BAB I enterocolitis
description
Transcript of BAB I enterocolitis
BAB I
PENDAHULUAN
Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi
lembek atau cair bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering, biasanya tiga kali
atau lebih dalam satu hari. Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokkan dalam 6 golongan
besar, yaitu infeksi (virus, bakteri atau parasit), malabsorbsi, alergi, keracunan, imunodefisiensi
dan sebab-sebab lainnya. Penyebab yang sering ditemukan secara klinis adalah infeksi dan
keracunan. 1
Berdasarkan waktunya, diare diklasifkasikan menjadi diare akut dan diare kronik.
Diare persisten atau diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari. Klasifikasi
Diare Kronik berdasarkan penyebabnya terdiri dari proses inflamasi, osmotic (malabsorbsi),
sekretori dan dismotilitas. Diare Inflamasi ditandai dengan adanya demam, nyeri perut, fases
yang berdarah dan berisi lekosit serta lesi inflamasi pada biopsy mukosa intestinal. 2,3
Diare menetap selama beberapa minggu atau bulan,baik yang menetap atau
intermitten, memerlukan evaluasi. Meskipun pada umumnya sebagian besar kasus disebabkan
oleh Iritable Bowel Syndrome(IBS), diare dapat mewakili manifestasi dari penyakit serius yang
mendasarinya. Pencarian yang seksama terhadap penyakit ini harus dilakukan.
Penyakit inflamasi yang mengenai intestinal dan kolon dengan penyebab yang
belum diketahui pasti sampai saat ini merupakan Inflamatory bowel disease (IBD). 4,5,6 IBD
terdiri dari kolitis ulseratif, penyakit Crohn dan indeterminate colitis. Telah dijelaskan beberapa
teori mengenai penyebab kolitis, namun tidak ada yang terbukti. Teori yang paling terkenal
adalah teori reaksi system imun tubuh terhadap virus atau bakteri yang menyebabkan terus
berlangsungya peradangan dalam dinding usus. 7
Kejadian kolitis di USA (United Stated of America) 8-15/100.000 penduduk dan
penyakit Crohn 1-5/100.000 penduduk. Di singapura prevalensi kolitis 6/100.000 penduduk dan
penyakit Crohn 3-4/100.000 penduduk. Indonesia belum dapat melakukan studi epidemiologi
ini. Namun dari data unit endoskopi beberapa Rumah sakit (RS) di Jakarta didapatkan bahwa
kasus IBD terdapat pada 12,2% dari kasus yang dikirim karena diare kronik, 3,9% dari kasus
dengan diare kronik, berdarah dan nyeri perut serta 2,8% pada kasus dengan nyeri perut. 6
1