Bab Gab i s.d. III

download Bab Gab i s.d. III

of 7

Transcript of Bab Gab i s.d. III

  • 8/18/2019 Bab Gab i s.d. III

    1/7

    KEBIJAKAN MENGATASI KEMACETAN LALU LINTAS DI JAKARTA

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan

    terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan

    melebihi kapasitas jalan. Kemacetan di ibukota DKI Jakarta tidak dapat dihindari,

    terutama pada titik-titik persimpangan baik di jalan-jalan protokol hingga di jalan

    lingkungan. Semakin hari, kemacetan di Jakarta semakin parah. Jumlah motor dan

    mobil di Jakarta meningkat sebesar 12 persen tiap tahunnya, kata Kepala idang

    !ubungan "asyarakat #olda "etro Jaya, Komisaris esar #olisi "artinus

    Sitompul, sedangkan !al pertumbuhan jalan Jakarta yang hanya $,$1 persen per 

    tahun. %antara ne&s.com, Januari 2$1'(. Dilansir TIME , )abu ' *ebruari 2$1',

     penelitian +astrol menemukan pengemudi di ibukota Indonesia yang berhenti dan

    melajukan lagi mobil mereka sebanyak .2$ kali per tahun di jalan, dan hal ini

    menobatkan Jakarta menjadi kota termacet di dunia.

    "enurut Data adan #enelitian dan #engembangan Kementerian

    #ekerjaan mum dan #erumahan )akyat kerugian akibat kemacetan di Jakarta

    mencapai )p/' triliun per tahun. Kerugian ekonomi ini tentunya belum termasuk 

    kerugian nonekonomi seperti kondisi psikologi pemakai jalan maupun e0ek 

    domino lain seperti berkurangnya produktiitas masyarakat akibat kemacetan.

    %)epublika.co.id, 22 "ei 2$1'(. Kemacetan juga mengakibatkan meningkatnya

     polusi udara kota.

    Indonesia ra00ic 3atch %I3( menilai pemerintah tidak serius dalam

    mengatasi masalah kemacetan dan keselamatan lalu lintas di Indonesia. #adahal

     permasalahan lalu lintas khususnya di Ibukota Jakarta dan sejumlah kota besar 

    lainnya sudah berada dalam kondisi ga&at darurat.  pemerintah justru lebih tertarik 

     pada upaya yang berorientasi proyek dengan pembangunan jalan layang, 0lyoer 

  • 8/18/2019 Bab Gab i s.d. III

    2/7

    maupun underpas, tetapi lambat dalam untuk me&ujudkan transportasi publik 

    yang layak. Dari data-data diatas, untuk mengatasi persoalan kemacetan

    diperlukan suatu kebijakan publik yang tepat, sehingga tingkat kemacetan dapat

    dikurangi secara bertahap, bukan sebaliknya semakin meningkat.

    BAB II

    MASALAH KEBIJAKAN

    ntuk merumuskan kebijakan yang tepat maka perlu menempuh

    langkah-langkah rumusan masalah sebagai berikut4

    1. Situai Maala!

    Kepadatan sejumlah ruas jalan di Jakarta sudah mendekati titik jenuh

    sehingga sering menimbulkan kemacetan. !al ini terjadi karena jalan yang ada

    tidak dapat menampung olume kendaraan untuk menuju kota pada saat

     bersamaan. Kemacetan lalu-lintas dapat kita pahami sebagai akibat dari adanya

    kegiatan penduduk atau akti0itas ekonomi yang terjadi. 5ksternalitas yang

    ditimbulkan akibat adanya kemacetan yaitu terlalu banyak &aktu yang dihabiskan

    di jalan mengurangi tingkat kenyamanan area perkotaan.

    Jika dilihat dari sudut pandang perencanaan transportasi, kemacetan

    ditimbulkan dengan asumsi sarana dan prasarana transportasi yang tidak 

    memadai, artinya permintaan transportasi tidak dibarengi oleh penyediaan sarana

     prasarana yang baik. #ada prinsipnya perencanaan transportasi menyeimbangkan

     supply dan demand transportasi. Ditinjau dari perencanaan transportasi,

    kemacetan dikarenakan demand > supply. Dalam pengertian ini diketahui bah&a

     panjang jalan di Jakarta tidak ada penambahan akan tetapi terjadi peningkatan

    dalam penggunaan kendaraan pribadi.

    Kemacetan menimbulkan berbagai dampak, selain dampak yang

    langsung dirasakan oleh masyarakat seperti polusi udara, &aktu yang terbuang di

     jalan dan banyaknya pemakain bahan bakar, dampak lainnya yaitu dibidang

     perekonomian dalam hal rusaknya in0rastruktur jalan akibat dari banyaknya

    kendaraan yang melintasi ruas jalan tersebut.

  • 8/18/2019 Bab Gab i s.d. III

    3/7

    ". Meta Maala!

    a# A$ek Manuia

    "anusia sebagai pemakai jalan yaitu sebagai pejalan kaki dan

     pengendara kendaraan baik kendaraan bermotor maupun tidak bermotor. Interaksi

    antara 0aktor manusia, kendaraan, jalan dan lingkungan sangat bergantung dari

     perilaku manusia sebagai pengguna jalan menjadi hal yang paling dominan.

    "obilisasi masyarakat yang tinggi di Jakarta dengan berbagai tujuan setiap hari

    dalam &aktu yang berdekatan. 3alaupun rata-rata penghasilan "asyarakat

    Jakarta beragam namun niat komsumsi khususnya untuk memilki kendaraan

     pribadi tergolong tinggi, terlebih dengan adanya program mobil murah dari

     pemerintah serta 0asilitas kredit longgar yang disediakan oleh perbankan

    mendorong masyarakat untuk membeli karena untuk memiliki kendaraan pribadi

    sangat mudah. Karena sarana dan pelayanan angkutan umum dianggap belum

    nyaman, tidak e0ekti0 dan e0esien menyebabkan "asyarakat Jakarta lebih memilih

    untuk menggunakan kendaraan pribadi dibanding menggunakan angkutan umum.

    %# A$ek Ken&araan

    #ersaingan ekonomi dan perindustrian dalam era pasar bebas memang

    sudah dirasakan, diamana semakin banyaknya produsen kendaraan bermotor baik 

    roda dua maupun roda empat dalam bidang otomoti0 menyebabkan produsen

    otomoti0 melakukan promo yang mampu menarik konsumen untuk membeli

     produk. Dimana adanya promo memberikan kemudahan dan keringan bagi

    konsumen6masyarakat yang menimbulkan dampak semakin tingginya kecepatan

     pertambahan jumlah kendaraan bermotor khususnya roda dua.

    '# A$ek Jalanidak seimbangnya persentase pertambahan prasarana jumlah kendaraan

     pertahun dibandingkan dengan persentase pertambahan prasarana jaringan jalan

    yang ada pertahun menyebabkan semakin padatnya lalu lintas jalan yang

    mengakibatkan semakin meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi.

    A$ek Lingkungan

    Kemacetan juga menimbulkan masalah lingkungan misalnya tingginya

     polusi udara yang dikeluarkan dari gas emisi karbon dan kebisingan yang berasal

  • 8/18/2019 Bab Gab i s.d. III

    4/7

    dari suara mesin-mesin kendaraan. !al ini juga berdampak pada berkurangnya

    tingkat kesehatan serta kualitas hidup masyarakat di daerah perkotaan.

    (. Maala! Su%tanti) 

    erdasrkan meta masalah maka yang menjadi 0okus adalah pada aspek 

    kendaraan. Komitmen #emerintah DKI Jakarta yang belum menunjukkan

    kekonsistenan terhadap kebijakan dibidang transportasi, yang ditandai dengan

     beberapa hal4

    1( #rogram mobil murah dan kredit kendaraan bermotor dengan bunga

    rendah menambah lonjakan jumlah kendaraan

    2( Keengganan masyarakat mengunakan transportasi umum dikarenakan

    kondisi bus yang sudah tidak layak serta pelayanan yang diberikan tidak 

    sesuai dengan harapan masyarakat.

    *. Tu+uan Maala!

    ujuan kebijakan #emerintah DKI Jakarta berkenaan pengurangan

    tingkat kemacetan adalah4 7gar dapat menurunkan tingkat penggunaan kendaraan

     pribadi, sehingga dapat menurunkan tingkat kemacetan di Jakarta.

    BAB III

    ALTERNATI, KEBIJAKAN

    1. Pengertian Ke-a'etan

    Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan

    terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan

    melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar,

    terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau

    memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan

    kepadatan penduduk. 7kibatnya, arus kendaraan menjaditersendat dan

    kecepatan berkendara pun menurun.

    Data #olda "etro Jaya menunjukkan bah&a pertumbuhan

    kendaraan rata-rata untuk Jakarta dan sekitarnya berkisar antara .$$$

    hingga .$$$ per hari. De&an ransportasi Kota Jakarta %DKJ( juga

  • 8/18/2019 Bab Gab i s.d. III

    5/7

    menyatakan bah&a kecepatan rata-rata kendaraan yang berlalu lintas di

    Ibukota pada tahun 2$1 maksimal hanya ' kilometer per jam.

    ". Da-$ak Ter+a&ina Ke-a'etan &i I%uk/ta

    a( Dampak #erekonomian

    De&an ransportasi Kota Jakarta menyebutkan kerugian akibat

    kemacetan mencapai )p /8,2 triliun per tahun. 7ngka kerugian ini hampir 

    menyamai nilai 7#D DKI 2$1' sebesar )p 9,$8 triliun, atau sekitar 

    :, persen dari 7#D DKI 2$1'. #otensi kerugian akibat kemacetan lalu

    lintas tersebut berasal kerugian dari sektor kesehatan senilai )p 8,'

    triliun dan dari sektor penggunaan bahan bakar minyak %"( sebesar )p

    2:,9 triliun.

     b( Dampak Keji&aan "asyarakat

    Setiap hari menghadapi kemacetan arus lalu lintas bisa

    menyebabkan orang stres. Jika tidak terkelola, hal itu berpotensi membuat

    orang nekat melakukan pelanggaran di jalan raya tanpa mengindahkan

    risiko bagi diri sendiri maupun orang lain. Kalangan pengusaha pun

    kha&atir macet di ibukota bisa memba&a dampak psikologis pada

    karya&an dan pada akhirnya bisa menurunkan produktiitas. Selain

    dampak psikologis yang bisa menurunkan produktiitas karya&an, macet

    di ibukota juga telah meningkatkan biaya produksi yang lebih besar.

    Karenanya, para pengusaha pun berniat untuk untuk memindahkan

    usahanya ke luar dari ibukota.

    c( Dampak Kesehatan

    erikut ini adalah sebagian dari ;at-;at yang menjadi polutan,

    yaitu bahan pencemar yang mencemarkan udara di DKI Jakarta 4

    1( Karbon "onoksida Karbon "onoksida merupakan ;ata polutan hasil

    dari pembakaran. Sumber utama dari karbonmonoksida adalah

  • 8/18/2019 Bab Gab i s.d. III

    6/7

    ( #artikulat mater. =at ini berasal dari pembakaran gas kendaraan

     bermotor. "erupakan ;at yang dapat menyebabkan alergi. Dapat

    menimbulkan 0ibrosis paru-paru.

    ( >itrogen =at ini merupakan ;at hasil buangan gas pada industry.

  • 8/18/2019 Bab Gab i s.d. III

    7/7

    d( Sistem dan jaringan transportasi multimoda belum terintegrasi dengan baik 

    menyebabkan tidak e0isien dan e0ekti0nya mobilitas penduduk. Sistem

    transportasi angkutan jalan raya tidak terhubung dengan baik dengan

    sistem dan jaringan transportasi berbasis rel. egitu pula sistem dan

     jaringan angkutan bus massal %bus&ay( belum terintegrasi dengan sistem

    angkutan 0eeder yang melayani permukiman masyarakat.

    *. Ke%i+akan ang !aru &i+alani untuk -engurangi ke-a'etan

    a( #emantapan dan pengembangan Sistem ransportasi Kota erbasis

    7ngkutan mum "assal

    Strategi ini dimaksudkan untuk mengatasai permasalahan

    kemacetan yang sudah semakin parah dengan mem0okuskan pada

     peningkatan sarana dan prasarana, pelayanan angkutan umum dan

     pengembangan sistem angkutan umum massal untuk melayani pergerakan

    orang dan barang. Strategi operasional meliputi4

    1( #engembangan sarana dan prasarana pendukung,

    2( #engembangan Sistem 7ngkutan mum "assal,

    ( #enataan #elayanan 7ngkutan mum,

    ( )estrukturisasi #elayanan 7ngkutan mum,

    '( #engendalian dan Keselamatan ransportasi,

    /( #embangunan Sarana perpindahan moda transportasi yang terintegrasi,

    aman dan nyaman bagi pejalan kaki dan penyandang disabilitas dan

    9( #enataan sistem perparkiran.

     b( #engembangan in0rastruktur jalan dan jembatan

    Strategi ini dilaksanakan untuk memastikan pelayanan sarana dan

     prasarana jalan yang mantap dalam menunjang aktiitas perkotaan. Strategi

    operasionalnya meliputi4

    1( #engembangan simpang tak sebidang dan

    2( #engembangan #rasarana Jalan dan Jembatan.