BAB I
-
Upload
muhammadzakizulkifli -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
description
Transcript of BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dalam sebuah penambangan, kestabilan lereng adalah faktor yang sangat penting
untuk diperhatikan, lereng merupakan media yang sangat vital dalam penambangan karena
berhubungan langsung dengan bahah galian yang akan ditambang, selain itu lereng juga
sebagai media atau jalan untuk suatu alat melakukan proses gali muat, oleh karena itu
kestabilan lereng sangat harus diperhatikan agar proses penambangan dapat berjalan lancar.
Stabilitas tanah pada lereng dapat terganggu akibat pengaruh alam, iklim dan aktivitas
manusia, hal ini terjadi karena ketidakseimbangan gaya yang bekerja pada lereng atau gaya
didaerah lereng lebih besar daripada gaya penahan yang ada di lereng tersebut, dengan kata
lain lereng dapat stabil apabila gaya penahan lebih besar daripada gaya yang bekerja pada
lereng.
Ketidakstabilan lereng disebabkan oleh 2 (dua) faktor, yakni faktor eksternal dan
internal. Faktor eksternal berupa kegiatan penambangan itu sendiri yaitu peledakan (blasting),
pengerukan (excavation), pemuatan (loading) dan pengangkutan material. Sedangkan faktor
internal yaitu adanya struktur geologi atau bidang diskontinuitas berupa kekar (joint), sesar
(fault), lipatan (fold), urat (vein), kondisi massa batuan, dan kondisi air bawah permukaan
serta curah hujan ikut andil dalam penentuan kestabilan lereng.
PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. merupakan perusahaan tambang batubara yang
berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Wilayah Kuasa Pertambangan (KP) PT. Bukit
Asam (Persero,) Tbk. terletak di Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara
Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Wilayah IUP terletak pada posisi 103° 45’ BT - 103° 50’
BT dan 3° 42’ 30” LS - 4° 47’ 30” .
Penelitian tentang kestabilan lereng direncanakan akan dilakukan pada front
penambangan Muara Tiga Besar merupakan lanjutan dari tahapan pengembangan PT. Bukit
Asam (Persero), Tbk. Unit Penambangan Tanjung Enim sebagai tahap pengembangan II, yang
memiliki luas 3.300 Ha. Analisa kestabilan lereng difokuskan dengan menggunakan metode
Kinematika Analisis.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah pada penulisan proposal penelitian ini meliputi :
1. Analisa kestabilan lereng menggunakan metode Kenimatik Analisis.
2. Analisa faktor-faktor yang mengakibatkan ketidakstabilan pada lereng.
3. Analisa faktor keamanan pada sebuah lereng.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui stabilitas suatu lereng pada
area pertambangan menggunakan metode Kenimatik Analisis, dan mengetahui penyebab
terjadinya suatu longsoran pada area tambang, sebagai acuan untuk meminimalisir terjadinya
longsoran.
1.4 Manfaat Penelitian
Mengetahui faktor keamanan suatu lereng menggunakan metode Kinematik Analisis
agar dapat mendesain suatu lereng yang aman bagi pekerja, dan untuk memaksimalkan
produktivitas dari suatu operasi penambangan.