BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar BelakangSekarang ini dalam pemilihan obat oleh dokter dan penggunaan obat oleh pasien harus berhati-hati. Perhatikan penyakit pasien dan kesesuaiannya dengan obat yang dokter pilih. Ingat cara kerja obat, efek sampingnya, interaksi dengan obat lainnya, dan juga perhatikan kembali kontra indikasi penggunaan obat tersebut.

Sebagian besar obat masuk melalui saluran cerna, dan hati terletak di antara permukaan absorptif dari saluran cerna dan organ target obat dimana hati berperan sentral dalam metabolisme obat.Hati merupakan organ utama yang memetabolisme dan mendetoksifikasi obat di tubuh, hati berpotensi mengalami kerusakan akibat beragam bahan kimia terapeutik atau lingkungan. Kerusakan sel hati dapat disebabkan karena virus, penyakit metabolic, alkohol, zat kimia, obat-obatan atau penyebab lainnya.

Hepatotoksisitas imbas obat merupakan komplikasi potensial yang hampir selalu ada pada setiap obat yang diberikan, karena hati merupakan pusat disposisi metabolik dari semua obat dan bahan-bahan asing yang masuk tubuh. Kejadian jejas hati karena obat mungkin jarang terjadi, namun akibat yang ditimbulkannya bisa fatal.1Cedera dapat terjadi akibat toksisitas langsung, terjadi melalui konversi suatu xenobiotik menjadi toksin aktif oleh hati, atau metabolitnya yang berlaku sebagai hapten untuk mengubah protein sel menjadi imunogen. Reaksi obat dapat di klasifikasikan sebagai reaksi yang dapat diduga (intrinsic) atau yang tidak dapat diduga (idiosinkratik).

Dalam makalah ini akan dibahas lebih dalam lagi tentang anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, working diagnosis, manifestasi klinis, komplikasi, differential diagnosis, etiologi, patofisiologi, epidemiologi, penatalaksanaan serta prognosisnya.

PAGE 1