BAB I

49
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kunjungan studi ke suatu tempat adalah sebuah metode baru dalam sebuah pembelajaran khususnya praktikum. Banyak sekali tempat yang bias dikunjungi sebagai objek observasi dan membuat laporan karya tulis ilmiah. Seperti kunjungan ke pabrik, cagar alam, biota laut, dan sebagainya. Pada program IPA khususnya, kunjungan studi lapangan ini tentu saja harus berkaitan dengan pembelajaran yang ada di program IPA, seperti kunjungan belajar ke PT. Krakatau Steel dan anak cabangnya, pantai Carita, dan Hutan Lindung. Berkaitan dengan hal di atas, kami terdorong untuk melakukan kunjungan studi lapangan ke PT. Krakatau Steel dan anak cabangnya terutama ke PT. Krakatau Tirta Industri untuk berobservasi dan membuat sebuah laporan karya ilmiah. Hal ini bertujuan untuk menambah wawasan kami sekaligus memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Kimia. Adapun hubungan kunjungan ini dengan mata pelajaran Kimia adalah dalam mata pelajaran tersebut terdapat bab yang menjelaskan tentang sistem koloid. Dalam bab tersebut juga dijelaskan tentang pengaplikasian dari sistem koloid, seperti penjernihan air. PT. Krakatau Tirta Indah yang kami kunjungi melakukan pengaplikasian tersebut karena perusahaan itu bergerak dalam bidang memproduksi air bersih. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang kami tulis, kami dapat merumuskan beberapa masalah, yaitu : 1. Bagaimanakah proses pembuatan baja di PT. Krakatau Steel ? 2. Apasajakah bahan-bahan yang terkandung dalam baja yang dihasilkan oleh PT. Krakatau Steel ? 1

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kunjungan studi ke suatu tempat adalah sebuah metode baru dalam sebuah pembelajaran khususnya praktikum. Banyak sekali tempat yang bias dikunjungi sebagai objek observasi dan membuat laporan karya tulis ilmiah. Seperti kunjungan ke pabrik, cagar alam, biota laut, dan sebagainya. Pada program IPA khususnya, kunjungan studi lapangan ini tentu saja harus berkaitan dengan pembelajaran yang ada di program IPA, seperti kunjungan belajar ke PT. Krakatau Steel dan anak cabangnya, pantai Carita, dan Hutan Lindung.

Berkaitan dengan hal di atas, kami terdorong untuk melakukan kunjungan studi lapangan ke PT. Krakatau Steel dan anak cabangnya terutama ke PT. Krakatau Tirta Industri untuk berobservasi dan membuat sebuah laporan karya ilmiah. Hal ini bertujuan untuk menambah wawasan kami sekaligus memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Kimia. Adapun hubungan kunjungan ini dengan mata pelajaran Kimia adalah dalam mata pelajaran tersebut terdapat bab yang menjelaskan tentang sistem koloid. Dalam bab tersebut juga dijelaskan tentang pengaplikasian dari sistem koloid, seperti penjernihan air. PT. Krakatau Tirta Indah yang kami kunjungi melakukan pengaplikasian tersebut karena perusahaan itu bergerak dalam bidang memproduksi air bersih.

1.2. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah yang kami tulis, kami dapat merumuskan

beberapa masalah, yaitu :1. Bagaimanakah proses pembuatan baja di PT. Krakatau Steel ?2. Apasajakah bahan-bahan yang terkandung dalam baja yang dihasilkan oleh

PT. Krakatau Steel ?3. Bagaimana proses pengolahan air baku menjadi air bersih di PT. Krakatau Tirta

Industri ?4. Bahan apa saja yang digunakan dalam proses penjernihan air di PT. Krakatau

Tirta Industri ?5. Bagaimanakah proses terbentuknya energi listrik di PT. Krakatau Daya Listrik

?6. Apa limbah yang dihasilkan oleh PT. Krakatau Daya Listrik ?

1

Page 2: BAB I

1.3. Tujuan dan Manfaat

1.3.1. Tujuana. Mengetahui proses peleburan dan pembuatan baja di PT. Krakatau Steel.b. Mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan baja.c. Menyelaraskan materi yang di dapat di sekolah dengan aplikasi di PT.

Krakatau Steel.d. Mengetahui proses penjernihan air di PT. Krakatau Tirta Industri.e. Mengetahui bahan-bahan apa saja yang dapat digunakan dalam

penjernihan air.f. Mengatahui proses pembuatan energi listrik di PT. Krakatau Daya Listrik.

1.3.2. Manfaata. Dapat mengetahui proses peleburan dan pembuatan baja di PT. Krakatau

Steel.b. Dapat mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan baja.c. Dapat menyelaraskan materi yang di dapat di sekolah dengan aplikasi di

PT. Krakatau Steel.d. Dapat mengetahui proses penjernihan air di PT. Krakatau Tirta Industri.e. Dapat mengetahui bahan-bahan apa saja yang dapat digunakan dalam

penjernihan air.f. Dapat mengatahui proses pembuatan energi listrik di PT. Krakatau Daya

Listrik.

2

Page 3: BAB I

BAB IILANDASAN TEORETIS

1.1. Sejarah

1.1.1. Sejarah KSKrakatau Steel didirikan pada tanggal 31 Agustus 1970 sebagai akibat dari

Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 35 tahun di tahun 1970 adalah tentang pembentukan ekuitas.Pembentukan ini industri baja dimulai dengan memanfaatkan kiri atas mesin dari Proyek Rusia mantan dimulai Baja Trikora, terutama pada gambar kawat dingin, pabrik bar, dan pabrik bagian.Perusahaan ini secara resmi dibuka oleh Presiden Republik Indonesia pada tahun 1977.

Pada tahun 1979, pengoperasian fasilitas seperti pabrik reduksi langsung (dengan kapasitas 1,5 juta ton per tahun), pabrik baja billet (dengan kapasitas 500.000 ton per tahun), kawat pabrik batang (dengan kapasitas 220.000 ton per tahun) dan infrastruktur seperti pembangkit listrik tenaga uap (400MW), instalasi penjernih air, pelabuhan Cigading dan sistem telekomunikasi secara resmi dibuka.Pada tahun 1983 tanaman skala relatif besar juga secara resmi mulai beroperasi mereka, mereka pabrik baja slab dan pabrik strip panas.

Hal ini diikuti pada tahun 1991 oleh penggabungan dari pabrik pabrik dingin bergulir di Cilegon zona industri, untuk menjadi unit produksi Krakatau Steel.Hari ini, Krakatau Steel merupakan produsen baja terpadu terbesar di Asia Tenggara. Perusahaan ini juga produsen baja lembaran panas (HRC) dan baja lembaran dingin (CRC), yang terbesar di Indonesia, masing-masing dengan pangsa pasar domestik dari 47% dan 33%, dan produsen batang kawat baja, yang terbesar kedua di Indonesia, dengan pangsa pasar 32% domestik. Dalam hal specifictions produk, Krakatau Steel menguasai sekitar 85% dari total produk diserap oleh pasar domestik.

Perusahaan ini memiliki baja kapasitas maksimum gabungan sebesar 2,45 juta ton per tahun. Mengimpor bahan baku bijih besi termasuk dari negara-negara di Amerika Selatan dan Timur Tengah. Krakatau Steel menjual sebagian besar produknya di Indonesia khususnya di Jakarta dan Surabaya. Sementara itu, sebagian kecil dari produk telah con-Diasumsikan, antara lain dengan Australia, Jepang, Malaysia, Singapura, Inggris dan Vietnam.

Fasilitas Produksi

Krakatau Steel memiliki 6 pabrik produksi (enam) membuat perusahaan sebagai pabrik baja terintegrasi hanya di negara ini. Tanaman ini menghasilkan berbagai jenis produk hilir dari bahan baku hulu.Proses produksi produk baja di Krakatau Steel dimulai dari Pabrik Reduksi Langsung. Tanaman ini proses pelet bijih besi menjadi besi menggunakan gas alam dan air.Besi-besi ini kemudian dimasukkan ke dalam tungku busur listrik di Slab Steel Plant dan Pabrik Billet Baja. Dalam tungku, besi-besi dicampur dengan scrap, besi briket panas, dan bahan tambahan lainnya untuk memproduksi dua jenis baja, baja yaitu slab dan baja billet.

Slab baja tersebut kemudian dipanaskan kembali dan berguling di Hot Strip Mill menjadi gulungan canai panas dan pelat. Hasil dari pabrik ini banyak digunakan untuk bangunan kapal, pipa, bangunan, struktur umum, dan aplikasi lainnya.

3

Page 4: BAB I

Selanjutnya, gulungan canai panas dapat diproses, kembali bergulir, dan diolah secara kimia di Mill Rol Dingin menjadi gulungan canai dingin dan lembaran. Hasilnya umumnya digunakan untuk pembuatan badan mobil, kaleng, barang memasak, dan aplikasi lainnya. Billet baja yang digulung di Mill Kawat Rod untuk membuat batang kawat yang umum digunakan untuk kawat piano, baut dan mur, kabel baja, mata air, dan aplikasi lainnya.

Hasil Produksi

SLAB STEEL PLANTPabrik baja slab dilengkapi dengan 2 tanaman, yaitu SSP I (mulai operasi pada

tahun 1983) menggunakan teknologi MAN GHH Jerman dan memiliki kapasitas produksi sebesar 1.000.000 ton per tahun dan SSP II (mulai operasi pada tahun 1993) menggunakan Austria Voest Alpine technolgy dengan kapasitas produksi 2.400.000 ton per tahun.

Kedua tanaman memiliki 6 tanur listrik (EAF) dan 3 CCMs, bersama dengan tungku laddle dan degassing vakum RH.

Billet

STEEL PLANTMulai beroperasi pada tahun 1979, pabrik baja billet mengadopsi teknologi

MAN GHH Jerman. Pabrik ini memiliki kapasitas 675.000 ton per tahun. Bahwa tanaman didukung oleh 4 tanur listrik (EAF) dan dua empat untai CCMs, dengan menara Laddle dan Tungku Laddle.

HOT STRIP MILLPabrik strip panas kami mulai beroperasi pada tahun 1983 menggunakan

teknologi Jerman SMS. Saat ini pabrik memiliki kapasitas 2.000.000 ton per tahun yang akan diangkat menjadi 3.500.000 ton per tahun. Produksi configuation fasilitas pabrik adalah sebagai berikut:

• Dua unit Pemanasan Tungku• Satu unit Roughing Berdiri• Enam unit Finishing stand• Dua unit coiler Bawah• Ukuran Press.

COLD ROLLING MILLIni rolling mill dingin menjadi salah satu unit produksi PT Krakatau Steel

pada tahun 1991. Pabrik ini dilengkapi dengan teknologi CLECIM Perancis dengan produksi saat ini ca-pacity dari 650.000 ton per tahun.

4

Page 5: BAB I

Rolling mill dingin dilengkapi dengan lini produksi berikut:

• Satu CPL Unit• Satu CTCM Unit• Satu ECL Unit• Satu CAL Unit• Satu BAF Unit• Satu TPM Unit• Satu PRP Unit• Satu REC Unit• Satu SHR Unit

WIRE ROD MILLPabrik batang kawat mulai beroperasi pada tahun 1979 dengan kapasitas

produksi 200.000 ton per tahun. Pabrik ini didukung oleh fasilitas sebagai berikut:• Satu Tungku pemanasan ulang satuan• Satu roughing Mill Unit• Satu unit Menengah Berdiri• Satu unit Finishing Strand

Modernisasi pabrik dilakukan pada tahun 1992 dan 1995 untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 300.000 ton per tahun. Pada tahun 1999, pabrik diperoleh untai lain, dan dengan adanya dua helai ditambah modifiction fasilitas tambahan, pabrik ini sekarang mampu memproduksi 450.000 ton batang kawat per tahun.

Bahan yang di produksi

Hot Rolled Coil / Plate

Canai panas dalam bentuk gulungan dan pelat adalah jenis produk baja yang dihasilkan dari proses pencanaian panas. Tanaman dan pengguna jenis baja biasanya sebut 'baja hitam' produk ini untuk membedakannya dari dingin digulung umumnya dikenal sebagai 'baja putih'.

5

Page 6: BAB I

Krakatau Steel juga memproduksi baja karbon polos dan mikro paduan baja yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan, dari kualitas umum atau komersial untuk kualitas tertentu, seperti struktur baja kerangka, komponen kendaraan bermotor dan kerangka kerja, tumpukan, komponen alat berat, fabrikasi umum, umum pipa dan tabung, pipa dan tabung untuk pipa dan garis casing, tabung gas, baja tahan korosi cuaca, kontainer bertekanan, boiler, dan konstruksi kapal.

Ketebalan plat canai panas itu berkisar 1,80-25 mm, sedangkan lebarnya berkisar 600-2060 mm. Produk canai panas dapat diberikan dalam bentuk gulungan dan pelat. Kondisi ini bisa dalam bentuk kumparan atau produk melalui pengawetan dan proses meminyaki (hot rolled coil-acar diminyaki atau HRC-PB). Krakatau Steel mampu menghasilkan berkualitas tinggi gulungan canai panas untuk tujuan tertentu karena telah mengoperasikan kontrol thermomechanic dan proses desulfurisasi menggunakan tungku sendok. Penggunaan gulungan canai panas meliputi aplikasi-aplikasi seperti yang tercantum di bawah ini:

o Umum Konstruksi dan Welding

o Pipa dan Tabung

o Komponen Otomotif dan Kerangka

o Minyak dan Pipa Gas

o Kasus Pipa & Tabung sumur minyak

o Tabung Gas

o Cuaca Korosi Baja Bukti

o Rerolling

Konstruksi Kapalo Boiler & Kontainer bertekan

Kawat Rod

Batang kawat terbuat dari billet baja, sehingga batang kawat dikategorikan sebagai produk bar, untuk membedakannya dari gulungan canai panas dan dingin yang terbuat dari baja slab. Batang kawat biasanya diklasifikasikan menurut isi dari karbon, yang batang kawat dengan rendah, karbon sedang, atau tinggi. Selain itu, batang kawat juga diklasifikasikan berdasarkan aplikasi mereka.

Batang kawat rendah dan menengah memiliki contentof karbon kurang dari 0,25%. Jenis baja umumnya digunakan untuk kawat, paku, wire mesh, dan material sebagai dasar untuk fabrikasi dilas (jendela atau pintu kisi, pagar, dan bar). Aplikasi tertentu seperti kawat elektroda berlapis untuk tujuan pengelasan membutuhkan kontrol yang sangat ketat dalam hal konten paduan sebagai disukai oleh pelanggan. Aplikasi lain membutuhkan kekuatan tarik yang lebih tinggi. Aplikasi ini memerlukan kandungan karbon tinggi (biasanya lebih dari 0,40%) dengan penambahan sejumlah

6

Page 7: BAB I

paduan, seperti Nb, V, dan Cr untuk menghasilkan baja bar dengan kekuatan tarik yang lebih baik dan sifat mampu bentuk. Batang karbon tinggi kawat biasanya digunakan untuk tempat tidur musim semi, (sepeda motor) sepeda roda teralis, bingkai payung, dan konstruksi lainnya.

Kawat batang aplikasi meliputi:

• Wire, kuku, dan Mesh

• Bolt dan Screw

• Spring Bed, berbicara, dll

• Elektroda Kawat

Rolled Coil / Sheet

Rolled coil dingin dikenal sebagai 'baja putih' adalah jenis produk baja yang diproduksi dari proses pengerolan dingin. Ini 'baja putih' memiliki tipe berbeda secara signifikan dari karakteristik dibandingkan dengan 'baja hitam' atau gulungan canai panas. Gulungan canai dingin memiliki kualitas permukaan yang lebih baik, lebih tipis dan dengan ukuran yang lebih tepat, dan juga memiliki sifat mekanik yang baik dan sifat mampu bentuk yang sangat baik.

Baja dalam kategori ini umumnya digunakan dalam proses pembentukan untuk bahan ini memiliki sifat mampu bentuk lebih baik, mampu las, dan kualitas kekasaran. Ini baja putih juga digunakan untuk aplikasi di galvanizing (zinc-lapisan) dan enamel (porselin-lapisan) industri, dan digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat pabrik timah kaleng-hitam piring makanan dalam industri makanan dan minuman. Untuk lembar anil, kisaran ketebalan perusahaan diproduksi baja putih adalah 0,20-3,00 mm, sedangkan untuk lembar unannealed (dalam bentuk coil) ketebalan maksimum adalah 2,00 mm.

Krakatau Steel memiliki degasser vakum dan fasilitas metalurgi ladle untuk menghasilkan baja dengan kualitas tertentu, seperti sangat rendah karbon baja dan Baja Gratis interstisial (IF Steel), cocok untuk menghasilkan produk dengan kualitas gambar tambahan dalam. Untuk memenuhi kebutuhan rolled coil dingin dengan sifat mampu bentuk kualitas tinggi dan permukaan, Krakatau Steel menggunakan batch annealing fasilitas tungku khusus dengan murni-hidrogen suasana.

Aplikasi cold rolled coil diproduksi oleh Krakatau Steel, antara lain adalah sebagai berikut:

•Tujuan Umum

• Otomotif

7

Page 8: BAB I

• Galvanized Lembar

• Pipa dan Tabung

• Porcelain enamel

• Tin Mill Hitam Plat

1.1.2. Sejarah KTI ( Krakatau Tirta Industri )

PT Krakatau Tirta Industri yang didirikan pada tanggal 28 Februari 1996, merupakan anak perusahaan yang sahamnya 99,99% dimiliki oleh PT Krakatau Steel (Persero) dan 0,01% dimiliki oleh PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (PT KIEC). Perusahaan ini sebelumnya merupakan unit penunjang kegiatan operasional PT Krakatau Steel (Persero) dalam bidang penyediaan air bersih yang mulai beroperasi sejak 1978.

Sebagian besar air bersih yang dihasilkan digunakan untuk kebutuhan industri dan sebagian lain untuk kebutuhan masyarakat kota Cilegon. Air baku yang diolah diambil dari sungai Cidanau yang bersumber dari danau alam "Rawa Dano". Air kemudian dialirkan menggunakan pipa diameter 1,4m sepanjang ±28km untuk diolah menjadi air bersih di unit Pengolahan Air, yang terdiri dari beberapa tahapan proses yaitu Koagulasi, Flokulasi, Sedimentasi, Filtrasi, yang diikuti dengan Netralisasi dan Disinfektansi.

Kapasistas yang terpasang di unit pengolahan air saat ini adalah sebesar 2.000 litet/detik, dan baru digunakan 60% utilisasinya.

PT.Krakatau Steel (Holding Company) didirikan, dalam 45 tahun hanya di era gerakan Budi Utomo, persetujuan dan inisiatif dari presiden pertama Indonesia (Ir.Soekarno), melakukan peletakan batu pertama pendirian Trikora Steel Plant pada 26 Mei 1962, yang kemudian menjadi cikal bakal Baja PT.Krakatau pendirian. Pabrik baja Trikora industri yang bisa membuat Indonesia menjadi negara merdeka dan merupakan proyek strategis dan merupakan pabrik baja terintegrasi terbesar dibangun di Indonesia ASEAN. dengan Peraturan Pemerintah Nomor 35/31 Agustus 1970, Steel Mill Pabrik Baja Trikora ke Modern "PT.Krakatau Steel (Persero)", Sejak itu bergantinya berbagai pabrik dibangun di Kompleks daerah PT.Krakatau Steel. Pada Tahun 1977, Presiden Republik Indonesia yang kedua (Bapak Soeharto) pertama kali

8

Page 9: BAB I

diresmikan Pabrik Besi Beton, Pelabuhan Cigading pada bulan Juli 1997 (PT.KBS), diikuti dengan Billet Steel Plant (BSP), Wire Rod, Steel Pipa (KHI), Pembangkit Listrik (KDL), 400 MW dan ruang kontrol pusat dengan kapasitas 800 lt / dt pada bulan Oktober 1979 (Air), sekarang lebih dikenal dengan Industri PT.Krakatau Tirta (1996) sampai today.PT KRAKATAU TIRTA. INDUSTRI (Krakatau Steel Group).

Tujuan dari perusahaan ini adalah untuk terlibat dalam air industri dan air industri, terutama air minum. Dalam mencapai tujuannya, Perusahaan melakukan kegiatan sebagai berikut:

Penyedia air baku untuk kebutuhan dirinya dan orang lain, membangun dan mengoperasikan instalasi penjernihan air limbah termasuk menjalankan perdagangan barang, melakukan bisnis jasa konsultasi dan pengawasan di bidang teknologi air dan / atau air limbah .

PT Krakatau Tirta Industri yang didirikan pada tanggal 28 Februari 1996, adalah anak perusahaan yang sahamnya 99,99% dimiliki oleh PT. Krakatau Steel dan 0,01% dimiliki oleh PT.Krakatau Industrial Estate Cilegon (PT.KIEC). Perusahaan ini sebelumnya merupakan unit pendukung kegiatan operasional PT. Krakatau Steel di bidang persediaan air yang telah beroperasi sejak Oktober 1979.

Bisnis utamanya adalah pengolahan air, sebagian besar didistribusikan untuk kebutuhan industri di wilayah Banten Cilegon dan sebagian untuk kebutuhan kota Cilegon domestik. Air baku yang diambil dari sungai Cidanau yang merupakan rilis saluran dari rawa alami "Rawa Dano" dengan debit m3/detik airbaku antara 1,2-28,1, air baku dipompakan melalui pipa diameter 1,4 m sepanjang 28 km ± untuk diolah menjadi air Air Bersih unit pengolahan, yang terdiri dari tahapan dan menjaga proses ini termasuk sedimentasi flokulasi, filtrasi, diikuti oleh Netralisasi dan Disinfeksi. Air unit pengolahan kapasitas terpasang sebesar 2000 lt / dt, dengan kapasitas saat ini utiliasasi 56%. Pada kuartal pertama PT.KTI akan meningkatkan cadangan dengan memperpanjang reservoir air baku dengan kapasitas 25 juta M3, sebelum tahun 2015 dan meningkatkan kapasitas distribusi air untuk 3000 lt / dt.

Visi & Misi , Budaya Perusahaan

VISI

Perusahaan penyedia air kelas dunia

MISI

Menyediakan air dan solusinya bagi industri dan masyarakat dengan mengutamakan keharmonisan lingkungan

RUANG LINGKUP USAHA

Penyedia air industri Jasa konsultasi dan supervisi bidang teknologi air bersih Perdagangan peralatan dan material industri air

PERUSAHAAN PENYEDIA AIR :

9

Page 10: BAB I

Memberikan Solusi kebutuhan Air bersih untuk Industri  dan domestik. Mendapatkan Air baku. Menggunakan teknologi pengolahan yang efektif dan efisien. Menyediakan jasa, material dan peralatan produksi. Menjamin standar kualitas produk sesuai kebutuhan.

Wilayah pasar dan cakupan pelanggan :

Wilayah pasar Indonesia

Industri : Kawasan industri, pelabuhan udara, pelabuhan laut, perhotelan, perkantoran, niaga.

Domestik : Perumahan dan Apartemen.

Kelas Dunia :

Standar bekerja kelas dunia. Berkembang dan berkesinambungan. Komitmen terhadap tujuan ekonomi, lingkungan dan sosial. Keunggulan dalam efesiensi dan teknologi. Berdaya saing.

BUDAYA PERUSAHAAN :

AKUNTABILITAS Bekerja secara profesional, bertanggung jawab dan transparan serta mengikuti kaedah 5R.

INTEGRITAS Bekerja dengan mengutamakan kejujuran, disiplin dan dapat dipercaya serta menghilangkan praktek KKN, tslugak akan menerima uang dan pemberian dalam bentuk apapun yang dapat menyebabkan penyimpangan.

REFORMASI Merubah cara kerja yang lebih efektif, efisien dan inovatif serta berkesinambungan dalam rangka mencapai Visi dan Misi Perusahaan.

10

Page 11: BAB I

Tes Kualitas Air

11

Page 12: BAB I

Program Jasa Lingkungan

Jasa Lingkungan PT. Krakatau Tirta Industri

Daerah Aliran Sungai (DAS) Cidanau merupakan salah satu DAS penting di Provinsi Banten dengan luas 22.620 Ha yang berada di wilayah Kabupaten serang dan Kabupaten Pandeglang. Dengan debit rata-rata mencapai 2.000 lt/dt, DAS Cidanau memegang peranan penting dalam penyediaan sumber air baku untuk masyarakat dan industri Kota Cilegon, kawasan industri strategis tidak saja untuk Provinsi Banten tetapi juga nasional. Dalam kawasan ini terdapat pula Cagar Alam Rawa Danau seluas 2.500 Ha yang juga berfungsi sebagai reservoir DAS Cidanau dan merupakan hulu dari Sungai Cidanau, sungai utama DAS Cidanau yang bermuara di Selat Sunda.

Dalam dua puluh tahun terakhir DAS Cidanau mengalami degradasi lingkungan yang tidak saja mengancam eksistensi cagar alam Rawa Danau, tetapi juga pada keberlanjutan ketersediaan dan kualitas air. Untuk mengatasi hal tersebut para pihak yang terlibat dalam pengelolaan dan pemanfaatan DAS Cidanau, mencoba mengantisipasi berbagai permasalahan secara terintegrasi (integrated management) didasarkan pada konsep one river, one plan dan one management. Dengan prinsip pengelolaan didasarkan pada prinsip save it, study it dan use it. Upaya para pihak dimulai dengan menyepakati pembentukan Forum Komunikasi DAS Cidanau (FKDC) dengan legalitas Surat Keputusan Gubernur Banten Nomor 124.3/Kep.64-HUK/2002, tanggal 24 Mei 2002.

Sementara perencanaan pengelolaan DAS Cidanau oleh para pihak, selalu didasarkan pada hasil rembug warga, rencana teknik lapangan (RTL) dan MAster Plan DAS Cidanau. Dengan prioritas perencanaan pengelolaan didasarkan pada prioritas yang diputuskan dalam rapat pleno FKDC. Hasil pleno kemudian didistribusikan kepada para pihak, untuk diusulkan melalui mekanisme perencanaan keuangan masing-masing. a. Jasa Lingkungan

Salah satu upaya yang dilakukan oleh FKDC untuk menahan laju deforestasi yang dilakukan oleh masyarakat di hulu DAS, adalah dengan membangun hubungan hulu hilir dengan mekanisme jasa lingkungan. Fasilitasi pembangunan dan pengembangan konsep hubungan hulu hilir dengan mekanisme jasa lingkungan, dilaksanakan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat Rekonvasi Bhumi bekerjasama dengan PSDAL-LP3ES dan dengan dukungan dana dari International Institut for Environment and Development (IIED).

Konsep dasar dari jasa lingkungan yang sedang dibangun dan dikembangkan adalah pengguna jasa lingkungan (buyer) membayar kepada produsen jasa lingkungan (seller) atas jasa lingkungan yang digunakannya. Jenis jasa lingkungan DAS Cidanau yang dijadikan dasar hubungan hulu hilir adalah sumber daya air (water resources), dimana pemanfaat air membayar kepada masyarakat yang memiliki peran dalam menjaga tata air DAS Cidanau. Transaksi jasa lingkungan itulah yang diharapkan dapat menahan deforestasi di lahan-lahan milik masyarakat (hutan rakyat), yang merupakan tutupan lahan dominan di DAS Cidanau, dengan tanpa menghilangkan penghasilan masyarakat hulu.

12

Page 13: BAB I

b. PT. KTI sebagai Pioneer Buyer

Dalam implementasi konsep hubungan hulu hilir dengan mekanisme jasa lingkungan, PT. Krakatau Tirta Industri (KTI) merupakan pioneer buyer jasa lingkungan DAS Cidanau, yang dengan sukarela (voluntary) membayar Rp. 175.000.000,- (seratus tujuh puluh lima juta rupiah) per tahun dengan masa perjanjian pembayaran jasa lingkungan selama 5 (lima) tahun.

c. Mekanisme Jasa Lingkungan

Lokasi model masyarakat yang menerima pembayaran jasa lingkungan di desa Citaman Kecamatan Ciomas dan Cibojong Kecamatan Padarincang Kabupaten Serang, dengan jumlah pembayaran sebesar Rp. 1.200.000,-/Ha dengan masa perjanjian pembayaran jasa lingkungan selama 5 (lima) tahun, sedangkan kawasan yang mendapat pembayaran jasa lingkungan masing-masing seluas 25 Ha.

Lahan milik masyarakat yang berhak atas pembayaran jasa lingkungan adalah lahan yang ditanami pohon jenis kayu dan buah-buahan, dengan jumlah tidak kurang dari 500 batang. Selama dalam masa perjanjian masyarakat tidak boleh menebang tanaman yang masuk dalam scheme jasa lingkungan. Apabila ada anggota kelompok yang melanggar ketentuan tersebut, maka seluruh anggota kelompok tidak akan menerima pembayaran jasa lingkungan yang sudah jatuh tempo. Seluruh proses implementasi dilakukan melalui negosiasi, baik dengan KTI maupun anggota kelompok di Citaman dan Cibojong. Hasil dari negosiasi tersebut dituangkan menjadi klausul-klausul dalam perjanjian pembayaran jasa lingkungan masing-masing pihak.

d. Pengelola Jasa Lingkungan

Pengelola dari jasa lingkungan adalah Tim Adhoc yang merupakan independent body yang ditetapkan oleh Ketua Pelaksana Harian FKDC dengan SK No. 990/Kep.03-FKDC/I/2005, sedangkan mekanisme pengelolaan diatur oleh SK Ketua Pelaksana Harian FKDC No. 990/Kep.05-FKDC/I/2005. Pembentukan Tim Ashoc dan ketetapan-ketetapan yang dituangkan dalam SK Ketua Pelaksana Harian FKDC, merupakan hasil diskusi dan rumusan dari Focus Group Discuccion (FGD), yang prosesnya memakan waktu selama kurang lebih 3 (tiga) tahun. Anggota Tim adhoc dan FGD terdiri dari unsur pemerintah (provinsi dan kabupaten di wilayah DAS Cidanau), swasta dan lembaga swadaya masyarakat.

1.1.3. Sejarah KDL ( Krakatau Daya Listrik )

Sebelum menjadi usaha mandiri, pada 9 oktober 1979, PT KDL merupakan salah satu divisi yang berada di bawah Direktorat Perencanaan PT KS. Saat itu, pabrik dan prasarana di kawasan industri baja terpadu membutuhkan kehandalan suplai listrik dari unit yang mandiri. Atas kebutuhan inilah maka, PT KS membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 400 Megawatt (MW).

13

Page 14: BAB I

Pada 25 april 1995, Divisi PLTU 400 MW berubah status menjadi Unit Otonomi PLTU 400 MW PT KS. Hal ini mengikuti turunnya Surat Keputusan Direksi PT KS Nomor 37/C/DUKSIKpts/1995 tentang perubahan status.

Karena unit ini berpotensi berkembang menjadi perusahaan energi yang diperhitungkan dari sisi kapasitas pembangkitan listrik, maka pemisahan manajemen dilakukan. Pemisahan ini sejalan dengan restrukturisasi yang dilaksanakan oleh PT KS kepada seluruh unit otonom-nya. Oleh karena itu, pada 28 februari 1996, Unit Otonomi PLTU 400 MW ditingkatkan statusnya menjadi Badan Usaha Mandiri dengan nama PT Krakatau Daya Listrik.

Pemisahan ini lambat laun menunjukkan hasil signifikan. Satu-persatu unit bisnis pendukung berkembang progresif. Bidang usaha seperti jasa kelistrikan, penjualan air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek Quelle dan bisnis hilir minyak maupun gas alam, termanifestasi secara agresif dalam lingkup pasar yang lebih luas.

Bukti nyata adalah unit otonom Quelle yang terus berkembang mengekspansi pasar AMDK Banten. Karena prospektif, pada 16 agustus 2006 unit otonom tersebut dinaikkan menjadi badan usaha mandiri bernama PT Krakatau Daya Tirta (PT KDT). Statusnya menjadi kepemilikan bersama antara PT KDL dengan PT Krakatau Tirta Industri (PT KTI).

Sejalan dengan semakin berkembangnya Krakatau Industrial Estate, maka dapat dipastikan kebutuhan energi yang perlu didistribusikan akan meningkat pula. Oleh karena itu, keberadaan PT KDL sebagai salah satu distributor energi terbesar di kawasan Krakatau Industrial Estate menjadi krusial dan memegang peran kunci.

Visi Misi Perusahaan

VisiPenyedia Energi dan usaha terkait yang handal dan bersaing di Indonesia

MisiKami adalah insan yang professional, harmoni dan berkepribadian, mempunyai komitmen untuk menyediakan produk energy dan usaha terkait dengan kualitas tinggi dan kompetitif untuk peningkatan kesejahteraan stakeholder

Nilai Perusahaan

Profesional, Harmoni, Berkepribadian

Power System

PT Krakatau Daya Listrik (PT KDL) memiliki lima unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang masing-masing berkapasitas 80 MW dengan total kapasitas terpasang 400 MW.

14

Page 15: BAB I

Tiap unit pembangkit, terdiri dari satu boiler (ketel), satu turbin generator dan ragam peralatan pembantu lainnya. Masing-masing unit pembangkit dipasangkan sistem pengumpul (manifold) pada sisi air, uap dan bahan bakar. Saat ini manifold yang ada berjumlah tujuh pipa. Dengan adanya manifold di tiap unit ini, maka antara boiler dengan turbin generator dapat dioperasikan dari unit yang berbeda. Sebagai ilustrasi jika turbin generator dari unit dua hendak dioperasikan dari boiler unit satu, maka sistem kontrol pembangkit milik PT KDL ini dapat melakukannya secara langsung tanpa harus mengatur ulang sistem yang ada.

Sebagai air penunjang operasi boiler, digunakan air tawar yang telah dimurnikan dalam Water Treatment Plant (WTP). Air inilah yang kemudian akan diubah menjadi uap dan difungsikan sebagai penggerak utama turbin di tiap unit pembangkit. Air laut yang berada di sisi terluar pabrik, turut dimanfaatkan PT KDL sebagai media pendingin uap sisa penggerak turbin hingga menjadi air kondensat.

Bahan bakar utama dari PLTU PT KDL adalah Gas alam (Natural Gas) dan Bahan Bakar Minyak (BBM) Residu. Kedua bahan bakar ini dapat digunakan sendiri-sendiri maupun bersamaan. Seperti diketahui, pembangkit listrik PT KDL mampu mengaplikasikan mekanisme Dual Firing, yaitu mekanisme pembakaran yang dapat menggunakan bahan bakar gas juga BBM secara bersamaan.

Sistem Jaringan Distribusi

Secara garis besar, jaringan transmisi dan distribusi milik PT KDL berupa jaringan listrik bawah tanah (underground). Bila hendak dibandingkan dari segi kehandalan, jaringan listrik underground akan lebih mudah dioperasikan daripada jaringan overhead (hantaran udara).Sekitar 95 persen jaringan distribusi PT KDL menggunakan saluran kabel bersistem ring

Mekanisme distribusi aliran listrik PT KDL bermula dari pembangkitan energi listrik di masing-masing generator sebesar 10,5 kilovolt (kV). Agar dapat tersalur dengan baik, tegangan tersebut kemudian dinaikkan menjadi 150 kV ke rel pembagi (busbar). Dari tiap busbar inilah tegangan yang telah disesuaikan disalurkan ke tiap pelanggan PT KDL mulai dari 30 kV, 20 kV, 6 kV hingga 400 Volt.

PT KDL menjamin kualitas energi listrik yang diproduksi sesuai standar industri. Untuk itu, PT KDL membangun sebuah sistem kompensator untuk menjaga stabilitas tegangan. PT KS sebagai konsumen utama, mendapatkan pemasangan sistem kompensator pada tiap pabriknya.

Services

Selain memberikan suplai listrik, Unit Otonom Jasa PT KDL juga melayani kebutuhan pelanggan yang menyangkut berbagai masalah kelistrikan. Mulai dari jasa operasi dan perawatan pembangkit listrik, jasa kelistrikan, sewa alat berat, jasa workshop, jasa Instalasi, jasa konsultasi serta jasa pelabuhan untuk bongkar muat. Spesifiknya adalah sebagai berikut:

15

Page 16: BAB I

1. Jasa operasi dan perawatan pembangkit listrik

PT KDL melayani pengoperasian pembangkit listrik, perbaikan kerusakan dari sisi mekanik, listrik, instrumen, dan sistem kontrol, optimasi pembangkit listrik serta konsultasi atau supervisi teknis operasi dan perawatan pembangkit

2. Jasa Kelistrikan

Bagi perusahaan yang mengalami masalah kelistrikan, PT KDL juga melayani :

a. Pemasangan, perbaikan serta perawatan peralatan listrikb. Penyambungan dan penggelaran kabelc. Pengetesan serta kalibrasi alat listrikd. Deteksi kerusakan atau kebocoran jalur kabel bawah tanahe. Jasa penghematan biaya listrik

3. Sewa Alat Berat

PT KDL menyediakan dan menyewakan alat-alat berat seperti :

a. Tangki bahan bakar minyak berkapasitas maksimal 28.000 tonb. Forkliftc. Kendaraan inspeksi lampu jaland. Truk kabele. Genset 250 kVA, 12 kVA dan 5 kVAf. Alat ukur listrik

4. Jasa Workshop

Jasa workshop merupakan salah satu motor bisnis jasa perusahaan. PT KDL melayani berbagai bidang mulai dari pemasangan, perbaikan, rekondisi dan rewinding transformator, motor listrik, generator ataupun magnetic block.

5. Jasa Instalasi

Dengan tenaga ahli dan handal yang menjadi tulang punggung perusahaan, PT KDL mampu menjalankan jasa Instalasi kelistrikan. Beberapa diantaranya berupa :

a. Instalasi penerangan jalan umumb. Instalasi pembangkit tenaga listrikc. Instalasi pemasangan pipa bahan bakar, air dan fluida lainnya.

6. Jasa Konsultasi

Sebagai perusahaan yang siap bersaing secara nasional, PT KDL juga telah dipercaya untuk melakukan berbagai pengujian seperti :

a. Audit energi pembangkit listrik dan industrib. Uji laik operasi pembangkit listrikc. Uji instalasi listrik

16

Page 17: BAB I

d. Konsultasi yang menyangkut bidang kelistrikan

7. Jasa Pelabuhan

Salah satu titik strategis PT KDL adalah keberadaannya yang dekat dengan bibir laut. Lokasi yang menguntungkan ini memungkinkan terciptanya sebuah dermaga penyokong bisnis jasa pelabuhan. Keunikan dari dermaga ini terletak pada tersedianya pipa-pipa yang terhubung langsung dengan tank farm dalam area pembangkit PT KDL. Koneksi dermaga dengan area dalam, memungkinkan jasa penjualan air bersih dari dermaga ke kapal, pembongkaran bahan bakar, dan tambat tanker di dermaga.

8. Jasa Penjualan Air Deionat

Air yang telah didemineralisasi (air deionat) selain mampu menjadi uap penggerak turbin, umumnya dapat juga digunakan untuk berbagai bidang menyangkut kelistrikan. Oleh karena itu, penjualan air deionat bila dikelola dengan baik, akan memberikan nilai plus bagi kemajuan bisnis jasa PT KDL kedepannya.

Produk

1. Oil and Gas Distribution

Seiring dengan pengembangan kegiatan usaha yang mencakup bidang energi, PT KDL memperluas area bisnisnya dengan melayani distribusi hilir gas alam dan minyak bumi. Hal ini menyesuaikan dengan keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia yang menyatakan PT KDL dapat melaksanakan kegiatan usaha dengan mendirikan dan mengoperasikan pembangkit listrik berikut jaringan listriknya, instalasi bahan bakar minyak (BBM), instalasi bahan bakar gas (BBG) serta penyimpanan, penyaluran niaga BBM juga BBG.

Untuk menunjang jalannya bisnis distribusi ini, pada 15 Agustus 2006 telah dibangun pipa gas dengan diameter 20 inchi sepanjang 16 kilometer dari stasiun gas Perusahaan Gas Negara (PGN) Bojonegara ke PT KDL. Pipa tersebut akan memudahkan distribusi gas ke seluruh Kawasan Industri Krakatau.

Seluruh pipa ini telah memiliki izin operasi pipa gas bumi dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten dan izin Surat Kelayakan Penggunaan Peralatan (SKPP) dari Dirjen Migas.

Pada 7 Juli 2009, dengan diterbitkannya sertifikat Dirjen Migas tentang izin usaha Niaga Gas Bumi melalui Pipa (Dedicated Downstream), maka PT KDL resmi ditetapkan sebagai penyalur gas bumi di area Kawasan Industri Krakatau.

17

Page 18: BAB I

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian yang dijadikan bahan penelitian oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. PT. Krakatau Steel, PT. Krakatau Daya Listrik, PT. KHI Pipe Industry, PT. Krakatau Tirta Industri

2. Biota Laut Pantai Carita3. Biomonitoring Hutan Lindung Anyer

Untuk melengkapi data yang dibutuhkan dalam penulisan Laporan Penelitian Studi Lapangan ini, penulis mengadakan penelitian dengan observasi langsung pada objek-objek penelitian

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode penelitian empiris, yaitu metode penelitian dengan cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetaui cara-cara yang digunakan. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian langsung pada objek penelitian

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah :

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Adalah suatu teknik pengumpulan data dimana data yang diperoleh merupakan data yang diperoleh penulis dengan mencari bahan-bahan yang dibutuhkan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku, sumber-sumber yang berhubungan dengan masalah yang diteliti

18

Page 19: BAB I

2. Studi Lapangan (Field Research)

Adalah suatu teknik pengumpulan data dimana data yang diperoleh merupakan data yang diperoleh langsung dari pihak-pihak yang memiliki keterkaitan dengan objek yang diteliti dengan cara observasi, yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan cara mengamati langsung terhadap objek yang akan diteliti berkaitan dengan masalah yang akan dibahas serta mencatatnya.

19

Page 20: BAB I

BAB IVPEMBAHASAN

1. Proses Pembuatan Baja Peleburan bahan baku

Besi tua dimasukan ke dapur listrik dan dipanaskan dengan suhu 1650°C sehingga dan dimasukan ke ember lender lalu di mesin tuang kontinu dicetak menjadi baja lembaran dan batangan. Baja lembaran kemudian akan diolah menjadi coil dan plat. Sedangkan baja batangan akan diolah menjadi kawat.

Pengurangan kadar karbon Penambahan logam lain, agar baja memiliki sifat yang khas

2. Bahan yang terkandung adalah Iron PellletDengan kadar besi (Fe) 60 – 65% selain itu terdapat juga :a. Biji spons dengan kadar 90%b. Fosfor dengan kadar 0,05%c. Sulfur dengan kadar max 0,03%d. Besi tua

3. Proses Flokulasi dan koagulasiProses SedimentasiFlock-flock yang sudah bertambah ukuran dan beratnya akan mengendap ke dasar zona pengendapan accelator clarifier

Proses AerasiPengontakan air dengan udara agar terjadi transfer antara fase air dan fase gas yang berfungsi untuk menghilangkan zat-zat terlarut yang tidak diinginkan di dalam air seperti ferro (Fe2+), Mangano (Mn2+), Amonium (NH4), Karbon Dioksida (CO2), Metan (CH4), dan Hidrogen Sulfida (H2S)

Proses FiltrasiProses penyaringan secara mekanis untuk menghilangkan partikel-partikel yang belum mengendap dengan menggunakan media pasir

Proses Desinfeksi (Chlorinasi)Proses untuk memusnahkan mikroorganisme patogen yang ada di dalam air dengan membubuhkan gas chior

Proses NetralisasiProses untuk kecenderungan air bersih korosif atau membentuk kerak agar tidak menyebabkan masalah kesehatan masyarakat, estetika dan ekonomi dengan cara membubuhkan lime hydrate Ca(OH)2 untuk menaikkan pH

Bahan yang membantu dalam pernjernihan air adalah:

20

Page 21: BAB I

a. HCl (asam klorida)

b. SMBS

c. Anti scalan

d. Tawas 4. Proses pembutan energi listrik di PT. KDL

Proses pembuatan energi listik di PT. KDL melalui proses pembangkitan dan sirkulasi uap-air , prosesnya merupakan :Air bebas mineral (deminerallized water) yang dihasilkan dari

demineralization plant yang ditampung di demin water tank dipompakan ke

feed water tank. Dari tanki ini air dipompakan dengan tekanan 150 bar menuju

boiler (ketel) melalui pemanas udara (air heater) , air masuk boiler pada

temperatur 1450C. Setelah melalui economizer 1, 2, 3, air berubah menjadi uap

dengan temperatur 4900 dan tekanan 74 bar. Uap ini selanjutnya digunakan

untuk menggerakkan / memutar turbin generator sehingga dihasilkan listrik.

5. Bentuk limbah dari PT. KDL adalah hampir tidak ada limbah hanya berupa asap uap panas dan air.

21

Page 22: BAB I

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Keberadaan ilmu tidak akan lepas dari segala keterkaitan dengan hal-hal lainnya seperti hubungan perusahaan-perusahaan biota laut yang kami kunjungi dengan ilmu-ilmu alam seperti Fisika, Kimia, Biologi maka dari itu kami simpulkan :

1. PT. Krakatau Steel Cilegon merupakan perusahaan yang bergerak di bidang metalurgi, yaitu dalam hal mengolah baja dari bahan mentah sampai menjadi bahan setengah jadi yang nantinya akan di olah lagi menjadi barang jadi oleh perusahaan lain. Selain mengolah baja menjadi bahan-bahan lainnya, perusahaan tersebut juga mengolah limbah-limbah hasil industri dari perusahaan mereka.

2. Tujuan di dirikannnya perusahaan-perusahaan tersebut ini adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan bahan baku bangunan dengan memanfaatkan SDA yang tersedia secara efektif dan tidak berlebihan. Selain itu untuk meningkatkan ekonomi nasional dengan cara melakukan ekspor.

3. Produk- produk yang dihasilkan pabrik-pabrik baja ini umumnya berupa besi baja, yang di manfaatkan dalam kegiatan pembangunan. Produk-produk itu di kirimkan sampai ke pelosok-pelosok daerah di Indonesia dan sebagian di ekspor ke luar negeri seperti ke negara Jepang da Eropa.

4.2 Saran

Adapun saran dan kritik yang dapat kami sampaikan selama mengikuti studi tour ini yaitu :

1. Sistematika penyampaian informasi kurang dimengerti disebabkan karena penyampaiannya kurang komunikatif dan tida menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

2. Kurangnya staf pemandu yang menyebabkan para peserta tour tidak dapat mendapatkan informasi yang akurat.

3. Kunjungan ke pabrik-pabrik diusahakan pabrik sedang menjalankan produksi sehingga para peserta tour dapat melihat proses produksi secara langsung yang akan meningkatkan pemahaman materi pada peserta tour.

22

Page 23: BAB I

4. Meningkatkan fasilitas keamanan bagi setiap pengunjung seperti : masker, kacamata , dan helm yang bertaraf SNI.

5. Alat-alat produksi harus lebih diperhatikan dan dirawat.

6. Harapan kami untuk studi tour selanjutnya agar lebih baik lagi dari studi tour yang sebelumnya, terutama dalam bagian konsumsi.

23

Page 24: BAB I

Daftar Pustaka

Aliya, Angga. 09 Mei 2008. Perebutan Krakatau Steel Semakin Seru [online]. Tersedia :http://nasional.kontan.co.id/news/perebutan-krakatau-steel-semakin-seru

http://www.kiec.co.id/

http://www.krakatausteel.com/

www.krakatautirta.co.id/

www.kdl.co.id/

id.wikipedia.org/wiki/Krakatau_Steel

24

Page 25: BAB I

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

B. PT. KRAKATAU STEEL (KS)Baja adalah besi yang kadar karbonnya antara 0 – 1,5 %, makin rendah kadar karbonnya makin baiK kualitas bajanya.Di Indonesia perusahaan baja ada di Cilegon Banten yaitu PT. Krakatau Steel.

1. Bahan baku yang digunakan oleh PT. Krakatau Steel berupa Iron PellletDengan kadar besi (Fe) 60 – 65%Bahan lain berupa:

a. Biji spons dengan kadar 90%b. Fosfor dengan kadar 0,05%c. Sulfur dengan kadar max 0,03%

d. Besi tua 2. Bahan baku diperoleh dari:

a. Hasil explorasi dari dalam negeri tepatnya di Kalimantan Selatan (Utama), Lampung, Tasikmalaya, dan Yogyakarta.

b. Hasil impor dai Negara Brazil (Utama), Chili Alasan PT. Krakatau Steel mengimport bahan baku adalah karena di

Indonesia bahan baku tidak tersedia dikarenakan risetnya rendah. Apakah Indonesia memiliki potensi untuk pengadaan bahan baku PT.

Krakatau Steel?Indonesia berpotensi menyediakan bahan baku untuk PT. Krakatau Steel, seperti di Kalimantan Selatan (tepatnya Tanah Bumbu), dan Lampung.

3. Pembuatan baja dilakukan melalui beberapa tahapan /proses, yaitu: Peleburan bahan baku Pengurangan kadar karbon Penambahan logam lain, agar baja memiliki sifat yang khas

4. Bagaimana teknik peleburannya?Besi tua dimasukan ke dapur listrik dan dipanaskan dengan suhu 1650°C sehingga dan dimasukan ke ember lender lalu di mesin tuang kontinu dicetak menjadi baja lembaran dan batangan. Baja lembaran kemudian akan diolah menjadi coil dan plat. Sedangkan baja batangan akan diolah menjadi kawat.

5. Energi apa yang digunakan listrik (terutama yang berasal dari uap)6. Sistem pengendaliannya menggunakan Laboratorium Metalurgi

Pengurangan kadar karbon dilakukan melalui proses Okseginitas yang harus dihilangkan dalam bahan baku juga adalah silikon dan fosfor,Bagaimana cara menghilngkan silikon dan fosfor tersebut? Oksigenitasi

7. Agar baja mempunyai sifat yang khas sesuai peruntukanya maka harus dicampur dengan logam lain seperti Cr, Ni, Co, Mn, dan WJenis baja yang dibuat oleh PT. Krakatu Steel adalah :Baja Lembaran Panas dengan kadar Fe 100 %Logam campurannya (aliase ) berupa:

25

Page 26: BAB I

Logam Karton Medium dengan kadar 0,06-11 % Logam Tinggi dengan kadar 11-22 % Logam Rendah dengan kadar 22-40 %

i. Baja Lembaran Dingin dengan kadar Fe 100 %Logam campuran nya aliase berupa:

Logam Spons dengan kadar 18%

Logam Snap dengan kadar 17%

Logam Mangan dengan kadar 3 %

ii. Baja Batang Kawat dengan kadar Fe 100 %Logam campuran nya aliase berupa:

Logam Spons dengan kadar 18%

Logam Snap dengan kadar 17%

Logam Mangan dengan kadar 3 %

1. Kualitas control menggunakan teknik Laboratorium metalogi menggunakan alatspektrometer

2. Produk yang dihasilkan di bentuk berupa Baja Beton,Plat Baja,Baja Siku dengan tujuan untuk mempermudah penjualan

3. Industri-industri yang menggunakan produk dari PT. Krakatau Steel adalah:a. Industri Kapal Laut yang memproduksi Golongan Kapal Lautb. Industry Kereta Api yang memproduksi Gerbong Kereta Apic. Industry Otomotif yang memproduksi Body Mobil

4. Produk PT. Krakatau Steel juga di ekspor ke Negaraa. Jepang b. Eropa

5. Bentuk Limbah dari PT. Krakatau Steel adalah gas CO2 dan DebuResiko dampak terhadap lingkungan: Positif dan AmanPengolahan limbah dilakukan dengan cara: Gas CO 2 dicairkan menjadi bahan campuran minuman berkarbonasi Debu diubah menjadi semen Bagaimanakah target PT. Krakatau steel untuk 10 tahun mendatang yaitu

m enjadikan p erusahaan yang terkemuka di mata dunia .

Kesimpulan

PT. Krakatau Steel Cilegon merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang metalurgi, yaitu dalam hal mengolah baja dari bahan mentah sampai

menjadi bahan setengah jadi yang nantinya akan di olah lagi menjadi barang

jadi oleh perusahaan lain. Selain mengolah baja menjadi bahan-bahan lainnya,

perusahaan tersebut juga mengolah limbah-limbah hasil industri dari

perusahaan mereka.

C. PT. KRAKATAU TIRTA INDUSTRI (KTI)

26

Page 27: BAB I

PT. KTI atau PT. KRAKATAU TIRTA INDUSTRI, merupakan perusahaan

Anak PT Krakatau yang bergerak dalam bidang Industri Pengolahan Air Minum.

1. Air yang dapat dikonsumsi sebagai air minum harus memenuhi syarat

a. Harus ada mineral

b. Tidak berasa

c. Tidak berbau

d. Bebas dari mikroorganisme atau patogen

2. Bahan baku yang digunakan oleh PT. KTI adalah sumber dan sumber air sungai

Cidanau. Yang mempunyai pH = 6,5 – 9

Dengan kadar besi (Fe) = 10 ppm

Bahan lain berupa :

HCl (asam klorida)

a. SMBS

b. Anti scalan

c. Tawas

3. Pengolahan air di PT. KTI dilakukan melalui tahapan proses :

a. Proses Flokulasi dan koagulasi

b. Proses Sedimentasi

c. Proses Aerasi

d. Proses Filtrasi

e. Proses Desinfeksi

f. Proses Netralisasi

4. Kualitas kontrol dilakukan melalui :

a.Cek air baku dan kandungannya dalam air tersebut.

b. Cek kadar pH.

c.Cek dosis Al2(SO4)3 yang terkandung dalam air.

5. Product yang dihasilkan di bentuk berupa air minum dan air bersih dengan

tujuan menyediakan air dan mendistribusikan ke industri dan domestik di

wilayah Cilegon.

6. Industri-industri yang menggunakan product dari PT. KTI adalah :

a. Industri PT. Krakatau Steel yang memproduksi baja

b. Industri PLTU Surabaya yang memproduksi uap.

c. Industri Kimia yang memproduksi

27

Page 28: BAB I

Product PT. KTI hanya didistribusikan ke daerah Cilegon dan belum diekspor

ke negara lain dikarenakan kapasitas yang dimiliki PT. KTI belum memadai.

7. Bentuk limbah dari PT. KTI berupa lumpur .

Resiko dampak terhadap lingkungan tidak terlalu berbahaya karena tidak

mengandung racun.

Pengolahan limbah dilakukan dengan cara opendamping , menimbun lumpur

atau lumpur ditempatkan di suatu lahan yang luas yang telah disediakan .

8. Target PT. KTI untuk 10 tahun mendatang :

a. Penanaman 1 juta pohon per tahun

b. Penyedia air kelas dunia .

KESIMPULAN

1. WTP air payau yang di buat terbukti mampu mengolah air asin menjadi air

tawar sesuai standar Permenkes No. 907 tahun 2003 .

2. pH air produk turun berkisar antara 0,9 – 1 dari pH awal .

3. pH air buangan terjadi kenaikan, sekitar 0,1 – 0,3 sejingga perlu diatur

keasamannya.

D. PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK (KDL)

PT. KDL atau PT. Krakatau Daya Listrik adalah merupakan perusahaan anak PT. Krakatau yang memproduksi Energi Listrik.

1. Tenaga pembangkit listrik yang digunakan adalah bahan bakar residu gas/uap air.

2. Jenis Generator yang digunaka adalah turbin berupa Asinkron.3. Prinsip kerja PT. KDL adalah:

a. Membangkitkan listrik di 6 pabrik 8 perumahan di sekitarnya. b. Menjadikan disiplin sebagai jembatan untuk mencapai tujuan

kesuksesan diri dan perusahaan.c. Menjadikan pembangkit listrik yang terhandal di Indonesia untuk

kepuasan konsumen.d. Memperkuat kehandalan operasional.

4. Kapasitas Energi Listrik yang di hasilkan per hari adalah 200-400 mega watt.Dengan efisiensiPerhitungannya adalah energi yang di hasilkan = energi yang dipakai.

5. Energi listrik dari PT. KDL digunakan untuk membangkitkan listrik di 6 pabrik 8 perumahan di sekitarnya.

28

Page 29: BAB I

6. Perawatan generator dilakukan setiap jam oleh bagian operasional dan perawatan dengan cara pengontrolan generator baik secara sebagian atau seluruhnya.

7. Bentuk limbah dari PT. KDL adalah hampir tidak ada limbah hanya berupa asap uap panas dan air.Resiko dampak terhapap lingkungan tidak ada.Pengolahan limbah dilakukan dengan cara asap uap panas yang dikeluarkan tidak diolah karena terbuang ke udara, sedangkan air yang diambil dari laut dibuang kembali ke laut.

8. Bagaimanakah target PT. KDL untuk 10 tahun mendatang menjadikan pembangkit listrik yang terhandal di Indonesia untuk kepuasaan konsumen.

29

Page 30: BAB I

Krakatau Tirta Industri

30

Page 31: BAB I

31

Page 32: BAB I

32

Page 33: BAB I

Krakatau Steel

33

Page 34: BAB I

Krakatau Daya Listrik

34

Page 35: BAB I

35

Page 36: BAB I

36