BAB I

20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah menurut tuntutan zaman. Merupakan tugas penting yang dihadapi profesi keperawatan dalam memperkembangkan sebuah teori. Oleh karena itu, tujuan pembuatan makalah ini yang berjudul ”TEORI BETTY NEUMAN” agar pembaca mengetahui secara rinci pengertian keperawatan menurut Betty Neuman dan menginformasikan kontribusi pemikiran Betty Neuman dan andilnya dalam perkembangan keperawatan. Neuman meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh. Tujuan dari keperawatan adalah membanyu individu, keluarga dan kelompok dalam mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatan ang optimal. Perawat mengkaji, mengatur dan mengevaluasi sistem klien. Perawatan berfokus pada variabel- variabel yang mempengaruhi respon klien terhadap stressor. Tindakan perawat terdiri dari pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Pencegahan primer berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh melalui identifikasi faktor-faktor resiko yang potensial dan aktual terjadi akibat stressor tertentu. Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan pertahanan dan sumber internal melalui penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada gejala-gejala yang tampak. Sedangkan pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali. Teori Betty Neuman Page 1

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain mengingat ilmu

keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah menurut tuntutan zaman.

Merupakan tugas penting yang dihadapi profesi keperawatan dalam memperkembangkan

sebuah teori. Oleh karena itu, tujuan pembuatan makalah ini yang berjudul ”TEORI BETTY

NEUMAN” agar pembaca mengetahui secara rinci pengertian keperawatan menurut Betty

Neuman dan menginformasikan kontribusi pemikiran Betty Neuman dan andilnya dalam

perkembangan keperawatan.

Neuman meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh. Tujuan

dari keperawatan adalah membanyu individu, keluarga dan kelompok dalam mencapai dan

mempertahankan tingkat kesehatan ang optimal. Perawat mengkaji, mengatur dan

mengevaluasi sistem klien. Perawatan berfokus pada variabel-variabel yang mempengaruhi

respon klien terhadap stressor. Tindakan perawat terdiri dari pencegahan primer, sekunder,

dan tersier. Pencegahan primer berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh melalui

identifikasi faktor-faktor resiko yang potensial dan aktual terjadi akibat stressor tertentu.

Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan pertahanan dan sumber internal melalui

penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada gejala-gejala yang tampak. Sedangkan

pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali. Prinsip dari pencegahan tersier

adalah untuk memberikan penguatan pertahanan tubuh terhadap stressor melalui pendidikan

kesehatan dan untuk membantu dalam mencegah terjadinya masalah yang sama.      

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang akan dibahas pada makalah ini

yaitu:

1. Bagaimana biografi Betty Neuman dan latar belakang teorinya?

2. Bagaimana dasar perkembangan teori Neuman?

3. Apa saja sumber-sumber teori Betty Neuman?

4. Bagaimana konsep utama dan definisi teori Neuman?

5. Bagaimana asumsi teori Betty Neuman?

Teori Betty Neuman Page 1

Page 2: BAB I

6. Bagaimana bentuk logika teori Betty Neuman?

7. Bagaimana teori Betty Neuman dalam lingkungan komunitas?

8. Bagaimana teori Betty Neuman dengan konsep utama keperawatan?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui biografi Betty Neuman dan latar belakang teorinya

2. Untuk mengetahui dasar perkembangan teori Neuman

3. Untuk mengetahui sumber-sumber teori Betty Neuman

4. Untuk Mengetahui konsep utama dan definisi teori Neuman

5. Untuk Mengetahui asumsi teori Betty Neuman

6. Untuk Mengetahui bentuk logika teori Betty Neuman

7. Untuk Mengetahui teori Betty Neuman dalam lingkungan komunitas

8. Untuk Mengetahui teori Betty Neuman dengan konsep utama keperawatan

Teori Betty Neuman Page 2

Page 3: BAB I

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Biografi Betty Neuman dan Latar Belakang Teori

Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang petani dan

ibunya seorang ibu rumah tangga. Dengan rasa cintanya pada tanah kelahirannya, beliau

bermaksud untuk membangun desanya, Ohio. Beliau pertama kali memperoleh pendidikan

di People Hospital School of Nursing yang sekarang berubah nama menjadi General

Hospital Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947. Kemudian beliau pindah ke Los Angeles

untuk tinggal dengan keluarganya di California. Beliau memegang jabatan penting yaitu

sebgai staf keperawatan rumah sakit di California. Beliau melanjutkan pendidikannya di

University of California dengan jurusan psikologi. Beliau menyelesaikan gelar sarjana

mudanya pada tahu 1957. Pada tahun 1966 beliau mendapat gelar Master dibidang kesehatan

mental, konsultan kesehatan masyarakat di University of California, beliau melanjutkan

program administrasi pendidikan tinggi di Ohio University.

Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapatkan diantaranya menjadi dosen

keperawatan jiwa, konsultan, pemimpin konseling model Whole Person Approach serta

beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan di UCLA dan memfokuskan sistem

tersebut dalam masalah keperawatan. Model Whole Person Approach dipublikasikan pada

tahun 1972, A model of teaching total person approach to patient problem dalam riset

keperarawatan. Publikasi edisi I (Conceptual Models For Nursing Practice) tahun 1974,

edisi II tahun 1980 dan tahun 1986 The Neuman Systems Model.

2.2 Dasar Perkembangan Teori Neuman

Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah berdasarkan pendekatan

perorangan total untuk memandang masalah pasien disekolah perawat di University of

California, Los Angeles. Sistem yang digunakan adalah sistem terbuka sehingga

menghasilkan interaksi yang dinamis. Variabel interaksi mencakup semua aspek yaitu

fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual. Sistem Neuman terbentuk

dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang berinteraksi secara konstan dengan

Teori Betty Neuman Page 3

Page 4: BAB I

stressor di lingkungan secara dimensional. Model fokus pada klien terhadap stress serta

faktor pemulihan (adaptasi).

Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem yang unik dengan

respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan dapat merubah stabilitas

individu (fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual). Individu dalam

memberikan respon harus mempunyai koping yang stabil terhadap stressor, karena

lingkungan internal dan eksternal dapat menyebabkan stress. Untuk itu individu akan

bereaksi terhadap stressor dari lingkungan dengan mekanisme pertahanan diri.

Pencegahan primer berdasarkan teori sistem Neuman yaitu mengidentifikasi faktor

resiko dan membantu masyarakat dalam meningkatkan kesehatan dan aktifitas pendidikan

kesehatan. Pencegahan sekunder yaitu inisiatif dalam bentuk intervensi jika terjadi masalah.

Perawat berperan sebagai Early Case Finding, pengobatan setelah pasien terdiagnosa

mengidap suatu penyakit. Pencegahan tersier yaitu mempertahankan kesehatan, perawat

membantu adaptasi dan reduksi untuk mencegah komplikasi.

Asuhan keperawatan ditujukan untuk mencegah dan mengurangi reaksi tubuh akibat

stressor dengan pencegahan primer, sekunder dan tersier. Pola pengembangan ilmu

keperawatan menurut teori sistem Neuman bertujuan untuk stabilitas sistem. Hal ini dapat

dilukiskan sebagai cincin dengan satu pusat yang mengelilingi inti. Cincin paling dalam

mewakili garis pertahanan untuk elawan stressor seperti sistem pertahanan tubuh dan defens

mekanism. Cincin terluar merupakan garis pertahanan yang mewakili keadaan normal

pasien. Defens mekanism tersebut adalah mekanisme bertahan koping.

2.3 Sumber-Sumber Teori Betty Neuman

Teori Betty Neuman mempunyai kesamaan dengan teori Gestalt. Teori Gestalt

mempertahankan bahwa cara hemoestatic adalah suatu cara yang mana tubuh

mempertahankan keseimbangan dan sebagai akibat dari kesehatan mengubah kondisi sehat

atau sakit. Teori model Betty Neuman juga menerapkan ide dari teori sistem umum tentang

sifat dasar kehidupan yaitu sistem terbuka yang merupakan gabungan semua elemen yang

berinteraksi dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks. Neuman juga memilah G.

Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan.

2.4 Konsep Utama dan Definisi Teori Neuman

Teori Betty Neuman Page 4

Page 5: BAB I

Betty Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan yang

termasuk dalam konsep mayor menurutnya:

1. Tekanan

Rangsangan yang timbul yang diakibatkan kondisi sekitar pandangan Neuman tentang

tekanan yaitu :

a. Intra personal : secara individu atau perorangan, misalnya emosi dan perasaan;

b. Inter personal : antara individu satu dengan individu yang lain lebih dari satu,

misalnya harapan peran;

c. Ekstra personal : diluar individu, misalnya pekerjaan atau tekanan keuangan.

2. Struktur pokok sumber energi

Merupakan penggerak untuk melakukan aktifitas

3. Tingkat ketahanan

Merupakan faktor internal untuk menghadapi tekanan

4. Garis pertahanan

Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di batas normal.

a. Garis Pertahanan Fleksibel

Garis pertahanan fleksibel adalah hambatan luar atau bantal ke garis

pertahanan normal, garis perlawanan, dan struktur inti. Jika garis pertahanan fleksibel

gagal untuk memberikan perlindungan yang memadai terhadap garis pertahanan

normal, garis perlawanan menjadi aktif. Para garis pertahanan fleksibel bertindak

sebagai bantal dan digambarkan sebagai akordeon seperti sejalan dengan

berkembangnya menjauh dari atau kontrak lebih dekat dengan garis pertahanan

normal. Garis pertahanan fleksibel bersifat dinamis dan dapat berubah / diubah dalam

waktu yang relatif singkat waktu.

b. Garis Pertahanan Normal

Garis normal mewakili garis pertahanan stabilitas sistem dari waktu ke waktu.

Hal ini dianggap sebagai tingkat biasa stabilitas sistem. Garis normal pertahanan

dapat berubah dari waktu ke waktu sebagai respons untuk mengatasi atau

menanggapi lingkungan. Contohnya adalah kulit, yang stabil dan cukup konstan,

tetapi dapat menebal menjadi kalus dari waktu ke waktu.

c. Garis Pertahanan Resisten/ Perlawanan

Teori Betty Neuman Page 5

Page 6: BAB I

Garis-garis perlawanan melindungi struktur dasar dan menjadi aktif ketika

tekanan lingkungan yang menyerang garis pertahanan normal. Contoh: aktivasi

respon kekebalan setelah invasi mikroorganisme. Jika garis resistensi yang efektif,

sistem ini dapat menyusun kembali dan jika garis resistensi yang tidak efektif,

kehilangan energi yang dihasilkan dapat mengakibatkan kematian.

5. Gangguan pertahanan

Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan.

6. Tingkat reaksi

Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.

7. Intervensi

Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul.

8. Tingkat-tingkat pencegahan

a. Pencegahan primer (sebelum terjadi tindakan)

Mengidentifikasikan faktor-faktor resio, berusaha mengeliminasi stressor dan

fokus pada pengaman kubu pertahanan normal dan penguatan kubu pertahanan

fleksibel. Suatu reaksi belum lagi terjadi, namun tingkat resiko telah diketahui.

b. Pencegahan sekunder (ketika terjadi tindakan)

Berhubungan dengan intervensi adalah penyembuhan aktif yang dimulai

setelah gejala-gejala yang telah terjadi. Fokusnya adalah penguatan kubu-kubu

resistensi internal. Mereduksi reaksi dan meningkatkan faktor resistansi.

c. Pencegahan tersier (adaptasi pada tindakan)

Mengarah pada intervensi yang menyertai intervensi dalam tahap sekunder.

Hal ini terfokus pada readaptasi dan stabilitas serta mengamankan pemulihan

kembali pada keafiatan yang menyertai penyembuhan.Perawat menekankan

pendidikan klien dalam penguatan resistansi terhadap stressor dan cara-cara

pertolongan pencegahan kambuhnya reaksi atau rekresi.

9. Penyesuaian kembali

Adaptasi dari tindakan yang beasal dari sekitar baik secara inter personal,

intra personal dan ektra personal. Faktor yang perlu diperhatikan adalah:

a. Fisiologi individu, fisika merujuk dari struktur dan fungsi tubuh;

b. Psikologi individu, mengacu pada proses mental dan emosi;

c. Sosial kultural, mengacu pada hubungan sosial / budaya;

d. Perkembangan individu, merujuk kepada mereka yang terkait dengan proses

pembangunan selama usia;

e. Spiritual, mengacu pada pengaruh keyakinan spiritual.

Teori Betty Neuman Page 6

Page 7: BAB I

2.5 Asumsi Teori Betty Neuman

Asumsi yang dikemukakan oleh Betty Neuman tentang 4 konsep utama yang terkait

dengan keperawatan  keluarga adalah sebagai berikut:

1. Manusia

Merupakan suatu sistem terbuka, yang selalu mencari  keseimbangan dari harmoni

dan merupakan satu kesatuan dari variabel-variabel: fisiologis, psikologis,

sosiokultural, perkembangan dan spritual.

2. Lingkungan

Yaitu meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-pengaruh dari

sekitar klien atau sistem klien.

3. Sehat

Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan. Sehat merupakan

keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan menghindari atau

mengatasi stressor.

4. Kepeawatan

Intervensi keperawatan bertujuan untuk menurunkan stressor melalui pencegahan

primer, sekunder dan tertier.

2.6 Bentuk Logika Teori Betty Neuman

Bentuk logika teori Betty Neuman menggunakan logika deduktif dan induktif dalam

mengembangkan teori modelnya yang telah dipertimbangkan terlebih dahulu. Betty Neuman

menemukan teori modelnya dari berbagai teori dan disiplin ilmu. Teori ini juga merupakan

hasil pengamatan dan pengalaman selama bekerja dipusat kesehatan mental keperawatan.

Teori Betty Neuman pertama kali dipublikasikan tahun 1972. Model keperawatan menurut

Betty Neuman disebut The Neuman Health Care System yaitu model konsep yang

menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan diri secara

fleksibel (flexible line of difense) adalah dinamis dan dapat secara cepat berubah pada

periode singkat waktu atau normal (normal line of difense) mempresentasikan kondisi

kesetimbangan personal / kondisi adaptasi yang dikembangkan atau dikelola tiap waktu dan

dianggap normal oleh personal tersebut maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah

komunitas.

Teori Betty Neuman Page 7

Page 8: BAB I

Pada tahun 1989 Betty Neuman berpendapat bahwa ”Stressor mempengaruhi

keseimbangan homeostatis jika keseimbangan ini terganggu maka energi dikeluarkan untuk

mengatasinya”. Untuk membuat kehidupan menjadi seimbang, maka rangkaian sistem

tersebut harus menjadi interaksi antara sesama manusia. Interaksi ini akan membuat

seseorang meningkatkan ketahanan dalam kehidupannya. Dalam kehidupan sehari-hari

individu selalu berusaha mempertahankan dan memenuhi kebutuhan biologi, psikologi dan

sosial kultural. Adanya stress sebagai penyakit menyebabkan seseorang bereaksi untuk

mempertahankan kesehatannya melalui mekanisme pemecahan masalah atau koping

tertentu. Penyebab stressor dapat berasal dari diri sendiri, dari luar individu atau karena

interaksi dengan prang lain. Pada hubungan individu dengan stres, reaksinya atas stres, dan

faktor-faktor pemulihan kembali yang dinamis secara alamiah. Pemulihan kembali

(rekonstitusi) adalah kondisi adptasi terhadap terhadap stressor. Model keperawatan Betty

Neuman yang diterima secara luas adalah komunitas keperawatan, secara nasional atau

internasional.

2.7 Model Betty Neuman dalam Lingkungan Komunitas

Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress

dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk

mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi yaitu:

1. Intervensi yang bersifat promosi

Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat

fleksibel yang berupa:

a. Pendidikan kesehatan

b. Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan klien

dirumah atau komunitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.

2. Intervensi yang besifat prevensi

Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu :

a. Deteksi dini gangguan kesehatan, misalnya deteksi tumbuh kembang balita,

keluarga dan lain-lainnya.

b. Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya :

konseling pranikah.

3. Intervensi yang bersifat kuratif

Teori Betty Neuman Page 8

Page 9: BAB I

Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.

4. Intervensi yang bersifat rehabilitatif

Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang

terganggu.

Intervensi yang bersifat kuratif dan rehabilitatif untuk gagguan pada garis

pertahanan resisten dapat berupa:

a. Melakukan prosedur keperawatan yang memerlukan kepakaran perawat.

Misal: melatih klien duduk atau berjalan

b. Memberikan konseling untuk penyelesaian masalah.

c. Melakukan kerja sama  lintas program  dan  lintas sektor untuk penyelesaian

masalah.

d. Melakukan rujukan keperawatan atau  non keperawata bisa lintas program dan

lintas sektor.

2.8 Aplikasi Penerapan Model Konseptual Betty Neuman

Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu

komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan,

yang terdiri dari lima tahapan :

a.       Pengkajian

b.      Diagnosis keperawatan komunitas atau keluarga

c.       Perencanaan

d.      Pelaksanaan

e.       Evaluasi

1. Pengkajian

Yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok adalah :

  Core atau inti:

Data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri dari; umur, pendidikan jenis

kelamin, pekerjaan, agama, nilai-nilai, keyakinan serta riwayat timbulnya kelompok

atau komunitas.

  Delapan sub sistem yang mempengaruhi komunitas

1) Perumahan. Perumahan yang dihuni penduduk, bagaimana penerangannya,

sirkulasi, kepadatannya merupakan stressor bagi penduduk.

Teori Betty Neuman Page 9

Page 10: BAB I

2)  Pendidikan komunitas. Apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk

meningkatkan pengetahuannya.

3) Keamanan dan keselamatan. Bagaimana keselamatan dan keamanan di lingkungan

tempat tinggal, apakah tidak menimbulkan stress.

4) Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan. Apakah cukup menunjang

sehingga memudahkan komunitas mendapatkan pelayanan di berbagai bidang

termasuk kesehatan.

5) Pelayanan kesehatan yang tersedia. Untuk melakukan deteksi dini gangguan atau

merawat atau memantau gangguan yang terjadi.

6) Sistem komunikasi. Sistem komunikasi apa saja yang tersedia dan dapat

dimanfaatkan di komunikasi tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait

dengan gangguan penyakit.

7) Sistem ekonomi. Tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah

sesuai dengan upah minimum regional, dibawah atau diatas sehingga upaya

pelayanan ditujukan pada anjuran untuk mengkonsumsi jenis makanan sesuai

status ekonomi masing-masing.

8) Rekreasi. Apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka,biayanya apakah terjangkau

komunitas atau tidak.

  Status kesehatan komunitas

Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistic, antara lain

angka morbiditas, IMR, MMR, serta cakupan imunisasi.

2. Diagnosis keperawatan komunitas dan kelompok

Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas terhadap stressor yang ada.

Berdasarkan hal tersebut dapat disusun diagnose keperawatan komunitas dimana terdiri

dari: Masalah kesehatan, karakteristik populasi, karakteristik lingkungan.

Contoh:

Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada komunitas di RW 04

Kelurahan Kampung Melayu berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat

tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh.

3.      Perencanaan

Perencanaan yang dapat dilakukan adalah :

1) Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gangguan kardiovaskuler

2) Lakukan demonstrasi keterampilan cara menangani stress dan teknik relaksasi

Teori Betty Neuman Page 10

Page 11: BAB I

3) Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit kardiovaskuler melalui

pemeriksaan tekanan darah

4) Lakukan kerja sama dengan ahli gizi untuk menetapkan diet yang tepat bagi yang

berisiko

5) Lakukan kerjasama dengan petugas dan aparat pemerintah setempat untuk

memperbaiki lingkungan atau komunitas apabila menjadi penyebab stressor

6) Lakukan rujukan ke rumah sakit bila di perlukan

4. Pelaksanaan

Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah

direncanakan yang sifatnya :

1) Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit kardiovaskuler di komunitas

2) Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini sehat melaksanakan

peningkatan kesehatan

3) Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan penyakit

kardiovaskuler

4) Sebagai advokat komunitas yang sekaligus menfasilitasi terpenuhinya kebutuhan

komunitas.

5. Evaluasi dan penilaian

1) Menilai respons verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan intervensi

2) Mencatat adanya kasus baru yang di rujuk ke rumah sakit.

Teori Betty Neuman Page 11

Page 12: BAB I

BAB I11

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Neuman model system dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan memandang

keluarga sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap tressor dan lingkungan.

Variabel klien adalah fisiologis, psikologis, social budaya, perkembangan dan spiritual.

Intervensi keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu pencegahan primer,

sekunder dan tertier. Model ini digunakan dalam pendidikan keperawatan, riset, administrasi

dan langsung dipelayanan keperawatan.

Penggunaan model konsep keperawatan untuk menganalisis suatu konsep tertentu

dapay memberikan pedoman bagi kita dala pengembangan perangkat penilaian dan

oengukuran yang lebih spesifik, andal (reliable) dan akurat. Sebab fokus utama keperawatan

adalah klien, lingkungan, dan kesehatan. Model keperawatan memberikan kerangka pikir

holistik dan tak terpisahkan untuk menila konsep-konsep yang menarik perhatian bagi rofesi

perawat. Sudut pandang yang holistik sepertiitu penting sekali digunakan bila perawat

berhadapan dengan variabel yang bersifat multidimensional, misalnya duka cita, nyeri, takut,

marah, atau hal-hal lain yang penting dalam asuhan keperawatan.

Dalam praktik pelayanan keperawatan, penggunaan model keperawatan akan

membantu perawat dalam mendefinisikan area panilaian dan memberikan pedoman untuk

menentukan standar outcome yang sesuai. Ketika perawat melakukan sebuah riset

keperawatan, maka model konseptualakan membantu dalam menyusun struktur yang logis

dan konsisten dengan asumsi-asumsi yang sudah ada, terutama dalam menyusun berbagai

instrumen, metode, dan indikator hadil pengukuran. Sebab banyak dari konsep-konsep

keperawatan yang justru menggunakan atau dijelaskan dengan pendekatan disiplin ilmu lain.

Seharusnya,  kita dapat mendeskripsikan suatu terminologi dengan perspektif ilmu

keperawatan. Reformulasi informasi hasil penelitian kedalam model keperawatan dapat

memperkuat tubuh ilmu pengetahuan (body of knowledge) keperawatan sehingga akan lebih

mudah mempelajari dan memahami manusia beserta implikasinya.

Teori Betty Neuman Page 12

Page 13: BAB I

DAFTAR PUSTAKA

Fallen, R. Budi Dwi. 2010. Catatan Kuliah Keperawatan Komunitas. Yokyakarta: Nuha

Medika

Ali, H. Zaidin. 2000. Dasar-dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Mediks

Asmadi. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba

Mediks

Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Volume I. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Teori Betty Neuman Page 13