BAB I
-
Upload
nellyshahromiyanti -
Category
Documents
-
view
235 -
download
5
Transcript of BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Fisika merupakan salah satu ilmu pengetahuan alam yang mempelajari
tentang benda-benda di alam, serta interaksi dari benda-benda di alam. Gejala-
gejala ini baru dapat dijelaskan berdasarkan pengamatan dan percobaan yang
dilakukan oleh ahli ilmu pengetahuan alam sehingga hasil yang diperoleh
dinyatakan dalam suatu teori atau hukum.
Ilmu fisika berkembang karena didorong oleh adanya rasa ingin tahu yang
selalu ada dalam diri manusia. Fisika berhubungan dengan benda-benda dan
susunan zat dan interaksinya. Fisika berhubungan dengan benda-benda yang fisis,
yaitu benda-benda yang nyata, yang dapat diukur dengan suatu alat ukur, baik dari
sebuah inti atom yang sangat kecil sampai pada jagat raya yang sangat luas ini.
Ilmu geologi, geografi, astronomi, kedokteran, teknik mesin, komputer, semuanya
memerlukan pengetahuan dasar tentang prinsip-prinsip fisika.
Hambatan suatu bahan adalah ukuran resistensi bahan untuk mengalirkan
arus listrik. Arus listrik mengalir didalam kawat penghantar jika terdapat beda
potensial antara ujung-ujung penghantar itu. Pada tahun 1826, George Simon
Ohm menyelidiki hubungan antara kuat arus listrik dengan tegangan dan
didapatkan bahwa kuat arus yang mengalir di dalam suatu penghantar berbanding
lurus dengan beda potensial ujung-ujung penghantar tersebut (Young dan
Freedman, 2000 : 226).
1
Pengertian hambatan/ tahanan tidak berbeda dengan hambatan yang terjadi
pada air yang sedang mengalir. Besar kecilnya tahanan air bisa ditentukan oleh
lebar sempitnya saluran, halus dan kasarnya permukaan saluran dan tergantung
besar kecilnya pintu saluran yang dibuat. Demikian pula dengan hambatan listrik
juga ditentukan oleh lebar sempitnya penampang kawat, panjang kawat, jenis
kawat, dan bahan jenis yang digunakan untuk membuat hambatan.
Hambatan/tahanan listrik sering disebut juga dengan resistor atau werstand. Sifat
hambatan listrik tidak berbeda dengan sifat hambatan air yaitu jika hambatan
diperbesar maka arus yang mengalir kecil dan bila hambatan di perecil maka arus
yang mengalir adalah besar. Hambatan listrik notasinya dinyatakan dengan huruf
R dan satuanya dinyatakan dengan ohm (Posted on Februari 20, 2011 by pakteo ).
Setiap benda mempunyal tahanan, yaitu suatu kemampuan untuk menahan
mengalirkan arus lstrik di dalam benda itu. Arus listrik yang mengalir melalui
kawat pijar di dalam lampu dan kawat-kawat penghantar listrik lainnya juga
mengalami hambatan/tahanan, yang besarnya tergantung Sifat-sifat logam yang
dipakai sebagai bahan kawat, Panjangnya kawat yang digunakan, Besarnya
penampang kawat yang dilewati arus listrik. Tahanan yang lebih besar
mengakibatkan berkurangnya aliran arus listrik. Tahanan ini biasanya disingkat
dengan huruf R (Resintance). Satuannya adalah Ohm dan alat pengukurnya adalah
Ohmmeter.
Suatu penghantar umumnya berbahan logam, sehingga terdapat hambatan
dalam kawat penghantar tersebut. Lalu berapa besarkah nilai hambatan pada suatu
kawat penghantar?. Besar hambatan tergantung dari beberapa faktor yaitu jenis
2
kawat penghantar, panjang kawat penghantar dan luas penampang kawat
penghantar. Dalam teori fisika melakukan suatu percobaan dan diperoleh suatu
kesimpulan, nilai hambatan suatu penghantar adalah sebanding dengan panjang
kawat penghantar, sebanding dengan nilai hambatan jenis logam, berbanding
terbalik dengan luas penampang kawat penghantar (Tipler Paul. A, 1991 : 143).
Pernahkah kamu membuka pemanas listrik dan melihat elemen
pemanasnya? Apa perbedaan antara elemen tersebut dengan kawat penghantar
biasa? Elemen pemanas harus memiliki hambatan yang relatif besar, untuk
mengubah energi listrik menjadi energi panas. Kawat penghantar memiliki
hambatan yang kecil, agar energi listrik tidak terbuang sia-sia melalui penghantar.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin membahas lebih rinci
tentang “Pengaruh luas penampang terhadap hambatan listrik”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi permasalahanan dalam
penelitian ini adalah: apakah pengaruh luas penampang terhadap hambatan listrik?
1.3 Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini adalah untuk mengetahui
pengaruh luas penampang terhadap hambatan listrik.
3
1.4 Manfaat Pembahasan
Manfaat dari penulisan makalah ini diharapkan dapat:
1.4.1 Bagi penulis sebagai tolok ukur untuk pengembangan selanjutnya,
terutama mengenai pengaruh luas penampang terhadap hambatan listrik.
1.4.2 Bagi pembaca untuk lebih memahami tentang pengaruh luas penampang
terhadap hambatan listrik.
1.4 Batasan Masalah
Dalam rangka untuk mencapai tujuan penulisan dari makalah ini maka
penulis perlu membatasi masalah yang akan dibahas agar makalah ini dapat
tersusun secara sistematis. Adapun masalah yang dibahas dalam penulisan
makalah ini adalah pengaruh luas penampang terhadap hambatan listrik.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Hambatan Penghantar
Pernahkah Anda memperhatikan laju kendaraan di jalan raya? Di jalan
seperti apa sebuah mobil dapat melaju dengan cepat? Ada beberapa faktor yang
memengaruhinya, di antaranya lebar jalan, jenis permukaan jalan, panjang jalan
dan kondisi jalan. Jalan dengan kondisi sempit dan berbatu akan mengakibatkan
laju mobil menjadi terhambat. Sebaliknya, jalan yang lebar dan beraspal mulus
dapat mengakibatkan laju mobil mudah dipercepat. Demikian pula, panjang jalan
akan memengaruhi seberapa cepat mobil dapat melaju. Ketika mobil dapat melaju
dengan cepat, dapat dikatakan bahwa hambatan jalannya kecil dan sebaliknya,
ketika laju mobil menjadi lambat karena faktor jalan, dapat dikatakan bahwa
hambatan jalannya besar. Kuat arus listrik dapat dianalogikan dengan laju mobil
di atas. Kuat arus listrik akan kecil ketika melalui konduktor yang luas
penampangnya kecil, hambatan jenisnya besar, dan panjang. Sebaliknya, kuat arus
listrik akan besar ketika melewati konduktor yang luas penampangnya kecil,
hambatan jenisnya besar, dan pendek. Ketika kuat arus listrik kecil, berarti
hambatan konduktornya besar dan sebaliknya, ketika kuat arusnya besar, berarti
hambatan konduktornya kecil. Bukti percobaan menunjukkan bahwa luas
penampang, hambatan jenis, dan panjang konduktor merupakan faktor-faktor
yang menentukan besar kecilnya hambatan konduktor itu sendiri.
(Supianto, 2006 : 177)
5
Hambatan suatu bahan adalah ukuran resistensi bahan untuk mengalirkan
arus listrik. Arus listrik mengalir didalam kawat penghantar jika terdapat beda
potensial antara ujung-ujung penghantar itu. Pada tahun 1826, George Simon
Ohm menyelidiki hubungan antara kuat arus listrik dengan tegangan dan
didapatkan bahwa kuat arus yang mengalir di dalam suatu penghantar berbanding
lurus dengan beda potensial ujung-ujung penghantar tersebut. Semakin besar
beda potensialnya maka semakin besar arus yang mengalir pada penghantar
tersebut, akan tetapi besar perbandingan antara beda potensial dengan arusnya
akan selalu tetap uantuk penghantar yang sama.
Setiap benda mempunyal tahanan, yaitu suatu kemampuan untuk menahan
mengalirkan arus lstrik di dalam benda itu. Arus listrik yang mengalir melalui
kawat pijar di dalam lampu dan kawat-kawat penghantar listrik lainnya juga
mengalami hambatan/tahanan, yang besarnya tergantung Sifat-sifat logam yang
dipakai sebagai bahan kawat, Panjangnya kawat yang digunakan, Besarnya
penampang kawat yang dilewati arus listrik. Tahanan yang lebih besar
mengakibatkan berkurangnya aliran arus listrik. Tahanan ini biasanya disingkat
dengan huruf R (Resintance). Satuannya adalah Ohm dan alat pengukurnya adalah
Ohmmeter.
Hubungan antara E, I, dan R ini dinyatakan oleh sebuah hukum yang
disebut hukum Ohm, yakni
Dengan E = Volt, I = Ampere, R = Ohm (Hallisday dan Resnick, 1984 : 187).
6
Tujuan dari pengukuran Tahanan adalah untuk memeriksa apakah
komponen bekerja dengan semestinya dan juga untuk memeriksa apakah ada
kabel yang rusak/robek.
Perbandingan tegangan listrik dengan kuat arus I nya tetap. Hasil bagi ini
dinamakan hambatan listrik atau resistansi dengan satuan ohm.
Hambatan listrik pada kehidupan sehari-hari digunakan untuk membatasi arus
dalam suatu rangkaian. Muatan listrik dapat mengalir jika melalui kawat
penghantar yang elektron-elektronnya bergerak bebas. Aliran arus listrik dalam
sebuah kawat penghantar dapat diibaratkan seperti halnya air yang mengalir
dalam suatu paralon. Semakin panjang paralon semakin besar hambatannya, tetapi
jika diameter paralon diperbesar hambatan semakin kecil.
(http://e-dukasi.net/index.php?mod=script&cmd).
Dari penelitian diketahui bahwa banyak bahan-bahan yang dapat
menghantar listrik seperti besi, baja, aluminium, tembaga dan zeng. Bahan bahan
ini disebut dengan konduktor. Sebaliknya banyak juga bahan yang sulit
menghantarkan listrik seperti plastik, kaca, karet dan kayu. Bahan-bahan ini
disebut dengan isolator. Tahukah kamu apa perbedaan sifat bahan konduktor dan
isolator? Ternyata bahan bahan konduktor memiliki hambatan (resistansi) yang
kecil sedangkan isolator memiliki hambatan yang besar. Penghantar bisanya
berbentuk kabel yaitu kawat logam yang dibungkus isolator. Hambatan dapat
diartikan sebagai sifat perlawanan suatu bahan (penghantar) terdapat arus listrik
yang melaluinya. Ternyata, besar hambatan suatu kawat tergantung dari bentuk
7
geometrinya seperti panjang dan luas penampangnya. sebanding dengan panjang
penghantar ( Marcelo Alonso, 1994 : 76 )
Besar hambatan adalah :
a. sebanding dengan panjang kawat (l)
b. berbanding terbalik dengan luas penampang (A)
Kesebandingan dapat dinyatakan dengan persamaan dengan mengalikan dengan
konstanta yang disebut dengan hambatan jenis. Hambatan jenis ini hanya
ditentukan oleh jenis bahan saja. Besar hambatan dinyatakan dengan rumus:
Keterangan:
R = hambatan ()
ρ = hambatan jenis (m)
l = panjang penghantar ( m )
A = luas penampang (m2)
Menurut hukum Ohm, hambatan adalah perbandingan antara arus yang
mengalir dengan tegangan yang diberikan. Harga hambatan R bergantung pada
8
panjang penghantar ( l) , jenis hambatan ( ) dan berbanding terbalik dengan luas
penampang penghantar (A). Secara matematis dapat ditulis :
Dimana :
R = hambatan penghantar ()
ρ = hambat jenis (m)
A = luas penampang penghantar (m2)
l = panjang penghantar (m2)
( Giancoli, 2001 : 70)
Pengertian hambatan/ tahanan tidak berbeda dengan hambatan yang terjadi
pada air yang sedang mengalir. Besar kecilnya tahanan air bisa ditentukan oleh
lebar sempitnya saluran, halus dan kasarnya permukaan saluran dan tergantung
besar kecilnya pintu saluran yang dibuat. Demikian pula dengan hambatan listrik
juga ditentukan oleh lebar sempitnya penampang kawat, panjang kawat, jenis
kawat, dan bahan jenis yang digunakan untuk membuat hambatan.
Hambatan/tahanan listrik sering disebut juga dengan resistor atau werstand. Sifat
hambatan listrik tidak berbeda dengan sifat hambatan air yaitu jika hambatan
diperbesar maka arus yang mengalir kecil dan bila hambatan di perecil maka arus
yang mengalir adalah besar. (Posted on Februari 20, 2011 by pakteo ).
Hambatan listrik suatu penghantar merupakan karakteristik dari suatu
bahan penghantar tersebut yang mana adalah kemampuan dari penghantar itu
9
untuk mengalirkan arus listrik. Menurut hukum Ohm, hambatan listrik juga
merupakan hasil perbandingan dari besarnya beda potensial pada ke-2 ujung
penghantar terhadap besarnya arus listrik yang mengalir melalui hambatan
tersebut. Secara matematis dapat dituliskan: R=V/I
Dimana:
R : Hambatan (Ω)
V : Beda potensial (V)
I : Arus Listrik (A)
Besar kecilnya hambatan listrik tergantung dari:
a. panjang penghantar
b. luas penampang pengantar
c. temperatur/ suhu penghantar
d. hambatan atau tahanan jenis penghantar
Sifat hambatan suatu penghantar digunakan untuk pembuatan Resisitor.
Resistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk menurunkan
tegangan listrik ataupun membagi arus listrik. Resistor ini dibuat dari bahan
konduktor kawat ataupun karbon. Secara garis besar resistor dibedakan menjadi
resistor tetap dan resistor variable. Resistor tetap memiliki nilai hambatan ang
tetap, sedangkan resistor variable memiliki nilai hambatan yang dapat diubah-
ubah. Lambang dan simbul resistor adalah sebgai berikut
10
2.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Hambatan Pada Kawat Penghantar
Pernahkah kamu membuka pemanas listrik dan melihat elemen
pemanasnya? Apa perbedaan antara elemen tersebut dengan kawat penghantar
biasa? Elemen pemanas harus memiliki hambatan yang relatif besar, untuk
mengubah energi listrik menjadi energi panas. Kawat penghantar memiliki
hambatan yang kecil, agar energi listrik tidak terbuang sia-sia melalui penghantar.
Elemen pemanas terbuat dari bahan yang berbeda dengan kawat penghantar.
Kawat penghantar umumnya terbuat dari tembaga, sedangkan elemen pemanas
terbuat dari bahan nikelin. Jadi, jenis logam penghantar berpengaruh terhadap
besar hambatan penghantar.
Elemen pemanas dibuat berupa kumparan, karena kawat elemen pemanas
relatif panjang. Jika dibuat pendek, maka hambatan elemen pemanas tersebut
menjadi kecil, sehingga tidak berfungsi. Jadi, semakin panjang kawat penghantar,
hambatan kawat tersebut semakin besar.
Jika kamu mengamati jaringan transmisi listrik PLN, maka kamu akan
melihat kawat penghantar yang digunakan berukuran besar. Hal ini dimaksudkan
agar hambatan kawat tersebut kecil. Jadi, semakin besar luas penampang kawat,
ternyata hambatannya semakin kecil.
Akhirnya, secara matematis hambatan listrik dipengaruhi ketiga faktor di
atas melalui hubungan sebagai berikut.
11
dengan
ℓ = Panjang kawat penghantar (m)
A= luas penampang kawat penghantar (m2)
ρ = hambatan jenis kawat penghantar ()
(Marthen kanginan, 2006 : 277)
2.2.1 Faktor Panjang Kawat
Bagaimanakah pengaruh panjang kawat terhadap besarnya hambatan?
Kawat yang panjang hambatannya besar sehingga menyebabkan kuat arus kecil
dan nyala lampu redup. Jadi hambatan kawat sebanding dengan panjang kawat.
Besar hambatan suatut kawan penghantar adalah :
1. Sebanding dengan panjang kawat penghantar. artinya makin panjang penghantar,
makin besar hambatannya,
2. Bergantung pada jenis bahan kawat (sebanding dengan hambatan jenis kawat),
dan
3. berbanding terbalik dengan luas penampang kawat, artinya makin kecil luas
penampang, makin besar hambatannya. Jika panjang kawat dilambangkan ℓ,
hambatan jenis ρ, dan luas penampang kawat A. Secara matematis, besar
hambatan kawat dapat ditulis :
12
Dimana :
R = hambatan penghantar ()
ρ = hambat jenis (m)
A = luas penampang penghantar (m2)
ℓ = panjang penghantar (m2)
Nilai hambatan suatu penghantar tidak bergantung pada beda potensialnya.
Beda potensial hanya dapat mengubah kuat arus yang melalui penghantar itu. Jika
penghantar yang dilalui sangat panjang, kuat arusnya akan berkurang. Hal itu
terjadi karena diperlukan energi yang sangat besar untuk mengalirkan arus listrik
pada penghantar panjang. Keadaan seperti itu dikatakan tegangan listrik turun.
Makin panjang penghantar, makin besar pula penurunan tegangan listrik
2.2.2 Faktor Jenis Penghantar
Bagaimanakah pengaruh hambat jenis kawat terhadap besarnya
hambatan? Kawat yang jenisnya berbeda, hambatannya juga berbeda. Hal itu
dikarenakan kawat yang hambatan jenisnya besar akan menyebabkan hambatan
kawat penghantar juga besar.
Hambatan jenis (resistivitas) adalah faktor kesebandingan (merupakan ciri
khas suatu bahan) antara R bahan tersebut dan panjangnya pada arah arus yang
melewati (l), serta kebalikan luas A. Nilai hambatan jenis berbeda untuk masing-
masing zat. Berdasarkan nilai hambatan jenis, sebuah benda dapat dikelompokkan
menurut kemampuannya menghantarkan listrik. Penghantar listrik yang baik
disebut konduktor. Contohnya adalah tembaga, besi, emas, larutan garam (NaCl),
13
larutan asam (H2SO4), dan larutan basa (NaOH). Sedangkan penghantar listrik
yang tidak baik disebut isolator. Contohnya adalah mika, plastik, alkohol, minyak
tanah, karet, dan larutan gula. Benda yang dapat berfungsi sebagai konduktor atau
isolator disebabkan perlakuan yang diberikan kepadanya disebut semikonduktor.
Contohnya adalah selenium (Se), Silikon (Si), dan germanium (Ge)
(http://opikbymufy.blogspot.com/2010/01/hambatan-jenis.html).
Definisi hambatan jenis. Hambatan jenis yaitu kecenderungan suatu bahan
untuk melawan aliran arus listrik, dengan symbol ρ (rho). Hambatan jenis adalah
sifat dari suatu material pada suhu tertentu, yang menunjukkan besar hambatan
tiap satuan panjang. Secara matematis dirumuskan
Keterangan
R : hambatan (Ω)
A : Luas penampang penghantar (m2)l
l: panjang penghantar (m)
ρ : hambatan jenis (Ωm)
hambatan jenis juga dipengaruhi oleh suatu penghantar tersebut. Akibatnya,
hambatan suatu penghantar juga tergantung suhu.
Hambatan jenis (ρ) adalah sama dengan tahanan 1 m panjang kawat yang
mempunyai luas penampang konstan 1 m1 satuannya Ωm.
14
Dimana : R : hambatan (Ω)
A : Luas penampang penghantar (m2)l
l: panjang penghantar (m)
ρ : hambatan jenis (Ωm) (Daryanto, 2003 : 243).
Kawat yang jenisnya berbeda, hambatannya juga berbeda. Hal itu
dikarenakan kawat yang hambatan jenisnya besar akan menyebabkan hambatan
kawat penghantar juga besar.
Lihat Tabel hambatan jenis berikut:
15
2.2.3 Faktor Luas Penampang
Bagaimanakah pengaruh luas penampang kawat terhadap besarnya
hambatan? Hambatan makin kecil, apabila luas penampang kawat besar.
Hambatan makin besar jika luas penampang makin kecil.
Besar hambatan suatu kawat penghantar berbanding terbalik dengan luas
penampang kawat, artinya makin kecil luas penampang, makin besar
hambatannya. Besarnya nilai hambatan suatu penghantar berbeda-beda tergantung
pada jenis bahan yang digunakan, selain itu besarnya hambatan juga dipengaruhi
oleh panjang penghantar dan luas penampangnya.
Keterangan :
16
l = panjang penghantar (m)
A = luas penampang (m2)
pada umumnya penampang kawat berbentuk lingkaran sehingga :
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah diuraikan dapat diambil kesimpulan :
Hambatan suatu bahan adalah ukuran resistensi bahan untuk mengalirkan arus
listrik. Arus listrik mengalir didalam kawat penghantar jika terdapat beda
potensial antara ujung-ujung penghantar itu. Sifat hambatan suatu penghantar
digunakan untuk pembuatan Resisitor yang berfungsi untuk menurunkan tegangan
listrik ataupun membagi arus listrik. Besar hambatan suatut kawan penghantar
adalah Sebanding dengan panjang kawat penghantar. artinya makin panjang
penghantar, makin besar hambatannya,. Secara matematis, besar hambatan kawat
17
dapat ditulis :
3.2 Saran
Penulis dalam penelitian atau karya ilmiah ini hanya membahas pengaruh
hambatan pada penghantar listrik, oleh karena itu penulis mengharapkan ada
penelitian lain tentang aliran arus listrik dalam kawat penghantar.
18