BAB I

26
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan di Indonesia telah dieksploitasi lebih 25 tahun, dan telah mengakibatkan berkurangnya vegetasi hutan, termasuk jenis-jenis durian di dalamnya. Begitu pula sudah banyak areal hutan yang dikonversi menjadi areal untuk penggunaan lain, yang turut menghilangkan beberapa jenis tumbuhan asli seperti durian. Menurut Wirawan (1983), jumlah jenis durian yang ada di dunia adalah 27 jenis,19 jenis diantaranya terdapat di Pulau Kalimantan. Sedangkan menurut Setiadi (1998), khusus di Negeri Nusantara Indonesia, kekayaan durian, antara lain 19 spesies. tumbuh di Pulau Kalimantan, dan 7 spesies ada di Pulau Sumatera. Akan tetapi, menurut perkiraan masih banyak lagi spesies-spesies lain, baik yang bisa dimakan maupun yang tidak bisa dimakan. Untuk durian di Pulau Jawa juga berasal dari Kalimantan dan Sumatera. Untuk mencegah punahnya durian asli Kalimantan, perlu dilakukan upaya pemuliaan melalui pengembangan jenis-jenis durian asli tersebut, karena berdasarkan pengalaman, durian yang diperoleh dari luar Kalimantan tidak dapat tumbuh dengan baik di Kalimantan karena kondisi tempat tumbuhnya berbeda. Buah durian atau Duren (Durio zibethinus) sudah sejak lama ditasbihkan orang di Asia Tenggara sebagai Raja Buah (King of Fruit). Namun tidak semua orang menyenangi buah yang mempunyai aroma khas menyengat ini. Keragaman Durian di kalimantan Page 1

Transcript of BAB I

Page 1: BAB  I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hutan di Indonesia telah dieksploitasi lebih 25 tahun, dan telah mengakibatkan

berkurangnya vegetasi hutan, termasuk jenis-jenis durian di dalamnya. Begitu pula

sudah banyak areal hutan yang dikonversi menjadi areal untuk penggunaan lain, yang

turut menghilangkan beberapa jenis tumbuhan asli seperti durian.

Menurut Wirawan (1983), jumlah jenis durian yang ada di dunia adalah 27

jenis,19 jenis diantaranya terdapat di Pulau Kalimantan. Sedangkan menurut Setiadi

(1998), khusus di Negeri Nusantara Indonesia, kekayaan durian, antara lain 19

spesies. tumbuh di Pulau Kalimantan, dan 7 spesies ada di Pulau Sumatera. Akan

tetapi, menurut perkiraan masih banyak lagi spesies-spesies lain, baik yang bisa

dimakan maupun yang tidak bisa dimakan. Untuk durian di Pulau Jawa juga berasal

dari Kalimantan dan Sumatera. Untuk mencegah punahnya durian asli Kalimantan,

perlu dilakukan upaya pemuliaan melalui pengembangan jenis-jenis durian asli

tersebut, karena berdasarkan pengalaman, durian yang diperoleh dari luar Kalimantan

tidak dapat tumbuh dengan baik di Kalimantan karena kondisi tempat tumbuhnya

berbeda.

Buah durian atau Duren (Durio zibethinus) sudah sejak lama ditasbihkan

orang di Asia Tenggara sebagai Raja Buah (King of Fruit).  Namun tidak semua orang

menyenangi buah yang mempunyai aroma khas menyengat ini. Beberapa orang

menganggap buah ini mempunyai bau yang tidak enak dan menimbulkan rasa mual.

Tetapi yang jelas, akibat penetrasi baunya yang dahsyat, hotel-hotel dan moda

transportasi umum mengharamkan buah ini masuk ke dalamnya. Sebagai buah asli

dataran Asia Tenggara, maka durian dengan mudah ditemukan di Indonesia dan

sekitarnya.  Dan Kalimantan adalah surganya kekayaan jenis durian. Termasuk

beberapa jenis durian di bawah ini yang tidak akan anda temukan dijual di pasaran,

sehingga pantas jika di sebut durian unik dan langka.

Pusat keanekaragaman durian adalah Pulau Kalimantan. Daerah-daerah

sekitarnya juga memilki beberapa plasma nutfah durian, seperti Mindanao, Sumatera,

dan Semenanjung Malaya meskipun tidak semelimpah Kalimantan. Meskipun

demikian, pengekspor utama durian adalah Thailand, yang mampu mengembangkan

kultivar dengan mutu tinggi dan sistem budidaya yang baik. Tempat lain yang

Keragaman Durian di kalimantan Page 1

Page 2: BAB  I

membudidayakan durian dengan orientasi ekspor adalah Mindanao di Filipina,

Queensland di Australia, Kamboja, Laos, Vietnam, India, dan Sri Lanka. Di Filipina,

pusat penghasil durian adalah di daerah Davao di Pulau Mindanao. Festival

Kadayawan merupakan perayaan tahunan untuk durian di Davao City.

Durian yang tumbuh di Kalimantan Selatan, khususnya di Kabupaten Banjar

merupakan jenis asli yang tumbuh secara alami di dalam hutan dan berkembang

secara alami melalui binatang atau hewan, sehingga dapat menyebar ke berbagai

tempat di dalam hutan. Selain itu, durian tersebut sudah banyak tumbuh di

kebunkebun dan pekarangan rumah masyarakat, baik tumbuh sendiri maupun sengaja

ditanam masyarakat tanpa memperhatikan sifat-sifat unggul varietas durian yang

ditanamnya. Namun demikian, tanaman durian tersebut telah memberikan

penghasilan tambahan bagi penduduk di dalam dan di sekitar hutan. Menurut Setiadi

(1998), penyebaran durian tempo dulu mengikuti pola kehidupan masyarakat saat itu

yang tidak menetap. Mereka merambah daerah hutan yang satu menuju daerah hutan

yang lain. Setiap daerah yang selesai dihuninya ditinggalkan begitu saja, tumbuhlah

durian bersamaan dengan tumbuhnya semak belukar di sekitar itu. Tidak cuma di

sekitar tempat tinggalnya, tetapi di sepanjang jalan yang dilalui ketika mereka

mencari buah ini. Akibatnya penyebaran dan pertumbuhan durian tidak beraturan.

B. Tujuan Penulisan

- Untuk mengetahui Asal mula (deskripsi) buah durian

- Untuk mengetahui jenis-jenis durian Kalimantan

- Untuk mengetahui pertumbuhan jenis durian yang ada di Kalimantan

- Untuk mengetahui pentingnya pelestarian tumbuhan terkhususnya buah durian

C. Manfaat

Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan kepada penulis

dan masyarakat khususnya pembaca agar mengetahui lebih banyak mengenai

keanekaragaman durian di kalimantan

Keragaman Durian di kalimantan Page 2

Page 3: BAB  I

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi tanaman durian

Durian merupakan tanaman buah berupa pohon. Sebutan durian diduga berasal dari

istilah Melayu yaitu dari kata duri yang diberi akhiran -an sehingga menjadi “durian”.

Kata ini terutama dipergunakan untuk menyebut buah yang kulitnya berduri tajam, kulit

buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan

populernya juga adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit). Durian adalah buah yang

kontroversial, meskipun banyak orang yang menyukainya, namun sebagian yang lain

malah muak dengan aromanya.

Tanaman durian berasal dari hutan Malaysia, Sumatra, dan Kalimantan yang berupa

tanaman liar. Penyebaran durian ke arah Barat adalah ke Thailand, Birma, India dan

Pakistan. Durian adalah tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara,

sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Sesungguhnya, tumbuhan dengan nama

durian bukanlah spesies tunggal tetapi sekelompok tumbuhan dari marga Durio.[1] Namun

demikian, yang dimaksud dengan durian (tanpa imbuhan apa-apa) biasanya adalah Durio

zibethinus. Jenis-jenis durian lain yang dapat dimakan dan kadangkala ditemukan di pasar

tempatan di Asia Tenggara di antaranya adalah lai (D. kutejensis), kerantungan (D.

oxleyanus), durian kura-kura atau kekura (D. graveolens), serta lahung (D. dulcis). Untuk

selanjutnya, uraian di bawah ini mengacu kepada D. zibethinus.

Buah durian sudah dikenal di Asia Tenggara sejak abad 7 M. Nama lain durian adalah

duren (Jawa, Gayo), duriang (Manado), dulian (Toraja), rulen (Seram Timur). Tanaman

durian termasuk famili Bombaceae sebangsa pohon kapuk-kapukan. Yang lazim disebut

durian adalah tumbuhan dari marga (genus) Durio, Nesia, Lahia, Boschia dan

Coelostegia. Ada puluhan durian yang diakui keunggulannya oleh Menteri Pertanian dan

disebarluaskan kepada masyarakat untuk dikembangkan. Macam varietas durian tersebut

adalah: durian sukun (Jawa Tengah), petruk (Jawa Tengah), sitokong (Betawi), simas

(Bogor), sunan (Jepara), otong (Thailand), kani (Thailand), sidodol (Kalimantan Selatan),

sijapang (Betawi) dan sihijau (Kalimantan Selatan).

Terdapat banyak nama lokal. Nama terbanyak ditemukan di Kalimantan, yang

mengacu pada berbagai varietas dan spesies yang berbeda. Durian di Jawa dikenal

sebagai duren (bahasa Jawa, bahasa Betawi) dan kadu (bahasa Sunda).

Di Sumatera dikenal sebagai durian dan duren (bahasa Gayo) Di Sulawesi,

Keragaman Durian di kalimantan Page 3

Page 4: BAB  I

orang Manadomenyebutnya duriang, sementara orang Toraja duliang. Di Kota Ambon

dan kepulauan Lease biasa disebut sebagai Doriang. Di Pulau Seram bagian timur

disebut rulen.

B. Syarat tumbuh

1. Iklim

a. Curah hujan untuk tanaman durian maksimum 3000-3500 mm/tahun dan

minimal 1500-3000 mm/tahun. Curah hujan merata sepanjang tahun, dengan

kemarau 1-2 bulan sebelum berbunga lebih baik daripada hujan terus menerus.

b. Intensitas cahaya matahari yang dibutuhkan durian adalah 60-80%. Sewaktu

masih kecil (baru ditanam di kebun), tanaman durian tidak tahan terik sinar

matahari di musim kemarau, sehingga bibit harus dilindungi/dinaungi.

c. Tanaman durian cocok pada suhu rata-rata 20-30 derajat C. Pada suhu 15oC

durian dapat tumbuh tetapi pertumbuhan tidak optimal. Bila suhu mencapai 35

derajat C daun akan terbakar.

2. Media Tanam

a. Tanaman durian menghendaki tanah yang subur (tanah yang kaya bahan

organik). Partikel penyusunan tanah seimbang antara pasir liat dan debu

sehingga mudah membentuk remah.

b. Tanah yang cocok untuk durian adalah jenis tanah grumosol dan ondosol.

Tanah yang memiliki ciri-ciri warna hitam keabu-abuan kelam, struktur tanah

Keragaman Durian di kalimantan Page 4

Durian Klasifikasi ilmiah

Durian, Durio zibethinus

Kerajaan: Plantae

(tidak termasuk)

Eudicots

(tidak termasuk)

Rosids

Ordo: Malvales

Famili: Malvaceae

Genus: Durio

Spesies: D. zibethinus

Nama binomial

Durio zibethinus

Rumph. ex Murray

Page 5: BAB  I

lapisan atas bebutir-butir, sedangkan bagian bawah bergumpal, dan

kemampuan mengikat air tinggi.

c. Derajat keasaman tanah yang dikehendaki tanaman durian adalah (pH) 5-7,

dengan pH optimum 6-6,5.

d. Tanaman durian termasuk tanaman tahunan dengan perakaran dalam, maka

membutuhkan kandungan air tanah dengan kedalam cukup, (50-150 cm) dan

(150-200 cm). Jika kedalaman air tanah terlalu dangkal/ dalam, rasa buah

tidak manis/tanaman akan kekeringan/akarnya busuk akibat selalu tergenang.

3. Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat untuk bertanam durian tidak boleh lebih dari 800 m dpl. Tetapi

ada juga tanaman durian yang cocok ditanam diberbagai ketinggian. Tanah yang

berbukit/yang kemiringannya kurang dari 15 kurang praktis daripada lahan yang

datar rata.

C. Pemerian morfologi

Pohon tahunan, hijau abadi (pengguguran daun tidak tergantung musim) tetapi

ada saat tertentu untuk menumbuhkan daun-daun baru (periode flushing atau

peronaan) yang terjadi setelah masa berbuah selesai. Tumbuh tinggi dapat mencapai

ketinggian 25–50 m tergantung spesiesnya,[3] pohon durian sering memiliki banir

(akar papan). Pepagan (kulit batang) berwarna coklat kemerahan, mengelupas tak

beraturan. Tajuknya rindang dan renggang.

Daun berbentuk jorong hingga lanset, 10-15(-17) cm × 3-4,5(-12,5) cm;

terletak berseling; bertangkai; berpangkal lancip atau tumpul dan berujung lancip

melandai; sisi atas berwarna hijau terang, sisi bawah tertutup sisik-sisik berwarna

perak atau keemasan dengan bulu-bulu bintang.[4]

Bunga (juga buahnya) muncul langsung dari batang (cauliflorous) atau

cabang-cabang yang tua di bagian pangkal (proximal), berkelompok dalam karangan

berisi 3-10 kuntum berbentuk tukal atau malai rata. Kuncup bunganya membulat,

sekitar 2 cm diameternya, bertangkai panjang. Kelopak bunga bentuk tabung

sepanjang lk. 3 cm, daun kelopak tambahan terpecah menjadi 2-3 cuping berbentuk

bundar telur. Mahkota bentuk sudip, kira-kira 2× panjang kelopak, berjumlah 5 helai,

keputih-putihan. Benang sarinya banyak, terbagi ke dalam 5 berkas; kepala putiknya

membentuk bongkol, dengan tangkai yang berbulu.[4] Bunga muncul dari kuncup

dorman, mekar pada sore hari dan bertahan hingga beberapa hari. Pada siang hari

bunga menutup. Bunga ini menyebarkan aroma wangi yang berasal dari kelenjar

Keragaman Durian di kalimantan Page 5

Page 6: BAB  I

nektar di bagian pangkalnya untuk menarik perhatian kelelawar sebagai penyerbuk

utamanya.[5] Kajian di Malaysia pada tahun 1970-an menunjukkan bahwa penyerbuk

durian adalah kelelawar Eonycteris spelaea. Penelitian tahun 1996 lebih jauh

menunjukkan bahwa hewan lain, seperti burung madu Nectariniidae dan lebah turut

serta dalam penyerbukan tiga kerabat durian lainnya.[3][6].

Terdapat pada gambar 1. Buah durian bertipe kapsul berbentuk bulat, bulat

telur hingga lonjong, dengan panjang hingga 25 cm dan diameter hingga 20 cm.[4]

Kulit buahnya tebal, permukaannya bersudut tajam ("berduri", karena itu disebut

"durian", walaupun ini bukan duri dalam pengertian botani), berwarna hijau

kekuning-kuningan, kecoklatan, hingga keabu-abuan. Buah berkembang setelah

pembuahan dan memerlukan 4-6 bulan untuk pemasakan. Pada masa pemasakan

terjadi persaingan antarbuah pada satu kelompok, sehingga hanya satu atau beberapa

buah yang akan mencapai kemasakan, dan sisanya gugur. Buah akan jatuh sendiri

apabila masak. Pada umumnya berat buah durian dapat mencapai 1,5 hingga 5

kilogram, sehingga kebun durian menjadi kawasan yang berbahaya pada masa musim

durian. Apabila jatuh di atas kepala seseorang, buah durian dapat menyebabkan

cedera berat atau bahkan kematian.

Setiap buah memiliki lima ruang (awam menyebutnya "kamar"), yang

menunjukkan banyaknya daun buah yang dimiliki. Masing-masing ruangan terisi oleh

beberapa biji, biasanya tiga butir atau lebih, lonjong hingga 4 cm panjangnya, dan

berwarna merah muda kecoklatan mengkilap. Biji terbungkus oleh arilus (salut biji,

yang biasa disebut sebagai "daging buah" durian) berwarna putih hingga kuning

terang dengan ketebalan yang bervariasi, namun pada kultivar unggul ketebalan arilus

ini dapat mencapai 3 cm. Biji dengan salut biji dalam perdagangan disebut ponggè.

Pemuliaan durian diarahkan untuk menghasilkan biji yang kecil dengan salut biji yang

tebal, karena salut biji inilah bagian yang dimakan. Beberapa varietas unggul

menghasilkan buah dengan biji yang tidak berkembang namun dengan salut biji tebal

(disebut "sukun")

D. Kegunaan

Durian terutama dipelihara orang untuk buahnya, yang umumnya dimakan

(arilus atau salut bijinya) dalam keadaan segar. Salut biji ini umumnya manis dan

sangat bergizi karena mengandung banyak karbohidrat, lemak, protein, dan mineral.[4]

Pada musim raya durian, buah ini dapat dihasilkan dengan berlimpah, terutama di

sentra-sentra produksinya di daerah. Secara tradisional, daging buah yang berlebih-

Keragaman Durian di kalimantan Page 6

Page 7: BAB  I

lebihan ini biasa diawetkan dengan memasaknya bersama gula menjadi dodol durian

(biasa disebut lempok), atau memfermentasikannya menjadi tempoyak (Gambar 2.).

Selanjutnya, tempoyak yang rasanya masam ini biasa menjadi bahan masakan seperti

sambal tempoyak, atau untuk campuran memasak ikan. Durian pun kerap diolah

menjadi campuran bahan kue-kue tradisional, seperti gelamai atau jenang. Terkadang,

durian dicampurkan dalam hidangan nasi pulut (ketan) bersama dengan santan. Dalam

dunia masa kini, durian (atau aromanya) biasa dicampurkan dalam permen, es krim,

susu, dan berbagai jenis minuman penyegar lainnya. (gambar. 3)

Bijinya bisa dimakan sebagai camilan setelah direbus atau dibakar,[4] atau

dicampurkan dalam kolak durian. Biji durian yang mentah beracun dan tak dapat

dimakan karena mengandung asam lemak siklopropena (cyclopropene).[10] Biji durian

mengandung sekitar 27% amilosa.[11] Kuncup daun (pucuk), mahkota bunga, dan buah

yang muda dapat dimasak sebagai sayuran.

Beberapa bagian tumbuhan kadang-kadang dimanfaatkan sebagai bahan obat

tradisional. Akarnya dimanfaatkan sebagai obat demam. Daunnya, dicampur dengan

jeringau (Acorus calamus), digunakan untuk menyembuhkan cantengan (infeksi pada

kuku). Kulit buahnya untuk mengobati ruam pada kulit (sakit kurap) dan susah buang

air besar (sembelit). Kulit buah ini pun biasa dibakar dan abunya digunakan dalam

ramuan untuk melancarkan haid dan menggugurkan kandungan. Abu dan air

rendaman abu ini juga digunakan sebagai campuran pewarna tradisional.[13]

Beberapa masyarakat di Jawa menggunakan kulit durian yang telah dimakan

sebagai pengusir (repellent) nyamuk dengan meletakkannya di sudut ruangan.[14]

Kayu gubalnya berwarna putih dan terasnya kemerah-merahan. Ringan, namun tidak

begitu awet dan mudah diserang rayap. Biasa digunakan sebagai perabot rumah, peti-

peti pengemas, dan bahan konstruksi ringan di bawah atap, asalkan tidak bersentuhan

dengan tanah.[13]

E. Nilai gizi dan Nilai nutrisi

Setiap 100 g salut biji mengandung 67 g air, 28,3 g karbohidrat, 2,5 g lemak, 2,5 g

protein, 1,4 g serat; serta memiliki nilai energi sebesar 520 kJ. Durian juga banyak

mengandung vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C; serta kalium, kalsium dan

fosfor.[4]

F. Jenis-jenis Durian di Kalimantan

Keragaman Durian di kalimantan Page 7

Page 8: BAB  I

Di karenakan Kalimantan adalah surganya kekayaan jenis durian. Adapun Termasuk

beberapa jenis durian di bawah ini yang tidak akan anda temukan dijual di pasaran,

sehingga pantas jika di sebut durian unik dan langka, sebagai berikut :

1. Teretung (Durio oxleyanus)

Teretung atau kerantongan adalah durian hutan yang mempunyai duri yang lebih

panjang dari durian biasa.  Keunikan teretung adalah pada cara membuka buah

tersebut.  Buah tersebut harus daibelah melintang untuk mengeluarkan isinya.

Tidak seperti umumnya durian yang mempunyai juring kulit buah berjumlah 5,

maka  juring teretung buah berjumlah 4 atau genap. (Gambar. 4).

Dengan kulit yang senantiasa berwarna hijau cerah meskipun sudah matang,

teretung mempunyai daging buah yang tebal dengan biji kecil. Rasa daging buah

tidak kalah dengan durian biasa, bertekstur lembut dan halus serta aroma  yang

lebih wangi.

2. Temperenang (Durio dulcis)

Temperenang atau Lahung sepintas mirip dengan teretung.  Tetapi durian yang

satu ini mempunyai kulit buah berwarna kemerahan dan juring buah berjumlah 5. 

Perbedaan lainnya, temperenang mempunyai biji berwarna hitam dengan  daging

buah tidak terlalu tebal. (Gambar. 5)

Durian unik ini harus dibelah melintang jika ingin menyantap daging buahnya.

Keunikan lainnya adalah aroma tajam khas durian justru lebih banyak berasal dari

kulitnya, sehingga dengan mudah kita dapat mengetahui tingkat kematangan

temperenang dari kulit buahnya.

3. Pekawai (Durio kutejensis)

Pekawai atau Lai selalu berbuah bersamaan dengan durian lainnya.  Durian unik

ini hampir tidak memiliki aroma sehingga cocok bagi mereka yang kurang suka

dengan sengatan bau durian.  Berukuran lebih kecil dari durian umumnya, namun

pekawai memiliki biji buah yang cukup besar.  Warna daging buah sangat cerah,

berwarna oranye atau kuning tua dengan tekstur daging buah yang kenyal dan

sedikit berserat. (Gambar.6)

Di Indonesia durio kutejensis dikenal juga dengan julukan durian emas karena

warna daging buahnya. Pada tahun 1995 salah satu varietas dari spesies ini, lai

manson, sudah dirilis sebagai salah satu durian unggul nasional.

4. Sungkang / Durian merah (Durio Graviolens)

Keragaman Durian di kalimantan Page 8

Page 9: BAB  I

Sungkang adalah jenis durian yang mempunyai daging buah berwarna merah

sehingga sering disebut sebagai durian merah.  Durian ini sudah sangat sulit

ditemukan sebab hutan habitat asli durian ini sudah semakin berkurang

karena illegal loging ataupun perkebunan skala besar.  Durian merah mempunyai

cita rasa yang hampir sama dengan pekawai dan juga hampir tidak mempunyai

aroma menyengat. (Gambar.7)

5. Durian kura-kura (Durio testudinarium)

durian ini merupakan yang sangat tidak lazim, sebab memilih untuk berbuah di

pangkal pohon ketimbang di ujung pohon seperti saudaranya yang lain. 

Di Kalimantan Barat spesies ini terkenal dengan sebutan durian kura-kura.

Dinamakan demikian karena diperkirakan kura-kura lah yang biasanya memakan

buah ini. Mungkin pohon ini merasa kasihan dengan kura-kura yang tak bisa

memanjat pohon sehingga membiarkan buahnya bergelayutan hampir menyentuh

tanah.

Nama ilmiah lainnya Durio Macrophyllus. Warna daging buah kekuningan

atau putih pucat. Biji buah kecil dan daging agak tebal. Rasanya manis walaupun

belum matang sekali.  Spesies durian ini banyak ditemukan di lokasi yang

berdekatan dengan aliran sungai. Di alam tingginya sekitar 10-25 m. daun

berbentuk elips berukuran 6-9 cm. permukaan daun bagian atas licin, bagian

bawah, berwarna keemasan. (Gambar. 8)

BAB III

Keragaman Durian di kalimantan Page 9

Page 10: BAB  I

PEMBAHASAN

Durian Kalimantan adalah salah satu bukti keanekaragaman buah-buahan yang ada di

Indonesia, karena keunikannya mulai dari bentuknya, rasanya dan warnanya yang berbeda

dari buah durian yang biasa kita temui. Oleh karena itu, hal ini menunjukan bahwa tanah

Indonesia mampu memberikan atau menumbuhkan berbagai keanekaragaman hayati yang

begitu banyak. Tipe hutan hujan tropik Indonesia merupakan ruang yang sangat cocok bagi

tumbuhnya segala jenis buah-buahan tropik. Tercatat kurang lebih ada 329 jenis buahbuahan

baik yang sudah dibudidayakan maupun yang masih tumbuh liar di hutan-hutan. Jumlah

tersebut sangatlah besar oleh karena itu dari jumlah jenis buah-buahan yang ada di seluruh

kawasan Asia Tenggara yang jumlahnya mencapai 350 jenis, 94% terdapat di Indonesia.

Indonesia merupakan salah satu dari 8 pusat keanekaragaman genetika khususnya

jenis buah buahan tropik seperti durian, rambutan dan bacang. Dilaporkan ada sekitar 30 jenis

durian di seluruh dunia dan 14 jenis di antaranya endemik di Borneo yang sebagian besar

masih tumbuh liar di hutan. Sedikitnya di Kalimantan Timur terdapat 5 jenis durian. Selain

Durio zibethinus, jenis-jenis yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan antara lain

adalah Durio kutejensis, D. dulcis, D. grandiflorus, D. graveolen, D. oxleyanus, dan D.

lowiana. Terbatasnya informasi tentang pengetahuan dan data keanekaragaman jenis buah

durian, merupakan salah satu kendala yang dihadapi dalam pengelolaan dan pengembangan

buah durian di Indonesia. Penelitian ekologi durian di habitatnya diharapkan dapat

menambah data pengetahuan untuk pengembangan selanjutnya agar dapat memberikan hasil

yang lebih baik.

Adanya penurunan jumlah dan jenis makhluk hidup yang ada di Indonesia tidak hanya

jenis-jenis hewannya namun juga tumbuhannya. Peran penting hewan dan tumbuhan bagi

kehidupan membuat mereka penting untuk dilestarikan. Hewan dan tumbuhan yang

dilestarikan dapat menjadi sumber perkembangan bagi ilmu pengetahuan alam. Betapa besar

kekayaan dan manfaat dari beragam hewan dan tumbuhan di Indonesia, terutama untuk jenis

Durian yang ada di Kalimantan yang sangat beragam jenisnya dan keunikan mulai dari

bentuk, warna dan rasanya, sehingga alangkah sayangnya bila kita membiarkan punah

perlahan-lahan.

BAB IV

Keragaman Durian di kalimantan Page 10

Page 11: BAB  I

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

- jumlah jenis durian yang ada di dunia adalah 27 jenis,dan 19 jenis diantaranya

terdapat di Pulau Kalimantan.

- Terdapa lima jenis durian yang sangat terkenal keunikannya yang terdapat di

Kalimantan adalah Teretung (Durio oxleyanus), Temperenang (Durio dulcis),

Pekawai (Durio kutejensis), Sungkang / Durian merah (Durio Graviolens), Durian

kura-kura (Durio testudinarium)

- Dilihat dari pengenalan jenis-jenis durian yang masih kurang, sehingga dengan

begitu Terbatasnya informasi tentang pengetahuan dan data keanekaragaman jenis

buah durian, merupakan salah satu kendala yang dihadapi dalam pengelolaan dan

pengembangan buah durian di Indonesia.

- Tipe hutan hujan tropik Indonesia merupakan ruang yang sangat cocok bagi

tumbuhnya segala jenis buah-buahan tropik. Tercatat kurang lebih ada 329 jenis

buahbuahan baik yang sudah dibudidayakan maupun yang masih tumbuh liar di

hutan-hutan. Jumlah tersebut sangatlah besar oleh karena itu dari jumlah jenis

buah-buahan yang ada di seluruh kawasan Asia Tenggara yang jumlahnya

mencapai 350 jenis, 94% terdapat di Indonesia.

B. Saran

- Penelitian ekologi durian di habitatnya diharapkan dapat menambah data

pengetahuan untuk pengembangan selanjutnya agar dapat memberikan hasil yang

lebih baik.

- Untuk mencegah punahnya durian asli Kalimantan, perlu dilakukan upaya

pemuliaan melalui pengembangan jenis-jenis durian asli tersebut, karena

berdasarkan pengalaman, durian yang diperoleh dari luar Kalimantan tidak dapat

tumbuh dengan baik di Kalimantan karena kondisi tempat tumbuhnya berbeda.

Keragaman Durian di kalimantan Page 11

Page 12: BAB  I

DAFTAR PUSTAKA

"GRIN Taxonomy for Plants - Durio " . Departemen Agrikultur Amerika Serikat.

Durian. Petunjuk Budidaya dari PT Pusri.

Brown, Michael J. (1997). Durio — A Bibliographic Review (PDF). International Plant Genetic Resources Institute (IPGRI). ISBN 92-9043-318-3. Diakses 2008-11-20.

Whitten, Tony (2001). The Ecology of Sumatra. Periplus. hlm. 329. ISBN 962-593-074-4.

Yumoto, Takakazu (2000). "Bird-pollination of Three Durio Species (Bombacaceae) in a Tropical Rainforest in Sarawak, Malaysia". American Journal of Botany 87 (8): 1181–1188. doi:10.2307/2656655.

Uji, T. 2005. Keanekaragaman Jenis dan Sumber Plasma Nutfah Durio (Durio spp.) di

Indonesia. Buletin Plasma Nutfah 11:28-33.

Durian Petruk". IPTEKnet BPPT. Diakses 2009-12-09.

Pythium vexans di laman Widely Prevalent Fungi

Question No. 18085: Is it true that durian seeds are poisonous?". Singapore Science Centre. 2006. Diakses 2008-11-20.

Mahdi Jufri, Rosmala Dewi Akhmad Ridwan Firli. 2006. Studi kemampuan pati biji durian sebagai bahan pengikat dalam tablet ketoprofen secara granulasi basah. Majalah Ilmu Kefarmasian 3:78-86.

"USDA National Nutrient Database". U.S. Department of Agriculture. Diakses 2008-11-20. Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, jil. 3. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta. Hal. 1341-1343.

Durian, Pengusir Nyamuk?

http://id.wikipedia.org/wiki/Durian.Diakses 24 April 2014 at.07.00pm

Keragaman Durian di kalimantan Page 12

Page 13: BAB  I

Keragaman Durian di kalimantan Page 13

Page 14: BAB  I

Gambar 1. Bunga durian, keluar langsung dari batang/cabang secara berkelompok

Gambar 2. Tempoyak, durian yang diragikan

Gambar 3. Es krim durian di Padang

Keragaman Durian di kalimantan Page 14

Page 16: BAB  I

Gambar 5. Temperenang (Durio dulcis)

Klasifikasi:

Kingdom

:

Order:

Family:

Genus:

Species:

Plantae

Malvales

Malvaceae

Durio

Durio dulcis

var. Durian Lahung

Keragaman Durian di kalimantan Page 16

Page 18: BAB  I

Gambar. 7 Sungkang / Durian merah (Durio Graviolens)

Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas: Dilleniidae

Ordo: Malvales

Famili: Bombacaceae 

Genus: Durio

Spesies: Durio graveolens Becc.

Kerabat DekatTekawai, Koroyot, Durian Hutan, Durian, Durian

Pulu, Durian Hantu, Durian Kura-kura, Durian Burung

Keragaman Durian di kalimantan Page 18

Page 19: BAB  I

Gambar .8 Durian kura-kura (Durio testudinarium)

Keragaman Durian di kalimantan Page 19