BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Kota Baturaja merupakan Ibukota dari Kabupaten Ogan Komering Ulu,

salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan. Berdasarkan Geologinya,

Kota Baturaja sendiri berada diatas Formasi Baturaja dan Formasi Gumai yang

merupakan dua diantara enam formasi penyusun Provinsi Sumatera Selatan.

Formasi Baturaja terdiri dari batu gamping terumbu, kalkanerit dengan sisipan

serpih gampingan dan napal, sedangkan Formasi Gumai terdiri dari serpih

gampingan, napal, batu lempung dengan sisipan batu pasir tufaan, dan batu pasir

gampingan.

Kota Baturaja memiliki aset dalam bentuk sumber daya mineral yang

melimpah berupa batu kapur (limestone). Batu kapur itu sendiri merupakan bahan

baku utama dalam pembuatan semen. Menjadikan Kota Baturaja menjadi salah

satu produsen semen di pulau Sumatera, dan satu satunya di Sumatera Selatan.

Kegiatan Industri pembuatan semen di Kota Baturaja tentu saja dilakukan oleh

sebuah perusahaan, perusahaan tersebut adalah PT. Semen Baturaja

(Persero),Tbk, yang merupakan pusat penyuplai semen di daerah Sumatera

Selatan dan mempunyai 3 Pabrik (Pabrik Baturaja, Pabrik Palembang, Pabrik

Panjang).

Aktivitas PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk. terutama di Pabrik Baturaja,

dilakukan kegiatan penambangan batu kapur yang menggunakan metode tambang

terbuka (surface mining) dengan sistem tambang kuari (Quarry Mining). Dalam

melakukan aktivitas penambangan batu kapur, PT. Semen Baturaja (Persero),Tbk

sering melakukan kegiatan peledakan untuk memberai batu kapur yang keras dan

tidak mudah untuk dipecah. Tentu saja kegiatan peledakan ini menimbulkan

beberapa efek terhadap lingkungan sekitar, yaitu berupa getaran tanah (ground

I-1Universitas Sriwijaya