BAB I dan BAB III

4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kritis adalah suatu keadaan yang membutuhkan kemampuan untuk menyesuaikan situasi dengan ketepatan dan kecepatan yang tidak selalu dibutuhkan pada situasi keperawatan lain, dimana keadaan ini juga membutuhkan keahlian dalam penyatuan informasi membuat prioritas dan keputusan. Menurut Talbot (1997) keperawatan kritikal adalah suatu bidang yang memerlukan perawatan pasien yang berkualitas tinggi dan komprehensif. Seorang perawat kritis yaitu perawat professional yang bertanggung jawab untuk menjamin pasien yang kritis dan akut beserta keluarganya mendapatkan palayanan keperawatan yang optimal. Untuk pasien yang kritis, waktu adalah vital. Proses keperawatan memberikan pendekatan yang sistematis, dimana perawat keperawatan kritis dapat mengevaluasi masalah pasien dengan cepat. Pasien dalam penanganan perawatan kritis dapat memberikan efek negative yang dapat mempengaruhi kondisi pasien tersebut diantaranya pada aspek psikososial. Aspek psikososial dari sakit kritis merupakan suatu tantangan yang unik bagi perawat pada keperawatan kritis. Dalam keperawatan kritis sering juga dijumpai berbagai masalah-masalah yang terkait isu etik. Sebagai

description

bbb

Transcript of BAB I dan BAB III

Page 1: BAB I dan BAB III

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kritis adalah suatu keadaan yang membutuhkan kemampuan untuk

menyesuaikan situasi dengan ketepatan dan kecepatan yang tidak selalu

dibutuhkan pada situasi keperawatan lain, dimana keadaan ini juga membutuhkan

keahlian dalam penyatuan informasi membuat prioritas dan keputusan. Menurut

Talbot (1997) keperawatan kritikal adalah suatu bidang yang memerlukan

perawatan pasien yang berkualitas tinggi dan komprehensif. Seorang perawat

kritis yaitu perawat professional yang bertanggung jawab untuk menjamin pasien

yang kritis dan akut beserta keluarganya mendapatkan palayanan keperawatan

yang optimal. Untuk pasien yang kritis, waktu adalah vital. Proses keperawatan

memberikan pendekatan yang sistematis, dimana perawat keperawatan kritis dapat

mengevaluasi masalah pasien dengan cepat.

Pasien dalam penanganan perawatan kritis dapat memberikan efek

negative yang dapat mempengaruhi kondisi pasien tersebut diantaranya pada

aspek psikososial. Aspek psikososial dari sakit kritis merupakan suatu tantangan

yang unik bagi perawat pada keperawatan kritis.

Dalam keperawatan kritis sering juga dijumpai berbagai masalah-masalah

yang terkait isu etik. Sebagai perawat yang professional harus memahami etik

keperawatan supaya dapat mengatasi masalah-masalah yang terjadi dalam

keperawatan kritis. Oleh karena itu penulis menyusun suatu makalah tentang

masalah-masalah pada keperawatan kritis yang terkait isu etik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan moral dan etika ?

2. Apa saja Teori dan prinsip etika pada keperawatan kritis ?

3. Apa saja alokasi sumber-sumber yang terbatas di ICU: teknologi dan

pengobatan, sumberdaya?

4. Apa yang dimaksud dengan penundaan dan penokalan tindakan?

5. Apa yang dimaksud tindakan medis yang tidak efektif/medical futility?

6. Apa saja landasan etika praktek keperawatan ?

Page 2: BAB I dan BAB III

7. Bagaimana Pembuatan keputusan etik pada keperawatan kritis?

8. Apa saja Strategi pembuatan keputusan etik?

1.3 Tujuan

Untuk menjelaskan :

1. Apa yang dimaksud dengan moral dan etika

2. Apa saja Teori dan prinsip etika pada keperawatan kritis

3. Apa saja alokasi sumber-sumber yang terbatas di ICU: teknologi dan

pengobatan, sumberdaya

4. Apa yang dimaksud dengan penundaan dan penokalan tindakan

5. Apa yang dimaksud tindakan medis yang tidak efektif/medical futility

6. Apa saja landasan etika praktek keperawatan

7. Pembuatan keputusan etik pada keperawatan kritis

8. Apa saja Strategi pembuatan keputusan etik

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam upaya mendorong kemajuan profesi keperawatan agar dapat

diterima dan dihargai oleh pasien, masyarakat atau profesi lain, maka perawat

harus memanfaatkan nilai-nilai keperawatan dalam menerapkan etika dan moral

disertai komitmen yang kuat dalam mengemban peran profesionalnya. Dengan

demikian perawat yang menerima tanggung jawab, dapat melaksanakan asuhan

keperawatan secara etis profesional. Sikap etis profesional berarti bekerja sesuai

dengan standar, melaksanakan advokasi, keadaan tersebut akan dapat memberi

jaminan bagi keselamatan pasien, penghormatan terhadap hak-hak pasien, dan

akan berdampak terhadap peningkatan kualitas asuhan keperawatan. Selain itu

dalam menyelesaikan permasalahan etik atau dilema etik keperawatan harus

dilakukan dengan tetap mempertimbangkan prinsip-prinsip etik supaya tidak

merugikan salah satu pihak.

3.2 Saran

Page 3: BAB I dan BAB III

Pembelajaran tentang etika dan moral dalam dunia profesi terutama bidang

keperawatan harus ditanamkan kepada mahasiswa sedini mungkin supaya

nantinya mereka bisa lebih memahami tentang etika keperawatan sehingga akan

berbuat atau bertindak sesuai kode etiknya (kode etik keperawatan).