7

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangManusia selalu ingin mencapai kepuasan dalam pemenuhan kebutuhanjasmani maupun kebutuhan batin, hingga kesejahteraan manusia meningkat. Salah satu kebutuhan batin adalah berekreasi atau berwisata (berpariwisata).Pariwisata bisa diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atauberputar-putar dari suatu tempat ketempat lain yang dalam bahasa Inggris disebutdengan kata "tour", sedangkan untuk pengertian jamak "kepariwisataan" yaitu"tourisme" atau "tourism". Sedangkan WTO (World Tourism Organization) mendefenisikan pariwisata sebagai berikut:Pariwisata sebagai the activities of persons travelling to and staying in place outside their usual environment for not more than one concecutivr year for leisure, business and other purposes atau berbagai aktivitas yang dilakukan orang-orang yang mengadakan perjalanan untuk tinggal di luar kebiasaan lingkungannya dan tidak lebih dari satu tahun berturut-turut untuk kesenangan, bisnis dan keperluan lain.(Muljadi, 2012: 9)Dalam kepariwisataan, manajemen pengelolaan dan pembangunan sangatdiperlukan dan dioptimalkan potensi daerah yang dimiliki sesuai dengankemampuannya masing-masing. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 telahmemberikan keleluasaan kepada daerah untuk mandiri dan demokratis dalam urusan daerahnya masing-masing.Pemerintah telah merencanakanpelaksanaan pembangunan dalam bentuk pembangunan nasional secara terencana,bertahap dan berkesinambungan, salah satunya yaitu pembangunan di sektor pariwisata. Sejalan dengan itu, makapembangunan sektor pariwisata harus terus ditingkatkan, berbagai komponendan sektor yang terkait dengan kepariwisataan dapat diandalkan untukmemperbesar pendapatan, memperluas dan memeratakan kesempatan kerja bagimasyarakat, serta dapat mendorong pembangunan daerah dalam menghadapi eraglobalisasi, di mana terjadi persaingan yang semakin ketat.Sektor pariwisata di KabupatenSijunjung mempunyai peluang yang cukupprospektif untuk dikembangkan menjadi industri pariwisata, karena obyek wisata yang ditawarkan cukup beragam dan mempunyai ciri khusus dannilai lebih seperti wisata alam, wisata budaya, wisata olahraga dan lain-lain terlihat dari data seperti 43 kawasan wisata alam, 13 kawasan wisata budaya, 5 kawasan wisata khusus, 1 kawasan wisatabuatan, 1 kawasan wisatapetualang dan beberapa peninggalan sejarah (Sijunjung dalam angka, 2013). Walaupun begitu perhatian pemerintah kabupaten Sijunjung masih bbelum optimal dalam penanganan potensi wisata yang beragam ini. Terlihat dari dana pemerintah provinsi untuk pengembangan wisata mulai dari sarana dan prasarana, teknologi informasi, pemasaran hanya Rp. 599.542.300 untuk tahun 2013 (Sumber: Dinas Parsenibudpora Kab. Sijunjung 2013). Kabupaten Sijunjung mencatat perbandingan jumlah wisatawan bergunjung ke objek wisata di kabupaten adalah sebagai berikut:Tabel 1. Kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke kabupaten Sijunjung 2006-2011 (Sumber: Sijunjung dalam angka 2013)NOURAIANTAHUN

200620072008200920102011

1Manca Negara228343515892

2Domestik19.71822.21751.46151.47263.64563.900

Jumlah19.74022.30051.50451.52363.70363.992

Sektor kepariwisataan sangat penting untuk dikembangkan oleh daerah maka peranan dari berbagai pihakterkait sangatlah menentukan serta dalam peningkatan pelayanan kepadawisatawan yang ingin berkunjung sehingga mendapatkan informasi mengenai pariwisatadi Kabupaten Sijunjung secara menyeluruh. Informasi yang efektif sangat dibutuhkan calon wisatawan dalam mencari tempat wisata yang sesuai.Pemerintah Kabupaten dalammempromosikan pariwisata harus diikuti denganpemanfaatan perkembangan teknologi, sehingga mendukung wisatawan dalam melakukan kunjungan kesuatu tempat yang dituju. Salah satu model yang dapat diterapkan dan memilikikemampuan serta efisiensi baik biaya maupun waktu yaitu penerapan system e-tourism.Perkembangan internet yang sudah menyebar menjadikankemudahan dalam berkomunikasi tanpa batas tempat dan waktu (keseluruhpenjuru dunia), dimana internet merupakan sebuah jaringan komputer yangmenghubungkan antara satu jaringan dengan jaringan lain yang saling terhubunguntuk mendapatkan informasi. Wisatawan dalam mendapatkan informasi sangat kesulitan mengunjungi atau menghubungi satu-persatu travel agent atau industry pariwisatauntuk mendapatkan informasi Perjalananwisata yang di tawarkan oleh biroperjalanan masing-masing (travel agent). Penerapane-tourismpada KabupatenSijunjungmemudahkan wisatawan dalam menemukan informasi objek wisata yang sesuaisekaligus dapat melakukan pemesanan perjalanan wisata kapan dan dimanapunhanya dengan memanfaatkan internet.Kemajuan teknologi memudahkanwisatawan dalam mendapatkan informasi untuk melakukan kunjungan hanyadengan membuka portal e-tourismyang berisi informasi informasikepariwisataan, wisatawan atau pengunjung dapat memesan perjalanan wisatayang telah di tawarkan pengelola wisata di kabupaten. KabupatenSijunjung yangmemiliki potensi wisata dan industri kepariwisataan yang harus di kembangkandalam bentuk promosi ataupun pendistribusian. Sistem ini diharapkanakan mempermudah wisatawan dalam mendapatkan informasi akurat mengenai objek wisata di kabupaten Sijunjung serta memudahkan bagi penyedia jasa untukmempromosikan perjalanan wisataatau industri wisata yang lainnya.Berdasarkan uraian diatas maka perluanya sebuah sistem yang dapat menyediakan informasi-informasi pariwisata dan sekaligus sebagai wadah bagi wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata ke kabupaten Sijunjung berupa sistem informasi berbasis E-Tourism. Sistem informasi berbasis E-Tourismini dibuatdalam sebuah tugas akhir yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Pariwisata Berbasis E-Tourism Pada Kabupaten Sijunjung Menggunakan ActionScript Flash. Judul sistem informasi ini pernah dibuat oleh Imam Bukhori pada tahun 2010 di UIN Malang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Pariwisata Berbasis E-Tourism Kabupaten Pacitan. Persamaan karya tulis terletak pada aplikasi database MySql yang digunakan. Perbedaan mendasar dari dua karya tulis ini adalah Imam Bukhoiri menggunakan bahasa PHP pada E-Tourism Kabupaten Pacitan, sedangkan tugas akhir ini menggunakan ActionScript Flash pada E-Tourism Kabupaten Sijunjung yang memiliki kelebihan dari segi interfaceyang lebih visual.B. Identifikasi MasalahBerdasarkan latar belakang masalah diatas maka terindetifikasi berbagai masalah diantaranya:1. Sedikitnya informasi dan dokumentasi pemerintah daerah mengenai pariwisata kabupaten Sijunjung. 2. Belum optimalnya upaya pemerintah kabupaten Sijunjung dalam mempromosikan objek wisata didaerahnya.3. Belum adanya sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi sekaligus layanan untuk para wisatawan yang datang ke kabupaten Sijunjung.C. Batasan MasalahUntuk menghindari luasnya permasalahan yang ada, serta keterbatasan ilmudan kemampuan yang dimiliki penulis maka:1. Sistemyang akan dirancang adalah sistem informasi pariwisata kabupaten Sijunjung berbasis e-tourism.2. Layanan pada sistem ini mengkoordinasikan pemerintah daerah sebagai admin dengan agen travel dan wisatawan.3. Menggunakan pemrograman ActionScriptFlash sebagai interface dan MySQL sebagaidatabase.D. Rumusan MasalahDari latar belakang dapat di ambil rumusan masalah bahwa Bagaimana merancang dan membangun Sistem Informasi pariwisata berbasis e-tourism di Kabupaten Sijunjung menggunakan ActionScriptFlashE. Tujuan Tugas AkhirMerancang dan membuat sistem informasi e-tourismyang dapatmemberikan informasi kepariwisataan KabupatenSijunjung dan menjadikanpenyelenggaraan pemasaran Tur Wisata lebih mudah di akses serta dapatmelakukan pemesanan sebelum berkunjung.F. Manfaat Tugas Akhir1. Menggali obyek dan daya tarik wisata, serta mempermudah wisatawan yang akan berkunjung ketempat wisata dan tempat-tempat lain yang ada di KabupatenSijunjung.2. Memberikan informasi dan dokumentasi pemerintah daerah. 3. e-tourismdapat dijadikan sebagai salah satu alat pendorong pariwisata suatu daerah.4. Menjalin kerjasama antar industri kepariwisataan. 5. Mempermudah pelaku industri wisata yang akan memasarkan ataumempromosikan produk kepariwisataan.

1