BAB I
-
Upload
dado-armawan -
Category
Documents
-
view
29 -
download
1
description
Transcript of BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kanker menjadi masalah utama kesehatan di seluruh dunia dan penyakit
pembunuh terbesar kedua setelah kardiovaskuler. Kanker merupakan
penyakit degeneratif yang ditandai dengan keadaan sel yang membagi secara
terus menerus (proliferasi) tanpa kontrol dan mempunyai kemampuan untuk
menyebar (metastasis) ke jaringan yang berlainan secara patologi.1
Kanker usus besar atau kanker kolorektal (KKR) adalah keganasan yang
termasuk dalam urutan 10 kanker terbanyak di dunia. Dari semua jenis
kanker yang ada, kanker kolorektal (KKR) merupakan penyebab kematian
kedua dan di dunia menempati urutan ke-4, dengan jumlah laki-laki sedikit
lebih banyak daripada wanita dengan perbandingan sebesar 19,4 dan 15,3
per 100.000 penduduk. Kejadiannya ditemukan paling banyak di Amerika
Utara, Australia, Selandia Baru dan sebagian di Eropa (Eropa Barat yang
sudah masuk kategori negaranegara maju/ developed countries), namun
seiring dengan meningkatnya kondisi sosioekonomi negara berkembang
termasuk Indonesia, serta adanya kecenderungan “westernisasi” pada pola
makan, kanker ini perlahan menanjak menjadi salah satu dari sepuluh kanker
tersering. Di Indonesia, kanker ini menjadi semakin penting untuk
diwaspadai karena menyerang lebih dari 30% kaum muda (umur kurang dari
40 tahun, dibandingkan dengan 3% di negara barat/maju).2
Oxaliplatin merupakan suatu senyawa platinum yang membentuk tambahan
(adduct) DNA, menyebabkan gangguan terhadap replikasi dan apoptosis sel.
Pada pasien KKR metastasis di mana obat ini pertama kali diuji,
menunjukkan hasil harapan hidup yang lebih baik.3
Pemberian kemoterapi oxaliplatin ini, dapat menimbulkan efek samping
berupa neuropati pada 56% pasien kanker kolorektal. Neuropati yang terjadi
ini umumnya bersifat akut, reversibel (biasanya membaik dalam 2 minggu),
dan mengenai saraf sensorik perifer. Sayangnya, belum ada terapi suportif
2
standar terhadap efek samping yang memperburuk kualitas hidup pasien
dalam jangka panjang ini.4,5
Tubuh membuat glutamin dari AARC (asam amino rantai cabang) dan
glutamat. Selama stress glutamine menjadi esensial dan perlu diberikan
dalam jumlah ekstra. Mungkin dibutuhkan pemberian sampai 30 sampai 40
gram glutamin per hari.
Deplesi glutamin pada jaringan terjadi pada tikus yang mengidap tumor.
Suplementasi glutamine bias mengurangi kehilangan protein dan memberi
perlindungan imun dan fungsi sawsar mukosa usus selama radioterapi dan
khemoterapi pada pasien dengan kanker lanjut.
Glutamin agaknya merupakan sumber energi utama untuk epitel usus. Zat
ini telah ditunjukkan efektif mengurangi keparahan jejas mukosa yang
diinduksi radiasi pada usus tikus. Suplementasi glutamin pada diit elemental
menghasilkan lebih sedikit penurunan berat badan dan menambah berat
mukosa jejunum dan kolon, survival lebih panjang dan insiden bakteremia
yang lebih rendah pada tikus yang diberi metotreksat. Jadi, glutamin oral
berperan penting dalam memelihara keutuhan mukosa usus setelah
radioterapi dan khemoterapi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1.2.1 Bagaimana mekanisme konstruksi, sintesis, dan administrasi dari
oral glutamin guna menurunkan efek samping neuropati dalam
pentalaksanaan kanker kolorektal dengan oxaliplatin?
1.2.2 Bagaimana mekanisme kerja oral glutamin guna menurunkan efek
samping neuropati dalam pentalaksanaan kanker kolorektal dengan
oxaliplatin?
1.2.3 Bagaimana efek pasca terapi potensi oral glutamin guna menurunkan
efek samping neuropati dalam pentalaksanaan kanker kolorektal
dengan oxaliplatin?
3
1.2.4 Bagaimana analisis manfaat oral glutamin guna menurunkan efek
samping neuropati dalam pentalaksanaan kanker kolorektal dengan
oxaliplatin?
1.3 Tujuan
Berdasarkan paparan di atas maka tujuan penulisan adalah sebagai berikut:
1.3.1 Untuk mengetahui mekanisme konstruksi, sintesis, dan administrasi
dari potensi oral glutamin guna menurunkan efek samping neuropati
dalam pentalaksanaan kanker kolorektal dengan oxaliplatin
1.3.2 Untuk mengetahui mekanisme kerja potensi oral glutamin guna
menurunkan efek samping neuropati dalam pentalaksanaan kanker
kolorektal dengan oxaliplatin
1.3.3 Untuk mengetahui efek pasca terapi oral glutamin guna menurunkan
efek samping neuropati dalam pentalaksanaan kanker kolorektal
dengan oxaliplatin
1.3.4 Untuk mengetahui analisis manfaat oral glutamin guna menurunkan
efek samping neuropati dalam pentalaksanaan kanker kolorektal
dengan oxaliplatin
1.4 Manfaat
Penulisan ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:
1.4.1 Memberikan sumbangan pemikiran kepada kalangan medis dan
masyarakat mengenai oral glutamin guna menurunkan efek samping
neuropati dalam pentalaksanaan kanker kolorektal dengan
oxaliplatin.
1.4.2 Memperkaya khasanah medis Indonesia terutama dalam inovasi
teknik biomolekuler dangan memanfaatkan oral glutamin guna
menurunkan efek samping neuropati dalam pentalaksanaan kanker
kolorektal dengan oxaliplatin
1.4.3 Memberikan kajian teoritis dalam menunjang perkembangan
penelitian terkait penatalaksanaan kanker kolorektal terutama dalam
bidang biomolekuler dan kemoterapi.