BAB I

4
Bab I – Profil Kesehatan Kota Bandar Lampung, 2009 1 I.1 I.1 I.1 I.1 Latar belakang Latar belakang Latar belakang Latar belakang embangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang yang optimal. Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional, karena kesehatan menyentuh hampir semua aspek kehidupan manusia. Oleh sebab itu, pembangunan kesehatan sangat terkait dan dipengaruhi oleh aspek demografi, keadaan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat termasuk tingkat pendidikannya serta keadaan dan perkembangan lingkungan, baik fisik maupun biologik. Penyelenggaraan Pembangunan Kesehatan telah menunjukkan hasil yang cukup baik, namun demikian disadari bahwa masih banyak masalah- masalah di bidang kesehatan yang dihadapi semakin berat, luas dan kompleks. Hal ini ditandai dengan terjadinya transisi demografi dan epidemiologi sebagai dampak dari pembangunan secara menyeluruh, antara lain perubahan keadaan sosial, tingkat pendidikan, keadaan ekonomi dan perubahan kondisi lingkungan serta pengaruh globalisasi. Di sisi lain, penyakit degeneratif mulai meningkat, sementara itu penyakit menular pun masih harus ditanggulangi. Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara lebih intensif, berkesinambungan dan merata serta mendapatkan dukungan dari sistem informasi kesehatan yang berkualitas, diharapkan permasalahan-permasalahan kesehatan yang muncul akan dapat diminimalisasi ataupun dieliminir sehingga akan dapat mewujudkan masyarakat Kota Bandar Lampung yang sehat, prima dan mandiri. World Health Organization (WHO) dalam salah satu publikasi pentingnya menyatakan bahwa Sistem Informasi Kesehatan tidak dapat berdiri sendiri. Sistem Informasi Kesehatan harus merupakan bagian fungsional dari Sistem Kesehatan yang didukungnya, dan merupakan alat bagi manajemen terhadap Sistem Kesehatan tersebut. Otonomi daerah mengandung konsekuensi bahwa hubungan antara Pemerintah Pusat dan Daerah berubah karena masing-masing jenjang pemerintahan memiliki kewenangan yang berbeda. Oleh karena itu masing-masing daerah harus memiliki Sistem Kesehatan Daerah termasuk dukungan sistem informasinya. Namun demikian sebagai negara kesatuan, komunikasi antar jenjang pemerintahan harus tetap terpelihara. P P 1

description

bab1

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

Bab I – Profil Kesehatan Kota Bandar Lampung, 2009

1

I.1I.1I.1I.1 Latar belakangLatar belakangLatar belakangLatar belakang

embangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang yang optimal. Pembangunan

kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional, karena kesehatan menyentuh hampir semua aspek kehidupan manusia. Oleh sebab itu, pembangunan kesehatan sangat terkait dan dipengaruhi oleh aspek demografi, keadaan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat termasuk tingkat pendidikannya serta keadaan dan perkembangan lingkungan, baik fisik maupun biologik.

Penyelenggaraan Pembangunan Kesehatan telah menunjukkan hasil yang cukup baik, namun demikian disadari bahwa masih banyak masalah-masalah di bidang kesehatan yang dihadapi semakin berat, luas dan kompleks. Hal ini ditandai dengan terjadinya transisi demografi dan epidemiologi sebagai dampak dari pembangunan secara menyeluruh, antara lain perubahan keadaan sosial, tingkat pendidikan, keadaan ekonomi dan perubahan kondisi lingkungan serta pengaruh globalisasi. Di sisi lain, penyakit degeneratif mulai meningkat, sementara itu penyakit menular pun masih harus ditanggulangi.

Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara lebih intensif, berkesinambungan dan merata serta mendapatkan dukungan dari sistem informasi kesehatan yang berkualitas, diharapkan permasalahan-permasalahan kesehatan yang muncul akan dapat diminimalisasi ataupun dieliminir sehingga akan dapat mewujudkan masyarakat Kota Bandar Lampung yang sehat, prima dan mandiri.

World Health Organization (WHO) dalam salah satu publikasi pentingnya menyatakan bahwa Sistem Informasi Kesehatan tidak dapat berdiri sendiri. Sistem Informasi Kesehatan harus merupakan bagian fungsional dari Sistem Kesehatan yang didukungnya, dan merupakan alat bagi manajemen terhadap Sistem Kesehatan tersebut. Otonomi daerah mengandung konsekuensi bahwa hubungan antara Pemerintah Pusat dan Daerah berubah karena masing-masing jenjang pemerintahan memiliki kewenangan yang berbeda. Oleh karena itu masing-masing daerah harus memiliki Sistem Kesehatan Daerah termasuk dukungan sistem informasinya. Namun demikian sebagai negara kesatuan, komunikasi antar jenjang pemerintahan harus tetap terpelihara.

PP

1

Page 2: BAB I

Bab I – Profil Kesehatan Kota Bandar Lampung, 2009

2

Upaya itu tentu diarahkan untuk mendukung tercapainya Visi Pembangunan Kesehatan, yaitu Indonesia Sehat 2010. Visi ini akan dapat dicapai dengan melaksanakan empat strategi, yang salah satunya adalah Desentralisasi. Ini berarti bahwa Indonesia Sehat akan dicapai dengan terlebih dahulu mengupayakan tercapainya Kabupaten-kabupaten Sehat, Kota-kota Sehat dan Propinsi-propinsi Sehat.

Dalam tatanan desentralisasi atau Otonomi Daerah di bidang Kesehatan, kualitas dari Sistem Informasi Kesehatan Nasional sangat ditentukan oleh kualitas dari Sistem-sistem Kesehatan Kabupaten/Kota. Oleh karena itu, penataan kembali dan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota merupakan sesuatu yang sangat penting. Bila hal ini gagal dilakukan, maka Sistem Informasi Kesehatan Nasional pun tidak akan dapat memberikan indikator-indikator yang benar tentang tercapai/tidaknya “Indonesia Sehat 2010”. Untuk mengukur pembangunan kesehatan tersebut diperlukan indikator-indikator, antara lain Indikator Indonesia Sehat, dan Indikator Kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan dan saat ini ada indikator lain yaitu indikator Millenium Development Goals (MDGs).

Profil Kesehatan Kota Bandar Lampung merupakan salah satu produk penting dari Sistem Informasi Kesehatan Kota Bandar Lampung. Profil ini adalah sarana untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian Visi Kabupaten / Kota Sehat yang merupakan modal dasar bagi tercapainya Visi Indonesia Sehat 2010.

I.2 I.2 I.2 I.2 Maksud dan Tujuan disusunnya Profil Kesehatan Maksud dan Tujuan disusunnya Profil Kesehatan Maksud dan Tujuan disusunnya Profil Kesehatan Maksud dan Tujuan disusunnya Profil Kesehatan Kota Kota Kota Kota Bandar LampungBandar LampungBandar LampungBandar Lampung

Maksud disusunnya Profil Kesehatan Kota Bandar Lampung adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan di Kota Bandar Lampung dalam mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal dan untuk mengetahui potensi, kendala ataupun hambatan yang ada, menganalisa permasalahan serta pemecahannya dalam program pembangunan kesehatan di Kota Bandar Lampung.

Tujuan disusunnya Profil Kesehatan Kota Bandar Lampung adalah tersedianya data/informasi yang dapat digunakan untuk merencanakan kegiatan-kegiatan tahunan dan dalam rangka menyediakan sarana untuk mengevaluasi pencapaian Pembangunan Kesehatan Tahun 2009.

I.3I.3I.3I.3 Sistematika PenulisanSistematika PenulisanSistematika PenulisanSistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam memahami isi dari Profil Kesehatan Kota Bandar Lampung ini, kami susun sistematika penulisannya sebagai berikut:

Page 3: BAB I

Bab I – Profil Kesehatan Kota Bandar Lampung, 2009

3

Bab IBab IBab IBab I

:::: PendahuluanPendahuluanPendahuluanPendahuluan

Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan Sistematika dari penyajiannya

Bab IIBab IIBab IIBab II

: Gambaran Umum Gambaran Umum Gambaran Umum Gambaran Umum Kota Bandar LampungKota Bandar LampungKota Bandar LampungKota Bandar Lampung Menggambarkan keadaan umum Kota Bandar Lampung, yang meliputi: keadaan geografi, cuaca, penduduk, tingkat pendidikan, perekonomian (faktor-faktor non kesehatan untuk Indeks Pembangunan Manusia)

Bab IIIBab IIIBab IIIBab III

Program Kesehatan Program Kesehatan Program Kesehatan Program Kesehatan Berisi uraian mengenai Visi, Misi dan Strategi Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung menuju Kabupaten Sehat dan Target program-program Kesehatan tahun 2009.

Bab IVBab IVBab IVBab IV

SituasSituasSituasSituasi Derajat Kesehatani Derajat Kesehatani Derajat Kesehatani Derajat Kesehatan Bab ini menguraikan tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.

Bab Bab Bab Bab VVVV

: Situasi Upaya KesehatanSituasi Upaya KesehatanSituasi Upaya KesehatanSituasi Upaya Kesehatan Menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Kota Bandar Lampung.

Bab VBab VBab VBab VIIII

: Situasi Sumber Daya KesehatanSituasi Sumber Daya KesehatanSituasi Sumber Daya KesehatanSituasi Sumber Daya Kesehatan Uraian tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.

Bab VIBab VIBab VIBab VIIIII : Kesimpulan dan SaranKesimpulan dan SaranKesimpulan dan SaranKesimpulan dan Saran, Bab ini berupa kesimpulan pencapaian pada masalah-masalah menonjol dan kemungkinan penyebabnya, serta saran untuk rekomendasi dalam mengatasi masalah-masalah Prioritas.

Page 4: BAB I

Bab I – Profil Kesehatan Kota Bandar Lampung, 2009

4

Lampiran : Lampiran : Lampiran : Lampiran : 1. Tabel Hasil Kegiatan Program Tahun 2009 2. Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM 18 Indikator Kesehatan) Kota

Bandar Lampung Tahun 2009 3. Nama Kecamatan, Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di Kota Bandar

Lampung Tahun 2009