BAB I

6
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Rumah sakit merupakan organisasi yang sangat kompleks dan merupakan komponen yang sangat penting dalam upaya peningkatan status kesehatan bagi masyarakat. Salah satu fungsi rumah sakit adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan tujuan untuk memelihara kesehatan masyarakat seoptimal mungkin. Rumah sakit sebagai salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan senantiasa memberikan pelayanan yang memuaskan kepada klien maupun keluarganya (Depkes RI, 1987). Agar tujuan tersebut dapat di capai maka diperlukan cara pengelolaan pelayanan keperawatan yang mengikuti prinsip- prinsip manajemen. Pelayanan keperawatan mempunyai dua pilihan utama yang berhubungan dengan perubahan, mereka melakukan inovasi dan berubah atau mereka dapat diubah oleh suatu keadaan atau situasi. Perawat mempunyai keterampilan dalam proses perubahan. Pertama proses keperawatan yaitu merupakan pendekatan dalam menyelesaikan masalah yang sistematis dan konsisten dengan perencanaan perubahan. Kedua, perawat diajarkan mendapatkan ilmu di kelas

description

manajement

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Rumah sakit merupakan organisasi yang sangat kompleks dan merupakan

komponen yang sangat penting dalam upaya peningkatan status kesehatan bagi

masyarakat. Salah satu fungsi rumah sakit adalah menyelenggarakan pelayanan

kesehatan dengan tujuan untuk memelihara kesehatan masyarakat seoptimal

mungkin. Rumah sakit sebagai salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan

senantiasa memberikan pelayanan yang memuaskan kepada klien maupun

keluarganya (Depkes RI, 1987). Agar tujuan tersebut dapat di capai maka

diperlukan cara pengelolaan pelayanan keperawatan yang mengikuti prinsip-

prinsip manajemen.

Pelayanan keperawatan mempunyai dua pilihan utama yang berhubungan

dengan perubahan, mereka melakukan inovasi dan berubah atau mereka dapat

diubah oleh suatu keadaan atau situasi. Perawat mempunyai keterampilan dalam

proses perubahan. Pertama proses keperawatan yaitu merupakan pendekatan

dalam menyelesaikan masalah yang sistematis dan konsisten dengan

perencanaan perubahan. Kedua, perawat diajarkan mendapatkan ilmu di kelas

Page 2: BAB I

dan mempunyai pengalaman praktek untuk bekerja secara efektif dengan orang

lain.

Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang

berbentuk pelayanan keperawatan yang komprehensif dan manusiawi yang

diberikan oleh tenaga keperawatan profesional kepada

klien/keluarga/masyarakat yang membutuhkan. Melihat hal tersebut diatas

tentunya pelayanan keperawatan sebagai inti pelayanan kesehatan tidak lain

dipandang sebagai kegiatan yang terintegrasi dengan pelayanan kesehatan yang

kontribusi perawatannya dapat membentuk praktek keperawatan profesional.

Perkembangan praktek keperawatan ditentukan oleh teknik manajemen dalam

pelaksanaan asuhan keperawatan, perawat harus mempunyai pengetahuan, teori

yang mantap yang mendasari keterampilan manajerial. Terkait dengan

pentingnya pemberian asuhan keperawatan yang profesional dengan pendekatan

manajerial yang mantap, perawat harus menunjukkan pengetahuan,

kemampuan, keterampilan yang berkembang terus menerus.

Manajemen keperawatan adalah suatu pelayanan profesional, dimana tim

keperawatan dikelola dengan pendekatan fungsi-fungsi manajemen, dimulai

dari planning, organizing, actuating, controling, sehingga dapat dihasilkan

asuhan keperawatan yang berdaya guna dan berhasil guna (Nursalam, 2002).

Page 3: BAB I

Perawat profesional dituntut harus mampu mengelola asuhan keperawatan

secara mandiri sehingga kemampuan, pengetahuan, dan teknik manajemen

pelayanan harus dikuasai terlebih dahulu, sebelum terjun ke lapangan dalam

rangka praktek keperawatan profesional.

Salah satu cara dapat meningkatkan keterampilan manajerial yang handal selain

didapatkan di bangku kuliah juga harus melalui pembelajaran praktik di lahan

praktek. Praktikan tahap profesi dari STIKES Mitra Lampung di tuntut untuk

mengaplikasikan langsung pengetahuan manajerialnya di Ruang Murai Rumah

Sakit Abdoel Moloek Provisi Lampung dengan arahan dari pembimbing lahan

praktek maupun pembimbing dari akademik yang cukup intensif, diharapkan

praktikan mampu mengelola suatu ruang perawatan dengan pendekatan proses

manajemen.

II. Tujuan

a. Tujuan Umum

Setelah melaksanakan praktek manajemen keperawatan, praktikan tahap

profesi diharapkan mampu mengelola pelayanan dan asuhan keperawatan

serta bimbingan praktek klinik keperawatan di ruang rawat inap dengan

menggunakan keterampilan manajemen dan kepemimpinan dalam

keperawatan untuk dapat terselenggaranya pelayanan dan asuhan serta

bimbingan praktek klinik keperawatan yang profesional dan berkualitas

tinggi.

Page 4: BAB I

b. Tujuan Khusus

Setelah melaksanakan praktek manajemen keperawatan di Ruang Murai

Rumah Sakit Abdoel Moloek Provisi Lampung, praktikan mampu :

a. Melaksanakan manajemen dalam keperawatan di ruang rawat inap

yang meliputi aspek pelayanan keperawatan dan asuhan keperawata

serta bimbingan praktek klinik keperawatan :

1) Mengidentifikasi, menganalisa dan menetapkan masalah dan

prioritas masalah.

2) Merencanakan kegiatan berdasarkan prioritas masalah.

3) Mengorganisasikan kegiatan berdasarkan perencanaan yang

telah ditetapkan.

4) Melakukan pengarahan dalam upaya pencapaian tujuan yang

telah ditetapkan

5) Melakukan pengawasan, pengendalian dan penilaian dalam

upaya pencapaian hasil yang optimal.

6) Memberikan alternatif usulan dan saran sebagai upaya tindak

lanjut untuk perbaikan.

b. Melaksanakan kepemimpinan dalam keperawatan di ruang rawat

inap untuk dapat terselenggaranya pelayanan dan asuhan serta

bimbingan praktek klinik keperawatan profesional.

1) Memilih dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai

dengan situasi dan kondisi.

Page 5: BAB I

2) Memilih dan menerapkan gaya pendekatan dan strategi dalam

mempengaruhi orang lain.

3) Memperkenalkan perubahan yang bermanfaat untuk ruangan.

III. Waktu dan Tempat Praktek

Praktek manajemen keperawatan dilaksanakan selama 3 minggu sejak tanggal

15 Desember 2008 – 3 Januarai 2009, bertempat di Ruang Murai Rumah Sakit

Abdoel Moloek Provisi Lampung.

IV. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam rangka identifikasi masalah dilakukan dengan metoda:

1. Observasi, dilakukan untuk mengumpulkan data tentang kondisi fisik,

keadaan inventaris ruangan dan pelaksanaan pelayanan pasien.

2. Wawancara, dilakukan dengan penanggung jawab ruangan, primary nurse,

associate nurse, staf perawatan lain serta mahasiswa praktikan untuk

mengumpulkan data tentang pelaksanaan manajemen ruangan

3. Studi dokumentasi, dilakukan untuk mengetahui standar yang

diberlakukan di ruangan, dokumentasi proses keperawatan, dan daftar

inventaris ruangan.

4. Survey, dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada pasien tentang

mutu pelayanan yang di peroleh.

Page 6: BAB I

V. Kategori Penilaian

Setelah masing-masing data didapatkan kemudian akan diberi nilai dengan

menggunakan persentase lalu ditafsirkan dengan kalimat kualitatif yaitu:

kriteria baik (76-100%), kriteria cukup (56-75%), kriteria kurang (40-

55%) dan tidak baik (kurang dari 35%) (Suharsimi, 2003).

VI. Peserta Praktek

Praktek manajemen keperawatan ini dilaksanakan oleh praktikan tahap

profesi Ners STIKES Mitra Lampung Angkatan tahun 2008-2009,

kelompok I terdiri dari :

1. Dewi widiastuty, S.Kep

2. Mardiana, S.Kep

3. Mariyana Susanti Kurniawan, S.Kep

4. Septriana Rahmawati, S.Kep

5. Susiyana, S.Kep

6. Yayan Sudibyo, S.Kep

7. Yustina Purwati, S.Kep