BAB I

3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanah sebagaimana telah di definisikan di dalam soil survey (1999), merupakan suatu benda alam yang tersusun dari padatan (bahan mineral dan bahan organik), cairan dan gas, yang menempati permukaan daratan, menempati ruang, yang dapat di bedakan dari bahan asalnya sebagai suatu hasil dari proses penambahan, kehilangan, pemindahan dan tranformasi energi dan materi, atau berkemampuan mendukung tanaman berakar di dalam suatu lingkungan yang alami. Tingkat perkembangan tanah akan berbeda-beda pula di setiap tempat, oleh karena hal ini sangat di pengaruhi oleh faktor-faktor pembentuk tanah tersebut. Perkembangan tanah dicirikan oleh terjadinya diferensiasi horizon sebagai wakil proses pedogen baik fisik, kimia dan biologi yang oleh reaksi dalam profil tanah terjadi penambahan bahan organik dan mineral berupa bahan padatan, cair atau gas, menghilangnya bahan diatas tanah, alih tempat bahan dari satu bagian ke bagian lain dalam tubuh tanah, alih rupa senyawa mineral dan bahan organik di dalam tubuh tanah. Sumber energi utama dalam perkembangan tanah ada dua, yaitu energi gravitasi dan energi potensial yang terbentuk pada saat terjadi limpasan permukaan dan aliran perkolasi ke dalam profil tanah. Lebih jauh dikemukakan bahwa perkembangan tanah merupakan fungsi dari produksi bahan

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah sebagaimana telah di definisikan di dalam soil survey (1999), merupakan suatu

benda alam yang tersusun dari padatan (bahan mineral dan bahan organik), cairan dan

gas, yang menempati permukaan daratan, menempati ruang, yang dapat di bedakan dari

bahan asalnya sebagai suatu hasil dari proses penambahan, kehilangan, pemindahan dan

tranformasi energi dan materi, atau berkemampuan mendukung tanaman berakar di dalam

suatu lingkungan yang alami. Tingkat perkembangan tanah akan berbeda-beda pula di

setiap tempat, oleh karena hal ini sangat di pengaruhi oleh faktor-faktor pembentuk tanah

tersebut.

Perkembangan tanah dicirikan oleh terjadinya diferensiasi horizon sebagai wakil

proses pedogen baik fisik, kimia dan biologi yang oleh reaksi dalam profil tanah terjadi

penambahan bahan organik dan mineral berupa bahan padatan, cair atau gas,

menghilangnya bahan diatas tanah, alih tempat bahan dari satu bagian ke bagian lain

dalam tubuh tanah, alih rupa senyawa mineral dan bahan organik di dalam tubuh tanah.

Sumber energi utama dalam perkembangan tanah ada dua, yaitu energi gravitasi dan

energi potensial yang terbentuk pada saat terjadi limpasan permukaan dan aliran perkolasi

ke dalam profil tanah. Lebih jauh dikemukakan bahwa perkembangan tanah merupakan

fungsi dari produksi bahan organik, jumlah air yang mampu mengadakan pelindian dan

waktu (Watson and Stegner, 1987).

Pertanian organik merupakan jenis pertanian yang sumber pengolahannya dengan

memanfaatkan bahan organik yang terdapat di alam yang berfungsi sebagai pestisida dan

pupuk. Pertanian konvensional merupakan pertanian yang memanfaatkan bahan

agrokimia sintetis (pupuk dan pestisida) di dalam sumber pengolahannya. Pertanian

organik dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang berasal dari agrokimia jika

dibandingkan dengan pertanian konvensional (Poveda et al. 2005). Perkembangan

horizon tanah juga dapat terjadi pada alih guna lahan pertanian konvensional menjadi

pertanian organik. Salah satu faktor perkembangan horizon tanah adalah pengolahan

lahan secara intensif dari pertanian konvemsional menjadi pertanian organik.

Page 2: BAB I

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Apakah terjadi perkembangan horizon tanah pada alih guna lahan pertanian konvesional

ke pertanian organik?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis

perkembangan horizon tanah pada peralihan pertanian konvesional ke pertanian organik.

1.4 Hipotesis

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Terjadi perkembangan horizon tanah pada peralihan pertanian konvesional ke pertanian

organik.

1.5 Manfaat

Adapun manfaat dalam penelitian iniadalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis, sebagai rujukan dalam teori perkembangan horizon tanah baik

pada pertanian konvesional maupun pertanian organik.

2. Manfaat praktis, sebagai informasi bagi para petani dalam mengembangkan

pertanian konvensional maupun pertanian organik.

1.6 Kerangka pikir