BAB I

12
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Dalam sejarah perkembangan peradaban dan kebudayaan manusia terlihat bahwa kemajuan suatu masyarakat terkait dengan masalah pendidikan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Pendidikan merupakan syarat mutlak untuk mencapai kemajuan dalam suatu masyarakat antara lain dengan cara mencerdaskan kehidupan masyarakat itu sendiri. Hal itu didasari dan dirasakan bahwa untuk mencapai suatu kemajuan dalam kehidupan masyarakat memang cukup berat dan harus didasari oleh tanggung jawab yang besar dan usaha yang maksimal. Begitu juga dengan Pembinaan dan pengembangan generasi muda antara lain dilaksanakan melalui upaya-upaya untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Bapak Presiden Haji Ahmad Soeharto dalam sambutannya pada pembukaan pesantren kilat tingkat SD, SLTP dan SLTA secara nasional di 1

description

pro

Transcript of BAB I

AKTIVITAS KEAGAMAAN SISWA SMP NEGERI 2 KELUA

PAGE 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan JudulDalam sejarah perkembangan peradaban dan kebudayaan manusia terlihat bahwa kemajuan suatu masyarakat terkait dengan masalah pendidikan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Pendidikan merupakan syarat mutlak untuk mencapai kemajuan dalam suatu masyarakat antara lain dengan cara mencerdaskan kehidupan masyarakat itu sendiri. Hal itu didasari dan dirasakan bahwa untuk mencapai suatu kemajuan dalam kehidupan masyarakat memang cukup berat dan harus didasari oleh tanggung jawab yang besar dan usaha yang maksimal.

Begitu juga dengan Pembinaan dan pengembangan generasi muda antara lain dilaksanakan melalui upaya-upaya untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Bapak Presiden Haji Ahmad Soeharto dalam sambutannya pada pembukaan pesantren kilat tingkat SD, SLTP dan SLTA secara nasional di Jakarta tanggal 14 juli 1996, Mengatakan bahwa "Banyak bangsa yang telah mencapai taraf kemakmuran ekonomi yang tinggi mulai tergoncang berbagai krisis yang bersumber pada kekosongan Rohani". Tiada yang mengisi kekosongan itu rohani kecuali agama.

Aktivitas keagamaan perlu digalakkkan secara terus-menerus dan menuntut partisipasi serta tanggung jawab dari semua pihak. hal ini dikandung maksud agar semua aktivitas keagamaan berjalan dengan baik tanpa ada hambatan. Maju mundurnya agama dapat dilihat dari tingkat keaktifan penganutnya dalam melaksanakan perintah agama. Pada jenjang pendidikan tingkat Madrasah Tsanawiyah sebetulnya sudah mencapai kemampuan untuk melaksanakan perintah agama. Karena dengan aktif melaksanakan perintah agama, secara langsung dapat menanamkan pendidikan pada diri-sendiri, juga dapat membentuk watak dan sikap kepribadian yang islami.Sesuai dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan :Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab1

Untuk mencari informasi tentang aktivitas keagamaan tersebut maka saya memilih sekolah SMAN 2 Dusun Selatan. SMAN 2 Dusun Selatan merupakan salah satu jenjang pendidikan lanjutan, di mana siswanya adalah kelompok generasi muda dengan berbagai aspeknya, SMAN 2 Dusun Selatan sebagaimana jenjang pendidikan lainnya, juga memberikan pendidikan keagamaan sebagai aspek pokok untuk pembinaan dan pengembangan generasi muda yaitu dengan cara menanamkan dan menumbuhkan kesadaran berbangsa, bernegara dan beragama.

Karena pemuda pada fase ini adalah remaja yang labil dalam menghadapi persoalan hidup yang ia hadapi, sehingga tidak jarang pada tahap ini ia sering mengalami kegoncangan batin. Sehingga dalam menghadapi alternatif pemecahan masalah terhadap apa yang dihadapinya tersebut mereka temukan dalam hal-hal negatif yang pada akhirnya justru merugikan bagi dirinya, keluarganya, lingkungannya dan berdampak lebih luas lagi merugikan bangsa, negara dan agamanya.1Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional dan Pelaksanaannya,

CV Mini Jaya Abadi Jakarta hal, 6

Di sinilah peran dan fungsi sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan, yang di dalamnya memberikan pendidikan agama, dalam upaya untuk mengantisipasi berbagai penyimpangan yang dilakukan oleh generasi muda tersebut. Salah satu alternatif untuk mengantisipasinya adalah dengan jalan melaksanakan berbagai aktivitas keagamaan seperti :

a. Pelaksanaan pengajian (membaca Al Quran) ceramah agama, majelis taklim, peringatan hari besar Islam

b. shalat berjamaah, memberikan bimbingan dan penyuluhan agama dan sebagainya. Bahkan Al Quran juga menjelaskan sebagaimana dalam Surah Al Ankabut ayat 45 : Berdasarkan observasi pendahuluan diketahui ada beberapa kegiatan keagamaan seperti ceramah agama, peringatan hari besar islam,sholat berjamaah,dan tadarus Al Quran di SMAN 2 Dusun Selatan, belum berjalan sebagai mana mestinya.2Departeman Agama RI, Al Quran dan Terjemahnya, Proyek Penerjemah/Penafsiran Al Quran Jakarta, 1993.

Untuk mengetahui aktivitas keagamaan yang dilaksanakan oleh siswa SMAN 2 Dusun Selatan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya secara terperinci, penulis tertarik untuk meneliti dan menuangkannya ke dalam karya tulis ilmiah yang berjudul : Aktivitas Keagamaan Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Dusun Selatan Kabupaten Barito SelatanUntuk menyamakan persepsi terhadap judul tersebut di atas maka penulis memberikan batasan sebagai berikut :1. Aktivitas adalah Kegiatan atau kesibukan.3Maksudnya adalah segala jenis kegiatan ataupun kesibukan dalam bidang keagamaan yang dilaksanakan SMAN 2 Dusun Selatan dan bersifat ekstra kurikuler yang telah diprogramkan oleh sekolah. Kegiatan tersebut meliputi : Ceramah agama, peringatah hari besar Islam, shalat berjamaah, dan tadarus Al Quran.2. Keagamaan, diartikan Segala jenis sifat yang terdapat dalam agama, atau segala sesuatu mengenai agama seperti perasaan, anasir dan soal-soal.43W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka Jakarta 1984 hal, 26

4Ibid hal 19

A. Perumusan MasalahDari uraian yang telah penulis kemukakan dalam latar belakang masalah, dapat dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut :1. Apa saja aktivitas keagamaan siswa SMAN 2 Dusun Selatan?2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi aktivitas keagamaan siswa SMAN 2 Dusun Selatan?B. Alasan Memilih JudulAda beberapa alasan yang melatar belakangi penulis memilih judul skripsi tersebut di atas yaitu :1. Aktivitas keagamaan merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mendidik dan membina para siswa agar mereka dapat menjadi generasi muda penerus pembangunan yang berdedikasi, bertanggung jawab, memiliki ilmu pengetahuan serta beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.2. Aktivitas keagamaan ini merupakan alternatif yang tepat untuk mengantisipasi kegiatan yang bersifat negatif.

3. Sepengetahuan penulis permasalahan ini belum pernah ada yang meneliti khususnya pada lokasi penelitian yang ada.C. Tujuan PenelitianDari rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :1. Untuk mengetahui aktivitas keagamaan siswa SMAN 2 Dusun Selatan.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas keagamaan siswa SMAN 2 Dusun SelatanD. Signifikansi PenelitianDari uraian penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan sebagai berikut :

1. Sebagai bahan masukan bagi praktisi pendidikan, baik guru, kepala sekolah, ataupun petugas bimbingan agar dapat meningkatkan pembinaan kepada siswa terutama aktivitas keagamaan.

2. Sebagai bahan informasi pendahuluan bagi peneliti selanjutnya.3. Sebagai sumbangan pemikiran guna memperkaya khazanah perpustakaan STAI AL-MAARIF BUNTOK .

E. Sistematika PenulisanUntuk lebih terarah dan mudahnya pembahasan dalam skripsi ini, maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, meliputi latar belakang masalah dan penegasan judul, perumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Teoritis tentang Aktivitas Keagamaan yang berisi : Pengertian aktivitas keagamaan, dasar dan tujuan aktivitas keagamaan, aktivitas siswa dalam kegiatan keagamaan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.Bab III Metode Penelitian yang terdiri dari : Populasi dan sampel, data, sumber data dan teknik pengumpulan data, kerangka dasar penelitian pengolahan dan analisis data serta prosedur penelitian.Bab IV Laporan hasil penelitian yang memuat pembahasan mengenai latar belakang obyek, penyajian data dan analisis data.

Bab V Penutup, yang berisi kesimpulan dan saran-saran.

DAFTAR KUTIPAN BAB I

1Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional dan Pelaksanaannya, CV Mini Jaya Abadi Jakarta hal, 6 2Departeman Agama RI, Al Quran dan Terjemahnya, Proyek Penerjemah/Penafsiran Al Quran Jakarta, 1993. 3W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka Jakarta 1984 hal, 26 4Ibid hal 19

1

7

8