BAB I
-
Upload
jessica-lin -
Category
Documents
-
view
215 -
download
2
description
Transcript of BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang
kesehatan di Indonesia (Hidayat, 2008). Banyak faktor yang menyebabkan
tingginya angka kematian bayi diantaranya adalah sepsis, kelainan bawaan,
infeksi saluran pernapasan atas, lingkungan, dan faktor nutrisi (Nelson, 2000).
Sumber nutrisi alamiah bagi bayi yang memiliki kandungan gizi cukup dan
merupakan makanan yang paling sempurna adalah Air Susu Ibu (Depkes RI,
2005).
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang terbaik bagi bayi. ASI
mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan
dan perkembangan bayi (Prasetyono, 2009). Selama periode sekitar 6 bulan,
ASI memiliki unsur unsur yang memenuhi semua kebutuhan nutrisi yang
diperlukan oleh bayi kecuali jika ibu mengalami keadaan gizi kurang yang
berat (Gibney, 2008). WHO/UNICEF (2009) didalam Global Strategy for
Infant and Young Child Feeding, merekomendasikan salah satu hal penting
yang harus dilakukan yaitu memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja atau
pemberian ASI Eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan.
Namun ternyata kondisi pemberian ASI eksklusif di Indonesia cukup
memprihatinkan (UNICEF, 2012). Menurut Hasil Survey Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menyebutkan ada sepertiga (32%)
bayi berumur di bawah enam bulan yang mendapatkan ASI eksklusif. Empat
dari sepuluh bayi yang berumur di bawah empat bulan (41%) dan 48% bayi
umur kurang dari dua bulan mendapatkan ASI eksklusif. Di Desa Tegallalang,
Kabupaten Gianyar sendiri pemberian ASI eksklusif belum mencapai target,
bahkan dari tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami penurunan.
Menurut Kasnodiharjo (1998) ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap
kebiasaan tidak memberikan ASI Eksklusif kepada bayi. Antara lain yaitu
karena ibu sibuk bekerja, pendidikan ibu rendah, gencarnya iklan susu
formula, kurangnya sekresi hingga bayi lapar bila tidak diberi makanan
tambahan, pengetahuan ibu tentang ASI kurang, serta keterpaparan terhadap
media masa.
Sementara menurut Soetjiningsih (1998) pemberian ASI belum dimanfaatkan
secara optimal oleh ibu bahkan ada kecenderungan makin banyak yang tidak
memberikan ASI. Penyebabnya antara lain sosio cultural, terbatasnya
pengetahuan, pemasaran Pengganti Air Susu Ibu (PASI).
Berdasarkan hal-hal di atas, maka dianggap perlu dilakukan penelitian
mengenai gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku ibu bayi berusia 0-5
bulan terhadap ASI eksklusif di Desa Tegallalang.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka dapat ditarik rumusan masalah:
1. Bagaimana gambaran pengetahuan ibu bayi berusia 0-5 bulan terhadap
ASI eksklusif di Desa Tegallalang?
2. Bagaimana gambaran sikap ibu bayi berusia 0-5 bulan terhadap ASI
eksklusif di Desa Tegallalang?
3. Bagaimana gambaran perilaku ibu bayi berusia 0-5 bulan terhadap ASI
eksklusif di Desa Tegallalang?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu bayi berusia 0-5 bulan terhadap
ASI eksklusif di Desa Tegallalang.
2. Mengetahui gambaran sikap ibu bayi berusia 0-5 bulan terhadap ASI
eksklusif di Desa Tegallalang.
3. Mengetahui gambaran perilaku ibu bayi berusia 0-5 bulan terhadap ASI
eksklusif di Desa Tegallalang
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari kegiatan maupun hasil
penelitian ini antara lain sebagai berikut :
1. Sebagai dasar acuan untuk perbaikan program puskesmas seperti edukasi
dan monitoring.
2. Diharapkan tingkat pemberian ASI eksklusif di Desa Tegallalang
mengalami peningkatan.