bab i

34
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontrasepsi memiliki peranan dalam setiap fase reproduksi, yaitu untuk menunda kehamilan atau menjarangkan kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variable yang mempengaruhi fertilitas. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu cara yang dapat dilakukan antara lain penggunaan kontrasepsi oral (pil KB). Pil KB adalah obat pencegah kehamilan yang diminum secara oral yang berisi hormon steroid (estrogen dan progestin) dalam bentuk pil atau tablet.Pil ini diperuntukkan bagi wanita yang tidak hamil dan menginginkan cara pencegahan kehamilan sementara yang paling efektif bila diminum secara teratur. Perkembangan kontrasepsi hormonal atau pil kontrasepsi berlangsung terus. Tahun 1960 pil kombinasi estrogen-progesteron mulai digunakan. Tahun 1963 pil selcuensial diperkenalkan. Sejak tahun 1965 sampai sekarang banyak diadakan penyesuaian dosis atau penggunaan progesteron saja, sehingga muncul pil mini, dan lain-lain. Perkembangan ini pada umumnya bertujuan mencari 1

description

kxdjhngujs

Transcript of bab i

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKontrasepsi memiliki peranan dalam setiap fase reproduksi, yaitu untuk menunda kehamilan atau menjarangkan kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variable yang mempengaruhi fertilitas. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu cara yang dapat dilakukan antara lain penggunaan kontrasepsi oral (pil KB).Pil KB adalah obat pencegah kehamilan yang diminum secara oral yang berisi hormon steroid (estrogen dan progestin) dalam bentuk pil atau tablet.Pil ini diperuntukkan bagi wanita yang tidak hamil dan menginginkan cara pencegahan kehamilan sementara yang paling efektif bila diminum secara teratur.Perkembangan kontrasepsi hormonal atau pil kontrasepsi berlangsung terus. Tahun 1960 pil kombinasi estrogen-progesteron mulai digunakan. Tahun 1963 pil selcuensial diperkenalkan. Sejak tahun 1965 sampai sekarang banyak diadakan penyesuaian dosis atau penggunaan progesteron saja, sehingga muncul pil mini, dan lain-lain. Perkembangan ini pada umumnya bertujuan mencari suatu kontrasepsi hormonal yang mempunyai daya guna yang tinggi, efek samping yang minimal, dan keluhan pasien yang sekecil-kecilnya.

1.2 Rumusan Masalah1. Apa definisi kontrasepsi per oral ?2. Apa saja macam-macam kontrasepsi per-oral ?3. Bagaimana cara kerja kontrasepsi per-oral ?4. Bagaimana efektifitas kontrasepsi per-oral ?5. Apa saja keuntungan dan kerugian kontrasepsi per-oral ?6. Apa saja indikasi dan kontraindikasi kontrasepsi per-oral ?7. Bagaimana waktu menggunakan kontrasepsi per-oral ?8. Bagaimana Instruksi Kepada Klien Tentang Kontrasepsi Per Oral ?9. Apa saja efek samping dan penanganan efek samping kontrasepsi per-oral ?1.3 Tujuan1. Untuk mengetahui definisi kontrasepsi per-oral.2. Untuk mengetahui mcam-macam kontrasepsi per-oral.3. Untuk mengetahui cara kerja kontrasepsi per-oral.4. Untuk mengetahui efektifitas kontrasepsi per-oral.5. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian kontrasepsi per-oral.6. Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi kontrasepsi per-oral.7. Untuk mengetahui waktu menggunakan kontrasepsi per-oral.8. Untuk mengetahui Instruksi Kepada Klien Tentang Kontrasepsi Per Oral.9. Untuk mengetahui efek samping dan penanganan efek samping kontrasepsi per-oral.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Definisi Kontrasepsi Per - OralKontrasepsi memiliki peranan dalam setiap fase reproduksi, yaitu untuk menunda kehamilan atau menjarangkan kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variable yang mempengaruhi fertilitas. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu cara yang dapat dilakukan antara lain penggunaan kontrasepsi oral (pil KB). Kontrasepsi oral adalah suatu cara pencegahan terjadinya kehamilan dengan cara pemberian preparat (obat) yang mengandung estrogen dan progesteron sintetik secara oral. Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah konsepsi yang digunakan dengan cara per-oral/kontrasepsi oral. Pil KB merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang banyak digunakan. Pil KB disukai karena relatif mudah didapat dan digunakan, serta harganya murah (Saifuddin, 2006).Pil KB atau oral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi hormonal yang berupa obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui mulut (diminum), berisi hormon estrogen dan atau progesteron. bertujuan untuk mengendalikan kelahiran atau mencegah kehamilan dengan menghambat pelepasan sel telur dari ovarium setiap bulannya. Pil KB akan efektif dan aman apabila digunakan secara benar dan konsisten (Sastrawinata, 2000).2.2 Macam-Macam Kontrasepsi Per-OralAda 2 jenis pil KB/ kontrasepsi oral, yaitu : 1. Pil Oral Kombinasi (POK)POK mengandung hormon estrogen( Ethiyl Estradiol dan Mestranol) dan progesteron( Norethindrone dan Norgestel). Dasar dari pil oral adalah meniru proses-proses alamiah. Pil oral akan menghentikan produksi normal estrogen dan progesteron oleh ovarium. Pil oral akan menekan hormon ovarium selama siklus haid yang normal, sehingga juga menekan releasing-factors diotak dan akhirnya mencegah ovulasi. Pil oral harus diminum tiap hari agar efektif karena mereka di metabolisir dalam 24 jam. Bila akseptor lupa 1 atau 2 tablet maka mungkin terjadi peninggian hormon-hormon alamiah, yang selanjutnya mengakibatkan ovum menjadi matang lalu dilepaskan.Jenis-jenis pil orl kombinasi1. Monofasik (sediaan kombinasi) Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dalam dosis yang sama dan bekerja secara bersamaan, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif. Paling banyak digunakan. Setiap tablet mengandung 20-100 ug Etinilestradiol dan gestagen dengan dosis tertentu. Estrogen dan progesteron sejak awal menekan sekresi gonatropin. Penekanan tidak hanya pada sekresi FSH dan LH, melainkan juga penekanan terhadap LH preovulasi. Akibatnya ada pengaruh progesteron sejak awal , maka proses implantasi akan terganggu, pembentukan lendir serviks tidak fisiologis, dan motalitas tuba terganggu, sehingga tramspor telur akan terganggu.2. Bifasik (sekuensial) Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dengan dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif. Pembuatan bifasik berdasarkan pemikiran bahwa siklus haid seorang wanita normal adalah bifasik berupa fase folikuler dan fase sekresi (fase estrogen dan fase progesteron). Jadi pemberiaan sediaan ini mirip siklus haid. Sediaan sekuensial, estrogen sendiri yang menekan sekresi gonatropid, sehingga diperlukan dosis estrogen yang tinggi . Cara kerja bifasik yaitu penekanan pada gonatropin tidak begitu kuat bila dibandingkan dengan sediaan kombinasi monofasik, karena pada fase pertama hanya estrogen saja yang bekerja menekan sekresi gonatropin, sedangkan sediaan kombinasi monofasik sejak awal estrogen dan progesteron bekerja bersamaan. Dan pada sukensial lendir serviks tidak begitu baik sehingga tetap saja bisa terjadi penetrasi sperma. Jadi angka kegagalan bifasik lebih tinggi dari monofasik.3. Trifasik Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.2. Kontrasepsi oral tipe pil mini Pil mini kadang-kadang disebut pil masa menyusui. Pil mini yaitu pil KB yang hanya mengandung progesteron saja dan diminum sehari sekali. Berisi derivat progestin, noretindron atau norgestrel, dosis kecil, terdiri dari 21-22 pil. Cara pemakaiannya sama dengan cara tipe kombinasi. Dosis progestin dalam pil mini lebih rendah daripada pil kombinasi. Dosis progestin yang digunakan adalah 0,5 mg atau kurang. Karena dosisnya kecil maka pil mini diminum setiap hari pada waktu yang sama selama siklus haid bahkan selama haid.Jenis-jenisMini PilMini pilterbagi dalam duajenisyaitu:a. Mini pildalam kemasan dengan isi 28 pil mengandung 75 mikro gram desogestrel.b. Mini pildalam kemasan dengan isi 35 pil mengandung 300 mikro gram levonogestrel atau 350 mikro gram noretindron.

Gambar.Mini pilkemasan 35 pil Gambar.Mini pilkemasan 28 pilContohmini pilantara lain:1. Micrinor, NOR-QD, noriday, norod mengandung 0,35 mg noretindron.2. Microval, noregeston, microlut mengandunng 0,03 mg levonogestrol.3. Ourette, noegest mengandung 0,5 mg norgeestrel.4. Exluton mengandung 0,5 mg linestrenol.5. Femulen mengandung 0,5 mg etinodial diassetat.2.3 Cara Kerja Kontrasepsi er Oral1. Cara kerja kontrasepsi pil kombinasia. Menekan ovulasi b. Mencegah implantasi c. Lendir servix mengental, sedikit dan sulit ditembus sehingga sulit dilalui oleh sperma dan mikroorganisme patogen dari vagina ke dalam cavum uteri.d. Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula 2. Cara kerja Mini Pila. Menekan sekresi gonadotropin dan sistesis steroid seks di ovarium (tidak begitu kuat)b. Endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi lebih sulit.c. Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma.d. Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu.2.4 Efektifitas Kontrasepsi Per Oral1. Pil Oral KombinasiEfektifitas pil oral kombanasi > 99%, apabila digunakan dengan benar dan konsiten. Ini berarti, kurang dari 1 orang dari 100 wanita yang menggunakan pil oral kombinasi akan hamil setiap tahunnya. Metode ini juga merupakan metode yang paling refleksibel, artinya bila pengguna ingin hamil bisa langsung berhenti minum pil dan biasanya bisa langsung hamil dalam waktu 3 bulan

2. Mini PilSangat efektif (98,5%). Pada penggunaan minipil jangan sampai terlupa satu-dua tablet atau jangan sampai terjadi gangguan gastrointestinal (muntah, diare), karena akibatnya kemungkinan terjadi kehamilan sangat besar. Penggunaaan obat-obat mukolitik asetelsitein bersama dengan minipil perlu dihindari karena mukolitik jenis ini dapat meningkatkan penetrasi sperma sehingga kemampuan kontraseptif dari minipil dapat terganggu.Agar didapatkan kehandalan yang tinggi, maka :a. Jangan sampai ada tablet yang terlupab. Tablet digunakan pad jam yang sama (malam hari)c. Senggama sebaiknya dilakukan 3-20 jam setelah penggunaan minipil.2.5 Keuntugan dan Kerugian Kontrasepsi Per Oral1. Pil Oral Kombinasia. Keuntugan1. Memiliki efektifitas yang tinggi (hampir menyerupai efektifitas tubektomi), bila digunakan setiap hari (1 kehamilan per seribu perempuan dalam tahun pertama penggunaan)2. Resiko terhadap kesehatan sangat kecil3. Tidak mengganggu hubungan seksual4. Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (mencegah anemia), tidak terjadi nyeri haid (karena POK menghambat produksi Prostaglandin dalam miometrium). 5. Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya untuk mencegah kehamilan6. Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menapouse7. Mudah dihentikan setiap saat8. Penundaan haid ( saat naik haji)9. Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan, mungkin harus menunggu beberapa bulan (1-3 bulan) dan tidak akan menyebabkan sterilitas yang permanen 10. Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat karena dapat mencegah nidasi dan meningkatnya motalitas tuba sehingga transpor ovum tidak berjalan lancar ( diberikan 24 jam atau paling lambat 48 jam pascasenggama dan dosis harus tinggi, misal 2 tablet pil kombinasi 2 kali /hari dalam waktu 12 jam pascasenggama)11. Membantu mencegah: a. Kehamilan ektopik ( efektif dalam mencegah kehamilan primer karena mencegah ovulasi).b. Kanker ovariumc. Kanker endometriumd. Kista ovariume. Penyakit radang panggulf. Kelainan jinak pada payudarag. Disminore, atau h. Akne b. Kerugian1. Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari2. Pengguna cenderung lupa karena harus minum setiap hari3. Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui (mengurangi ASI)2. Mini Pila. Keuntungan1. Kontrasepsia) Sangat efektif bila digunakan secara benar.b) Tidak menggunakan hubungan seksual.c) Tidak mempengaruhi ASId) Kesuburan cepat kembalie) Nyaman dan mudah digunakanf) Saedikit efek sampingg) Dapat dihentikan setiap saat.h) Tidak mengandung esterogen

2. Non-kontrasepsia) Mengurangi nyeri haidb) Mengurangi jumlah darah haidc) Menurunkan tingkat anemia d) Mencegah kanker endometriume) Melindungi dari penyakit radang panggulf) Tidak meningkatkan pembekuan darahg) Dapat diberikan pada penderita endometriosish) Kurang menyebabkan peningkatan tekanan darah, nyeri kepala, dan depresi.i) Dapat mengurangi keluhan prementrual sindrom (sakit kepala, perut kembung, nyeri payudara, nyeri pada betis, lekas marah)j) Sedikit sekali mengganggu metabolisme karbohidrat sehingga relatif aman diberikan pada perempuan pengidap kencing manis yang belum mengalami komplikasi.b. Kerugian1. Memerlukan biaya.2. Harus selalu tersedia.3. Penggunaanmini pilbersamaan dengan obat tuberkulosis atau epilepsi akan mengakibatkan efektifitas menjadi rendah.4. Mini pilharus diminum setiap hari dan pada waktu yang sama.5. Angka kegagalan tinggi apabila penggunaan tidak benar dan konsisten.6. Tidak melindungi daripenyakit menular seksualtermasuk HBV danHIV/AIDS.7. Mini piltidak menjamin akan melindungi darikista ovariumbagiwanitayang pernah mengalamikehamilan ektopik.

2.6 Indikasi dan Kontraindikasi Kontrasepsi Per Oral1. Pil Oral Kombinaia. IndikasiPada prinsipnya hampir semua ibu boleh menggunakan pil kombinasi, seperti : 1. Usia reproduksi2. Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak3. Gemuk atau kurus4. Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektifitas tinggi5. Setelah melahirkan dan tidak menyusui6. Setelah melahirkan 6 bulan yang memberikan ASI eksklusif, sedangkan semua cara kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok bagi ibu tersebut7. Pasca keguguran ( karena fungsi ovarium 2 sampai 4 minggu pasca abortus akan kembali normal maka dapat diberikan Depo Medroksiprogesteron asetat atau depo gestagen yang lainnya).8. Anemia karena haid berlebihan9. Nyeri haid hebat10. Siklus haid tidak teratur ( dapat memperbaiki siklus haid)11. Riwayat kehamilan ektopik12. Kelainan payudara jinak13. Kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah, mata, dan syaraf.14. Penyakit tiroid, penyakit radang panggul, endometriosis, atau tumor ovarium jinak.15. Menderita tuberkulosis (kecuali yang sedang menggunakan rivampisin)b. Kontraindikasia) Kontra-Indikasi Absolut1. Trombophlebitis, penyakit-penyakit trombo-embolik, penyakit serebrovaskuler, oklusi koroner, atau riwayat pernah mederita penyakit-penyakit tersebut.2. Gangguan fungsi hepar.3. Karsinoma payudara atau diduga menderita karsinoma payudara.4. Neoplasma yang esterogen-dependen atau diduga menderita neoplasma yang esterogen-dependen.5. Perdarahan genetalia abnormal yang tidak diketahui penyebabnya.6. Kehamilan atau diduga hamil.7. Ikterus obstruktif dalam kehamilan.8. Hiperlipidemia kongenital atau familial.b) Kontra-Indikasi Relatif1. Sakit kepala migraine2. Hipertensi3. Leiomyoma uteri.4. Epilepsi.Sebabnya : Retensi air (karena pil oral) dapat memicu aktivitas serangan pada penderita epilepsi5. VarisesSebabnya : Pil oral diperkirakan mengurangi kecepatan aliran darah dan menambah koagulabilitas, sehingga resiko mendapatkan tromboohlebitis pada wanita dengan varises6. Diabetes gestasional.7. Bedah-elektif.8. Wanita berumur > 35 tahun.2. Mini Pila. Indikasi1. Usia reproduksi 2. Telah memiliki anak, atau yang belum memiliki anak3. Menginginkan suatu metode kontrasepsi yang sangat efektih selama periode menyusui.4. Pasca persalinan dan tidak menyusui5. Pasca keguguran6. Perokok segala usia7. Mempunyai tekanan darah tinggi (selama kurang dari 180/110 mmhg) atau dengan masalah pembekuan darah8. Tidak boleh mengguanakn esterogen atau lebih senang tidak menggunkan esterogenb. Kontraindikasia) Kontraindikasi Absolut1. Umumnya kontraindikasi absolut mini Pil adalah sama dengan kontrainmdikasi absolut POK 2. Karena mini pil sering menyebabkan pendarahan ireguler, maka pendarahan abnormal pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya merupakan salah satu kontraindikasi utama untuk pemakaian mini pil,terutama untuk wanita yang usianya lebih tua.3. Mini pil jangan diberikan kepada wanita yang mempunyai penyakit Mononucleassis Akut atau penyakit-penyakit hepar.b). Kontraindikasi Relatif1. Hamil atau diduga hamil2. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid3. Menggunakan obat TBC (rifampisin), atau obat epilepsi (fenitoin dan barbiturat)4. Kanker payudara atau riwayat kanker payudara5. Sering lupa menggunakan pil2.7 Waktu Menggunakan Kontrasepsi Per - Oral1. Pil Oral Kombinsi a. Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau peremuan tersebut tidak hamil.b. Hari pertama sampai hari ketuju siklus haid c. Boleh menggunakan pada hari kedelapan tetapi perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain (kondom) mulai hari ke 8 sampai hari ke 14 atau tidak melakukan hubungan seksual sampai anda telah menghabiskan paket pil tersebutd. Setelah melahirkan :1. Setelah 6 bulan pemberian ASI eksklusif2. Setelah 3 bulan dan tidak menyusui 3. Pasca keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari)4. Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi, dan ingin menggantikan dengan pil kombinasi, pil dapat segera di berikan tanpa perlu menunggu haid.2. Mini Pila. Waktu Mulai Menggunakan Mini Pil atau Pil ProgestinMini pil mulai dapat digunakan pada hari pertama sampai hari ke lima pada siklus haid (tidak memerlukan metode kontrasepsi lain) apabila:1. Lebih dari 6 minggu pasca persalinan dan pasien telah mendapat haid.2. Pasien sebelumnya menggunakan kontrasepsi non hormonal dan ingin ganti dengan mini pil.3. Pasien sebelumnya menggunakan AKDR (termasuk AKDR yang mengandung hormon).b. Mini pil mulai dapat digunakan setiap saat apabila :1. Diduga tidak terjadi kehamilan.2. Pasien mengalami amenorea (tidak haid) dan dipastikan tidak hamil (sebaiknya jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari atau gunakan kontrasepsi lain untuk 2 hari).3. Menyusui antara 6 minggu dan 6 bulan pasca persalinan dan tidak haid (bila menyusui penuh, tidak memerlukan kontrasepsi tambahan).Selain itu, mini pil dapat digunakan saat :4. Bila sebelumnya pasien menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin ganti dengan mini pil. Pil dapat segera diberikan dan tidak perlu menunggu haid berikutnya, apabila penggunaan kontrasepsi sebelumnya digunakan dengan benar dan tidak hamil.5. Bila sebelumnya pasien menggunakan kontrasepsi suntikan dan ingin ganti mini pil. Pil dapat diberikan pada jadual suntikan berikutnya dan tidak memerlukan metode kontrasepsi tambahan lain.2.8 Instruksi Kepada Klien Tentang Kontrasepsi Per Oral1. Pil Oral kombinasiCatatan : tunjukan cara mengeluarkan pil dari kemasanya dan pesankan untuk mengikuti panah yang menunjuk deretan pil berikutnyaa. Sebaiknya pil di minum setiap hari, lebih baik pada saat yang sama setiap hari.b. Pil yang pertama di mulai pada hari pertama sampai hari ke 7 siklus haidc. Sangat dianjurkan penggunaanya pada hari pertama haidd. Pada paket 28 pil, dianjurkan mulai minum pil plasebo sesuai dengan hari yang ada pada kaplete. Beberaa paket pil mempunyai 28 pil, yang lain 21 pil. Bila paket 28 pil habis, sebaiknya anda mulai minum pil dari paket yang baru. Bila paket 21 habis, sebaiknya tunggu 1 minggu baru kemudian mulai minum pil dari paket yang baruf. Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil, ambilah pil yang laing. Bila terjadi muntah hebat, atau diare lebih dari 24 jam, maka bila keadaan mamungkinkan dan tidak memperburuk keadaan anda, pil dapat di teruskanh. Bila muntah dan diare berlangsung sampai 2 hari atau lebih, cara penggunaan pil mengikuti cara menggunakan pil lupa.i. Bila lupa minum 1 pil (hari 1-21), segera minum pil setelah ingat boleh minum 2 pil pada hari yang sama. Tidak perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain.bila lupa 2 pil atau lebih (hari 1-21), sebaiknya minum 2 pil setiap hari sampai sesuai jadwal yang ditetapkan. Juga sebaiknya gunakan metode kontraasepsi yang lain atau tidak melakukan hubungan seksual sampai telah menghabiskan paket pil tersebutj. Bila tidak haid, perlu segera ke klinik untuk tes kehamilan.1. Pada permulaan penggunaan pil kadang-kadang timbul mual, pening atau sakit kepala, nyeri payudara, serta perdarahan bercak (spotting) yang bisa hilang sendiri. Kelainan seperti ini muncul terutama pada 3 bulan pertama penggunaan pil, dan makin lama penggunaanya kelainan tersebut akan hilang dengan sendirinya. Cobalah minum pil pada saat hendak tidur atau pada saat makan malam. Bila tetap saja muncul keluhan, siahkan berkonsultasi kembali ke dokter.2. Beberapa jenis obat dapat mengurangi efektifitas pil, seperti rifampisin, fenitoin (dilantin), barbiturat,griseovulvin,trisiklik anti depresan, ampisilin dan penisilin, tetrasiklin. Klien yang memakai obat-obatan di atas untuk jangka panjang sebaiknya menggunakan pil kombinasi dengan dosis etinilestradiol 50g atau dianjurkan menggunakan metode kontrasepsi yang lain Perhatian khusus untuk penggunaan pil kombinasi :KeadaanSaran

Tekanan darah tinggiSistolik >160mmHg., atau diastolik 30 tahunAlat kontrasepsiMengandung hormone esterogen dan progesteronMini PilPil KBMengandung hormone progesteronPil Oral Kombinasi

3.2 Diagnosa KeperawatanI. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tetang pil KB. II. Kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh kebutuhan berhubungan dengan terjadinya mual dan muntah.3.3 Rencana KeperawatanI. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tetang pil KB. Tujuan ; klien dapat menurunkan atau menghilangkan rasa takutKriteria hasil ; 1. klien mengatakan telah yakin akan cara yang digunakan2. klien dapat mengetahui tetang pil KB3. ekspresi wajah baik

No.IntervensiRasional

1.lakukaan pengkajian kembali penyebab rasa takutmengidentifikasi penyebab takut

2.anjurkan klien untuk meningkatkan kualitas lingkungan rumah.menurunkan rasa takut.

3.berikan dorongan yang positif.meningkatkan optimisme.

4.berikan pengetahuan tentang pil KB.memberikan / meningkatkan pengetahuan klien tetntang pilKB.

II. Kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan terjadinya mual dan muntah. Tujuan ; keluahan mual.muntah menghilang. Kriteria hasil ; 1. klien mengeluh tidak mual/muntah lagi. 2. klien terlihat bersemangat

NoIntervensiRasional

1.mengurangi gangguan dari lingkungancara khusus untuk meningkatkan nafsu makan.

2.anjurkan klien untuk menjaga kebersihan mulut.mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan.

3.anjurkan klien untuk menghindari makanan yang mengandung gasmengurangi rasa nyaman

4.ajurkan klien untuk mengkonsumsi vitamin B 6memngurangi rasa mual.

5anjurkan hentikan pemakaian jika keluhan terus berlanjut dan tambah parahefek dari penggunaan obat

6berikan informasi tetang epeksamping dari penggunaan PIL dan cara mengatasinya.meningkatkan pengetahuan klien

BAB IV PENUTUP4.1 KesimpulanKontrasepsi memiliki peranan dalam setiap fase reproduksi, yaitu untuk menunda kehamilan atau menjarangkan kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variable yang mempengaruhi fertilitas. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu cara yang dapat dilakukan antara lain penggunaan kontrasepsi oral (pil KB). Kontrasepsi oral adalah suatu cara pencegahan terjadinya kehamilan dengan cara pemberian preparat (obat) yang mengandung estrogen dan progesteron sintetik secara oral. Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah konsepsi yang digunakan dengan cara per-oral/kontrasepsi oral. Pil KB merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang banyak digunakan. Pil KB disukai karena relatif mudah didapat dan digunakan, serta harganya murah.Ada 2 jenis pil KB yaitu Pil Oral Kombinasi dan Mini Pil.4.2 SaranDengan adanya makalah ini pembaca diharapkan lebih memahami dan mengaktualisasikan ke masyarakat sehingga nantinya dapat berfungsi dengan baik.

21