BAB 7.docx

10
BAB 7 KEKUASAAN,WEWENANG,DAN KEPEMIMPINAN A.Pengantar Kekuasaan mempunyai peranan yang dapat menentukan nasib berjuta-juta manusia .oleh karena itu,kekuasaan(power)sangat menarik perhatian para ahli ilmu pengetahuan kemasyarakatan.sesuai dengan sifatnya dengan ilmu pengetahuan,sosiologi tidak memandang kekuasaan sebagai sesuatu yang baik atau yang buruk.sosiologi mengakui kekuasaan sebagai unsure yang sangat penting dalam kehidupan suatu masyarakat.penilaian baik atau buruk senantiasa harus di ukur dengan kegunaannya untuk mencapai suatu tujuan yang sudah di tentukan atau yang sudah di sadari masya rakat.karena kekuasaan sandiri mempunyai sifat yang netral,maka menilai baik atau buruknya harus di lihat pada kegunaannya bagi keperluan masyarakat.kekuasaan senantiasa ada di dalam setiap masyarakat,baik yang masih bersahaja,maupun yang sudah besar atau rumit susunannya.Akan tetapi,walau pun selalu ada kekuasaan tidak dapat di bagi rata ke pada semua anggota masyarakat.Justru karena pembagian yang tidak merata tadi timbul makna yang pokok dari kekuasaan,yaitu kemampuan untuk memengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan. Adanya kekuasaan cenderung tergantung dari hubungan antara pihak yang memiliki kemampuan untuk melancarkan pengaruh dengan pihak lain yang menerima pengaruh itu,rela atau karena terpaksa Apabila kekuasaan di jelmakan pada diri seseorang,biasanya orang itu dinamakan pemimpin dan mereka yang menerima pengaruhnya adalah pengikut.Perbedaan antara kekuasaan dengan wewenang(Authority atau legalized power)ialah bahwa setiap kemampuaan untuk memengaruhi pihak lain dapat dinamakan kekuasaan.Sementara itu,wewenang adalah kekuasaan yang ada pada seseorang atau sekelompok orang,yang mempunyai dukungan atau mendapat pengakuan dari masyarakat.karena memerlukan pengakuan masyarakat,maka di dalam suatu masyarakat yang susunannya sudah

Transcript of BAB 7.docx

BAB 7

KEKUASAAN,WEWENANG,DAN KEPEMIMPINANA.Pengantar Kekuasaan mempunyai peranan yang dapat menentukan nasib berjuta-juta manusia .oleh karena itu,kekuasaan(power)sangat menarik perhatian para ahli ilmu pengetahuan kemasyarakatan.sesuai dengan sifatnya dengan ilmu pengetahuan,sosiologi tidak memandang kekuasaan sebagai sesuatu yang baik atau yang buruk.sosiologi mengakui kekuasaan sebagai unsure yang sangat penting dalam kehidupan suatu masyarakat.penilaian baik atau buruk senantiasa harus di ukur dengan kegunaannya untuk mencapai suatu tujuan yang sudah di tentukan atau yang sudah di sadari masya rakat.karena kekuasaan sandiri mempunyai sifat yang netral,maka menilai baik atau buruknya harus di lihat pada kegunaannya bagi keperluan masyarakat.kekuasaan senantiasa ada di dalam setiap masyarakat,baik yang masih bersahaja,maupun yang sudah besar atau rumit susunannya.Akan tetapi,walau pun selalu ada kekuasaan tidak dapat di bagi rata ke pada semua anggota masyarakat.Justru karena pembagian yang tidak merata tadi timbul makna yang pokok dari kekuasaan,yaitu kemampuan untuk memengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan. Adanya kekuasaan cenderung tergantung dari hubungan antara pihak yang memiliki kemampuan untuk melancarkan pengaruh dengan pihak lain yang menerima pengaruh itu,rela atau karena terpaksa Apabila kekuasaan di jelmakan pada diri seseorang,biasanya orang itu dinamakan pemimpin dan mereka yang menerima pengaruhnya adalah pengikut.Perbedaan antara kekuasaan dengan wewenang(Authority atau legalized power)ialah bahwa setiap kemampuaan untuk memengaruhi pihak lain dapat dinamakan kekuasaan.Sementara itu,wewenang adalah kekuasaan yang ada pada seseorang atau sekelompok orang,yang mempunyai dukungan atau mendapat pengakuan dari masyarakat.karena memerlukan pengakuan masyarakat,maka di dalam suatu masyarakat yang susunannya sudah kompleks dan sudah mengenal pembagian kerja yang terinci,wewenang biasanya terbatas pada hal hal yang di liputinya,waktunya dan cara menggunakan kekuasaan itu.Pengertian wewenang timbul pada waktu masyarakat m ulai mengatur pembagian kekuasaan dan menentukan penggunaannya.akan tetapi,tidak ada suatu masyarakat pun di dalam sejarah manusia yang berhasil dengan sadar mengatur setiap macam kekuasaan yang ada di dalam masyarakat itu menjadi wewenang.Selain itu,tidak mungkin setiap macam kekuasaan yang ada dirangkum dalam suatu peraturan dan sebenarnya hal itu juga tidak akan menguntungkan bagi masyarakat.Apabila setiap macam kekuasaan menjelma menjadi wewenang,susunan kekuatan masyarakat akan menjadi kaku karena tidak dapat mengikuti perubahan perubahan yang senantiasa terjadi di dalam masyarakat. Adanya wewenang hanya dapat menjadi efektif apabila didukung dengan kekuasaan yang nyata.akan tetapi,acap kali terjadi bahwa letaknya wewenang yang di akui oleh oleh masyarakat dan letaknya kekuasaan yang nyata tidak di satu tempat atau satu tangan.Di dalam masyarakat yang kecil dan susunannya bersahaja,pada umumnya kekuasaan yang di pegang oleh seseorang atau sekelompok orang meliputi bermacam bidang.Kekuasaan ilmu lambat laun diidentifikasikan dengan orang yang memegangnya.Contoh yang demikian itu dalam masyarakat Indonesia terdapat pada masyarakat-masyarakat hukum adat (misalnya desa)yang letaknya terpencil,dimana semua kekuasaan pemerintahan,ekonomi,dan social di percayakan kepada para kepala masyarakat hokum adat tersebut untuk seumur hidup.karena luasnya kekuasaan dan pengertian orang yang memegangnya lebur menjadi satu.Gejala lain dalam masyarakat yang kecil dan bersahaja tadi adalah tidak adanya perbedaan yang jelas antara kekuasaan(yang tidak resmi) dengan wewenang (yang resmi).

Sebaliknya di dalam masyarakat yang besar dan rumit,di mana terlihat berbagai sifat dan tujuan hidup golongan yang berbeda-beda dan kepentingan yang tidak selalu sama satu dengan lainnya,kekuasaan biasanya terbagi pada beberapa golongan.Oleh karena itu,terdapat perbedaan dan pemisahan teoritis dan nyata tentang kekuasaan politik,militer,ekonomia,agama dan seterusnya.Kekuasaan yang terbagi itu tampak dengan jelas di daLam masyarakat yang menganut dan melaksanakan demokrasi secara luas.

Meskipnu ada penguasa pemerintahan otokratis yang hendak memusatkan kekuasaan semua bidang dalam satu tangan secara mutlak,di dalam masyarakat yang kompleks usaha yang demikian tidak mungkin terlaksana sepenuhnya. Usaha yang mungkin terlaksana adalah pemusatan sebagian,sedangkan kekuasaan nyata lainnya tetap di pegang golongan-golongan masyarakat yang dalam proses perkembangan masyarakat secara khusus telah melatih diri untuk memegang kekuasaan itu. Adanya kekuasaan dan wewenang pada setiap masyarakat merupakan gejala yang wajar.Walaupun wujudnya kadang kadang tidak disukai oleh masyarakat itu sendiri karena sifatnya yang mungkin abnormal menurut pandangan masyarakat yang bersangkutan. Setiap masyarakat memerlukan suatu faktor pengikat atau pemersatu yang terwujud dalaam diri seseorang atau sekelompok oranh-orang yang memiliki kekuasaan dan wewenang tadi. Sebagai suatu proses,baik kekuasaan maupun wewenang merupakan suatu pengaruh yang nyata atau potensial.Mengenai pengaruh tersebut ,lazimnya diadakan pembedaan di antaranya:1 .Pengaruh bebas yang di dasarkan pada komunikasi dan bersifat persuasive2 .Pengaruh tergantung aatau tidak bebas menjadi efektif karena ciri tertentu yang dimiliki oleh pihak- pihak yang berprngaruh.pada jenis pengaruh ini ,mungkin terjadi proses proses sebagai berikut .a . Pihak yang berpengaruh membantu pihak yang di pengaruhi untuk mencapai tujuannya ,atau pihak yang berpengaruh mempunyai kekuatan untuk memaksakan kehendaknya (kemungkinan dengan melancarkan ancaman- ancaman mental dan /atau fisik).b. Pihak yang berpengaruh mempunyai cirri- ciri tertentu yang menyebebkan pihak lain terpengaruh olehnya. Cirri ciri tersebut adalah: 1. kelebihan di dalam kemampuan dan pengetahuan 2. Sifat dan sikap yang dapat dijadikan pedoman perilaku yang pantas atau perilaku yang di harapkan 3. Mempunyai kekuasaan resmi yang sah

B. Hakikat Kekuasaan dan Sumbernya Dalam setiap hubungan antarmanusia maupun antar kelompok social selalu tersimpul pengertian-pengertian kekuasaan dan wewenang. Untuk sementara pembahasan akan di batasi pada kekuasaan,yang diartikan sebagai kemampuan untuk memengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasan tersebut. Kekuasaan terdapat di semua bidang kehidupan dan di jalankan.kekuasan mencakup kemampuan untuk memerintah (agar yang di perintah patuh) dan juga untuk member keputusan keputusan yang secara lllangsung maupun tidak langsung memengaruhi tindakan-tindakan pihak-pihak lainnya. Max Weber mengatakanKekuasaan adalah kesempatan seseorang atau sekelompok orang untuk menyadarkan masyarakat akan kemauan-kemauanannya sendiri dengan sekaligus menerapkannya terhadap tindakan tindakan perlawanan dari orang- orang atau golongan- golongan tertentu. Kekuasaan mempunyai aneka macam bentuk dan bermacam- macam sumber. Hak milik kebendaan dan kedudukan merupakan sumber kekuasaan.Birokrasi juga merupakan salah satu sumber kekuasaasn, Di samping kemampuan khusus dalam bidang ilmu- ilmu pengetehuan yang tertentu ataupun atas dasar peraturan- peraturan hokum yang tertetu. Jadi, kekuasaan terdapat di mana- mana, dalam hubungan social maupun di dalam organisasi- organisasi sosial. Akan tetapi, pada umumnya kekuasaan yang tertinggi dinamakan Negara. Secara formal Negara mempunyai hak untuk meleksanakan kekuasaan tertinggi. Kalau perlu, dengan paksaan. Juga Negaralah membagi- bagikan kekuasaan yang lebih rendah derajatnya.Itulah yang di namakan kedaulatan (Sovereignity). Kedaulatan biasanya dijalankan oleh segolongan kecil masyarakat yang menamakan diri The ruling class. Ini merupakan gejala yang umum di dalam setiap masyarakat . Dalam kenyataan, di antara orang- orang yang merupakan warga The ruling class, pasti ada yang menjadi pemimpinnya , meskipun menurut hukum dia tidak merupakan pemegang kekuasaan yang tertinggi. Misalnya pada Negara- Negara yang berbentuk kerajaan , Sering terlihat kenyataan bahwa seorang perdana menteri mempunyai kekuasaan yang lebih besar dari raja dalam menjalankan kedaulatan negara.

Gejala lain yang tampak juga adalah perasaan tidak puas ( yaitu mereka yang di perintah) mempunyai pengaruh terhadap kebijaksnaan- kebijaksanaan yang di jalankan oleh the ruling class. Golongan yang berkuasa tak mungkin bertahan terus tanpa di dukung oleh masyarakat. Oleh karena itu,golongan tersebut senantiasa berusaha membenarkan kekuasaannya terhadap masyarakat agar kekuasaannya dapat diterima masyarakat sebagai kekuasaan yang legal dan baik untuk masyarakat yang bersangkutan. Usaha- usaha golongan yang memegang kekuasaan seperti di terangkan Mosca , di dalam masyarakat-masyarakat yang baru saja bebas dari penjajahan dan mendapatkan kemerdekaan politik, mengalami kesulitan- kesulitan sebab pokok kesulitan- kesulitan sebab pokok kesulitan kesulitan tersebut terletak pada perbedaan alam pikiran antargolongan yang berkuasa (yang secara relative maju) dan alam pikiran antara golongan yang dikuasai yang masih tradisional dan kurang luas pengrtahuannya. Oleh sebab itu , golongan yang berkuasa harus berusaha menanamkan kekuasaannya dengan jalan menghubungkan dengan kepercayaan dan perasaan perasaan yang kuat di dalam masyarakat yang bersangkutan , yang pada dasarnya terwujud dalam nilai dan norma. C.Unsur- unsur Saluran Kekuasaan dan DimensinyaInterakaksi sosial antara manusia maupun kelompok mempunyai beberapa unsur pokok yaitu:1.Rasa Takut2.Rasa Cinta3.Kepercayaan4.pemujaan Saluran Saluran Kekuasaan adalah:A. saluran MiliterB. saluran EkonomiC. Saluran politikD. Saluran tradisiE. Saluran ideologyF. Saluran lainnya. D. Cara cara mempertahankan KekuasaanDengan jalan meninggalkan segenap peraturan- peraturan lama, terutama dalam bidang politik, yang merugikan kedudukan penguasaMengadakan sistem- sistem- sistem kepercayaan. Cara Memperkuat kedudukan 1.Menguasai bidang - bidang kehidupan tertentu2.Penguasaan bidang bidang kehidupan dalam masyarakat yang di lakukan dengan paksa dan kekerasan. E. beberapa Bentuk Lapisan KekuasaanBentuk- bentuk kekuasaan Pada masyarakat tertentu di dunia ini beraneka macam dengan masing masing polanya.Biasanya ada satu pola yang berlaku namun pada setiap masyarakat,betapun perubahan- perubahan yang di alami masyarakat itu ( yang akan menularkan suatu pola baru).Menurut MacIver ada tiga pola umum sistem lapisan kekuasaan atau piramida kekuasaan yaitu sbgai brikut: Tipe pertama ( tipe kata) adalah sistem lapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas dan kaku. Tipe semacam ini biasanya di jumpai pada masyarakat berkasta , di mana hampir hampir tak terjadi gerak sosial vertical. Tipe yang ke dua ( Tipe oligarkis) masih mempunyai garis pemisah yang tegas ,Akan tetapi dasar pembedaan kelas kelas sosial ditentukan oleh kebudayaan masyarakat ,terutama pada kesempatan yang di berikan kepada warga untuk memperoleh kekuasaan keuasaan tertentu. Tipe yang ke tiga (Tipe demokratis) Menunjukan kenyataan akan adanya garis pemisah antara lapisan yang sifatnya mobil seksli. Kelahiran tidak menentukan seseorang yang terpenting adalah kemampuan dan juga kadang kadang faktor keberuntungan.E . Wewenang A.Weewnang Kharismatis tidak di atur oleh kaidah kaiadah, baik yang tradisional maupun rasional sifatnya cenderung irasional.Adakalanya kharis dapat hilang karena masyarakat sendiri yang berubah dan mempunyai paham yang berbeda . Perubahan perubahan tersebut sering kali tak dapat di ikuti oleh orang orang yang mempunyai wewenang kharismatis tadi sehingga ia tertinggal oleh kemajuan dan perkembangan masyarakat.Ciri cirri utama wewenang tradisional adalah : -Adanya ketentuan ketentuan tradisional yang mengikat penguasa yang mempunyai wewenang serta orang orang dalam masyarakat.-Adanya wewenang yang lebih tinggi ketimbang kedudukan seseorang yang hadir secara pribadi.-Selama tak ada pertentangan dengan ketentuan ketentuan tradisional orang orang dapat bertindak secara bebas. B. Wewenang rasional atau legal adalah wewenang yang di sandarkan pada sistem hukum yang berlaku dalam masyarakat sistem hukum di sini di pahamkan sebagai kaidah kaidah yang telah di akui serta di taati masyarakat dan bahkan yang telah diperkuat oleh Negara. C. Wewenang Resmi dan tidak Resmi Wewenang tidak resmi karena bersifat spont dan situasional dan didasarkan pada faktor saling mengenal .Wewenang demikian tidak diterapakan secara sistematis .D.Wewenang Pribadi Dan TeritorialPembedaan atara wewenang pribadi dengan territorial sebenarnya timbuk dari sifat dan dasar Kelompok kelompok sosial tertentu.Wewenang pribadi sangat tergantung pada solidaritas antara anggota anggota kelompok dan di sini unsur kebersamaan sangat memegang peranan. Pada wewenang teritorial wilayah tempat tinggal memengang peranan yang sangat penting,pada kelompok kelompok toritorial unsure kebersamaan cenderung berkurang karena faktor induvidualisme .E. Wewenang Terbatas dan Menyeluruh Suatu wewenang menyeluruh berarti suatu wewenang yang tidak di batasi oleh bidang bidang kehidupan tertentu,jadi terbatasnya atau menyeluruhnya suatu wewenang bersifat tergantung dari sudut pengelihatan pihak pihak yang ingin menyorotinya.Kepemimpinan (Leader ship)1.Umum Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk memengaruhi orang lain sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sebagaimana di kehendaki oleh pemimpin tersebut.Kepempinan ada yang bersifat resmi yaitu kepemimpinan yang tersimpul di dalam suatu jabatan ,ada pula kepemimpinan karena pengakuan masyarakat akan kemampuan seseorang untuk menjalankan kepemimpinan.2. Perkembangan Kepemimpinan dan sifat sifat Seorang pemimpinSifat sifat yang disyaratkan bagi seorang pemimpin tidaklah sama pada setiap masyarakat,walaupun tidak jarang ada persamaan persamaan di sana sini .di Kalangan masyarakat indonesia sifat sifat yang harus di Penh oleh seorang pemimpin dapat di jumpai apa yang merupakan waarisan tradisional indonesia , misalnya dalam Asta Brata . Menurut Asta Brata kepemimpinan yang akan berhasil harus memenuhi syarat syarat berikut:-Indra - Brata , yang memberi kesenangan dalam jasmani .-Yama - Brata ,yang menunjuk pada keahlian dan kepastian hukum -Caci - Brata , yang memberi kesenangan rohani-Agni - Brata ,yaitu sifat memberikan semangat ke ada anak buah.

3. Kepemimpinan Menurut Ajaran Tradisional Seorang pemimpin di muka harus memiliki idealisme kuat , serta kedudukan .Akan tetapi menurut watak dan kecakapannya , seorang pemimpin dapat di katakan sebagai pemimpin di muka tengah, dan di belakang. Kepemimpinan tradisional indonesia pada umumnya bersifat sebagai kepemimpinan di belakang , yang hingga dewasa ini masih tetap di pertahankan terutama pada masyarakat tradisional , yaitu masyarakat hukum adat. Sandaran Sandaran Kepemimpinan dan Kepemimpinan yang DiAnggap EfektifSetiap kepemimpinan yang efektif harus memperhitungkan sosial basis apabila tidak menghendaki timbulnya ketegangan - ketegangan atau setidaknya terhindar dari pemerintahan boneka belaka.Kepemimpinan di dalam masyarakat hukum adat yang homogen dan tradisional perlu di sesuaikan dengan susunan masyarakat yang masih tegas memperlihatkan ciri ciri panguyuban. Tugas Daaan Metode Suatu kepemimpinan (leadership)dapat di laksanakan adan di terapkan dengan berbagai cara (metode),cara tersebut di kelompokan dalam kategori sbagai brikut>Cara cara otoriter-Pemimpin menentukan segala kegiatan kelompok secara sepihak.-Pengikut sama sekali tidak di ajak untuk ikut serta merumuskan tujuan kelompok .-Pemimpin terpisah dari kelompok dan seakan akan tidak ikut dalam proses intraksi di dalam kelompok tersebut.>Cara cara DemokratisSecara musyawarah dan mufakat pemimpin mengajak warga untuk ikut dnerumuskan tujuan yang harus di capai kelompok.-Pemimpin secara aktif memberikan saran dan petunjuk-Ada kritik positif, baik pemimpin maupun pengikut.-Pemimpin secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan klmpok.>Cara cara Bebas -Pemimpin menjalankan peranannaya secara pasif.-Penentuan tujuan yang akan di capai kelompok sepenuhnya di serahakan keapada kelompok.-Pemimpin hanya menyediakan sarana yang di perlukan kelompok.-Pemimpin berada di tengah tengah kelompok namun dia hanya berperan sbgai penonton.