Laporan Ekologi Daur Karbon

24
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN DAUR KARBON JAJANG NURZAMAN 05121407004

Transcript of Laporan Ekologi Daur Karbon

Page 1: Laporan Ekologi Daur Karbon

LAPORAN TETAP PRAKTIKUMEKOLOGI PERTANIAN

DAUR KARBON

JAJANG NURZAMAN05121407004

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2013

Page 2: Laporan Ekologi Daur Karbon

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karbon merupakan unsur yang sangat langka dalam sektor bumi yang tidak

hidup, tetapi di dalam benda hidup terdapat kandungan karbon sebanyak 18%.

Kemampuan saling mengikat pada atom-atom karbon merupakan dasar untuk

keragaman molekular dan ukuran molekular dan tanpa ini tidak akan ada. Selain

pada bahan organik, karbon sebagai gas karbon dioksida dan sebagai batuan karbonat

(koral) yang sangat membutuhkan senyawa hijau yang dapat menetralkannya.

Umumnya karbon ditemui berupa hasil pembakaran dari dalam tubuh mahluk hidup,

dan hal ini biasanya diseimbangkan dengan adanya tumbuhan hijau sebagai

perombak karbon menjadi oksigen sebagai pembentuk siklus karbon itu sendiri.

Karbon adalah satu elemen penting di biosfer. Karbon adalah tulang belulang dari

komponen organik dan tersusun mendekati dari 40% sampai 50% dari berat keadaan

alam sekitar. Ada lebih komponen yang terbuat dari karbon dari pada kombinasi

elemennya. Banyak dari karbon di bumi ditransfer dalam bentuk bahan bakar fosil,

batu bara, tanah yang dipakai sebagai bahan bakar, minyak, dan gas alam (Lim,

1998).

Daur karbon atau disebut juga sebagai siklus karbon adalah siklus

biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan

atmosfer Bumi. Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang

dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer,

biosfer teresterial (biasanya termasuk pula freshwater system dan material non-hayati

organik seperti karbon tanah atau soil carbon), lautan (termasuk karbon anorganik

terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar

fosil). Pergerakan tahunan karbon dan pertukaran karbon antar reservoir terjadi

karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermacam-macam.

Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan bumi, namun

demikian laut dalam bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat

dengan atmosfer.

Page 3: Laporan Ekologi Daur Karbon

Daur karbon disebut sebagai siklus biogeokimia karena pada daur karbon

melibatkan seluruh lingkungan yang ada di alam semesta, meliputi atmosfer, biosfer,

hidrosfer dan geosfer. Karbon adalah elemen penting karena dapat membentuk bahan

organik yang diperlukan bagi kehidupan di bumi. Karbon melalui rute perjalanannya

di bumi mengalami suatu siklus yang disebut “daur karbon”. Melalui daur karbon

kita dapat mempelajari aliran energi di bumi karena hampir seluruh energi kimia

yang dibutuhkan untuk hidup disimpan pada bahan organik. Daur karbon memiliki

dua bagian penting yaitu, siklus di daratan dan siklus di perairan. Daur karbon di

perairan meninjau pergerakan karbon melalui ekosistem laut dan daur karbon di darat

meninjau pergerakan karbon melalui ekosistem daratan. Kandungan CO2 bebas di

udara adalah sekitar 0,033%, dan cenderung mengalami peningkatan dari hasil

penggundulan hutan dan pembakaran bahan bakar fosil.

Dalam kehidupan ini hewan dan tumbuhan, kedua jenis makhluk hidup ini

dalam kehidupannya saling melengkapi dan membutuhkan satu sama lain dengan

sesama jenisnya. Makhluk hidup tidak akan dapat melangsungkan hidupnya tanpa

saling melengkapi satu sama lain. Seperti hubungan antara produsen dan konsumen.

Pada siklus karbon terdapat juga hubungan antara produsen dan konsumen, hal ini

mutlak adanya dan hal ini berguna untuk menjaga kestabilannya tersebut. Pada siklus

karbon ini baik produsen maupun konsumen memiliki peran masing-masing yang

tentu saja sangat penting dalam proses terjadinya hubungan antara produsen dan

konsumen. Setiap tahap dari proses daur karbon secara keseluruhan berjalan dengan

peranan tertentu yang bermanfaat untuk kelangsungan hidup mahluk di alam.

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum daur karbon ini adalah untuk mempelajari dan

mengamati hubungan antara produsen dan kosumen dalam suatu ekosistem dengan

mengamati melalui media percobaan berupa Hydrilla dan Gondang.

Page 4: Laporan Ekologi Daur Karbon

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Hydrilla (hydrilla verticillata)

1. Sistematika

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)  Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)         Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)            Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)                     Sub Kelas : Alismatidae                         Ordo : Hydrocharitales                             Famili : Hydrocharitaceae                                 Genus : Hydrilla                                     Spesies : Hydrilla verticillata (L. f.) Royle

2. Deskripsi

a. Rimpang putih kekuningan

b. Batang tumbuh 1-2 m panjang

c. kelopak panjang 3-5 mm

d. Transparan dengan garis-garis merah

e. Bunga yang jarang terlihat f. Pelepah daun sering kemerahan ketika segar.

3. Syarat tumbuh

Page 5: Laporan Ekologi Daur Karbon

Hydrilla dapat tumbuh dalam berbagai kondisi, termasuk cahaya

rendah, atau masih mengalir air, dangkal atau mendalam. Ini keluar-bersaing

luas air yang invasif milfoil-Eurasia dengan lebih cepat pertumbuhan dan

reproduksi. Ini merupakan ancaman serius bagi danau dan sungai di mana-

mana karena adaptasi nya.

Hydrilla sp adalah tumbuhan Spermatophyta yang hidup di air,

sehingga ia memiliki bentuk adaptasi yang berbeda dengan Spermatophyta

darat. Dinding selnya tebal untuk mencegah osmosis air yang dapat

menyebabkan lisisnya sel. Sel Hydrilla berbentuk segi empat beraturan yang

tersusun seperti batu bata. Memiliki kloroplas dan klorofil yang terdapat

didalamnya. Pada daun Hydrilla, dapat pula diamati proses aliran sitoplasma,

yaitu pada bagian sel – sel penyusun ibu tulang daun yang memanjang di

tengah – tengah daun. Pada hydrilla juga terdapat trikoma yang berfungsi

untuk mencegah penguapan yang berlebihan.

Hydrilla memiliki beberapa metode reproduksi. didalam air, cabang

atau akar fragmen dari tanaman yang rusak dapat hanyut ke daerah

baru. Selain itu, dapat menyebar ke daerah lain melalui cabang/akar fragmen

yang melekat pada perahu dan trailer. Tunas kecil, kompak tunas yang

terbentuk di axils daun sepanjang batang dapat melayang ke daerah-daerah

baru.

B. Siput (Pila ampullacea)

Page 6: Laporan Ekologi Daur Karbon

1. Sistematika

Kingdom : animalia

Filum : mollusca

Kelas : gastropoda

Super famili : ampullarioidea

Famili : ampullariidae

Ordo : ampullariini

Genus : pila

Spesies : pila ampullaceae

2. Deskripsi

siput air tawar  yang umum dijumpai di perairan air tawar, seperti

rawa-rawa, danau, sungai, waduk, persawahan, kolam dll. Cangkang

berbentuk bulat mengerut, berwarna kecoklatan , berdiameter 1,2-1,9 cm,

tinggi 2,2-3,6 cm, dan berat 4,2-15,8 g. keong sawah berkembang biak secara

ovipar dan menghasilkan telur. Seekor keong sawah betina mampu bertelur

500 butir dalam seminggu dengan masa perkembang biakkan selama 3-4

tahun. Keong sawah betelur pada pagi dan sore hari, telur akan menetas

dalam waktu 7-14 hari dan hari ke-60 keong telah menjadi dewasa dan dapat

berkembang biak.

3. Habitat

Mollusca termasuk hewan yang sangat berhasil menyesuaikan diri

untuk hidup di berbagai tempat dan cuaca. Sebagian mgastropoda yang hidup

di daerah hutan-hutan bakau, ada yang hidup di atas tanah yang berlumpur

atau tergenang air, ada pula yang menempel pada akar atau batang, dan

memanjat, misalnya pada littoria, Cassidula, Cerithiidae dan lain-lainnya.

Page 7: Laporan Ekologi Daur Karbon

Pada umumnya Gastropoda lambat pergerakannya dan bukan merupakan

binatang yang berpindah-pindah.

Keong sawah (Pila ampullacea) adalah sejenis siput air yang mudah

dijumpai di perairan tawar Asia tropis, seperti di sawah, aliran parit, serta

danau. Hewan bercangkang ini dikenal pula sebagai keong gondang, siput

sawah, siput air, atau tutut. Bentuknya agak menyerupai siput murbai, masih

berkerabat, tetapi keong sawah memiliki warna cangkang hijau pekat sampai

hitam.

C. Daur Karbon

Daur karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan

antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis

lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga

kini belum diketahui). Karbon merupakan unsur yang sangat langka dalam

sektor bumi yang tidak hidup tetapi didalam benda hidup terdapat 18%.

Kemampuan saling mengikat pada atom-atom karbon merupakan dasar untuk

keragaman molekular dan ukuran molekular dan tanpa ini tidak akan ada.

Selain pada bahan organik, karbon sebagai gas karbon dioksida dan sebagai

batuan karbonat (koral). Yang sangat membutuhkan senyawa hijau yang

dapat menetralkannya. Umumnya karbon ditemui berupa hasil pembakaran

dari dalam tubuh mahluk hidup, dan hal ini biasanya diseimbangkan dengan

adanya tumbuhan hijau sebagai perombak karbon menjadi oksigen sebagai

pembentuk siklus karbon itu. Daur karbon merupakan bagian dari daur

energi. Reaksi fotosintesis sangat esensial untuk daur karbon maupun daur

energi, melalui proses fotosintesis tersebut,karbon maupun daur energi,

melalui proses fotosintesis tersebut karbondioksida hubungan sebagai mahluk

hidup.

Dalam daur karbon, karbondioksida dibutuhkan tumbuhan, yang

kemudian akan dikonsumsi hewan, ikan atau manusia untuk kebutuhan sel

dan energi. Dalam bentuk karbon dioksida dikembalikan ke alam, bila hewan

Page 8: Laporan Ekologi Daur Karbon

atau tumbuhan tersebut mati akibat kerja mikroorganisme karbon akan

dikembalikan ke bumi. Karbon dioksida diudara akan difiksasi ke dalam

jaringan hidup melalui fotototrof tanaman dan ganggang.

Aspek penting lain dari karbon adalah reaksi nonbiologi yaitu pertukaran

antara karbon dioksida, karbonat dan bikarbonat yang umum terjadi dalam

perairan.

Daur karbon merupakan bagian dari daur energi. Reaksi fotosintesis

sangat esensial untuk daur karbon maupun daur energi, melalui proses

fotosintesis tersebut karbon dioksida berhubungan dengan mahluk hidup.

Melalui proses fotosintesisnya tumbuhan hijau berperan dalam daur karbon,

karbon diubah menjadi karbohidrat dengan bantuan energi matahari dan

pigmen klorofil. Reaksi tersebut biasanya terjadi dihutan-hutan padang

rumput dan juga dirumput laut dilautan. Dalam daur karbon,karbon dioksida

dibutuhkan tumbuhan yang kemudian akan dikonsumsi hewan, ikan dan

manusia untuk kebutuhan sel dan energi. Dalam bentuk karbon dioksida

dikembalikan kealam, bila hewan atau tumbuhan tersebut .mati akibat kerja

mikroorganisme karbon akan dikembalikan kebumi.

Sumber utama karbon untuk mahluk hidup ada di udara. Dalam

bentuk karbondioksida jumlahnya kira-kira 0,03 % dari volume. CO2 diudara

akan difiksasi ke dalam jaringan hidup melalui fotoautotrof tanaman dan

ganggang. Pada kondisi anaerob karbondioksida direduksi menjadi (CH4)

oleh mikroorganisme Bakteri Methylococcus maupun mengoksidasi methan

menjadi karbon. Aspek penting lain dari daur karbon adalahreaksi non biologi

yaitu pertukaran antara karbon dioksida dan bikarbonat yang umumnya

terjadi dalam perairan pada kondisi tertentu karbonat akan berpresipitasi

dengan membentuk batu kapur (lime stone).

III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Page 9: Laporan Ekologi Daur Karbon

A. Tempat dan Waktu

Pelaksanaan praktikum daur karbon ini dilaksanakan pada hari selasa, tanggal

12 Maret 2013, bertempat di labolatorium Ekologi, Jurusan Budidaya Pertanian,

Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, indralaya.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum daur karbon yaitu : Tabung biakan

tertutup, Siput kecil atau gondang, Hydrilla, Larutan bromtimol biru, Air, plastik,

karet gelang, Sumber cahaya dan Kamar gelap.

C. Cara Kerja

Prosedur pelaksanaan praktikum daur karbon yaitu sebagai berikut :

1. Siapkan tabung biakan sebanyak 8 tabung biakan yang diberi label masing-masing

yaitu: A1, A2, A3, A4, dan B1, B2, B3, B4.

2. Isi setiap tabung dengan air sampai permukaan air20 mm bibawah mulut tabung.

3. Tambahkan 3 sampai 5 tetes larutan bromtimol biru kedalam tabung. Masukkan

ke dalam tabung biakan A1 dan B1 siput, A2 dan B2 siput dan hydrilla, A3 dan B3

hydrilla saja, serta A4 dan B4 hanya air.

4. Tutup semua tabung biakan hingga rapat dan tidak bocor.

5. Tempatkan percobaan A di tempat terang dan percobaan B di kamar gelap.

6. Setelah 24 jam amati semua tabung biakan, catat perubahan warna indikator dan

juga pada siput dan hydrilla. Setelah itu pindahkan tabung A ke kamar gelap, dan

tabung B ke tempat terang. Setelah 24 jam lakukan kembali pengamatan dan

pemindahan tabung. Hal ini dilakukan terus-menerus selama 7 hari.

7. Catat data hasil pengamatan selama 7 hari tersebut.

8. Tuliskan kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengamatan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 10: Laporan Ekologi Daur Karbon

A. Hasil

1. Pengamatan ke 1-2

Rabu13

Maret 2013

TabungPerubahan Warna Keadaan Hidup/Mati

Tempat Terang

Tempat Gelap Hydrilla Gondang

A1 Biru - - Hidup

A2 Biru - Hidup Hidup

A3 Biru - Hidup -

A4 Biru - - -

B1 - Biru - Hidup

B2 - Biru Hidup Hidup

B3 - Biru Hidup -

B4 - Biru - -

Kamis14

Maret 2013

TabungPerubahan Warna Keadaan Hidup/Mati

Tempat Terang

Tempat Gelap Hydrilla Gondang

A1 Biru - - Hidup

A2 Bening - Hidup Hidup

A3 Bening - Hidup -

A4 Biru - - -

B1 - Biru - Hidup

B2 - Bening Hidup Hidup

B3 - Bening Hidup -

B4 - Biru - -

2. Pengamatan ke 3-4

Page 11: Laporan Ekologi Daur Karbon

Jum’at15

Maret 2013

TabungPerubahan Warna Keadaan Hidup/Mati

Tempat Terang

Tempat Gelap Hydrilla Gondang

A1 - Keruh - Mati

A2 - Bening Hidup Mati

A3 - Bening Hidup -

A4 - Biru - -

B1 Biru - - Hidup

B2 Bening - Hidup Hidup

B3 Bening - Hidup -

B4 Biru - - -

Sabtu16

Maret 2013

TabungPerubahan Warna Keadaan Hidup/Mati

Tempat Terang

Tempat Gelap Hydrilla Gondang

A1 Keruh - - Mati

A2 Bening - Hidup Mati

A3 Bening - Hidup -

A4 Biru - - -

B1 - Keruh - Hidup

B2 - Bening Hidup Hidup

B3 - Bening Hidup -

B4 - Biru - -

3. Pengamatan ke 5-6

Page 12: Laporan Ekologi Daur Karbon

Minggu17

Maretl 2013

TabungPerubahan Warna Keadaan Hidup/Mati

Tempat Terang

Tempat Gelap

Hydrilla Gondang

A1 - Keruh - Mati

A2 - Keruh Hidup Mati

A3 - Bening Hidup -

A4 - Biru - -

B1 Keruh - - Hidup

B2 Keruh - Mati Hidup

B3 Bening - Hidup -

B4 Biru - - -

Senin18

Maret 2013

TabungPerubahan Warna Keadaan Hidup/Mati

Tempat Terang

Tempat Gelap

Hydrilla Gondang

A1 Keruh - - Mati

A2 Keruh - Hidup Mati

A3 Bening - Hidup -

A4 Biru - - -

B1 - Keruh - Hidup

B2 - Keruh Mati Hidup

B3 - Bening Hidup -

B4 - Biru - -

4. Pengamatan ke 7

Page 13: Laporan Ekologi Daur Karbon

Selasa19

Maret 2013

TabungPerubahan Warna Keadaan Hidup/Mati

Tempat Terang

Tempat Gelap Hydrilla Gondang

A1 - Keruh - Mati

A2 - Keruh Mati Mati

A3 - Bening Hidup -

A4 - Agak Biru - -

B1 Keruh - - Hidup

B2 Keruh - Mati Mati

B3 Keruh - Mati -

B4 Keruh - - -

B. Pembahasan

Page 14: Laporan Ekologi Daur Karbon

Dalam praktikum kali ini kita dapatkan hasil yang bermacam-macam dengan

perlakuan yang berbeda. Misalnya pada larutan brotimol biru yang diberi perlakuan

dengan memasukkan siput dan hydrilla yang dalam satu minggu warnanya akan

berubah menjadi agak keruh hal ini dapat dikarenakan oleh adanya karbon yang

dihasilkan oleh siput yang mengakibatkan timbulnya warna keruh pada air media

biakan namun dapat dinetralisasikan sedikit oleh adanya hydrilla yang mampu

merombak karbon menjadi oksigen. Sedangkan pada botol yang berisikan siput saja,

warna akan berubah menjadi keruh sekali hal ini dikarenakan karbon yang

dikeluarkan oleh siput dan tidak adanya perombak karbon dalam hal ini adalah

hydrilla. Botol yang berisikan hydrilla saja, warnanya tetap jernih atau bening hal ini

dikarenakan tidak adanya siput atau mahluk hidup yang menghasilkan karbon yang

dapat merubah warna air menjadi keruh, dan pada indikator warna tetap biru seperti

awal karna tidak ada reaksi karbon yang terjadi sebab tidak diberi perlakuan apa-apa.

Tumbuhan hijau dan hewan serta organisme yang lain berperan aktif dalam

kelangsungan siklus karbon.

CO2 merupakan salah satu komponen pokok untuk berlangsungnya

fotosintesis. Dengan bantuan energi cahaya maka CO2 merupakan salah satu

komponen pokok untuk berlangsungnya fotosintesis. Dengan bantuan energi cahaya

maka CO2 dan H2O oleh tumbuhan hijau akan diubah menjadi senyawa organik

berupa glukosa (C6H12O6) dan Oksigen ( O2) melalui reaksi yang disederhanakan

sebagai berikut: 6CO2 + 6H2O C6H12O6 = 6O2. Oksigen dihasilkan dalam

fotosintesis tersebut akan dimanfaatkan oleh hewan dan organisme lain untuk

respirasi. Dari proses respirasi tersebut akan dihasilkan CO2H2O dan energi melelui

persamaan reaksi yang disederhanakan sebagai berikut: C6H12O6 + 6O2 6CO2 +

6H2O + Energi CO2 yang dihasilkan dalam respirasi tersebut akan dilepas kembali ke

lingkungan, kemudian akan digunakan untuk fotosintesis tumbuhan hijau begitu

seterusnya.

Dari kedua kegiatan tersebut tampak bahwa fotosintesis dan respirasi saling

bekerja sama untuk kelangsungan siklus karbon dan oksigen. Sejumlah karbon untuk

sementara berada dalam jaringan tumbuhan atau hewan, tetapi karbon tersebut akan

kembali ke siklus setelah tumbuhan atau hewan tersebut mati kemudian diuraikan

Page 15: Laporan Ekologi Daur Karbon

oleh makhluk pengurai. Jika sisa-sisa bahan organik dari pembusukan hewan dan

tumbuhan tertimbuan dalam lapis tanah lebih dari 600 juta tahun maka karbon

dikandung akan keluar dari siklus karbon yang utama. Tetapi oleh panas akan

tekanan dalam lapis kerak bumi zat tersebut akan diubah menjadi bahan bakar fosil

misalnya batubara, minyak bumi dan gas bumi. Jika bahan bakar fosil tersebut

digunakan sebagai bahan bakar dalam berbagai industri maka karbon yang

dikandung akan dilepas kembali ke lingkungan dalam bentuk CO2 sebagai hasil

proses pembakaran. Selanjutnya CO2 tersebut akan digunakan kembali oleh

tumbuhan hijau untuk fotosintesis begitu seterusnya.

Pada percobaan yang telah dilakukan untuk dapat memahami peran produsen

dan konsumen pada siklus karbon digunakan dua perlakuan yang berbeda-beda, ada

yang ditempat terang, dan ada yang ditempat gelap. Masing-masing perlakuan

tersebut menggunakan 4 tabung yang isinya berbeda-beda. Botol pertama diisi

dengan air ditambah siput ditambah larutan bromtimol biru, pada botol kedua diisi

dengan air ditambah siput ditambah hydrilla ditambah bromtimol biru, pada botol

ketiga diisi dengan air ditambah hydrilla ditambah dengan bromtimol biru, dan pada

botol ke empat diisi dengan air kran ditambah dengan bromtimol biru. Pada

percobaan ini bromtimol biru berfungsi sebagai indikator untuk dapat mengetahui

apakah terdapat CO2 didalam tabung reaksi karena larutan bromtimol biru sangat

sensitif dengan CO2, kesensitifan ini dapat dilihat dengan adanya reaksi perubahan

warna. Setelah menempatkan masing-masing golongan botol ketempat yang telah

dilakukan dengan perlakuan yang berbeda, tabung-tabung tersebut didiamkan selama

24 jam agar dapat melihat reaksi yang terjadi.

Di atmosfer terdapat kandungan CO2 sebanyak 0.03%. Sumber-sumber CO2

di udara berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran

batubara, dan asap pabrik. Karbon dioksida (CO2)di udara dimanfaatkan oleh

tumbuhan untuk berFotosintesis dan menghasilkan oksigen yang nantinya akan

digunakan oleh manusia dan hewan untuk ber Respirasi. Hewan dan tumbuhan yang

mati, dalam waktu yang lama akan membentuk batubara di dalam tanah.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Page 16: Laporan Ekologi Daur Karbon

A. Kesimpulan

Dari praktikum yang kami lakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Produsen berperan sebagai penyedia oksigen bagi konsumen, sedangkan

konsumen berperan sebagai penyedia CO2 untuk melakukan proses fotosintetis.

2. Hubungan produsen dan konsumen saling bergantung , jika salah satu tidak dapat

melakukan proses dengan baik maka proses lainnya tidak berjalan.

3. Dalam melakukan proses fotosintesis mutlak diperlukan bantuan cahaya

matahari, Sinar matahari, CO2, O2, dan karbohidrat sangat diperlukan untuk

menjaga kestabilan antara hubungan produsen dan konsumen.

4. Dalam percobaan ini dapat dilihat adanya siklus karbon, yang dapat dilihat pada

tabung reaksi kedua. Karena pada tabung ini terjadi interaksi timbal balik antara

hydrilla dan siput.

5. Kondisi ruangan dapat mempengaruhi keasamaan suatu lingkungan, ini dapat

dilihat pada perbedaan warna, dan bentuk produsen, pada kamar terang dan

kamar gelap. Pada kamar gelap, kondisi asamnya lebih pekat, daripada di kamar

terang.

B. Saran

Saran yang dapat disampaikan pada praktikum ini adalah dalam proses

praktikum usahakan tabung biakan yang digunakan tutupnya mengunci dengan erat,

agar tidak ada pengaruh oksigen dari luar. Serta pada saat pengamatan usahakan

pemindahan antara kamar gelap dan tempat terang dilakukan secara teratur.

DAFTAR PUSTAKA

Page 17: Laporan Ekologi Daur Karbon

Amir, A. 1981. Biologi umum. Gramedia. Jakarta.

Anshory, I. 1984. Biologi umum. Genesa Exact. Bandung.

Hadioetomo, ratna Sari. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT. Gramedia:Jakarta.

Jumin.H.B.1989. Ekologi Tanaman. Rajawali Press: Jakarta

Kamajaya.1996. Sains Biologi. Ganeca Exact. Bandung.

Muslimin.L.W. 1996. Mikrobiologi Lingkungan.UI Press : Jakarta

Sasmita.W.D. 1994. Materi Pokok Biologi Umum. Deptdikbud: Jakarta

Sowasono, Haddy. 1987. Biologi Pertanian. Rajawali Press, Jakarta.

LAMPIRAN