BAB I

21
BAB I PENDAHULUAN Merkuri atau raksa, dalam bahasa yunani disebut hydrargyrum yang berarti cairan perak. Dalam sistem periodik, merkuri dilambangkan dengan Hg yang terletak pada golongan II B dan periode 6 dengan nomor atom 80 dan nomor massa 200,59. Selain itu Hg merupakan salah satu dari lima golongan logam transisi (cesium, fransium, galium, dan brom) yang berbentuk cair pada suhu kamar (250 o C) dengan titik bekunya paling rendah(-390 0 C), berwarna abu-abu, tidak berbau dan mudah menguap. 1 Secara alamiah, merkuri berasal dari gas gunung berapi dan penguapan air laut. Selain itu merkuri juga berasal dari industri, transportasi, pembakaran fosil dan pembakaran sampah. Macam-macam industri yang menggunakan merkuri antara lain industri pertanian, cat, termometer, klor alkalin, tensi meter, listrik, dll. Namun secara keseluruhan merkuri sama sekali tidak dibutuhkan

description

hjk

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

Merkuri atau raksa, dalam bahasa yunani disebut hydrargyrum yang berarti

cairan perak. Dalam sistem periodik, merkuri dilambangkan dengan Hg yang terletak

pada golongan II B dan periode 6 dengan nomor atom 80 dan nomor massa 200,59.

Selain itu Hg merupakan salah satu dari lima golongan logam transisi (cesium,

fransium, galium, dan brom) yang berbentuk cair pada suhu kamar (250oC) dengan

titik bekunya paling rendah(-3900C), berwarna abu-abu, tidak berbau dan mudah

menguap.1

Secara alamiah, merkuri berasal dari gas gunung berapi dan penguapan air

laut. Selain itu merkuri juga berasal dari industri, transportasi, pembakaran fosil dan

pembakaran sampah. Macam-macam industri yang menggunakan merkuri antara lain

industri pertanian, cat, termometer, klor alkalin, tensi meter, listrik, dll. Namun secara

keseluruhan merkuri sama sekali tidak dibutuhkan kehadirannya dalam tubuh kita,

karena logam berat yang satu ini sangat berbahaya).1

Pada umumnya logam berat bersifat racun terhadap makluk hidup. Merkuri

(Hg) merupakan salah satu logam berat yang dapat mempengaruhi dan menyebabkan

penyakit pada konsumen, karena jika di dalam tubuh terdapat unsur yang berlebihan

maka dapat menyebabkan etoksifikasi (keracunan) sehingga membahayakan manusia.

Logam berat (Pb, Hg, Cu, Cd, Ag.) dapat terdistribusi dan terakumulasi kedalam

tubuh manusia melalui berbagai perantara, seperti udara, makanan, maupun air yang

terkontaminasi oleh logam berat. Dr Charless Lee mengatakan bahwa paparan

Page 2: BAB I

merkuri bisa menyebabkan dampak kesehatan yang serius. Efeknya bisa merusak

ginjal dan sistem saraf serta menghambat perkembangan otak bayi dalam kandungan

dan anak-anak yang masih kecil.2

Di Indonesia, pencemaran merkuri ditemukan di banyak tempat, namun tidak

pernah ada investigasi atau laporan adanya penderita penyakit Minamata atau

keracunan merkuri. Namun ada beberapa daerah seperti kalimantan, aceh, jawa barat

dan sulawesi utara yang sungainya tercemar oleh merkuri yang merupakan limbah

industri (tambang emas).1

Page 3: BAB I

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Merkuri

Merkuri (Hg) adalah salah satu jenis logam yang banyak ditemukan di alam

dan tersebar dalam batu – batuan, biji tambang, tanah, air dan udara sebagai senyawa

anorganik dan organik. Merkuri, ditulis dengan simbol kimia Hg atau hydragyrum

yang berarti “perak cair” (liquid silver) adalah jenis logam sangat berat yang

berbentuk cair pada temperatur kamar, berwarna putih-keperakan, memiliki sifat

konduktor listrik yang cukup baik, tetapi sebaliknya memiliki sifat konduktor panas

yang kurang baik. Merkuri membeku pada temperatur –38.9oC dan mendidih pada

temperatur 357oC. Merkuri menduduki peringkat pertama sebagai logam beracun

Page 4: BAB I

namun metil merkuri merupakan bentuk dari merkuri yang penting yang bermanfaat

bagi manusia. Merkuri (Hg) akan memadat pada tekanan 7.640 Atm.  Kelimpahan Hg

di bumi menempati di urutan ke-67 di antara elemen lainnya pada kerak bumi. Raksa

banyak digunakan sebagai  bahan penambal gigi, termometer, barometer, dan

peralatan ilmiah lain. Bentuk fisik dan kimianya sangat menguntungkan karena

merupakan satu-satunya logam yang berbentuk cair dalam temperatur kamar (25°C),

titik bekunya paling rendah (-39°C), mempunyai kecenderungan menguap lebih

besar, mudah bercampur dengan logam-logam lain menjadi logam campuran

(Amalgam/Alloy), juga dapat mengalirkan arus listrik sebagai konduktor baik

tegangan arus listrik tinggi maupun tegangan arus listrik rendah sehingga merkuri

banyak digunakan dalam laboratorium maupun industri.

Sebagian besar merkuriyang terdapat di alam ini dihasilkan oleh sisa industri

dalam jumlah ± 10.000 ton setiap tahunnya. Penggunaan merkuri sangat luas di mana

± 3.000 jenis kegunaan dalam industri pengolahan bahan-bahan kimia, proses

pembuatan obat-obatan yang digunakan oleh manusia serta sebagai bahan dasar

pembuatan insektisida untuk pertanian.3

B.     Sejarah Keracunan Merkuri4

1.  Kaisar pertama Cina bersatu, Qin Shi Huang, dilaporkan meninggal karena

menelan pil merkuri yang dimaksudkan untuk memberikan hidup kekal.

2.  Sebuah studi ilmiah awal keracunan merkuri di 1923 oleh ahli kimia anorganik

Jerman, Alfred Stock, yang sendiri menjadi keracunan, bersama dengan

rekan-rekannya, dengan menghirup uap merkuri yang sedang dirilis oleh

Page 5: BAB I

peralatan laboratorium pompa difusi nya, float katup , dan manometer-yang

semuanya mengandung merkuri, dan juga dari merkuri yang telah sengaja

tumpah dan tetap di celah dalam penutup lantai linoleum.

3.   Sindroma Hunter-Russel jangka berasal dari penelitian terhadap keracunan

merkuri antara para pekerja di sebuah pabrik kemasan benih di Norwich,

Inggris pada akhir tahun 1930 yang bernafas methylmercury yang sedang

digunakan sebagai bibit disinfektan dan pengawet

4.    Pada tahun 1958 kota Minamata Jepang dikejutkan dengan wabah yang

menelan ratusan jiwa. Ratusan orang mati akibat penyakit aneh dengan gejala

kelumpuhan syaraf. Dengan kejadian tersebut para ahli kesehatan melakukan

penilitian melalui pengamatan yang mendalam tentang gejala dan kebiasaan

orang Jepang. Para ahli mengambil hipotesis bahwa gejala penyakit tersebut

mirip orang yang keracunan logam berat. Berdasarkan hipotesis

tersebut,maka dilakukan eksperimen terhadap ikan-ikan diperairan Teluk

Minamata. Dari eksperimen tersebut diperoleh bahwa ikan-ikan di Teluk

Minamata mengandung merkuri karena adanya orang/pabrik yang membuang

merkuri ke laut. Dan oleh para ahli penyakit ini di sebut penyakit Minamata

sesuai nama kota.

5.    Keracunan merkuri Tersebar luas terjadi di Irak pedesaan di 1971-1972, ketika

gandum diperlakukan dengan fungisida methylmercury berbasis ditujukan

untuk penanaman hanya digunakan oleh penduduk pedesaan untuk membuat

roti, yang menyebabkan setidaknya 6530 kasus keracunan merkuri dan

setidaknya 459 kematian

Page 6: BAB I

6.     Pada tanggal 19 Maret 2008, Tony Winnett, menghirup uap merkuri ketika

mencoba untuk mengekstrak emas dari bagian-bagian komputer (dengan

menggunakan merkuri cair untuk memisahkan emas dari sisa paduan), dan

meninggal.

Berdasarkan kasus di atas, keracunan akibat merkuri mulai mendapat

perhatian. Pada awal Januari 2013 lalu, negara-negara anggota PBB telah berhasil

menyepakati Konvensi Minamata di Jenewa, yang bertujuan untuk melindungi

kesehatan manusia dan lingkungan hidup dari bahaya merkuri. Adanya konvensi ini

menuntut Indonesia sebagai salah satu anggota PBB dan sebagai Negara yang

memiliki banyak tambang emas untuk menerapkan sistem dan teknologi yang rendah

merkuri, mengatur tentang pembuangan limbah merkuri dan juga mencegah

penyelundupan merkuri yang marak terjadi saat ini.

C.    Jenis Dan Toksisitas Merkuri4

Berdasarka jenisnya merkuri dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

1.      Merkuri Elemental

Merkuri jenis ini (oksida, klorida dan nitrat) berbentuk cair dan menghasilkan uap

dalam suhu kamar. Merkuri elemental masuk ketubuh melalui inhalasi jadi jika

seseorang menghirup Uap merkuri maka dapat masuk ke dalam paru-paru dan masuk

kedalam sistem peredaran darah. Namun jika tertelan merkuri ini tidak akan terserap

oleh lambung dan akan keluar tubuh tanpa mengakibatkan bahaya. Organ yang paling

sensitif dengan merkuri elemental adalah sistem syaraf dan menimbulkan gejala

seperti: insomia, perubahan emosi (gugup, penurunan percaya diri, mudah bersedih),

penurunan daya ingat, sakit kepala.

Page 7: BAB I

2.      Merkuri anorganik

Logam merkuri dan uap merkuri termasuk kedalam merkuri anorgani. Logam ini

dapat masuk dan terserap oleh paru-paru dan dapat terserap oleh lambung apabila

tetelan. Ada beberapa peneliti menyebutkan bahwa konsentrasi rendah ion Hg+ bisa

menghambat kerja 50 jenis enzim sehingga menganggu metabolisme tubuh.

Toksisitas garam merkuri yang larut bisa menyebabkan kerusakan membran alat

pencernaan, eksanterma pada kulit, dekomposisi eritrosit, anemia, albuminuria, dan

gejala lain berupa kerusakan ginjal, serta kerusakan mukosa usus.

3.      Merkuri organik

Merkuri ini (akil dan aril) lebih beracun dibandinkan dengan jenis inorganik karena

dapat membentuk senyawa lipobhilus yang dapat menembus membran sel dan lebih

mudah di absobsi. Merkuri organik dapat masuk ketubuh melalui paru-paru, kulit dan

juga lambung. Senyawa organo merkuri yang paling umum adalah metil merkuri,

yang terutama dihasilkan oleh mikroorganisme (bakteri) di air dan tanah. Karena

bakteri itu kemudian terikut (termakan) oleh ikan, maka di ikan cenderung

konsentrasi merkurinya akan tinggi.

Page 8: BAB I

Mekanisme intoksikasi merkuri:

 Gambar 1: mekanisme terjadinya keracunan merkuri

Merkuri yang ada dilingkungan kita terhisap, termakan, terkontaminasi akan masuk

tubuh dan menimbulkan gangguan pada sistem glutation yang menurunkan kadar

selesium tubuh. Hal lain terjadi malfungsi melationin sehingga keduanya akan

Page 9: BAB I

menimbulkan oxidative stress dan gangguan keseimbangan zelenium (Zn) dan

cuprum (Cu). Semuanya akan menimbulkan berbagai gejala intoksikasi merkuri.

D.    Sumber Dan Kegunaan Merkuri

Secara alamiah merkuri berasal dari penguapan air laut dan gas gunung

berapi. Selain itu merkuri ini dihasilkan dari bijih sinabar (HgS), yang mengandung

unsur merkuri antara 0,1 % - 4 %. Merkuri yang telah dilepas kemudian

dikondensasi, sehingga diperoleh logam cair murni. Logam cair inilah yang kemudian

digunakan oleh manusia untuk bermacam - macam keperluan, seperti untuk

menambal gigi, prepelant lampu, termometer dan banyak senyawa - senyawa merkuri

yang digunakan sebagai disinfektan, pestisida, bahan cat, anti septik, baterai kering,

photografi, di pabrik kayu dan pabrik tekstil serta pada proses pengolahan di tambang

emas. Merkuri dan senyawa - senyawanya tersebar luas di alam. Mulai dari batuan

air, udara dan bahkan dalam tubuh organisme hidup. Penyebaran merkuri ini,

dipengaruhi oleh faktor geologi, fisika, kimia dan biologi.5

E.     Kadar Batas Aman Merkuri7

Menurut IPCS batas tolerir kadar merkuri dalam tubuh manusia meliputi ;

1.      Dalam darah 8μ mol/l.

2.      Dalam urine 4μ g/l.

3.      Dalam rambut berkisar antara 1-2μ g/kg.

Page 10: BAB I

Dan akan berbahaya jika Kadar merkuri melebihi:

1.      Dalam darah jika melebihi 200μ mol/l.

2.      Dalam urine melebihi 500μ g/l,

3.      Dalam rambut bila melebihi dari 1 μ g/g

Sedangkan Kriteria World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa kadar

normal merkuri adalah:

1.      Dalam darah berkisar antara 5 μg/l – 10 μg/l.

2.      Dalam rambut berkisar antara 1 mg/Kg – 2 mg/Kg.

3.      Dalam urine rata - rata 4 μg/l.2

F.     Cara Merkuri Masuk Kedalam Tubuh

Merkuri masuk kedalam tubuh melalui paru-paru dalam bentuk uap atau debu

yang dihirup. Merkuri yang terinhalasi akan di absorbsi oleh tubuh dan masuk

kedalam darah sehingga dapat mengakibatkan kemunduran fungsi otak, gangguan

pernapasan dan paru-paru. Merkuri yang tertelan akan mengakibatkan kerusakan

pada saluran pencernaan, ginjal dan hati. Sedangkan kontak langsung dengan merkuri

dapat menyebabkan iritasi atu gangguan dematis yang serius.7

G.    Pengaruh Merkuri Pada Kesehatan

Perlu diketahui bahwa semua senyawa merkuri adalah racun bagi tubuh

apabila beada dalam jumlah yang cukup dan Hingga saat ini belum ditemukan cara

yang efektif untuk mengatasi kerusakan funsi tubuh yang rusak akibat merkuri.

Merkuri dapat menghalangi kerja enzim dan merusak membrane sel serta dapat

Page 11: BAB I

merusak System syaraf manusia. Jika seorang bumil (ibu hamil) terpapar dengan

merkuri maka akan menyebabkan gangguan mental, kebodohan, dan kekakuan.

Sedangkan pekerja yang bekerja dengan merkuri akan mempunyai resiko keracunan

akut atau kronis.9

1.       Keracunan akut

Adalah keracunan yang terjadi dalam waktu singkat atau seketika, dapat

terjadi karena keracunan dalam dosis tinggi dan atau akibat daya tahan yang rendah.

Keracunan akut yang disebabkan oleh logam merkuri umumnya terjadi pada pekerja -

pekerja industry pertambangan dan pertanian yang menggunakan merkuri sebagai

bahan baku, katalis dan/ atau pembentuk amalgam atau pestisida. gejala – gejala yang

timbul berupa : peradangan pada tekak (pharyngitis), dyspaghia, rasa sakit pada

bagian perut, mual - mual dan muntah, murus disertai dengan darah dan shock. Bila

gejala - gejala awal ini tidak segera diatasi, penderita selanjutnya akan mengalami

pembengkakan pada kelenjar ludah, radang pada ginjal (nephritis), dan radang pada

hati (hepatitis).8

2.      Keracunan kronis

Keracunan kronis adalah keracunan yang terjadi secara perlahan dan

berlangsung dalam selang waktu yang panjang. Penderita keracunan kronis biasanya

tidak menyadari bahwa dirinya telah menumpuk sejumlah racun dalam tubuh mereka,

sehingga pada batas daya tahan yang dimiliki tubuh, racun yang telah mengendap

dalam selang waktu yang panjang tersebut bekerja. Pengobatan akan menjadi sangat

sulit untuk dilakukan. Pada peristiwa keracunan kronis oleh merkuri, ada dua organ

Page 12: BAB I

tubuh yang paling sering mengalami gangguan, yaitu gangguan pada sistem

pencernaan dan sistem syaraf dengan menunjukan gejala tremor ringan (gemetar),

dan parkinsonisme yang juga disertai dengan tremor pada fungsi otot sadar, mudah

marah dan hiperaktif yang berat. Radang gusi (gingivitis) yang pada akhirnya akan

merusak jaringan penahan gigi, sehingga gigi mudah lepas.8

H. Penanggulangan Keracunan Merkuri

Keracunan merkuri dapat dibedakan atas keracunan akut dan keracunan

kronik, adapun cara penanggulangannya yaitu :

a. Keracunan Akut

Apabila tertelan, untuk pertolongan pertama dapat diberikan telur mentah

atau susu segar, diharapkan logam berat tersebut dapat diikat oleh protein

yang ada dalam susu atau telur. Selanjutnya dapat diberikan antidot

berupa sodium formaldehyde sulfoxilate. Antidot ini mengurangi unsur

ion merkuri bivalen sehingga mengurangi penyerapannya. Dapat juga

diberikan suntikan intramuskular dimerkaprol atau penisilamin untuk

menginaktifkan merkuri yang sudah diabsorpsi.

Pengobatan dengan dimerkaprol efektif dilakukan pada kasus keracunan

akut yang kurang dari 5 jam. Tergantung dari jumlah dan lamanya

keracunan yang terjadi, hemodialisis harus dipertimbangkan guna

menghindari kerusakan ginjal lebih lanjut. Dosis pemberian dimerkaprol

atau penisilamin sangat bervariasi secara individual. Pada umumnya

diberikan dengan dosis dimerkaprol 5-6 mg/KgBB intramuskular 2 kali

Page 13: BAB I

sehari, diberikan selama 10 hari.

Penisilamin diberikan secara oral dengan dosis 250 mg setiap 6 jam

sehari, dapat dikombinasi dengan dimerkaprol atau sendiri-sendiri.

Chelator oral misalnya meso-2,3, dimercaptosuccinic acid dan sodium

2,3 dimercapto-1-propanesulfonat lebih menguntungkan dibandingkan

dengan dimerkaprol, termasuk juga toksisitasnya rendah.

Pada keracunan merkuri anorganik penggunaan dimerkaprol merupakan

kontraindikasi, sedangkan meso-2,3-dimmercaptosuccinic acid dan

sodium 2,3-dimercapto-1-propanesulfonat dapat digunakan pada semua

jenis keracunan merkuri.

b. Keracunan Kronik

Pengobatan keracunan kronis pada umumnya bersifat simtomatis.

Penderita harus dihindarkan dari pemajanan yang lebih lanjut. Karena

umumnya keracunan kronis ini terjadi pada industri-industri, maka

pekerja yang keracunan merkuri harus dipindahkan ke tempat lain yang

bebas dari pencemaran. Respon keracunan kronis terhadap pengobatan

sangat lambat. Pada umumnya sampai bertahun-tahun masih menyisakan

gejala.

Pemberian dimerkaprol dan penisilamin dapat mengurangi efek

keracunan dengan jalan mempercepat ekskresi merkuri, namun pada

umumnya gagal dalam meningkatkan kondisi klinis penderita.

Khusus dalam hal keracunan methylmercury, pengobatan dengan

Page 14: BAB I

hemodialisis tidak banyak berguna, karena methylmercury terkumpul

dalam eritrosit dan hanya sejumlah kecil saja yang ada di dalam plasma.