BAB I

download BAB I

of 4

description

proposal skripsi

Transcript of BAB I

3

BAB I

PENDAHULUANI.1 Latar Belakang Masalah Seorang anak kecil normal yang sehat selalu ingin bebas, bebas bergerak, bermain dan bertindak.

Gunungapi muda yang aktif selalu bertindak semaunya, berteriak, marah, bergoncang, mengamuk.

Gunungapi muda = seorang anak kecil??

Apabila anda merasa dewasa, sayangilah ia, pahamilah sifatnya, lekukanlah hatinya, berilah ia jalan untuk tumbuh menjadi perkasa dan berkarya.

Marilah kita bersahabat dengannya. (Habash semimbar, media Januari 1981, dalam Alzwar 1981).

Indonesia merupakan negara yang kaya akan gunungapi, namun ternyata ilmu tentang gunungapi di indonesia masih jauh tertinggal di banding negara-negara lain yang bahkan tidak berpotensi gunungapi sekalipun.

Dua kutipan diatas merupakan pemikiran awal yang melatar belakangi penulis untuk mengambil judul Geologi dan Studi indikasi Gunungapi Purba dimana yang penulis akan pelajari bukanlah gunungapi yang muda seperti kutipan diatas, melainkan gunungapi purba yang telah tererosi lanjut dan kemungkinan besar bentang alamnya tidak kelihatan lagi seperti gunungapi masa sekarang, bahkan litologi maupun strukturnya mungkin tidak Insitu dan beraturan lagi seperti keadaan semula.

Namun dengan adanya literatur yang cukup mendukung penulis, dan keinginan tahuan yang tinggi dari yang belum penulis ketahui, walaupun dengan bekal the present is the key to the past penulis memberanikan diri untuk mengambil judul ini.I.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari pemetaan geologi di daerah Wonoharjo dan sekitarnya, Kabupaten Wonogiri, Propinsi Jawa Tengah, adalah untuk memenuhi persyaratan kurikulum tingkat Sarjana pada Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta.

Tujuan pemetaan geologi ini adalah untuk mengetahui dan memetakan daerah penelitian, sehingga diperoleh data geologi yang meliputi geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, geologi lingkungan, dan memberikan informasi tentang keadaan geologi di daerah penelitian serta memberikan informasi tentang kedewasaan tekstur batupasir di daerah penelitian.

I.3Peneliti Terdahulu

Daerah penelitian termasuk dalam fisiografi zona pegunungan selatan (Bemmelen, 1949), dimana daerah tersebut telah menjadi bagian dari penelitian oleh banyak ahli diantaranya:

1. Van Bemmelen (1949), mengelompokan wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur kedalam lima zona dari selatan ke utara: zona pegunungan selatan, zona solo, zona kendeng, zona randublatung, dan zona rembang.

2. Rahardjo, dkk.,(1977), menyusun Peta Geologi Lembar Yogyakarta,Jawa, sekala 1:100.000.3. Untung (1982), melakukan penelitian gaya berat yang menghasilkan gejala bawah permukaan dan rekonstruksi paleografi Pulau Jawa.

4. Voskuil & Van Zuidam, (1982), menerapkan pemetaan geomorfologi di Jawa Tengah berdasarkan foto udara, terutama di daerah Parang Tritis, Kulon Progo dan lereng barat G.Merapi.

5. Soeroto (1986), melakukan penelitian tentang identifikasi fosil gunungapi strato bawah muka laut di sekitar daerah Parang Tritis, Nglanggran, Patuk Pegunungan Selatan, DIY.6. Soeria-Atmadja, dkk., (1990; 1994), penelitian tentang kegiatan magmatisme di jawa, pentarikan umur radiometri dan afanitas magmanya.

7. Marzuki & Otong (1991), menyusun Peta Anomali Bouguer Lembar Yogyakarta, Jawa, sekal 1:100.000.8. Surono, dkk., (1992), menyusun Peta Geologi Lembar Surakarta dan Giritontro, Jawa, sekal 1:100.000.9. Widiasmoro, (1994), melakukan penelitian tentang evolusi magma Kala Oligosen daerah Prambanan-Piyungan-Patuk-Siluk-Parangtritis

10. Haryono, dkk., (1995), Menyusun Peta Anomali Bouguer Lembar Surakarta dan Giritontro, Jawa, sekal 1:100.000.11. Bahagiarti & Santoso, (1998), melakukan penelitian tentang daerah aliran sungai bawah tanah di gunungsewu berdasarkan peta anomali gravitasi dan pola struktur geologi.

12. Bronto, dkk., (1998), membahas sebagian wilayah pegunungan selatan di Kali Ngalang, Kali Putat dan Jentir sebagai batuan longsoran tubuh gunungapi Tersier.13. Lokier, S.W., (1999), membahas perkembangan sedimentasi volkaniklastik primer dan sekunder di wilayah Pegunungan Selatan

14. Bronto, dkk., (1999), melakukan penelitian tentang gunungapi purba di kawasan kali ngalang, Gunung Kidul serta implikasinya terhadap sumberdaya geologi.

15. Bronto, dkk., (2008), melakukan penelitian tentang gunungapi purba Watuadek; Sumber erupsi dan posisi stratigrafi.16. Mulyaningsih, dkk., (2011), membahas tentang aktivitas vulkanisme eksplosif penghasil Formasi Semilir bagian bawah di daerah Bawah Jetis Imogiri.1