BAB I bu tin

6
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh yang mencakup aspek fisik dengan memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal pikiran, emosional dan sosial yang tepat agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal (Mansur, 2007 : 88). Undang- undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional bab 1 ayat 14, menyatakan pendidikan anak Usia Dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut (Danar Santi, 2009 : 7). Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang 1

description

bab1 skripsi paud

Transcript of BAB I bu tin

3

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang MasalahPendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh yang mencakup aspek fisik dengan memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal pikiran, emosional dan sosial yang tepat agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal (Mansur, 2007 : 88). Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional bab 1 ayat 14, menyatakan pendidikan anak Usia Dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut (Danar Santi, 2009 : 7).Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan, karena itu usia dini dikatakan sebagai golden age (usia emas) yaitu usia yang berharga dibanding usia selanjutnya. Usia tersebut merupakan fase kehidupan yang unik dengan karakteristik khas, baik secara fisik, psikis, sosial dan moral.Anak pada usia dini memiliki kemampuan belajar luar biasa khususnya pada masa awal kanak-kanak. Keinginan anak untuk belajar menjadikan anak aktif dan eksploratif. Anak belajar dengan seluruh panca indranya untuk memahami sesuatu dan dalam waktu singkat anak beralih ke hal lain untuk di pelajari. Lingkunganlah terkadang menjadi penghambat dalam mengembangkan kemampuan belajar anak dan sering kali lingkungan mematikan keinginan anak untuk bereksplorasi.Era global didominasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan individu-individu yang kreatif dan prodiktif serta memiliki kemampuan daya saing yang tinggi dan tangguh. Daya saing yang tinggi dan tangguh dapat terwujud jika anak didik memiliki kreatifitas, kemandirian dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada berbagai bidang kehidupan di masyarakat. Sistem pendidikan saat ini hanya menonjolkan kemampuan akademik saja seperti kemampuan membaca dab berhitung. Orang tua atau guru merasa bangga bila anak didiknya mampu membaca dan berhitung dengan lancer sehingga nilai moral dan emosi tak lagi penting. Tuntutan orang tua dan syarat untuk emasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi menjadi dalih yang menghendaki anak pandai membaca dan berhitung. Seorang guru hanya menekankan metode pembelajaran yang mengasah kecerdasan otak kiri saja yaitu membaca dan berhitung. Penggunaan metode yang statis membuat anak bosan akibatnya otak kanan yang berfungsi sebagai pengembangan kreativitas anak tidak bisa berkembang secara optimal.Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis melakukan penelitian tentang Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar Pada Anak Didik Kelompok B Di TK Al-Muhajirin Desa Latukan Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan.

1.2. Masalah PeneletianBagaimana peningkatan kreativitas Anak Usia Dini melalui Cerita bergambar Pada Anak Didik Kelompok B Di TK Al-Muhajirin Desa Latukan Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan.

1.3. Tujuan PenelitianTujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara untuk meningkatkan kreativitas anak didik melalui cerita bergambar pada anak didikkelompok B di TK Al-Muhajirin Desa Latukan Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan.

1.4. Devinisi OperasioanalMenurut Frankel Wallen (Chafid Farhun, 2011:11) variable dapat diartikan sebagai konsep yang memiliki nilai ganda dengan perkataan lain suatu faktor yang jika diukur vakan menghasilkan sekor yang bervariasi. Variable 1Dalam variable ini dapat mempengaruhi variable yang lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variable satu adalah:Kreatifitas anak usia diniKreatifitas anak usia dini mengandung beragam definisi di dalamnya, diantaranya kreatifitas adalah merupakan ide atau pikiran anak yang bersifat inovatif.Variable 2Dalam penelitian ini yang menjadi variable 2 adalah cerita bergambar.Cerita bergambar merupakan sebuah kesatuan cerita yang disertai gambar-gambar yang berfungsi sebagai penghias dan pendukung cerita yang dapat membantu proses pemahaman terhadap isi cerita tersebut.

1.5. Manfaat PenelitianManfaat yang diperoleh dalam penelitian adalah:Bagi Guru, sebagai upaya untuk meningkatkan kreatifitas anak usia dini melalui cerita bergambar.Bagi peneliti, sebagai pengalaman dalam menyusun karya ilmiah dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas.

1.6. Ruang Lingkup PenelitianRuang lingkup penelitian yang dilakukan penulis adalah kegiatan yang dilakukan di Kelompok B TK Al-Muhajirin Desa Latukan Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2014/2015.

1