BAB I

4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mioma uteri dikenal juga dengan sebutan fibromioma, fibroid ataupun leiomioma. 1 Mioma uteri adalah neoplasma jinak otot polos yang terdiri dari sel- sel jaringan otot polos, jaringan pengikat fibroid dan kolagen. 5,6 Mioma uteri merupakan tumor pelvis yang terbanyak pada organ reproduksi wanita, sering ditemukan pada wanita usia reproduksi (20%-25%), di mana prevalensi mioma uteri meningkat lebih dari 70% dengan pemeriksaan patologi anatomi uterus, ini membuktikan banyak wanita yang menderita mioma uteri asimptomatik. Walaupun jarang terjadi mioma uteri bisa berubah menjadi malignansi (<1%). 1,2 Kejadian mioma uteri sebesar 20%-40% pada wanita yang berusia lebih dari 35 tahun dan sering menimbulkan gejala klinis berupa menorrhagia dan dismenorrhea. Tingginya kejadian mioma uteri antara usia 35-50 tahun, menunjukkan adanya hubungan mioma uteri dengan estrogen. Mioma uteri dilaporkan belum pernah terjadi sebelum menarche dan menopause. Selain itu mioma uteri juga dapat menimbulkan kompresi pada traktus urinarius, sehingga dapat menimbulkan gangguan berkemih maupun tidak dapat menahan kemih. Hal ini secara medis dan sosial cukup meningkatkan tingkat morbiditas penyakit ini. Di Indonesia angka kejadian mioma uteri ditemukan 2,39%-11,87% dari semua penderita ginekologi

description

referat

Transcript of BAB I

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangMiomauteri dikenal jugadengansebutanfibromioma, fibroidataupunleiomioma.1 Mioma uteri adalah neoplasma jinak otot polos yang terdiri dari sel-seljaringan otot polos, jaringan pengikat fibroid dan kolagen.5,6Mioma uterimerupakantumor pelvis yangterbanyakpada organreproduksi wanita, seringditemukan pada wanita usia reproduksi (!"-5"#, di mana prevalensi mioma uterimeningkat lebih dari $!"dengan pemeriksaan patologi anatomi uterus, inimembuktikan banyak wanita yang menderita mioma uteri asimptomatik. %alaupunjarangterjadi miomauteri bisaberubahmenjadi malignansi (&1"#.1,'ejadianmioma uteri sebesar !"-(!" pada wanita yang berusia lebih dari )5 tahun dansering menimbulkan gejala klinis berupa menorrhagia dan dismenorrhea. *ingginyakejadianmioma uteri antarausia )5-5!tahun, menunjukkanadanya hubunganmioma uteri dengan estrogen. Mioma uteri dilaporkan belum pernah terjadi sebelummenar+he dan menopause. ,elain itu mioma uteri juga dapat menimbulkankompresi pada traktus urinarius, sehingga dapat menimbulkan gangguan berkemihmaupun tidak dapat menahan kemih. -al ini se+ara medis dan sosial +ukupmeningkatkan tingkat morbiditas penyakit ini. .i /ndonesia angka kejadian miomauteri ditemukan ,)0"-11,1$" dari semua penderita ginekologi yang dirawat. .i2,3, kulit hitam )-0 kali lebih tinggi menderita mioma uteri dibandingkan dengankulit putih.),(4enatalaksanaanmiomauteri dapat dilakukandenganpemberianobat-obatan (medisinalis# maupun se+ara operatif. 4emberian 5n6- analog merupakanterapi medisinal yang bertujuan untuk mengurangi gejala perdarahan yang terjadidanmengurangi ukuranmiomauteri.64enatalaksanaanoperatif terhadapgejala-gejala yang timbul atau adanya pembesaran massa mioma adalah histerektomi. .i3merika ,erikat, diperkirakan 6!!.!!! histerektomi dilakukan tiap tahunnya..engan semakin berkembangnya teknologi kedokteran, tindakan operatif padamioma uteri dapat dilakukan dengan bantuan alat laparoskopi maupunhisteroskopi.$ Mioma uteri merupakan indikasi yang paling sering untuk dilakukanhisterektomi di 2,3 (sepertiga dari seluruh angka histerektomi#.1Massadi ovariumyangpalingumumditemukanadalahkistaovariumfisiologis. 'istaini disebabkanolehkarenakegagalanfolikel untukpe+ahatauregresi. ,e+ara umumkista ovariumfisiologis ukurannya kurang dari 6 +m,permukaan rata, mobile dan konsistensi kistik. 'eluhan yang dapat terjadi selainadanya massa di daerah pelvik dapat juga terjadi ketidakteraturan menstruasi.02ntuk mengetahui asal massa tersebut maka harus dilakukan pemeriksaanmenyeluruh. 4emeriksaan palpasi bimanual merupakan suatu metode praktis untukmendiagnosa massa di adneksa. 7ila dijumpai massa di adneksa, maka karakteristikdari massa harus dievaluasi dengan sebaik-baiknya,sehingga asal massa tersebutdapat diketahui denganpasti untukpenangananlebihlanjut. 'arakteristikmassayang harus dievaluasi meliputi8 lokasi, ukuran, konsistensi, bentuk, mobilitas,massaunilateral ataubilateral dantemuan-temuanlainyangbermakna, sepertidemam, asites, dan lain-lain. ,etiap massa di adneksa memerlukan pemeriksaan danpenanganan yang berbeda pada setiap kasusnya, namun se+ara umumdapatdikatakanbahwapenanganankonservatif terhadapmassadi adneksabilamassatersebut bersifat asimptomatik dan hanya berupa kista fungsional. 7ila ukuran kistalebihbesardari 6+mbiasanyadibutuhkanpenangananse+araoperatif. 4rosedurpembedahan perlu dilakukanuntukmengetahuiasalmassabila dari pemeriksaanklinis dan pemeriksaan penunjang, seperti sonografi, 9*s+anatau M6/ sulitmenetukan asal massa.0,1!:leh karena itu, pada laporan kasus kali ini akan dibahas mengenai miomauteri baik dari segi prosedur anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,penegakan diagnosis dan juga penatalaksanaannya.1.2 Tujuan Penulisan Mengetahui proseduranamnesis, pemeriksaanfisik, pemeriksaanpenunjang,penegakan diagnosis dan penatalaksanaan kasus mioma uteri Mengkaji ketepatan penegakan diagnosis dan penatalakasanaan mioma uteri