Bab i Babiii
-
Upload
adisedana93 -
Category
Documents
-
view
230 -
download
0
Transcript of Bab i Babiii
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 1/38
USULAN PENELITIAN
PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP FLEKSIBILITAS SENDI
LUTUT PADA LANSIA
Oleh:
NYOMAN ADI SEDANA
NIM. 11.321.1191
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI
DENPASAR
201
1
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 2/38
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 L!"!# Bel!$!%& M!'!l!h
Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur
kehidupan manusia. Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU N. 13
!ahun 1""# tentang kesehatan dikatakan bah$a usia lanjut adalah seserang
yang telah men%apai usia lebih dari &' tahun (aryam dkk, 2''#).
erdasarkan de*enisi se%ara umum, seserang dikatakan lanjut usia (lansia)
apabila usianya &+ tahun ke atas.
Penduduk di seluruh dunia dengan kelmpk lanjut usia (lansia) yang
berumur &' tahun keatas mengalami pertumbuhan dengan %epat dibandingkan
dengan kelmpk usia lainnya. ndnesia adalah salah satu negara yang
terletak di -sia !enggara yang memasuki era penduduk berstruktur lansia
(aging stru%tured ppulatin) karena jumlah penduduk yang berusia di atas &'
tahun sekitar ,1# persen. Peningkatan jumlah penduduk lansia ini disebabkan
antara lain karena tingkat ssial eknmi masyarakat yang meningkat,
kemajuan di bidang pelayanan kesehatan, dan tingkat pengetahuan masyarakat
yang meningkat (Pnrg, 2'1').
Pada tahun 2'11 pr/insi ali memiliki jumlah penduduk men%apai
1,+ juta ji$a dan memiliki lansia yang tidak kalah banyak yaitu men%apai
angka sekitar 3'' ribu ji$a. Pr/insi ali merupakan peringkat ke empat dari
lima pr/insi yang memiliki jumlah lansia terbanyak di ndnesia yaitu
sekitar #, persen. 0iperkirakan pada tahun 2'1+ akan mengalami
2
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 3/38
peningkatan hampir dua kali lipat dibandingkan pada tahun 2'11 menjadi
lebih dari 432 ribu rang atau 11,4 persen dari jumlah penduduk (PS, 2'11)
Peride lansia merupakan peride penutup bagi rentang kehidupan
seserang. !erjadi kemunduran *isik dan psiklgis se%ara bertahap (rlina,
2''#). asalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia berbeda dari rang
de$asa, yang menurut ane dan uslander dalam essential of clinical
geriatric, permasalahan lansia sering disebut dengan istilah 14 I, yaitu
immobility (kurang bergerak), instability (berdiri dan berjalan tidak stabil atau
mudah jatuh), incontinence (beser buang air ke%il dan atau buang air besar),
intellectual impairment (gangguan intelektualdementia), in*e%tin (in*eksi),
impairment of vision and hearing, taste, smell, communication,
convalescence, skin integrity (gangguan pan%aindera, kmunikasi,
penyembuhan, dan kulit), impaction (sulit buang air besar), islatin (depresi),
inanition (kurang gi5i), impecunity (tidak punya uang), iatrogenesis
(menderita penyakit akibat bat6batan), insomnia (gangguan tidur), immune
deficiency (daya tahan tubuh yang menurun), impotence (imptensi)
(uhammad, 2''#).
Pada prses menua biasanya yang paling sering terjadi yaitu kekakuan
sendi dimana terjadi penurunan prduksi %airan sin/ia pada persendian dan
tnus tt, kartilag sendi menjadi lebih tipis dan ligamentum menjadi lebih
kaku serta terjadi penurunan kelenturan (*leksibilitas), sehingga mengurangi
gerakan persendian. -danya keterbatasan pergerakan dan berkurangnya
3
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 4/38
pemakaian sendi dapat memperparah kndisi tersebut (!rtra dan
7rab$ski, 2''38 9ld, 1""").
Perubahan yang terjadi pada lansia menyebabkan jaringan ikat sekitar
sendi, ligament dan kartilag mengalami penurunan elastisitas karena terjadi
degenerasi, ersi dan kalsi*ikasi sehingga kehilangan *leksibilitasnya
(Pudjiastuti, 2''3).
enurut %atatan 9: bah$a penderita gangguan sendi di ndnesia
men%apai #1; dari ttal ppulasi,dari jumlah tersebut hanya 2"; yang pergi
ke dkter, sedangkan 1; %enderung langsung mengknsumsi bat yang
dijual bebas. 7ejala a$al yang dirasakan pendudukyang memderita antara
lain pembengkakan, kemerahan,gangguan gerak sendi (5uljasri,2''+)
lah raga merupakan salah satu %ara penting untuk menjaga agar
tubuh tetap sehat dan segar. lah raga yang dilakukan berma%am6
ma%am,berjalan kaki,jgging,berlari,senam aerbi%,dan senam lansia,
(sants < ismail, 2''").
Prgram pemerintah 0epes (2''4) dalam peningkatan kesehatan
yaitu dengan adanya latihan atau e=er%ise sangat penting untuk menghindari
perubahan tiba6tiba yang terjadi pada lansia ataupun resik jatuh.-dapun
*aktr >*aktr penyebab jatuh salah satunya adalah penurunan keseimbangan
ekstremitas ba$ah. leh karena itu latihan yang meliputi kmpnen
keseimbangan akan menurunkan insiden jatuh pada lansia adalah latihan
*isik. ?atihan *isik diharapkan mengurangi resik jatuh dengan meningkatkan
4
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 5/38
kekuatan tungkai dan tangan, memperbaiki keseimbangan, krdinasi, dan
meningkatkan reaksi terhadap bahaya lingkungan.?atihan *isik yang
dianjurkan yang melatih kekuatan tungkai, tidak terlalu berat dan
semampunya, salah satunya adalah senam lansia. 0imana pengertian senam
lansia tersebut adalah lah ringan dan mudah dilakukan, tidak memberatkan
yang diterapkan pada lansia.
-kti/itas senam ini akan membantu tubuh tetap
bugar dan segar karena melatih tulang tetap kuat, mendrng jantung bekerja
ptimal, dan membantu menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran di
dalam tubuh. Senam lansia disamping memiliki dampak psiti* terhadap
peningkatan *ungsi rgan tubuh juga berpengaruh dalam meningkatkan
imunitas dalam tubuh manusia setelah latihan teratur. (Nugrh,2''#).
erkaitan dengan *enmena di atas, maka dalam penelitian ini peneliti
berkeinginan untuk mengkaji tentang pengaruh senam lansia terhadap
*leksibilitas sendi pada lansia di panti $erda$ana seraya denpasar timur
1.2 R()('!% )!'!l!h
erdasarkan data masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah
penelitian @-pakah -da Pengaruh senam lansia terhadap *leksibilitas sendi
lutut pada lansia !ahun 2'14 AB.
1.3 T(*(!% Pe%el+"+!%
1.3.1 T(*(!% ()()
Untuk mengetahui pengaruh senam lansia terhadap *leksibilitas sendi lutut
pada lansia.
+
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 6/38
1.3.2 T(*(!% $h('('
1. engidenti*ikasi pengaruh senam lansia sebelum diberikan pada
kelmpk perlakuan
2. engidenti*ikasi pengaruh senam lansia sesudah diberikan pada kelmpk
perlakuan
3. enganalisa pengaruh senam lansia terhadap *leksibilitas sendi lutut
sebelum dan sesudah pada kelmpk perlakuan.
4. enganalisa pengaruh senam lansia terhadap *leksibilitas sendi lutut pada
lansia
1., M!%-!!" Pe%el+"+!%
1.,.1 M!%-!!" 'e!#! "e/#+"+'
1. :asil penelitian dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan di bidang kepera$atan gerntik pada masalah *leksibilitas
sendi lutut dalam hal penatalaksanaan se%ara nn *armaklgi.2. Penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan a%uan bagi peneliti
selanjutnya dalam melakukan penelitian serupa mengenai *leksibilitas
sendi lutut pada lansia.
1.,.2 M!%-!!" 'e!#! #!$"+'
1. Penelitian diharapkan berman*aat bagi instansi pelayanan kepera$atan
gerntik dalam meningkatkan pelayanan dan pera$atan
2. 0iharapkan penelitian ini dapat berman*aat bagi pera$at khususnya
pera$at yang bertugas di panti $erda dalam memberikan senam lansia
rutin
1. Ke!'l+!% Pe%el+"+!%
&
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 7/38
erdasarkan pengetahuan peneliti ada penelitian sejenis yang pernah
dilakukan. -dapun penelitian yang sudah pernah dilakukan dan sejenis dengan
penelitian ini yaituC
1.1 -ditya (2'12) melakukan penelitian dengan judul @hubungan antara senam
lansia dengan dan D lutut pada lansia @Penelitian analitik
bser/asinal ini menggunakan ran%angan %rss se%tinal. :asil uji Mann
Withney menunjukkan bah$a senam lansia berhubungan se%ara signi*ikan
terhadap D lutut pada lansia (pE','+). :asil uji krelasi menggunakan
uji Spearmann’s rho antara senam lansia dengan ange !f Motion,
menunjukkan krelasi psiti* dan kekuatan krelasi yang kuat dengan nilai
rF',&+2
1.2 Sarah (2'') melakukan penelitian dengan judul @ pengaruh D
terhadap *leksibilitas sendi lutut pada lansia di panti $erda $ening
$ardn unggaran. 0esain penelitian adalah pre and post test design.
terdapat peningkatan rerata *leksibilitas sendi lutut kanan dan kiri pada
pengukuran kedua (setelah 3 minggu latihan D) dan ketiga (setelah &
minggu latihan D). !erdapat peningkatan yang bermakna (p ',''+)
antara pengukuran pertama dan kedua. Pada pengukuran pertama6ketiga
pada *leksi sendi lutut kiri (p ',''1).
BAB II
TINAUAN PUSTAKA
!. T+%*!(!% P('"!$!
2.1.1 K/%'e !'!# l!%'+!
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 8/38
1. pengertian lansia
Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur
kehidupan manusia. Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU N. 13
!ahun 1""# tentang kesehatan dikatakan bah$a usia lanjut adalah seserang
yang telah men%apai usia lebih dari &' tahun (aryam dkk, 2''#).
erdasarkan de*enisi se%ara umum, seserang dikatakan lanjut usia (lansia)
apabila usianya &+ tahun ke atas. ?ansia bukan suatu penyakit, namun
merupakan tahap lanjut dari suatu prses kehidupan yang ditandai dengan
penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan.
?ansia adalah keadaan yang ditandai leh kegagalan seserang untuk
mempertahankan keseimbangan terhadap kndisi stres *isilgis. egagalan
ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta
peningkatan kepekaan se%ara indi/idual (*endi, 2''").
Penetapan usia &+ tahun ke atas sebagai a$al masa lanjut usia (lansia)
dimulai pada abad ke61" di negara German. Usia &+ tahun merupakan batas
minimal untuk kategri lansia. Namun, banyak lansia yang masih menganggap
dirinya berada pada masa usia pertengahan. Usia krnlgis biasanya tidak
memiliki banyak keterkaitan dengan kenyataan penuaan lansia. Setiap rang
menua dengan %ara yang berbeda6beda, berdasarkan $aktu dan ri$ayat
hidupnya. Setiap lansia adalah unik, leh karena itu pera$at harus
memberikan pendekatan yang berbeda antara satu lansia dengan lansia lainnya
(Ptter < Perry, 2''").
#
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 9/38
2. atasan Umur ?anjut Usia
enurut pendapat berbagai ahli dalam *endi (2''") batasan6batasan
umur yang men%akup batasan umur lansia adalah sebagai berikutC
1) enurut Undang6Undang Nmr 13 !ahun 1""# dalam ab 1 Pasal 1
ayat 2 yang berbunyi @?anjut usia adalah seserang yang men%apai usia
&' (enam puluh) tahun ke atasB.
2) enurut 9rld :ealth rgani5atin (9:), usia lanjut dibagi menjadi
empat kriteria berikut C usia pertengahan (middle age) ialah 4+6+"
tahun, lanjut usia (elderly) ialah &'64 tahun, lanjut usia tua (ld) ialah
+6"' tahun, usia sangat tua (/ery ld) ialah di atas "' tahun
3) enurut 0ra. Gs asdani (Psiklg U) terdapat empat *ase yaitu C
pertama (*ase in/entus) ialah 2+64' tahun, kedua (*ase /irilities) ialah
4'6++ tahun, ketiga (*ase presenium) ialah ++6&+ tahun, keempat (*ase
senium) ialah &+ hingga tutup usia.
4) enurut Pr*. 0r. esemat Setynegr masa lanjut usia (geriatri%
age)C H &+ tahun atau ' tahun. asa lanjut usia (getiatri% age) itu
sendiri dibagi menjadi tiga batasan umur, yaitu yung ld ('6+
tahun), ld (+6#' tahun), dan /ery ld ( H #' tahun) (*endi, 2''").
3. lasi*ikasi ?ansia
lasi*ikasi berikut ini adalah lima klasi*ikasi pada lansia berdasarkan
aryam dkk (2''") yang terdiri dari C pralansia (prasenilis) yaitu seserang
"
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 10/38
yang berusia antara 4+6+" tahun, lansia ialahseserang yang berusia &' tahun
atau lebih, lansia resik tinggi ialah seserang yang berusia ' tahun atau
lebihseserang yang berusia &' tahun atau lebih dengan masalah kesehatan,
lansia ptensial ialah lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan danatau
kegiatan yang dapat menghasilkan barangjasa, lansia tidak ptensial ialah
lansia yang tidak berdaya men%ari na*kah, sehingga hidupnya bergantung pada
bantuan rang lain.
4. !eri6!eri Prses Penuaan
enurut aryam, dkk (2''#) ada beberapa teri yang berkaitan dengan prses
penuaan, yaitu C teri bilgi, teri psiklgi, teri ssial, dan teri spiritual.
1) !eri bilgis
!eri bilgi men%akup teri genetik dan mutasi, immunlgy
sl$ thery, teri stres, teri radikal bebas, dan teri rantai silang.!eri
genetik dan mutasi. enurut teri genetik dan mutasi, semua terprgram
se%ara genetik untuk spesies6spesies tertentu. enua terjadi
sebagaiakibat dari perubahan bikimia yang diprgram leh mlekul6
mlekul 0N- dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi.
mmunlgy sl$ thery. enurut immunlgy sl$ thery,
sistem imun menjadi e*ekti* dengan bertambahnya usia dan masuknya
/irus ke dalam tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan rgan tubuh.
1'
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 11/38
!eri stres. !eri stres mengungkapkan menua terjadi akibat
hilangnya sel6sel yang biasa digunakan tubuh. Degenerasi jaringan tidak
dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan usaha,
dan stres yang menyebabkan sel6sel tubuh lelah terpakai.
!eri radikal bebas. Dadikal bebas dapat terbentuk akibat dari
perubahan bikimia yang diprgram leh mlekul6mlekul 0N- dan
setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi. mmunlgy sl$
thery. enurut immunlgy sl$ thery, sistem imun menjadi e*ekti*
dengan bertambahnya usia dan masuknya /irus ke dalam tubuh yang
dapat menyebabkan kerusakan rgan tubuh.
!eri stres. !eri stres mengungkapkan menua terjadi akibat
hilangnya sel6sel yang biasa digunakan tubuh. Degenerasi jaringan tidak
dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan usaha,
dan stres yang menyebabkan sel6sel tubuh lelah terpakai.
2) !eri psiklgi
Perubahan psiklgis yang terjadi dapat dihubungkan pula
dengan keakuratan mental dan keadaan *ungsinal yang e*ekti*. -danya
penurunan dan intelektualitas yang meliputi persepsi, kemampuan
kgniti*, memri, dan belajar pada usia lanjut menyebabkan mereka sulit
untuk dipahami dan berinteraksi. Persepsi merupakan kemampuan
interpretasi pada lingkungan. 0engan adanya penurunan *ungsi sistem
sensrik, maka akan terjadi pula penurunan kemampuan untuk
11
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 12/38
menerima, memprses, dan merespns stimulus sehingga terkadang
akan mun%ul aksireaksi yang berbeda dari stimulus yang ada.
3) !eri ssial
-da beberapa teri ssial yang berkaitan dengan prses penuaan,
yaitu teri interaksi ssial (s%ial e=%hange thery), teri penarikan diri
(disengagement thery), teri akti/itas (a%ti/ity thery), teri
kesinambungan (%ntinuity thery), teri perkembangan (de/elpment
thery), dan teri strati*ikasi usia (age strati*i%atin thery).
2.1. !eri interaksi ssial. !eri ini men%ba menjelaskan mengapa
lansia bertindak pada suatu situasi tertentu, yaitu atas dasar hal6
hal yang dihargai masyarakat. Pada lansia, kekuasaan dan
prestasinya berkurang sehingga menyebabkan interaksi ssial
mereka juga berkurang, yang tersisa hanyalahharga diri dan
kemampuan mereka untuk mengikuti perintah.
2.2. !eri penarikan diri. !eri ini menyatakan bah$a kemiskinan
yang diderita lansia dan menurunnya derajat kesehatan
mengakibatkan serang lansia se%ara perlahan6lahan menarik diri
dari pergaulan di sekitarnya.
2.3. !eri akti/itas. !eri ini menyatakan bah$a penuaan yang sukses
bergantung bagaimana serang lansia merasakan kepuasan dalam
melakukan akti/itas serta mempertahankan akti/itas tersebut
12
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 13/38
lebih penting dibandingkan kuantitas dan akti/itas yang
dilakukan.
2.4. !eri kesinambungan. !eri ini mengemukakan adanya
kesinambungan dalam siklus kehidupan lansia. Pengalaman hidup
seserang pada suatu saat merupakan gambarannya kelak pada
saat ia menjadi lansia. :al ini dapat terlihat bah$a gaya hidup,
perilaku, dan harapan seserang ternyata tidak berubah meskipun
ia telah menjadi lansia.
2.+. !eri perkembangan. !eri perkembangan menjelaskan
bagaimana prses menjadi tua merupakan suatu tantangan dan
bagaimana ja$aban lansia terhadap berbagai tantangan tersebut
yang dapat bernilai psiti* ataupun negati*. -kan tetapi, teri ini
tidak menggariskan bagaimana %ara menjadi tua yang diinginkan
atau yang seharusnya diterapkan leh lansia tersebut.
2.&. !eri strati*ikasi usia. eunggulan teri strati*ikasi usia adalah
bah$a pendekatan yang dilakukan bersi*at deterministik dan
dapat dipergunakan untuk mempelajari si*at lansia se%ara
kelmpk dan bersi*at makr. Setiap kelmpk dapat ditinjau dari
sudut pandang demgra*i dan keterkaitannya dengan kelmpk
usia lainnya. elemahannya adalah teri ini tidak dapat
dipergunakan untuk menilai lansia se%ara perrangan, mengingat
13
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 14/38
bah$a strati*ikasi sangat kmpleks dan dinamis serta terkait
dengan klasi*ikasi kelas dan kelmpk etnik.
4) !eri spiritual
mpnen spiritual dan tumbuh kembang merujuk pada
pengertian hubungan indi/idu dengan alam semesta dan persepsi
indi/idu tentang arti kehidupan
2..1 Fle$'+4+l+"!' 'e%+
Ileksibilitas dide*inisikan leh 7ummersn sebagai Jrentang abslut
gerakan di sendi atau serangkaian sendi yang dapat di%apai dalam upaya sesaat
dengan bantuan pasangan atau sebuah peralatan.J 0e*inisi ini mengatakan
kepada kita bah$a *leksibilitas adalah bukan sesuatu yang umum tetapi khusus
untuk sendi tertentu atau seperangkat sendi. 0engan kata lain, itu adalah
sebuah mits bah$a beberapa rang ba$aan *leksibel sepanjang seluruh tubuh
mereka. enjadi *leksibel dalam satu $ilayah tertentu atau bersama tidak
selalu berarti bersikap *leksibel di negara lain. enjadi JlnggarJ dalam tubuh
bagian atas tidak berarti -nda akan memiliki JlnggarJ tubuh bagian ba$ah.
Selanjutnya, menurut SynerStret%h, *leksibilitas dalam sendi juga Jkhusus
untuk tindakan yang dilakukan pada sendi (kemampuan untuk melakukan split
depan tidak berarti kemampuan untuk melakukan sisi split meskipun kedua
tindakan terjadi pada pinggul).J
14
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 15/38
!erdapat beberapa *aktr yang mempengaruhi *leksibilitas, yaitu C
nakti/itas, egemukan, Usia, 7ender, -ngkat eban, Struktur !ulang,tt,
Struktur Sendi dan Garingan kat Sekitar Sendi
!erdapat berbagai kndisi patlgis yang dapat menyebabkan kelainan
pada *leksibilitas, yaitu inakti/itas, anyklsis (berkuraungnya D) dan
hipermbilitas). Selain itu gerakan yang berulang pada sendi bahu,
menyebabkan de*isit rtasi glenhumeral internal (berkurangnya D).
enurut "ummerson, *leksibilitas (ia menggunakan istilah mobilitas#
dipengaruhi leh *aktr6*aktr berikutC
1) Pengaruh internal
(1) jenis sendi (beberapa sendi hanya tidak dimaksudkan untuk
menjadi *leksibel)
(2) hambatan internal dalam sendi
(3) struktur tulang yang membatasi gerakan
(4) elastisitas jaringan tt (jaringan tt yang terluka akibat %edera
sebelumnya sangat tidak elastis)
(+) elastisitas tendn dan ligamen (ligamen tidak meregang banyak
dan tendn tidak harus meluruskan sama sekali)
(&) elastisitas kulit (kulit sebenarnya memiliki beberapa tingkat
elastisitas, tapi tidak banyak)
() kemampuan tt untuk rileks dan berkntraksi untuk men%apai
kisaran terbesar dari gerakan
1+
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 16/38
(#) suhu jaringan sendi dan terkait (sendi dan tt mena$arkan
*leksibilitas yang lebih baik pada suhu tubuh yang 1 sampai 2
derajat lebih tinggi dari nrmal)
2) ksternal pengaruh
(1) suhu tempat di mana satu adalah pelatihan (suhu lebih hangat
lebih kndusi* untuk peningkatan *leksibilitas)
(2) $aktu hari (kebanyakan rang lebih *leksibel di sre hari
dibandingkan pagi hari, memun%ak dari sekitar 2C3'6'4C'')
(3) tahap dalam prses pemulihan bersama (atau tt) setelah
%edera (%edera sendi dan tt biasanya akan mena$arkan tingkat
yang lebih rendah *leksibilitas dari yang sehat)
(4) usia (pra6remaja umumnya lebih *leksibel daripada rang
de$asa)
(+) jenis kelamin (perempuan umumnya lebih *leksibel daripada
laki6laki)
(&) kemampuan seserang untuk melakukan latihan tertentu
(praktek membuat sempurna)
() seserang kmitmen untuk men%apai *leksibilitas
(#) pembatasan dari setiap pakaian atau peralatan
2..2 Se%!) l!%'+!
1. nsep !eri
lah raga merupakan salah satu %ara penting untuk menjaga agar
tubuh tetap sehat dan segar. lah raga yang dilakukan berma%am6
1&
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 17/38
ma%am,berjalan kaki, I-, latihan D, jgging,berlari,senam aerbi%,dan
senam lansia, (sants < ismail, 2''").
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta
teren%ana yang dilakukan se%ara tersendiri atau berkelmpk dengan maksud
meningkatkan kemampuan *ungsinal raga untuk men%apai tujuan tersebut.
0alam bahasa nggris terdapat istilah e$ercise atau aerbi% yang merupakan
suatu akti*itas *isik yang dapat mema%u jantung dan peredaran darah serta
perna*asan yang dilakukan dalam jangka $aktu yang %ukup lama sehingga
menghasilkan perbaikan dan man*aat kepada tubuh. Senam berasal dari bahasa
yunani yaitu gymnastic (gymns) yang berarti telanjang, dimana pada 5aman
tersebut rang yang melakukan senam harus telanjang, dengan maksud agar
keleluasaan gerak dan pertumbuhan badan yang dilatih dapat terpantau
(Surt,2''4).
Senam lansia yang dibuat leh enteri Negara Pemuda dan lahraga
(NPD-) merupakan upaya peningkatan kesegaran jasmani kelmpk
lansia yang jumlahnya semakin bertambah. Senam lansia sekarang sudah
diberdayakan diberbagai tempat seperti di panti $redha, psyandu, klinik
kesehatan, dan puskesmas. (Surt, 2''4).
Senam lansia adalah lahraga ringan dan mudah dilakukan, tidak
memberatkan yang diterapkan pada lansia. -kti*itas lahraga ini akan
membantu tubuh agar tetap bugar dan tetap segar karena melatih tulang tetap
kuat, memdrng jantung bekerja ptimal dan membantu menghilangkan
radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh. Gadi senam lansia adalah
1
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 18/38
serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta teren%ana yang diikuti
leh rang lanjut usia yang dilakukan dengan maksud meningkatkan
kemampuan *ungsinal raga untuk men%apai tujuan tersebut.
2. an*aat Senam
Semua senam dan akti*itas lahraga ringan tersebut sangat berman*aat
untuk menghambat prses degenerati*penuaan. Senam ini sangat dianjurkan
untuk mereka yang memasuki usia pralansia (4+ thn) dan usia lansia (&+ thn
ke atas). rang melakukan senam se%ara teratur akan mendapatkan kesegaran
jasmani yang baik yang terdiri dari unsur kekuatan tt, kelentukan
persendian, kelin%ahan gerak, kelu$esan, cardiovascular fitness dan
neuromuscular fitness. -pabila rang melakukan senam, peredarah darah akan
lan%ar dan meningkatkan jumlah /lume darah. Selain itu 2'; darah terdapat
di tak, sehingga akan terjadi prses indr*in hingga terbentuk hrmn
nrepine*rin yang dapat menimbulkan rasa gembira, rasa sakit hilang, adiksi
(ke%anduan gerak) dan menghilangkan depresi. 0engan mengikuti senam
lansia e*ek minimalnya adalah lansia merasa berbahagia, senantiasa
bergembira, bisa tidur lebih nyenyak, pikiran tetap segar.
Senam lansia disamping memiliki dampak psiti* terhadap peningkatan
*ungsi rgan tubuh juga berpengaruh dalam meningkatkan imunitas dalam
tubuh manusia setelah latihan teratur. !ingkat kebugaran die/aluasi dengan
menga$asi ke%epatan denyut jantung $aktu istirahat yaitu ke%epatan denyut
nadi se$aktu istirahat. Gadi supaya lebih bugar, ke%epatan denyut jantung
se$aktu istirahat harus menurun.
1#
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 19/38
an*aat senam lainnya yaitu terjadi keseimbangan antara steblast dan
ste%last. -pabila senam terhenti maka pembentukan steblast berkurang
sehingga pembentukan tulang berkurang dan dapat berakibat pada
pengerpsan tulang. Senam yang diiringi dengan latihan stretching dapat
memberi e*ek tt yang tetap kenyal karena ditengah6tengah serabut tt ada
impuls sara* yang dinamakan muscle spindle, bila tt diulur (recking ) maka
muscle spindle akan bertahan atau mengatur sehingga terjadi tarik6menarik,
akibatnya tt menjadi kenyal. rang yang melakukan stretching akan
menambah %airan sin/al sehingga persendian akan li%in dan men%egah
%edera (Surt, 2''4).
3. 7erakan Senam ?ansia
!ahapan latihan kebugaran jasmani adalah rangkaian prses dalam
setiap latihan, meliputi pemanasan, kndisining (inti), dan penenangan
(pendinginan) (Sumintarsih, 2''&).
(1) Pemanasan
Pemanasan dilakukan sebelum latihan. Pemanasan bertujuan menyiapkan
*ungsi rgan tubuh agar mampu menerima pembebanan yang lebih berat
pada saat latihan sebenarnya. Penanda bah$a tubuh siap menerima
pembebanan antara lain detak jantung telah men%apai &'; detak jantung
maksimal, suhu tubuh naik 1KL 6 2KL dan badan berkeringat. Pemanasan
yang dilakukan dengan benar akan mengurangi %idera atau kelelahan.
(2) ndisining
1"
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 20/38
Setelah pemansan %ukup dilanjutkan tahap kndisining atau gerakan inti
yakni melakukan berbagai rangkaian gerak dengan mdel latihan yang
sesuai dengan tujuan prgram latihan.
(3) Penenangan
Penenangan merupakan peride yang sangat penting dan esensial. !ahap
ini bertujuan mengembalikan kdisi tubuh seperti sebelum berlatih dengan
melakukan serangkaian gerakan berupa stretching . !ahapan ini ditandai
dengan menurunnya *rekuensi detak jantung, menurunnya suhu tubuh, dan
semakin berkurangnya keringat. !ahap ini juga bertujuan mengembalikan
darah ke jantung untuk reksigenasi sehingga men%egah genangan darah
ditt kaki dan tangan.
4. Ke#!%&$! K/%'e Pe%el+"+!%
erangka knsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara knsep satu
dengan knsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti (Setiadi, 2''). 0ari
masalah dan teri yang disebutkan sebelumnya, maka dapat disusun kerangka
knsep seperti berikutC
2'
Penururnan
*ungsi
muskulskeletal
Senam lansia
Ileksibilitas
sendi lutut
menurun
Prses penuaan
teri bilgis, teri psiklgi, teri ssial, danteri spiritual.
Penanganan
Iree a%ti/ity e=er%ise
D
Iaktr yang mempengaruhiC nakti/itas,egemukan,Usia,7ender, -ngkat eban,Struktur !ulang,tt,Struktur Sendi dan Garingankat Sekitar Sendi
Penuaanlansia
Perubahan
*isilgis
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 21/38
M
eterangan C C ariabel yang diteliti
C ariabel yang tidak diteliti
C -lur knsep
7ambar 1 C kerangka ber*ikir
erangka knsep penelitian Pengaruh senam lansia terhadap *leksibilitas sendi
lutut pada lansia
. H+/"e'+'
:iptesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh senam lansia terhadap
*leksibilitas sendi lutut pada lansia tahun 2'14.
21
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 22/38
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 De'!+% Pe%el+"+!%
3.1.1 e%+' e%el+"+!%
Genis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah %uasi&
'ksperimen esign) 0esain ini bertujuan untuk menjelaskan atau
mengklari*ikasi terjadinya sebuah hubungan dan menjelaskan hubungan sebab
sehingga dapat dijadikan sebagai dasar meprediksi sebuah *enmena (suyant,
2'11). Dan%angan penelitan ini dilakukan dengan %ara memberikan pretest
terlebih dahulu sebelum diberikan inter/ensi, setelah itu diberikan inter/ensi,
kemudian dilakukan psttest. (a5i5 alimun,2'14). Penelitian ini menggunakan
ran%angan one group pre&test and post&test design. 0alam ran%angan ini hanya
menggunakan satu kelmpk subyek, pengukuran dilakukan sebelum dan
setelah perlakuakn.perbedaan kedua hasil pengukuran dianggap sebagai e*ek
perlakuan (saryn,2'11). Penelitian dengan desain ini bertujuan untuk
men%ari pengaruh senam lansia terhadap *leksibilitas sendi lutut pada lansia.
Serta men%arimenganalisa adanya perubahan yang signi*ikan antara kelmpk
22
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 23/38
perlakuan dengan melihat besarnya pengaruh dari perlakuan yang diberikan.
-dapun ran%angan dalam penelitian ini adalah sebagai berikutC
!abel 1
Dan%angan Penelitian
Subyek *re&+est Perlakuan *ost&+est
Perlakuan 1 O 2
SumberC Saryn (2'11)
eterangan C
1C *leksibilitas sendi lansia pada kelmpk perlakuan sebelum diberi perlakuan
berupa senam lansia.
2C *leksibilitas sendi lansia pada kelmpk perlakuan sesudah diberi perlakuan
berupa senam lansia.
O C Perlakuan.
23
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 24/38
3.1.2 Ke#!%&$! $e#*!
24
sampel eksperimen
0iberikan nter/ensi senam lansia
riteria inklusi
Ppulasi lansia panti $erda $ana sraya didenpasar timur berjumlah 3' rang
!eknik sampling -on *robability yaitu dengan purposive sampling
*re&test engukur *leksibilitas sendi lutut lansia pada
kelmpk perlakuan
Sampel sebanyak 3' rang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi
riteria eksklusi
0ata berdistribusi nrmal
Uji paired t&test
Penglahan 0ata
*ost&test
engukur *leksibilitas sendi lutut lansia pada kelmpk perlakuan
Uji nrmalitas data dengan ./i Shapiro Wilk
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 25/38
7ambar 3
erangka erja Pengaruh senam lansia terhadap *leksibilitassendi lutut pada
lansia
3.2 Te)!" D!% W!$"( Pe%el+"+!%
!empat penelitian dilaksanakan di Panti 9erda 9ana Seraya 0enpasar
!imur dan dilakukan pada bulan desember 6januari 2'1+.
3.3 P/(l!'+ D!% S!)el Pe%el+"+!%
3.3.1 P/(l!'+ e%el+"+!%
Ppulasi dalam penelitian adalah keseluruhan subyek penelitian yang
akan diteliti (Setiadi, 2''). Ppulasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia
yang ada dipanti $erda $ana seraya denpasar timur. Peneliti men%atat nama
lansia dan ruangan tempat lansia tidur, kemudian peneliti melakukan
pengkajian ulang ke ruangan masing6masing tempat lansia tidur. Setelah
dilakukan pengkajian ulang, jumlah ppulasi lansia yang di panti $erda $ana
seraya denpasar timur sebanyak 3' lansia.
3.3.2 S!)el e%el+"+!%
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki leh
ppulasi (Sugiyn, 2'12). Sampel dalam penelitian ini adalah lansia yang
berada di panti $erda denpasar timur. Sampel yang baik adalah sampel yang
representati* atau dapat me$akili ppulasi yang baik (Setiadi, 2''). Sugiyn
(2'12) memberikan saran6saran tentang ukuran sampel yang layak dalam
2+
ila data tidak didistribusi nrmal makamenggunakan Uji Wilco$on Signed ank
Penyajian :asil Penelitian
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 26/38
penelitian adalah 3' sampel, untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang
menggunakan kelmpk eksperimen. 0alam melakukan seleksi %aln
respnden, peneliti berpedman pada kriteria inklusi dan eksklusi yang telah
ditetapkan, kemudian dilakukan bina hubungan saling per%aya (:SP) pada
respnden yang telah memenuhi kreteria inklusi leh peneliti dan dibantu
pera$at. sampel sebanyak 3' lansia yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi.
1. riteria inklusi
riteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu
ppulasi target dan terjangkau yang akan diteliti, Nursalam dan Pariani
( dalam Setiadi, 2''), yaituC
1) lien lansia.
2) ?ansia yang bersedia menjadi sampel.
3) ?ansia yang tidak mempunyai masalah *isik (lumpuh atau %a%at) yang
dapat mengganggu prses senam lansia.
4) ?ansia berjenis kelamin laki6laki dan perempuan.
2. riteria eksklusi
riteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab, antara lain
terdapat keadaan yang mengganggu kemampuan pelaksanaan, hambatan
etis, subjek menlak berpartisipasi (Nursalam, 2'11). Pada penelitian ini
yang termasuk kriteria eksklusi yaituC
1) ?ansia sedang menjalani pera$atan intensi*
2) ?ansia yang mengalami kerusakan kmunikasi /erbal
3) lansia yang keluar dari sampel.
3.3.3 Te$%+$ '!)l+%&
2&
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 27/38
Sampling adalah suatu prses dalam menyeleksi prsi dari ppulasi
untuk dapat me$akili ppulasi. !eknik sampling merupakan %ara6%ara yang
ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperleh sampel yang benar6
benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian. Pada penelitian ini jenis
teknik sampling yang digunakan adalah -onprobability sampling yaitu tidak
memberikan kesempatan yang sama bagi anggta ppulasi untuk dipilih
menjadi sampel (Setiadi, 2'') dengan teknik purposive sampling yaitu suatu
teknik sampling penetapan sampel dengan %ara memilih sampel di antara
ppulasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuanmasalah dalam
penelitian), sehingga sampel yang terpilih tersebut dapat me$akili
karakteristik ppulasi yang akan diteliti.. Pada kelmpk perlakuan akan
diberikan inter/ensi berupa senam lansia.
3., 5!#+!4el D!% De-+%+'+ Oe#!'+/%!l
3.,.1 5!#+!4el e%el+"+!%
ariabel adalah karakteristik yang diamati yang mempunyai /ariasi
nilai dan merupakan perasinalisasi dari suatu knsep agar dapat diteliti
se%ara empiris atau ditentukan tingkatannya (Setiadi, 2''). enurut
Sugiyn (2'1') /ariabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan leh peneliti untuk dipelajari sehingga diperleh in*rmasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
1. ariabel bebas (Independent 0ariabel#
ariabel bebas yaitu /ariabel yang dimanipulasi leh peneliti untuk
men%iptakan suatu dampak pada dependent /ariabel. ariabel ini biasanya
2
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 28/38
diamati, diukur untuk diketahui hubungannya dengan /ariabel lain (Setiadi,
2''). 0alam penelitian ini yang menjadi /ariabel bebas adalah terapi
kupasi kerja berkebun.
2. ariabel terikat (ependent 0ariabel#
ariabel terikat adalah /ariabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya /ariabel bebas (Sugiyn, 2'13). Nursalam, (2''#)
menambahkan /ariabel terikat merupakan /ariabel yang nilainya ditentukan
leh /ariabel lain. 0alam penelitian ini yang menjadi /ariabel terikat adalah
hubungan interpersnal pada klien islasi ssial.
3.,.2 De-+%+'+ /e#!'+/%!l
0e*inisi perasinal adalah unsur penelitian yang menjelaskan bagaimana %aranya
menentukan /ariabel dan mengukur suatu /ariabel, sehingga de*inisi perasinal
ini merupakan suatau in*rmasi ilmiah yang akan membantu peneliti lain yang
ingin menggunakan /ariabel yang sama (Setiadi, 2'').
!abel 2
2#
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 29/38
5!#+!4elDe-+%+'+
Oe#!'+/%!lP!#!)e"e# Al!" U$(# S$!l!
1 2 3 4 +
Senamlansia.
serangkaiangerak nada yangteratur dan
terarah sertateren%ana yangdilakukan se%aratersendiri atau berkelmpkdengan maksud
meningkatkankemampuan
*ungsinal raga
!erjadinya prsessenam lansiadengan tahapan
yaitu
a. Pemanasa
b. ndisining
%. Penenangan
Pedman senamlansia yangterdiri dari tiga
tahapan
Nminal
Ileksibilitas sendilutut
Dentang geraksendi diukurdalam derajatlingkarandengan sendi itudipusatnya
emampuandalammelakukan*leksibilitassendi lututdihitung dalam
derajat .()
alat gnimeter Dati
0e*inisi perasinal Pengaruh senam lansia terhadap *leksibilitas sendi lutut pada lansia
3. e%+' !% Te$%+$ Pe%&()(l!% D!"!
3..1 e%+' !"! 6!%& +$()(l$!%
Genis data yang dikumpulkan merupakan data primer. 0ata primer
didapatkan peneliti dengan mengumpulkan langsung data pre&test dan post&
test dengan metde inter/ensi pada lansia yang tinggal di panti $erda
denpasar timur.
3..2 Me"/e e%&()(l!% !"!
2"
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 30/38
Pengumpulan data adalah suatu prses pendekatan kepada subjek dan
prses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu
penelitian (Nursalam, 2'11). ?angkah6langkah pengumpulan data pada
penelitian ini adalah sebagai berikutC
1. engajukan i5in penelitian.
Pengurusan surat6surat peri5inan institusi S!es 9ira edika.
engajukan i5in penelitian kepada esbanglinmas Pr/insi ali dan 0irektur
Dumah Sakit Gi$a Pr/insi ali sebelum dilakukan pengumpulan data.
2. enyeleksi %aln respnden
0alam melakukan seleksi %aln respnden, peneliti berpedman pada
kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan,. Setelah sampel didapatkan
yaitu sebanyak 3' rang, Selanjutnya menjelaskan tujuan dan man*aat
penelitian terlebih dahulu setelah itu meminta persetujuan respnden untuk
berpatisipasi dan mengisi lembar persetujuan untuk menjadi respnden
penelitian.
3. Pengukuran hubungan interpersnal pre&test
Setelah sampel didapatkan dilanjutkan dengan mengukur *leksibilitas
sendi lutut pada lansia. !eknik pengumpulan data ini menggunakan alat
gnimeter merk P-SS.
4. Pelaksanaan senam lansia
!ahapan latihan kebugaran jasmani adalah rangkaian prses dalam
setiap latihan, meliputi pemanasan, kndisining (inti), dan penenangan
(pendinginan) (Sumintarsih, 2''&).
3'
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 31/38
(4) Pemanasan
Pemanasan dilakukan sebelum latihan. Pemanasan bertujuan
menyiapkan *ungsi rgan tubuh agar mampu menerima pembebanan
yang lebih berat pada saat latihan sebenarnya. Penanda bah$a tubuh
siap menerima pembebanan antara lain detak jantung telah men%apai
&'; detak jantung maksimal, suhu tubuh naik 1KL 6 2KL dan badan
berkeringat. Pemanasan yang dilakukan dengan benar akan mengurangi
%idera atau kelelahan.
(+) ndisining
Setelah pemansan %ukup dilanjutkan tahap kndisining atau gerakan
inti yakni melakukan berbagai rangkaian gerak dengan mdel latihan
yang sesuai dengan tujuan prgram latihan.
(&) Penenangan
Penenangan merupakan peride yang sangat penting dan esensial.
!ahap ini bertujuan mengembalikan kdisi tubuh seperti sebelum
berlatih dengan melakukan serangkaian gerakan berupa stretching .
!ahapan ini ditandai dengan menurunnya *rekuensi detak jantung,
menurunnya suhu tubuh, dan semakin berkurangnya keringat. !ahap ini
juga bertujuan mengembalikan darah ke jantung untuk reksigenasi
sehingga men%egah genangan darah
ditt kaki dan tangan.
+. Pengukuran hubungan interpersnal post&test
31
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 32/38
Setelah melakukan senam lansia, kemudian dilakukan post&test untuk
mengukur *leksibilitas sendi lutut lansia. Setelah dilakukan post -test , hasilnya
dibandingkan dengan pre&test)
3. I%'"#()e%" Pe%&()(l!% D!"!
-lat penelitian adalah alat yang dibutuhkan dan dipakai untuk mengumpulkan
data dan memperleh in*rmasi dari respnden.
-lat ukur menggunakan "oniometer , sebelumnya peneliti melakukan
pengkajian terkait kndisi pasien yang memungkinkan dilakukan inter/ensi.
Peneliti melakukan pre&test dan melakukan pengukuran rentang gerak sendi
pada lutut kaki pasien sebelum diberikan perlakuaninter/ensi
3.7 Pe%&/l!h!% D!% A%!l+'! D!"!
3.7.1 Pe%&/l!h!% !"!
0ata yang telah terkumpul berdasarkan /ariabel yang ada kemudian
data dilah dengan %ara antara lainC
1. 'diting
'diting adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperleh atau dikumpulkan. Sebelum dilah lebih lanjut, sangat perlu
dilakukan pemeriksaan (editing# data. :al ini perlu untuk menghindarkan
kekeliruan atau kesalahan data (Suka$ana, 2''#). 0alam penelitian ini
melengkapi data *leksibilitas sendi lutut yang mendapatkan inter/ensi
senamlansia.
2. oding
32
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 33/38
oding merupakan prses mengklasi*ikasikan atau mengelmpkkan
data sesuai dengan klasi*ikasinya dengan %ara memberikan kde tertentu.
lasi*ikasi data ini dilakukan atas pertimbangan peneliti sendiri (Suka$ana,
2''#). erdasarkan umur dikelmpkan menjadi kde 1 F 4'6+' tahun, 2 F
+'6&' tahun, 3 F 'F#' tahun,4 F H"'.
3. 'ntry
0ata yang telah diberikan kde katagri kemudian dimasukan dalam
tabel dengan %ara menghitung *rekuensi data. emasukan data, bleh dengan
%ara manual atau melaui penglahan kmputer (Setiadi, 2'').
4. leaning
-pabila semua data dari setiap sumber data atau respnden selesai
dimasukan, perlu di%ek kembali untuk melihat kemungkinan6kemungkinan
adanya kesalahan6kesalahan kde, ketidaklengkapan, dan sebagainya,
kemudian dilakukan pembetulan atau kreksi (Ntatmj, 2'12).
3.7.2 A%!l+'! !"!
-nalisa data merupakan suatu prses atau analisa yang dilakukan se%ara
sistematis terhadap data yang telah dikumpulkan dengan tujuan supaya trend
dan relatinship bisa dideteksi. Pada penelitian ini teknik analisa data yang
digunakan antara lainC
1. 2nalisa univariat
-nalisa ini bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap /ariabel penelitian (Setiadi, 2''). entuk analisis
uni/ariat tergantung dari jenis datanya. Untuk data numerik, digunakan mean
33
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 34/38
atau rata6rata, median dan standar de/iasi. Pada umumnya dalam analisis ini
hanya menghasilkan distribusi *rekuensi dan presentase dari tiap /ariabel
(Ntatmdj, 2'12). -dapun /ariabel yang dianalisis adalah hubungan
*leksibilitas sendi lutut sebelum diberikan senam lansia dan sesudah
dilakukan senam lansia pada kelmpk perlakuan dan pre&post test .
2. 2nalisa bivariat
-nalisa ini dilakukan untuk menguji /ariabel bebas dan /ariabel terikat
yang diduga berhubungan atau krelasi (Ntatmdj, 2'1'). Prses analisa
data pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan kmputer. Uji analisis
digunakan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh
/ariabel bebas terhadap /ariabel terikat. Untuk mengetahui perbedaan senam
lansia terhadap *leksibilitas sendi lansia sebelum dan sesudah diberikan
perlakuan dan pre&post pada kelmpk kntrl, dilakukan u/i paired t&test
(berpasangan) sehingga memperleh hasil signi*ikan dengan tingkat
kemaknaan p Q ','+. enurut 0ahlan (2''"), sebelum data dianalisis dengan
u/i paired t&test , terlebih dahulu dilakukan uji nrmalitas data untuk
mengetahui data berdistribusi nrmal atau tidak dengan memakai u/i Shapiro
Wilk dikarenakan jumlah sampel kurang dari +'. 0ata dikategrikan
sebarannya nrmal apabila nilai kemaknaan untuk kedua kelmpk adalah p
H ','+. 0ata yang telah berdistribusi nrmal tersebut selanjutnya dianalisa
dengan u/i paired t&test dan u/i t&test independent)
Untuk data yang tidak berdistribusi nrmal, uji yang dilakukan untuk
mengetahui perbedaan *leksibilitas sendi lutut pada lansia sebelum dan
sesudah diberikan perlakuan berupa terapi kupasi kerja kerja berkebun pada
34
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 35/38
kelmpk perlakuan dan pre&post test pada kelmpk kntrl menggunakan
uji Wilco$on Sign ank +est (berpasangan) dengan derajat kemaknaan "+;,
p Q ','+.
Penglahan data menggunakan bantuan kmputer dengan
menggunakan sistem SPSS. 0itentukan bila nilai signi*ikansi p Q ','+. ila
hasil perhitungan menunjukan nilai signi*ikansi p Q ','+ berarti : ditlak
dan :a diterima berarti hiptesis diterima sehingga ada pengaruh senam
lansia terhadap *leksibilitas sendi lutut pada lansia.
3.8 E"+$! Pe%el+"+!%
Pertimbangan etik dalam penelitian ini dilaksanakan dengan memenuhi
prinsip the five right of human sub/ects in research -N- (dalam r%kpp dan
!lsma, 2''+). ?ima hak tersebut meliputi C
3.8.1 H!$ Self Determination
Despnden memiliki tnmi dan hak untuk membuat keputusan se%ara
sadar, leh karena itu peneliti menjelaskan bah$a klien bebas dari paksaan untuk
berpartisipasi atau tidak serta mengundurkan diri dari penelitian ini.
3.8.2 H!$ Te#h!! Privacy D!% Dignity
lien memiliki hak untuk dihargai tentang apa yang mereka lakukan dan
apa yang dilakukan terhadap mereka serta untuk mengntrl kapan dan
bagaimana in*rmasi tentang mereka dibagi dengan rang lain.
3.8.3 H!$ Anonymity D!% Confidentiality
3+
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 36/38
Untuk menjamin kerahasiaan (confidentiality), maka peneliti menyimpan
seluruh dkumen hasil pengumpulan data berupa lembar persetujuan mengikuti
penelitian, bidata, hasil rekaman dalam tempat khusus yang hanya bisa diakses
leh peneliti. 0alam menyusun lapran penelitian, peneliti menguraikan data
tanpa mengungkap identitas partisipan (anonymous)
3.8., H!$ Te#h!! Pe%!%&!%!% Y!%& A+l (Justice)
Semua %aln partisipan mempunyai kesempatan yang sama untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini, dan mendapat perlakuan yang sama dari
peneliti. 0alam penelitian ini kelmpk perlakuan akan diberikan inter/ensi
berupa terapi kupasi kerja berupa akti/itas berkebun, sedangkan kelmpk
kntrl akan diberikan terapi kupasi mengisi $aktu luang (leisure) berupa
akti/itas menntn tele/isi setelah penelitian selesai.
3.8. H!$ Me%!!"$!% Pe#l+%(%&!% D!% Ke"+!$%6!)!%!%
Peneliti menjamin bah$a semua usaha dilakukan untuk meminimalkan
bahaya atau kerugian dengan memaksimalkan man*aat penelitian. Peneliti
memberikan in*rmed %nsent agar subyek penelitian mengetahui si*at peneliti
yang dilakukan dengan memberikan in*rmasi yang jelas. Subyek diberikan
penjelasan tentang tujuan, prsedur penelitian, durasi keterlibatan subyek dan
bagaimana subyek diharapkan dapat berpartisipasi dalam penelitian ini.
3&
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 37/38
0-I!-D PUS!--
haty gunter,2''2.healthy, a%ti/e aging phisical activity guidelines for older
adult .regn state uni/er%ity
9ld, 7., 1""", 3asic "eriatric -ursing , sby, n%. St. ?uis, issuri.
!rtra, 7D. and 7rab$ski, S:., 2''3, *rinciples of anatomy and
physyology, Ghn 9iley < Sns. n%, US-.
0epkees D., 1""#, *edoman *embinaan esehatan .sia 5an/ut 3agi *etugas
esehatan, 0ep.es D, Gakarta.
Nugrh, 9. (2''#). epera6atan 5an/ut .sia. Gakarta C 7L
9:, Deprt * a 9: =pert Lmmittee. physi%al statusC the use and
interpretatin * anthrpmetris. +ech&nical eport Series) 1""+8 #+4C 3+6
411.
Pudjiastuti, Sri Surini. (2''3). 7isioterapi pada 5ansia. Gakarta C 7L
Sants. (2''"). esehatan dan "i8i) 9akarta C Dineka Lipta
3
7/24/2019 Bab i Babiii
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-babiii 38/38
PS. (2'11). bali dalam angka 2'11.
adhitya. (2'12). l. 4, N. 1, Ganuari 6 Guni 2'12. :ubungan antara Senam
5ansia dan ange of Motion (!M#) , 42.
sarah. (2''). edia Ners, lume 1, Nmr 2 . *'-"2.: 52+I:2- 2-"'
!7 M!+I!- (!M# +':22* 75'SI3I5I+2S S'-I 5.+.+ *22
52-SI2) , 4.
aryam, D. Siti. (2''#). Mengenal .sia 5an/ut dan *era6atannya) Gakarta C
Salemba edika
*endi *erry, 2''", epera6atan esehatan omunitas +eori dan *raktik alam
epera6atan, Gakarta C Salemba edika
Ptter<Ierry,2''", 7undamental !f -ursing, 3uku 1 'disi ;, Gakarta C Salemba
edika
Sants < smail, -. 2''". Memahami risis 3agi 5ansia) P 7unung ulia,
Gakarta
Surt. 2''4. 3uku *egangan uliah *engertian Senam, Manfaat senam dan.rutan "erakan) Semarang C Unit Pelaksana !eknis ata uliah Umum
lahraga Undip.
Setiadi. 2''. onsep *enulisan iset epera6atan ) Rgyakarta C 7raham lmu
Suyant. 2'11. Metodologi dan 2plikasi *enelitian epera6atan ) %etakan
Pertama. Rgyakarta C Nuha edika
Sugiyn. 2'13. Metode *enelitian uantitatif dan ualitatif) andungC -l*abet
Nursalam. 2'11. onsep dan *enerapan Metodologi *enelitian Ilmu
epera6atan, edisi II) Salemba edika C Gakarta
Suka$ana. 2''". *engantar Statistik .ntuk *era6at) 0enpasar. Gurusan
epera$atan Pltekkes 0enpasar. Ntatmdj. 2'12. Metodologi *enelitian esehatan) Gakarta C Dineka Lipta
0ahlan. 2''#. Statistik .ntuk edokteran dan esehatan, eskriptif, 3ivariat,
dan Multivariat, dilengkapi dengan menggunakan S*SS, Salemba edika,
Gakarta.