BAB I

9
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan program Nasional Kependudukan / keluarga berencana di Indonesia, yaitu mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera (NKKBS), maka kepada pasangan suami istri yang belum dikaruniai anak sebaiknya diberikan pelayanan kemandulan / infertilitas supaya mereka juga dapat mewujudkan tujuan NKKBS bagi dirinya atau keluarganya (Harnanto 2003,p. 354). Menjelang abad ke 20 fertilitas dan infertilitas merupakan hal yang berkaitan dalam persoalan kependudukan dunia. ± 7-8 juta orang yang mengalami kemandulan, dan masih banyak dokter-dokter yang menganggap bahwa infertilitas adalah persolan wanita saja. Anggapan ini tentu saja tidak benar karena 40% penyebabnya adalah pada seorang suami, karena itu penting adanya kerja sama yang baik dan

description

ilmu kep

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan program Nasional Kependudukan / keluarga berencana di

Indonesia, yaitu mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera

(NKKBS), maka kepada pasangan suami istri yang belum dikaruniai anak

sebaiknya diberikan pelayanan kemandulan / infertilitas supaya mereka juga

dapat mewujudkan tujuan NKKBS bagi dirinya atau keluarganya (Harnanto

2003,p. 354).

Menjelang abad ke 20 fertilitas dan infertilitas merupakan hal yang

berkaitan dalam persoalan kependudukan dunia. ± 7-8 juta orang yang

mengalami kemandulan, dan masih banyak dokter-dokter yang menganggap

bahwa infertilitas adalah persolan wanita saja. Anggapan ini tentu saja tidak

benar karena 40% penyebabnya adalah pada seorang suami, karena itu

penting adanya kerja sama yang baik dan pengertian sepenuhnya dari pihak

laki-laki (Ida Ayu Chandranita Manuaba 2009).

Menurut statistik kehamilan terjadi sekitar 80% pada tahun pertama,

75% pada tahun kedua, 50-60% pada tahun ketiga, pada tahun keempat turun

menjadi sekitar 40-50% sedangkan pada tahun kelima lebih kecil, antara 25-

30% (Ida Ayu Chandranita Manuaba 2009,p. 254).

Menurut data Biro Pusat Statistik (BPS) di Indonesia tahun 2005,

diperkirakan terdapat 12% pasangan suami istri yang tidak mampu

membuahkan keturunan. Di Indonesia, informasi mengenai kejadian

Page 2: BAB I

2

infertilitas di tingkat masyarakat masih sangat kurang, hanya berdasarkan data

rumah sakit yang datang dengan berbagai keluhan infertilitas.

Berdasarkan hasil survei di Bali ditemukan angka infertilitasnya

sebesar 4,1%. Bila angka ini infertilitas ini dikonversikan pada pasangan usia

subur di Bali, diperkirakan terdapat 18.000 - 25.000 pasutri infertil. Di pihak

istri, kelainan paling banyak adalah kelainan pada saluran telur (tuba) yaitu

sebesar 72%, sedangkan dari pihak suami 24% menderita kelainan sperma (air

mani) berupa extrim oligoasthenozoosperma dan azoosperma

(http://www.balipost.co.id/BALIPOSTCETAK/2008).

Fekunditas wanita memuncak pada usia 25 tahun dan mengalami

penurunan setelah usia tersebut. Kebiasaan merokok, kebiasaan minum

alcohol, penyalahgunaan obat, dan pajanan dalam pekerjaan dan lingkungan

menurunkan tingkat fekunditas (Errol R. Norwitz 2007,p.53).

Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi ke-suburan seorang

wanita adalah adanya sumbatan pada saluran indung telur. Sumbatan pada

saluran indung telur biasanya disebabkan oleh karena infeksi. Infeksi

seringkali terjadi melalui hubungan seks, terutama apabila melakukan

hubungan seks dengan banyak pasangan. Dapat juga merupakan komplikasi

dari tindakan medis pada saat persalinan terdahulu dan usia dimanana faktor

usia tidak saja mempengaruhi kualitas sel telur dari seorang wanita, namun

juga dapat mempengaruhi kualitas maupun jumlah sperma yang dihasilkan

oleh seorang pria. Meski, secara faktual seorang pria akan terus memproduksi

sperma sepanjang hidupnya sejak masa pubertas (Ida Ayu Chandranita

Manuaba 2009.).

Page 3: BAB I

3

Pasangan dianggap tidak subur apabila selama setahun berhubungan

seks secara normal tanpa kontrasepsi tidak terjadi kehamilan. Ketidaksuburan

(infertilitas) bisa disebabkan oleh kelemahan fisik istri (45-60%), suami (30-

40%) atau factor lain yang tidak diketahui (5-15%) (Syamsir Alam dan Iwan

2007,p.29).

Sedangkan menurut Zulkifli, di Indonesia angka kejadian yang pasti

belum diketahui karena belum ada kajian epidemiologik. Namun, dari temuan-

temuan klinis di rumah sakit, diperkirakan jumlahnya berkisar 13,6 - 69,5

persen pada kelompok infertilitas. Bila diekstrapolasi dengan jumlah

penduduk Indonesia yang mencapai 220 juta jiwa, maka diperkirakan terdapat

13 juta wanita usia subur di negeri kita yang mengidap endometriosis (Ariadi,

2008).

Menurut Dr.Ivan Sini menjadi penyebab infertilitas di Sumatra Barat

karena bawaan genetik pasangan, usia, dampak gaya hidup, mengkonsumsi

alkohol, tempat kerja yang tidak kondusif seperti hal-hal yang kimia, dan

tersumbatnya saluran sel telur pada istri. (Portal.ristek.go.id)

Data yang diperoleh dari Klinik Persalinan Permata Bunda Kota

Solok tahun 2011 ditemukan 46 orang pasangan suami istri yang mengalami

infertilitas. Studi pendahuluan yang peneliti lakukan tanggal 5 Desember 2011

pada 2 pasangan suami istri, 1 pasangan suami istri mengatakan bahwa

suaminya seorang perokok dan 1 pasangan suami istri mengatakan mereka

menikah sudah berumur lanjut.

Berdasarkan hal diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian

dengan judul “ Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian infertilitas

Page 4: BAB I

4

pada pasangan suami istri di Klinik Persalinan Permata Bunda Kota Solok

tahun 2015” .

B. Rumusan Masalah

Apakah ada faktor-faktor (umur, kebiasaan merokok, kebiasaan

minum alcohol) yang berhubungan dengan kejadian infertilitas pada pasangan

suami istri di Klinik Persalinan Permata Bunda Kota Solok tahun 2015.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui faktor-faktor (umur, kebiasaan merokok, kebiasaan

minum alcohol) yang berhubungan dengan kejadian infertilitas pada pasangan

suami istri di Klinik Persalinan Permata Bunda Kota Solok tahun 2014.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui distribusi frekuensi umur pasangan suami istri yang

mengalami infertilitas di Klinik Persalinan Permata Bunda Kota Solok

tahun 2015.

b. Mengetahui distribusi frekuensi merokok pada pasangan suami istri

yang mengalami di Klinik Persalinan Permata Bunda Kota Solok tahun

2015.

c. Mengetahui distribusi frekuensi minum alkohol pada pasangan suami

istri yang mengalami infertilitas di Klinik Persalinan Permata Bunda

Kota Solok tahun 2015.

Page 5: BAB I

5

d. Mengetahui distribusi frekuensi kejadian infertilitas pada pasangan

suami istri yang mengalami infertilitas di Klinik Persalinan Permata

Bunda Kota Solok tahun 2015.

e. Mengetahui hubungan umur dengan kejadian infertilitas pada

pasangan suami istri yang menglami infertilitas di Klinik Persalinan

Permata Bunda Kota Solok tahun 2015.

f. Mengetahui hubungan kebiasaan merokok dengan infertilitas pada

pasangan suami istri yang menglami infertilitas Klinik Persalinan

Permata Bunda Kota Solok tahun 2015.

g. Mengetahui hubungan hubungan minum alkohol dengan infertilitas

pada pasangan suami istri yang menglami infertilitas di Klinik

Persalinan Permata Bunda Kota Solok tahun 2015.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Responden

Sebagai acuan untuk mengetaui faktor faktor apa saja yang

mempengaruhi infertilitas.

2. Bagi Mahasiswa

Sebagai media untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diterima di

perkuliahan serta menambah pengetahuan dan wawasan yang berhubungan

dengan penelitian khususnya tentang hubungan usia dan riwayat infeksi

saluran reproduksi dengan kejadian infertilitas.

3. Bagi klinik Permata Bunda

Diharapkan sebagai masukan bagi klinik dalam memberikan

pelayanan kepada klien dengan kasus infertilitas.

Page 6: BAB I

6

4. Bagi Keperawatan

Diharapan profesi keperawatan untuk mengadakan pelatihan bagi

tenaga perawat mengenai infertilitas.

5. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat digunakan sebagai tambahan informasi di institusi pendidikan,

sebagai bahan masukan dalam perkuliahan dan sebagai bahan

pengembangan serta bahan informasi untuk peneliti selanjutnya.

E. Ruang Lingkup

Penelitian ini akan dilakukan di Klinik Persalinan Permata Bunda Kota

Solok bulan November-Desember 2015 tentang faktor-faktor (umur, kebiasaan

merokok, kebiasaan minum alcohol) yang berhubungan dengan kejadian

infertilitas pada pasangan suami istri. Penelitian ini bersifat deskritif analitik

menggunakan desain crossectional study dengan variabel usia, merokok dan

alkohol. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasangan suami istri yang

mengalami infertilitas tahun 2015, pengambilan sampel dengan teknik total

sampling dengan jumlah sampel 46 orang pasang suami istri.