BAB I

10
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk mencapai hidup sehat bagi penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Upaya kesehatan dititik beratkan pada upaya penyembuhan yang berangsur-angsur kearah keterpaduan kesehatan yang menyeluruh. Upaya kesehatan yang menyangkut peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, dan pemulihan penyakit harus dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan, dilaksanakan bersama pemerintah dan masyarakat. Salah satu juga harus dikembangkan adalah pemanfaatan fungsi kesehatan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka kita mengenal istilah Keterampilan Dasar Praktik Klinik (KDPK) yang merupakan semua keterampilan pelayanan yang ada di rumah sakit yaitu salah satu kegiatan yang menunjang pelayanan kesehatan. Keterampilan Dasar Praktik Klinik adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat bagi pasien , termasuk pelayanan kebidanan yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Salah satu cara untuk mengenal dan mendalami ruang lingkup pelayanan kebidanan adalah dengan diadakan PKL ( Praktek Kerja Lapangan ) yang merupakan salah satu cara upaya untuk

description

bab 1

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk mencapai hidup sehat bagi penduduk, agar

dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Upaya kesehatan dititik beratkan pada

upaya penyembuhan yang berangsur-angsur kearah keterpaduan kesehatan yang menyeluruh.

Upaya kesehatan yang menyangkut peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, dan

pemulihan penyakit harus dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan,

dilaksanakan bersama pemerintah dan masyarakat. Salah satu juga harus dikembangkan

adalah pemanfaatan fungsi kesehatan.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka kita mengenal istilah Keterampilan Dasar Praktik

Klinik (KDPK) yang merupakan semua keterampilan pelayanan yang ada di rumah sakit

yaitu salah satu kegiatan yang menunjang pelayanan kesehatan. Keterampilan Dasar Praktik

Klinik adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem yang berorientasi kepada

pelayanan pasien, penyediaan obat bagi pasien , termasuk pelayanan kebidanan yang

terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.

Salah satu cara untuk mengenal dan mendalami ruang lingkup pelayanan kebidanan

adalah dengan diadakan PKL ( Praktek Kerja Lapangan ) yang merupakan salah satu cara

upaya untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja kebidanan di Akademi Kebidanan

Mandiri Gresik.

Dengan diadakannnya PKL ini diharapkan Mahasiswa Akademi Kebidanan Mandiri

Gresik dapat memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja dibidang pelayanan dan keterampilan

serta mempunyai pengetahuan yang memadai serta kualifikasi dan sumber daya manusia di

dunia kesehatan terutama kebidanan.

1.2. Tujuan

1.2.1. Penulisan

1. Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban tertulis dari Praktek Kerja

Lapangan di ruangan paru RSUD dr.Soegiri Lamongan pada tanggal 3

Agustus sampai dengan 16 Agustus 2015.

Page 2: BAB I

2. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan.

3. Agar mahasiswa dapat mengenali macam-macam kasus yang terjadi di rumah

sakit khususnya yang berkaitan dengan penyakit paru di RSUD dr.Soegiri

Lamongan.

4. Untuk melatih dan menilai kemampuan, keterampilan serta pengetahuan yang

didapat mahasiswa Akdemi Kebidanan Mandiri Gresik selama menjalankan

praktik di RSUD dr.Soegiri Lamongan.

1.2.2. Praktek

Tujuan Umum

Untuk mengaplikasikan teori yang sudah didapatkan mahasiswa AKBID

MANDIRI Gresik ke dalam bentuk praktek di luar kampus dan juga agar

mahasiswa dapat mengetahui bagaimana praktek sesungguhnya di tempat

kerja atau instansi terkait.

Tujuan Khusus

1. Untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang sudah didapat

selama di Akademi Kebidanan Mandiri Gresik.

2. Untuk mempelajari kondisi dan mekanisme kerja, sehingga mahasiswa

dapat beradaptasi dengan cepat saat terjun langsung ke dunia

pendidikan.

3. Untuk menambah wawasan dan pengalaman para mahasiswa dalam

dunia kerja.

4. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan.

5. Menghasilakan siswa-siswi yang dapat bersaing didunia kerja.

6. Mengaplikasiskan teori yang sudah didapatkan selama di Akademi

Kebidanan Mandiri Gresik ke dalam praktik pelayanan di rumah sakit.

1.3. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambar secara menyeluruh mengenai laporan praktek kerja lapangan

ini, kami menyusun secara sistematis dalam bab-bab dengan rincian sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Page 3: BAB I

Yang berisi : Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Tujuan Praktik dan Sistematika

Penulisan.

BAB II : RUANG LINGKUP PRAKTIK KLINIK

Yang berisi : Denah Ruangan dan Penjelasannya, Kapasitas Ruangan, Administrasi

Pasien di Ruang Rawat Inap, Macam-macam Kasus yang ada di Ruangan Paru, Macam-

macam Keterampilan yang dilakukan dan Pengalaman Baru yang diperoleh di Akademi

Kebidanan Mandiri Gresik.

BAB III : PENUTUP

Yang berisi : Kesimpulan dan Saran

BAB VI : LAMPIRAN

Yang berisi profil RSUD dr.Soegiri Lamongan

2.

Page 4: BAB I

BAB II

RUANG LINGKUP PRAKTIK KLINIK

DI RUANG PARU RSUD dr. Soegiri Lamongan

2.1. Denah Ruangan Paru di RSUD dr.Soeigiri Lamongan

2.1.1. Denah Ruangan Paru Lantai 1

2.1.2. Denah Ruangan Paru Lantai 2

Pintu masuk

tanggaRuang Perawat

Ruang Kemuning 2

Ruang Kemuning 3

Ruang Kemuning 4

Ruang Kemuning 1

Tempat Obat

Pintu masuk

Tempat Obat

Ruang Kemuning 8

Ruang Kemuning 7

Ruang Kemuning 6

Ruang Kemuning 5

wastafel

Ruang Perawat

Tanggaa

Page 5: BAB I

2.1.3. Denah Ruang Kemuning 5

2.1.4. Denah Ruang Kemuning 6

2.1.5. Denah Ruang Kemuning 7

Bed

3

Bed

1

Bed

2

Bed

6

Bed

5

Bed

4

Pintu masuk

Kamar mandi

Pintu masukBed

9

Bed

13

Bed

12

Bed

11

Bed

10

Bed

14Kamar mandi

Bed

8

Bed 7

Kamar mandi

Pintu masuk

Page 6: BAB I

2.1.6. Denah Ruang Kemuning 8

2.2. Kapasitas Ruangan Paru di RSUD dr.Soegiri Lamongan

Kapasitas ruangan kemuning(paru) RSUD dr.soegiri lamongan adalah 23 orang, ruang

kemuning / poli paru terdiri dari 2 lantai, di lantai 2 terdiri dari 4 ruang yakni ruang

kemuning 5, ruang kemuning 6 (ruang isolasi) , ruang kemuning 7 dan ruang kemuning 8,

sedangkan di lantai 1 terdiri dari 4 ruang.

Ruang kemuning RSUD dr.Soegiri Lamongan memiliki 2 kelas yaitu kelas I dan kelas II.

Masing-masing ruangan di ruang kemuning ini disertai fasilitas sebagai berikut: tempat tidur

yang sudah dilengkapi dengan bantal dan selimut, standart infus, tirai, meja pasien, tabung

oksigen, dan kamar mandi .

Untuk saat ini ruang kemuning(paru) yang di pakai oleh RSUD dr soegiri lamongan

sebagian banyak menempati ruangan pada lantai 2, sedangkan untuk ruangan yang berada di

lantai 1 hanya digunakan beberapa saja dan kebanyakan masih dikosongi atau digunakan

untuk umum karna adanya masalah dalam system manajemen.

Ruang 5 dan ruang 7 digunakan untuk pasien yang positif TB, ruang 8 digunakan untuk

pasien non TB, sedangkan ruang 6 digunakan untuk pasien isolasi. Hingga saat ini pasien

yang berada di ruang kemuning(paru) RSUD dr.Soegiri Lamongan berjumlah 16 orang.

Ruang kemuning 1 memiliki kapasitas untuk menampug 1 pasien, ruang kemuning 2

dapat menampung 1 pasien begitu pula dengan ruang kemuning 3 dan 4, ruang 5 kemuning

memiliki kapasitas untuk menampung 6 pasien, ruang kemuning 6 memiliki kapasitas untuk

Bed

18

Bed

1

Bed

17

Bed

16

Bed

15

Bed

20 Kamar mandi

Pintu masuk

Page 7: BAB I

menampung 2 pasien, ruang 7 kemuning memiliki kapasitas untuk menampung 6 pasien dan

ruang 8 kemuning memiliki kapasitas untuk menampung 7 pasien

2.3. administrasi Pasien di Ruang Rawat Inap

Berdasarkan bagan alur pelayanan rawat inap yang ada di dr.Soegiri Lamongan di atas,

pasien yang masuk ke RSUD dr.soegiri lamongan berasal dari berbagai kalangan dan

berbagai arah , pasien ada yang berasal dari rujukan, baik itu rujukan puskesmas, RS/BP

Swasta , ada juga yang berasal dari polri dan umum, semua penderita yang masuk ke RSUD

dr.Soegiri Lamongan harus masuk ke Instalasi Rawat Darurat terlebih dahulu untuk dilakukan

penanganan awal, di dalam ruang IRD ini pasien akan dilakukan observasi dan pemeriksaan

penunjang lebih lanjut untuk menentukan diagnosa, berdasarkan diagnosa yang sudah

didapatkan barulah pasien bisa di tempatkan di ruangan sesuai diagnosa atau bisa di rujuk ke

rumah sakit yang lebih tinggi.

Berdasarkan alur di atas setelah pasien masuk ke ruang IRD pasien juga bisa di operkan

ke kamar operasi, pasien yang di oper ke kamar operasi adalah pasien yang membutuhkan

tindakan serius dan segera,

Page 8: BAB I

2.4. Macam-macam Kasus di Ruangan