Bab i Daur Karbon Kelompok 1
-
Upload
dina-alfila-lubis -
Category
Documents
-
view
42 -
download
3
Embed Size (px)
description
Transcript of Bab i Daur Karbon Kelompok 1

I. JUDUL PERCOBAAN : DAUR KARBON.
II. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Mempelajari hubungan antara produsen dan konsumen di dalam
ekosistem.
2. Memahami proses daur karbon di alam.
3. Mengetahui proses terjadinya daur karbon.
4. Mengetahui proses sirkulasi energi yang terjadi antara konsumen dan
produsen.
5. Mengetahui proses biogeokimia pada daur karbon.
III. TINJAUAN TEORITIS
Karbon dapat dijumpai dimana-mana, karbon dapat dijumpai dalam atmosfere
sebagai CO2 dalam jaringan semua makhluk hidup dan terbesar dijumpai dalam
batuan endapan serta bahan bakar fosil yang terdapat dalam perut bumi. Dalam
siklus karbon, atom karbon terus mengalir dari produsenke konsumen dalam
bentuk molekul CO2 dan karbohidrat, sedangkan energi fotonmatahari digunakan
sebagai pemasok energi yang utama. produsen memerlukanCO2 yang dihasilkan
konsumen untuk melakukan fotosintesis. Siklus biogeokimia atau siklus organik-
anorganik adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen
abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur
tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksireaksi kimia
dalam lingkungan abiotik sehingga disebut siklus biogeokimia. Siklus-siklus
tersebut antara lain: siklus air, siklus oksigen, siklus karbon, siklus nitrogen, dan
siklus sulfur.
(Amir, 2001)
Kehilangan karbon dalam aktivitas pertanian, misalnya karena
penambahan karbon ke atmosfere lebih banyak dari pada karena disebabkan
diikatnya oleh tanaman-tanaman tidak dapat menggantikan karbon yang
dilepaskan dari tanah. Dalam siklus karbon, proses timbal balik fotosintesis dan
respirasi seluler menyediakan suatu hubungan antara lingkunganatmosfer dan
lingkungan terestrial. Tumbuhan mendapatkan karbon, dalam bentuk CO2 dari
atmosfer melalui stomata daunnya dan menggabungkannya ke dalambahan
organik biomassanya sendiri melalui proses fotosintesis. Sejumlah bahanorganik
1

tersebut kemudian menjadi sumber karbon bagi konsumen. Respirasi olehsemua
organisme mengembalikan CO2 ke atmosfer (Hadietomo, 2003)
Karbon tersimpan dalam bentuk molekul karbondioksida (C2) dan oksigen
dalam betuk molekul oksigen yaitu O2. Karbon diikiat oleh tanaman dalam proses
fotosintesis dan dihasilkan bahan organik. Bila bahan ini dioksidasikan akan
menghasilkan kembali karbondioksida. Dari proses fotosintesa diatas selain
dihasilkan bahan organik berupa karbohidrat juaga dihasilkan oksigen. Bahan
organik hasil fotosintesa berpindah ke herbivore dan pemangsa dan kembali ke
cadangan melalui respirasi dan kegiatan bakteri. Sisa bahan organik yang tidak
dilapuk melalui proses-proses geologicklainnya akan membentuk gambut, batu
bara dan minyak bumi. Gambut dan batu bara mengandung karbon terikat,
besarnya kandungan tergantung pada tingkat pelapukannya. Bahan tambang ini
akan meng
Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan
antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya
bisa jadi memiliki siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga kini belum
diketahui).
Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh
jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer teresterial
(biasanya termasuk pula freshwater system dan material non-hayati organik
seperti karbon tanah (soil carbon)), lautan (termasuk karbon anorganik terlarut
dan biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil).
Pergerakan tahuan karbon, pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena
proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermaca-macam. Lautan
mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian
laut dalam bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan
atmosfer. (Suwasono, 2007)
Karbon adalah bahan penyusun dasar semua senyawa organik. Pergerakan
melalui suatu ekosistem berbarengan dengan pergerakan energi, melebihi zatkimia
lain; karbohidrat dihasilkan selama fotosintesis, dan CO2 dibebaskanbersama
energi selama respirasi.
2

Tumbuhan hijau dan hewan serta organisme yang lain berperan aktif
dalam kelangsungan siklus karbon. CO2 merupakan salah satu komponen pokok
untuk berlangsungnya fotosintesis. Dengan bantuan energi cahaya maka CO2
merupakan salah satu komponen pokok untuk berlangsungnya fotosintesis.
Dengan bantuan energi cahaya maka CO2 dan H2O oleh tumbuhan hijau akan
diubah menjadi senyawa organik berupa glukosa (C6H12O6) dan Oksigen ( O2)
melalui reaksi yang disederhanakan sebagai berikut :
C6 H12 O6 = 6 O2à6 C O2 + 6 H2 O
Oksigen dihasilkan dalam fotosintesis tersebut akan dimanfaatkan oleh
hewan dan organisme lain untuk respirasi. Dari proses respirasi tersebut akan
dihasilkan CO2H2O dan energi melelui persamaan reaksi yang disederhanakan
sebagai berikut :
6CO2 + 6H2O +àC6H12O6 + 6O2 Energi
CO2 yang dihasilkan dalam respirasi tersebut akan dilepas kembali ke
lingkungan, kemudian akan digunakan untuk fotosintesis tumbuhan hijau begitu
seterusnya. Dari kedua kegiatan tersebut tampak bahwa fotosintesis dan respirasi
saling bekerja sama untuk kelangsungan siklus karbon dan oksigen.
Sejumlah karbon untuk sementara berada dalam jaringan tumbuhan atau
hewan, tetapi karbon tersebut akan kembali ke siklus setelah tumbuhan atau
hewan tersebut mati kemudian diuraikan oleh makhluk pengurai. Jika sisa-sisa
bahan organik dari pembusukan hewan dan tumbuhan tertimbuan dalam lapis
tanah lebih dari 600 juta tahun maka karbon dikandung akan keluar dari siklus
karbon yang utama. Tetapi oleh panas akan tekanan dalam lapis kerak bumi zat
tersebut akan diubah menjadi bahn baker fosil misalnya batubara, minyak bumi
dan gas bumi. Jika bahan baker fosil tersebut digunakan sebagai bahan bakar
dalam berbagai industri maka karbon yang dikandung akan dilepas kembali ke
lingkungan dalam bentuk CO2 sebagai hasil proses pembakaran. Selanjutnya CO2
tersebut akan digunakan kembali. (Sasmita.D.W.1994)
Daur karbon merupakan bagian dari daur energi. Reaksi fotosintesis sangat
esensial untuk daur karbon maupun daur energi, melalui proses fotosintesis
tersebut,karbon maupun daur energi, melalui proses fotosintesis tersebut
karbondioksida hubungan sebagai mahluk hidup. Melalui proses fotosintesisnya
3

tumbuhan hijau berperan dalam siklus karbon, karbon diubah menjadi
karbondioksida kemudian diubah menjadi karbohidrat dengan bantuan energi
matahari dan pigmen klorofil (Muslimin.L.W.1996).
IV. ALAT DAN BAHAN :
Alat
NO NAMA ALAT JUMLAH
1 Cup pop-ice 8 buah
2 Aluminium foil 1 gulung
3 Pipet tetes 1 buah
4 Kardus 1 buah
Bahan
NO NAMA BAHAN JUMLAH
1 Bromtimol biru 2 ml
2 Air 160 mm
3 Hidrillla verticillata 4 tangkai
4 Keong mas 4 ekor
4

V. PROSEDUR KERJA :
N
OPROSEDUR KERJA
1
Menyiapkan dua percobaan A dan B, masing-masing terdiri dari 4 cup
pop-ice. Kemudian menandai setiap cup dengan kode A1, A2, A3, A4
dan B1, B2, B3, dan B4.
2 Mengisi setaip cup pop-ice dengan air hingga mencapai ¾ dari cup.
3 Menambahkan 5 tetes bromtomil biru ke dalam masing-masing tabung.
4
Memasukkan ke dalam tabung:
A1 dan B1 = siput
A2 dan B2 = Siput dan hidrilla
A3 dan B3 = Hydrilla
A4 dan B4 = kontrol
5Menutup semua cup pop-ice tersebut rapat-rapat dengan menggunakan
aluminium foil.
6
Kemudian menempatkan rangkaian percobaan A1 s/d A4 pada tempat
terang atau yang terkena cahaya dan rangkaian percobaan B1 s/d B4
pada kardus atau kotak ( tempat gelap ).
7Mengamati kedua rangkaian setiap hari dan menukar posisi dari kedua
rangkaian.
8Melakukan pengamatan selama 1 minggu dan indikator yang diamati
adalah perubahan warna larutan, keadaan hidrilla dan keadaan keong.
5

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN :
Hasil
Hari
Tanggal
Tabung
Kondisi BiotikKondisi
AbiotikSiput Hydrilla
Jumat, 28
Novembe
r 2014
A1 Mati Keruh
A2 Hidup Hidup Bening
A3 Hidup Bening
A4 Bening
B1 Mati Keruh
B2 Hidup Hidup Bening
B3 Hidup Bening
B4 Biru
Sabtu, 29
Novembe
r 2014
A1 Mati Keruh
A2 Hidup Hidup Bening
A3 Hidup Bening
A4 Bening
B1 Mati Keruh
B2 Hidup Hidup Bening
B3 Hidup Bening
B4 Biru
Minggu,
30
Novembe
r 2014
A1 Mati Keruh
A2 Hidup Hidup Bening
A3 Hidup Bening
A4 Bening
B1 Mati Keruh
B2 Hidup Hidup Bening
B3 Hidup Bening
B4 Biru
Senin, 01
Desember
A1 Mati Keruh
A2 Hidup Habis Bening
6

2014
A3 Hidup Bening
A4 Bening
B1 Mati Keruh
B2 Hidup Hidup Bening
B3 Hidup Bening
B4 Biru
Selasa,
02
Desember
2014
A1 Mati Keruh
A2 Hidup Habis Bening
A3 Layu Bening
A4 Bening
B1 Mati Keruh
B2 Hidup Habis Bening
B3 Hidup Bening
B4 Biru
Rabu, 03
Desember
2014
A1 Mati Keruh
A2 Hidup Habis Bening
A3 Layu Bening
A4 Bening
B1 Mati Keruh
B2 Hidup Habis Bening
B3 Layu Bening
B4 Biru
Kamis, 04
Desember
2014
A1 Mati Keruh
A2 Hidup Habis Bening
A3 Layu Bening
A4 Bening
B1 Mati Keruh
B2 Hidup Habis Bening
B3 Layu Bening
B4 Biru
7

Pembahasan
Penggunaan hewan dan tumbuhan ini dimaksudkan untuk mengetahui
peristiwa daur karbon. dimana terjadi proses fotosintesis yang dilakukan oleh
Hydrilla sp.yang menghasilkan O2, dimana O2 digunakan untuk proses respirasi
yang dilakukan oleh Lymnea sp. Penggunaan Lymnea karena praktikum ini akan
melihat peristiwa fotosintesis dalam air yang merupakan tempat hidup dari
Lymnea, selain itu, ini dimungkinkan karena Lymnea mempunyai cangkang,
Cangkang berupa kalsium karbonat yang berasal dari kombinasi Ca dan CO2.
Kalsium karbonat terbentuk karena proses fotosintesis tumbuhan laut
sehingga cangkang merupakan suatu bukti adanya daur karbon dan ketika Lymnea
itu mati, air dapat melarutkan kalsium karbonat,karena adanya CO2 yang terlarut.
sedangkan penggunaan Hydrilla karena merupakan hewan air yang kosmopolit
atau ditemukan dimana-mana. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada hari
pertama tabung A1 yang berisi siput hidup dan kondisi abiotik jernih.
Dari hasil yang diperoleh di atas dapat diketahui bahwa produsen dan
konsumen berinteraksi. Pada praktikum ini ada dua perlakuan yaitu gelap dan
terang dimana tiap perlakuan dibagi empat perlakuan lagi yaitu A1, A2, A3, A4
dan B1, B2, B3, B4. Pada tiap-tiap perlakuan tersebut megalami perubahan. Pada
pengamatan pertama tiap-tiap perlakuan belum mengalami perrubahan.
Pada pengamatan kedua tidak mengalami begitu banyak perubahan ,
kondisi siput sama dengan pengamatan pertama begitu juga dengan kondisi
hydrila, yang membedakan dari kedua perlakuan tersebut yaitu kondisi abiotik
yang mengalami perubahan menjadi lebih bening dari sebelumnya (A3 dan B3),
kondisi abiotik A1dan B1 menjadi lebih keruh dari sebelumnya hal ini terjadi
karena siput sudah mati, kondisi abiotik lainnya sama saja dengan pengamatan
pertama.
Pada pengamatan yang ketiga tidak mengalami banyak perubahan dari
pengamatan pertama, kondisi biotik sama saja dengan pengamatan pertama,
tabung A1 dan B1 kondisi biotik mati, kondisi abiotik semakin keruh dari
sebelumnya, kondisi abiotik A2 dan B2 semakin bening dan kondisi biotik
semakin terlihat segar, pada tabung lainnya kondisi biotik maupun abiotik sama
dengan sebelumnya.
8

Pada pengamatan ketiga tidak banyak mengalami perubahan dari
pengamatan sebelumnya, kondisi abiotik A1 dan B1 semakin keruh dan mulai
berbau, pada tabung A2 dan A3 kondisi abiotik tetap bening, hal ini terjadi karena
di dalam tabung terjadi interaksi antara produsen dan konsumen. Pada tabung A3
dan B3 kondisi abiotik semakin bening, biotik tampak segar. Pada tabung A4
tetap sama kondisi abiotik tetap bening, hal ini menunjukan bahwa air tersebut
asam. Pada tabung B4 kondisi abiotik warna biru mulai memudar.
Pada pengamatan keempat banyak mengalami perubahan, tabung A2
produsen habis dimakan oleh konsumen, hal ini terjadi karena konsumen lapar
sehingga memakan produsen dan kondisi abiotik perlakuan ini tampak keruh.
Pada tabung A1 dan B1 kondisi abiotik sangat keruh, tabung A4 menjadi agak
keruh, tabung A3 tampak layu, tabung B2 dan B3 segar.
Pada pengamatan kelima kondisi perlakuan tidak begitu jauh dari
pengamatan sebelumnya, pada tabung B2 produsen habis dimakan oleh konsumen
hal ini terjadi karena konsumen lapar. Pada tabung lainnya tidak begitu berbeda
dengan pengamatan sebelumnya, kondisi A1 dan B1 semakin keruh.
Pada pengamatan keenam perlakuan banyak mengalami perubahan, yakni
kondisi abiotik A1 dan B1 semakin keruh karena kondisi siput yang sudah mati.
Kondisi A2 dan B2 siput masih tetap bertahan hidup, tetapi hydrilla sudah habis.
Kondisi A3 dan B3 hydrilla semakin layu dan warna larutan semakin bening.
Kondisi A4 da B4 tetap berwarna biru.
Pengamatan pada hari ketujuh sama dengan hari keenam. Dan siput masih
tetap bertahan hidup.
9

VII. KESIMPULAN :
Berdasarkan Praktikum Daur Karbon yang telah dilaksanakan
diperoleh kesimpulan :
1. Kadar oksigen yang terlarut dalam air mempengaruhi aktivitas organisme
dalam melaksanakan perannya pada suatu ekosistem.
2. Hydrilla berperan sebagai organisme autotrof yaitu sebagai produsen dan
siput sebagai konsumen air dan cahaya matahari faktor abiotik.
3. Aliran energi pada ekosistem adalah cahaya matahari dan karbondioksida
diserap hydrilla untuk berfotosintesis, kemudan dikonsumsi oleh siput
dan digunakan untuk respirasi.
4. Cahaya matahari mempengaruhi siklus karbon.
5. Tanpa aliran energi siput tidak bertahan hidup.
6. Produsen dan konsumen saling membutuhkan dalam ekosistem.
VIII. JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS :
Perubahan warna larutan Bromtimol biru pada tabung biakan yang
diletakkan di tempat terang adalah semakin lama akan semakin pudar karena
dipengaruhi oleh cahaya matahari sedangkan perubahan warna di tempat terang
yaitu semakin lama warna akan semakin pekat karena tidak dipengaruhi oleh
cahaya.
10

DOKUMENTASI
HARI I
B1 B2
A1 A2
11

A3 A4
HARI KEDUA
B1 B2
B3 B4
12

A1 A2
A3 A4
HARI KETIGA
B1 B2
13

B3 B4
A1 A2
A3 A4
HARI KEEMPAT
14

B1 B2
B3 B4
A1 A2
15

A3 A4
HARI KELIMA
B1 B2
B3 B4
16

A1 A2
A3 A4
HARI KEENAM
B1 B2
17

B3 B4
A1 A2
A3 A4
18

HARI KETUJUH
B1 B2
B3 B4
A1 A2
19

A3 A4
20

IX. DAFTAR PUSTAKA :
Amir, A.2001. Biologi Umum. PT Gramedia : Jakarta
Hadiotomo, 2003. Mikrobiologi dasar. PT Gramedia : Jakarta
Jumin, H. 2008. Ekologi Tanaman. Rajawali press : Jakarta
Muslimin.L.W.1996. Mikrobiologi Lingkungan.UI Press : Jakarta
Sasmita.W.D.1994. Materi Pokok Biologi Umum. Deptdikbud: Jakarta
Suwasono. 1997. Biologi dan Pertanian. Rajawali Press : Jakarta
21