BAB artawa - UKSW · Peristiwa-peristiwa tersebut meletus begitu mendadak tanpa dapat dikendalikan...

20
BAB 6 artawa Tuiuan lnstruksional Khusus Setelah membaca Bab 6 ini, Anda diharapkan dapat: 1. Mengerti dan memahami tentang wartawan dan karakteristik wartawan 2. Mengertidan memahamicara keria wartawan 3. Menialin kerja sama dengan wartawan untuk melakukan media relation dengan baik Seorang Pub[c Relations akan sukses nrelakukan Media Relations apabila Pub[c Relations tersebut mengerti dan memahami semua aspek yang berhubungan dengan media relations. lialah satunya adalah mengerti dan memahami pekerja-pekerja media. Arla banyak pekerja-pekeria media yang terkait dengan media relations. Sebut misalnya editor, redaktur, dan wartawan. Dari semua pekerja media yang ada di sebuah Institusi Media, wartawan merupakan pekerja media yang paling sering bekerja sama secara langsung dengan seorang Pulllic Relations. OIeh karena itu, memahami siapa dan cara kerja wartawan merupakan hal yang sangat penting bagi Public Relations. Untuk membantu Public Relations dalam memahami siaPa wartawan dan bagaimana wartawan, pada bab ini dilrahas secara rinci profesi seorang wartawan serta atur:rn-aturan yang berlaku bagi wartawan.

Transcript of BAB artawa - UKSW · Peristiwa-peristiwa tersebut meletus begitu mendadak tanpa dapat dikendalikan...

  • BAB 6

    artawa

    Tuiuan lnstruksional Khusus

    Setelah membaca Bab 6 ini, Anda diharapkan dapat:

    1. Mengerti dan memahami tentang wartawan dan karakteristikwartawan

    2. Mengertidan memahamicara keria wartawan

    3. Menialin kerja sama dengan wartawan untuk melakukan mediarelation dengan baik

    Seorang Pub[c Relations akan sukses nrelakukan Media Relations apabilaPub[c Relations tersebut mengerti dan memahami semua aspek yangberhubungan dengan media relations. lialah satunya adalah mengerti dan

    memahami pekerja-pekerja media. Arla banyak pekerja-pekeria mediayang terkait dengan media relations. Sebut misalnya editor, redaktur, dan

    wartawan. Dari semua pekerja media yang ada di sebuah Institusi Media,

    wartawan merupakan pekerja media yang paling sering bekerja samasecara langsung dengan seorang Pulllic Relations. OIeh karena itu,memahami siapa dan cara kerja wartawan merupakan hal yang sangatpenting bagi Public Relations.

    Untuk membantu Public Relations dalam memahami siaPa wartawan dan

    bagaimana wartawan, pada bab ini dilrahas secara rinci profesi seorangwartawan serta atur:rn-aturan yang berlaku bagi wartawan.

  • t06 Media Relation - Konsep, Strategi, dan Aplikasi

    6.1 WARTAWAN

    Untuk memahami siapa dan bagaimana wartawan, terlebih dahulu kitaakan memahami tentang wartawan berdasarkan beberapa pendapat dandefinisi. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBl-Depdikbud) menuliskanbahwa wartawan adalah orang yang pekerjaannya mencari dan menyusunberita untuk dimuat dalam surat kabar, majalah, radio, televisi, website,dan lain-Iain. Dari definisi yang diberikan oleh Kamus Besar BahasaIndonesia, wartawan dipahami sebagai orarg yang pekerjaannya mencaridan menyusun berita untuk suatu media tertentu. Oleh karena itu, profesiwartawan sering disebut dengan furu Warta.

    Dalam bahasa Inggris, wartawan sering disebut sebagai reporter dar, jour-nalist, dengan pemahaman bahwa reporter adalah 'a person who investi-gates and reports or edits news storiei.6 Dikatakan sebagai reporter kare-na profesi ini mempunyai tugas untuk mengumpulkan berita, menyusunlaporan, kemudian melaporkannya kepada masyarakat.

    Profesi wartawan adalah profesi yang unik, yang berbeda dengan profesilainnya. Profesi wartawan adalah profesi yang tidak mengenal 'manaje-men waktu' sehingga tidak mengenal jam kantor 08.00 - 16.00 sepertiprofesi-profesi lainnya. Profesi wartawan tidak memulai aktivitas kerja dikantor. Biasanya seorang wartawan memulai pekerjaannya justru sejakbangun tidur atau ketika dia rnasih ada di rumah. Begitu bangun tidur,seorang wartawan sudah dituntut untuk memikirkan berita yang akanditulisnya pada hari itu dan akan dilaporkan esok harinya.

    Untuk membantu menemukan ide-ide segar dalam membuat tulisan,biasanya seorang wartawan akan menonton televisi atau membaca koranedisi hari itu untuk menambah referensi pada tulisan yang akan dia buat.Secara khusus dia akan membaca berita-berita yang berkaitan denganbeatnya, yang memungkinkan ditemukannya ide-ide untuk membuattulisan-tulisan dan mengembangkannya. Setelah memperkaya wawasandan memperluas ide-ide melalui tulisan di surat kabar atau melalui ta-yangan televisi, kemudian sang wartawan mulai mereka-reka dan me-ngembangkan berita yang dia baca hari itu sena kemungkinan berita yangdapat dia tulis.

    5 Sumber: htcp://www.artikata.com,/ani-152882-reponer.html, alses 21 Maret 2011

  • Wam.awan 107

    Pekerjaan berlanjut ketika sang wartau'an sampai di kantor. Setelah tibadi kantornya sekitar pukul 08.00 pagi, sambil menunggu rapat redaksipagi, wartawan membaca surat kabar lain untuk melihat berita apa yangdimuat pada surat kabar tersebut yang tidak dimuat di surat kabar tempatwartawan itu berada.

    Gambar 6.t Profesi wartawan yang berbeda dengan profesi lain

    Setelah mendengar instmksi dari redakturnya, tanPa membuang waktusang wartawan mengeluarkan bloknotnya dan menulis persiapan wawan-

    cara yang akan dilakuhan di lapangan. Sekitar pukul 13.00, sang wartawan

    sudah berhasil menghimpun berita dan mencatat segala hal yang diabutuhkan, baik itu dari dokumen mauPun fakta di lapangan di tempatbeatnya. Sekitar pukul 14.00 ia kembali ke kantornya dan langsung me-nuliskan hasil wawancaranya, menjadikrmnya dalam bentuk berita.

    Gambar 5.2 Keria wartawan yalrg tidak mengenal waktu

  • t08 Media Relation - Konsep, Strategi, dan Aplikasi

    Setelah mendaftarkan judul beritanya dalam "listing" berita yang akandimuat keesokan paginya, yang digunakan oleh institusi media tempatwartawan itu bekerja, sambil berbincang santai dengan kawan, sang war-tawan menunggu rapat petang redaksi. Rapat petang redaksi atau rapatbudgeting digunakan untuk mengalokasikan berita yang masuk dari parawartawan, dari kantor berita atau dari para koresponden di luar kota kedalam daftar berita yang akan dimuat di koran yang akan diterbitkan ke-esokan hari (untuk koran pagi). Daiam rapat "budgeting", para redakturmasing-masing desk mengusulkan berita yang dijadikan headline. Untukredaktur desk, selesai rapat petang sang redaktur desk langsung kembalike komputernya untuk memeriksa berita yang masuk desknya, sambilmenunggu berita tersebut disunting oleh redakturnya dan 'dilarikan' kebagian komposing pada pukul20.00.

    Demikianlah gambaran pekerjaan seorang wartawan. Bisa dibayangkan,pekerjaan seorang wartawan adalah pekerjaan yang selalu diburu waktu.

    fam kerja wartawan memang tidak lazim jika dibandingkan dengan pro-fesi lain. Dalam kondisi-kondisi tertentu, seorang warta\ilan sering kalitidak memiliki hari libur karena Minggu pun terkadang ia harus mencariberita.

    Dengan model kerja seperti ini, seorang wartawan dituntut untuk memi-liki stamina tubuh yang prima dan semangat kerja yang tinggi. Selain itu,seorang wartarvan seharusnya adalah seorang yang cerdas dan memilikiwawasan yang luas. Kecerdasan dan wawasan yang luas sangat dibutuh-kan supaya berita-berita yang dihasilkan oleh seorang wartawan adalahberita yang berbobot dan memiliki kedalaman isi. Untuk memenuhi ke-butuhan ini dan supaya wartawan dapat menjadi wartawan yang produk-tif serta dapat diterima oleh masyarakat, maka ada beberapa persyaratanyang harus dipenuhi wartawan, yaitu:

    . 'Wartawan seharusnya snat yaitu tampil sebagai pribadi yangmempunyai motivasi tinggi dengan pembawaan yang menarik

    o Humor. Se1era humor yang tinggi dari seorang \Martawan menjadihal yang sangat dibutuhkan untuk membantu dia dalam memper-oleh data.

  • ----!N

    Waftawant09

    o Energik. Seorang wartawan hanls energik untuk mendapatkan be-rita. Hal ini disebabkan karena seorang wartawan dituntut untukmendapatkan berita yang aktual dengan sangar cepat. Slow NewsNo News. Hal ini yang menjadi alasan seorang wartawan harusenergik.

    o Pantang mundur. Bagi seorang u?rtawan, mendapatkan berita me_rupakan suatu hal yang sangat pr:nting. Oleh karena itu, tantangandan hambatan yang ada di depa.r mata harus dihadapi dengan se_mangat pantang mundur.

    o Mencari hal baru. Suatu inforrrasi dianggap sebagai suatu beritaapabila sesuatu itu unik, berbeda, atau baru. Oleh karena itu, men_cari hal-hal yang baru menjadi liatu tuntutan untuk mendapatkanberita yang menarik bagi masyara-kat.

    o Santun serta bersahabat, menjadi satu tuntutan supaya wartawandapat diterima oleh siapa pun dari semua golongan.

    o Fair' Dalam memberitakan suatL. kasus atau permasalahan, v/arta-wan harus memberitakan dari dua sudut pandang, atau dari keduabelah pihak (secara fair), supay.r terjadi pemberita"n yang seim_bang.

    o Nose for News. Seorang warta!\.an yang baik, biasanya memi,ki'daya cium dan daya endus' berita yang sangat baik. Kepekaan yangsangat tinggi terhadap sumber bt:rita menjadi saru hal yang sangardibutuhkan seorang wartawan. Apab,a seorang wartawan tidakmemiliki 'nose for newi yatgbaik maka kesemp"tan untuk men_dapatkan suatu berita yang baik akan hilang dan diambil oleh war-tawan lain' '-A/ose for newi daram diri waftawan bisa dikembang-kan dengan terus mengasah kepekaan yang mereka miliki(Widiastono, 2009).

    6.2 WARTAWAN YANG BA KBagi seorang wartawan' mengatakan tidak ada berita dianggap sebagai halyang tabu' wartawan tidak boleh merrgatakan tidak ada lerita, apalagimengatakan bahwa tidak ada berita pr,nting. pada kenyataannya semua

  • Media Relation - KonseP' Strategi , dan Aplikasill0

    beritaitupenting.Semuayangdijumpaiolehwartawanbisadijadikanberita. Berita yang tidak p"tttit'g sekalipun' jika dikembangkan

    meniadi

    berita maka berita itu akan menjadi Penting' Paling tidak bagi orang yang

    membacanYa.

    Inilah yang dimaksud seseorang yang ingin menjadi wartawan harus

    mempunyai "hidung *"*'*""J' Sebuah informasi atau fakta belummenjadiberitasampaiinformasiataufaktatersebutditulisdalambentukberita.|ikadayapenciumanseoranSwartawanterhadapberitakurangta-jam maka Proses tersebut tidak akan pernah

    terjadi' Berdasarkan funtutan

    ii "r"r,

    ,d, "-prt kualitas yang harus dimiliki oleh seorang waftawarr'

    yaitu:

    1. PengalamanPenlahman adalah hal-hal atau keiadian yang dialami

    seseorang'

    Seorang penyanyi akan banyak belajar tentang menyanyi bukan

    dengan membaca buku tentang menyanyi' tetapi dengan mengalami

    sendiri bagaimana caranya menyanyi' Wanawan akan banyak belajar

    menulis berita yang baik dengan mengalami sendiri cara membuat

    berita.

    OIeh karena itu, ada baiknya iika ingin mengasah keterampilan menu-

    lisberitamelaluipengalaman'jadilahduluwartawandisuratkabarkecil.Disuratkabarkecil,biasanyamenulisberitalebihbanyakdalamsehari atau setahun dibanding di surat kabar nasional

    yang besar'

    2. Perasaan Yang ingin tahuWakil Presiden indo"esia Pertama' Moh' Hatta' pernah

    mengatakan

    bahwa ilmu pengetahuan dimulai dengan adanya perasaan.ingin tahu'

    Ditemukanny"p-".,g"t"h"anbahwabumibergerakmengelilingimata-hari adalah karena dorongan Perasaan ingin tahu

    'Mengapa matahari

    selaluterbitdaritimurdanterbenamdibarat'?Perasaaningintahuseorang wartawan Pun memlcu timbulnya pertanyaan

    mengapa?

    Bagaimana? Kata siapa? Benar atau tidak benar dalam diri wartawan

    tetlta ia menghadapi suatu peristiwa atau keadaan teftennr'

    3. Daya KhaYaIDaya khayal sering iuga disebut imajinasi' Kalau

    kita menyimak iklan'

    sinetron, ,tro fiL di telivisi' kita akan terkagum-kagum oleh daya

  • Wartawan

    khayal atau imajinasi yang begitu kaya yang dimiliki para pembuatiklan, fiIm, sinetron tersebut. Seperrinya para kreator tidak akan per-nah kehabisan gagasan dalam membuat iklan, fiIm, atau sinetron yangbaru untuk menarik konsumen mereka.

    Begitu juga dengan wartawarr. Dengan menggunakan daya khayalnyaserta dengan menggunakan caranya sendiri, seorang wartawan me-ngumpulkan fakta-fakta yang tampaknya tidak saling berkaitan, Ialumempertautkannya dalam sebuah konteks sehingga tercipta sebuahrealitas. Daya khayal dan perasaan ingin tahu biasanya ditunjukkanoleh seorang wartawan dalam bentuk pertanyaan, "seberapa besar pe-ristiwa ini akan memengaruhi keluarga pembaca saya, memengaruhipekerjaannya? Mengapa peristiwa tersebut terjadi? Seberapa banyakhal itu dipahami oleh pembaca saya?

    Contohnya adalah peristiwa SARA 1,ang terjadi beberapa waktu yanglalu, seperti kerusuhan yang terjadi karena kasus Ahmadiyah, keru-suhan di Temanggung, dan juga terrlr bom buku. Peristiwa-peristiwatersebut meletus begitu mendadak tanpa dapat dikendalikan atau di-antisipasi oleh masyarakat maupun pemerintah. Hal tersebut disebab-kan sistem politik negara kita di masa lalu yang tidak membebaskanpemberitaan tentang SARA.

    OIeh sebab itu, pers bukan saja hanrs mengungkapkan peristiwa-pe-ristiwa yang terjadi secara aktual dan faktual dalam pemberitaannya,tetapi juga harus mengungkapkan hal yang ada kaitannya sebelum halini terjadi. Hal ini dimaksudkan supaya masyarakat dapat mengan-tisipasi peristiwa yang akan terjadi.

    4. PengetahuanDalam masyarakat yang semakin kornpleks, mengenali peristiwa yangmemiliki nilai berita membutuhkan pengetahuan sehingga dapat me-rangsang rasa ingin tahu dan menyalakan imajinasi. Contohnya adalahpemberitaan kasus Ganrs yang berlarut-larut beberapa waktu yangIalu, kemudian menyeret banyak tokoh dalam kasus itu. Dalam mem-beritakan kasus Gayrs, seorang wartawan tidak bisa hanya memberi-takan berdasarkan fakta yang terlihat di permukaan saja, tetapi me-merlukan pertimbangan yang bijaksana yang didasarkan pada penge-tahuan yang matang tentang perrrasalahan yang berkembang di

    I

  • |2 Media Relation - Konsep, Strategi, dan Aplikasi

    masyarakat. Penelusuran secara mendalam dengan disertai data-data

    yang lengkap dan pengetahuan yang luas dari sang wartawan menjadi

    satu tuntutan yang tidak bisa dihindarkan.

    Berdasarkan kebutuhan ini, pengetahuan yang luas dari seorang war-

    rawan menjadi satu urgensi. Karena kebutuhan ini, beberapa surat ka-

    bar besar memberikan persyaratan yang cukup ketat dalam perekrut-

    an calon wartawan. Calon wartawan adalah lulusan Sarjana, memiliki

    Indeks Prestasi Minimal 3, punya wawasan yang luas, dan sebagainya

    ( Kusumanin gr at, 2005 : 7 7 ).

    Selain syarat-syarat tersebut, ada syarat yang harus dipenuhi oleh seorang

    wartawan, yaitu sikap seorang wartawan terhadap sumber berita. Sikap

    yang dibutuhkan oleh seorang wartawan terhadap suatu berita adalah:

    1. Santun dan tidak merendahkan sumber berita, atau sebaliknya tidakmenganggap sumber berita sebagai "dewa". Men-"dewa"kan sumber

    berita akan menjadi petaka bagi seorang wartawan karena akan mem-

    buat wartawan hanya berfokus pada sumber berita dan bukan pada

    berita itu sendiri. Bahkan, kemungkinan lain yang terjadi adalah wa-rtawan akan diatur oleh sumber berita karena sumber berita merasa

    sebagai orang yang punya'power'.

    2. Kritis. Sikap kritis sangat dibutuhkan oleh seorang wartawan untukmembangun kepekaan terhadap suatu permasalahan atau fenomena

    yang sedang berkembang. Ibarat seorang anak kecil yang ingin me-

    ngetahui suatu hal, seorang wartawan harus memiliki sikap ingin tahu

    yang kuat dan kritis terhadap hal-hal yang sedang berkembang dan

    terjadi di masyarakat.

    3. Lebih mengutamakan nurani. Ketika meliput dan melaporkan suatuberita, seorang wartawan seharusnya lebih mengutamakan nuranidibandingkan dengan 'profit' bagi perusahaan mauPun bagi dirinyasendiri. Yang dimaksud dengan mengutamakan nurani di sini adalahmenggunakan 'kepekaan afektif dalam pemberitaan suatu hal denganmenempatkan sisi kemanusiaan sebagai hal yang utama-meniaganama baik orang-orang yang ada dalam suatu Pemberitaan, atau orang

    yang menjadi korban sefta memPerhatikan foto-foto yang dimuat

  • Wartawan il3

    dalam suatu berita sesuai dengan krrde etik jurnalistik yang rnenekan-kan pada hati nurani.

    4. Menghargai sumber berita dan kt:terangan yang diberikan (dengansikap kritis).

    Pada tataran ini, ketika berhadapan dr:ngan sumber berita, seorang war-tawan harus memosisikan dirinya seb:rgai wartawan yang umum, bukansebagai seorang partisipan. Seorang war:tawan haruslah menjadi wartawanutama yang berusaha mendapatkan t,erita secara langsung, bukan dariwartawan lain, dan hanya memosisikarL dirinya sebagai partisipan.

    Ketika berusaha mendapatkan berita, seorang \uartawan hendaknya me-ngutamakan kepentingan masyarakat, bukan mengutamakan keinginanpribadi atau keinginan orang lain yar,g berkepentingan dalam penn:$a-Iahan ini. Lebih dari itu, seorang wartawan tidak boleh hanya meng-utamakan kepentingan kelompoknya. Berdasarkan sudut pandang inimaka ketika bekerja, sudah seharusnya wartawan bekerja bukan berdasar-kan sentimen, tetapi melihat suatu kas'rs dengan prinsip 'cover both sides'dan tidak melandaskan pekerjaannya fang berdasar suka atau tidal< suka(Widiastono, 2009).

    Syarat-syarat di atas merupakan syarat-syarat yang dibutuhkan oleh setiap'wartawan. Supaya seorang wartawan dapat menjadi wartawan yang se-rius, sungguh-sungguh, dan benar, ada tiga hal yang harus dipenuhi olehseorang wartawan, yaitu profesional, integritas, dan independen. War-tawan yang profesional adalah wartavran yang memahami tugasnya sertamemiliki sklZ (keterampilan) yang dibutuhkan oleh seorang wartawansepefti melakukan report:rse, wawancira, dan menulis berita ata'u feetureyang baik dan akurat dengan menggtrnakan bahasa Indonesia yang baikdan benar. Hal kedua yang dibutuhkan adalah integritas. Yang dimaksudintegritas pada konsep ini adalah seorang wartawan harus jujur dan me-mahami profesinya. Wartawan harur; menyadari bahwa posisi seorangwartawan adalah sebagai mediator yang berperan sebagai kepanjangantangan yang digunakan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat. Tang-gung jawab moral wartawan adalah l,:epada masyarakat. Hal ketiga yangharus dimiliki oleh seorang wartawan adalah sikap independen, yaitutidak berpihak pada siapa pun, obje}tif, dan bertanggung jawab kepadapublik (Hartoyo, 2008).

  • il4 Media Relation - Konsep, Strategi, dan Aplikasi

    6.3 KARAKTERISTIKWABTAWANUntuk mengenal dan lebih memahami siapa wartawan itu, kita tidak bisamelihat urartawan hanya dari sudut pandang syarat-syarat serta sikapyang harus dimiliki oleh wartawan. Memahami karakteristik wartawanmenjadi sanr hal yang sangat penting. HaI ini disebabkan perkembangansituasi sekarang ini yang semakin maju dan adanya kebebasan Pers yangmembawa imbas pada karakter warta\il'an dalam bekerja.

    Apabila dikaitkan dengan pekerjaan seorang Public Relations maka pema-

    haman tentang karakteris wartawan menjadi satu hal yang sangat Penting'Pemahaman tentang karakteristik wartawan akan membantu seorang

    Public Relations pada saat membangun hubungan dengan wartawanmaupun dengan institusi medianya. Rhenald Kasali (Kasali, 2005 : 180)menyebutkan ada beberapa hal yang sangat memeng:rruhi hubunganPublic Relations dengan para wartawan, hal-hal tersebut adalah:

    1. Wartawan tidak menyrkai protokolerHampir tidak ada wartawan yang menyukai protokoler. Mereka me-

    nginginkan agar bisa bebas keluar masuk untuk memotret, atau keluar

    masuk menemui siapa saja, tanpa harus dihalangi oleh sekretaris,ajudan, anggota keluarga sumber berita, mauPun oleh birokrasi.

    2. Wartawan dikejar deadlineWartawan apa pun (surat kabar, majalah, atauPun televisi) selalu di-kejar deadline. Sebelum deadline, wartawan sudah harus menyerah-kan berita yang dituliskan kepada editor untuk diproses bersamaberita lainnya. Deadline, sering kali membuat wartawan harus terusmengejar sumber berita. Kadang-kadang wartawan tidak memintajawaban yang panjang. ]awaban singkat sudah cukup membuat war-tawan puas. Di sisi yang lain, memang kadang-kadang wartawan da-tang dengan setumpuk pertanyaan. Pada tataran ini, biasanya sumberberita memerlukan waktu untuk merumuskan jawaban bersamadengan Public Relations fi institusi tempat sumber berita tersebutberada.

    3. Wartawan menyrkai persahabatanBanyak orang takut berhubungan dengan wartawan karena merekatakut wartawan akan mempublikasikan hal-hal menyangkut Penna-

  • Wartawan il5

    salahan pribadi. Wartawan profesional adalah warrawan yang bisamembedakan pekerjaan jurnalistik dan yang bukan. Pada kenyataan-nya, wartawan merupakan orang-orang yang senang bersahabat.Mereka ingin sumber berita tidak hanya menerima wartawan sebagaipenulis berita atau corong bagi 'perusahaan. Wartawan juga inginditerima sebagai teman diskusi, sahabat, bahkan sebagai anggorakeluarga.

    4. Bad news is good newsTidak jarang berita yang buruk justru dianggap lebih menarik. Olehkarena itu, tanpa kita sadari sering kali berlaku teoi bad news is goodnews (beita buruk adalah berita baik), yang sebetulnya tidak tepat.Pengertian good news di sini bukan berarti "berita baik", melainkanberita yang (biasanya) menarik perhatian khalayak dan diminati olehkebanyakan masyarakat. Wartawan akan selalu tertarik dengan coa-troversial issues y angmemengaruhi pembacanya.

    5. Wartawan tidak menyukai amploJlKode etik jurnalis Indonesia secara tegas mengatakan bahwa warta-wan tidak diperkenankan menerjma apa pun dari sumber beritanya,yang dapat memengaruhi objektirritasnya. Berdasarkan kode etik ini,beberapa institusi media memiliki aturan: warrawan tidak botehmenerima amplop dari sumber berita. Apabila sumber berita bersi-keras memberikan amplop kepada wartawan yang meliput maka insti-tusi media ini akan memberikan ucapan terima kasih kepada sumberberita yang memberi amplop dengan cara menu[skannya di mediamassa mereka. Tindakan yang dilakuJran oleh institusi media ini jelasbukan tindakan yang menguntungkan bagi sumber berita karenajustru akan mencoreng nama baik sumber berita.

    6. Pers hidup dari iklanPenghasilan terbesar pers bukan dari menjual lembar koran karenabiaya menerbitkan koran lebih t,esar dari yang harus dibayar pemba-canya. Sebagian besar pers hidup karena iklan. Oleh karena itu, se-makin besar pers menerima iklan, makin tinggi pula derajat dariseorang jurnalis.

    Sebagai contoh, suatu saat sebuah surat kabar ternama di negeri inipernah menyatakan bahwa surat kabar mereka akan tetap hidup sean-

  • il6 Media Relation - Konsep, Strategi, dan Aplikasi

    dainya surat kabar ini harus memberikan korannya secara gratis ke-pada pelanggannya selama dua tahun. Surat kabar ini berani memberi-

    kan pernyataan tersebut karena ada begitu banyak perusahaan yang

    memasang iklan pada surat kabar ini. Bahkan bisa dikatakan, biayaoperasional pembuatan surat kabar ini sudah ter-cover dari per-usahaan-perusahaan yang memasang iklan di surat kabar tersebut'

    7. Wartawan menyrkai eksklusivitasPersaingan yang sangat tinggi antara institusi media yang satu dengan

    institusi media yang lain mengakibatkan antara waftawan saling ber-

    saing untuk mendapatkan berita yang paling baik. sekalipun solidari-

    tas di antara pekerja-pekerja media sangat tinggi, tetapi pada kenyata-

    annya para waftawan saling bersaing untuk mendapatkan berita yang

    eksklusif. Kalau ada konferensi pers maka warrawan yang ieli akansegera menyelip di antara kerumuan publik untuk melakukan wawan-

    cara sendiri dengan sumber berita di balik panggung. oleh karena itu,

    wartawan kurang menyrrkai kesempatan wawancara yang diberikan

    kepada mereka secara bersama-sama dengan wartawan dari media lain

    tanpa sepengetahuannYa.

    8. Wartawan semakin beryendidikanPendidikan rata-rata wartawan yang diterima sebagai jurnalis di suatu

    institusi media pada saat ini kebanyakan adalah sarjana dari univer-sitas terkemuka. HaI ini disebabkan dalam menjalankan tugasnyasebagai seorang reporter, seorang wartawan tidak semata-mata berta-

    nya, tetapi mereka juga akan mengulas, berdiskusi, dan memberi

    solusi. Semakin berpendidikan seorang wartawan maka ia akan sema-

    kin kritis dan membenci sensasi. Hal ini juga berarti nilai seorangjurnalis akan semakin mahal di tengah masyarakat.

    6.4 WILAYAH PETIPUTAN WARTAWAN'Warrawan memiliki wilayah peliputan yang sering disebut dengan beat.

    Beat artinya tempat tetap yang dikunjungi wartawan untuk mencariberita. Wilayah peliputan ini bisa di kota maupun di desk-desk tertentu.Hampir di semua surat kabar, desk kota merupakan desk yang paling ba-

    nyak memiliki wartawan. Yang menjadi pertimbangan mengaPa desk kota

    memiliki wartawan dengan jumlah yang banyak adalah karena kota

  • Wartawan |7

    memiliki banyak masalah dan banyak tempat yang harus diliput. Redak-tur desk kota bertanggung jawab untu.k melakukan peliputan di seluruhkota dan kota kecil di sekitarnya, sertt di beberapa komunitas terpencil.Misi redaktur kota adalah memastikan bahwa rePorter atau wartawannyamemasukkan berita setiap harinya dan menjaga agar tidak satu Punperistiwa penting dan menarik lolos dan tergantung dari berita yangdimasukkan repofternya. Bagian inilah yang nantinya akan menjadi cirikhas koran tersebut dan yang membedakannya dengan koran-koran lain.

    Untuk pusat-pusat berita tersebut, rtrdaktur kota menugaskan reporteratau wartawan beat. Misalnya seorang wartawan secara tetap ditugaskan

    untuk meliput berita-berita pengadihn maka dikatakan beat wartawantersebut adalah pengadilan. Redaktur kota juga memiliki sejumlah rePor-

    ter yang ditugaskan meliput masalah yang tidak dikhususkan dalam satu

    bidang saja. Reporter semacam ini disebut rePofter "pelaksana Penugasanumum" (Kusumanin grat, 2005: 7 4).

    6.5 WARTAWAN AMPLOP DAN WTSSelain wartawan yang sering kita lihat memiliki status wartawan yangresmi, ada wartawan lain yang sering hadir di masyarakat. Wartawan inisering disebut dengan wartawan amplop. Wanawan amplop adalah war-

    tawan yang mau bekerja karena ada 'amplop' yrrg diberikan kepadanya.Atau bisa dikatakan wartawan amJrlop adalah wartawan yang datanguntuk meliput dan mencari suatu berita dengan tujuan untuk mendapat-

    kan amplop (tentunya beserta isinya), bukan mengejar berita.

    Membicarakan amplop di kalangan wartawan memang sesuatu yang sa-ngat sensitif. Bahkan media-media besar melarang memberikan amplop

    kepada waftawannya. Apabila ada c,rganisasi atau perusahaan yang me-

    langgar dan tetap memberikan ampl,lp kepada waftawannya maka biasa-

    nya perusahaan atau organisasi yang memberikan amplop itu akan diberiucapan terima kasih yang dimuat dl media massa mereka. Tindakan inimerupakan tindakan yang sebenarnfa memPermalukan perusahaan atau

    organisasi tersebut.

    Selain wartawan amplop, ada lagi yang sering disebut dengan WTS atau

    Wartawan Tanpa Surat Kabar. W-arlawan ini datang ke suatu perusahaan

  • il8 Media Relation - Konsep, Strategi, dan Aplikasi

    atau suatu institusi, tetapi sebetulnya wartawan ini tidak mewakiliinstitusi media mana pun. Wartawan Tanpa Surat Kabar ini selalu 'nim-brung' ketika wawancara berlangsung, lengkap dengan kamera dan taperecorder mereka. Salah satu cara untuk membedakan wartawan yang aslidengan Wartawan tanpa Surat Kabar adalah cara mereka bertanya. ParaWanawan tanpa Surat Kabar biasanya bertanya seperti aparat yang se-dang menginterogasi tersangka. Pertanyaan yang dilontarkan tidak fokusdan orientasi Wartawan tanpa Surat Kabar adalah UUD (ujung-ujungnyaduit). Perilaku Wartawan tanpa Surat Kabar inilah yang sering kali me-rusak citra wartawan yang sesungguhnya (Winarto, 2003: 21).

    6.6 KODE ET K JURNALISTIKWartawan bekerja dalam suatu aturan tertentu yang sering disebutdengan Kode Etik |urnalistik. Tujuannya supaya ada penghargaan terha-dap hak setiap manusia dan supaya wartawan bekerja dalam suatu aruranyang baku.

    Tetapi sebelum kita membahas kode etik jurnalistik, kita akan melihatbeberapa kendala dalam penulisan berita terlebih dahulu. MenururHikmat Kusumaningrat dalam bukunya furnalistik: teori dan praktik(2005 : 105), disebutkan ada beberapa rambu-rambu dan etika bagiwartawan dalam penulisan berita. Memang kendala dalam menghimpunberita sering kali datang dari ketennran-ketentuan yang terc.rntum dalamKode Etik |urnalistik yang merupakan undang-undangnya profesiwartawan. Kode Etik ]urnalistik ini mengalami beberapa kali perubahandan penyempurnaan.

    Kode Etik ini meskipun ridak menerapkan sanksi tegas seperri undang-undalg, namun ketentuan-ketentuannya dipatuhi oleh setiap warLawan.Karena jika tidak, maftabat profesi wartawan akan terpuruk. Dengandemikian, tegaknya professional code ini sangat mengandalkan "kata hati"atau "hati nurani" wartawan sendiri. Sedangkan rambu-rambu bagiwartawan dalam penulisan berita adalah:

    1. EmbargoEmbargo adalah permintaan menunda suatu berita dengan batas wak-tu yang belum ditentukan oleh sumber berita. Sebagai contoh sebuah

  • Wartawan ll9

    kass embargo yang sekaligus off"the-record dt mana surnber beritameminta kepada wartawan yang Irrewawancarainya agar berlanii bah-

    wa informasi yang diberilan tidak untuk disiarkan. Di sini wanawantersebut tidak akan melanggar janiinya karena lika sang u'artawarmengkhianati sumber berita terstfiut maka sunber berita itu tidakakan mau menjadi sumber berita lagi. Yang lebih penting dari itu, kata

    hati sang wartawanlah yang lebih banyal berbicara di sini karenamemang ia terikat kode etik, yang meniadi pedoman dalam menjalan-

    kan profesinya sebagai wartawan.

    2. Off-the-RecordOff-the-Record adalah perjanjian antara zumber berita dengan warta-

    wan untuk tidak menyiarkan in{ormasi yaag diberikan oleh sumber

    beriu. Kedua istilah ini (embargo dan off-the-recordl terdapat di da-lam Kode Etik Iurnalistik yang wajib dihormati oleh wartawan.Sebaiknya, wartawan iangan menerima keterangan atau informasi

    yang diberikan secara off-the-recordkareta wartawan bisa ketinggal-

    an kereta pemberitaan. Apa yang diberikan sebagai keterangan oflthe-record dan tidak boleh disiarkan, mungkin akan disiarkan oleh

    warulv/an lain, yang mendapat berita tersebut dengan jalan lain' Se-

    lain itu, wartawan yang telah menerima informasi secaru off-the-record alan terilat janii dan sulit untuk membuat berita yang sama'padahal ia mendapat bahan bericr tersebut dari zurrber lain.

    Namun pada praktiknya, sering teriadi bahwa pemberlakuan off-the-

    recod stldah diketahui sebelumnya oleh wartawan' Apabila hal ini

    sampai terjadi maka sang wartawan dapat menielaskan kepada surnber

    yang meminta o.ffthe-record bahwa informasi yang cliberikan sudah

    diketahui Iebih dulu. Oleh karerra itu, ia dapat menolak pemberlakuan

    ofr-the-record.

    3. Menyembunyikan idendtas sumber beritaSering kali sumber berita mengatakan kepada para wartawan, "Silakan

    saia jika Anila ingin memuat berita ini, tetapi langan menyebut sayasebagai sumbemya". Ini bisa ncrupalan uktik yang digunakan olehsumber berita untuh melepa,rkan diri dari tanggung jawab dariinformasi yang telah diberikannya. Oleh sebab itu' wartawan harus

  • 120 Media Relation - Konsep, Strategi, dan Aplikasi

    lebih berhati-hati, Iebih cermat, dan teliti dalam menempatkansumber berita.

    4. Delik PersDelik berasal dari perkataan Belanda delictyang berarti tindak pidanaatau. pelanggaran Sedangkan delik pers sendiri berarti semua tindakpidana atau pelanggaran yang dilakukan melalui media massa.Padanan untuk delik pers adalah libel. The New Webster Internatio-nal Dictionary mengartikannya sebagai 'b malicious writing or repre-sentation which brings its object into contempt or exposes him topublic derision". (Tulisan atau pernyataan jahat yang menyebabkanobjeknya berada dalam keadaan hina atau menyebabkan dia menjadicemoohan publik).

    Sementara dalam kamus Inggris berarti 'hny written, printed, or pic-torial statement that damages a percon by defaming his character oreryosing him to idicule". (Pernyataan apa pun melalui tulisan, barangcetakan, atau gambar yang merugikan seseorang dengan mencemar-kan nama baiknya atau membuatnya menjadi bahan ejekan). MenurutMr. D. Hazewinkel Suringa, delik pers adalah pernyataan pikiran danperasaan yang dapat dijatuhi pidana, yang untuk penyelesaiannyamembutuhkan publikasi pers.

    5. Public LibelPublic libel adalah pelanggaran atau kejahatan oleh pers terhadapnegara dan pejabat negara serta masyarakat. yang termasuk dalampublic libel antara lain "membocorkan rahasia negara" (pasal 322KUHP), "penghinaan terhadap presiden dan wakil presiden,' (pasal134 KUHP), "penghinaan terhadap kepala negara sahabat" (pasal 144KUHP), "menodai bendera lambang negara" (pasal 154a KUHP),"penodaan terhadap agama" (pasal 156a KUHP), "menghasut supayaorang melakukan perbuatan pidana atau kekerasan terhadappenguasa" (pasal 160 KUHP), "menghina penguasa dan badan umum,,(pasal 207 KIJHP), dan "melanggar kesusilaan atau pornografi', (pasal282 KUHP).

    6. Priuate LibelPriuate libel adalah delik pers terhadap orang perorangan. Contohdelik pers yang menyerang pribadi orang perorangan adalah kasus

  • Wartawan t2t

    pemimpin redaksi Harian Rakyat Merdeka, Karim Paputungan yang

    dijatuhi hukuman lima bulan penjara oleh hakim pengadilan negeri

    |akarta Selatan gara-gara pemuatan gambar parodi Akbar Tanjung di

    Harian Rakyat Merdeka edisi 8 Januari 2002.

    7. Haatzaai ArtikelenHaaaaai-artikelen berasal dari dua kata bahasa Belanda yang artinya

    masing-masirg: Haat = (benih) kr:bencian; zaaien = menabur, mena-

    nam benih (perselisihan, kebenci.rn); artikel = tulisan atau karangan.

    Bentuk jamalnya adalah artikelen. Dalam terjemahan bebas, haaaaai-

    artikelen berarti "karangan-k:rangan yang menabur benih keben-cian".

    ladi haatzaai-artikelen merupakan karangan atau artikel atau narasi

    yang mengandung provokasi. Pasal-pasal KUHP yang mengailrhaatzaai-artikelen adalah Pasal-pasal 154 hingga 157 dan 207. Di eraOrde Baru pasal-pasal ini telah menelan korban antara lain pada 1971

    ketika Pengadilan Negeri ]akarta Pusat menghukum Tengku Hafaz,

    Pemimpin Redaksi Harian Nusantara' dengan hukuman pidana penja-

    ra selama satu tahun.

    Selain Hafaz, Mochtar Lubis, wartawan terkenal yang pernah mende-

    kam selama bertahun-tahun tanpa diadili pada zaman Orde Lamakarena dituduh menulis haaaai-artikelen di surat kabarnya, Indonesia

    Raya. Dan Mochtar Lubis baru keluar dari penjara ketika rezim orde

    Lama tumbang pada 1965 untuk digantikan rezim Orde Baru.

  • t22 Media Relation - Konsep, Srrategi, dan Aplikasi

    SOAI-SOAL TATIHAN BAB6

    1. Menurut Anda, siapakah wartawan itu? Bagaimana gambaran tentangprofesi wanawan?

    2. Syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi untuk meniadi seorangwartawan yang bail? Sebutkan dan jelaskan!

    3. Wartawan merniliki beberapa karakteristik. Sebutkan karakteristikwartawan tersebut dan jelaskan!

    4. Apa yang dimalsud dengan beat? Jelaskanl5. Mengapa desk kota memiliki lebih banyak wartawan dibandingkan

    dengan desk yang lainnya? ]elaskan dan berikan alasan!

    5. Apakah yang dimaksud dengan wartawan amplop?7. Apalah yang dimaksud dengan WTS (Wanawan Tanpa Surat Kabar)?8. Apakah yang dimaksud dengan Embargo? felaskan dan berikan

    contoh untuk kasus ini!

    9. Apa yang dimaksud dengan Offthe-Record!10. Mengapa menyembunyilan identitas menjadi salah satu kode etik

    jurnalistik? felaskan pendapat Anda!

  • Wartawan t23

    REFERENSI

    Departemen Pendidikan Nasional. 20O8. Kamus Besar Bahasa Indonesia

    Pusat Bahasa. Ed. 4. ]akarta: PT C'ramedia Pustaka Utama'

    Kasali, Renald. 2004. Manaiemen Public Relation: Konsep dan Aplikasi'

    nya di Indonesia.lakatta: PT. Pustaka Utama Grafiti'

    Kusumaningrat, Hikmat. 2(/|15. /urnal;stik: teoi dan praktik. Bandung: PTRemaja Rosdakarya.

    Suhandang, Kustadi. 2004. Pengantar lurnalistik: sePutar organisasi,

    produk dan kode etik.lakarta: Pr:nerbit Cendana'

    Widiastono, Tonny D. 2009. Materi Pelatihan |urnalistik dari Kompas di

    Universitas Kristen Satya'Wacana, 12 Agustus 2009'

    Winarto, Paulus. 2003. How to handle the ioumalist: berafiansi dengan

    pers menuju sukes.fakarra: Penerbit PT Elex Media Komputindo.

    http://www.artikata.com,/arti-152882-reporter.html, akses 21 Maret 2011'

  • t24 Media Relation - Konsep, Strategi, dan Aplikasi