BAB I
-
Upload
wahyu-chaquw -
Category
Documents
-
view
15 -
download
0
Transcript of BAB I
![Page 1: BAB I](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022012922/55cf94bb550346f57ba40c35/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Makanan merupakan suatu hal yang sangat penting di dalam kehidupan
manusia, karena dari makanan manusia mendapatkan berbagai zat yang
diperlukan oleh tubuh untuk dapat bekerja dengan optimal. Untuk itu perlu adanya
pengamanan di bidang pangan agar masyarakat terhindar dari mengkonsumsi
makanan yang berbahaya bagi kesehatan.
Pemanis siklamat dalam penggunaannya harus dibatasi karena dapat
membahayakan kesehatan. Hasil metabolisme siklamat yang sering disebut
sikloheksiamin bersifat karsinogenik yang diekskresikan melalui urin sehingga
pada tikus dapat menyebabkan tumor (Winarno, 1991).
Di Indonesia penggunaan siklamat untuk dikonsumsi telah diatur oleh Badan
POM dalam Peraturan Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pemanis Buatan
dalam Produk Pangan (BPOM, 2004). Aturan ini membahas batas penggunaan
maksimum siklamat untuk tiap katagori pangan dengan mendasarkan
perhitungannya pada Acceptable Daily Intake (ADI) . Sebagai lembaga yang
berwenang dalam hal pengawasan obat dan makanan yang beredar di pasaran
Indonesia, serta memperhatikan aspek keamanan terhadap penggunaan bahan
pemanis sintetis.
Walaupun pemanis buatan dinyatakan aman untuk dikonsumsi, tetapi bila
penggunaannya tidak sesuai untuk aturan maka akan menimbulkan efek yang
1
![Page 2: BAB I](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022012922/55cf94bb550346f57ba40c35/html5/thumbnails/2.jpg)
2
merugikan. Beberapa efek penggunaannya perlu kita kenal, mengingat beberapa
jenis bahan tambahan makanan aman dikonsumsi dalam jumlah sedikit, dan baru
akan membahayakan kesehatan bila dikonsumsi dalam jumlah berlebihan
(Yuliarti, 2007).
Manisan adalah salah satu bentuk makanan olahan yang banyak disukai oleh
masyarakat. Rasanya yang manis bercampur dengan rasa khas buah sangat cocok
untuk dinikmati diberbagai kesempatan.
Menurut Sediaoetama (2006), Pengolahan buah menjadi manisan sering
dikerjakan di Indonesia, mempergunakan gula pasir. Pada manisan buah, buah
yang telah dikuliti dipotong-potong dan direbus dalam larutan gula pasir sampai
menjadi kering dan pekat. Buah yang digunakan sebagai manisan biasanya yang
aslinya tidak mempunyai rasa manis, tetapi lebih masam, seperti belimbing, salak
dan mangga mentah.
Kecamatan Samarinda Ulu, terdapat beberapa supermarket yang menjual
produk manisan buah berbagai merk, tetapi apakah benar bahwa manisan tersebut
mengandung kandungan gula. Maka peneliti tertarik untuk meneliti dan
mengetahui apakah manisan buah yang terdapat di beberapa supermarket tersebut
mengandung pemanis siklamat dan apakah kadar yang terkandung masih dalam
batasan sesuai dengan Badan Standarisasi Nasional No: 12/Kep/BSN-
SNI.03/05/2004 atau tidak. Sehingga nantinya dapat memberikan informasi
khususnya pada peneliti dan masyarakat pada umumnya.
![Page 3: BAB I](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022012922/55cf94bb550346f57ba40c35/html5/thumbnails/3.jpg)
3
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah air manisan buah yang beredar di beberapa supermarket kecamatan
Samarinda Ulu mengandung pemanis siklamat?
2. Berapakah kadar pemanis siklamat pada air manisan buah yang beredar di
beberapa supermarket kecamatan Samarinda Ulu?
3. Apakah kadar pemanis siklamat pada air manisan buah yang beredar di
beberapa supermarket kecamatan Samarinda Ulu aman, sesuai dengan batasan
menurut Badan Standarisasi Nasional No: 12/Kep/BSN-SNI.03/05/2004 ?
C.Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pemanis siklamat pada air manisan buah yang
beredar di beberapa supermarket kecamatan Samarinda Ulu.
2. Untuk mengetahui kadar pemanis siklamat pada air manisan buah yang
beredar di beberapa supermarket kecamatan Samarinda Ulu.
3. Untuk mengetahui kesesuaian kadar pemanis siklamat pada air manisan buah
yang beredar dibeberapa supermarket kecamatan Samarinda Ulu dengan
batasan menurut Badan Standarisasi Nasional No:12/Kep/BSN-
SNI.03/05/2004.
![Page 4: BAB I](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022012922/55cf94bb550346f57ba40c35/html5/thumbnails/4.jpg)
4
D.Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
1. Sebagai informasi kepada masyarakat tentang pemanis buatan yang terdapat
pada produk manisan bermerk yang beredar di supermarket Kecamatan
Samarinda Ulu dan efek yang ditimbulkan jika dikonsumsi secara terus
menerus serta berlebihan.
2. Menambah referensi penelitian bagi peneliti selanjutnya tentang pemanis
sintetik.
E.Ruang Lingkup penelitian
Penelitian ini menggunakan sampel manisan buah mangga yang terdapat di
beberapa supermarket kecamatan Samarinda Ulu. Dari banyak produk manisan
diambil sebanyak tiga macam merk manisan buah mangga yaitu manisan buah
mangga A, B dan C. Ketiga merk manisan tersebut akan diuji secara kualitatif dan
kuantitatif di Laboratorium Terpadu I Akademi Farmasi Samarinda.
F.Definisi Operasional
1. Penetapan kadar adalah menentukan banyaknya tiap–tiap unsur atau senyawa,
yang dalam hal ini adalah siklamat yang terdapat dalam suatu cuplikan (air
manisan buah).
2. Pemanis siklamat adalah serbuk hablur atau kristal hablur dalam bentuk
natrium siklamat sebagai pemanis sintetik non–nutritif pengganti sukrosa
![Page 5: BAB I](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022012922/55cf94bb550346f57ba40c35/html5/thumbnails/5.jpg)
5
dengan intensitas kemanisan 30 kali kemanisan sukrosa serta merupakan objek
yang akan diteliti.
3. Kecamatan Samarinda Ulu adalah lokasi pengambilan sampel air manisan
buah.
4. Supermarket adalah sebuah toko yang menjual segala kebutuhan sehari-hari
secara eceran dan langsung kepada konsumen akhir.
5. Manisan adalah salah satu bentuk makanan olahan, dibuat dengan bahan
utama buah segar yang dipotong-potong kemudian direndam menggunakan
larutan gula.
6. Gravimetri atau analisis bobot merupakan metode kuantitatif, dimana senyawa
yang hendak ditentukan dilarutkan, kemudian diendapkan menjadi endapan
yang sukar larut dan merupakan metode yang digunakan pada peneliti.