BAB I
Click here to load reader
-
Upload
bagus-anom-sudiada -
Category
Documents
-
view
26 -
download
0
Transcript of BAB I
BAB I
PRNDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Menurut Price dan Wilson dialisa adalah suatu proses dimana solute dan air mengalami
difusi secara pasif melalui suatu membran berpori dari kompartemen cair menuju
kompartemen lainnya. Hemodialisa dan dialisa peritoneal merupakan dua tehnik utama yang
digunakan dalam dialisa. Prinsip dasar kedua teknik tersebut sama yaitu difusi solute dan air
dari plasma ke larutan dialisa sebagai respon terhadap perbedaan konsentrasi atau tekanan
tertentu.Sedangkan menurut Tisher dan Wilcox hemodialisa didefinisikan sebagai
pergerakan larutan dan air dari darah pasien melewati membran semipermeabel (alat dialisis)
ke dalam dialisat. Alat dialisis juga dapat digunakan untuk memindahkan sebagian besar
volume cairan. Pemindahan ini dilakukan melalui ultrafiltrasi dimana tekanan hidrostatik
menyebabkan aliran yang besar dari air plasma (dengan perbandingan sedikit larutan)
melalui membran semipermeabel. Hemodialisa telah menjadi metode yang dominan dalam
pengobatan gagal ginjal akut dan kronik di Amerika Serikat.
Hemodialisa memerlukan sebuah mesin dialisa dan sebuah filter khusus yang dinamakan
dializer (suatu membran semipermeabel) yang digunakan untuk membersihkan darah, darah
dikeluarkan dari tubuh penderita dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh. Hemodialisa
memerlukan jalan masuk ke aliran darah, maka dibuat suatu hubungan buatan antara arteri
dan vena (fistula arteriovenosa) melalui pembedahan. Indikasi untuk melakukan hemodialisa
menurut konsensus Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) secara ideal semua
pasien dengan Laju Filtrasi Goal (LFG) kurang dari 15 mL/menit, LFG kurang dari 10
mL/menit dengan gejala uremia/malnutrisi dan LFG kurang dari 5 mL/menit walaupun tanpa
gejala dapat menjalani dialisis. Selain indikasi tersebut juga disebutkan adanya indikasi
khusus yaitu apabila terdapat komplikasi akut seperti oedem paru, hiperkalemia, asidosis
metabolik berulang, dan nefropatik diabetik.Pasien hemodialisa sangatlah tergantung dengan
mesin semasa sisa umurnya. Dalam pelaksanaan hemodialisa sangatlah banyak komplikasi
dan kemungkinan yang terjadi. Komplikasinya bisa seperti kram otot, hipotensi, aritmia,
sindrom ketidakseimbangan dialisa, hipoksemia, pendarahan, gangguan pencernaan, infeksi
atau peradangan bias terjadi pada akses vaskuler, dan pembekuan darah. Sehingga diperlukan
perawatan untuk membantu pasien menjalani hemodialisa dengan komplikasi yang minimal.
1.2RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apa penyebab terjadinya komplikasi Hemodialisa?
2. Apa saja komplikasi dari Hemodialisa?
3. Bagaimana pencegahan dari komplikasi Hemodialisa?
4. Bagaimana penanganan dari komplikasi Hemodialisa?
1.3TUJUAN
Adapun tujuan penulisan karya tulis adslah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penyebab dari komplikasi hemodialisa bagaimana dapat terjadi.
2. Untuk mengetahui apa saja komplikasi dari Hemodialisa.
3. Untuk mengetahui apa saja pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak terjadi
komplikasi Hemodialisa.
4. Untuk mengetahui penanganan yang tepat untuk menimalkan komplikasi
Hemodialisa..
1.4MANFAAT
Hasil karya tulis ini diharapkan dapat :
1. Memberi kontribusi pada ilmu kesehatan sehingga masyarakat dapat menjalani
Hemodialisa yang baik dan meminimalkan komplikasinya..
2. Memberi informasi kepada masyarakat mengenai komplikasi Hemodialisa sehingga
dapat melakukan tindakan pencegahan
3. Memberi informasi kepada masyarakat mengenai komplikasi Hemodialisa sehingga
bias menangani dengan cara yang tepat.