BAB I

23

Click here to load reader

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemeliharaan adalah suatu pekerjaan yang dimaksudkan untuk

mendapatkan jaminan bahwa suatu sistem dan atau peralatan

tetap berfungsi secara optimal, umur teknisnya meningkat dan

aman bagi personil maupun bagi lingkungan Sistem distribusi

tenaga listrik ditunjang oleh perlengkapan-perlengkapan distribusi

yang memadai. Pada kondisi normal sistem distribusi teraliri oleh

arus maupun tegangan kerja sehingga mempengaruhi kinerja

perlengkapan yang ada. Peralatan distribusi tersebut merupakan

peralatan yang sensitif terhadap gangguan-gangguan baik yang

berasal dari faktor dalam (internal) alat tersebut maupun dari luar

(external) alat tersebut.

Kondisi kerja perlengkapan distribusi seperti isolator,

konduktor, trafo maupun sambungan pada saluran udara sangatlah

rawan mengalami gangguan dan kerusakan yang ditimbulkan oleh

arus beban. Arus beban dapat menimbulkan rugi-rugi dan

meningkatkan suhu pada peralatan sistem distribusi sehingga

menurunkan tingkat effisiensi dan umur dari peralatan yang ada.

1

Page 2: BAB I

Selain adanya arus beban yang mengganggu, kerusakan peralatan

distribusi dapat juga ditimbulkan oleh percikan bunga api

(flashover) yang muncul karena adanya gap antar fasa yang

mempengaruhi perlengkapan-perlengkapan pada jaringan distribusi

Saluran Udara Tegangan Menengah 20 KV (SUTM) menjadi panas.

Perawatan dan pemeliharaan perlengkapan jaringan distribusi

yang rutin bertujuan untuk mengatasi penurunan effisiensi dan

kerusakan agar perlengkapan tersebut dapat bekerja dengan baik

sesuai fungsinya. Dalam hal ini perawatan dan pemeliharaan

jaringan yang dilakukan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN)

dengan sistem tanpa tegangan (pemadaman) menjadi masalah vital

yang dialami oleh konsumen maupun perusahaan listrik karena

dapat menurunkan kontinuitas pelayanan. Suplai tenaga listrik

untuk pelanggan menjadi terhambat dan tidak dapat melakukan

proses produksi dengan optimal karena tenaga listrik tidak

tersalurkan. Kerugian yang dialami oleh perusahaan listrik

sangatlah besar karena adanya pemadaman listrik mengakibatkan

banyaknya energi listrik yang hilang dan tidak dapat terjualkan

kepada konsumen.

Solusi untuk menekan adanya pemadaman guna meningkatkan

SAIDI (System Averange Interruption Duration Index) dan SAIFI

2

Page 3: BAB I

(System Averange Interruption Frecuency Index), maka perusahaan

listrik melakukan pemeliharaan jaringan distribusi Tegangan

Menengah 20 KV dengan sistem hot line maintenance (Pekerjaan

Dalam Keadaan Bertegangan/ PDKB). Tanpa adanya pemadaman

listrik yang dilakukan oleh PDKB-TM maka suplai tenaga listrik tetap

dapat disalurkan. Dengan adanya pemeliharaan dalam keadaan

bertegangan ini, konsumen tidak lagi mengalami kerugian, produksi

tetap berjalan, produktivitas meningkat, quota terpenuhi dan

kontinuitas pelayanan energi listrik menjadi lebih baik. Dari segi

ekonomi energi listrik yang hilang akibat pemadaman dapat

terselamatkan dan perusahaan listrik tidak mengalami kerugian.

Perekonomian negara dapat ditingkatkan dan kualitas SDM akan

menjadi lebih baik dan optimal.

B. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana cara pemeliharaan jaringan distribusi ?

C. TUJUAN PENULISAN

Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai tambahan referensi

tentang pemeliharaan jaringan distribusi agar para mahasiswa

dengan mudah memahami dan mendalami tentang listrik itu

sendiri.

D. MANFAAT PENULISAN

3

Page 4: BAB I

Adapun Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu sebagai

referensi tambahan buat para pelajar yang ingin mendalami

tentang pemeliharaan jaringan distribusi, serta sebagai penunjang

buat pembuatan makalah tentang kelistrikan selanjutnya supaya

kedepannnya dapat jauh lebih baik lagi.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Manajemen Pemeliharaan

Pada umumnya lokasi sumber energi primer konvensional tidak

selalu dekat dengan pusat beban sehingga pusat pembangkit listrik

dibangun pada lokasi yang terpisah jauh dari pusat beban maka

penyaluran daya diselenggarakan melalui instalasi penyaluran

(saluran transmisi dan gardu Induk). Instalasi penyaluran ini melalui

daerah perkotaan atau melalui laut. Untuk itu instalasi penyaluran

didaerah ini terpaksa menggunakan Kabel Tenaga yang berupa

Kabel tanah maupun kabel laut. Perkembangan selanjutnya,

beberapa sistem tenaga listrik (sebagai contoh : Jawa barat, Jawa

Tengah, Jawa Timur dan bali) diinterkoneksikan membentuk satu

grup operasi.

Peranan instalasi penyaluran semakin penting, konfigurasi

jaringan semakin kompleks dan peralatan semakin banyak, baik

4

Page 5: BAB I

dari segi jumlah maupun ragamnya. Peralatan utama yang

terpasang di gardu induk dan saluran transmisi adalah :

Sebagaimana peralatan pada umumnya, peralatan yang

dioperasikan dalam instalasi penyaluran tenaga listrik perlu

dipelihara agar unjuk kerjanya dapat dipertahankan. Pemeliharaan

peralatan penyaluran tenaga listrik diperlukan

untuk mempertahankan unjuk kerjanya namun di lain pihak

sebagian besar pemeliharaan itu memerlukan pembebasan

tegangan yang berarti bahwa peralatan yang dipelihara harus

dikeluarkan dari operasi.

Keluarnya beberapa peralatan dari operasi selama

pemeliharaan dapat menyebabkan berkurangnya keandalan

penyaluran, berkurangnya kemampuan penyaluran bahkan

padamnya daerah yang dipasok oleh peralatan tersebut.

Permasalahan tersebut juga dialami oleh pemeliharaan Kabel

Tenaga dengan memelihara Kabel Tenaga menyebabkan

pemadaman Kabel Tenaga tersebut. Untuk mempercepat pekerjaan

tersebut maka diperlukan managemen pemeliharaan.

B. Manajemen Pemeliharaan Peralatan Penyaluran

Suatu sistem tenaga listrik mempunyai jumlah dan jenis

peralatan instalasi penyaluran yang sangat banyak yang

5

Page 6: BAB I

dihubungkan satu dengan lainnya membentuk suatu sistem

penyaluran. Peralatan dengan jumlah dan jenis yang banyak itu

harus dipelihara untuk mempertahankan unjuk kerjanya.

Sehubungan dengan pemeliharaan peralatan system tenaga listrik

pada umumnya membutuhkan dikeluarkannya peralatan tersebut

dari operasi serta menyangkut jumlah yang sangat banyak, maka

penanganannya perlu didasari pemikiran manajemen yang baik.

Dalam hal ini perlu perencanaan (planning), pengorganisasian

(organizing), penggerakan (actuating) dan pengendalian

(controlling) dengan baik.

C. Perencanaan

Perencanaan pemeliharaan peralatan penyaluran tenaga listrik

meliputi koordinasi antara kebutuhan akan pemeliharaan dan

kondisi (keandalan) sistem. Dalam hal ini diupayakan agar kedua

kebutuhan itu terpenuhi sebaik

mungkin. Hasil dari perencanaan ini adalah jadual dan jenis

pekerjaan

yang akan dilaksanakan untuk setiap peralatan antara lain :

- Setiap Peralatan Memerlukan Pemeliharaan

- Petunjuk pabrik pembuat peralatan pada umumnya memberikan

periode dan jenis pemeliharaan untuk peralatan tersebut.

6

Page 7: BAB I

- Dalam hal tidak ada petunjuk dari pabrik maka pengalaman masa

lalu (Statistik kerusakan) dapat dipakai sebagai dasar

perencanaan jadwal dan jenis pemeliharaan.

- Kondisi lokal dimana Peralatan Tersebut Terpasang Perlu

dipertimbangkan, apakah ada alternatif pemasokan menghindari

pemadaman selama peralatan yang dipelihara dikeluarkan dari

operasi.

- Jenis penggunaan listrik yang dipasok. Ada penggunaan listrik

sebagai

penggerak suatu proses yang tidak boleh terganggu. Prosesnya

hanya berhenti pada jadwal yang telah ditentukan Apabila tidak

ada alternative pasokan daya listrik selama pelaksanaan

pemeliharaan, maka diperlukan kompromi yang dapat diperoleh

dari hasil koordinasi.

- Hal Khusus. Ada keadaan-keadaan khusus yang menyangkut

acara-acara kenegaraan yang harus dipertimbangkan dalam

perencanaan pemeliharaan. Dalam hal ini diupayakan untuk

menghindari segala sesuatu yang kemumingkinan dapat

menyebabkan menurunnya keandalan atau terjadinya

pemadaman, termasuk pemeliharaan.

7

Page 8: BAB I

Hasil perencanaan pemeliharaan peralatan instalasi penyaluran

ini adalah Rencana Pemeliharaan yang mencakup :

Jenis Pemeliharaan

Jadwal Pelaksanaan

Keterangan lain berupa perlu/tidaknya peralatan

dikeluarkan dari operasi.

Efisiensi Pemeliharaan

Selama ini pedoman dasar untuk melakukan pemeliharaan

peralatan instalasi listrik adalah SE Direksi No.032/PST/1984 tanggal

23 Mei 1984 tentang Himpunan Buku Petunjuk Operasi dan

Pemeliharaan Peralatan Penyaluran Tenaga Listrik dimana yang

menjadi dasar utama untuk melakukan pemeliharaan adalah

rekomendasi pabrik serta instruction manual dari masing – masing

peralatan instalasi listrik. Dengan pengurangan siklus pemeliharaan

ini dapat dipastikan akan memberikan efisiensi dalam

bidang pemeliharaan, antara lain :

Mengurangi biaya pemeliharaan.

Mengurangi kebutuhan manhours per peralatan.

Mengurangi waktu pemadaman.

Meningkatkan mutu pelayanan dengan tingkat keandalan dan

kesiapan peralatan yang lebih tinggi.

8

Page 9: BAB I

Berikut ini merupakan langkah efisiensi yang dilakukan

berupa perubahan siklus pemeliharaan peralatan.

Hal yang sama diberlakukan juga terhadap PMT.

D. Pengorganisasian

Rencana pemeliharaan sebagai hasil perencanaan diatas

merupakan dasar dalam pengaturan orang, alat, tugas,

tanggungjawab dan wewenang untuk terlaksananya pekerjaan

pemeliharaan. Pengorganisasian ini perlu dalam mengalokasikan

sumber daya yang ada atas pekerjaan – pekerjaan yang diperlukan

agar dapat dimanfaatkan seefisien dan seefektif mungkin.

- Rincian Pekerjaan Yang Harus Dilaksanakan Rincian ini perlu

dibuat untuk membantu kelancaran pelaksanaan sekaligus

menghindari kesalahan. Dalam hal ini tingkat rincian yang

diperlukan tergantung kesiapan yang akan melaksanakan

pekerjaan itu.

- Pembagian Pekerjaan Kegiatan-kegiatan spesifik yang sejenis

dikelompokkan dengan memperhatikan kesamaan pelaksanaan.

Diupayakan agar dalam pelaksanaan pekerjaan, tidak ada

seseroang yang berbeban terlalu berat atau terlalu ringan serta

tidak ada yang dibebani pekerjaan diluar kemampuannya.

9

Page 10: BAB I

- Mengalokasikan sumber Daya. 'Who does what' disusun agar

seluruh tahapan pekerjaan terlaksana dengan baik atau tidak

terjadi saling mengelak diantara personil untuk melaksanakan

suatu pekerjaan. Pengalokasian personil ini harus

mempertimbangkan :

Kemampuan masing-masing personil

Beban kerja yang menjadi tanggung jawab masing-masing

personil.

Urutan tahapan pekerjaan.

Peralatan yang diperlukan untukntiap tahapan pekerjaan

diinventarisir dengan jumlah yang memadai.

Tidak lengkapnya peralatan, selain mengakibatkan waktu

pelaksanaan lebih panjang juga mutu pekerjaan yang lebih rencah.

Demikian juga halnya dengan material.

Dasar penyusunan yang utama adalah pengalaman dalam

pelaksanaan yang lalu.

- Koordinasi Pekerjaan Mekanisme koordinasi harus jelas,

mengingat :

Tuntutan waktu pelaksanaan seminimum mungkin

Menghindari kecelakaan tegangan listrik

Menghindari gangguan

10

Page 11: BAB I

Kesalahan koordinasi dapat berakibat fatal pada instalasi

bahkan jiwa personil yang melaksanakan pekerjaan.

E. Pelaksanaan Pekerjaan Pemeliharaan

Setelah ada rencana kerja, kemudian pengalokasian sumber

daya, tibalah saatnya pada pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan.

Untuk mencapai sasaran dengan baik seorang atasan/pimpinan

melakukan proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau suatu

kelompok kerja dalam usaha melaksanakan rencana kerja yang

telah disusun. Proses ini disebut penggerakan. Pada tahap ini

sumber daya manusia merupakan salah satu penentu bagi

keberhasilan pencapaian sasaran sehingga kepemimpinan, motivasi

dan komunikasi.

- Persiapan Personil. Kondisi personil harus dalam keadaan baik,

mental dan

jasmani. Kesiapan ini harus dinyatakan saat sebelum memulai

pekerjaan dan masing – masing personil menyatakan

kesiapannya secara tertulis dalam blanko-blanko yang sudah

disiapkan. Kondisi yang tidak baik (pusing, kurang tidur, letih dan

lain - lain) dapat membahayakan dirinya serta orang lain.

Selanjutnya diskusi mengenai apa yang akan dikerjakan akan

sangat membantu pelaksanakan pekerjaan.

11

Page 12: BAB I

- Persiapan Peralatan. Kondisi dan kesiapan peralatan perlu

diperiksa sebelum saat pelaksanaan, terutama yang menyangkut

keselamatan jiwa seperti sabuk pengaman, pelindung tubuh,

tangga, alat uji tegangan, Gas cheker,Blower,Baju tahan api dan

lain-lain.

- Kepemimpinan dan Motivasi. Dalam rangka pelaksanaan

pemeliharaan mulai dari persiapan sampai akhir pekerjaan

diperlukan proses mempengaruhi dan mengarahkan orang menuju

ke pencapaian tujuan yaitu terlaksananya pekerjaan pemeliharaan

dengan baik.

F. Jenis – Jenis Pemeliharaan

Ada 3 jenis pemeliharaan jaringan distribusi :

1. Pemeliharaan rutin (Routine and preventive maintenance)

2. Pemeliharaan korektif (Corrective maintenance)

3. Pemeliharaan darurat (Emergency Maintenance)

Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan yang direncanakan

dan terselenggara secara terus-menerus secara periodik.

Pemeliharaan rutin dimaksudkan untuk mempertahankan kondisi

sistem tetap dalam keadaan baik dan keandalan serta daya guna

yang optimal.

Jenis-jenis pemeliharaan rutin :

12

Page 13: BAB I

1. Pemeriksaan rutin biasa

Pemeriksaan rutin biasa adalah pekerjaan pemeliharaan yang

dilaksanakan dengan cara melaksanakan pemeriksaan secara visual

(inspeksi) yang diikuti dengan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan

yang sesuai dengan saran (rekomendasi) hasil inspeksi Hasil yang

diharapkan dari pekerjaan pemeriksaan rutin ini adalah dapat

ditemukannya kelainan-kelainan atau hal-hal yang dikhawatirkan

dapat menyebabkan terjadinya gangguan sebelum periode

pemeriksaan rutin selanjutnya dilaksanakan. Suatu jaringan dapat

dinyatakan telah mengalami pemeriksaan ritun apabila

sistem/jaringan sudah diperiksa secara visual dan sarannya sudah

dilaksanakan, kecuali saran pekerjaan yang bersifat perubahan,

penyempurnaan dan rehabilitas.

2. Pemeriksaan sistematis

Pemeriksaan sistemtis adalah pekerjaan pemeliharaan yang

dimaksudkan untuk menemukan kerusakan atau gejala kerusakan

yang tidak ditemukan pada waktu pelaksanaan inspeksi yang

kemudian disusun saran-saran untuk perbaikannya. Pekerjaan

dalam kegiatan pemeriksaan rutin sistematis akan lebih luas

jangkauannya dan akan lebih teliti, bisa sampai bongkar pasang

(over haul). Suatu sistem/jaringan dapat dinyatakan telah

13

Page 14: BAB I

dilaksanakan pemeriksaan sistematis apabila sistem/jaringan

tersebut sudah diperiksa secara sistematis termasuk pekerjaan-

pekerjaan yang disarankan, kecuali pekerjaan yang sifatnya

penyempurnaan/perubahan.

Pemeliharaan korektif (corrective maintenance) merupakan

suatu pekerjaan pemeliharaan yang dimaksudkan untuk

memperbaiki kerusakan atau untuk mengadakan

perubahan/penyempurnaan. Perbaikan kerusakan dalam hal ini

dimaksudkan sebagai suatu usaha untuk mempertahankan atau

mengembalikan kondisi sistem atau peralatan yang mengalami

gangguan/kerusakan sampai kembali pada keadaan semula

(normal) dengan kapasitas yang sama.

Perubahan/penyempurnaan dimaksudkan sebagai suatu usaha/

pekerjaan untuk menyempurnakan sistem atau peralatan distribusi

dengan cara mengganti/merubah sistem dengan harapan agar daya

guna dan keandalan sistem yang lebih tinggi dapat dicapai.

Pemeliharaan darurat adalah pekerjaan pemeliharaan yang

dimaksudkan untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh

bencara alam seperti gempa bumi, banjir, angin ribut dsb yang

biasanya mendadak (tanpa direncanakan).

14

Page 15: BAB I

G. Jadwal Pemeliharaan Jaringan Distribusi

Agar tujuan pemeliharaan distribusi dapat dicapai, maka perlu

disusun manajemen pemeliharaan yang dilaksanakan secara

periodik (berkala) menurut jadwal tertentu.

Menurut siklusnya, pemeliharaan distribusi dikelompokkan

dalam empat kategori:

- Pemeliharaan triwulan

- Pemeliharaan semesteran

- Pemeliharaan tahunan

- Pemeliharaan 3 (tiga) tahunan

Pemeliharaan triwulan atau tiga bulanan adalah suatu kegiatan

yang dilaksanakan dalam waktu tiga bulan sekali dengan maksud

mengadakan pemeriksaan kondisi sistem, dengan harapan

langkah2 yang harus dilaksanakan untuk perbaikan

sistem/peralatan yang terganggu dapat ditentukan lebih awal

sehingga kemungkinan terjadinya gangguan pada sistem dapat

ditekan sekecil mungkin.

Pemeliharan semesteran adalah kegiatan pemeliharaan yang

dimaksudkan untuk mengetahui keadaan beban dan tegangan

jaringan sedini mungkin.

15

Page 16: BAB I

Standar tegangan pelayanan adalah +5% dan -10%.

Contoh pemeliharaan semesteran:

- Melaksanakan pengukuran beban

- Melaksanakan pengukuran tegangan ujung

- Mengadakan evaluasi hasil pengukuran dan mengadakan

tindak lanjut.

Pemeliharaan tahunan merupakan suatu kegiatan yang

dilaksanakan untuk mengadakan pemeriksaan dan perbaikan

sistem/peralatan.

Terdapat dua jenis pemeliharaan tahunan:

- Pemeliharaan tahunan dalam keadaan bertegangan

- Pemeliharaan tahunan bertegangan

Pemeliharaan tiga tahunan disebut juga pemeliharaan

sistematis, yaitu pemeliharaan yang berupa tindak lanjut dari

pemeliharaan tahunan. Dalam pelaksanaannya dilakukan dalam

keadaan bebas tegangan dan sifatnya lebih teliti dan menyeluruh.

16

Page 17: BAB I

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemeliharaan adalah suatu pekerjaan yang dimaksudkan untuk

mendapatkan jaminan bahwa suatu sistem dan atau peralatan

tetap berfungsi secara optimal, umur teknisnya meningkat dan

aman bagi personil maupun bagi lingkungan Sistem distribusi

tenaga listrik ditunjang oleh perlengkapan-perlengkapan distribusi

yang memadai. Pada kondisi normal sistem distribusi teraliri oleh

arus maupun tegangan kerja sehingga mempengaruhi kinerja

perlengkapan yang ada. Peralatan distribusi tersebut merupakan

peralatan yang sensitif terhadap gangguan-gangguan baik yang

berasal dari faktor dalam (internal) alat tersebut maupun dari luar

(external) alat tersebut. Agar tujuan pemeliharaan distribusi dapat

dicapai, maka perlu disusun manajemen pemeliharaan yang

dilaksanakan secara periodik (berkala) menurut jadwal tertentu.

B. Saran

Saran saya sebagai penulis mudah – mudahan dengan

adanya makalah ini selain sebagai sumber informasi juga sebagai

17

Page 18: BAB I

tambahan referensi bagi para pembaca agar pembuatan makalah

selanjutnya jauh lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.co.id/

18