BAB I - ELT: SYAHRIAL Z. | English School Jambi … · Web view... Silabus pembelajaran tematik...
Transcript of BAB I - ELT: SYAHRIAL Z. | English School Jambi … · Web view... Silabus pembelajaran tematik...
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINSSISWA KELAS III SD NEGERI No. 159/I RAMBAHAN
MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan
Disusun OlehARIFIANTO
NIM A12D 108039
PGSD S-1FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIPERSITAS JAMBITAHUN 2010
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembelajaran pendidikan Sains diskusi kelompok merupakan peranan
yang sangat penting bagi siswa. Diskusi kelompok mata pelajaran Sains
diharapkan merupakan supanya mampu membentuk suasana yang ideal memiliki
mental yang kuat, sehingga membentuk siswa yang aktif dan kreatif. Diskisi ini
memiliki keunggulan-keunggulan tertentu antara lain memberikan kemungkinan
untuk saling mengemukakan pendapat merupakan pendekatan yang demokratis,
mendorong rasa kesatuan, memperluas wawasan, dapat mempertanggung
jawabkan apa yang dikerjakan, mempunyai jiwa kepemimpinan.
Kemampuan prestasi kelompok merupakan prestasi yang paling baik
untuk memberikan motivasi kepada teman kelompok. Kemampuan diskusi
kelompok tidak hanya membantu siswa dalam pelajaran tetapi juga dalam
pekerjaannya. Kelak ia akan mampu mengemukakan pendapat dan dapat
menghargai pendapat orang lain sehingga siswa mempunyai kemampuan yang
tinggi dalam pembelajaran mampun dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan
dengan teman yang kemampuan diskusi rendah.
Pembelajaran diskusi kelompok dapat membekali siswa dengan
kemampuan diskusi kelopok yang memadai, berarti kita dapat memberi bekal
yang sangat berguna bagi siswa dalam meningkatkan hasil belajar yang lebih
baik dari hasil pembelajaran sebelumnya dalam diskusi kelompok rasa persatuan
terhadap teman akan timbul dalam diri siswa diskusi kelompok jugadapat
memperluas pengetahuan siswa dan dapat melatih siswa terhadap teman
seperjuangannya.
Dari hasil pengamatan, selama ini proses pembelajaran satu tahun
terakhir kualitas hasil belajar kelas III SD Negeri No. 159/I RambahanRendah.
Proses pembelajaran masih menggunakan Metode Ceraman dan mengerjakan
tugas latihan yang ada pada buku paket atau yang diberikan oleh guru sehingga
anak ter sebut pasif. Hal ini terlihat bahwa model-model pembelajaran belum
dikembangkan, sehingga tidak memberikan kesempatan atau tidak memberikan
suasana diskusi didalam kelas yang melibatkan hilangnya minat belajar peserta
didik untuk ingintahu atau ingin mencari suatu jawaban.
Guru mengajar dengan metode ceramah mengharapkan duduk, diam,
dengar, hafal dan catat buku sampai habis sehingga proses pembel;ajaran dikelas
menjadi menonton atau kurang menarik bagi perhatian siswa. Kondisi seperti ini
tidak akan meningkatkan prestasi yang dimiliki peserta didik dalam memahami
mata pelajaran Sains. Akibatnya nilai akhir yang dicapai siswa tidak akan
memuaskan atau jauh dari yang diharapkan. Dapat terlihat dalam ulangan harian
bulanan yang hanya mencapai angka rata-rata.
Tabel 1.1 Rata-rata Nilai Ulangan Harian Sains Semester I Kelas III SD Negeri
No. 159/I Rambahan dan Tahun 2010 / 2011
No Ulangan Ke- Nilai
1 I 45
2 II 47
3 III 58
Jumlah 150
Rata-rata 50
Dalam kegiatan proses pembelajaran sering timbul masalah-masalah
yang tidak dikehendaki. Misalnya itu datang dari diri siswa yang dalam proses
belajar yang tidak disukai dah kejenuhan pada siswa itu sendiri. Maka perlu
duperhatikan masalah-masalah tersebut. Masalah sebagai berikut:
- 30 % siswa kelas 3 SDN No. 159/I Rambahan menggunakan Bahasa daerah
jawa.
- Pada saat menyampaikan materi siswa kelas 3 SDN No. 159/I Rambahan
sering bercerita dengan teman satu kelompok
- Proses pembelajaran Sains berlangsung 4 dari 20 siswa kelas 3 makan
dalam ruangan kelas.
- Tugas kelompok Sains kelas 3 SDN No. 159/I Rambahan 6 siswa dari 5
kelompok tidak mengerjakan tugas kelompok dengan baik.
Dari penyebab masalah tersebut, analisis penyebab ditemukan beberapa
paktor yang menyebabkan tinggi rendahnya hasil belajar siswa, SD Negeri No.
159/I Rambahan antara lain dari pihak siswa, a) Kondisi Sosio-Kultur Kelas
kurang kondusif, b) Sajian materi tidak menantang, c) Rendahnya minat belajar
siswa, d) Media pembelajaran, e) Tidak adanya pujian dan hukuman, terhadap
siswa, f) Rendahnya tuntutan interpersonal, g) Kurangnya peran siswa dalam
proses pembelajaran, sehingga siswa cuexs terhadap mata pelajaran
mengakibatkan nilai siswa.
Dari pihak Guru, ditemukan antara lain kurangnya upanya guru untuk :
a) Menjelaskan dan manfaat mata pelajaran, b) Kurangnya memberikan
pertanyaan kepada siswa, c) Memberikan perhatian yang berat sebelah, d) Tidak
meberikan umpan balik penilaian unjuk kerja ( tidak mengembalikan hasil ) e)
Memberikan pujian kepada kelompok yang nilai terbaik, supanya kelompok lain
berlomba-lomba untuk mendapatkan nilai hasil yang lebih baik.
1.2 Masalah
Kondisi seperti tersebut jika dibiarkan akan berpengaruh negatif
terhadap kelangsungan pembelajaran Sains. Dari Tugas kelompok Sains kelas III
SDN No. 159/I Rambahan 6 siswa dari 5 kelompok tidak mengerjakan tugas
kelompok dengan baik.
Ciri-cirinya :
1. Malas mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam bentuk
kelompok.
2. Siswa sering main dan bercerita dengan teman sekelompok.
3. Siswa mencari kelompok yang lebih pintar.
4. Kurang aktif mengerjakan tugas latihan dalam kelompok.
5. Saat tugas kelompok beberapa siswa tidak mengerti apa yang dikerjakan
oleh kelompoknya
Penyebabnya :
1. Lebih mempokuskan 2 atau 3 orang yang lebih aktif bekerja mengerjakan
tugas yang ada dalam setiap kelompok.
2. Siswa tidak memahami cara kerja penilaian kelompok yang mereka tahu
tugasnya selesai oleh teman sekelompok.
3. Siswa beranggapan bahwa tugas kelompok bisa dikerjakan oleh teman
sekelompoknya.
4. Dengan mengerjakan tugas berkelompok tidak susah panyah mengerjakan
tugas latihan yang diberikan oleh guru.
1.3 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang dikemukakan maka peneliti
merumuskan masalah yaitu : Bagaimanakah cara meningkatkan minat belajar
matematika siswa kelas III SDN No. 159/I Rambahan dengan menggunakan
metode diskusi pendekatan kelompok.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah-masalah yang ada tersebut, maka yang
menjadi tujuan dari penelitian adalah :
1. Agar kerja kelompok dapat berjalan dengan aktif.
2. Siswa dapat mengetahui bahwa kerja kelompok dikerjakan oleh setiap
anggotanya yang dikomandoi oleh ketuanya.
3. Masing-masing kelompok berlomba mendapatkan nilai kelompok yang
baik.
4. Meningkatkan kemampuan belajar matematika menggunakan
pendekatan kelompok
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi siswa kelas 3
SDN No. 159/I Rambahan terutama bagi siswa, bagi guru pembimbing dan bagi
orang tua siswa.
Bagi siswa,
Dari hasil penelitian ini diharapkan siswa dapat berperan serta dan
mengerti dan mengerti bahwa bagai mana cara kerja kelompok, sehinga
hasil dari kelompok dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil
keja kelompok yang sangat memuaskan.
Bagi guru pembimbing,
Hasil penelitian ini dapat di jadikan sebagai bahan masukan dan kajian
untuk memberikan bantuan atau motivasi kepada siswa agar apa yang
diberikan lebih terarah dan lebih baik. Untuk mencapai hasil yang
optimal.
Bagi orang tua siswa,
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dan kajian dalam
mendukung kebijakan sekolah untuk melaksanakan program pengayaan
bagi siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran kelompok.
Bagi sekolah,
Dengan hasil penelitian ini diharapkan SD Negeri No. 159/I Rambahan
dapat lebih meningkatkan cara belajar siswa, sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Progaram pembelajaran
dilaksanakan oleh guru yang didukung kebijakan dari sekolah supanya
dapat mengangkat mutu sekolah secara keseluruhan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis dan Empiris
2.1.1 Proses Belajar Matematika
Belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh seorang secara sadar
untuk mencapai suatu perubahan yang sebelumnya belum mengerti menjadi
mengerti. Perubahan yang dicapai karena adanya proses belajar yang disebut
dengan perubahan hasil belajar tersebut seperti penambahan pengetahuan baru.
Penambahan pengalaman dan keterampilan dan sejenisnya yang mencakup
kepada aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotorik dengan menggunakan belajar
kelompok.
Menurut pendapat sudirman ( 1965 : 23 ) bahwa belajar adalah sebagai
rangkaian jiwa psikofisik untuk memenuhi perkembangan pribadi manusia
seutuhnya yang berarti bagi masyarakat unsur cipta rasa dan karsa, rana, kognitif,
efektif dan fisiko motorik
Proses belajar mengajar akan berlangsung dalam situasi yang sadar dan
direncanakan serta dengan tujuan yang jelas. Proses belajar tidak hanya sekedar
menghafal, tetapi siswa harus mengkonstruksikan pengetahuan dibenak siswa
mereka sendiri. Proses tersebut melibatkan interaksi antara guru dengan siswa
secara emosional. Ikatan emosional yang terjalin baik akan sangat mendukung
kepada tercapainya hasil belajar yang baik pula. Oleh sebab itu proses
pembelajaran peran guru sebagai fasilator, Administrator, motivator sangat
ditentukan.
Hamalik ( 1975 : 28 ) mengemukakan belajar adalah “ bentuk
pertumbuhan atau perubahan pada diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-
cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.
Melalui pengajaran dan latihan, siswa diupanyakan memiliki
pengalaman yang baik terhadap diri dan gurunya yang didukung dengan
terjadinya perubahan dalam dirinya kearah yang positif. Selain itu dalam proses
belajar juga terjadi proses bimbingan dari guru kepada siswa dalam penguasaan
materi dan bahan pelajaran agar tercaai hasil yang optimal.
2.1.2 Belajar Sains di SD
Proses belajar Sains perlu suatu komponen untuk mencapai pembelajran
yang konstektual. Program pembelajaran merupakan rencana kegiatan kelas yang
direncanakan oleh guru, yang berisi skenario tahap demi tahap tentang apa yang
dilakukan bersama siswanya yang berhubungan dengan materi yang akan di
pelajari.
Dengan demikian, program yang dirancang oleh guru benar-benar
terencana dan dikerjakan oleh siswa secara bersama siswanya. Belajar Sains
memerlukan pemusatan pikiran untuk mengingat dan mengenal kembali semua
aturan yang ada dan harus dipenuhi untuk menguasai materi yang dipelajari.
Berdasarkan uraian diatas, pelajaran Sains merupakan mata pelajaran
yang bersifat abstrak sehingga dituntut kemampuaan guru untuk mengupayakan
metode yang bersifat abstrak sehingga dituntut kemampuan guru untuk
mengupayakan metode yang menarik sesuai tingkat kemampuan siswa dan
perkembangan mental. Maka diperlukan model pembelajaran yang dapat
membantu siswa untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
2.1.3 Pengertian pendekatan kelompok
Pembelajaran dengan pendekatan kelompok hampir sama dengan
pengajaran klasikal tetapi dalam hal ini jumlah siswa yang berbeda. Pembelajaran
klasikal terdari dari prasiswa dalam satu kelas, sedangkan pendekatan kelompok
siswa yang belajar dalam satu kelas terbagi dalam beberapa kelompok kecil yang
terdiri dari 4 sampai 6 siswa.
Menurut Nana Sudjana ( 1989 : 86 ), pendekatan pengajaran kelompok
lebih menekankan aktivitas siswa secara bersama dalam satu kelompok sehingga
terjadi hubungan sosial dalam pemecahan masalah belajar atau pemecahan
masalah-masalah sosial untuk suatu materi pelajaran tertentu.
Melalui pendekatan ini siswa dibagi dalam beberapa kelompok-
kelompok tertentu berdasarkan pertimbangan adanya distribusi kemampuan
dalam setiap kelompok Nana Sujana menyatakan pendekatan ini dikembangkan
berdasarkan atas :
1. Siswa sebagai individu memiliki kemampuan yang berbeda satu sama
lainnya, sehinga siswa yang lamban dalam belajar dapat belajar dari siswa
yang capat dalam belajar.
2. Siswa sebagai makhluk sosial memiliki dorongan yang kuat untuk
menampilkan keangkuhanya dan berientasi dengan orang lain.
3. Tidak semua masalah belajar dapat dipecahkan sendiri tanpa bantuan
orang lain. Pemecahan masalah oleh banayak orang cenderung lebih baik
hasilnya.
4. Proses dan hasil belajar yang diperoleh lebih komprehensif.
Dalam proses pembelajaran banyak sekali masalah-masalah yang
dihadapi oleh manusia. Masalah itudapat berupa masalah pribadi, keluarga
masyarakat dan pembelajaran. Banyaknya masalah tersebut sehingga tak
mungkin masalah tersebut diselesaikan sendiri atau dipecahkan dengan pendapat
sendiri. Untuk memecahkan masalah yang demikian diperlukan musawarah dan
diskusikan untuk mendapatkan hasil.
Jhon Startuart Mill ( 1986 ) menyatakan bahwa diskusi adalah
merupakan wadah atau kelompok pikir untuk memecahkan masalah atau
argumentasi secara kelompok. Diskusi kelompok dilakukan oleh siswa sebagai
latihan beradu argumentasi dalam aktivitas untuk menggungkapkan pendapat
secara logis dan kreatis, sehingga dapat memperhatikan pendapat sesuai dengan
kemampuan siswa.
Metode diskusi kelompok menekankan kepada penggalian informasi
terhadap kemampuan yang ada pada diri siswa atau memproses informasi.
Metode ini mencakup tujuan-tujuan yang luas dalam proses pembelajaran yaitu
mulai dari tujuan yang sangat sederhana dan spasifik sampai tujuan yang umum
dan komplek.
2.1.4 Pembelajaran Teori Sains dengan Pendekatan Kelompok
Dalam pembeklajaran Sains, dengan pendekatan kelompok dapat dapat
dilaksanakan dengan langkah-lagkah sebagai berikut ;
a. Guru membagi siswa dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok yang
terdiri dari 4 kelompok.
b. Guru menyampaikan/menyajikan materi pelajaran mengenai lingkungan
sehat dan lingkungan tidak sehat
c. Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi tugas sehingga satu
kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok
lainnya.
d. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara
koperatif berisi jawaban.
e. Setelah selesai diskusi, ketua menyampaikan hasil pembahasan
kelompok.
f. Guru memberikan penyajian singkat sekaligus memberi kesimpulan.
g. Pengajaran diakhiri dengan evaluasi, kesimpulan dan tugas rumah.
2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Sains
Salah satu faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar Sains adalah
sebagai berikut :
1. Dalam diri siswa belum siap untuk mengikuti proses pembeajaran dengan
baik.
2. Kurangnya ketersediaan media pembelajaran.
3. Ganguan dari luar ( meliat keluar, di ganggu teman ).
4. Siswa beranggapan bahwa belajar matematika itu susah.
5. Siswa kelas rendah kebanyakan keinginan masih bermain dari pada
belajar.
2.1.5 Teori belajar Sains
Dalam proses pembelajaran Sains berisi struktur kurikulum tingkat
sekolah. Yang disusun berdasarkan kebutuhan siswa dan sekolah terkait dengan
upanya pencapaian standar kopetensi kelulusan ( SKL ) merupakan acuan utama
bagi pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Kurikulum KTSP di SD/MIN meliputi
a) Silabus pembelajaran tematik untuk SD kelas rendah kelas I , II , III
b) Silabus mata pelajaran untuk untuk SD kelas tinggi kelas IV , V , VI
c) Silabus muatan lokal dan mata pelajaran lain ( jika ada )
d) Silabus keagamaan ( kusus MI )
Kurikulum KTSP di SMP/MTS meliputi :
a) Silabus mata pelajaran ( kelas VII, VIII, dan IX )
b) Silabus muatan lokal dan mata pelajaran lain ( jika ada )
c) Silabua Mata pelajaran IPA dan IPS terpadu ( kelas VII, VIII, dan IX )
d) Silabus keagamaan ( khusus MTS )
Kurikulum KTSP di SMA/MA meliputi :
a) Silabus mata pelajaran wajib
- Kelas X – 16 MAPEL
- Kelas XI, XII – IPA – 13 MAPEL
- Kelas XI, XII – IPS – 13 MAPEL
- Kelas XI, XII – Bahasa – 13 MAPEL
b) Silabus mulok
c) Silabus keagamaan
2.1.6 Latihan secara terstruktur
Dengan latihan secara terstruktur diharapkan siswa memahami potensi
yang ada didalam diri, mengembangkan potensi dirinya secara positif dan
menimalkan potensi diri yang bersifat negatif. Hasil belajar pada umumnya
meliputi :
1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas.
2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa meliputi kontraksi belajar yang
bersifat jelas, jujur, dan positif.
3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesimpulan siswa belajar atas
inisiatif sendiri.
4. Mendorong siswa untuk berfikir kreatif.
5. Guru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran
siswa.
6. Memberi kesempatan murid untuk maju sesuai dengan evaluasi yang
berkaitan secara individual berdasarkan perolehan prestasi siswa.
2.1.7 Manfaat diskusi
Dalam proses pembelajaran manfaat diskusi dalam proses pembelajaran
sebagai berikut :
1. Dapat menumbuhkan sikap demokratis dan sekaligus menekan kebiasaan
bekerja dan berfikir secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.
2. Membina kebiasaan berfikir, kritis dan terbuka.
3. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan kemampuan berbahasa yang
benar.
4. Menghargai pendapat orang lain.
5. Untuk meningkatkan kualitas moral, seperti mempererat tali persahabatan,
membiasakan sikap tenggang rasa, setia kawan, mampu menahan emosi dan
terbina sikap saling memberi pendapat dan saran.
2.2 Kerangka Berfikir
Berdasarkan uraian diatas, maka terdapat teori hubungan langsung sebab akibat
antara Variabel Dependent dengan Variabel Independent. Semakin baik dan menarik
media pembelajaran dan semakin baik dan semakin baik model pembelajaran maka
suasana proses pembelajaran didalam kelas tercipta suasana yang baik dan nyaman
sehingga mendukung kemampuan siswa semakin berkwalitas tinggi dan kreatif.
Hubungan antara variabel Dependemt denga variabel Independent dapat digambarkan
sebagai berikut :
Tugas kelompok
Evaluasi
Perhatian yang sama
Keaktifan
2.3 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian diatas dan karangka diatas, maka Hipotesis
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “ melalui pendekatan kelompok
menggunakan media gambar materi lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat
dapat meningkatkan kemampuan Belajar bagi siswa kelas III SDN No. 159/I
Rambahan.
FasilatorGURU
Peningkatan kemampuan belajar siswa/hasil belajar
Media :Buku cetak, gambar-gambar, alat kit Sains, soal-soal latihan
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan mengambarkan
keadaan dan kondisi yang sedang berlangsung apa adanya dilapangan. Penelitian
ini dilaksanakan di SD Negeri No. 159/I Rambahan Kecamatan Muara Bulian,
Kabupaten Batang Hari. Subjek penelitian adalah siswa kelas III (Tiga) berjumlah
20 Orang. 13 Orang siswa laki-laki dan 7 Orang siswi perempuan. Siswa kelas
III Rata-rata berusia antara 9 sampai 10 tahun. Siswa kelas III SDN No. 159/I
Rambahan memiliki kecerdasan menengah, dengan rata-rata kelas 60 untuk
pelajaran matematika. Latar belakang ekonomi orang tua siswa pada umumnya
berekonomi kurang mampu ( ekonomi lemah ). Orang tua mereka rata-rata
berasal dari daerah jawa. Pekerjaan orang tua tidak tetap yaitu bekerja sebagai
Buruh somel, dan pengusaha batu bata.
Penelitian ini dilakukan di Sekolah dasar Negri No. 159/I Rambahan.
Penulis memilih sekolah di dasarkan pertimbangan antara lain :
a) Sekolah tersebut merupakan sekolah dimana penulis
ditugaskan mengajar sehingga kegiatan penelitian ini tidak menganggu
suasana belajar/mengganggu kelas-kelas lainnya.
b) Pemahaman siswa terhadap pembelajaran masih kurang,
khususnya lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat sehingga
perolehan rata-rata mata pelajaran sains belum cukup memadai sehingga
peneliti merasa bertanggung jawab untuk meningkatkan hasil belajar kelas
III.
3.2 Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan selama 3 ( tiga ) sisklus,
dimana tiap siklus dilaksanakan dalam tiga kali tatap muka. Setiap siklus terdiri
dari 4 ( empat fase ) kegiatannya yaitu : Perencanaan, Pelaksanaan, Obserpasi,
dan Refleksi.
3.2.1 Perencanaan
Prosedur penelitian ini akan dilaksanakan perencanaan sebagai berikut :
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP )
2) Menentukan materi bahan ajar
3) Menyusun sekanario pembelajaran dengan menggunakan
diskusi kelompok
4) Menyiapkan instrumen ukur berupa lembar observasi
untuk mengukur hasil belajar siswa
5) Menyusun alat evaluasi berupa test untuk mengetahui
respon dan hasil unjuk kerja atau hasil belajar siswa SDN No 159/I
Rambahan
Melalui tahapan-tahapan tertentu yaitu :
3.2.1.1 Tahapan Perencanaan
Dalam tahapan perencanaan penelitian melakukan 6 kegiatan utama
meliputi : meneliti kelas, menentukan tindakan, membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran, perbaikan, membuat lembaran ofserpasi, menentukan jadwal
penelitian dan membuat matri metodologi penelitian.
Pada tahapan ini digunakan menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan
diantaranya satuan pembelajaran, rencana pembelajaran dan alat Evaluasi. Waktu
yang digunakan untuk menyampaikan materi tentang proses penjelasan materi
hitung penjumlahan dan pembagian bilangan sampai tiga angka.adalah 6 jam
pelajaran dalam 3 X Pertemuan.
3.2.1.2 Menentukan Tindakan
Pada tahap ini peneliti menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan diantaranya
satuan pembelajaran, rencana pembelajaran dan media pembelajaran.
3.2.1.3 Membuat RPP
Dalam pelaksanaan tindakan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan
sekenario pembelajaran yang meliputi :
1. Kegiatan awal
- Berdo`a
- Appersepsi
- Guru mencoba menggali pengalaman sehari-hari siswa yang berhubungan
dengan materi pembelajaran
- Memberikan pertanyaan, guru berusaha memperoleh jawaban dari siswa
sebanyak-banyaknya.
2. Kegiatan Inti
a) guru membagi kelompok setiap kelompok berjumlah 4 oarang dan
menunjuk ketua untuk masing-masing kelompok
b) ketua kelompok menjelaskan topik diskusi, tujuan materi pokok dan hasil
yang akan disampaikan sejelas-jelasnya kepada kelompok sehingga
peserta diskusi memiliki persepsi yang sama tentang materi yang dibahas
c) masing-masing kelompok melakukan pembahasan
d) peserta diminta untuk mengemukaakan pendapat serta saling bertukar
pikiran untuk menemukan pemecahan masalah perdapat yang kelihatan
bersesui dipisahkan dengan sifat yang bertentangan
e) menguji kembali setiap kesempatan yang diambil sebelumnya dalam hal
ini masih terdapat kelemahan pada kesempatan itu dapat diperbaiki atau
disempurnakan lagi
f) memberikan jawaban/ menyempurnakan hasil yang telah didiskusikan
3. Kegiatan Akhir
a) Melaporkan hasil diskusi kelompok
b) Membuat suatu kesimpulan
c) Memberikan tugas rumah
d) Salam penutup
3.2.1.4 Membuat Lemabaran Observasi
Guru mengamati keaktivan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
Adapun yang perlu diamati adalah aktivitas siswa konsentrasi siswa, siswa yang
aktiv bertanya, dan siswa yang bisa menjawab pertanyaan guru.
Lembaran Observasi
No. Nama SiswaHasil Belajar Daftar Nilai
Konsentrasi Keaktivan Test Angka Keterangan
1. Hendra 50 Kurang 50 80 – 100 Sangat baik
2. Lutfia ulfa 45 Kurang 40 60 – 80 Baik
3. Bagus 45 Kurang baik 40 40 – 60 Cukup baik
4. Maya 30 Kurang baik 35 20 – 40 Kurang baik
5. Dika 40 Kurang baik 40 0 – 20 Sangat kurang
6. Efendi 55 kurang 50
Pada tahapan ini merupakan penerapan dari berbagai hal yang telah
dilaksanakan :
a) Pragnostik : Pengumpulan data awal yang digunakan sebagai
pedoman.
b) Teura pentik : Adalah tahap penerapan tindakan
c) Monitoring : Adalah tahap penerapan baik berkenaan dengan teknis
pelaksanaan maupin efektif tindakan
d) Refleksi : adalah identifikasi keberhasilan atau kegagalan penerapan
tindakan . jika belum memenuhi harapan maka akan dilanjutkan dengan
perevisian penerapan tindakan untuk siklus berikutnya.
3.2.2 Pelaksanan
Kegiatan proses pembelajaran Sains yang dilakukan meliputi :
1 Guru menjelaskan materi pembelajaran mengenai
lingkungan sehat dan lingkungan yang tidak sehat
2 Guru menyusun / menyiapkan sekenario yang akan ditampilkan
3 Guru membentuk kelompok yang beranggota setiap kelompok beranggota
4 – 5 orang
4 Masing –masing siswa duduk dikelompoknya dan dikomandoi oleh ketua
kelompok, proses diskusi kelompok
5 Membahas hasil diskusi
6 Menyampaikan hasil kesimpulan
7 Memberikan komentar
8 Evaluasi
9 Penutup
3.2.3 0bservasi
Pada saat observasi dilakukan di SDN No. 159/I rambahan dengan
menggunakan latihan penugasan melalui media diskusi kemampuan belajar siswa
sudah meningkat . Langkah-langkah pelaksanaan sebagai lembar observasi dilihat
melalui tugas latihan yang diberikan oleh guru. Guru mengamati aktivitas siswa
pada saat proses pembelajaran dan saat siswa menyelesaikan latihan. Adapun
yang perlu diamati adalah aktivitas positif siswa yang meliputi kehadiran siswa,
siswa yang aktif dalam mengerjakan tugas, siswa yang aktif bertanya, siswa yang
cepat mengerjakan tugas latihan yang diberikan oleh guru.
Evaluasi dilakukan umpan balik kepada guru sebagai dasar
memperbaiki proses pembelajaran dan menjalankan program perbaikan. Jika
siswa kurang memuaskan maka perlu diadakan perbaikan tetapi bila siswa cukup
baik maka perlu dipertahankan lagi termasuk memberikan pengayaan materi
pembelajaran.
Lembaran Observasi
No. Nama SiswaHasil Belajar Daftar Nilai
Konsentrasi Keaktivan Test Angka Keterangan
1. Hendra 70 Baik 50 80 – 100 Sangat baik
2. Lutfia ulfa 65 Baik 40 60 – 80 Baik
3. Bagus 80 Baik 40 40 – 60 Cukup baik
4. Maya 80 Baik 35 20 – 40 Kurang baik
5. Dika 70 Baik 40 0 – 20 Sangat kurang
6. efendi 70 Baik 50
Dari haril pengamatan diatas, dapat diliat dari hasil obserpasi pertama
dan kedua bahwa nilai pembelajaran meningkat, motivasi siswa dalam belajar
mulai timbul, dalam kegiatan belajar kelompok sudah nampak aktif, dalam indivu
siswa sudah serliat dan dalam kelompok sudah nampak baik.
3.2.4 Refleksi
Selain proses pembelajaran penelitian ini juga melakukan pemantauan
dan Evaluasi. Pemantauan terhadap pembelajaran menggunakan alat-alat bantu
berupa catatan yang bertujuan untuk menentukan jenis tindakan perbaikan pada
pembelajaran siklus berikutnya.
Pemantauan terhadap hasil belajar siswa dilakukan pada setiap akhir
siswa dengan memberikan tes tertulis ( tes akhir ) tes dilakukan dalam rangka
untuk melihat kemampuan siswa dalam menguasai materi pembelajaran.
Penguasaan setiap konsep pada setiap siklus diyatakan dalam bentuk nilai rata-
rata.
3.2.5 Jadwal Penelitian
NO KEGIATANMINGGU KE –
1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
Perencanaan
Proses pembelajaran
Keaktifan
Evaluasi
Pengumpulan data
Analisis data
Penyusunan hasil
Pelaporan
Melalui tabel diatas dapat ditafsirkan kateriaMenurut Murgiantoro ( 1988 : 363 ) sebagai berikut
NO Nilai Persentase Predikat Ket 1
2
3
4
5
Skor 80 – 100
Skor 60 – 80
Skor 40 – 60
Skor 20 – 40
Skor 0 - 20
Sangat Baik
Aktif
Cukup Aktif
Kurang Aktif
Tidak Aktif
Dilihat dengan memperhatikan daftar nilai rata-rata tes awal dan nilai
rata-rata tes akhir.
Matriks Metode Penelitian
Judul : Meningkatkan minat belajar pembelajaran Sains siswa kelas III
SDN No. 159/I Rambahan menggunakan media gambar
melalui pendekatan kelompok.
Nama Peneliti : ARIFIANTO
No.Rumusan
Masalah
Variabel
yang
Diamati
Definisi
Operasional
Variabel
InstrumenSumber
Data
Cara
Pengambilan
data
Analisis
Bagai mana
cara
meningkatkan
meningkatkan
Siswa
kelas III
SDN
No.
Meningkatk
an konsep
belajar
Sains
- Lember
Obserpa
si
- Lembar
Siswa
kelas III
SD
Rambah
- Observasi
- Latihan
- Pengamatan
minat belajar
Sains siswa
SDN No.
159/I
Rambahan
dengan
menggunakan
media gambar
melalui
pendekatan
kelompok
159/I
Rambah
an kab.
Batang
Hari
Berjuml
ah 20
Orang
menggunak
an media
gambar
Tes an
Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru dalam Proses Belajar Mengajar
No Aktivitas Guru yang diamatiMinggu Ke-
Ket1 2 3 4
1
2
3
Kegiatan Awal
3.3 Apersepsi
3.4 Kesiapan kelas
3.5 Absen siswa
3.6 Motivasi, kesiapan siswa
dengan mamberi pertanyaan
Kegiatan Inti
1. Guru memberikan penjelasan
tentang materi yang
disampaikan
2. Guru membagikan kelompok
3. Guru memberikan bimbingan
kepada setiap kelompok
Kegiatan Akhir
1. Guru dan siswa
menyimpulkan materi yang
diajarkan
2. Pemberian tugas
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Nama Sekolah : SDN No. 159/I Rambahan
Mata Pelajaran : Sains
Pertemuan : 1 s/d 3
Alokasi Waktu : 6 X 35 Minit
I. Standar Kompetensi : Memahi kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap
kesehatan dan upanya menjaga kesehatan lingkungan
II. Kompetensi Dasar : - Memebedakan ciri-ciri lingkungan sehat dan lingkungan
tidak sehatberdasarkan pengamatan
- Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang berpengaruh
terhadp kesehatan
- Menjelaskan cara menjaga kesehatan lingkungan sekitar
III. Indikator :
1. Mendeskripsikan ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak sehat
2. Memberikan contoh kondisi lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat
3. Mengambarkan pengaruhi lingkungan yang sehat terhadap kesehatan
4. Menjelaskan manfaat yang diperoleh dari lingkungan sehat
5. Mendemontrasikan cara memelihara kesehatan lingkungan
IV. Materi Pokok : Lingkungan
V Tujuan pembelajaran :
- Menyebutkan ciri-ciri lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat
- Memberikan contoh lingkungan sehat dan tidak sehat
- Menjelaskan pengaruh dan manfaat lingkungan sehat dan tidak sehat
- Menyimpulakan pengaruh kondisi ligkungan terhadap kesehatan
VI. Model Pembelajaran :
Ceramah
Diskusi
Penugasan
VII.langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal
Berdo`a
Absen
Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok
Heterogen ( 5 kelompok )
Kegiatan Inti
- Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang kedaan keadaan
lingkungan sehat dan tidak sehat
- Tanya jawab tentang ciri-ciri lingkungan yang sehat dan yang tidak sehat
- Guru menanggapi jawaban siswa dan memberikan penjelasan secara jelas
- Bersama-sama siswa, guru memberikan contoh lingkungan yang tidak
sehat
- Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
- Siswa diberikan tontoh untuk bertanya
Kegiatan Akhir
- Membimbing siswa untuk merangkum materi yang baru disajikan
- Guru memberikan PR
Pertemuan ke 2
1. Kegiatan Awal
- Appersepsi
- Pemberian motivasi
2. Kegiatan Inti
- Secara acak, guru bertanya bagai mana caranaya agar lingkungan
disekitar kita tetap bersih
- Guru memberikan tanggapan terhadapa jawaban siswa
- Bersama-siswa membahas jawaban yang telah disampaikan
- Siswa dimanta menyebutkan menyebutkan bagaimana cara menjaga
lingkungan disekolah
- Siswa diberikan kesempatan bertanya
- Siswa dibagi dalam kelompok untuk peraktek cara memelihara
kesehatan lingkungan sekitar
- Memberikan bimbingan siswa untuk merangkum materi yang baru
disajikan
Kegiatan Akhir
- Membimbing siswa untuk merangkum materi yang baru disajikan
- Guru memberikan PR
Pertemuan ketigaKegiatan Awal
- Berdo`a- Absen - Appersepsi
Kegiatan Inti- Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok setiap kelompok berjumlah 4
Orang dan menunjuk pemimpin untuk masing-masing kelompok
- Guru memberikan tugas latihan kepada setiap masing-masing kelompok
- Pemimpin kelompok menjelaskan topik diskusi, tujuan materi pokok dan
gambaran tentang hasil yang akan dicapai sejelas-jelasnya kepada
kelompoknya. Sehingga anggota kelompok mempunayai persepsi yang sama.
- Semua peserta melakukan pembahasan mengenai materi pembelajaran yang
telah diberikan oleh guru.
- Peserta diminta mengemukakan pendapatnya tiap masing-masing kelompok
dan masing anggota lain memberi komentar atau usul.
- Menguji kembali, kesempatan yang diambil sebelumnya.
- Guru memberikan kesimpulan dan saran
Kegiatan akhir
1. Melaporkan hasil diskusi kelompok
2. Membuat suatu kesimpulan
3. Memberikan tugas rumah
4. Salam penutup
Sumber/Alat/Bahan- Buku paket sains kelas III SD peneerbit TS- Buku paket Sins kelas III SD penerbit yudistira- Gambar-gambar lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat - Keadaan lingkungan- Alat lain yang relevan
Penilaian Prosedur
a. Aspek KognitifPenilaian yang dilakukan dengan test tertulis dalam bentuk test uraian
b. Aspek PsikomotorPenilaian dilakukan dengan lembar opserpasi siswa
c. Aspek AfektiPenilaian dilakukan dengan kerja siswa untuk aspek afektif
Alat penilaian - Format penilaian- Intrumentest
Mengetahui Rambahan,……………2010Kepala Sekolah Guru Peneliti
Mansyur Hasibuan Arifianto Nip. 195112021975111002 Nim. A12D 108039
Lembar obserpasi pembelajaran
Nama Sekolah : SDN No. 159/I RambahanMata Pelajaran : SainsKelas/ Semester : III/INama Pengajar : Arifianto
Tahap/Aspek Indikator Hasil observasiKegiatan awal
Apersepsidanmotivasi
1. Apa yang dilakukan guru Untuk menggali pengetahuan awal atau motivasi siswa?
2. Bagai mana respon siswa ? Apakah siswa bertanya tentang suatu suatu masalah terkait dengan apa yang disajikan guru pada kegiatan awal?
Kegiatan initiMateri ajar
3. apakah guru memberikan penjelasan umum tentang bahan ajar atau prosedur kegiatan yang harus dilakukan oleh siwa?
4. bagaimana keterkaitan antara pelajaran dengan realita kehidupan, lingkungan dan pengetahuan lainnya?
Pengelolaan Sumber Belajar/media
5. Apakah guru tampil dalam memanfaatkan dan mampu memanipulasi dengan media pelajaran?
6. Bagaimana Interaksi siswa dengan sumber belajar/media?
Strategi Pembelajaran
7. Apakah proses pembelajaran dilaksanakan dengan strategi yang sesuai secara lancar?
8. Apakah siswa dapat mengikuti alur
kegiatan belajar?9. Bagaimana cara guru memberikan
Arah yang mendorong siswa untuk bertanya, berpikir dan berkegiatan?
10. Apakah siswa aktif melakukan kegiatan fisik dan mental( berfikir )?
Kegiatan penutup
11. Bagaimana cara guru memberikan penguatan, atau menyimpulkan?
12.13. Apakah guru memberikan tugas
rumah untuk remedial atau penguatan?
Evaluasi 14. Bagaimana cara guru melakukan evaluasi pembelajaran?
15. Bagaimana ketuntasan belajar siswa?
Komentar pengamatan
Keterlaksanaan skenario pembelajaran berdasarkan ( RPP )Pembelajaran beharga yang dapat dipetik oleh pengamatLain-lain
Rambahan,………2010Observasi