciptakan lingkungan yang bebas dari peralatan yang
mengandung risiko
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh bagi pasien dan keluarganya
Interervensi jatuh tinggi pada anak (skor ge12)
Pakaikangelang risiko jatuh warna kuning
Pasang tanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda risiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
roda tiang infuse)
Lakukan intervensi risiko jatuh rendah
Lakukan observasi pasien minimal tiap 2 jam dalam 2 jam
pertama
24
Temani pasien pada saat mobilisasi
Tempatkan pasien pada tempat tidur yang disesuaikan dengan
perkembangan pasien
Tempatkan pasien yang memerlukan dengan nurse station
Pastikan pintu kamar tidak terkunci setiap saat
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah
Dokumentasikan semua prosedur yang dilakukan pada pasien
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh pada pasien dan keluarganya
Insiden kejadian kesalahan transportasi menjemput pasien
Kesalahan pada saat menjemput yang dimaksud adalah
kesalahan alamat salah rumah
Faktor penyebab
Informasi kurang jelas
Penerima telepon tidak paham lokasi jemputan
Solusi
Tanyakan dengan detail alamat dan lokasinya
Jika masih tidak paham konfirmasi ke teman perawat lainnya
yang lebih paham lokasi
25
Tanyakan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau ada
nomor telepon rumah
Konfirmasi telepon saat akan berangkat menjemput
Bawa handphone agar sewaktu-waktu dapat menghubungi
pihak keluarga pasien untuk konfirmasi ulang lokasi
pemandu jalan
Insiden kejadian kesalahan transportasi mengantar pasien rujuk
keluar Rumah Sakit
Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan rumah sakit tujuan
Factor penyebab
Kesalahan pengertian antara dokter dan perawat mengenai
rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki oleh dokter
Kesalahan pengertian antara keluarga pasien dan perawat
mengenai rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki
oleh keluarga pasien
Solusi
Tanyakan dengan jelas rumah sakit mana yang dikehendaki
Konfirmasi ulang dengan menanyakan lokasi alamat rumah
sakutnya
26
Hubungi rumah sakit yang dimaksud sampaikan kondisi
pasien dengan motode SBAR
Formulir 1FORMAT LAPORAN INSIDEN KE TKPRS
Rumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLAPORAN INSIDEN KNC KTC KTD DAN KEJADIAN SENTINEL
I DATA PASIENNama No MR Ruangan
27
Umur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun 1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun 1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta 1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan 1048576 JAMKESMAS1048576 Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
II RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
2 Insiden 3 Kronologis Insiden 4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel (Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain(sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3 RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat Insiden
28
Lokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan SubspesialisasinyaLokasi kejadian (sebutkan)10Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang samaPembuat Laporan Penerima Laporan
29
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien misalnya dokter
perawat fisioterapi dan petugas kesehatan lain
Setiap orang yang tidak kontak langsung dengan pasien misalnya ahli
gizi farmasi dan petugas laboratorium
Setiap orang yang bekerja di rumah sakit
Lakukan 6 langkah cuci tangan yang benar setiap kali
Sebelum melakukan tindakan
Sesudah melakukan tindakan
Sebelum menyentuh cairan tubuh pasien
Sesudah menyentuh cairan tubuh pasien
Sevbelum dan sesudah menyentuh lingkungan sekitar pasien
Sediakan Alkohol Hand Rub atau Gel di area kerja
f Pengurangan resiko jatuh
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan pasien atau saksi mata yang
melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring atau
terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa
kehilangan kesadaran atau luka
Asesmen Faktor Risiko Jatuh
Factor risiko jatuh ada 2
Factor intrinsik
20
Diagnose dan perubahan fisik penyakit akut kelainan mental
TIA (Transien Ischemic Attack) kejang stroke hipotensi
ortostatik postur tubuh abnormal keterbatasan mobilitas
Obat dan interaksinya polifarmasi sedative antihipertensi
obat psikotropika anti depresan antiaritmia antikoagulan
diuretic dan laksatif
Kondisi mental atau penggunaan alcohol gangguan memori
atau kognitif gangguan mental impulsife ansietas delirium
keracunan
Karakteristik pasien usia jenis kelamin(resiko osteoporosis)
cacat gangguan keseimbangan defisit motorik penggunaan
alat bantu riwayat jatuh gangguan komunikasi
Factor ekstrinsik
Karakteristik lingkungan pencahayaan permukaan lantai
yang dapat mengakibatkan terpeleset perabotan tidak tertata
dengan baik posisi tempat tidur tinggi tempat tidur
terkuncitidak terkunci tidak ada alas kaki anti slip sarana
pendukung (bel pembatas tempat tidur) tidak tersedia kondisi
kursi rodaalat bantu kurang baik
21
Kapan dilakukan pengkajian
Marse Fall Scale untuk pasien dewasa
Humpty Dumpty untuk pasien anak
Sydney Scoring untuk pasien geriatri
Intervensi risiko jatuh standar pada dewasa (jika skor 25-50)
Tingkatkan observasi bantuan yang sesuai saat ambulasi
Keselamatan lingkungan ruangan tertata baik pencahayaan
cukup pintu tidak terkunci gunakan penghalang tempat tidur
dan roda dalam keadaan terkunci
Monitor kebutuhan pasien secara berkala (minimal tiap 2 jam
dalam 24 jam pertama)
Berikan edukasi untuk mencegah jatuh pada pasien dan
keluarga
Berikan brosur pencegahan jatuh
Alat bantu jalan dalam kondisi baik
Anjurkan pasien untuk mengenakan alas kaki yang tidak licin
Intervensi risiko jatuh tinggi pada orang dewasa (bila skor
ge51)
Pastikan gelang resiko jatuh berwarna kuning
22
Pasang tanda resiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda resiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
rodatiang infuse)
Lakukan intervensi resiko jatuh standar
Analisa cara berjalan
Pasien ditempatkan dekat dengan nurse station
Handrall mudah dijangkau pasien dan kokoh
Lantai kamar mandi dengan karpet anti sliptidak licin serta
anjurkan pasien menggunakan tempat duduk dikamar mandi
saat pasien mandi
Damping pasien bila ke kamar mandi jangan ditinggalkan
sendiri di toilet pintu kamar mandi jangan dikunci
Memberikan brosur edukasi risiko jatuh pada pasien dan
keluarganya
Intervensi risiko jatuh rendah pada anak (skor 7-11)
Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah dilengkapi
dengan penghalang dan roda terkunci
23
Ciptakan lingkungankamar cukup penerangan dan
pencahayaan
Anjurkan pasien untuk menggunakan alas kaki yang tidak
licin
Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi dan memberikan
bantuan jika dibutuhkan
Menempatkan pasien dekat nurse station dengan penerangan
yang cukup
Ciptakan lingkungan yang bebas dari peralatan yang
mengandung risiko
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh bagi pasien dan keluarganya
Interervensi jatuh tinggi pada anak (skor ge12)
Pakaikangelang risiko jatuh warna kuning
Pasang tanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda risiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
roda tiang infuse)
Lakukan intervensi risiko jatuh rendah
Lakukan observasi pasien minimal tiap 2 jam dalam 2 jam
pertama
24
Temani pasien pada saat mobilisasi
Tempatkan pasien pada tempat tidur yang disesuaikan dengan
perkembangan pasien
Tempatkan pasien yang memerlukan dengan nurse station
Pastikan pintu kamar tidak terkunci setiap saat
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah
Dokumentasikan semua prosedur yang dilakukan pada pasien
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh pada pasien dan keluarganya
Insiden kejadian kesalahan transportasi menjemput pasien
Kesalahan pada saat menjemput yang dimaksud adalah
kesalahan alamat salah rumah
Faktor penyebab
Informasi kurang jelas
Penerima telepon tidak paham lokasi jemputan
Solusi
Tanyakan dengan detail alamat dan lokasinya
Jika masih tidak paham konfirmasi ke teman perawat lainnya
yang lebih paham lokasi
25
Tanyakan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau ada
nomor telepon rumah
Konfirmasi telepon saat akan berangkat menjemput
Bawa handphone agar sewaktu-waktu dapat menghubungi
pihak keluarga pasien untuk konfirmasi ulang lokasi
pemandu jalan
Insiden kejadian kesalahan transportasi mengantar pasien rujuk
keluar Rumah Sakit
Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan rumah sakit tujuan
Factor penyebab
Kesalahan pengertian antara dokter dan perawat mengenai
rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki oleh dokter
Kesalahan pengertian antara keluarga pasien dan perawat
mengenai rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki
oleh keluarga pasien
Solusi
Tanyakan dengan jelas rumah sakit mana yang dikehendaki
Konfirmasi ulang dengan menanyakan lokasi alamat rumah
sakutnya
26
Hubungi rumah sakit yang dimaksud sampaikan kondisi
pasien dengan motode SBAR
Formulir 1FORMAT LAPORAN INSIDEN KE TKPRS
Rumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLAPORAN INSIDEN KNC KTC KTD DAN KEJADIAN SENTINEL
I DATA PASIENNama No MR Ruangan
27
Umur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun 1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun 1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta 1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan 1048576 JAMKESMAS1048576 Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
II RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
2 Insiden 3 Kronologis Insiden 4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel (Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain(sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3 RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat Insiden
28
Lokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan SubspesialisasinyaLokasi kejadian (sebutkan)10Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang samaPembuat Laporan Penerima Laporan
29
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
Diagnose dan perubahan fisik penyakit akut kelainan mental
TIA (Transien Ischemic Attack) kejang stroke hipotensi
ortostatik postur tubuh abnormal keterbatasan mobilitas
Obat dan interaksinya polifarmasi sedative antihipertensi
obat psikotropika anti depresan antiaritmia antikoagulan
diuretic dan laksatif
Kondisi mental atau penggunaan alcohol gangguan memori
atau kognitif gangguan mental impulsife ansietas delirium
keracunan
Karakteristik pasien usia jenis kelamin(resiko osteoporosis)
cacat gangguan keseimbangan defisit motorik penggunaan
alat bantu riwayat jatuh gangguan komunikasi
Factor ekstrinsik
Karakteristik lingkungan pencahayaan permukaan lantai
yang dapat mengakibatkan terpeleset perabotan tidak tertata
dengan baik posisi tempat tidur tinggi tempat tidur
terkuncitidak terkunci tidak ada alas kaki anti slip sarana
pendukung (bel pembatas tempat tidur) tidak tersedia kondisi
kursi rodaalat bantu kurang baik
21
Kapan dilakukan pengkajian
Marse Fall Scale untuk pasien dewasa
Humpty Dumpty untuk pasien anak
Sydney Scoring untuk pasien geriatri
Intervensi risiko jatuh standar pada dewasa (jika skor 25-50)
Tingkatkan observasi bantuan yang sesuai saat ambulasi
Keselamatan lingkungan ruangan tertata baik pencahayaan
cukup pintu tidak terkunci gunakan penghalang tempat tidur
dan roda dalam keadaan terkunci
Monitor kebutuhan pasien secara berkala (minimal tiap 2 jam
dalam 24 jam pertama)
Berikan edukasi untuk mencegah jatuh pada pasien dan
keluarga
Berikan brosur pencegahan jatuh
Alat bantu jalan dalam kondisi baik
Anjurkan pasien untuk mengenakan alas kaki yang tidak licin
Intervensi risiko jatuh tinggi pada orang dewasa (bila skor
ge51)
Pastikan gelang resiko jatuh berwarna kuning
22
Pasang tanda resiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda resiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
rodatiang infuse)
Lakukan intervensi resiko jatuh standar
Analisa cara berjalan
Pasien ditempatkan dekat dengan nurse station
Handrall mudah dijangkau pasien dan kokoh
Lantai kamar mandi dengan karpet anti sliptidak licin serta
anjurkan pasien menggunakan tempat duduk dikamar mandi
saat pasien mandi
Damping pasien bila ke kamar mandi jangan ditinggalkan
sendiri di toilet pintu kamar mandi jangan dikunci
Memberikan brosur edukasi risiko jatuh pada pasien dan
keluarganya
Intervensi risiko jatuh rendah pada anak (skor 7-11)
Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah dilengkapi
dengan penghalang dan roda terkunci
23
Ciptakan lingkungankamar cukup penerangan dan
pencahayaan
Anjurkan pasien untuk menggunakan alas kaki yang tidak
licin
Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi dan memberikan
bantuan jika dibutuhkan
Menempatkan pasien dekat nurse station dengan penerangan
yang cukup
Ciptakan lingkungan yang bebas dari peralatan yang
mengandung risiko
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh bagi pasien dan keluarganya
Interervensi jatuh tinggi pada anak (skor ge12)
Pakaikangelang risiko jatuh warna kuning
Pasang tanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda risiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
roda tiang infuse)
Lakukan intervensi risiko jatuh rendah
Lakukan observasi pasien minimal tiap 2 jam dalam 2 jam
pertama
24
Temani pasien pada saat mobilisasi
Tempatkan pasien pada tempat tidur yang disesuaikan dengan
perkembangan pasien
Tempatkan pasien yang memerlukan dengan nurse station
Pastikan pintu kamar tidak terkunci setiap saat
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah
Dokumentasikan semua prosedur yang dilakukan pada pasien
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh pada pasien dan keluarganya
Insiden kejadian kesalahan transportasi menjemput pasien
Kesalahan pada saat menjemput yang dimaksud adalah
kesalahan alamat salah rumah
Faktor penyebab
Informasi kurang jelas
Penerima telepon tidak paham lokasi jemputan
Solusi
Tanyakan dengan detail alamat dan lokasinya
Jika masih tidak paham konfirmasi ke teman perawat lainnya
yang lebih paham lokasi
25
Tanyakan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau ada
nomor telepon rumah
Konfirmasi telepon saat akan berangkat menjemput
Bawa handphone agar sewaktu-waktu dapat menghubungi
pihak keluarga pasien untuk konfirmasi ulang lokasi
pemandu jalan
Insiden kejadian kesalahan transportasi mengantar pasien rujuk
keluar Rumah Sakit
Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan rumah sakit tujuan
Factor penyebab
Kesalahan pengertian antara dokter dan perawat mengenai
rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki oleh dokter
Kesalahan pengertian antara keluarga pasien dan perawat
mengenai rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki
oleh keluarga pasien
Solusi
Tanyakan dengan jelas rumah sakit mana yang dikehendaki
Konfirmasi ulang dengan menanyakan lokasi alamat rumah
sakutnya
26
Hubungi rumah sakit yang dimaksud sampaikan kondisi
pasien dengan motode SBAR
Formulir 1FORMAT LAPORAN INSIDEN KE TKPRS
Rumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLAPORAN INSIDEN KNC KTC KTD DAN KEJADIAN SENTINEL
I DATA PASIENNama No MR Ruangan
27
Umur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun 1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun 1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta 1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan 1048576 JAMKESMAS1048576 Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
II RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
2 Insiden 3 Kronologis Insiden 4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel (Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain(sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3 RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat Insiden
28
Lokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan SubspesialisasinyaLokasi kejadian (sebutkan)10Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang samaPembuat Laporan Penerima Laporan
29
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
Kapan dilakukan pengkajian
Marse Fall Scale untuk pasien dewasa
Humpty Dumpty untuk pasien anak
Sydney Scoring untuk pasien geriatri
Intervensi risiko jatuh standar pada dewasa (jika skor 25-50)
Tingkatkan observasi bantuan yang sesuai saat ambulasi
Keselamatan lingkungan ruangan tertata baik pencahayaan
cukup pintu tidak terkunci gunakan penghalang tempat tidur
dan roda dalam keadaan terkunci
Monitor kebutuhan pasien secara berkala (minimal tiap 2 jam
dalam 24 jam pertama)
Berikan edukasi untuk mencegah jatuh pada pasien dan
keluarga
Berikan brosur pencegahan jatuh
Alat bantu jalan dalam kondisi baik
Anjurkan pasien untuk mengenakan alas kaki yang tidak licin
Intervensi risiko jatuh tinggi pada orang dewasa (bila skor
ge51)
Pastikan gelang resiko jatuh berwarna kuning
22
Pasang tanda resiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda resiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
rodatiang infuse)
Lakukan intervensi resiko jatuh standar
Analisa cara berjalan
Pasien ditempatkan dekat dengan nurse station
Handrall mudah dijangkau pasien dan kokoh
Lantai kamar mandi dengan karpet anti sliptidak licin serta
anjurkan pasien menggunakan tempat duduk dikamar mandi
saat pasien mandi
Damping pasien bila ke kamar mandi jangan ditinggalkan
sendiri di toilet pintu kamar mandi jangan dikunci
Memberikan brosur edukasi risiko jatuh pada pasien dan
keluarganya
Intervensi risiko jatuh rendah pada anak (skor 7-11)
Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah dilengkapi
dengan penghalang dan roda terkunci
23
Ciptakan lingkungankamar cukup penerangan dan
pencahayaan
Anjurkan pasien untuk menggunakan alas kaki yang tidak
licin
Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi dan memberikan
bantuan jika dibutuhkan
Menempatkan pasien dekat nurse station dengan penerangan
yang cukup
Ciptakan lingkungan yang bebas dari peralatan yang
mengandung risiko
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh bagi pasien dan keluarganya
Interervensi jatuh tinggi pada anak (skor ge12)
Pakaikangelang risiko jatuh warna kuning
Pasang tanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda risiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
roda tiang infuse)
Lakukan intervensi risiko jatuh rendah
Lakukan observasi pasien minimal tiap 2 jam dalam 2 jam
pertama
24
Temani pasien pada saat mobilisasi
Tempatkan pasien pada tempat tidur yang disesuaikan dengan
perkembangan pasien
Tempatkan pasien yang memerlukan dengan nurse station
Pastikan pintu kamar tidak terkunci setiap saat
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah
Dokumentasikan semua prosedur yang dilakukan pada pasien
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh pada pasien dan keluarganya
Insiden kejadian kesalahan transportasi menjemput pasien
Kesalahan pada saat menjemput yang dimaksud adalah
kesalahan alamat salah rumah
Faktor penyebab
Informasi kurang jelas
Penerima telepon tidak paham lokasi jemputan
Solusi
Tanyakan dengan detail alamat dan lokasinya
Jika masih tidak paham konfirmasi ke teman perawat lainnya
yang lebih paham lokasi
25
Tanyakan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau ada
nomor telepon rumah
Konfirmasi telepon saat akan berangkat menjemput
Bawa handphone agar sewaktu-waktu dapat menghubungi
pihak keluarga pasien untuk konfirmasi ulang lokasi
pemandu jalan
Insiden kejadian kesalahan transportasi mengantar pasien rujuk
keluar Rumah Sakit
Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan rumah sakit tujuan
Factor penyebab
Kesalahan pengertian antara dokter dan perawat mengenai
rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki oleh dokter
Kesalahan pengertian antara keluarga pasien dan perawat
mengenai rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki
oleh keluarga pasien
Solusi
Tanyakan dengan jelas rumah sakit mana yang dikehendaki
Konfirmasi ulang dengan menanyakan lokasi alamat rumah
sakutnya
26
Hubungi rumah sakit yang dimaksud sampaikan kondisi
pasien dengan motode SBAR
Formulir 1FORMAT LAPORAN INSIDEN KE TKPRS
Rumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLAPORAN INSIDEN KNC KTC KTD DAN KEJADIAN SENTINEL
I DATA PASIENNama No MR Ruangan
27
Umur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun 1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun 1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta 1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan 1048576 JAMKESMAS1048576 Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
II RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
2 Insiden 3 Kronologis Insiden 4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel (Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain(sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3 RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat Insiden
28
Lokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan SubspesialisasinyaLokasi kejadian (sebutkan)10Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang samaPembuat Laporan Penerima Laporan
29
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
Pasang tanda resiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda resiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
rodatiang infuse)
Lakukan intervensi resiko jatuh standar
Analisa cara berjalan
Pasien ditempatkan dekat dengan nurse station
Handrall mudah dijangkau pasien dan kokoh
Lantai kamar mandi dengan karpet anti sliptidak licin serta
anjurkan pasien menggunakan tempat duduk dikamar mandi
saat pasien mandi
Damping pasien bila ke kamar mandi jangan ditinggalkan
sendiri di toilet pintu kamar mandi jangan dikunci
Memberikan brosur edukasi risiko jatuh pada pasien dan
keluarganya
Intervensi risiko jatuh rendah pada anak (skor 7-11)
Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah dilengkapi
dengan penghalang dan roda terkunci
23
Ciptakan lingkungankamar cukup penerangan dan
pencahayaan
Anjurkan pasien untuk menggunakan alas kaki yang tidak
licin
Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi dan memberikan
bantuan jika dibutuhkan
Menempatkan pasien dekat nurse station dengan penerangan
yang cukup
Ciptakan lingkungan yang bebas dari peralatan yang
mengandung risiko
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh bagi pasien dan keluarganya
Interervensi jatuh tinggi pada anak (skor ge12)
Pakaikangelang risiko jatuh warna kuning
Pasang tanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda risiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
roda tiang infuse)
Lakukan intervensi risiko jatuh rendah
Lakukan observasi pasien minimal tiap 2 jam dalam 2 jam
pertama
24
Temani pasien pada saat mobilisasi
Tempatkan pasien pada tempat tidur yang disesuaikan dengan
perkembangan pasien
Tempatkan pasien yang memerlukan dengan nurse station
Pastikan pintu kamar tidak terkunci setiap saat
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah
Dokumentasikan semua prosedur yang dilakukan pada pasien
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh pada pasien dan keluarganya
Insiden kejadian kesalahan transportasi menjemput pasien
Kesalahan pada saat menjemput yang dimaksud adalah
kesalahan alamat salah rumah
Faktor penyebab
Informasi kurang jelas
Penerima telepon tidak paham lokasi jemputan
Solusi
Tanyakan dengan detail alamat dan lokasinya
Jika masih tidak paham konfirmasi ke teman perawat lainnya
yang lebih paham lokasi
25
Tanyakan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau ada
nomor telepon rumah
Konfirmasi telepon saat akan berangkat menjemput
Bawa handphone agar sewaktu-waktu dapat menghubungi
pihak keluarga pasien untuk konfirmasi ulang lokasi
pemandu jalan
Insiden kejadian kesalahan transportasi mengantar pasien rujuk
keluar Rumah Sakit
Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan rumah sakit tujuan
Factor penyebab
Kesalahan pengertian antara dokter dan perawat mengenai
rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki oleh dokter
Kesalahan pengertian antara keluarga pasien dan perawat
mengenai rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki
oleh keluarga pasien
Solusi
Tanyakan dengan jelas rumah sakit mana yang dikehendaki
Konfirmasi ulang dengan menanyakan lokasi alamat rumah
sakutnya
26
Hubungi rumah sakit yang dimaksud sampaikan kondisi
pasien dengan motode SBAR
Formulir 1FORMAT LAPORAN INSIDEN KE TKPRS
Rumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLAPORAN INSIDEN KNC KTC KTD DAN KEJADIAN SENTINEL
I DATA PASIENNama No MR Ruangan
27
Umur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun 1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun 1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta 1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan 1048576 JAMKESMAS1048576 Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
II RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
2 Insiden 3 Kronologis Insiden 4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel (Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain(sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3 RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat Insiden
28
Lokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan SubspesialisasinyaLokasi kejadian (sebutkan)10Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang samaPembuat Laporan Penerima Laporan
29
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
Ciptakan lingkungankamar cukup penerangan dan
pencahayaan
Anjurkan pasien untuk menggunakan alas kaki yang tidak
licin
Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi dan memberikan
bantuan jika dibutuhkan
Menempatkan pasien dekat nurse station dengan penerangan
yang cukup
Ciptakan lingkungan yang bebas dari peralatan yang
mengandung risiko
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh bagi pasien dan keluarganya
Interervensi jatuh tinggi pada anak (skor ge12)
Pakaikangelang risiko jatuh warna kuning
Pasang tanda risiko jatuh segitiga warna kuning pada tempat
tidur pasien bila pasien mobilisasi pasang tanda risiko jatuh
segitiga warna kuning pada alat bantu yang digunakan (kursi
roda tiang infuse)
Lakukan intervensi risiko jatuh rendah
Lakukan observasi pasien minimal tiap 2 jam dalam 2 jam
pertama
24
Temani pasien pada saat mobilisasi
Tempatkan pasien pada tempat tidur yang disesuaikan dengan
perkembangan pasien
Tempatkan pasien yang memerlukan dengan nurse station
Pastikan pintu kamar tidak terkunci setiap saat
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah
Dokumentasikan semua prosedur yang dilakukan pada pasien
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh pada pasien dan keluarganya
Insiden kejadian kesalahan transportasi menjemput pasien
Kesalahan pada saat menjemput yang dimaksud adalah
kesalahan alamat salah rumah
Faktor penyebab
Informasi kurang jelas
Penerima telepon tidak paham lokasi jemputan
Solusi
Tanyakan dengan detail alamat dan lokasinya
Jika masih tidak paham konfirmasi ke teman perawat lainnya
yang lebih paham lokasi
25
Tanyakan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau ada
nomor telepon rumah
Konfirmasi telepon saat akan berangkat menjemput
Bawa handphone agar sewaktu-waktu dapat menghubungi
pihak keluarga pasien untuk konfirmasi ulang lokasi
pemandu jalan
Insiden kejadian kesalahan transportasi mengantar pasien rujuk
keluar Rumah Sakit
Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan rumah sakit tujuan
Factor penyebab
Kesalahan pengertian antara dokter dan perawat mengenai
rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki oleh dokter
Kesalahan pengertian antara keluarga pasien dan perawat
mengenai rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki
oleh keluarga pasien
Solusi
Tanyakan dengan jelas rumah sakit mana yang dikehendaki
Konfirmasi ulang dengan menanyakan lokasi alamat rumah
sakutnya
26
Hubungi rumah sakit yang dimaksud sampaikan kondisi
pasien dengan motode SBAR
Formulir 1FORMAT LAPORAN INSIDEN KE TKPRS
Rumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLAPORAN INSIDEN KNC KTC KTD DAN KEJADIAN SENTINEL
I DATA PASIENNama No MR Ruangan
27
Umur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun 1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun 1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta 1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan 1048576 JAMKESMAS1048576 Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
II RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
2 Insiden 3 Kronologis Insiden 4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel (Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain(sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3 RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat Insiden
28
Lokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan SubspesialisasinyaLokasi kejadian (sebutkan)10Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang samaPembuat Laporan Penerima Laporan
29
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
Temani pasien pada saat mobilisasi
Tempatkan pasien pada tempat tidur yang disesuaikan dengan
perkembangan pasien
Tempatkan pasien yang memerlukan dengan nurse station
Pastikan pintu kamar tidak terkunci setiap saat
Tempatkan pasien pada tempat tidur rendah
Dokumentasikan semua prosedur yang dilakukan pada pasien
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Berikan brosur edukasi jatuh pada pasien dan keluarganya
Insiden kejadian kesalahan transportasi menjemput pasien
Kesalahan pada saat menjemput yang dimaksud adalah
kesalahan alamat salah rumah
Faktor penyebab
Informasi kurang jelas
Penerima telepon tidak paham lokasi jemputan
Solusi
Tanyakan dengan detail alamat dan lokasinya
Jika masih tidak paham konfirmasi ke teman perawat lainnya
yang lebih paham lokasi
25
Tanyakan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau ada
nomor telepon rumah
Konfirmasi telepon saat akan berangkat menjemput
Bawa handphone agar sewaktu-waktu dapat menghubungi
pihak keluarga pasien untuk konfirmasi ulang lokasi
pemandu jalan
Insiden kejadian kesalahan transportasi mengantar pasien rujuk
keluar Rumah Sakit
Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan rumah sakit tujuan
Factor penyebab
Kesalahan pengertian antara dokter dan perawat mengenai
rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki oleh dokter
Kesalahan pengertian antara keluarga pasien dan perawat
mengenai rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki
oleh keluarga pasien
Solusi
Tanyakan dengan jelas rumah sakit mana yang dikehendaki
Konfirmasi ulang dengan menanyakan lokasi alamat rumah
sakutnya
26
Hubungi rumah sakit yang dimaksud sampaikan kondisi
pasien dengan motode SBAR
Formulir 1FORMAT LAPORAN INSIDEN KE TKPRS
Rumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLAPORAN INSIDEN KNC KTC KTD DAN KEJADIAN SENTINEL
I DATA PASIENNama No MR Ruangan
27
Umur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun 1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun 1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta 1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan 1048576 JAMKESMAS1048576 Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
II RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
2 Insiden 3 Kronologis Insiden 4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel (Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain(sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3 RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat Insiden
28
Lokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan SubspesialisasinyaLokasi kejadian (sebutkan)10Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang samaPembuat Laporan Penerima Laporan
29
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
Tanyakan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau ada
nomor telepon rumah
Konfirmasi telepon saat akan berangkat menjemput
Bawa handphone agar sewaktu-waktu dapat menghubungi
pihak keluarga pasien untuk konfirmasi ulang lokasi
pemandu jalan
Insiden kejadian kesalahan transportasi mengantar pasien rujuk
keluar Rumah Sakit
Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan rumah sakit tujuan
Factor penyebab
Kesalahan pengertian antara dokter dan perawat mengenai
rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki oleh dokter
Kesalahan pengertian antara keluarga pasien dan perawat
mengenai rumah sakit mana yang akan dituju dikehendaki
oleh keluarga pasien
Solusi
Tanyakan dengan jelas rumah sakit mana yang dikehendaki
Konfirmasi ulang dengan menanyakan lokasi alamat rumah
sakutnya
26
Hubungi rumah sakit yang dimaksud sampaikan kondisi
pasien dengan motode SBAR
Formulir 1FORMAT LAPORAN INSIDEN KE TKPRS
Rumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLAPORAN INSIDEN KNC KTC KTD DAN KEJADIAN SENTINEL
I DATA PASIENNama No MR Ruangan
27
Umur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun 1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun 1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta 1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan 1048576 JAMKESMAS1048576 Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
II RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
2 Insiden 3 Kronologis Insiden 4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel (Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain(sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3 RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat Insiden
28
Lokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan SubspesialisasinyaLokasi kejadian (sebutkan)10Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang samaPembuat Laporan Penerima Laporan
29
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
Hubungi rumah sakit yang dimaksud sampaikan kondisi
pasien dengan motode SBAR
Formulir 1FORMAT LAPORAN INSIDEN KE TKPRS
Rumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLAPORAN INSIDEN KNC KTC KTD DAN KEJADIAN SENTINEL
I DATA PASIENNama No MR Ruangan
27
Umur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun 1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun 1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta 1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan 1048576 JAMKESMAS1048576 Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
II RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
2 Insiden 3 Kronologis Insiden 4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel (Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain(sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3 RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat Insiden
28
Lokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan SubspesialisasinyaLokasi kejadian (sebutkan)10Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang samaPembuat Laporan Penerima Laporan
29
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
Umur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun 1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun 1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta 1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan 1048576 JAMKESMAS1048576 Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
II RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip Jam helliphelliphelliphelliphellip
2 Insiden 3 Kronologis Insiden 4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel (Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain(sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3 RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat Insiden
28
Lokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan SubspesialisasinyaLokasi kejadian (sebutkan)10Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang samaPembuat Laporan Penerima Laporan
29
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
Lokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan SubspesialisasinyaLokasi kejadian (sebutkan)10Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang samaPembuat Laporan Penerima Laporan
29
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
Paraf Paraf Tgl Terima Tgl Lapor Grading Risiko Kejadian (Diisi oleh atasan pelapor) 1048576 BIRU 1048576 HIJAU 1048576 KUNING 1048576 MERAHNB = pilih satu jawabanFORMAT LAPORAN KE TKPRSRumah SakithelliphelliphelliphelliphelliphelliphellipRAHASIA TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAMLaporan Kondisi Potensial Cedera (KPC)1 Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)Tanggal Jam 2 KPC 3 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain (sebutkan)4 Lokasi diketahui KPC(sebutkan)5 Unit Departemen terkait KPC (sebutkan)6 Tindakan yang dilakukan selama ini dan hasilnya 7 Tindakan dilakukan oleh 1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 8 Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah iniKapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerjatersebutuntuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
30
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
Pembuat Laporan
Penerima Laporan
Tgl Lapor Tgl terima
Formulir 2LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
1048576 Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien Laporanbersifat anonim tidak mencantumkan nama hanya diperlukan rincian kejadiananalisa penyebab dan rekomendasi1048576 Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan InsidenKeselamatan Pasien (IKP) bila ada kerancuan persepsi isilah sesuai denganpemahaman yang ada1048576 Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkapJangan dikosongkan agar data dapat dianalisa1048576 Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Nasional Keselamatan Pasien(KNKP)
KODE RUMAH SAKIT I DATA RUMAH SAKITKepemilikan Rumah Sakit 1048576 Pemerintah1048576 Pemerintah Daerah (Provinsi Kab Kota)1048576 TNI POLRI1048576 Privat1048576 BUMN BUMDJenis Rumah Sakit 1048576 RS Umum1048576 RS Khusus1048576 RS Ibu dan Anak1048576 RS Paru1048576 RS Mata1048576 RS Orthopedi
31
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
1048576 RS Jantung1048576 RS Jiwa1048576 RS Kusta1048576 RS Khusus lainnya Kelas Rumah Sakit Umum Kelas Rumah Sakit Khusus1048576 A 1048576 A1048576 B 1048576 B1048576 C 1048576 C1048576 DKapasitas tempat tidur tempat tidurPropinsi (lokasi RS)Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KNKP
II DATA PASIENUmur 1048576 0-1 bulan 1048576 gt 1 bulan ndash 1 tahun1048576 gt 1 tahun ndash 5 tahun 1048576 gt 5 tahun ndash 15 tahun1048576 gt 15 tahun ndash 30 tahun 1048576 gt 30 tahun ndash 65 tahun1048576 gt 65 tahunJenis kelamin 1048576 Laki-laki 1048576 PerempuanPenanggung biaya pasien 1048576 Pribadi 1048576 Asuransi Swasta1048576 ASKES Pemerintah 1048576 Perusahaan10485761048576JAMKESMAS 10485761048576Jaminan Kesehatan DaerahTanggal Masuk RS Jam
III RINCIAN KEJADIAN1 Tanggal dan Waktu InsidenTanggal Jam 2 Insiden 3 Kronologis Insiden4 Jenis Insiden 1048576 Kejadian Nyaris Cedera KNC (Near miss)1048576 Kejadian Tidak CederaKTC (No Harm Incident)1048576 Kejadian Tidak diharapkan KTD (Adverse Event) Kejadian Sentinel(Sentinel Event)5 Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden1048576 Karyawan Dokter Perawat Petugas lainnya1048576 Pasien1048576 Keluarga Pendamping pasien
32
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
1048576 Pengunjung1048576 Lain-lain(sebutkan)6 Insiden terjadi pada 1048576 Pasien1048576 Lain-lain (sebutkan)Mis karyawan Pengunjung Pendamping Keluarga pasien lapor ke K3RS7 Insiden menyangkut pasien 1048576 Pasien rawat inap1048576 Pasien rawat jalan1048576 Pasien UGD1048576 Lain-lain (sebutkan)8 Tempat InsidenLokasi kejadian (sebutkan)(Tempat pasien berada)9 Insiden terjadi pada pasien (sesuai kasus penyakit spesialisasi)1048576 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya1048576 Anak dan Subspesialisasinya1048576 Bedah dan Subspesialisasinya1048576 Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya1048576 THT dan Subspesialisasinya1048576 Mata dan Subspesialisasinya1048576 Saraf dan Subspesialisasinya1048576 Anastesi dan Subspesialisasinya1048576 Kulit amp Kelamin dan Subspesialisasinya1048576 Jantung dan Subspesialisasinya1048576 Paru dan Subspesialisasinya1048576 Jiwa dan Subspesialisasinya1048576 Lain-lain (sebutkan)10 Unit Departemen terkait yang menyebabkan insidenUnit kerja penyebab (sebutkan)11Akibat Insiden Terhadap Pasien 1048576 Kematian1048576 Cedera Irreversibel Cedera Berat1048576 Cedera Reversibel Cedera Sedang1048576 Cedera Ringan1048576 Tidak ada cedera12Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya 13Tindakan dilakukan oleh
33
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
1048576 Tim terdiri dari 1048576 Dokter1048576 Perawat1048576 Petugas lainnya 14Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain1048576 Ya 1048576 TidakApabila ya isi bagian dibawah ini Kapan dan Langkah tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama
IV TIPE INSIDENTipe Insiden Sub Tipe Insiden
V ANALISA PENYEBAB INSIDENDalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)a Faktor Eksternal di luar RSb Faktor Organisasi dan Manajemenc Faktor Lingkungan kerjad Faktor Time Faktor Petugas amp Kinerjaf Faktor Tugasg Faktor Pasienh Faktor Komunikasi1 Penyebab langsung (Direct Proximate Immediate Cause)
2 Akar penyebab masalah (underlying 1048576 root cause)
34
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
3 Rekomendasi SolusiNO AKAR MASALAH REKOMENDASISOLUSI
NB = pilih satu jawaban kecuali bila berpendapat lain
BAB III
PENUTUP
31 Penutup
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu
Rumah Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman termasuk di
dalamnya mengukur risiko identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden kemampuan untuk belajar amp menindaklanjuti insiden serta
menerapkan solusi untuk mengurangi risiko Safety is a fundamental principle of
patient care and a critical component of hospital quality management (World
35
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
Alliance for Patient Safety Forward Programme WHO 2004) Mengingat
masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit di Indonesia maka diperlukan standar keselamatan pasien rumah sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan
kegiatannya Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan
penilaiannya dilakukan dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit
Sasaran Keselamatan Pasien merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah
sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Penyusunan sasaran
ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient
Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PERSI (KKPRS PERSI) dan dari Joint Commission International (JCI) Maksud
dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam
keselamatan pasien
32 Saran
Penting bagi kita mempelajari tentang manajemen pasien safety
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil Selain itu
system keselamatan ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat menurunnya kejadian yang tidak di harapkan di rumah sakit dan
36
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan
37
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38
Daftar Pustaka
Adisasmoto Wiku 2007 Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit PT
Rajagrafindo Persada Jakarta
Moleong Lexi J 2006 Metode Penelitian Kualitatif Bandung PT Remaja Rusda
Karya
Mukhtar 2007 Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah Jakarta Gaung
Persada Press
Nawawi Hadari 2005 Metode Penelitian Sosial Yogyakarta Gajah Mada
Universitas Press
Satori Djamrsquoan dan Aan Komariah 2010 Metedeologi Penelitian Kualitatif
Bandung Alfabeta
Sianipar 2006 Perencanaan Peningkatan Kinerja Bahan Diklat Staf dan
Pimpinan Tingkat Pertama Jakarta Lembaga Administrasi Negara
Sinambela LijanP 2006 Reformasi Pelayanan Publik PT Bumi Aksara
Jakarta
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung
Supranto 2006 Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar PT Rineka Cipta Jakarta
Wijayanto Anjar 2007 Efektivitas Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) Malang Universitas Merdeka
38