Bab 7 pemodelan proses

28
PEMODELAN PROSES A. Data Flow Diagram (DFD) 1. Pengertian Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. Data Flow Diagram merupakan perangkat-perangkat analisis dan perancangan yang terstruktur sehingga memungkinkan peng-analis sistem memahami sistem dan subsistem secara visual sebagai suatu rangkaian aliran data yang saling berkaitan. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem yang baru yang akan dikembangkan secara logika dan menjelaskan arus data dari mulai pemasukan sampai dengan keluaran data tingkatan diagram arus data mulai dari diagram konteks yang menjelaskan secara umum suatu system atau batasan system dari level 0 dikembangkan menjadi level 1 sampai system tergambarkan secara rinci. Gambaran ini tidak tergantung pada

Transcript of Bab 7 pemodelan proses

Page 1: Bab 7 pemodelan proses

PEMODELAN PROSES

A. Data Flow Diagram (DFD)

1. Pengertian

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk

menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami

sistem secara logika, tersruktur dan jelas. Data Flow Diagram merupakan perangkat-perangkat

analisis dan perancangan yang terstruktur sehingga memungkinkan peng-analis sistem

memahami sistem dan subsistem secara visual sebagai suatu rangkaian aliran data yang saling

berkaitan.

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem yang baru

yang akan dikembangkan secara logika dan menjelaskan arus data dari mulai pemasukan sampai

dengan keluaran data tingkatan diagram arus data mulai dari diagram konteks yang menjelaskan

secara umum suatu system atau batasan system dari level 0 dikembangkan menjadi level 1

sampai system tergambarkan secara rinci. Gambaran ini tidak tergantung pada perangkat keras,

perangkat lunak, struktur data atau organisasi file.

Menutrut Jogiyanto Hartono, DFD adalah “Diagram yang menggunakan notasi simbol untuk

menggambarkan arus data system”. (Jogiyanto Hartono, 2005, 701). DFD ini sering disebut

juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model

fungsi.

Didalam DFD terdapat 3 level, yaitu :

Page 2: Bab 7 pemodelan proses

A. Diagram Konteks

Menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat mewakili seluruh proses yang terdapat

di dalam suatu sistem. Merupakan tingkatan tertinggi dalam DFD dan biasanya diberi

nomor 0 (nol). Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut

aliran-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram ini sama sekali tidak memuat

penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan.

B. Diagram Nol (Diagram Level - 1)

Merupakan satu lingkaran besar  yang mewakili lingkaran-lingkaran kecil yang ada di

dalamnya. Merupakan pemecahan dari diagram Konteks ke diagram Nol. di dalam

diagram ini memuat penyimpanan data.

C. Diagram Rinci

Merupakan diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram Nol.

2. Latar belakang DFD

Suatu yang lazim bahwa ketika menggambarkan sebuah sistem kontekstual data flow diagram

yang akan pertama kali muncul adalah interaksi antara sistem dan entitas luar. DFD didisain

untuk menunjukkan sebuah sistem yang terbagi-bagi menjadi suatu bagian sub-sistem yang lebih

kecil adan untuk menggarisbawahi arus data antara kedua hal yang tersebut diatas. Diagram ini

lalu “dikembangkan” untuk melihat lebih rinci sehingga dapat terlihat model-model yang

terdapat di dalamnya.

Page 3: Bab 7 pemodelan proses

3. Tujuan DFD

Tujuan DFD adalah :

1. Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak

melalui sistem.

2. Menggambarkan fungsi-fungsi(dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data.

4. Fungsi DFD

Fungsi dari Data Flow Diagram adalah :

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan

profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional

yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun

komputerisasi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila

fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data

yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model

yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan

konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan

sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun

pembuat program.

Page 4: Bab 7 pemodelan proses

5. Simbol DFD

A. Terminator/Kesatuan luar (External Entity)

Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem

dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity)

di lingkungan luar sistem yang berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada

di lingkungan luarnya yang akan membeikan input atau menerima output dari sistem

(Jogiyanto, 2005).

Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam

organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat

modelnya. Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar sistem

yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.

Page 5: Bab 7 pemodelan proses

B. Arus Data (Data Flow)

Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara

proses (Process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data

ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukkan untuk sistem atau hasil dari

proses sistem.

Arus Arus data data dapat dapat berbentuk berbentuk sebagai sebagai berikut berikut:

Formulir atau atau dokumen dokumen yang yang digunakan digunakan perusahaan

perusahaan

Laporan tercetak tercetak yang yang dihasilkan dihasilkan sistem sistem

Output dilayar komputer

Masukan untuk komputer komputer

Komunikasi ucapan

Surat atau memo

Data yang dibaca atau atau direkam di file

Suatu isian yang yang dicatat pada buku agenda

Transmisi data dari suatu komputer ke komputer lain

C. Proses (Process)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer

dan hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dilakukan arus data yang

akan keluar dari prises. Proses (process) menunjukan pada bagian yang mengubah input

menjadi output, yaitu menunjukan bagaimana satu atau lebih input diubah menjadi

Page 6: Bab 7 pemodelan proses

beberapa output. Setiap proses mempunyai nama, nama dari proses ini menunjukan apa

yang dikerjakan proses.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses :

Proses harus memiliki input dan output.

Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau proses

melalui alur data.

Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional sistem

digambarkan dengan komponen proses.

D. Simpanan Data (Data Store)

Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa file atau

database di sistem komputer, arsip atau catatan manual, kotak tempat data di meja

seseorang, tabel acuan manual, agenda atau buku.

6. Syarat Memuat DFD

Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :

1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD

2. Pemberian nomor pada komponen proses

3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat

4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit

5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika

Page 7: Bab 7 pemodelan proses

7. Tips-Tips Dalam Membuat DFD

Berikut ini tips-tips dalam membuat DFD :

1. Pilih notasi sehingga proses yang didekomposisi atau tidak didekomposisi dapat dibaca

dengan mudah

2. Nama proses harus terdiri dari kata kerja dan kata benda

3. Nama yang dipakai untuk proses, data store, dataflow harus konsisten (identitas perlu)

4. Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya

5. Usahakan agar external entity pada setiap level konsisten peletakannya

6. Banyaknya proses yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7 proses

7. Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan aliran data ke

storage yang sama)

8. Nama Proses yang umum hanya untuk prose yang masih akan didekomposisi

9. Pada Proses yang sudah tidak didekomposisi, nama Proses dan nama Data harus sudah

spesifik

10. Aliran ke storage harus melalui proses, tidak boleh langsung dari external entity

11. Aliran data untuk Proses Report .. : harus ada aliran keluar. Akan ada aliran masuk jika

perlu parameter untuk mengaktifkan report

12. Aliran data yang tidak ada datastorenya harus diteliti, apakah memang tidak

mencerminkan persisten entity (perlu disimpan dalam file/tabel), yaitu kelak hanya akan

menjadi variabel dalam program.

Page 8: Bab 7 pemodelan proses

8. Langkah Membuat/Menggambar DFD

Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada,

secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah :

A. Identifikasi Entitas Luar, Input dan Output

Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar, input dan ouput yang terlibat di sistem.

B. Buat Diagram Konteks (Diagram Context)

Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan

sistem dengan lingkungan luarnya. Caranya :

Tentukan nama sistemnya.

Tentukan batasan sistemnya.

Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.

Tentukan apa yang diterima/diberikan external entity dari/ke sistem.

Gambarkan diagram konteks.

Page 9: Bab 7 pemodelan proses

C. Buat Diagram Level Zero (Overview Diagram)

Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks. Caranya :

Tentukan proses utama yang ada pada sistem.

Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem sambil

memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level

harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya).

Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan

alur data.

Hindari perpotongan arus data

Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).

Page 10: Bab 7 pemodelan proses

Gambar. Overview Diagram

D. Buat Diagram Level Satu

Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero. Caranya :

Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level

zero.

Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari sistem dan

perhatikan konsep keseimbangan.

Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan

alur data.

Hindari perpotongan arus data.

Page 11: Bab 7 pemodelan proses

Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari

proses sebelumnya. Contoh : 1.1, 1.2, 2

Gambar. Level Dalam DFD

Page 12: Bab 7 pemodelan proses

9. Kesalahan Dalan Pembuatan DFD

Umumnya kesalahan dalam pembuatan DFD adalah :

Page 13: Bab 7 pemodelan proses

1. Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini disebut dengan

black hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam proses dan lenyap tidak berbekas

seperti dimasukkan ke dalam lubang hitam.

2. Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini disebut

dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input.

3. Input yang masuk tidak sesuai dengan kebutuhan proses

4. Data Store tidak memiliki keluaran

5. Data Store tidak memiliki masukan

6. Hubungan langsung antar entitas luar

7. Masukan langsung entitas data store

8. Keluaran langsun dari data store ke Entitas luar

9. Hubungan langsung antar data store

10. Data masukan dan keluaran yang tidak bersesuain dalam data store

Contoh Kasus DFD

1. Gambarkanlah Diagram Aliran Data (data flow diagram) logic pada sebuah system

pengolahan data penyimpanan / pengambilan uang disalah satu bank yang saudara ketahui.

Proses-proses yang harus ada pada diagram tersebut adalah :

Pembukaan Rekening

Penyimpanan Uang

Page 14: Bab 7 pemodelan proses

Pengambilan Uang

Penghitungan Uang.

Penutupan Rekening

Pembuatan Laporan.

Buatlah Diagram Aliran Data ( DAD ) logik mulai dari:

1. Diagram Konteks.

2. Diagram Level 0

3. Diagram Rinci

Jawab

Page 15: Bab 7 pemodelan proses
Page 16: Bab 7 pemodelan proses
Page 17: Bab 7 pemodelan proses

2. Warung Telepon Kontak Terus (WTKT) menyediakan jasa pelayanan telepon lokal,

interlokal, dan internasional. Pemakai dapat menggunakan telepon yang tersedia di box-box

telepon. Data pembicaraanseperti jam bicara, lama bicara, tujuan, semuanya tercatat

dikomputer operator. Begitu pembicaraan berakhir, compute rakan menghitung besarnya

tagihan dan mencetak struktur tagihan. Penghitungan ini dilakukan denganmelihat tabel

yang biaya yang terdiri dari zona tujuan bicara, lama, dan waktu bicara. Waktu bicara perlu

dicatat berhubung perumtel/indosat menawarkan diskon padawaktu-waktu tertentu. Sesudah

warung ini ditutup (jam 22.00), operator akan menjalankan program pembuatan laporan

transaksi harian yang berisi detil transaksi dan total penerimaan.

1. Gambarkanlah flow map pelayanan WTKT tersebut.

Page 18: Bab 7 pemodelan proses

2. Daftarkanlah (gambarkan dengan menggunakan notasi bulanan), proses-proses apasaja

yang terdapat pada WTKT tersebut, minimal 3 proses.

3. Gambarkan mekanisme pelayanan ini dalam bentuk data flow Diagram ; Diagram

Konteks, dan Level 0.

4. Tentukan etentitas apa saja yang terlibat dalam proses pelayanan tersebut, kemudian

gambarkan etentitas-etentitas tersebut kedalam sebuah Entity relationship Diagram

(ERD).

5. Konversikan ERD tersebut kedalam spesifikasi file. Buat spesifikasi masimng-masing

file dengan menggunakan format pada lampiran 3.

Jawab

1. Proses yang terdapat pada pelayanan tersebut adalah:

Menelepon

Page 19: Bab 7 pemodelan proses

Menghit uang tagihan

Mencetak struk tagihan

Pembuatan laporan transaksi harian

Page 20: Bab 7 pemodelan proses

3. Staff Budi Luhur ingin mengembangkan SISTEM INFORMASI KEUANGAN PRIBADI.

Kegiatan yang dilakukan oleh staff tersebut adalah :

a. Setiap bulan staff tersebut mendapat gaji dari yayasan Budi Luhur dalam bentuk check

yang dicatat dalam buku check. Check tersebut dikliring ke Bank Budi Luhur dengan

menggunakan slip setoran dan staff tersebut mendapat lembar kedua slip setoran

tersebut sebagai tanda terima dan ini dipakai untuk memeriksa apa yang telah dicatat

pada BUKU CHECK. Bila Check tersebut ditolak karena suatu hal, maka staff tersebut

menerima informasi tolakan kliring dari Bank Budi Luhur . Untuk keperluan sehari-hari

Page 21: Bab 7 pemodelan proses

staff tersebut melakukan pengambilan uang lewat KARTU KREDIT, ATM maupun

Check dari Bank Budi Luhur.

b. Setiap bulan staff tersebut menerima rekening koran dari Bank Budi Luhur, yang berisi

informasi tentang besarnya uang yang masuk dan yang keluar.

c. Informasi pada rekening koran tersebut dipakai untuk mengupdate SALDO dan

memeriksa jumah uang yang dikeluarkan melalui kartu kredit, ATM maupun check.

d. Rekening koran tersebut diarsip dan pada saat menerima rekening koran bulan

berikutnya, ia akan mengecek saldo/baki.

Buatlah Diagram Aliran Data ( DAD ) logik mulai dari:

a. Diagram Konteks

b. Diagram 0 ( Overview Diagram )

c. Diagram lainnya sampai dengan Diagram Primitive Fungsional

Jawab

Page 22: Bab 7 pemodelan proses
Page 23: Bab 7 pemodelan proses