BAB I PENDAHULUANkarantina.ppid.pertanian.go.id/doc/21/RKT BARANTAN/Renja...Tumbuhan, 2). Pusat...

79
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pembangunan ekonomi nasional, sektor pertanian masih menjadi sektor penting, hal ini jelas terlihat pada RPJM tahap-3 (2015-2019). Penyediaan bahan pangan dan bahan baku industri kecil dan menengah, sumber utama pendapatan rumah tangga perdesaan, penyediaan bahan pakan dan bioenergi, penyumbang nyata Produk Domestik Bruto(PDB), penghasil devisa negara, berperan dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca serta penyerap tenaga kerja merupakan kontribusi nyata sektor pertanian hingga saat ini. Keberhasilan perwujudan kedaulatan pangan nasional sangat dipengaruhi oleh mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan yang merupakan salah satu faktor strategis yang berpengaruh besar. Guna mewujudkan pencapaian sasaran strategis Kementerian Pertanian, yakni peningkatan ketahanan pangan dan peningkatan nilai tambah dan daya saing maka penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) di bidang perkarantinaan hewan dan tumbuhan sangat diperlukan. Dengan ditetapkannya Peraturan Presiden nomor 2/2015 tentang Rencana Pembangunan Nasional 2015-2019 ada 3 dokumen sebagai lampiran yaitu : 1. Agenda Pembangunan Nasional. 2. Agenda Pembangunan Bidang. 3. Agenda Pembangunan Wilayah. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) merupakan acuan bagi arah kebijakan Kementan dalam pembangunan pertanian. Arah kebijakan pembangunan pertanian 2017 selain mengacu pada RPJM juga memperhatikan hasil penyelenggaraan Musyawarah Rencana Pembangunan Pertanian (musrenbangtan) tahun 2016 sehingga perencanaan program dan kegiatan pembangunan dapat dilaksanakan secara sinergis dan berkesinambungan sesuai ketentuan yg berlaku dengan memperhatikan : 1) Arah Kebijakan Dan Prioritas Pembangunan Nasional dalam RPJM 2015-2019, 2) Capaian Kinerja 2015 dan 3) Rencana Target Capaian tahun 2016. Dalam pelaksanaan program dan kegiatan sebagaimana tersebut diatas sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan dalam bentuk suatu dokumen yang memuat kebijakan, program dan kegiatan untuk periode satu tahunan.

Transcript of BAB I PENDAHULUANkarantina.ppid.pertanian.go.id/doc/21/RKT BARANTAN/Renja...Tumbuhan, 2). Pusat...

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam pembangunan ekonomi nasional, sektor pertanian masih menjadi sektor

penting, hal ini jelas terlihat pada RPJM tahap-3 (2015-2019). Penyediaan bahan

pangan dan bahan baku industri kecil dan menengah, sumber utama pendapatan

rumah tangga perdesaan, penyediaan bahan pakan dan bioenergi, penyumbang

nyata Produk Domestik Bruto(PDB), penghasil devisa negara, berperan dalam

upaya penurunan emisi gas rumah kaca serta penyerap tenaga kerja merupakan

kontribusi nyata sektor pertanian hingga saat ini.

Keberhasilan perwujudan kedaulatan pangan nasional sangat dipengaruhi oleh

mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan yang merupakan salah satu faktor

strategis yang berpengaruh besar. Guna mewujudkan pencapaian sasaran strategis

Kementerian Pertanian, yakni peningkatan ketahanan pangan dan peningkatan nilai

tambah dan daya saing maka penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik

(good governance) di bidang perkarantinaan hewan dan tumbuhan sangat

diperlukan.

Dengan ditetapkannya Peraturan Presiden nomor 2/2015 tentang Rencana

Pembangunan Nasional 2015-2019 ada 3 dokumen sebagai lampiran yaitu :

1. Agenda Pembangunan Nasional.

2. Agenda Pembangunan Bidang.

3. Agenda Pembangunan Wilayah.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) merupakan acuan bagi arah

kebijakan Kementan dalam pembangunan pertanian. Arah kebijakan pembangunan

pertanian 2017 selain mengacu pada RPJM juga memperhatikan hasil

penyelenggaraan Musyawarah Rencana Pembangunan Pertanian (musrenbangtan)

tahun 2016 sehingga perencanaan program dan kegiatan pembangunan dapat

dilaksanakan secara sinergis dan berkesinambungan sesuai ketentuan yg berlaku

dengan memperhatikan :

1) Arah Kebijakan Dan Prioritas Pembangunan Nasional dalam RPJM 2015-2019,

2) Capaian Kinerja 2015 dan

3) Rencana Target Capaian tahun 2016.

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan sebagaimana tersebut diatas sesuai

dengan perencanaan yang ditetapkan dalam bentuk suatu dokumen yang memuat

kebijakan, program dan kegiatan untuk periode satu tahunan.

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 2

Penyusunan rancangan Rencana Kerja (Renja)merupakan tahapan awal yang harus

dilakukan sebelum disempurnakan menjadi dokumen Renja yang definitif.

1. Prinsip Rancangan Rencana Kerja (Renja) Badan Karantina Pertanian 2017

didalam penyusunan rancangan Renja adalah sebagai berikut :

a) Mengacu pada rancangan awal TA 2017 digunakan sebagai acuan

perumusan program, kegiatan, indikator kinerja dan dana indikatif dalam

Renja TA.2017.

b) Untuk memecahkan masalah yang dihadapi sebagai acuan perumusan

tujuan, sasaran, kegiatan, lokasi kegiatan dan prakiraan maju dalam

rancangan Renja serta dapat menjawab berbagai isu-isu strategis terkait

dengan penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan Karantina Pertanian.

c) Substansi rancangan Renja memuat :

1) Program dan Kegiatan.

2) Lokasi Kegiatan.

3) Indikator Kegiatan.

4) Sasaran dan Target.

5) Pagu Indikatif dalam prakiraan maju.

d) Penyusunan program dan kegiatan untuk tahun yang direncanakan

mengacu pada ketentuan IKU (Indikator kinerja utama) dan SPM (standar

pelayanan minimal) dengan mempertimbangkan capaian kinerja SPM yang

ada.

2. Renja tahun 2017 merupakan masa transisiantara Renstra Badan Karantina

Pertanian 2010-2014 dan Renstra 2015-2019, karenanya penyusunan Renja

2017perlu memperhatikan :

a) Indikator Kinerja dan Target Indikator Kinerja Renja 2017 dapat mengacu

pada target indikator kinerja 2014-2015 maupun Renstra 2015-2019 dengan

prakiraan target tahun 2017yang diestimasikan.

b) Perkembangan dinamikakekiniandengan memperhatikan hasil capaian

kinerja sebelumnya.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud :

Rencana kerja Badan Karantina Pertanian tahun 2017 merupakan pedoman

penyusunan Renja Satuan Kerja (satker)tahun 2017.

Tujuan :

Penyusunan Renja adalah untuk menciptakan sinergisitas dalam pelaksanaan

program dan kegiatan pusat dan UPT Lingkup Barantan serta merupakan efisiensi

alokasi sumberdaya.

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 3

BAB II

EVALUASI KINERJA BADAN KARANTINA PERTANIAN

TAHUN 2015-2016

Dalam melaksanakan program dan kegiatan Badan Karantina Pertanian terkait

dengan sarana dan prasarana yang merupakan fasilitas pelaksanaan fungsi

karantina, maka harus dilakukan berbagai pembenahan, peningkatan dan

pengembangan sesuai standar yang telah ditetapkan guna pencapaian hasil kerja

yang sudah ditargetkan. Fasilitas sarana/prasarana tersebut terdiri dari : 1) sarana

pemeriksaan, 2) instalasi karantina dengan fasilitas tindakan karantina, 3)

laboratorium dan peralatannya serta 4) sarana pendukung lainnya .

Dalam penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) baik kuantitas maupun kualitas

harus didasarkan pada evaluasi dan penataan, hal ini merupakan kegiatan yang

diprioritaskan dikarenakan SDM merupakan salah satu faktor penting keberhasilan

dalam pelaksanaan program kegiatan.

Peningkatan Produksi Pangan merupakan salah satu tujuan kegiatan dari Program

Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian yang mengacu pada 9 agenda

pembangunan nasional. Tugas fungsi Badan Karantina Pertanian adalah mencegah

masuk, mencegah menyebar, mencegah keluar Hama Penyakit Hewan Karantina

(HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) ke/dari dan antar

area Negara Kesatuan Republik Indonesia, karenanya semua kegiatan Barantan

baik yang telah dilakukan maupun yang direncanakan ke depan haruslah mengacu

pada tugas dan fungsi tersebut. Khusus pada kegiatan Barantan tahun 2015 – 2016

kegiatan yang telah dilakukan dan capain yang telah diraih memberikan gambaran

nyata bagi rencana kegiatan ke depan.

Badan Karantina Pertanian dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir 2015 - 2016

telah didukung dengan anggaran dari tahun 2015 sebesar Rp.807.354.242.000,-,

dan tahun 2016Rp894.424.353.000,-.Berdasarkan kinerja serapan anggaran dari

tahun 2015 sebesar : 93,55 %, dan pada tahun 2016 ini sampai tanggal 31

Desember 2016 sebesar 94,86 %. Apabila dilihat dari trend kenaikan pagu

anggaranBarantan tampak bahwa kenaikan tersebut tidak signifikan, hal ini

mengingat jumlah pegawai yang terus bertambah seiring dengan perkembangan

jumlah tempat pemasukan dan pengeluaran media pembawa Hama dan Penyakit

Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina

(OPTK) yang semakin meningkat.

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Badan Karantina Pertanian sampai saat

ini mempunyai kontribusi yang paling besar di lingkungan Kementerian Pertanian.

Untuk target PNBP dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir sejak tahun

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 4

2015sampai dengan 2016. Untuk tahun 2015 adalah : Rp 135.108.590.904,- ; dan

tahun 2016 sebesar Rp.168.000.053.146,-. Realisasi PNBP tersebut setiap tahunnya

selalu melebihi target, sampai dengan tanggal 29 Desember 2016 realisasinya

sebesar 144,95%Kondisi saat ini PNBP masih menjadi pagu pokok dalam

penetapan alokasi anggaran (APBN). Kedepan diharapkan kontribusi PNBP ini

dijadikan sebagai reward dantidak diperhitungkandalam penentuan pagu pokok di

Badan Karantina Pertanian.

Tabel 1. Target dan Realisasi AnggaranTA. 2012 – 2016

TAHUN

2012 2013 2014 2015 2016*)

Pagu (Rp) 734.303.739.000 807.354.242.000 604.699.761.000 807.354.242.000 894.424.353.000,-

Realisasi (Rp)

623.122.158.005 755.271.997.838 582.890865.761 755.271.997.838 848.409.848.021,-

Persentase (%)

84,86 93,55 96,39 93,55 94,86

*) = Per, 31 Desember 2016

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 5

BAB III

DISKRIPSI CAPAIAN KEGIATAN 2016 DAN PRAKIRAAN 2017

Ikhtiar untuk pencapaian dan perwujudan kedaulatan pangan nasional tersebar pada

berbagai sektor baik di dalam Kementerian Pertanian maupun kementerian/lembaga

lainnya, dan kesemuanya itu memerlukan satu kesatuan langkah, menautkan semua

kegiatan hingga terjadi saling isi, sinergis dan berhasil guna bagi pembangunan

nasional secara menyeluruh dan utuh.

Globalisasi dalam kerangka perdagangan internasional, mendorong semakin

meningkatnya arus lalulintas dan menurunnya secara bertahap hambatan tariff (tariff

barrier) dalam perdagangan hasil pertanian antar negara. Keadaan ini memicu

masing-masing negara memperketat persyaratan jaminan kesehatan, mutu dan

keamanan hasil pertanian sebagai instrumen pengendalian perdagangan antar

negara.

Pada saat ini ancaman yang dapat mengganggu kelestarian sumberdaya alam,

ketenteraman dan kesehatan masyarakat, kesehatan pangan, gangguan terhadap

produksi sektor pertanian, serta lingkungan telah didefinisikan sebagai ancaman

yang perlu untuk dicegah masuk dan penyebarannya. Ancaman yang secara global

telah diidentifikasi dapat dikendalikan secara efektif melalui penyelenggaraan

perkarantinaan antara lain: 1) ancaman terhadap kesehatan hewan dan tumbuhan;

2) invassive species; 3) penyakit Zoonosis; 4) Bioterorism; 5) pangan yang tidak

sehat termasuk GMO yang belum dapat diidentifikasi keamanannya; 6) kelestarian

plasma nutfah/keanekaragaman hayati; 7) hambatan teknis perdagangan; dan 8)

ancaman terhadap kestabilan perekonomian Nasional.

Sertifikasi Karantina Hewan Dan Karantina Tumbuhan Tahun2016

Badan Karantina Pertanian yang membawahkan 3 Pusat yaitu 1) Pusat Karantina

Tumbuhan, 2). Pusat Karantina Hewan dan 3) Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan

Informasi Perkarantinaan merupakan garda terdepan dalam penangkalan masuk ke

dalam wilayah Negara Republik Indonesia dan/atau keluarnya berbagai Hama dan

Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan

Karantina (OPTK). Resiko masuk dan tersebarnya HPHK/OPTK dari luar negeri

semakin meningkat dalam era globalisasi ini karena lalu lintas manusia, komoditas

pertanian, peternakan dan bahan pangan serta barang lainnya semakin terbuka

antar Negara karena tercipta suatu kondisi geografi yang seakan tanpa batas

(borderless). Tugas Badan Karantina Pertanian dalam mencegah dan menangkal

masuknya HPHK dan OPTK ini semakin tahun semakin berat, namun demikian

pelaksanaan berbagai upaya di lapangan terus ditingkatkan dan setiap tahun

capaian tersebut semakin meningkat.

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 6

Salah satu indikator dari capaian tugas Badan Karantina Pertanian dapat dilihat dari

jumlah komoditas yang telah disertifikasi oleh Karantina Hewan dan Karantina

Tumbuhan terus meningkat, hal ini mengindikasikan bahwa jaminan keamanan

terhadap komoditas hewan dan tumbuhan yang diberikan oleh Badan Karantina

Pertanian semakin meningkat baik jumlah maupun kualitasnya. Pada tahun 2016

hingga tanggal 31Desember 2016, tercatat jumlah frekuensi sertifikasi Karantina

Hewan sebanyak700.703 kali, sedangkan jumlah frekuensi sertifikasi Karantina

Tumbuhan sebesar 688.372 kali.

Penyebaran Penyakit Asal Luar Negeri Tahun 2016

Sesuai dengan tugas Badan Karantina Pertanian dalam menangkal masuk dan

tersebarnya OPTK maupun HPHK, maka berbagai OPTK dan HPHK dari luar negeri

telah berhasil ditangkal dan dicegah masuk ke dalam wilayah Negara Republik

Indonesia. Keberhasilan ini tentu tidak terlepas dari kerja keras semua lini dalam

lingkup Badan Karantina Pertanian.

1. OPTK asal luar negeri yg tertangkal mulai tahun 2010-2016 antara lain :

Helminthosporium solani,TuMV,RSV,Erwinia carotovora pv. atroceptica,

Acidovorax avenae subsp avenae, Liberobacter asiaticum, Tilletia foetida, T.

caries, Pseudomonas syringae pv syringae,Clavibacter michiganensis subsp

sepedonicum, Xylella fastidiosa, Arabis Mosaic Nepovirus, Strawberry Latent

Ring Spot Nepovirus (SLRSV), Potato Mop Top Virus, Burkholderia glumae,

Erwinia stewartii (Pantoea stewartii),Corynebacterium michiganense pv.

michiganense, Rhodococcus fascians, Tobacco Streak Ilarvirus, Pratylenchus

vulnus,Pratylenchus Cucumber green mottle mosaic tobamoviruspenetrans,

Aphelenchoides besseyi,Alfalfa Mosaic Virus (AMV), Erwinia chrysanthemi,

Panonichus citri, Burkholderia glumae, Tilletia laevis, T. indica, T. tritici,

Pseudomonas syringae pv. lachrimans, Pseudomonas viridiflava, Panonichus

citri. Tahun 2016 :Aphelenchoides besseyi, Burkholderia glumae, Helminthosporium

solani, Poronospora manshurica, Pseudomonas syringe pv. Syringae, Pseudomonas

viridiflava Tilletia laevis, Tilletia tritici, Asphodelus fistulosus, Stenocarpella maydis,

Dasheen Mosaic Potyvirus (DsMV), Pantoea stewartii Subsp.stewartii, Sitophlius

granaries, Ditylenchus dipsaci.

2. HPHK asal luar negeri yg tertangkal mulai tahun 2010-2016 antara lain :

Penyakit John’s Disease (Paratuberculosis ), Bovine Spongiform Encephalophaty

(BSE), Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR), Enzootic Bovine Leukosis (EBL), Bovine

Viral Diarrhea (BVD), Leptospira, Brucellosis dan Surra. Tahun 2016 : Brucellosis,

Septichaemia, Epizootica (SE) dan, Brucellosis, BVD, Brucellosis Trypanosomosis,

Avian Influinza (AI), Bovine Anaplasmosis, Bovine Babesiosis.

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 7

Walaupun berbagai OPTK dan HPHK telah berhasil dicegah dan ditangkal masuk ke

dalam wilayah Negara Republik Indonesia, beberapa HPHK/OPTK yang sudah ada

di Indonesia daerah sebarnya bertambah antaralain : Avian Influenca (AI) Pantoea

stewartii.Bertambahnya daerah sebar beberapa OPTK dan HPHK yang sudah ada di

Indonesia ke beberapa daerah lainnya memang merupakan suatu yang patut

disayangkan, hal ini menjadikan suatu bahan introspeksi tersendiri dalam

serangkaian keberhasilan penangkalan OPTK dan HPHK dari luar negeri.Beberapa

hal secara garis besar menjadi faktor yang penting, yaitu meliputi 1) sistem, 2)

sarana dan prasarana dan 3) sumber daya manusia.

DATA INFRASTRUKTUR

Instalansi Karantina Hewan (IKH) di Wilker UPT

Instalansi Karantina Tumbuhan (IKT) di Wilker UPT

Laboratorium Karantina Hewan

Laboratorium Karantina Tumbuhan

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 8

BAB IV

PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN KARANTINA

Sesuai dengan sasaran program Barantan yang tertuang dalam Rencana Strategis

Badan Karantina Pertanian 2015-2019 yaitu 1) meningkatnya efektivitas

pengendalian risiko masuk, tersebar dan keluarnya HPHK dan OPTK, 2)

meningkatnya kualitas pelayanan tindakan karantina dan pengawasan keamanan

hayati terhadap ekspor Media Pembawa HPHK dan OPTK dan keamanan hayati,

dan 3) meningkatnya kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina pertanian,

maka semua kegiatan Barantan baik di Pusat maupun UPT mengacu dan

berlandaskan hal tersebut guna keberhasilan pencapaian secara menyeluruh.

Prioritas dan sasaran dirumuskan berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasi

pelaksanaan kegiatan tahun sebelumnya dan capaian kinerja yang direncanakan.

Selain itu perlu diperhatikan identifikasi isu strategis dan masalah mendesak tingkat

UPT dan Pusat.Perumusan prioritas dan sasaran serta indikasi prioritas kegiatannya

juga memperhatikan usulan UPT dan Pusat .

Dalam rangka mencapai tujuan Badan Karantina Pertanian yang telah ditetapkan

dalam Renstra,maka pencapaian sasaran pembangunan Badan Karantina Pertanian

melaui tiga strategi penguatan yaitu 1) penguatan SDM, 2) penguatan

sarana/prasarana dan 3)Penguatan sistem.

Penguatan tiga aspek tersebut di atas didasarkan pada skala prioritas dengan

memperhatikan beberapa hal yaitu :

1. Tingkat resiko penyakit,

2. Frekuensi lalu-lintas media pembawa,

3. Lokasi/area merupakan daerah remote,

4. Tingkat kesulitan dalam pelaksanaan perkarantinaan.

Skala prioritas, penguatan 3 aspek pembangunan dengan memperhatikan beberapa

hal tersebut diatas yaitu1) Tempat pemasukan/pengeluaran diperbatasan lintas

batas negara,2) tempat pemasukan/pengeluaran di penyeberangan,3) tempat

pemasukan/pengeluaran (impor/ekspor),dan 4) tempat pemasukan/pengeluaran

(domestik).

Pelaksanaan pengkarantinaan merupakan suatu sistem terpadu yang tertuang

dalam bentuk peraturan,pedoman,juklak/juknis yang merupakan payung hukum

dalam pelaksanaan sistem secara keseluruhan.Kebijakan yang dituangkan dalam

suatu peraturan merupakan hasil kajian dan analisis hasil evaluasi

permasalahanterkini yang ditemukan di lapangan yang merupakan salah satu faktor

/ kendala dalam pencapaian tujuan dan target tugas fungsi.

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 9

BAB V

PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN KARANTINA PERTANIAN

Rencana program dan kegiatan prioritas 2017ini disusun berdasarkan hasil evaluasi

tahunan dan capaian kinerja yang telah dicapai dan mengacu serta berlandaskan

pada Renstra Barantan 2015-2019. Secara garis besar, rencana kegiatan tahun

2017 terdiri dari :

1. Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian Dan Pengawasan Keamanan

Hayati

2. Peningkatan Kepatuhan, Kerja Sama dan Pengembangan Sistem Informasi

Perkarantinaan

3. Peningkatan Sistem Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani

4. Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati

5. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya pada Badan Karantina

Pertanian

6. Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Laboratorium Uji Standar dan Uji

Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian

7. Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan

Keamanan Hayati

Tujuh rencana kegiatan tersebut dijabarkan secara rinci ke dalam matriks kegiatan

tahunan disertai dengan target, indikator kegiatan dan biaya yang diperlukan,

sehingga dapat selalu di monitor dan dilakukan evaluasi berkelanjutan pada tahun

berjalan.

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 10

Tabel 2. DATA GEDUNG/BANGUNAN UPT DANWILKER BARANTAN MILIK SENDIRI 2016

NO UPT

WILKER STATUS

2016 2017

TANAH BANGUN

IKH IKT TANAH BANGUN

IKH IKT

TANAH BANGUN TANAH BANGUN TANAH BANGUN TANAH BANGUN

VOL SAT VOL SAT VOL SAT VOL SAT VOL SAT VOL SAT VOL SAT VOL SAT VOL SAT VOL SAT VOL SAT VOL

SAT

1

SEKRETARIS BADAN KARANTINA PERTANIAN

2

BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN TANJUNG PRIOK

Kantror Induk

1 Pelabuhan Laut Tanjung Priok

. 2 Pelabuhan Laut Sunda Kelapa

3 Kantor Pos besar DKI Jakarta

4 Jati Asih bangunan gedung Milik Sendiri

5 Wilker Bogor bangunan gedung Milik Sendiri

6 Kantor Pos Bogor

3

BALAI BESAR UJI STANDAR KARANTINA PERTANIAN

Kantor Bangunan Permanen, Milik Sendiri

4

BALAI UJI TERAP TEKNIK & METODE KARANTINA PERTANIAN

Kantor Bangunan Permanen, Milik Sendiri

5

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS I BANDUNG

Kantor Induk

Bangunan Permanen,Tanah Milik Sendiri

Bandara Husein

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 11

Sastranegara

Pelabuhan Laut Cirebon

Terminal Peti Kemas Gedebage

Kantor Pos Bandung

6

BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I SEMARANG

Kantor Induk

3000 M2 1000 M2

Bandara Ahmad Yani

Pelabuhan Laut Tanjung Emas

Pelabuhan Laut Tegal

Pelabuhan Laut Yuwana

Kantor Pos Semarang

Pelabuhan Laut Juwana-Pati

7

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS I CILACAP

Kantor Induk

600 M2

Bandara Tunggu Wulung

Tanah milik sendiri

Pelabuhan laut Tanjung Intan

8

BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS II YOGYAKARTA

Kantor Induk Gedung Permanen Milik Sendiri

Bandara Adi Sucipto

Bandara Adi Sumarno

Gedung Permanen, tanah milik Sendiri

Kantor Pos Yogyakarta

Kantor Pos Solo

Terminal Peti Kemas Jebres, Solo

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 12

9

BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SURABAYA

Kantor Induk

Gedung Permanen, milik sendiri

2000 M2 Bandara Juanda

Bandara Abdul Rahman Saleh

Gedung Permanen, milik sendiri 50 M2

Pelabuhan Tanjung Perak

Pelabuhan Gresik Gedung Permanen, milik sendiri

Pelabuhan Jangkar

Pelabuhan Kalbut

Pelabuhan Panarukan

Pelabuhan Probolinggo

Bangunan Kandang, Milik sendiri

Pelabuhan Sangkapura

Pelabuhan Sedayu-Lamongan

Pelabuhan Sungai Kalimas

Pelabuhan Sungai Tanjung Wangi

Gedung Permanen, milik sendiri

Pelabuhan Penyebrangan Ketapang

Proses Pembangunan, tanah milik sendiri 215 M2

Kantor POS Surabaya

10

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS II BANGKALAN

Kantor Induk

Gedung permanen, Tanah milik sendiri

Pelabuhan laut telaga Biru

Pelabuhan laut Branta

Gedung Tanah milik sendiri

Pelabuhan laut Nepa

Pelabuhan laut

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 13

Kalianget

Pelabuhan laut Sapudi

Pelabuhan laut Kangean

Penelabuhan Penyebrangan Kamal

11

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS I BANDA ACEH

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri 250 M2

Bandara Sultan Iskandar Muda, Malikul saleh, Maimun Saleh

Bangunan Gedung Kantor Permanen, tanah milik sendiri

Pelabuhan Laut meulaboh

Pelabuhan Laut Sinabang

150 M2

Pelabuhan Laut Malahayati

Gedung LAB Permanen, Tanah milik sendiri

Pelabuhan Laut Lhokseumawe

Pelabuhan Laut Sabang

Kantor Pos Banda Aceh

Pelabuhan Laut Kuala Langsa

50 M2

Pelabuhan Laut Labuhan Haji

Pelabuhan Laut Balohan

Pelabuhan Laut Ulee Lheue

Kantor Pos Banda Aceh

12

BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN BELAWAN

Kantor Induk

Bandara Binaka

Bandara Pinang Sori

Bandara Aek

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 14

Godang

Pelabuhan Laut Belawan

Pelabuhan Laut Sibolga

Pelabuhan Laut Gunung Sitoli

13

BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS II MEDAN

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Bandara Polonia

Bandara Kualanamu

Pelabuhan Laut Pangkalan Brandan

Pelabuhan Laut Pangkalan Susu

200 M2 1200 M2

Kantor Pos Medan

14

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS I TG BALAI ASAHAN

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Pelabuhan laut teluk Nibung

Pelabuhan Tanjung Balai

50 M2

Pelabuhan laut Kuala Tanjung

gedung Pos Jaga, Tanah Milik Sendiri 50 M2

Pelabuhan laut Tanjung Tiram

Pelabuhan laut Tanjung Elang

Pelabuhan Laut Labuhan Bilik

Pelabuhan Laut Bagan Asahan

Pelabuhan Laut Tanjung Leidong

15

BALAI KARANTINA KLS I PADANG

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Bandara Udara

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 15

Minang Kabau

Pelabuhan Laut Teluk Bayur

Kantor Pos Padang

Pelabuhan Laut Sungai Muara

Pelabuhan Laut Bungus

Pelabuhan Laut Sikakap

Pelabuhan Laut Siberut

Pelabuhan Laut Tua Pejat

16

BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I PEKANBARU

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Bandara Udara Sultan Syarief

Bang. Ged. Kantor Permanen, tanah milik sendiri

Bandara Kasim II, Pinang Kampai

NIHIL

Pelabuhan Laut Bagan Siapi-api

Pelabuhan Laut Selat Panjang

Pelabuhan Laut Bengkalis

Pelabuhan Laut Dumai

5513 M2 200 M2 100 M2 100 M2

Pelabuhan Laut Tembilahan

Pelabuhan Laut Kuala Enok

Pelabuhan Laut Kuala Gaung

Pelabuhan Laut Rumbai

Pelabuhan Sungai Siak Sri Indrapura

Pelabuhan Sungai Guntung

Pelabuhan Sungai Pakning

Pelabuhan Sungai Tanjung Buton

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 16

Sungai Duku/Pekanbaru

Kantor Pos Pekanbaru

`

17

BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAMBI

Kantor Induk

Bandara Sultan Taha

Pelabuhan Laut Kuala Tungkal

Pelabuhan Laut Muara saba

Kantor Pos Jambi

18

BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I PALEMBANG

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Bandara Sultan Mahmud Badarudin II

Gedung permanan, tanah milik sendiri

Pelabuhan Sungai Boom Baru

Gedung permanan, tanah milik sendiri

Pelabuhan Sungai Tangga Buntung

Pelabuhan Laut Lais

Kantor Pos Palembang

19

BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I BANDAR LAMPUNG

Kantor Induk

3345 M2 1200 M2 IKH Tarahan 5000 M2 600 M2

Bandara Raden Inten II

Pelabuhan laut Panjang

Pelabuhan Penyebrangan Bakauheni

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 17

Kantor Pos Bandar Lampung

20

BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I PONTIANAK

Kantor Induk

50

M2

Bandara Supadio

Bandara Rahasi Usman Ketapang

Pelabuhan Laut Dwikora

Pelabuhan Laut Sintete

Pelabuhan Laut Kendawang

Pelabuhan Laut Pemangkat

Pelabuhan Laut Sambas

Kantor Pos Pontianak

21

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS I ENTIKONG

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Pos pemeriksaan lintas batas

6 UNIT

Entikong

Nangabadau, Senaning

Sajingan

Aruk

Pos Lintas batas Jagoibabang

500 M2

22 BALAI PERTANIAN KLS II PALANGKARAYA

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Bandara Tjilik Riwut

Gedung dan kandang Permanen, Milik sendiri

Bandara Haji Hasan-sampit

Gedung kantor permanen, lab semi Permanen.

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 18

Milik sendiri

Iskandar-Pangkalan Bun

Gedung dan kandang Permanen, Milik sendiri 128 M2

Pelabuhan Laut Palangkaraya

Pelabuhan Laut Sampit

Pelabuhan Laut Panglima Utar Kumai

Pelabuhan Laut Sukamara

Pelabuhan Laut Seruyan

Kantor Pos Palangkaraya

23

BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I BANJARMASIN

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Bandara Syamsudin Noor

Pelabuhan Laut Trisakti

Pelabuhan Laut Batu Licin

553 M2 2000 M2 100 M2 100 M2

Pelabuhan Laut Stagen

Pelabuhan Laut Pagatan

Kantor Pos Banjarmasin

24

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS I SAMARINDA

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

50

M2

Bandara temindung

Pelabuhan Laut Bontang

Bangunan kantor permanen, tanah milik sendiri

Pelabuhan Laut Sangata

Pelabuhan Sungai

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 19

Samarinda

Pelabuhan Sungai Siring

2000 M2 150 M2

kantor Pos Samarinda

25

BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I BALIKPAPAN

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Bandara Sepinggan

Gedung Permanen, tanah milik sendiri 180 M2

Pelabuhan Laut Semayang

Pelabuhan Laut Pondang

Pelabuhan Laut Kampung Baru

Pelabuhan Penyebrangan Karingau

200 M2

Wilker Paliango 1145 M2

Kantor Pos Balikpapan

26

BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS II TARAKAN

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Banda Juwata, Long Bawang

Pelabuhan laut Malindung

IKH Juwata 40 M2

Pelabuhan laut Nunukan

50 M2

Pelabuhan laut Sebatik

250 M2 60 M2

Pelabuhan laut Tanjung Selor

Gedung Bangunan Permanen, tanah milik sendiri 50 M2

Pelabuhan laut Tanjung Redep

Pelabuhan laut Bunyu

kantor Pos Tarakan

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 20

27

BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I MANADO

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Bandara Sam Ratulangi

Pelabuhan Laut Bitung

Pelabuhan Laut Manado

Pelabuhan Laut Labuhan Uki

Pelabuhan Laut Tahuna

Pelabuhan Laut Melanguare

Kantor Pos Manado

28

BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS II PALU

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

pelabuhan Toli-Toli

gedung permanen, tanah milik sendiri

pelabuhan Patoloan

gedung permanen, tanah milik sendiri

Bandara Mutiara

Donggala

Bandara Luwuk

gedung permanen, tanah milik sendiri

Pagimana

kantor Pos Palu

29

BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN MAKASSAR

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Bandara Hassanudin

Pelabuhan Laut Soekarno Hatta

Pelabuhan Laut Paotere

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 21

Pelabuhan Laut Bulukumba

gedung permanen, tanah milik sendiri

Pelabuhan Laut Malili Soroako

Pelabuhan Laut Palopo

Pelabuhan Laut Siwa

Pelabuhan Pulau Selayar

gedung permanen, tanah milik sendiri

Pelabuhan Penyebrangan Bajo E

Kantor Pos Makassar

30

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS I PARE-PARE

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

5238

Bandara Pongtiku

Bandara Andi Jemah

Pelabuhan Laut Nusantara

KANTOR induk

Pelabuhan Laut Awerange

Pelabuhan Laut Cappa Ujung

Pelabuhan Laut Parepare

Pelabuhan Laut Balantan

Pelabuhan Laut Garongkong

Pelabuhan Laut Siwa

Bang. Ged. Kantor Permanen, tanah milik sendir

Pelabuhan Laut Balantang/Malili

Pelabuhan Laut Palopo

31 BALAI Kantor Induk Gedung

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 22

KARANTINA PERTANIAN KLS II KENDARI

Permanen, tanah milik sendiri

Bandara Wolter Monginsidi

Bangunan kantor permanen, milik sendiri

Pelabuhan Laut Kendari

Pelabuhan Laut Bau-bau

Pelabuhan Laut Pomala

Pelabuhan Laut Tobaku

Pelabuhan Laut Raha, Muna

Bangunan kantor permanen, tanah milik sendiri

Pelabuhan Laut Wanci, Buton

Bangunan kantor permanen, tanah milik sendiri

Pelabuhan Laut Boe, Piang, Bombana

Pelabuhan Penyebarangan Kolaka

Gedung dan kandang, tanah milik sendiri

Kantor Pos Kendari

32

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS II MAMUJU

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Bandara Tampa Padang

Pelabuhan Laut Mamuju

26507 M2 500 M2

Pelabuhan Laut Pasang Kayu

Gedung permanen, tanah milik sendiri

Pelabuhan Laut Majane

Gedung permanen, tanah milik sendiri

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 23

Pelabuhan Laut Polewali Mandar

Gedung permanen, tanah milik sendiri

Kantor Pos Mauju

33

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS I AMBON

kantor Induk

2000

M2

Bandara Patimura

Gedung Permanen, Tanah milik sendiri

70

M2

Pelabuhan Laut Yos Sudarso, Ambon

Pelabuhan Laut Pulau Buru

Gedung Permanen, Tanah milik sendiri

Pelabuhan Laut Tual

Gedung Permanen, Tanah milik sendiri

Kantor Pos Ambon

Pelabuhan Laut Kobi Sadar

Gedung Permanen, Tanah milik sendiri

34

BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I DENPASAR

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Bandara Ngurah Rai

Pelabuhan Laut Benoa

Pelabuhan Laut Celukan Bawang

Gedung Permanen, Tanah milik sendiri

Pelabuhan Laut Padang Bai

Gedung Permanen dan IKH, tanah milik sendiri

Pelabuhan Gedung

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 24

Penyebrangan Gilimanuk

Permanen dan IKH, tanah milik sendiri

Kantor Pos Denpasar

Pelabuhan Laut Sangsit

35

BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I MATARAM

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Bandara Internasional Lombok

Pelabuhan Laut Lembar

Pelabuhan Penyebrangan Kayangan

Pelabuhan Haji

Pelabuhan Laut Tanjung Luar

Kantor Pos Mataram

36

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS I SUMBAWA BESAR

bandara M. Salahuddin

Bandara Brang Biji

Pelabuhan laut Badas

Pelabuhan laut Bima

Pelabuhan laut Sosodumpu

Pelabuhan laut Alas

Pelabuhan laut Benete

Pelabuhan Penyebrangan Sape

Pelabuhan Kempo

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 25

37

BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I KUPANG

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Bandara Eltari-Kupang

Bandara Mau Hau-Waingapu

Bandara Tambulaka

Pelabuhan Laut Tenau

Pelabuhan Laut Waingapu

Gedung dan IKH Permanen, tanah milik sendiri

Pelabuhan Laut Wini

Gedung dan IKH Permanen, tanah milik sendiri

Pelabuhan Laut Seba

Gedung Permanen, tanah milik sendiri 200 M2

Pelabuhan Laut Atapupu

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Pelabuhan Laut Kalabahi

Pelabuhan Laut Waikelo

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Pelabuhan Laut baa-Rote

Pelabuhan Laut Pantar Alor

Pelabuhan penyebrangan Bolok

Pos Perbatasan matoain, Metameok, Napan.

Gedung Permanen, tanah milik sendiri 2000 M2 200 M2

Kantor Pos Kupang

Pos Perbatasan

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 26

metamasin

38

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS II ENDE

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Bandara Wai Oti, Maumere

Bandara Satar Tacik, Ruteng

Bandara Hasan Aburusaman, Ende

Pelabuhan Laut Reo

Kantor, Gudang, Kandang. Tanah milik sendiri

Pelabuhan Laut Marapokot

Gedung permanen, tanah milik sendiri

Pelabuhan Laut maumere

1000 M2

Pelabuhan Laut Larantuka

Pelabuhan Laut Maumbawa

Saat ini bangunan digunakan sebagai mess pemda, karena tidak ada kegiatan pemeriksaan karantina lagi

Pelabuhan Laut Ipi Ende

Pelabuhan Laut Aimere

1000 M2

Pelabuhan Laut Lembata

Pelabuhan Penyebrangan Labuhan Bajo

Gedung permanen, tanah milik sendiri 1000 M2

39

BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Bandara Sentani

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 27

Bandara Serui

Bandara kaisiepo

Pelabuhan Laut Jayapura

20000 M2 500 M2 10000 M2

Pelabuhan Laut Serui

Pos Perbatasan Skow

5 UNIT

Kantor Pos Jayapura

40

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS I MERAUKE

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Bandara Mopah

Plabuhan Laut Merauke

Pelabuhan Laut Asikie

Pos Lintas Batas Sota

41

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS I BIAK

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Bandara Frans Kaisiepo

Pelabuhan Laut Biak

Pelabuhan Laut Serui

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Nabire

Supiori

Kantor Pos biak

42

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS I TIMIKA

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Bandara Moses Kilangin

Pelabuhan Laut Amamapare

Pelabuhan Laut Paumako

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 28

43

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS I BENGKULU

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Bandara Fatmawati Sukarno

Pelabuhan Laut Pulai Baai

Gedung kantor dan Lab Permanen, Tanah Milik Sendiri

kantor Pos Bengkulu

44

BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS II TERNATE

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri 1000 M2

Bandara Sultan Baabullah

Pelabuhan Laut Ahmad Yani, Ternate

1800 M2

Pelabuhan Laut Morotai

375 M2

Pelabuhan Laut Bacan

Pelabuhan Laut Tobelo

Kantor dan gedung Permanen, milik sendiri

Kantor Pos Ternate

45

BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA

Kantor Induk

Bandaa Soekarno Hatta

1000 M2

Bandara Halim Perdana Kusuma

Kantor Pos Soekarno Hatta

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 29

46

BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS II CILEGON

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Pelabuhan Laut Ciwanda

Pelabuhan Laut Cigading

Pelabuhan Laut Bojanegara, Merak Mas

10000 M2

Pelabuhan Penyebrangan Merak

Kantor Pos Serang

47

BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS II PANGKAL PINANG

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Bandara Depati amir

gedung Kantor permanen, Milik sendiri

Bandara H.As Hanandjoeddin

gedung Kantor permanen, Milik sendiri (bermasalah dengan TNI AU)

Pelabuhan Laut Pangkal Balam

Gedung Kantor permanen, pinjam Pakai Pemda/ sewa PT.Pelindo

Pelabuhan Laut Muntok

Gedung instalasi milik sendiri

Pelabuhan Laut Tanjung Pandan-Belitung

Pelabuhan Laut Manggar-Belitung

gedung Kantor permanen, Milik sendiri

Pelabuhan Laut pelabuhan Sungai

100 M2

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 30

Selan

kantor Pos Pangkal Pinang

48

BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS II GORONTALO

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Bandara Jalaludin

Gedung Kantor, LAB, Pagar Permanen. Tanah milik sendiri

Pelabuhan Laut Gorontalo

550 M2 150 M2

Pelabuhan Laut Kwadang

Pelabuhan Laut Anggrek

Pelabuhan Laut Bualemo

Kantor Pos Gorontalo

49

BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS II TANJUNG PINANG

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Bandara Raja Haji Fisabilillah

Pelabuhan Laut Sri Bintan Pura

Pelabuhan Laut Pelabuhan Kijang

gedung kantor permanen, Tanah Milik Sendiri

Pelabuhan Laut Sri payung batu enam

Pelabuhan Laut Tanjung Uban

gedung kantor permanen, Tanah Milik Sendiri

Pelabuhan Laut Lagoi

Pelabuhan Laut Pulau Bulan

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 31

Pelabuhan Laut Pelantar II

50

BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I BATAM

Kantor Induk Gedung Permanen, Tanah millik

Bandara Internasional Hang Nadim

Pelabuhan Laut Batu Ampar

Pelabuhan Laut Sekupang

Pelabuhan Laut Kabil

Pelabuhan Laut Harboury

Pelabuhan Laut Waterfront

Pelabuhan Laut Nongsa

Pelabuhan Laut Batam Center

Pelabuhan Laut Telaga Punggur

Kantor Pos Batam

51

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS II TG, BALAI KARIMUN

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Bandara Sei bati

Pelabuhan Laut Tanjung Balai Karimun

MESE dan Lab. Tanah milik sendiri

Pelabuhan Laut Tanjung batu

Lab dan Pos Jaga. Tanah Milik Sediri

Pelabuhan Laut Moro

Bangunan Ged. Kantor, milik sendiri

Pelabuhan Laut Paritkapok

Kantor Pos Tanjung balai Karimun

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 32

52

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS I SORONG

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Bandara Dominie Edward Osok

Bandara Torea, fakfak

bangunan kantor, gedung instalasi. Tanah milik sendiri

Pelabuhan Laut Sorong

Pelabuhan Laut fak fak

Pelabuhan Laut kaimana

520 M2 552 M2

Pelabuhan Laut Kokas

Kantor Pos Sorong

Kantor Pos fak fak

53

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS II MANOKWARI

Kantor Induk

Gedung Permanen, tanah milik sendiri

Bandara Rendani

Pelabuhan Laut Manokwari

Pelabuhan Laut Bintuni

200 M2 50 M2

Pelabuhan Laut Kantor Pos Manokwari

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 33

KODE MAK

1818

PUSAT KKIP

1818.101

PROGRAM / KEGIATAN

Kebijakan Pengawasan dan

Penindakan

[Base Line]

INDIKATOR KINERJA KEGAIATN

Pedoman/Juklak/Juknis Persiapan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis

Persiapan Penyusunan Pedoman

Penyusunan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis

Penyusunan Rancangan Pedoman

Pembahasan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis

Pembahasan Rancangan Pedoman

Uji Konsep Implementasi Pedoman/Juklak/Juknis

Uji Konsep Implementasi Pedoman

Finalisasi Pembahasan Pedoman/Juklak/Juknis

Finalisasi Pembahasan Pedoman

Pelaporan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis

Pelaporan

Pencetakan Pedoman/Juklak/Juknis

Pencetakan Pedoman

Bimbingan Pengawasan dan Penindakan

Pertemuan dalam Rangka Bimbingan Pengawasan dan Penindakan

Bimbingan Teknis Penyidikan Pelanggaran

Monitoring Implementasi Kebijakan Pengawasan dan Penindakan

Monitoring Implementasi Kebikjakan

Monitoring Tindakan Pre-Emptif

Monitoring Pengawasan Perkarantinaan

Pemetaan Zona Rawan

Evaluasi Implementasi Kebijakan Pengawasan dan Penindakan Perjalanan Evaluasi Implementasi Kebijakan Pengawasan dan Penindakan

VOLUME/TARGET

2 Keg

1Keg

1 Keg

1 Keg

PAGU

426,884,000 3,964,000

3,964,000

84,600,000

84,600,000

155,000,000

155,000,000

50,000,000

50,000,000

108,600,000

108,600,000

4,720,000

4,720,000

20,000,000

20,000,000

75,000,000

75,000,000

75,000,000

100,000,000

100,000,000

25,000,000

25,000,000

50,000,000

1,043,070,000

100,000,000

KETERANGAN

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 34

1818.102

Kerjasama Nasional/internasional

[Base Line]

Evaluasi Tindakan Pre-Emptif

Evaluasi Pengawasan Perkarantinaan

Evaluasi Penerapan Kebijakan Kewasdakan di UPT KP

Dukungan Internal Pusat Kepatuhan Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan

Penyusunan Rencana Kegiatan Pusat KKIP

Fasilitasi Rakernas, Rapat Teknis dan Evaluasi

Pelaporan Pusat KKIP

Fasilitasi Pengelolaan PPNS, Intelijen dan Polsus KP

Pengambilan Sumpah dan Pelantikan PPNS

Pengelolaan Administrasi KKIP

Koordinasi Perkarantinaan Pengawasan dan Penindakan dengan instansi terkait

Pertemuan Koordinasi Kewasdakan

Temu Koordinasi Nasional Intelijen Barantan

Rapat Koordinasi Nasional Polsus Barantan

Koordinasi Dengan Instansi Terkait

Perjalanan Dalam Rangka Koordinasi

Koordinasi dan Konsultasi dengan Instansi terkait

Fasilitasi Dukungan UPSUS Capaian Peningkatan Produksi Pangan

Koordinasi UPSUS Peningkatan Produksi PJK untuk Propinsi Sulawesi Barat

Monitoring dan Evaluasi UPSUS Peningkatan Produksi PJK untuk Propinsi Sulawesi Barat

Penyusunan Laporan UPSUS Peningkatan Produksi PJK untuk Propinsi Sulawesi Barat

Harmonisasi Kerjasama Perkarantinaan Pertanian Koordinasi dengan Instansi Terkait (DN)

Fasilitasi Delegasi RI (DELRI) dalam Pertemuan Internasional

Kerjasama Multilateral

Kerjasama Bilateral

Tindak Lanjut Hasil Pertemuan Kerjasama Multilateral dan Bilateral

Perundingan Multilateral

Pertemuan Bilateral/Regional/Multilateral

Persiapan Workshop Pemanfaatan Transparansi SPS Dalam Meningkatkan Akses Produk Pertanian Indonesia

1 Keg

1 Keg

25,000,000

25,000,000

50,000,000

943,070,000

41,120,000

33,000,000

70,000,000

189,350,000

485,200,000

124,400,000

1,440,180,000 914,260,000

434,780,000

98,200,000

381,280,000

40,000,000

40,000,000

485,920,000

238,320,000

201,600,000

46,000,000

1,677,100,000

1,168,490,000

916,500,000

16,080,000

17,080,000

14,080,000

204,750,000

191,280,000

1,950,000

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 35

1818.103

1818.104

Desiminasi SPS dengan stakeholder

dan instansi terkait

[Base Line]

nformasi yang valid, handal dan

mudah diakses

[Base Line]

Penyelenggaraan Workshop Pemanfaatan Transparansi SPS Dalam Meningkatkan Akses Produk Pertanian Indonesia

Seminar Hasil Pertemuan

Penyelenggaraan Seminar Hasil Pertemuan Internasional

Penyelenggaraan Workshop Pemanfaatan Transparansi SPS Dalam Meningkatkan Akses Produk Pertanian Indonesia

MoU dengan K/L terkait yang terimplementasikan

Pertemuan Kesepakatan Kerjasama

Koordinasi Dengan Instansi Terkait

Rapat Koordinasi Dengan Instansi Terkait

Peningkatan Kerjasama Nasional

Rapat Kerjasama Perkarantinaan

Perundingan Regional dan Bilateral

Pembinaan/Bimbingan Teknis, Monitoring dan Evaluasi Kerjasama Perkarantinaan

Monitoring dan Evaluasi Kerjasama Perkarantinaan

Monitoring dan Evaluasi Implementasi MoU di UPT Karantina Pertanian Desiminasi Notifikasi SPS WTO

Koordinasi dan Kerjasama SPS

Kesekretariatan SPS

Penyusunan Posisi Runding Multilateral

Penyusunan SPS News Letter

Kompilasi Perjanjian SPS

Koordinasi Tim SPS Antar K/L Terkait

Evaluasi Implementasi Prinsip SPS dalam Tindakan Karantina di UPT Pedoman/Juklak/Juknis Sistem Informasi Perkarantinaan

Persiapan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis

Persiapan Penyusunan Pedoman

Penyusunan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis

Penyusunan Rancangan Pedoman

Pembahasan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis

Pembahasan Rancangan Pedoman

Uji Konsep Implementasi Pedoman/Juklak/Juknis

Uji Konsep Implementasi Pedoman

1 Keg

1 Kerjasama

1 Sistem Informasi

189,330,000

317,330,000

128,000,000

189,330,000

1,032,240,000

792,240,000

145,000,000

203,490,000

150,000,000

84,500,000

209,250,000

240,000,000

120,000,000

120,000,000

418,500,000

418,500,000

93,600,000

24,400,000

36,000,000

50,000,000

94,500,000

120,000,000

248,820,000

2,360,000

2,360,000

42,300,000

42,300,000

77,500,000

77,500,000

50,000,000

50,000,000

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 36

1819

Pusat KH

dan Kehani 1819.101

Kebijakan Teknis Karantina Hewan

dan Keamanan Hayati Hewani

[Base Line]

Finalisasi Pembahasan Pedoman/Juklak/Juknis

Finalisasi Pembahasan Pedoman

Pelaporan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis

Pelaporan

Pencetakan Pedoman/Juklak/Juknis

Pencetakan Pedoman

Bimbingan Teknis Sistem Informasi Barantan

Pertemuan Dalam Rangka Bimbingan Sistem Informasi

Workshop Pengelolaan Website TI Barantan

Monitoring Implementasi Sistem dan Informasi Perkarantinaan

Monitoring Implementasi Sistem dan Informasi Perkarantinaan

Koordinasi IT dengan instansi terkait

Perjalanan Dalam Rangka Koordinasi dengan instansi terkait

Sistem Aplikasi Perkarantinaan

Penyempurnaan atau Update Sistem Aplikasi

Update Aplikasi SIMPONI-Barantan

Update Aplikasi Berbasis Android

Update Aplikasi Data Integrasi INSW

Update Aplikasi E-Cert

Update Aplikasi Pengawasan Food Safety

Pengembangan Aplikasi TPK (Percepatan Dwelling Time)

Pembuatan Sistem Aplikasi

Pengadaan dan Uji Coba Aplikasi Integrasi ASW

Pengadaan dan Uji Coba Aplikasi Pengolahan Data Kantor Pusat

Peraturan atau Keputusan Menteri Pertanian tentang Perkarantinaan Hewan Hidup

Permentan tentang Tata Cara Pemasukan Produk Hewan

1

1

1

2

1

54,300,000

54,300,000

2,360,000

2,360,000

20,000,000

20,000,000

352,700,000

352,700,000

102,700,000

350,000,000

350,000,000

6,000,000

6,000,000

380,000,000

310,000,000

30,000,000

30,000,000

30,000,000

30,000,000

30,000,000

160,000,000

70,000,000

30,000,000

40,000,000

177,400,000

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 37

Persiapan dan Pengumpulan Bahan Rancangan

Persiapan dan Pengumpulan Bahan Rancangan

Penyusunan Rancangan

Penyusunan Rancangan

Pembahasan Rancangan

Pembahasan Rancangan

Uji Publik Rancangan

Uji Publik Rancangan

Finalisasi Pembahasan Rancangan

Finalisasi Pembahasan Rancangan

Permentan/Kepmentan

Permentan/Kepmentan

Pedoman/Juklak/Juknis tentang Perkarantinaan Hewan Hidup Pedoman Juklak/Juknis Tindakan Karantina Hewan Terhadap Ruminansia Kecil

Pedoman Juklak/Juknis Tindakan Karantina Hewan Terhadap Media Pembawa Hewan Babi

Persiapan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis

Persiapan Penyusunan Pedoman

Penyusunan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis

Penyusunan Rancangan Pedoman

Pembahasan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis

Pembahasan Rancangan Pedoman

Uji Konsep Implementasi Pedoman/Juklak/Juknis

Uji Konsep Implementasi Pedoman

Finalisasi Pembahasan Pedoman/Juklak/Juknis

Finalisasi Pembahasan Pedoman

Pelaporan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis

Pencetakan Pedoman/Juklak/Juknis

Pencetakan Pedoman

Pedoman/Juklak/Juknis tentang Perkarantinaan Produk Hewan

Penyempurnaan Pedoman/Juklak/Juknis TKH untuk Produk Hewan

2

2

1,680,000

1,680,000

34,300,000

34,300,000

72,100,000

72,100,000

28,870,000

28,870,000

24,950,000

24,950,000

15,500,000

15,500,000

457,920,000

4,720,000

4,720,000

100,200,000

100,200,000

175,000,000

175,000,000

50,000,000

50,000,000

86,000,000

86,000,000

2,000,000

40,000,000

40,000,000

457,800,000

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 38

Persiapan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis Persiapan Penyusunan Pedoman

Penyusunan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis

Penyusunan Rancangan Pedoman

Pembahasan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis

Pembahasan Rancangan Pedoman

Uji Konsep Implementasi Pedoman/Juklak/Juknis

Uji Konsep Implementasi Pedoman

Finalisasi Pembahasan Pedoman/Juklak/Juknis

Finalisasi Pembahasan Pedoman

Pelaporan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis

Pelaporan

Pencetakan Pedoman/Juklak/Juknis

Pencetakan Pedoman

Pedoman/Juklak/Juknis tentang Pengawasan Keamanan Hayati

Penyusunan Deskripsi Media Pembawa HPHK Benda Lain berupa Bahan Pembuat Pakan Ternak

Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan terhadap Bahan Potogenik dan Bahan Biologik

Pengujian Laboratorium terhadap Bahan Patogenik, Bahan Biologik, dan/atau Biakan Organisme

Persiapan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis

Persiapan Penyusunan Pedoman

Penyusunan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis

Penyusunan Rancangan Pedoman

Pembahasan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis

Pembahasan Rancangan Pedoman

Uji Konsep Implementasi Pedoman/Juklak/Juknis

Uji Konsep Implementasi Pedoman

Finalisasi Pembahasan Pedoman/Juklak/Juknis

Finalisasi Pembahasan Pedoman

Pelaporan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis

Pelaporan

3

4,600,000

4,600,000

100,200,000

100,200,000

175,000,000

175,000,000

50,000,000

50,000,000

86,000,000

86,000,000

2,000,000

2,000,000

40,000,000

40,000,000

686,880,000

7,080,000

7,080,000

150,300,000

150,300,000

262,500,000

262,500,000

75,000,000

75,000,000

129,000,000

129,000,000

3,000,000

3,000,000

60,000,000

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 39

Pencetakan Pedoman/Juklak/Juknis

Pencetakan Pedoman

Analisa Resiko HPHK

Persiapan dan Pengumpulan Data Analisa Resiko

Persiapan Penyusunan Analisa Resiko

Penyusunan Analisa Resiko

Penyusunan Analisa Resiko

Kajian dan On Desk Review Analisa Resiko

Kajian (On Desk Review) Analisa Resiko

Verifikasi ke Negara Asal (On Site Review)

Pembahasan Analisa Resiko

Pembahasan Analisa Resiko

Workshop atau Seminar Analisa Resiko

Workshop (Seminar) Analisa Resiko

Finalisasi Analisa Resiko

Finalisasi

Dokumen Analisa Resiko

Laporan

Pencetakan Dokumen Analisa Resiko

Pencetakan dan Penggandaan Analisa Resiko

Sosialisasi Kebijakan Karantina Hewan Hidup

Pertemuan Dalam Rangka Sosialisasi

Workshop Nasional Tindakan KH

Sosialisasi Kebijakan Keamanan Hayati Hewani

Pertemuan Dalam Rangka Sosialisasi

Workshop Deskripsi Media Pembawa HPHK Benda Lain berupa Bahan Patogenik dan Sediaan Biologik

Bimbingan Teknis Karantina Hewan Hidup

Kegiatan Dalam Rangka Bimbingan Teknis

Bimtek TKH terhadap Media Pembawa Hewan Ruminansia Besar Dan Unggas

3

1

1

1

1

60,000,000

787,860,000

7,080,000

7,080,000

17,580,000

17,580,000

532,800,000

232,800,000

300,000,000

137,250,000

137,250,000

43,000,000

43,000,000

32,200,000

32,200,000

2,950,000

2,950,000

15,000,000

15,000,000

223,540,000

223,540,000

223,540,000

172,050,000

172,050,000

172,050,000

75,000,000

75,000,000

75,000,000

100,000,000

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 40

Bimbingan Teknis Karantina Produk Hewan

Kegiatan Dalam Rangka Bimbingan Teknis

Penetapan nomor registrasi tempat pemrosesan sarang walet untuk ekspor ke Tiongkok

Penetapan nomor registrasi rumah walet

Bimbingan Teknis Keamanan Hayati Hewani

Kegiatan Dalam Rangka Bimbingan Teknis

Bimbingan Teknis Perlakuan Terhadap Alat Angkut dan Kemasan

Monitoring Implementasi Kebijakan Karantina Hewan Hidup

Monitoring Implementasi Kebijakan Karantina Hewan Hidup

Monitoring Pelaksanaan TKH Terhadap MP HPHK di Tempat Pemasukan/Pengeluaran & IKH

Fasilitasi Dukungan UPSUS Capaian Peningkatan Produksi Pangan

Koordinasi UPSUS Peningkatan Produksi PJK untuk Propinsi Sulawesi Utara

Monitoring dan Evaluasi UPSUS Peningkatan Produksi PJK untuk Propinsi Sulawesi Utara

Penyusunan Laporan UPSUS Peningkatan Produksi PJK untuk Propinsi Sulawesi Utara

Monitoring Implementasi Kebijakan Karantina Produk Hewan

Monitoring Implementasi Kebijakan Karantina Produk Hewan

Monitoring IKPH Sarang Walet Ekspor ke Tiongkok dan Verifikasi Ulang Alat Pemanas

Monitoring Implementasi Kebijakan Keamanan Hayati Hewani

Monitoring Implementasi Kebijakan Keamanan Hayati Hewani

Monitoring Implementasi Kebijakan BAH & HBAH

Monitoring Implementasi Kebijakan Keamanan Hayati Hewani

Evaluasi Implementasi Kebijakan Karantina Hewan Hidup

Kegiatan Evaluasi Implementasi Kebijakan

Evaluasi dan Koordinasi Pusat KH dan Kehani

Penyelenggaraan Rapat Evaluasi Peraturan Tindakan KH

Evaluasi Implementasi Kebijakan Karantina Produk Hewan

Kegiatan Evaluasi Implementasi Kebijakan

Rapat Evaluasi Pelaksanaan Ekspor Sarang Walet ke Tiongkok

1

1

1

1

1

1

1

100,000,000

50,000,000

50,000,000

75,000,000

75,000,000

75,000,000

332,800,000

125,000,000

125,000,000

207,800,000

77,400,000

125,400,000

5,000,000

50,000,000

50,000,000

50,000,000

100,000,000

100,000,000

50,000,000

50,000,000

200,400,000

200,400,000

90,000,000

110,400,000

65,300,000

65,300,000

65,300,000

942,068,000

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 41

Koordinasi Perkarantinaan Karantina Hewan Hidup Dengan Instansi Terkait

Pertemuan Koordinasi

National Animal Quarantine Coordinating Committee (NAQCC)

Komisi Ahli Karantina Hewan

Perjalanan Dalam Rangka Koordinasi

Perjalanan Dalam Rangka Koordinasi Dengan Instansi Terkait

Dukungan Internal Pusat Karantina Hewan & Keamanan Hayati Hewani

Pengelolaan Administrasi Pusat KH dan Kehani

Penyusunan Rencana Kerja Pusat KH dan Kehani

Pelaporan Pusat KH dan Kehani

Fasilitasi Mengikuti Rapat Evaluasi Teknis Nasional

Monitoring Fungsional

Temu koordinasi Pejabat Fungsional Medik Vet dan Paramedik Vet

Koordinasi Perkarantinaan Karantina Produk Hewan Dengan Instansi Terkait

Pertemuan Koordinasi

Rapat Koordinasi Kebijakan Karantina Produk hewan dengan Pemerintah Daerah

Perjalanan Dalam Rangka Koordinasi

Perjalanan Dalam Rangka Koordinasi Dengan Instansi Terkait

Koordinasi Perkarantinaan Keamanan Hayati Hewani dengan instansi terkait

Pertemuan Koordinasi

Pertemuan dengan Asosiasi Obat Hewan

Pertemuan dengan Importir Bahan Patogenik

Pertemuan dengan Asosiasi Pakan Ternak

Perjalanan Dalam Rangka Koordinasi

Perjalanan Dalam Rangka Koordinasi Dengan Instansi Terkait

Pembinaan Karantina Hewan Hidup

Pertemuan Dalam Rangka Pembinaan

Pembinaan Pusat KH dan Kehani

Rekomendasi Akreditasi Laboratorium Karantina Hewan

Evaluasi Klasifikasi Laboratorium Karantina Hewan

Evaluasi Klasifikasi Laboratorium Karantina Hewan

1

1

1

1

382,428,000

284,000,000

98,428,000

25,000,000

25,000,000

534,640,000

217,500,000

13,220,000

14,720,000

75,000,000

100,000,000

114,200,000

110,100,000

85,100,000

85,100,000

25,000,000

25,000,000

270,100,000

245,100,000

71,800,000

71,800,000

101,500,000

25,000,000

25,000,000

150,000,000

150,000,000

150,000,000

80,100,000

50,000,000

50,000,000

30,100,000

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 42

1820

Pusat KT dan

Keamanan

Nabati

1820.101

Kebijakan teknis Karantina Tumbuhan

dan Keamanan Hayati Nabati

[Base Line]

Penetapan Ruang Lingkup Laboratorium Karantina Hewan

Penetapan Ruang Lingkup Laboratorium Karantina Hewan

Peraturan atau Keputusan Menteri Pertanian tentang Pengawasan Keamanan Hayati Nabati Persiapan dan Pengumpulan Bahan Rancangan

Persiapan dan Pengumpulan Bahan Rancangan

Penyusunan Rancangan

Penyusunan Rancangan

Pembahasan Rancangan

Pembahasan Rancangan

Uji Publik Rancangan

Uji Publik Rancangan

Finalisasi Pembahasan Rancangan

Finalisasi Pembahasan Rancangan

Permentan/Kepmentan

Permentan/Kepmentan

Pedoman/Juklak/Juknis tentang Perkarantinaan Tumbuhan Benih

Prosedur Ekspor Benih Per Komoditas

Pedoman Penyusunan AROPT Berdasarkan OPT

Persiapan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis

Persiapan Penyusunan Pedoman

Penyusunan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis

Penyusunan Rancangan Pedoman

Pembahasan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis

Pembahasan Rancangan Pedoman

Uji Konsep Implementasi Pedoman/Juklak/Juknis

2

2

342,740,000 2,700,000 2,700,000

63,200,000

63,200,000

144,200,000

144,200,000

57,740,000

57,740,000

43,900,000

43,900,000

31,000,000

31,000,000

456,150,000

2,950,000

2,950,000

100,200,000

100,200,000

175,000,000

175,000,000

50,000,000

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 43

Uji Konsep Implementasi Pedoman

Finalisasi Pembahasan Pedoman/Juklak/Juknis

Finalisasi Pembahasan Pedoman

Pelaporan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis

Pelaporan

Pencetakan Pedoman/Juklak/Juknis

Pencetakan Pedoman

Pedoman/Juklak/Juknis tentang Perkarantinaan Non Benih

Pedoman sertifikasi fitosanitari berbasis in line inspection untuk komoditas ekspor strategi

Pedoman pengawasan penggunaan marking ISPM 15 terhadap pemasukan dan pengeluaran kemasan kayu

Pedoman pengawasan pelaksanaan tindakan karantina antar area

Pedoman pengawasan pelaksanaan tindakan pemusnahan MP OPTK

Persiapan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis

Persiapan Penyusunan Pedoman

Penyusunan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis

Penyusunan Rancangan Pedoman

Pembahasan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis

Pembahasan Rancangan Pedoman

Uji Konsep Implementasi Pedoman/Juklak/Juknis

Uji Konsep Implementasi Pedoman

Finalisasi Pembahasan Pedoman/Juklak/Juknis

Finalisasi Pembahasan Pedoman

Pelaporan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis

Pelaporan

Pencetakan Pedoman/Juklak/Juknis

Pencetakan Pedoman

Pedoman/Juklak/Juknis tentang Pengawasan Keamanan Hayati Nabati

Phytosanitary Measures of Trade Facilitation

Pedoman Pengkajian Dokumen Pengakuan Sistem Keamanan Pangan (sudah di fasilitasi pada TA 2016)

Persiapan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis

4

2

50,000,000

86,000,000

86,000,000

2,000,000

2,000,000

40,000,000

40,000,000

909,350,000

2,950,000

2,950,000

200,400,000

200,400,000

350,000,000

350,000,000

100,000,000

100,000,000

172,000,000

172,000,000

4,000,000

4,000,000

80,000,000

80,000,000

456,240,000

3,040,000

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 44

Persiapan Penyusunan Pedoman

Penyusunan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis

Penyusunan Rancangan Pedoman

Pembahasan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis

Pembahasan Rancangan Pedoman

Uji Konsep Implementasi Pedoman/Juklak/Juknis

Uji Konsep Implementasi Pedoman

Finalisasi Pembahasan Pedoman/Juklak/Juknis

Finalisasi Pembahasan Pedoman

Pelaporan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis

Pelaporan

Pencetakan Pedoman/Juklak/Juknis

Pencetakan Pedoman

Analisa Resiko OPTK Benih

Penyusunan Analisa Resiko

Penyusunan AROPT

Kajian dan On Desk Review Analisa Resiko

Verifikasi Dalam Rangka Mitigasi Resiko

Fasilitasi Pertemuan IPPC, APPPC dan CODEX

Pembahasan Analisa Resiko

Pembahasan Analisa Resiko

Workshop atau Seminar Analisa Resiko

Uji Konsep Implementasi Pedoman

Finalisasi Analisa Resiko

Finalisasi Pembahasan Pedoman

Analisa Resiko OPTK Non Benih

Penyusunan Analisa Resiko

Penyusunan AROPT

Pembahasan Analisa Resiko

Pembahasan Analisa Resiko

Workshop atau Seminar Analisa Resiko

Uji Konsep Implementasi Pedoman

Finalisasi Analisa Resiko

8

2

3,040,000

100,200,000

100,200,000

175,000,000

175,000,000

50,000,000

50,000,000

86,000,000

86,000,000

2,000,000

2,000,000

40,000,000

40,000,000

1,064,280,000

46,880,000

46,880,000

500,000,000

250,000,000

250,000,000

271,400,000

271,400,000

203,000,000

203,000,000

43,000,000

43,000,000

220,130,000

19,880,000

19,880,000

106,500,000

106,500,000

50,750,000

50,750,000

43,000,000

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 45

Finalisasi Pembahasan Pedoman

Sosialisasi Kebijakan Keamanan Hayati Nabati

Pertemuan Dalam Rangka Sosialisasi

Workshop Phytosanitary Measures of Trade Facilitation

Bimbingan Teknis Karantina Tumbuhan Benih

Kegiatan Dalam Rangka Bimbingan Teknis

Bimbingan dan Pelaksanaan Kebijakan KT Benih

Bimbingan Teknis Karantina Tumbuhan Non Benih

Kegiatan Dalam Rangka Bimbingan Teknis

Bimbingan dan Pelaksanaan Kebijakan KT Non Benih

Bimbingan Teknis Keamanan Hayati Nabati

Kegiatan Dalam Rangka Bimbingan Teknis

Bimbingan Teknis dan Monitoring Pengawasan Keamanan Hayati Nabati

Monitoring Implementasi Kebijakan Karantina Tumbuhan Benih

Monitoring Implementasi Kebijakan Karantina Tumbuhan Benih

Monitoring dan Evaluasi Kebijakan KT Benih

Workshop Hasil Pemantauan OPTK

Fasilitasi Dukungan UPSUS Capaian Peningkatan Produksi Pangan

Koordinasi UPSUS Peningkatan Produksi PJK Untuk Prop Jawa Barat

Monitoring dan Evaluasi UPSUS Peningkatan Produksi PJK Untuk Prop Jawa Barat

Penyusunan Laporan UPSUS Peningkatan Produksi PJK Untuk Prop Jawa Barat

Monitoring Implementasi Kebijakan Karantina Tumbuhan Non Benih

Monitoring Implementasi Kebijakan Karantina Tumbuhan Non Benih

Monitoring dan Evaluasi Kebijakan KT Non Benih

Monitoring Implementasi Kebijakan Keamanan Hayati Nabati

Monitoring Implementasi Kebijakan Keamanan Hayati Nabati

Monitoring dan Evaluasi Keamanan Hayati Nabati

1

1

1

1

1

1

1

43,000,000

158,440,000

158,440,000

158,440,000

175,000,000

175,000,000

175,000,000

175,000,000

175,000,000

175,000,000

175,000,000

175,000,000

175,000,000

929,650,000

237,450,000

75,000,000

162,450,000

692,200,000

571,700,000

72,000,000

48,500,000

75,000,000

75,000,000

75,000,000

75,000,000

75,000,000

75,000,000

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 46

1821

Dukungan

Manajemen

dan

Dukungan

Teknis

Lainnya pada

Barantan

Evaluasi Implementasi Kebijakan Keamanan Hayati Nabati

Kegiatan Evaluasi Implementasi Kebijakan

Evaluasi Pusat Karantina Tumbuhan & Keamanan Hayati Nabati

Koordinasi Perkarantinaan Karantina Tumbuhan Benih Dengan Instansi Terkait

Pertemuan Koordinasi

Pertemuan NPPO

Temu Koordinasi Jabatan Fungsional POPT

Koordinasi Perkarantinaan Karantina Tumbuhan Non Benih Dengan Instansi Terkait

Pertemuan Koordinasi

International Workshop on Methodologies for Sampling of Consignments (ISPM No. 31)

Rapat Koordinasi Lapangan SKIM Audit Barantan

Koordinasi Perkarantinaan Keamanan Hayati Nabati dengan instansi terkait

Dukungan Internal Pusat Karantina Tumbuhan & Keamanan Hayati Nabati

Penyusunan Rencana Kegiatan Pusat KH dan Kehani

Pelaporan Pusat KH dan Kehani

Fasilitasi Mengikuti Rakernas, Rapat Evaluasi dan Teknis Nasional

Pengelolaan Perijinan Impor

Pengelolaan NPPO

Tata Kelola dan Rekomendasi SKIM Audit Barantan

Monitoring dan Evaluasi Fungsional POPT

Penyusunan Rekomendasi SAB

Review Manajemen SKIM Audit

Pengelolaan Administrasi Pusat KT dan Kehati

Pembinaan Karantina Tumbuhan Benih

Perjalanan Dalam Rangka Pembinaan

Pembinaan KT dan Kehati

1

1

1

1

85,350,000

85,350,000

85,350,000

464,200,000

464,200,000

289,200,000

175,000,000

311,695,000

311,695,000

193,245,000

118,450,000

726,339,000

726,339,000

13,220,000

14,720,000

60,000,000

30,000,000

30,000,000

66,000,000

75,000,000

19,584,000

74,675,000

343,140,000

215,000,000

215,000,000

215,000,000

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 47

1821.101

1821.951

SDM Aparatur Sipil Negara Karantina

Pertanian yang Kompeten dan

Profesional

[Base Line]

Layanan Internal (Overhead)

[Base Line]

Penguatan SDM Dasar Teknis Calon POPT Ahli

Penyelenggaraan Penguatan SDM Dasar Teknis POPT Ahli

Penguatan SDM Dasar Teknis Calon Medik Veteriner

Penyelenggaraan Penguatan SDM Dasar Teknis Medik Veteriner

Penguatan SDM Dasar Teknis Calon POPT Terampil

Penyelenggaraan Penguatan SDM Dasar Teknis Calon POPT Terampil

Penguatan SDM Dasar Teknis Calon Paramedik Veteriner

Penyelenggaraan Penguatan Dasar Teknis Calon paramedik Veteriner

Kendaraan Bermotor Roda 4 atau Lebih Peralatan dan Mesin

Service Berat Kendaraan R4

Perangkat Pengolah Data

Peralatan dan Mesin

Pengadaan Alat Pengolah Data

Fasilitas Perkantoran Lainnya

Peralatan dan Mesin

Pengadaan Meubelair Workstation

1

1

1

1

1

1

1

1

3

4

1

2,543,492,000

2,543,492,000

2,543,492,000

2,543,492,000

2,821,894,000

2,821,894,000

2,821,894,000

2,821,894,000

2,627,266,000 25,000,000

25,000,000

25,000,000

200,000,000

200,000,000

200,000,000

2,402,266,000

2,402,266,000

2,402,266,000

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 48

1821.952

Layanan Perencanaan

[Base Line]

Dokumen Rencana Pembangunan Barantan Penyelenggaraan Rakernas Badan Karantina Pertanian TA 2017

Penyelenggaraan Rakernas Badan Karantina Pertanian TA 2016

Kajian Lampiran Renstra 2015-2019

Kajian Renstra 2015-2019

Penyusunan Lampiran Renstra Barantan 2015-2019

Pembahasan Renstra Barantan 2015-2019

Dokumen Rencana Kerja Barantan TA 2018

Workshop Penyusunan E-Proposal Badan Karantina Pertanian

Pengembangan E-Proposal Barantan

Identifikasi Kegiatan Barantan

Identifikasi Kegiatan Barantan

Penyusunan Rencana Kegiatan Barantan 2018

Rapat Koordinasi Penyusunan Rencana Kegiatan TA 2017 (2 Wilayah)

Rekonsiliasi Capaian Kinerja Output

Workshop Analisa Kinerja

Fasilitasi Mengikuti Kunker, Raker dan RDP DPR-RI

Koordinasi dan Konsultasi dengan Instansi Terkait (Bappenas, Sekjen, Itjen, DJA & DJPB)

Penyusunan Rencana Kerja TA 2018

Penyusunan Konsep Rencana Kerja TA 2018

Pembahasan Renja Barantan TA 2017

Penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT)

Logic model Karantina Pertanian Masa Depan

Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan

Penyusunan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis

Penyusunan Pedoman Umum Pelaksanaan Kinerja Barantan TA 2016 (Pedum)

Workshop Uji Konsep Implementasi Pedoman/Juklak/Juknis

Workshop Implementasi Pedoman Standar Bangunan Negara

Pedoman Rehab Gedung Barantan

Penyusunan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis

Penyempurnaan Pedoman Rehab Gedung Barantan

1

1

1

1

7,638,911,000

597,275,000

466,375,000

466,375,000

81,400,000

81,400,000

49,500,000

49,500,000

3,133,614,000

80,250,000

80,250,000

300,000,000

300,000,000

1,770,070,000

1,180,150,000

121,620,000

68,400,000

72,100,000

327,800,000

983,294,000

62,450,000

128,550,000

69,350,000

722,944,000

422,920,000

71,450,000

71,450,000

351,470,000

351,470,000

48,500,000

48,500,000

48,500,000

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 49

Pedoman Standar Pengadaan Tanah

Penyusunan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis

Penyusunan Pedoman Pengadaan Tanah

Rencana Kerja Anggaran Barantan 2018

Penyusunan Belanja Pegawai dan Barang Operasional/Mengikat

Penyusunan Rencana Alokasi PNBP Barantan

Penyusunan Standar Biaya Keluaran

Penyusunan Standar Biaya Keluaran

Pembahasan & Review Standar Biaya Keluaran

Penyusunan Pedoman Rencana Kerja Anggaran Barantan

Penyusunan Pedoman RKA Barantan TA 2017

Sosialisasi, Bimbingan dan Koordinasi Penyusunan Anggaran Barantan

Penyempurnaan Pedoman Standar Biaya Satuan Khusus Barantan

Penyusunan Bahan Nota Keuangan Badan Karantina Pertanian

Penyusunan Bahan Nota Keuangan Badan Karantina Pertanian

Penyusunan RKA-KL sesuai Pagu Indikatif

Rapat Koordinasi Penyusunan RKA Indikatif Barantan TA 2017 (2 Wilayah)

Penyusunan RKA Sekretariat (Kantor Pusat) Barantan TA 2017

Penelaahan dan Penyempurnaan RKA-KL Indikatif Barantan TA 2017

Penyusunan RKA-KL sesuai Pagu Anggaran

Persiapan Penelitian, Review dan Pembahasan RKAKL Pagu Anggaran

Pelaksanaan Penelitian dan Review RKAKL oleh Sekjen dan APIP Kementan

Penelaahan dan Pembahasan RKAKL Pagu Anggaran TA 2017 oleh Kemenkeu

Workshop SIM-RA

Workshop SIMRA 2018

Penyusunan Final RKA-KL (Sesuai Pagu Definitif) dan DIPA Barantan

Workshop Finalisasi Penyusunan RKA-KL Barantan TA 2017

Persiapan Penelitian, Review dan Pembahasan RKAKL Pagu Definitif

Pelaksanaan Penelitian dan Review RKAKL oleh Sekjen dan APIP Kementan

Penelaahan dan Pembahasan RKAKL Pagu Indikatif TA 2017 oleh Kemenkeu

Dokumen Pengelolaan Revisi Anggaran TA 2017

Penyusunan Pedoman Revisi Badan Karantina Pertanian TA 2017

1

58

9

48,500,000

48,500,000

48,500,000

3,131,102,000

50,200,000

49,500,000

80,600,000

69,100,000

11,500,000

449,050,000

92,950,000

300,000,000

56,100,000

48,900,000

48,900,000

1,441,178,000

1,276,298,000

107,780,000

57,100,000

85,550,000

72,800,000

11,250,000

1,500,000

458,170,000

458,170,000

467,954,000

389,904,000

72,800,000

3,750,000

1,500,000

257,000,000

60,200,000

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 50

Layanan Pemantauan dan Evaluasi

[Base Line]

Penyusunan Pedoman Revisi Badan Karantina Pertanian TA 2017

Penyusunan Revisi Anggaran TA 2017

Penyusunan dan Pembahasan Revisi Anggaran TA 2016

Pembahasan Revisi Anggaran TA 2017

Penyusunan dan Pembahasan Revisi Anggaran TA 2016

Dokumen Monitoring dan Evaluasi Badan Karantina Pertanian

Penyusunan Pedoman Pengukuran Kinerja Kegiatan

Penyusunan Pedoman Evaluasi Laboratorium

Monitoring dan Evaluasi Barantan

Laporan Triwulan & Verifikasi Simonev Barantan

Workshop Sinkronisasi Simonev Barantan

Penyusunan Laporan Tindak Lanjut Monitoring TA 2016 dan Hasil Evaluasi Kinerja Barantan TA 2015

Evaluasi Kinerja Barantan Semester I TA 2016

Evaluasi Kinerja Barantan 2016

Rapat Evaluasi Nasional Barantan TA 2017

Rapat Evaluasi Nasional Barantan TA 2016

Dokumen Pelaporan Badan Karantina Pertanian

Penyempurnaan Pedoman Pelaporan Barantan

Penyusunan Laporan Barantan

Penyusunan Laporan Tahunan Barantan TA 2015

Fasilitasi RAPIM A

Penyelenggaraan RAPIM B Badan Karantina Pertanian

Penyusunan Laporan Bulanan Badan Karantina Pertanian TA 2016

Penyusunan LKJ Barantan

Workshop SAKIP Barantan

Penyusunan LKJ Sekretariat Badan

Penyusunan LKJ Barantan

Penyusunan Data Statistik Barantan

Penyelenggaraan SPI Barantan

Koordinasi Tim Satlak Pengendalian Internal

Pembinaan SPI Sekretariat Barantan

7

16

60,200,000

187,800,000

187,800,000

9,000,000

9,000,000

2,844,830,000

1,641,530,000

69,600,000

69,600,000

789,250,000

210,800,000

172,200,000

47,750,000

58,500,000

300,000,000

713,080,000

713,080,000

1,203,300,000

68,000,000

444,380,000

108,480,000

43,500,000

165,200,000

127,200,000

420,720,000

288,420,000

53,800,000

78,500,000

78,100,000

192,100,000

117,100,000

75,000,000

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 51

Layanan Manajemen SDM

[Base Line]

Dokumen Pengembangan dan Pengelolaan Kepegawaian Pengelolaan Administrasi Kepegawaian

Pengelolaan Data Pegawai Barantan

Pemberkasan Kenaikan Pangkat Pegawai Barantan

Penyusunan Formasi Pegawai

Penyusunan Rencana Formasi Pegawai Barantan Penyusunan Mutasi Pegawai Barantan

Fasilitasi Mutasi Pegawai

Rekruitmen Pegawai

Fasilitasi Rekruitmen Pegawai Baru

Pembekalan Pegawai Baru Barantan

Penyelenggaraan Pengambilan Sumpah Pegawai Barantan

Pengambilan Sumpah

Penyelenggaraan Pengambilan Sumpah Jabatan

Penyempurnaan Pedoman Pengembangan Pegawai

Penyusunan Pedoman

Pengelolaan Pengembangan Pegawai Barantan

Pengelolaan Administrasi Pengembangan Pegawai

Pengelolaan Diklat Perkarantinaan

Koordinasi Pembinaan Kepegawaian

Fasilitasi Tugas Belajar

Fasilitasi Pre Training Program Master Degree di USA

Bimbingan/Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi Kepegawaian

Apresiasi dan Sosialisasi Peraturan Kepegawaian

Bimbingan pegawai Barantan

Pembinaan Mental Pegawai Kantor Pusat

Pembinaan Mental Pegawai Barantan

Penyelesaian Kasus Kepegawaian

Monitoring Kepegawaian

Fasilitasi Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pegawai Barantan

Fasilitasi Penialaian Angka Kredit Fungsional Medik Vet dan Paramedik Vet

Fasilitasi Penialaian Angka Kredit Fungsional POPT

Fasilitasi Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Pegawai Barantan

7

8,067,775,000

8,067,775,000

107,500,000

15,000,000

92,500,000

1,512,234,000

30,500,000

96,344,000

1,385,390,000

95,070,000

27,500,000

20,170,000

47,400,000

56,200,000

56,200,000

44,475,000

44,475,000

3,373,404,000

13,250,000

386,050,000

19,050,000

2,815,000,000

140,054,000

513,112,000

111,950,000

150,000,000

31,362,000

14,800,000

50,000,000

155,000,000

1,256,000,000

628,000,000

628,000,000

1,109,780,000

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 52

Layanan Manajemen Keuangan

[Base Line]

Uji Kompetensi

Pedoman Pelaksanaan Anggaran Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Anggaran

Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Anggaran

Dokumen Pelaksanaan Anggaran

Apresiasi Pejabat Pengelola Anggaran TA 2017

Apresiasi Peningkatan dan Pemantapan Pejabat Pengelola Keuangan (PPK,PP-SPM, Verifikator )

Apresiasi Peningkatan dan Pemantapan Bendahara Pengeluaran dan PPK

Apresiasi Peningkatan dan Pemantapan Bendahara Penerimaan, E-Plaq dan E-Qvet

Pengelolaan Administrasi Bendahara Pengeluaran

Administrasi Tata Kelola Pelaksanaan Anggaran Sekretariat Badan

Pembinaan Pelaksanaan Anggaran TA 2016

Pengelolaan Administrasi Bendahara Pengeluaran

Penyusunan Verifikasi Pelaksanaan Anggaran

Penyusunan Verifikasi Pelaksanaan Anggaran

Pelaksanaan Pengelolaan Penerimaan Negara

Pelaksanaan Pengelolaan Penerimaan Negara

Penyusunan Juklak/Juknis PNBP, Pengelolaan Keuangan dan Perlengkapan Tahun 2017

Pembinaan dan monitoring PNBP

Pembinaan dan Evaluasi Penerimaan dan Penggunaan PNBP

Workshop Rekonsiliasi Data PNBP Barantan Terkait SAI

Workshop Rekonsiliasi Data PNBP Terkait SAI

Penyusunan Laporan Realisasi Triwulan 1 s/d IV PNBP Barantan TA 2017

Penyusunan Laporan Realisasi Triwulan 1 s/d IV PNBP Barantan TA 2017

Penyusunan dan Pembahasan Usulan Target & Pagu PNBP TA 2017

Penyusunan dan Pembahasan Usulan Target & Pagu PNBP TA 2018

Dokumen Laporan Keuangan

Penyusunan Laporan Tindak Lanjut dan Evaluasi Hasil pemeriksaan (LHP) TA 2016

Penyusunan Laporan Tindak Lanjut dan Evaluasi Hasil pemeriksaan (LHP) TA 2016

Sosialisasi Aplikasi SAIBA

1

1

1

1,109,780,000

4,242,487,000

71,450,000

71,450,000

71,450,000

2,305,108,000

306,400,000

306,400,000

283,650,000

283,650,000

578,000,000

184,100,000

75,000,000

318,900,000

576,100,000

576,100,000

84,664,000

28,664,000

56,000,000

125,000,000

125,000,000

185,544,000

185,544,000

88,400,000

88,400,000

77,350,000

77,350,000

1,865,929,000

220,000,000

220,000,000

440,289,000

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 53

Layanan Manajemen BMN

[Base Line]

Sosialisasi Aplikasi SAKTI-SAIBA TA 2016

Workshop Rekonsiliasi Data Keuangan Tahunan TA 2016 dan Semester I TA 2017

Workshop Rekonsiliasi Data Keuangan Tahunan TA 2016 dan Semester I TA 2017

Penyusunan Catatan Laporan Keuangan Satker Sekretariat Badan Tahunan TA 2016 dan Semester I 2017

Penyusunan Catatan Laporan Keuangan Satker Sekretariat Badan Tahunan TA 2016 dan Semester I 2017

Penyusunan Catatan Laporan Keuangan Eselon I Barantan Semester II 2016 dan Semester I 2017

Penyusunan Laporan Keuangan Bulanan Tingkat Sekretariat Badan dan Tingkat Eselon I Barantan TA 2016

Penyusunan Catatan Laporan Keuangan Eselon I Barantan Semester II 2016 dan Semester I 2017

Dokumen Barang Milik Negara Penyusunan laporan Mutasi dan Penghapusan BMN Barantan

Penyusunan laporan Mutasi dan Penghapusan BMN Barantan

Workshop Rekonsiliasi Data Inventaris Barang Milik Negara (BMN) Tahunan 2016 dan Semester I 2017

Workshop Rekonsiliasi Data Inventaris Barang Milik Negara (BMN) Tahunan 2016 dan Semester I 2017

Penyusunan CLBMN (Aplikasi SIMAK-BMN) Periode Laporan Tahunan 2016 dan Semester I Tahun 2017 Tingkat Eselon I Badan Karantina Pertanian

Penyusunan CLBMN (Aplikasi SIMAK-BMN) Periode Laporan Tahunan 2016 dan Semester I Tahun 2017 Tingkat Eselon I Badan Karantina Pertanian

Evaluasi Data SIMAK-BMN TA. 2016 dan Semester I Tahun 2017

Evaluasi Data SIMAK-BMN TA. 2016 dan Semester I Tahun 2017

Rekonsiliasi Data Persediaan SIMAK-BMN Tahunan 2016 dan Semester I Tahun 2017

Rekonsiliasi Data Persediaan SIMAK-BMN Tahunan 2016 dan Semester I Tahun 2017

Sosialisasi Aplikasi terkait BMN

Sosialisasi Aplikasi terkait BMN

Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa

Bimbingan dan Monitoring Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa di UPT Barantan

1

440,289,000

690,640,000

690,640,000

39,500,000

39,500,000

475,500,000

399,000,000

76,500,000

1,886,769,000

1,886,769,000

363,800,000

363,800,000

672,650,000

672,650,000

61,500,000

61,500,000

61,500,000

61,500,000

263,280,000

263,280,000

454,539,000

454,539,000

9,500,000

9,500,000

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 54

Layanan Hukum

[Base Line]

Rancangan Peraturan Karantina Hewan dan Pengewasan Keamanan Hayati Hewani Penyusunan Rancangan Peraturan Karantina Hewan dan Kehani TA 2017

Penyusunan Rancangan Peraturan Karantina Hewan dan Kehani TA 2016

Pembahasan Rancangan Peraturan Perundang-undangan KH dan Kehani TA 2017

Pembahasan Rancangan Peraturan Perundang-undangan KH dan Kehani TA 2016

Penyusunan Publikasi Peraturan-Peraturan Perkarantinaan KH dan Kehani

Penyusunan Publikasi Peraturan-Peraturan Perkarantinaan KH dan Kehani

Rancangan Peraturan Karantina Tumbuhan dan Pengewasan Keamanan Hayati Nabati

Penyusunan Rancangan Peraturan Karantina Tumbuhan dan Kehati TA 2017

Penyusunan Rancangan Peraturan Karantina Tumbuhan dan Kehati TA 2016

Pembahasan Rancangan Peraturan Perundang-undangan KT dan Kehati TA 2017

Pembahasan Rancangan Peraturan Perundang-undangan KT dan Kehati TA 2016

Penyusunan Publikasi Peraturan-Peraturan Perkarantinaan KT dan Kehati

Penyusunan Publikasi Peraturan-Peraturan Perkarantinaan KT dan Kehati

Pertimbangan dan Bantuan Hukum

Penyusunan Publikasi Peraturan-Peraturan Perkarantinaan KT dan Kehati

Pengumpulan dan Penyusunan Saran Bantuan Hukum TA 2016

Evaluasi Pelaksanaan Penyelesaian Kasus

Evaluasi Pelaksanaan Penyelesaian Kasus

Koordinasi dan Konsultasi Peraturan Karantina Pertanian

Tinjauan dan Evaluasi Peraturan Perkarantinaan

Tinjauan Peraturan Perkarantinaan

Evaluasi Pelaksanaan Peraturan Perkarantinaan

Analisa dan Internalisasi Peraturan Karantina Pertanian

Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Peraturan

Fasilitasi Dukungan UPSUS Capaian Peningkatan Produksi Pangan

Koordinasi UPSUS Peningkatan Produksi PJK di Prop Kaltara

Monitoring dan Evaluasi UPSUS Peningkatan Produksi PJK di Prop Kaltara

Penyusunan Laporan UPSUS Peningkatan Produksi PJK di Prop Kaltara

Rancangan Revisi Peraturan

1

1

1

4,017,450,000

359,800,000

190,100,000

190,100,000

154,700,000

154,700,000

15,000,000

15,000,000

359,800,000

190,100,000

190,100,000

154,700,000

154,700,000

15,000,000

15,000,000

1,295,700,000

93,000,000

93,000,000

203,000,000

203,000,000

99,500,000

560,000,000

280,000,000

280,000,000

38,500,000

42,500,000

259,200,000

122,100,000

111,600,000

25,500,000

2,002,150,000

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 55

Layanan Hubungan Masyarakat dan

Komunikasi

[Base Line]

Pembahasan dan Sinkronisasi Rev isi UU no. 16 Th 1992

Pembahasan dan Sinkronisasi Rev isi UU no. 16 Th 1992

Penyempurnaan Revisi UU no 16 Th 1992

Penyempurnaan Revisi UU no 16 Th 1992

Harmonisasi Revisi UU no.16 Th 1992

Harmonisasi Revisi UU no.16 Th 1992

Penyusunan Laporan Akhir Rancangan Revisi UU no 16 Th. 1992

Penyusunan Laporan Akhir Rancangan Revisi UU no 16 Th. 1992

Dokumen Hubungan Masyarakat Penyelenggaraan Event Kehumasan

Penyelenggaraan Event Kehumasan

Penyelenggaraan PENAS 2017

Dokumen Publikasi

Penyiapan Materi Promosi dan Publikasi

Penyiapan Materi Promosi dan Publikasi

Pengelolaan Majalah Internal

Pengelolaan Radio Barantan

Penyelenggaraan Promosi Pada Media Luar Ruang

Penyelenggaraan Promosi Pada Media

Pameran

Pameran

Dokumen Layanan Informasi Publik

Fasilitasi Jumpa Pers dan Talk Show Perkarantinaan Pertanian

Penyelenggaraan Jumpa Pers

Penyelenggaraan Talk Show

Pelayanan SMS Centre dan Pengembangan Website Barantan

Pengelolaan Website

Pengembangan SMS Centre

Evaluasi Pengelolaan Website

Pengelolaan dan Pengembangan Perpustakaan Barantan

Pengelolaan Perpustakaan Badan Karantina Pertanian

1

1

1

1

1,389,000,000

1,389,000,000

127,690,000

127,690,000

381,710,000

381,710,000

103,750,000

103,750,000

3,518,963,000

621,923,000

621,923,000

444,623,000

177,300,000

1,879,550,000

739,400,000

516,080,000

161,160,000

62,160,000

798,450,000

798,450,000

341,700,000

341,700,000

1,017,490,000

471,050,000

193,750,000

277,300,000

224,800,000

104,800,000

45,000,000

75,000,000

84,240,000

19,890,000

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 56

Layanan Reformasi Birokrasi

[Base Line]

Pertemuan Optimalisasi Perpustakaan Karantina Pertanian Virtual

Survey dan Monitoring Public Awareness

Survey dan Monitoring Public Awareness

Evaluasi Layanan Informasi Publik Perkarantinaan dan Hubungan Masyarakat

Evaluasi Program Kehumasan

Dokumen Pengembangan Integritas Barantan dan Reformasi Birokrasi Pengelolaan Reformasi Birokrasi

Pengelolaan Data PMPRB

Penyelenggaraan Sosialisasi Reformasi Birokrasi

Pengelolaan IKM dan IPNBK

Penyusunan IKM Barantan 2016

Penyusunan IPNBK Barantan

Penyusunan Indikator IKM

Pengembangan Organisasi

Pembahasan Organisasi Badan Karantina Pertanian

Bimbingan, Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Integritas dan Reformasi Birokrasi

Bimbingan Sistem Pelayanan dan Reformasi Birokrasi

Monitoring dan Evaluasi Sistem Pelayanan dan Reformasi Birokrasi

Dokumen Tata Laksana dan Inisiatif Anti Korupsi

Pengelolaan dan Pengembangan Prosedur Tata Laksana

Sosialisasi SMM dan Akreditasi

Analisa Jabatan dan Beban Kerja

Internalisasi Penyusunan Anjab dan Analisa Beban Kerja Wilayah Barat

Internalisasi Penyusunan Anjab dan Analisa Beban Kerja Wilayah Timur

Pengembangan Standar Kompetensi Jabatan

Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan

Bimbingan, Monitoring dan Evaluasi Tata Laksana dan Inisiatif Anti Korupsi

Fasilitasi Fungsional Teknis

Validasi Analisis Beban Kerja Jabatan Fungsional

Pengembangan Pelayanan Publik

Apresiasi Kinerja Pelayanan Publik

2

1

64,350,000

157,650,000

157,650,000

79,750,000

79,750,000

2,587,558,000

964,130,000

401,930,000

44,180,000

357,750,000

122,200,000

12,350,000

12,350,000

97,500,000

260,000,000

260,000,000

180,000,000

90,000,000

90,000,000

1,623,428,000

19,528,000

19,528,000

853,400,000

473,100,000

380,300,000

115,200,000

115,200,000

200,000,000

104,200,000

104,200,000

331,100,000

126,900,000

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 57

Layanan Umum

[Base Line]

Layanan Pendidikan dan Pelatihan

[Base Line]

Layanan Perkantoran

[Base Line

Pengembangan Standar Pelayanan Publik

Pelatihan Program SPP dan Audit Dalam Mempersiapkan Barantan sebagai Lembaga Sertifikasi

Dokumen Ketatausahaan dan Tata Kelola Rumah Tangga Pengelolaan Rumah Tangga Kantor Pusat

Pengelolaan Ketatausahaan dan Kearsipan Kantor Pusat

Pengelolaan dan Penyusunan Laporan Ketatausahaan Kantor Pusat

Pengembangan Kearsipan Elektronik Badan Karantina Pertanian

Penyusunan Laporan Kearsipan Badan Karantina Pertanian (4 Kali Kegiatan)

Pengelolaan Penghapusan Barang Milik Negara Kantor Pusat

Pembinaan, Monitoring, Koordinasi Kearsipan dan Ketatausahaan

Temu Koordinasi Ketatausahaan Badan Karantina Pertanian

Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi Kearsipan di Lingkungan Barantan

Diklat PPNS Penyelenggaraan Diklat PPNS

Diklat Intelijen

Penyelenggaraan Diklat Intelijen

Diklat Polsus

Penyelenggaraan Diklat Polisi Khusus Karantina

Layanan Perkantoran Gaji dan Tunjangan

Pembayaran Gaji dan Tunjangan

Operasional dan Pemeliharaan Kantor

Operasional Perkantoran

Pemeliharaan Sarana/Prasarana Perkantoran

1

1

12

104,200,000

100,000,000

717,344,000 717,344,000

28,100,000

230,604,000

56,200,000

51,600,000

122,804,000

28,100,000

430,540,000

116,540,000

314,000,000

1,839,000,000

613,000,000

613,000,000

613,000,000

613,000,000

613,000,000

613,000,000

29,343,880,000

29,343,880,000

15,563,948,000

15,563,948,000

13,779,932,000

10,401,224,000

3,378,708,000

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 58

Kegiatan dan Anggaran TA 2017Serta Dampaknya Terhadap Peningkatan Produksi

KEGIATAN VOLUME SATUAN PAGU DAMPAK TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI

Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

740.281.007.000

1 Pengendalian resiko masuk dan menyebarnya HPHK dan OPTK

a. Tersedianya peraturan, prosedur, petunjuk, yang merupakan payung hukum dalam melaksanakan tindakan pencegahan masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK yang mengancam peningkatan produksi pangan (yang terkait dengan Pemasukan MP HPHK, Jenis OPTK, Persyaratan TK Tumbuhah, IT dan E- Sertifikat,)

58 Dokumen 17.927.006.000 Penyediaan peraturan, prosedur, petunjuk, yang merupakan payung hukum dalam melaksanakan tindakan pencegahan masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK yang mengancam peningkatan produksi pangan

b.

Jumlah Data Analisa Resiko sebagai referensi penyusunan peraturan, prosedur dan petunjuk dalam rangka pelaksanaan tindakan pencegahan masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK yang mengancam peningkatan produksi pangan

20

Dokumen 2.072.270.000 Mencegah masuk dan menyebarnya hama penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan karantina, terutama hama penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan karantina yang dapat merusak dan menggagalkan peningkatan produksi pangan

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 59

c. Jumlah sertifikasi karantina

Impor, dan Antar Area

terhadap media pembawa

OPTK dan HPHK melalui

pelaksanaan tindakan

karantina

745.880 Sertifikat di 50 UPT di 34 Propinsi

84.141.793.000 Mencegah masuk dan menyebarnya hama penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan karantina, terutama hama penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan karantina yang dapat merusak dan menggagalkan peningkatan produksi pangan

2. Akreditasi Laboratorium

Jumlah teknik dan metoda serta validasi pengujian laboratorium yang dikembangkan

7

Dokumen 5.392.640.000 Pengembangan metode dan validasi uji laboratorium serta layanan uji rujukan sehingga tindakan pendeteksian HPHK dan OPTK lebih efektif.

Jumlah teknik dan metode uji terap yang dikembangkan serta juklak/juknis yang di desiminasi

7

Dokumen 3.292.260.000 Pengembangan metode uji terap tindakan karantina terhadap media pembawa HPHK dan OPTK dapat dilakukan lebih efektif, sehingga meningkatkan pengendalian penyebaran hama penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan karantinatersebut.

Jumlah Jenis HPHK/OPTK yang dicegah masuk dan dikendalikan penyebarannya

100 Kegiatan Pendeteksian Dini terhadap ancaman HPHK dan OPTK di Daerah Sentra Produksi Pangan

3. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Penyelenggaran Karantina Pertanian

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 60

Tersedianya aparatur yang handal dan Profesional, Opini BPK terhadap laporan keuangan BARANTAN (WTP), Integritas dan reformasi birokrasi, Laporan Akuntabilitas Kinerja yang Baik, serta Pengelolaan Organisasi yang Baik

86 Dokumen Dukungan Manajemen

79.020.887.000 Fasilitasi pengembangan dan peningkatan kapasitas SDM (diklat perkarantinaan, teknis, PPNS, Pasca Sarjana (S2/S3) dan diklat administrasi); perencanaan kegiatan; pembiayaan; pengembangan ketatalaksanaan; dan penguatan peraturan terhadap pelaksanaan tindakan pencegahan masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK yang mengancam peningkatan produksi pangan

4. Penguatan Instalansi Karantina

Jumlah Instalasi yang memadai dan sesuai dengan standar untuk memperkuat sensor/penyaringan media pembawa yang tertular hama penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan karantina yang dapat menyebar dan merusak komoditas produksi pangan (M2)

6.256 M2 12.603.500.000 Fasilitasi untuk memperkuat sensor/penyaringan media pembawa yang tertular hama penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan karantina yang dapat menyebar dan merusak komoditas produksi pangan

5. Tersedianya Kajian Sistem dan Infrasturktur Pulau Karantina

2 Dokumen Fasilitasi untuk memperkuat sensor/penyaringan media pembawa yang tertular hama penyakit hewan karantina berasal dari zona bebas yang dapat menyebar dan merusak komoditas produksi pangan

6. Penguatan jaringan informasi dan penyediaan data di 53 Satker dan 329 Wilker

Tersedianya akses informasi yang cepat dalam penyediaan data (UNIT)

893 Unit 7.959.750.000 Tersedianya informasi yang akurat, aktual dan mudah diakses mengenai data sertifikasi media pembawa yang dilalulintaskan

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 61

7. Penguatan Infrastruktur Perbatasan sesuai Inpres nomor 6 Tahun 2015

Tersedianya Fasilitas Infrastruktur yang memadai dan memenuhi standar Sistem Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian di Perbatasan (M2)

1.497 M2 6.902.500.000 Memperketat cegah tangkal terhadap ancaman hama penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan karantina yang dibawa oleh media pembawa

8. Operasional sehari-hari dan pemeliharaan perkantoran

Terpenuhinya kebutuhan sehari-hari perkantoran dalam mendukung kelancaran pelaksanaan perkarantinaan pertanian

12 Bulan Layanan 183.114.598.000 Operasional sehari-hari dan pemeliharaan fasilitas saran, prasarana dalam rangka pelaksanaan pencegahan masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK yang mengancam peningkatan produksi pangan

Terpenuhinya belanja pegawai dalam 1 Tahun Anggaran dalam mendukung kelancaran pelaksanaan perkarantinaan pertanian

12 Bulan Layanan 234.900.000.000 Pembayaran gaji dan tunjangan pegawai karantina dalam rangka pelaksanaan tugas pencegahan masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK yang mengancam peningkatan produksi pangan

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 62

NO SUMBER DANA

PAGU INDIKATIF PAGU

ANGGARAN-1

PAGU

ANGGARAN-2

PAGU

ANGGARAN-3

PAGU

ANGGARAN-4

(SB MenPPN & Menkeu No

0163/M.PPN/05/2016 & S-

378/MK.02/2016 tgl 13 Mei 2016)

(Surat Menkeu No

S-549/MK.02/2016

(Surat Menkeu No

S-635/MK.02/2016

Pasca Rapim 9

September 2016

Raker DPR-RI 24

Oktober 2016

1 Rupiah Murni 921.034.439 921.359.439 823.070.223 735.070.223 683.070.223

2 PNBP 57.210.784 57.210.784 57.210.784 57.210.784 57.210.784

Total Pagu 978.245.223 978.570.223 880.281.007 792.281.007 740.281.007

PPeerrkkeemmbbaannggaann PPaagguu BBaarraannttaann TTAA 22001177

PPeerr SSuummbbeerr DDaannaa

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 63

EVALUASI TAHUN 2015 BADAN KARANTINA PERTANIAN : A. SERAPAN ANGGARAN DAN PNBP

1) Fokus anggaran ke depan dilakukan untuk peningkatan 3 (tiga) pilar Badan

Karantina Pertanian yaitu : (1) Pengembangan Kelembagaan (kebijakan, SOP, ketatalaksanaan); (2) Pengembangan dan Penguatan SDM; (3) Pengembangan Infrastruktur (Instalasi Karantina serta sarana dan prasarana tindakan karantina lainnya)

2) RPP Pulau Karantina telah disampaikan kepada Posko Regulasi yang berada di

Menko Perekonomian, dengan target penyelesaian bulan Desember 2015.

3) Perlu disusun peraturan khusus mengenai pelaksanaan tindakan karantina dan pengawasan di perbatasan Negara dengan memperhatikan status dan situasi penyakit dan kearifan lokal masyarakat perbatasan.

4) Kegiatan kehumasan menjadi salah satu strategi penyampaian pesan

perkarantinaan pada masyarakat agar masyarakat semakin kenal, perduli dan ikut berpartisipasi dalam rangka pencegahan HPHK/OPTK. Agar kedepan kampanye public awareness Barantan dapat diwujudkan dengan kesamaan dan keseragaman materi publikasi, metode publikasi serta program kampanye public awareness yang sama antara kantor pusat dan UPT

B. PENINGKATAN KEPATUHAN KERJASAMA DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

1) Pemahaman mengenai dwelling time oleh instansi terkait harus sama khususnya

jajaran internal UPT terlibat, sehingga upaya pengurangan dwelling time dapat dilakukan secara simultan dan proporsional. Progres dwelling time di Tanjung Priok harus dipantau dan dilaporkan kepada Kepala Badan setiap 2 (dua) minggu

2) Prinsip-prinsip kemitraan perlu terus dikedepankan terhadap pengguna jasa dalam

rangka peningkatan kepatuhan 3) Pemanfaatan aplikasi E-QVet dan Eplaq agar dimaksimalkan, agar dapat dilakukan

analisis terhadap dinamika data terhadap 7 komoditas utama (padi, jagung, kedele, tebu, bawang, cabe dan daging) sebagai dasar dalam pengambilan keputusan pimpinan maupun intelijen pergerakan media pembawa HPHK/OPTK ilegal

4) Untuk aplikasi E-QVet dan Eplaq agar dapat segera disatukan dengan format yang

sama dalam design sistem informasi operasional karantina hewan, karantina tumbuhan serta keamanan hayati

5) Upaya penegakan hukum di bidang perkarantinaan tumbuhan dan melalui

kerjasama dengan Aster TNI Angkatan Darat dan Aster TNI Angkatan Laut di wilayah perbatasan antar negara yang rawan pemasukan media pembawa illegal di

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 64

pantai timur Sumatera, Kalimantan Timur, NTT dan Papua. Diharapkan pada tahun 2016 kegiatan sinergitas dengan aparat TNI dan Kepolisian akan terus ditingkatkan.

6) Kegiatan tindakan penahanan, penolakan dan pemusnahan, pada tahun 2015

menurun sebesar 25 % jika dibandingkan dengan tahun 2014 (total 3.807 kali). Penegakan hukum melalui kegiatan Penyidikan pelanggaran terhadap UU Nomor 16 tahun 1992 tercatat sebanyak 14 kasus strategis, atau menurun sebesar 64% jika dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini memberikan indikasi bahwa kegiatan Pre-emptip dan Preventif telah berjalan semakin meningkat dan terus dioptimalkan lagi.

7) harus ada upaya penguatan infrastruktur TI pada UPT yang melayani kegiatan

Impor dan Ekspor produk pertanian dalam rangka peningkatan efisiensi pelayanan dan efektifitas pengawasan melalui portal INSW.

8) Dalam kaitan dengan kerjasama pertukaran informasi, maka pada tahun 2015 telah

ditandatangani antara Barantan dan Belanda dalam pengembangan kerjasama pertukaran data elektronik (e-cert) PC & HC dan penandatangannya secara elektronik (e-signature) yang diimplementasikan mulai tahun 2016 diharapkan dapat dilakukan kepada Negara mitra lainnya khususnya Negara dengan kegiatan ekspor dan impornya tinggi

9) Dalam rangka penguatan kapsitas POPT ahli dan manajer Lab di beberapa UPT

utama Barantan, dilakukan kerjasama on the job training selama 1 bulan di beberapa institusi ternama di New Zealand, sebanyak 12 orang. Pada masa yang akan datang kegiatan ini akan terus ditingkatkan dalam mempersiapkan SDM karantina yang handal dan profesional. Selain itu penguatan BUT TMKP menjadi tempat pelatihan petugas karantina ASEAN (ASEAN Quarantine Training Centre). Agar Tim Kerja yang telah dibentuk agar mulai bekerja, dan segera menyampailkan laporannya pada pertengahan Desember 2015.

10) Terkait dengan pembangunan wilayah perbatasan, maka diharapkan kepada Ka

UPT khsusnya NTT, Papua dan Entikong agar terus berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Pusat setiap rencana pengembangan operasional terhadap kelancaran tugas dan fungsi Barantan di wilayah perbatasan, sehingga rencana pembangunan yang telah disepakati bersama agar terus dikawal dengan baik, termasuk regulasi dan SOP tindakan karantina perbatasan

11) Terkait dengan kisruh dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok, Barantan telah

menerbitkan 2 regulasi strategis masing-masing: Permentan Nomor 04 tahun 2015 tentang Pengawasan PSAT dan Permentan nomor 12 tahun 2015 tentang Tindakan Karantina di TPK sebelum respon kepabeanan. Pusat KKIP agar dalam waktu dekat mengundang rapat beberapa UPT utama untuk memberikan pemahaman yang sama serta melihat model implementasi TPK sebelum respon kepabeanan di Pelabuhan Tanjung Priok.

12) Terkait dengan kelancaran bisnis proses karantina sebelum respon kepabeanan,

maka agar media pembawa HPHK dan OPTK yang tergolong resiko rendah agar dikaji lebih mendalam, terkait kajian mitigasi risiko untuk industri dengan

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 65

didukung SOP tindakan karantina termasuk penilaian kepatuhannya. Target penyelesaian Desember 2015

C. PENINGKATAN SISTEM KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI

HEWANI 1) Kegiatan Pengkajian Pulau Karantina pada Tahun 2016 difokuskan untuk

melakukan: a. pembahasan RPP Pulau Karantina b. penetapan pulau naduk sebagai pulau karantina c. penyusunan rancangan kegiatan 2016 d. Perpres Pulau Karantina e. Harmonisasi Peraturan dan Kebijakan f. Penetapan Koordinator Rencana Aksi (monitoring, evaluasi dan pelaporan).

2) Perbaikan fasilitas IKH milik Pemerintah difokuskan pada UPTKP pengeluaran

antar area, UPTKP pemasukan dengan status dan situasi bebas HPHK tertentu, dan UPTKP pemasukan dari luar negeri.

3) Perlu Peta Pengamatan HPHK secara regular dipergunakan oleh Pusat sebagai salah satu dasar utama dalam menyusun kebijakan perkarantinaan hewan, dipergunakan oleh UPTKP dalam memprioritaskan anggaran operasional karantina hewan, dan dipergunakan oleh BBUSKP dalam menganalisis dan merencanakan kebutuhan pencapaian akreditasi ruang lingkup pengujian bagi laboratorium UPTKP operasional.

4) Perlu dilakukan penyempurnaan terhadap Peraturan Menteri Pertanian Nomor 12 Tahun 2015, khususnya dalam hal penentuan tingkat risiko dan tata cara operasional tindakan karantina secara lebih detil di Tempat Pemeriksaan Karantina (TPK).

Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani perlu melakukan tindak lanjut sebagai berikut: 1) Meninjau ulang dan menyempurnakan substansi rancangan-rancangan peraturan

menteri yang telah lama diajukan namun belum ditetapkan oleh Menteri.

2) Menyusun pedoman perlindungan keselamatan petugas karantina hewan dari risiko penularan zoonosis.

D. PENINGKATAN SISTEM KARANTINA TUMBUHAN DAN KEAMANAN HAYATI NABATI

1) Terkait dengan pengakuan fasilitas ekspor PKE tujuan New Zealand, telah

diregistrasi sebanyak 19 perusahaan, sehingga ekspor PKE ke New Zealand sudah dapat dilakukan;

2) Telah dilakukan penetapan rekognisi Pest Free Area (PFA) terhadap California, USA untuk anggur dan komoditas segar lainnya dan Thailand (Propinsi Srisaket)

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 66

untuk bawang merah (shallot). Dengan adanya penetapan PFA tersebut dapat memberikan solusi terhadap pemasukan komoditas tersebut di tempat-tempat pemasukan yang ditetapkan;

3) Masih adanya NNC terhadap pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan oeh pihak ketiga yang telah diregistrasi melalui Skim Audit Barantan, maka perlu ditingkatkan pengawasan dan pembinaannya oleh UPT sebagai Korlap terhadap perusahaan fumigator dan perusahaan kemasan kayu dalam penerapan ISPM #15.

E. PENINGKATAN KUALITAS PENYELENGGARAAN LABORATORIUM UJI

STANDAR DAN UJI TERAP TEKNIK DAN METODA KARANTINA PERTANIAN

1) Terdapat 4 tambahan laboratorium UPT yang telah mendapatkan ISO 17025 : 2008 (sampai dengan bulan Oktober 2015), sehingga total jumlah UPT yang telah mendapatkan ISO 17025 : 2008 terdapat 14 UPT, yaitu :BBUS-KP, BBKP Surabaya, BBKP Makasar, BBKP Tanjung Priok, BBKP Soetta, BBKP Belawan, BKP Palembang, BKP Balikpapan, BKP Denpasar, BKP Jambi, BKP Mataram, BKP Banjarmasin, BKP Medan, BKP Cilegon. Adapun 9 (Sembilan) UPT dalam dalam proses pengajuan akreditasi: BKP Kelas I Bandar Lampung, BKP Kelas I Kupang, BKP Kelas II Kendari, BKP Kelas II Yogyakarta, BKP Kelas II Pangkalpinang, BKP Kelas II Ternate, SKP Kelas I Banda Aceh, SKP Kelas II Mamuju, SKP Kelas II Bangkalan

2) Terkait persiapan BUT-TMKP sebagai Asean Quarantine Training Centre (AQTC) yang menjadi talking point pada sidang AMAF ke 37 di Manila pada tanggal 7-12 September 2015, maka diperlukan : menambahkan Tupoksi BUTTMKP sebagai AQTC, penyesuaian jumlah dan kualifikasi SDM sesuai kebutuhan sebagai AQTC; peningkatan kualitas SDM khususnya sebagai penyelengaara kegiatan2 internasional (misal: training, magang, studi banding), perbaikan/renovasi ruang kelas dan ruang laboratorium sesuai dengan standar internasional, penambahan alat laboratorium (misal: mikroskop stereo, compound dll.).

F. TINDAK LANJUT PERMASALAHAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN IMPOR, EKSPOR DAN ANTAR AREA Terkait dengan permasalahan impor, ekspor dan antar area ada beberapa hal yang masih perlu penyempurnaan kebijakan, yaitu antara lain : Kegiatan Impor 1) Implementasi Permentan 09/2009 terdapat hal yang perlu dilakukan

penyempurnaan dalam pengaturannya, al. : penanganan terhadap MP OPTK yang sudah diproses yang tercantum dalam lampiran 2.

2) Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian Nomor :

2897.A/Pd.670.320/L/10/07 Tentang Pedoman Pengambilan Sampel Dalam Rangka Monitoring Hama Dan Penyakit Hewan Karantina Pada Hewan Dan

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 67

Bahan Asal Hewan Serta Hasil Bahan Asal Hewan Di Daerah Pemasukan/Pengeluaran Dan Daerah Penyebaran Eks Pemasukan (Tabel 6 Pengambilan sampel dalam bentuk curah). Perlu Adanya Pedoman Pengambilan Sampling Berdasarkan Kategorisasi

3) Implementasi Permentan 23 Tahun 2015 tentang Pemasukan dan

Pengeluaran Bahan Pakan Asal Hewan. Pada Pasal 45 ayat 3, apakah karantina melakukan pengawasan perijinan (RPP/SPP/SPI), Pengajuan KH 1 harus dilengkapi dengan izin pemasukan, padahal untuk mengurus ijin pemasukan dipersyaratkan IKPH, Pemeriksaan di Pelabuhan Tanjung Priok sudah ada TPK/TPFT sehingga tidak diperlukan IKPH. Oleh karena itu perlu masukan kajian terhadap permentan tersebut sehingga tidak menjadi faktor yang dapat menimbulkan dwelling time semakin meningkat

4) Terhadap implmentasi Permentan No. 42 dan 43 tahun 2012 dari tahun ke

tahun masih terus menimbulkan permasalahan diperbatasan/pintu-pintu pemasukan illegal sehingga perlu solusi dengan berbagai pertimbangan.

Kegiatan Ekspor Terkait dengan implementasi kebijakan ekspor sarang burung wallet ada beberapa hal yang perlu mendapatkan kajian kembali antara lain : 1) Validasi Dokumen terkait stempel resmi (perubahan stempel) harus

dilakukan notifikasi ke Tiongkok. 2) Perlu fasilitasi khusus pencetakan HC format Tiongkok, melalui aplikasi e-

QVet. 3) Peningkatan fungsi verifikasi dalam penerbitan HC. 4) Peningkatan kompetensi dalam sertifikasi 5) Perlu penyikapan terhadap kebijakan Tiongkok, antara lain pemeriksaan yang

dilakukannya berbeda-beda disetiap Bandara (terkait jenis pengujian laboratorium), customs di Bandara Tiongkok membebankan biaya tambahan 300 -400 RMB, jika SBW transit via Hongkong

Adapun untuk pengeluaran MP OPTK, yang pengeluaranya dari UPT lain, tidak di laporkan ke UPT pintu pengeluaran, sehingga apa bila terjadi penolakan dari negara tujuan arsipnya tidak ada pada BBKP Belawan. Agar menyesuaikan kembali dengan permentan 38 tahun/permentan/OT.140/3/2014 Bunyi pasal 28, 29 masalah tempat pengeluaran, tidak sinkron dengan pasal 30 yang mengatur masalah domestik

Kegiatan Antar Area Terkait dengan implementasi kebijakan antar area lalu lintas MP HPHK/OPTK ada beberapa hal yang perlu mendapatkan kajian kembali antara lain :

1) Sampai saat ini pelaksanaan lalu lintas MP HPHK tentang antar area antar

UPT masih belum sinkron, misal : pemasukan bebek dan produknya ke Sulawesi Selatan. Surat Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 443.4/228/Disnakeswan tahun 2013 tentng Pengendalian Penyakit AI pada

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 68

Itik, UPT pengeluaran mengeluarkan sertifikat untuk masuk ke Makasar, sedangkan SK tersebut melarang. Perlu komunikasi antar UPT dengan baik dan koordinasi dengan instansi terkait

2) Adanya Peraturan Gubernur Bali Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pelarangan

Sementara Masuknya Ternak, Hewan/Satwa, Bahan Asal Hewan dari Provinsi Tertular Penyakit Anthrax Ke Provinsi Bali. Hal ini tidak sejalan dengan PP No. 82 / 2000, diperbolehkan sepanjang tidak terjadi wabah hama penyakit hewan karantina golongan II. Sehingga perlu harmonisasi dan sinergitas peraturan lalu lintas hewan dan produk hewan tingkat Pusat dan daerah

3) Penyeberangan masih dianggap merupakan salah satu moda tranportasi

darat melalui perantaraan kapal pengangkut kendaraan darat (ferry/ro-ro), sehingga memerlukan SOP Tindakan Karantina yang spesifik. Oleh karena itu diperlukan Peraturan Menteri tersendiri dalam mengatur pemasukan/pengeluaran antar area secara spesifik di pelabuhan penyeberangan

EVALUASI TAHUN 2016 BADAN KARANTINA PERTANIAN :

B. PELAYANAN PUBLIK 1) Ombudsman Republik Indonesia (ORI) mengapresiasi

Badan Karantina Pertanian dalam rangka peningkatan pelayanan publik di lingkup

kerjanya, Jumlah pengaduan masyarakat terhadap layanan Badan Karantina

Pertanian sd oktober 2016 berjumlah 30.286 pengaduan dan ORI mengapresiasi

Barantan atas penanganan pengaduan yg 100 % ditindaklanjuti.

2) Tahun 2016 ORI telah melakukan penilaian kepatuhan pemenuhan komponen yang

dikategorikan dalam 3 bagian besar yaitu : system dan mekanisme, jangka waktu

layanan, pemenuhan kebutuhan pengguna layanan khusus terhadap 57 wilayah

kerja Barantan dan hasilnya secara resmi akan disampaikan ke lembaga

(Kementerian Pertanian) pada bulan November 2016.

3) Berdasarkan hasil penilaian sementara terhadap 3 kategori tersebut dapat

digambarkan bahwa : a) Adanya sistem dan mekanisme 99 % terpenuhi; b) Jangka

waktu penyelesaian 91% terpublikasi; c) Namun baru 37% dalam hal ketersediaan

pelayanan khusus bagi pengguna layanan berkebutuhan khusus; (sbg contoh loket

atau line antrian bagi pengguna layanan kebutuhan khusus).

4) Untuk komponen bagi pengguna layanan kebutuhan khusus bersifat optional namun

unit kerja perlu memperhatikan situasi dan kondisi masing-masing pengguna

layanan di unit kerjanya masing-masing dalam hal pemenuhan standar pelayanan.

5) Terus mengembangkan pelayanan kepada pengguna yaitu mengupayakan tidak ada

kontak antara petugas dengan pengguna jasa dengan melakukan pembayaran non

tunai.

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 69

6) Badan Karantina Pertanian akan berupaya melakukan MoU dengan Bank untuk

memfasilitasi pembayaran non tunai atau melalui ATM.

7) Sebagai instansi pelayanan, Badan Karantina Pertanian akan terus meningkatkan

kualitas pelayanan khususnya Standar Pelayanan Publik (SPP) sesuai dengan

Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

C. PENINGKATAN INTEGRITAS, TATA KELOLA DAN KINERJA

1) Agar setiap insan di Badan Karantina Pertanian harus meningkatkan integritas dan

profesionalisme dalam melakukan kinerja sesuai dengan tugas dan fungsinya di

masing-masing Satker.

2) Inspektorat Jenderal kementerian Pertanian merekomendasikan secara umum

untuk : a) Meningkatkan kualitas tindakan karantina guna menjamin pencegahan/

penangkalan HPHK/OPTK b) Mengefektifkan Itjen Kementan sebagai mitra yang

proaktif c) Meningkatkan penyelenggaraan SPIP sesuai PP 60/2008: membangun

KSOP berbasis risiko untuk semua kegiatan pokok hingga mencapai maturitas SPIP

level optimum. Agar dapat segera melakukan pengembangan pengendalian internal

untuk masing-masing kegiatan. d) Meningkatkan kualitas Penyelenggaraan setiap

komponen Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

3) Agar Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian segera menyelesaikan sisa

kerugian Negara sebesar Rp 341.822.150,- terkait pekerjaan rehabilitasi gedung

Laboratorium Karantina Tumbuhan dan dilaporkan perkembangan

penyelesaiannya secara periodik sampai dengan akhir tahun 2016.

4) Badan Karantina Pertanian agar dapat mengawal terhadap target produksi nasional

TA 2017, yaitu : padi (78,13 juta ton), jagung (25,20 juta ton), kedelai (1,2 juta ton),

tebu (2,95 juta ton), daging sapi (0,64 juta ton karkas), cabai (2,16 juta ton), bawang

merah (1,33 juta ton), sawit (32,66 juta ton CPO), karet (3,56 juta ton biji kering),

kopi (0,75 juta ton berasan), kakao (0,75 juta ton kering).

5) Dalam rangka mendukung akselerasi ekspor komoditas pertanian, agar Badan

Karantina Pertanian lebih aktif (ofensif) dalam menawarkan produkproduk

pertanian ke Negara-Negara mitra dagang yang memenuhi persyaratan SPS negara

pembeli dan meyakinkan bahwa Indonesia memiliki area-area produksi sesuai

persyaratan untuk diekspor.

D. DUKUNGAN MANAJEMEN DAN DUKUNGAN TEKNIS LAINNYA

1) PENGEMBANGAN SDM a) Sebagai upaya mengatasi keterbatasan SDM dihampir

seluruh satker maka diperlukan peningkatan skill. Badan Karantina Pertanian

mengalokasikan 10 % alokasi anggaran untuk pendidikan formal dan diklat

teknis/non teknis. Agar Pusat Teknis, Setban, BBUS-KP dan BUT-TMKP

berkoordinasi untuk dapat merumuskan substansi kediklatan dan sebagai bahan

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 70

kegiatan pada tahun 2017 dan tahun selanjutnya. b) UPT akan mengoptimalkan

SDM petugas / pegawai yang ada dalam penyelenggaraan perkarantinaan hewan

dan tumbuhan. c) perlu penguatan kapasitas dan kompetensi SDM baik dibidang

teknis maupun non teknis dalam mendukung penyelenggaraan perkarantinaan

hewan dan tumbuhan. d) perlu diinventarisir jenis diklat/pelatihan spesifik teknis

yang diperlukan untuk meningkatkan kompetensi petugas sesuai jenjang fungsional

sedangkan untuk diklat non teknis akan disesuaikan dengan kebutuhan UPT. e)

perlu dilakukan pendataan jumlah pegawai di UPT yang telah mengikuti diklat dan

jenis diklat yang telah dikuti. Hal ini akan dijadikan data base bagi pusat dalam

penyelenggaraan diklat bagi pegawai UPT. f) mulai tahun 2017 sampai dengan

tahun 2019 secara bertahap akan dilakukan pengurangan THL di UPT, oleh karena

itu perlu dilakukan inventarisasi dan pemetaan THL di UPT (berapa kebutuhan riil

di tiap UPT serta justifikasinya apabila masih dibutuhkan). g) perlu dihitung beban

kerja setiap UPT dan perlu dibuat analisis jabatan untuk kepentingan penerimaan

pegawai baru. h) perlu dikaji dengan matang pembentukan atau pengurangan

wilker di setiap UPT. i) untuk pengembangan SDM perlu ada silabus pada setiap

jenjang fungsional dari pusat dalam pelaksanaan in house training di UPT. j) perlu

dibuat sistem yang dapat merekam data per petugas / pegawai (dari awal sampai

akhir). k) keterlambatan pengiriman PAK/HPAK/SK dari kantor pusat antara lain

disebabkan penandatanganan PAK masih dilakukan oleh pejabat di luar Barantan.

Ke depan diharapkan penandatangan PAK dapat dilakukan oleh pejabat Barantan.

2) PERENCANAAN, PENGANGGARAN DAN PELAKSANAAN ANGGARAN a) Dalam

rangka percepatan pencapaian target out put dilakukan review pada seluruh Satker

Barantan dengan menjaga kualitas dan volume out put / sub out put dengan

membuat komitmen Kepala UPT selaku KPA Satker terhadap pertanggungjawaban

kegiatan dan capaian out put. b) Dengan terbitnya PP Nomor 35 Tahun 2016

perjalanan dinas dalam rangka tindakan karantina hewan dan tumbuhan perlu

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: - Perjalanan dinas harus dilakukan

dengan selektif dan akuntabel; - Pada prinsipnya tindakan karantina dilakukan di

tempat pemasukan dan pengeluaran, dalam hal tertentu dapat dilakukan di luar

tempat pemasukan dan pengeluaran dengan implementasi sistem in-line inspection

dan pengakuan; - Pelaksanaan tindakan karantina di luar tempat pemasukan dan

pengeluaran perlu dipertimbangkan mengenai beban kerja yang meliputi tingkat

risiko MP, negara asal MP, jumlah dan jenis MP tersebut dll, sehingga akan

diperoleh justifikasi jumlah petugas yang diperlukan untuk melakukan tindakan

karantina tersebut. c) Perlu dibuat rambu-rambu bagi perjalanan dinas untuk

tindakan karantina di luar tempat pemasukan dan pengeluaran. d) Apabila

diperlukan akan disusun pedoman pengenaan tarif PNBP atas tindakan karantina

hewan dan tumbuhan di tempat pemasukan maupun tempat pengeluaran agar

seragam. e) Agar aset yang telah dimiliki di seluruh Satker Badan Karantina

Pertanian wajib dipelihara/dirawat.

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 71

3) PENYELESAIAN RANCANGAN PERATURAN PERUNDANGAN a) Perlu dilakukan

inventarisasi masalah/substansi yang menjadi titik singgung dengan instansi

terkait / unit kerja terkait dan pembahasan difokuskan pada substansi yang

menjadi titik singgung. b) Perlu upaya percepata target penerbitan Permentan

melalui konsolidasi antara Pusat Teknis, Sekretariat Badan dan Biro Hukum.

5) KEHUMASAN a) Sosialisasi dalam rangka mewujudkan quarantine minded perlu

diperluas antara lain memasang iklan di media elektronik dan kreatifitas bentuk

lain sesuai trend publikasi yang mudah diterima dalam opini public. b) Sebagai

sarana untuk sosialisasi terhadap eksistensi Badan Karantina Pertanian, agar

seluruh UPT lingkup Badan Karantina Pertanian mempunyai Website yang aktif dan

menggunakan domain pertanian.go.id

E. PENINGKATAN KEPATUHAN KERJASAMA DAN PENGEMBANGAN SISTEM

INFORMASI

1) Sebagai wujud dari upaya penguatan pengawasan penindakan maka pada tahun

2016 telah dilakukan diklat Polsus, Intelijen dan PPNS masing-masing 30 orang.

Agar tambahan kompetensi terhadap diklat tersebut untuk lebih

diimplementasikan secara optimal di lapangan.

2) Untuk mengoptimalkan fungsi-fungsi kewasdakan di UPT perlu dilakukan

harmonisasi antara Permentan No.22/2008 dengan Permentan No.43/2015,

sehingga diperlukan kajian/review kembali Permentan No. 22/2008

3) Sebagai wujud peningkatan efektifitas pengawasan dan penindakan telah terjalin

perjanjian kerjasama dengan TNI AD dan TNI AL tahun 2016.

4) Sampai dengan triwulan III jumlah kasus pelanggararan menurun sekitar 18 % bila

dibandingkan dengan tahun 2015.

5) Dalam Specific Trade Concern (STC) Indonesia Terhadap Negara Mitra Dagang di

Sidang Komite SPS Tahun 2016 masih terdapat hambatan ekspor terhadap manggis

ke Cina. Hal ini akan ditindaklanjuti dalam sidang SPS ke67 pada tanggal 27-28

Oktober 2016.

6) Progress Perkembangan Kerjasama Pos Lintas Batas Negara (PLBN) a) Sebagai

wujud kerjasama dan penguatan pengawasan di PLBN telah dilakukan

pembangunan fisik di wilayah kerja BKP kelas I Kupang, BKP Kelas I Jayapura dan

SKP Kelas I Entikong. Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani

segera akan mereview rancangan Permentan untuk pelaksanaan tindakan

karantina hewan di PLB yang sempat terhenti pembahasannya b) Barantan akan

menyusun SPP operasional bersama dengan UPT dengan konsep yang terintegrasi

dengan Bea dan Cukai. c) Pembangunan jaringan IT terintegrasi akan dibicarakan

lebih lanjut dengan melibatkan Bea dan Cukai, Imigrasi dan Kementerian Kelautan

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 72

dan Perikanan. PLBN Motaain (Kupang) akan menjadi pilot project jaringan IT

terintegrasi tersebut

7) Progress SLA di Tempat Pemeriksaan Karantina Sebagai wujud implementasi

Permentan No. 12 Tahun 2015, progress SLA pasca pertukaran data elektronik di 4

Pelabuhan Utama, sebagai berikut : a) BBKP Tanjung Priok o TPK Koja : 0,05 hari

(1,32 jam) o TPK JICT : 0.03 hari (0,79 Jam) o TPK NPCTI : 0,01 hari (0,3 Jam) b)

BBKP Surabaya TPK TPS Surabaya : 0.5 hari c) BBKP Belawan TPK Graha Segara :

1.26 hari d) BBKP Makasar : rata-rata 1.5 hari

8) Pertukaran data melalui sistem E-TPK sesuai Permentan nomor 12 Tahun 2015

belum optimal. Agar 4 UPT Utama segera melakukan koordinasi dengan Bea dan

Cukai serta Pengelola TPK. 9) Untuk pengadaan alat pengolah data (komputer)

sebagai penyediaan supply data ke Kantor Pusat sebaiknya dengan Keputusan

Kepala Badan Karantina Pertanian sehingga spesifikasi komputer relative lebih

berkualitas dan seragam. 10) Masih terdapat wilker-wilker di UPT belum

dilengkapi dengan sarana komputer meskipun sudah ada bantuan dari kominfo

terkait titik-titik penyediaan jaringan internet di daerah terpencil. 11) Perubahan

sistem terkait dengan aplikasi E-QVet atau E-Plaq akan berpengaruh terhadap

custom clearance dan proses di TPK. Agar segera sosialisasi dan uji coba sharing

data dengan manifest untuk mengetahui atau melacak barang yang wajib periksa

karantina. 12) Bidang informasi akan menyempurnakan aplikasi E-QVet maupun

E-Plaq terkait dengan adalanya terbitnya Permentan tentang dokumen KT,

terbitnya PP 35/2016 serta masukan dari UPT. Selanjutnya akan ada sosialisasi

antara E-plaq dan E-Qvet yang terintegrasi dengan sistem lainnya

F. PENINGKATAN SISTEM KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI HEWANI

1) Capaian kebijakan karantina hewan dan keamanan hayati hewani pada tahun 2016

sebagai berikut : a) Permentan Tata Cara Tindakan Karantina Hewan Pengamanan

Maksimum (draft telah final) b) Rancangan Permentan tentang TKH Pengeluaran

Produk Hewan ke Luar Negeri (draft dalam proses) c) Kebijakan Kepala Badan yang

telah final draftnya (4 Konsep)

2) Agar segera menindaklanjuti, dalam rentang waktu tahun 2011 s.d Oktober tahun

2016 terdapat 13 Rancangan Permentan yang belum difinalisasi penetapannya oleh

Biro Hukum dan Informasi Publik, selanjutnya dari tahun 2013 s.d Oktober 2016

terdapat 7 Rancangan Juknis yang belum difinalisasi penetapannya oleh Bagian

Hukum dan Humas Barantan.

3) Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani serta Unit Pelaksana Teknis

agar memperhatikan dan menindaklanjuti Rumusan Workshop Nasional Tindakan

Karantina Hewan Tahun 2016 dan Rumusan Workshop Naional Pemantauan Hama

dan Penyakit Hewan Karantina Tahun 2016 dalam kegiatan Tahun Anggaran 2017.

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 73

4) Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani segera menyusun manajemen

risiko untuk pelayanan karantina hewan dalam rangka mendukung percepatan

pelayanan di tempat pemasukan.

5) Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian diharapkan untuk melaporkan hasil

akhir kegiatan uji coba, pengembangan metode dan pengenbangan verifikasi paling

lambat pada minggu pertama bulan November 2016.

6) Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian diharapkan untuk

melaporkan hasil akhir kegiatan uji terap dan desiminasi bidang karantina hewan

paling lambat pada minggu pertama bulan November 2016.

7) Sebanyak 7 (TUJUH) UPT yang belum memiliki ruang lingkup akreditasi pengujian

hama dan penyakit hewan karantina agar menargetkan 1 jenis ruang lingkup uji

paling strategis untuk dapat dicapai akreditasinya pada tahun anggaran 2017.

Adapun ketujuh UPT tersebut adalah BBKP Belawan, BKP Kelas II Gorontalo, SKP

Kelas I Ambon, SKP Kelas I Timika, SKP Kelas I Merauke, SKP Kelas II Manokwari

dan SKP Kelas II Ende.

8) Terkait dengan rekomendasi daerah terhadap lalu-lintas MP HPHK antar area, perlu

adanya advokasi ke Pemda agar rekomendasi diterbitkan sebelum Sertifikat

Veteriner.

9) Matriks evaluasi operasional karantina hewan beserta langkah tindak lanjutnya

secara terperinci sebagaimana terlampir.

G. PENINGKATAN SISTEM KARANTINA TUMBUHAN DAN KEAMANAN HAYATI NABATI

1) Capaian kebijakan karantina tumbuhan dan keamanan hayati nabati pada tahun

2016 sebagai berikut : a) Penyempurnaan Pementan No.9 Tahun 2009 (Finalisasi)

b) Penyelenggaraan AROPT Benih (6 dari 7 kali pertemuan telah dilakukan) c)

Penyelenggaraan AROPT Non Benih (Selesai) d) Sistem Sertifikasi Phytosanitary

Bahan Pakan Ternak Asal Tumbuhan Tujuan China (PKE, Copex, Wheat brand)

(Dalam proses)

2) Dalam Revisi Permentan No. 09/2011 telah mengakomodir permasalahan

pemasukan barang tentengan melalui MP OPTK melalui bandara, pelabuhan laut

dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN).

3) Permentan No.12/2015 agar dapat review kembali, karena implementasinya tidak

harmonis, Low Risk, Medium Risk dan Hight Risk harus sinkron antar lembaga.

Masalah dwelling time, harus ada rambu2nya. 4) Implementasi Permentan No.4

Tahun 2015 perlu menambahkan mekanisme ketentuan untuk dapat dilakukan

pengujian di tempat pemasukan terhadap PSAT dari negara yang beum memiliki

laboratorium penguji belum terregistrasi. Agar revisi segera diselesaikan

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 74

5) Terkait dengan pelayanan pemasukan benih impor, penyelenggaraan Analisis

Risiko Organisme Pengganggu Tumbuhan (AROPT) masih belum sesuai ketentuan

waktunya sebagaimana tercantum dalam Permentan No.

05/Permentan/OT.140/2/2012 tentang pemasukan dan pengeluaran benih

hortikultura dan Permentan 127/2014 tentang pemasukan dan pengeluaran benih

tanaman. Sehingga Badan Karantina Pertanian memberikan penjelasan kepada

pihak pengguna jasa terkait proses AROPT sedang berlangsung dengan

memerlukan waktu kajian teknis sebagai bahan rekomendasi teknis.

6) Terkait dengan implementasi Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian No.

605/Kpts/HK.310/L/05/2012 Tentang Pedoman Umum Tindakan Pengasingan

dan Pengamatan (Singmat) OPTK. Bahwa tindakan pengasingan dan pengamatan

terkendala oleh sulitnya mendapatkan lokasi yang memenuhi persyaratan teknis

sebagaimana tercantum pada pedoman tindakan pengasingan dan pengamatan.

Selain itu dengan ditutupnya kantor perwakilan produsen benih kelapa sawit Costa

Rica (ASD) di Miami (USA) maka pelaksanakan tindakan karantina (penggantian

kemasan dan perlakuan) tidak bisa dilakukan. Sehingga Pedoman Umum Tindakan

Singmat perlu disempurnakan.

7) Hasil temuan OPTK pada pemantauan daerah sebar OPTK TA 2016 agar segera

dilakukan klarifikasi dan usulan kegiatan tindak lanjutnya dari Pusat Karantina

Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati untuk dapat difasilitasi penganggarannya.

8) Agar dapat lebih mengefektifkan kerja sama dengan PT POS dan Asperindo

terkait dengan makin maraknya pengiriman benih tumbuhan yang tidak memenuhi

ketentuan persyaratan karantina tumbuhan. Agar UPT lebih intensif melakukan

sosialisasi dan pengawasan lalu lintas MP OPTK melalui jasa kiriman

pos/perusahaan jasa kiriman barang.

9) Terkait dengan implementasi Permentan No. 73 Tahun 2012 Tentang Persyaratan

dan Tatacara Penetapan Instalasi Karantina Tumbuhan (IKT) Milik Peroangan Dan

Badan Hukum. Dengan masih minimnya petugas karantina yang mempunyai

kompetensi sebagai penilai IKT, maka perlu dilakukan desiminasi tentang penilaian

IKT di BUT-TMKP atau in house training di UPT. Selain itu adanya Pusat Logistik

Berikat (PLB) terhadap importasi MP OPTK perlu ditetapkan sbg IKT dan draft

Permentan tentang PLB agar segera diselesaikan.

10) Terkait dengan implementasi Permentan No 42/2012 dan No.43/2012 telah ada

kajian teknis penyempurnaanya untuk segera dilakukan pembahasan secara

internal dan melibatkan Biro Hukum. Selain itu agar UPT yang berada pada zona

yang rawan terhadap pemasukan illegal agar meningkatkan pengawasannya dan

senantiasa berkoordinasi dengan instansi terkait.

11) Terkait dengam implementasi Permentan No. 38 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan

Tindakan Karantina Tumbuhan di Luar Tempat Pemasukan dan Pengeluaran, Pusat

Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati perlu segera meninjau kembali

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 75

wilayah layanan setiap UPT yg ditetapkan dalam ketentuan tersebut dengan

mempertimbangkan usulan dari UPT. Hal ini dapat mendukung efektifitas

pelaksanaan tindakan KT di luar tempat pemasukan/ pengeluaran.

12)Terkait dengan perubahan dalam Penyelenggaraan Skim Audit Barantan (SAB)

sebagai implementasi Permentan No. 43 Tahun 2015. Agar kajian teknis

penyempurnaan Permentan No.271 Th. 2006 perlu pembahasan dengan Biro

Hukum Kementan untuk penerbitan dan pengesahannya.

13)Pengurangan NNC terhadap sertifikasi kesehatan tumbuhan (phytosanitary

certification), khususnya perlakuan fumigasi masih sering ada temuan serangga

hidup dari komoditas yang telah difumigasi, diminta para korlap terus melakukan

pembinaan teknis untuk menghindari terjadi tidak konsistensi pelaksanaan

fumigasi sesuai standard.

14)Agar Permentan No. 14/2016 segera disosialisasikan ke UPT dan agar supaya

sinkron dengan PP 35/2016.

15)Untuk pemeriksaan terhadap MP OPTK di pelabuhan penyeberangan agar

diprioritaskan untuk diperiksan di UPT asal dengan pengembangan sistem in-line

inspection, sehingga di UPT pemasukan tinggal cek dokumen pemeriksaan.

16) Fungsional POPT di Balai Besar dan Balai Karantina Pertanian tertentu (Belawan,

Lampung, Tanjung Priok, Soekarno-Hatta, Semarang, Surabaya, Makasar. Manado)

untuk membuat Standard Operasional untuk tindakan karantina pada impor

dan/atau export terhadap komoditas tertentu yang menjadi core business utama di

Tempat Pemasukkan/Pengeluaran guna mendukung kepastian dalam penurunan

Dwelling Time, Akselerasi Export, Trade Facilitation, dan Pengamanan Negara.

Peran Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati sebagai team

pendampingan.

17)Temuan OPTK selama masa pemaantauan perlu dilakukan kajian terhadap

konfirmasi OPTK, asal usul terjadi pemasukkan OPTK dari importasi benih. Serta

perlunya pengkajian/workshop terhadap pemasukkan benih import untuk mitigasi

peluang pemasukkan OPTK dilakukan oleh Pusat Karantina Tumbuhan dan

Keamanan Hayati dengan UPT dengan wilayah layanan tempat ditemukaannnya

OPTK.

18) Penguatan/peningkatan jenjang professional pejabat POPT terus ditingkatkan guna

optimalisasi layanan teknis antara lain diberikan kursus Bahasa Inggris, Pelatihan

tertentu untuk melengkapi pelatihan dasar karantina.

H. PENGEMBANGAN LABORATORIUM DAN UJI TERAP KARANTINA HEWAN, KARANTINA

TUMBUHAN DAN KEAMANAN HAYATI

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 76

1) Berdasarkan pemenuhan ISO-17025 (akreditasi laboratorium), maka pada tahun 2016

(per September 2016) telah terdapat tambahan 8 UPT yang sudah terakreditasi, yaitu :

BKP Kelas II Yogyakarta (Lab KH dan KT), BKP Kelas II Pangkal Pinang (Lab KH dan KT),

BKP Kelas I Jayapura (Lab KH dan KT), SKP Kelas I Bengkulu (Lab KH dan KT)dan SKP

Kelas II Bangkalan (Lab KH), BKP Kelas II Tanjung Pinang (Lab KH dan KT), BKP Kelas II

Ternate (Lab KH dan KT), BKP Kelas I Batam (Lab KH dan KT). Sehingga total UPT yang

sudah akreditasi laboratoriumnya berjumlah 25 UPT.

2) Dalam kurun waktu 6 (enam) tahun sejak tahun 2011, Balai Uji Terap Teknik dan

Metode telah melakukan 38 jenis uji terap yang terdiri dari sebanyak 33 (tiga puluh

tiga) jenis untuk tindakan perlakuan, 2 (dua) jenis untuk tindakan pemeriksaan dan 3

(tiga) jenis untuk tindakan pemusnahan. Sebanyak 31 (tiga puluh satu) jenis telah

dalam bentuk rekomendasi dan 7 (tujuh) jenis masih dalam pelaksanaan.

3) Sebanyak 12 (duabelas) jenis dari 31 (tiga puluh satu) yang telah direkomendasikan

telah ditindaklanjuti Kantor Pusat (38 %), yaitu: a. Pedoman Pengawasan dan Tindakan

Karantina terhadap Kulit oleh Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani b.

Rancangan Permentan tentang Tindakan Karantina terhadap Pakan dan atau Bahan

Pakan c. Pedoman Pengawasan dan Tindakan Karantina pada MBM oleh Pusat

Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani d. Permentan Nomor

43/Permentan/OT.140/6/2012 tentang Tindakan Karantina Tumbuhan untuk

Pemasukan Sayuran Umbi Lapis Segar ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia. e.

Surat Edaran Kepala Badan Karantina PertanianNo. 9492/HM.110/L/12/2012 tentang

Kesiagaan Dini terhadap Media Pembawa Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI)

yang berasal Dari Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur

f. Permentan Nomor 41/Permentan/OT.140/3/2013 tentang Tindakan Karantina

Hewan Terhadap Pemasukan Atau Pengeluaran Sarang Burung Walet Ke Dan Dari

Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia. g. SK. Kepala Barantan

No.832/Kpts/OT/140/L/3/2013 tentang Pedoman Persyaratan dan Tindakan

Karantina Hewan terhadap Pengeluaran Saeang Burung Walet dari Wilayah RI ke RRC h.

Panduan (Pictorial Guide) Deteksi MP OPTK/HPHK Menggunakan Mesin X-Ray Bagasi i.

SK Kepala Badan Karantina No: 1645/Kpts/KT.240/L/05/2013 tentang Standar Teknis

Perlakuan Fumigasi Fosfin Formulasi Cair (Liquid Phosphine) j. SK Kepala Badan

Karantina No: 1644/Kpts/KT.240/L/05/2013 tentang Standar Teknis Perlakuan

Fumigasi Ethyl Formate k. Standar Teknis Perlakuan Air Panas (HotWater Treatment,

HWT) oleh Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati l. Pedoman

Pengawasan dan Tindakan Karantina pada Vektor oleh Pusat Karantina Hewan dan

Keamanan Hayati Hewani

4) Hasil uji terap yang telah didesiminasikan sebanyak 10 (sepuluh) jenis dari 31 (tiga

puluh satu) yang telah direkomendasikan (32 %), yaitu : a. Model Pemeriksaan

Kandungan Residu Antibiotika Tetrasiklin pada Susu b. Perlakuan kemasan MP

tercemar Avian Influenza menggunakan beberapa desinfektan. c. Efektifitas teknik

perlakuan sarang burung walet thd cemaran mikroba dan nitrit. d. Deteksi MP potensial

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 77

OPTK/HPHK menggunakan teknologi X-ray. e. Penggunaan Phospin cair sbg alternatif

perlakuan kutu putih pada manggis, nanas dan anggrek bulan. f. Efektifitas Ethyl

format thd mortalitas Dysmicoccus sp pada manggis, Colletotrichum gloeosporioides

pada stroberi dan pisang. g. Efikasi fumigan Ethyl format dlm berbagai suhu kontainer

thd kutu putih Planococcus minor pada buah manggis dan mangga. h. Pengaruh

perlakuan udara panas thd mortalitas Liposcelis entomophila dan Liposcelis

brostichophila pada kulit kayu manis. i. HWT sbg alternatif perlakuan thd Bactrocera

papayae dan Colletrotrichom gloeosporioides pada mangga. j. Efektifitas desinfektan

pada permukaan MP tercemar virus AI dengan penyemprotan.

5) Beberapa hasil uji terap yang telah diimplemetasikan ke UPT ada 3 (tiga) jenis dari 31

(tiga puluh satu) yang direkomendasikan (10 %) adalah : a. Perlakuan iradiasi & udara

panas thd kedelai utk eradikasi cendawan model Microcyclus ulei. Perlakuan udara

panas pada jagung telah dilaksanakan di BKP Kelas I Lampung. b. Perlakuan kemasan

MP tercemar Avian Influenza menggunakan desinfektan. Perlakuan telah dilakukan di :

BKP Kelas I Manado, BKP Kelas II Yogyakarta, BKP Kelas II Gorontalo, BKP Kelas II

Cilegon, dan BKP Kelas II Polonia. c. Perlakuan Air Panas dan Bakterisida untuk

Mengeliminasi Bakteri Burkholderia glumae pada Benih Padi asal Cina di oleh BBKP

Surabaya

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 78

BAB VI

PENUTUP

Penyusunan Rancangan Rencana Kerja (Renja) merupakan tahapan awal yang harus

dilakukan sebelum disempurnakan menjadi dokumen Renja yang definitif. Prinsip

Rancangan Rencana Kerja (Renja) Badan Karantina Pertanian 2017 didalam

penyusunan rancangan Renja adalah sebagai berikut :

- Mengacu pada rancangan awal TA 2017 digunakan sebagai acuan perumusan

program, kegiatan, indikator kinerja dan dana indikatif dalam Renja TA.2017.

- Untuk memecahkan masalah yang dihadapi sebagai acuan perumusan tujuan,

sasaran, kegiatan, lokasi kegiatan dan prakiraan maju dalam rancangan Renja

serta dapat menjawab berbagai isu-isu strategis terkait dengan penyelenggaraan

tugas dan fungsi Badan Karantina Pertanian.

- Substansi rancangan Renja memuat :Program dan Kegiatan, Lokasi Kegiatan,

Indikator Kegiatan, Sasaran dan Target, Pagu Indikatif dalam prakiraan maju.

Penyusunan program dan kegiatan untuk tahun yang direncanakan mengacu pada

ketentuan IKU (Indikator kinerja utama) dan SPM (standar pelayanan minimal) dengan

mempertimbangkan capaian kinerja SPM yang ada.

Renja tahun 2017 merupakan masa transisi antara Renstra Badan Karantina Pertanian

2010-2014 dan Renstra 2015-2019, karenanya penyusunan Renja 2017 perlu

memperhatikan :

- Indikator Kinerja dan Target Indikator Kinerja Renja 2017 dapat mengacu pada

target indikator kinerja 2014-2015 maupun Renstra 2015-2019 dengan

prakiraan target tahun 2017 yang diestimasikan.

- Perkembangan dinamika kekinian dengan memperhatikan hasil capaian kinerja sebelumnya.

Demikian Rencana Kerja tahun 2017 telah tersusun, dan masih banyak kekurangan

dalam penyusunan ini, namun demikian Rencana Kerja ini merupakan acuan

pelaksanaan program kegiatan 2017. Dan dengan harapan dapat bermanfaat bagi Pusat

dan UPT Lingkup Badan Karantina Pertanian.

Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian 79