bab I 20-05

download bab I 20-05

of 5

description

PA

Transcript of bab I 20-05

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangRagum adalah alat bantu mekanik yang digunakan untuk mencekam agar benda kerja stabil saat dilakukan pengerjaan. Ragum terdiri dari 2 rahang paralel, yang pertama rahang tetap (fixed) dan yang kedua rahang gerak (movable) yang berulir yang dapat bergerak dengan memutarkan tuas penggerak.Secara umum ragum dikelompokan menjadi beberapa jenis : a. Ragum biasa adalah jenis ragum yag umum digunakan di masyarakat yang hanya berfungsi untuk mencekam benda saja.b. Ragum berputar adalah jenis ragum yang digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus membentuk sudut terhadap spindle (poros putar ). Bentuk ragum ini sama dengan ragum biasa tetapi pada bagaian bawahnya terdapat alas yang dapat diputar 360 derajat.c. Ragum universal adalah jenis ragum yang mempunyai dua sumbu perputaran, sehingga dapat diatur letaknya secara datar maupun tegak.Proses pembuatan ragum dapat dilakukan dengan dua cara yaitu permesinan dan pengecoran logam. Dalam karya tulis ini dilakukan pembuatan ragum 70 menggunakan metode pengecoran logam. Alur proses pembuatan ragum dengan metode pengecoran logam meliputi perancangan coran, pembuatan pola dan kotak inti, pembuatan cetakan dan inti, peleburan, pembongkaran, finishing, serta pengujian. Dalam proyek akhir ini ragum yang dibuat oleh penulis adalah bagian rahang gerak (movable) yang dirancang oleh Polman Bandung. 1.2. TemaPerencanaan dan pembuatan coran Ragum 70.1.3. Judul Perancangan coran Dudukan Atas Ragum 70.1.4. TujuanTujuan dari pengerjaan Proyek Akhir ini adalah : Menentukan belahan, tambahan pengerjaan kemiringan dan radius tuang pada coran Dudukan Atas Ragum 70. Menentukan standar FC 250 berdasarkan JIS. Menghitung komposisi FC 250 untuk Dudukan Atas Ragum 70. Menghitung kebutuhan sistem saluran dan yield Dudukan Atas Ragum 70. Menentukan layout dalam cetakan untuk Dudukan Atas Ragum 70. Menghitung harga Coran Dudukan Atas Ragum 70.1.5. MetodologiPerancangan coran Dudukan Atas Ragum 70 dibuat berdasarkan referensi berupa studi literatur, catatan praktikum dan hasil diskusi dengan pembimbing.Adapun tahapan proses perancangan coran Dudukan Atas Ragum 70 dijelaskan dalam diagram 1.

a. Syarat belahan: Kemudahan pembuatan pola dan coran Minimalisasi rejectb. Menggabar dengan kaidah perancangan coran: Tambahan Pengerjaan Kemiringan Radius Tuang

TidakMenghitung kadar C dan Si yang sesuai dengan standar yang digunakan

SelesaiQC

QC

QC

Menentukan Standar

QC

TidakTidakTidakYaYaYaMulaiMenentukan layoutHitung komposisiQCQCMenentukan layoutHitung komposisiQCQC

Analisa gambar dan studi literatur

YaMenentukan layout dan harga coran Menghitung dimensi sistem saluran membandingkan antara berat total dan berat tuang aktual dan perencanaan

TidakYaQC

Menghitung sistem saluran dan Yield Menghitung komposisi Standar komposisi FC 250 Standar pasir green sand Standar sampel uji Tarik

Menentukan belahan dan perancangan gambar

Proses perancangan coran Dudukan Atas Ragum 70 meliputi: analisa gambar dan studi literatur, penentuan belahan dan perancangan gambar, menentukan layout, menentukan standar, menghitung komposisi, menghitung system saluran, yield dan harga coran Dudukan Atas Ragum 70. 1. 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 1.5.1. Analisa Gambar dan Studi LiteraturUntuk menunjang proses Perancangan dudukan atas ragum 70, dibutuhkan referensi untuk dijadikan standar proses-proses yang dikerjaan, diantaranya standar perancangan (kemiringan, tambahan pengerjaan, radius tuang) dan standar FC 250. 1. 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 1.5.1. 1.5.2. Menetukan belahan dan perancangan gambarPenentuan belahan didasarkan pada faktor kemudahan proses, biaya dan minimalisasi cacat. Perancangan gambar dilakukan dengan mengaplikasikan hasil studi literatur kepada gambar benda finish/permesinan sehingga berubah menjadi gambar dengan standar benda cor.1.5.3. Menentukan Standar Bahan FC 250Menentukan standar yang harus dimiliki untuk menghasilkan benda yang sesuai rancangan pada gambar dan memiliki nilai standar FC 250.1.5.4. Menghitung komposisiMelakukan penentuan komposisi mengikuti kepada diagram Nomogram mengacu kepada diameter benda uji.1. 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.4.1. 1.4.2. 1.4.3. 1.4.4. 1.4.5. Menghitung Sistem Saluran dan YieldMelakukan perhitungan kebutuhan sistem saluran sesuai kebutuhan coran agar profil coran dapat terbentuk, setelah itu dihitung perbandingan antara berat coran dengan berat total.1.4.6. Menentukan Layout dan Harga Coran Memasukan layout benda dan sistem saluran dengan dimensi yang telah ditentukan kedalam cetakan. Menghitung harga coran setelah melewati seluruh proses.

1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.6. Sistematika Penulisan LaporanSistematika penulisan laopran teknik ini meliputi : BAB I PENDAHULUAN berisikan latar belakang, tema, judul, tujuan, metodologi dan sistematika penulisan laporan. BAB II LAPORAN KERJA meliputi analisa gambar dan studi literatur, pertimbangan penentuan belahan dan perancangan coran, penentuan standar yang digunakan, perhitungan komposisi, perhitungan kebutuhan sistem saluran, perhitungan nilai yield dan perhitungan harga coran Dudukan Atas Ragum 70.