Bab 7 Kewajiban

8
BAB 7 KEWAJIBAN I. Pengertian FASB mendefinisikan kewajiban dalam kerangka konseptual, adalah sebagai berikut (SFAC No. 6, prog. 35) : Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa dating yang cukup pasti yang timbul dari keharusan sekarang suatu kesatuan usaha untuk mentransfer asset atau menyediakan/menyerahkan jasa kepada kesatuan lain di masa dating sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu”. Secara umum dapat dikatakan bahwa kewajiban mempunyai tiga karakteristik utama, yaitu : 1. Pengorbanan manfaat ekonomik masa datang 2. Keharusan sekarang (present obligations) untuk mentransfer asset, yang meliputi : a. Keharusan kontraktual (contractual atau legally enforceable obligations) b. Keharusan Konstruktif atau bentukan ( constructive obligations) c. Keharusan demi keadilan (equitable obligations) d. Keharusan bergantung atau bersyarat ( contigent obligations) Kebergantungan adalah suatu kondisi, situasi atau serangkaian keadaan yang melibatkan ketidakpastian yang menyangkut laba atau rugi yang mungkin terjadi. 3. Timbul akibat transaksi masa lalu Transaksi atau kejadian masa lalu yang memenuhi definisi kewajiban, adalah : a. Hak-Kewajiban tak bersyarat b. Karakteristik pendukung c. Keharusan membayar kas d. Identitas pembayar jelas e. Berkekuatan hukum II. Pengakuan, Pengukuran dan Penilaian 1. Pengakuan Mengikatnya suatu keharusan, harus dievaluasi atas dasar kaidah pengakuan (recognition rules). Kam membedakan antara kaidah pengakuan dan kriteria pengakuan. Kriteria pengakuan lebih berkaitan dengan pedoman umum dalam rangka memenuhi karakteristik kualitatif informasi sehingga elemen statemen keuangan

description

gfgrgr

Transcript of Bab 7 Kewajiban

Page 1: Bab 7 Kewajiban

BAB 7

KEWAJIBAN

I. Pengertian

FASB mendefinisikan kewajiban dalam kerangka konseptual, adalahsebagai berikut (SFAC No. 6, prog. 35) :

“Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa dating yang cukuppasti yang timbul dari keharusan sekarang suatu kesatuan usaha untuk mentransferasset atau menyediakan/menyerahkan jasa kepada kesatuan lain di masa datingsebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu”.

Secara umum dapat dikatakan bahwa kewajiban mempunyai tigakarakteristik utama, yaitu :

1. Pengorbanan manfaat ekonomik masa datang2. Keharusan sekarang (present obligations) untuk mentransfer asset, yang

meliputi :a. Keharusan kontraktual (contractual atau legally enforceable obligations)b. Keharusan Konstruktif atau bentukan ( constructive obligations)c. Keharusan demi keadilan (equitable obligations)d. Keharusan bergantung atau bersyarat ( contigent obligations)

Kebergantungan adalah suatu kondisi, situasi atau serangkaian keadaanyang melibatkan ketidakpastian yang menyangkut laba atau rugi yangmungkin terjadi.

3. Timbul akibat transaksi masa lalu

Transaksi atau kejadian masa lalu yang memenuhi definisi kewajiban,adalah :a. Hak-Kewajiban tak bersyaratb. Karakteristik pendukungc. Keharusan membayar kasd. Identitas pembayar jelase. Berkekuatan hukum

II. Pengakuan, Pengukuran dan Penilaian

1. Pengakuan

Mengikatnya suatu keharusan, harus dievaluasi atas dasar kaidah pengakuan(recognition rules).

Kam membedakan antara kaidah pengakuan dan kriteria pengakuan.

Kriteria pengakuan lebih berkaitan dengan pedoman umum dalam rangkamemenuhi karakteristik kualitatif informasi sehingga elemen statemen keuangan

Page 2: Bab 7 Kewajiban

hanya dapat diakui bila kriteria definisi, keberpautan, keterandalan, danketerukuran dipenuhi.

Kaidah pengakuan merupakan prosedur aplikasi untuk menandai adanyaelemen dan saat dipenuinya kriteria pengakuan umum.

Kam mengajukan empat kaidah pengakuan untuk menandai pengakuankewajiban, yaitu :

a. Ketersediaan dasar hokumb. Keterterapan konsep dasar conservatism.c. Ketertentuan substansi ekonomik transaksid. Keterukuran nilai kewajiban

Yang menjadi masalah teknis adalah kapan saat keempat kaidah diatasdipenuhi ? menurut Hendriksen dan Van Breda, saat-saat untukmengakui kewajiban, adalah :

a. Pada saat penandatanganan kontrakb. Bersamaan dengan pengakuan biayac. Bersamaan dengan pengakuan assetd. Pada akhir periode

Pengakuan Kewajiban Bergantung

FASB memberi contoh keadaan-keadaan kebergantungan yangberpotensi memicu pengakuan kewajiban, yaitu :

a. Ketertagihan piutang usahab. Keharusan berkaitan dengan jaminan produk dan kerusakan produkc. Resiko rugi atau kerusakan kesatuan usaha akibat kebakaran. Ledakan dan

bahaya lain.d. Ancaman pengambilalihan asset oleh pemerintahe. Persengketaan yang memberatkan atau menunggu keputusanf. Klaim atau pungkutan yang telah diajukan/dikenakan/yang mungkin terjadig. Resiko rugi akibat bencana yang ditanggung oleh perusahaan asuransi

kerugian dan kecelakaan dan perusahaan reasuransih. Jaminan terhadap utang pihak laini. Keharusan bank komersial dalam ikatan standby letters of creditj. Perjanjian untuk membeli kembali piutang atau asset yang terkait yang telah

dijual.

FASB menetapkan bahwa rugi taksiran yang dapat terjadi darikebergantungan rugi, harus di accrued dengan membebankannya kependapatan, bila :

a. Informasi yang tersedia sebelum penerbitan statemen keuanganmenunjukkan bahwa suatu asset cukup pasti telah turun nilainya atau suatukewajiban cukup pasti telah terjadi.

b. Jumlah rupiah dapat diestimasi dengan cukup tepat

Page 3: Bab 7 Kewajiban

2. Pengukuran

Pengakuan dilakukan setelah suatu kewajiban terukur dengan cukup pasti.Pengukuran yang paling objektif untuk menentukan kos kewajiban pada saatterjadinya adalah penghargaan sepakatan (measured considerations).

Penghargaan sepakatan suatu kewajiban merefleksikan nilai setara tunai atau nilaisekarang kewajiban, yaitu jumlah rupiah pengorbanan sumber ekonomikseandainya kewajiban dilunasi pada saat terjadinya.

Kewajiban dalam pembelian kedit

Dasar pengukuran asset yang paling objektif adalah kos tunai (cash cost) atau kostunai implicit (implied cash cost), karena kewajiban merupakan bayangan cerminasset, pengukurannya juga mengikuti pengukuran asset.

Diskon dan premium utang obligasi

Untuk suatu kontrak utang dengan ketentuan pembayaran bunga periodic danpokok pinjaman pada akhir jangka kontrak, pengukuran jumlah rupiah utang danasset untuk dasar pencatatan pertama kali yang tepat adalah kos tunai implicit.

Pembayaran masa dating sebenarnya terdiri atas dua unsure, yaitu : 1) nilaisekarang pembayaran bunga periodic dan nilai sekarang nominal obligasi. 2) bungaefektif yang terlibat dalam penentuan harga obligasi tersebut.

Makna harga efektif obligasi

Segera setelah transaksi terjadi maka “kesepakatan” dalam hubungannya denganobligasi tersebut mulai menunjukkan makna yang sebenarnya.

Diskon obligasi

Diskon obligasi yang belum diamortisasi bukan merupakan suatu rugi, karena assetyang diperoleh sebelumnya tidak ada yang berkurang atau menguap.

Diskon utang obigasi pada waktu penerbitan adalah suatu jumlah rupiah debit yangmenunjukkan biaya bunga yang harus dibayar pada tanggal jatuh tempo.

Dan tidak tepat mengartikan diskon utang obligasi sebagai “bunga dibayar dimuka”karena memang belum dibayar.

Diskon obligasi sebenarnya merupakan bunga yang “belum dibayar”, yaitu bagianbunga efektif total yang baru akan dibayar pada saat utang obligasi jatuh tempo

Page 4: Bab 7 Kewajiban

Premium obligasi

Mengartikan premium obligasi sebagai “pendapatan tangguhan” jelas tidak tepatkarena konseptual pendapatan tidak timbul dari proses pemerolehan utang.

Atas dasar konsep kontinuitas usaha, premium obligasi yang belum diamortisasiadalah benar-benar merupakan utang dan jumlah amortisasi periodic adalahmerupakan penyesuaian terhadap biaya bunga dan bukan merupakan elemenpendapatan.

Kewajiban moneter dan nonmoneter

Kewajiban moneter adalah kewajiban yang pengorbanan sumber ekonomik masadatangnya berupa kas dengan jumlah rupiah dan saat yang pasti.

Kewajiban non moneter adalah keharusan untuk menyediakan barang dan jasadengan jumlah dan saat yang cukup pasti yang biasanya timbul karena penerimaanpembayaran dimuka untuk barang dan jasa tersebut.

3. Penilaian

Penilaian mengacu kepada penentuan nilai keharusan sekarang pada setiap saatantara terjadinya kewajiban sampai dilunasinya kewajiban. Makin mendekati saatjatuh tempo, nilai kewajiban akan makin mendekati nilai nominal kewajiban.

Jadi penilaian kewajiban pada saat tertentu adalah penentuan jumlah rupiah yangharus dikorbankan seandainya pada saat tersebut kewajiban harus dilunasi. Dengankata lain penilaian adalah penentuan nilai sekarang kewajiban.

Dasar atau Atribut Penilaian Kewajiban

Basis Atribut Penilaian Keterterapan Contoh Pos yang BerpautHarga pasar sekarang(current market value)

Nilai pelunasan netto(Net statement value)

Nilai diskunan aliran kas masadating (Discount value offuture cash flows)

Berbagai kewajiban yangmelibatkan komoditas dansurat-surat berharga(marketable commoditie andsecurities)

Berbagai kewajiban yangmelibatkan jumlah rupiah yangcukup pasti tetapi waktupelunasannya tidak cukuppasti.

Kewajiban moneter jangkapanjang jumlah rupiah maupunsaat pembayaran cukup pasti.

Kewajiban penerbit opsisebelum jangka opsi habis danbeberapa kewajiban pedagangefek.

Utang usaha, utang garansidan utang wesel jangkapendek.

Utang obligasi dan utang weseljangka panjang

Page 5: Bab 7 Kewajiban

Pelunasan

Pelunasan adalah tindakan atau upaya yang sengaja dilakukan oleh kesatuanusaha untuk memenuhi kewajiban pada saatnya dan dalam kondisi normal usahasehingga bebas dari kewajiban tersebut.

Pelunasan digunakan dalam arti luas sebagai padan kata satisfaction of liabilitiesyang bermakna konseptual sebagai pemenuhan kewajiban atas inisiatif pihak yangberkewajiban. Makna teknis pelunasan adalah dikeluarkannya atau didebitnyakewajiban dari catatan akuntansi.

Melalui SFAS no. 125, yang didalamnya FASB menetapkan bahwa suatukewajiban dapat dikatakan lenyap kalau salah satu dari kondisi berikut inidipenuhi, yaitu :

a. Debitor membayar kreditor dan terbebaskan dari keharusan yang melekat padakewajiban. Membayar kreditor mencakupi penyerahan kas, asset financial lain,barang atau jasa atau penebusan sekuritas utang oleh debitor untuk menghapusutang atau untuk menahannya sebagai utang obligasi treasuri.

b. Debitor telah dibebaskan secara hukum dari statusnya sebagai penanggungutang (obligor) utama baik oleh keputusan pengadilan maupun oleh kreditur.

Transfer Asset Finansial

Pelunasan kewajiban melalui transfer asset financial dapat menimbulkanketerlibatan berlanjut pentransfer dengan asset transferan atau tertransfer. Dalamhal ini kewajiban tidak lenyap secara tuntas atau ada kewajinban baru yangberkaitan. Contohnya adanya hak regres, janji untuk membeli kembali, penerbitanopsi dan penjaminan dengan kolateral.

Secara umum transfer asset dianggap sebagai penjualan apabila pentransfermenyerahkan penguasaan atas asset financial dan menerima asset lain sebagaiatas asset financial tersebut.

Pelunasan Sebelum Jatuh Tempo

Bila utang dilunasi sebelum jatuh tempo, debitor harus menebus utang tersebutdengan harga pasarnya sehingga dapat terjadi selisih antara nilai bawaan dan nilaipenebusan. Yang menjadi masalah adalah apakah selisih tersebut dapatdiperlakukan sebagai untung/rugi atau sebagai penyesuai ekuitas pemegangsaham.

Page 6: Bab 7 Kewajiban

Dalam hal untung dia dianggap sebagai jumlah rupiah kredit yang menunjukkansemacam suatu sumbangan oleh satu kelompok investor kepada kelompok investorlainnya. Dalam hal rugi, dia dianggap sebagai berkurangnya hak atas laba ditahan

APBO No. 4 menggariskan sebagai berikut (prog. 20):

“Selisih antara harga penarikan kembali dan nilai bawaan netto utang yang dilunasiharus diakui pada periode penarikan dan dilaporkan dalam statement laba-rugisebagai untung atau rugi dan dipisahkan dengan pos untung atau rugilainnya………..Untung atau rugi tidak selayaknya diamortisasi untuk periode-periodemasa dating.”

Bergantung pada sifatnya, untung atau rugi dapat dilaporkan sebagai pos ordineratau pos ekstraordiner. Kriteria untuk menentukan hal ini adalah apakah postersebut merupakan akibat dari transaksi atau kejadian yang mempunyai sifat sbb(APBO No, 9, Prog.21) :

a. Sangat berbeda dengan kegiatan operasi rutin kesatuan usaha

b. Tidak diharapkan akan sering terjadi

d. Berpengaruh material terhadap operasi perusahaan secara keseluruhan

APB berargumen bahwa sifat semua pelunasan utang sebelum jatuh tempo padadasarnya sama. Untuk pelunasan dengan pendanaan sebenarnya terdapat tigaperlakuan alternative untuk selisih, yaitu :

a. Selisih diamortisasi selama sisa umur semua utang yang ditarik kembali

b. Selisih diamortisasi selama umur utang baru diterbitkan

c. Selisih diakui pada saat penarikan dan pelaporan di statemen laba-rugi tahunbersangkutan.

Utang terkonversi

utang terkonversi menimbulkan masalah akuntansi karena dua sifat yang melekatpadanya, yaitu : sebagai kewajiban dan equitas. Masalah teoritis yang ditimbulkanadalah apakah pada saat pengakuan pertama kali komponen utang dan komponenhak konversi (equitas) dipisahkan. Pendukung pemisahan berargumen bahwa hakkonversi dapat dinilai karena hak tersebut tidak berbeda dengan hak beli saham.Sementara itu pendukung utang semata-mata berpendapat bahwa keduakarakteristik tidak dapat dipisahkan dan implementasi akan mengalami kesulitanteknis.

Pembebasan Substantif

Page 7: Bab 7 Kewajiban

Pembebasan substantive adalah suatu keadaan yang dicapai pada saat debitortelah menempatkan kas atau asset lainnya ke perwakilan yang ditujukan semata-mata untuk pelunasan utang tertentu dan pada saat itu dapat dipastikan bahwadebitor tidak lagi harus melakukan pembayaran, karena dana yang terkumpul danaliran kas dari asset tersebut cukup untuk menutup pokok pinjaman dan bunga.

Masalah teoritis akuntansi adalah apakah pada saat terjadi kewajiban dapatdinyatakan lengkap dan diakui dari catatan sehingga tidak tampak dalam neraca.Secara teoritis kewajiban tidak lenyap dengan dicapainya pembebasan substantivekarena asset tetap dikuasai debitor, dan kreditor tidak terlibat dalam pembentukandana sehingga secara yuridis kreditor tidak membebaskan kewajiban yangbersangkutan. Lebih dari itu, pengakuan kewajiban atas dasar pembebasansubstantive dapat mendorong debitor untuk melakukan manajemen laba danperbaikan kinerja secara kosmetik.

Penyajian

Secara umum, kewajiban disajikan dalam neraca atas dasar urutan kelancarannyasejalan dengan penyajian asset. PSAK, no. 1 (pasal 39) menggariskan bahwa assetlancer disajikan menurut urutan likuiditas, sedangkan kewajiban disajikan menuruturutan jatuh tempo.

Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pembaca untuk mengevaluasi likuiditasperusahaan. Dari segi urutan perlindungan dan jaminan, utang yang dijamin padaumumnya disajikan lebih dahulu untuk menunjukkan bahwa dalam hal terjadilikuiditas utang ini harus dibayar lebih dahulu. Juga pada urutan perlindungan,kewajiban disajikan lebih dahulu daripada ekuitas.

PSAK no. 1, menentukan bahwa semua kewajiban yang tidak memenuhi criteriasebagai kewajiban jangka pendek harus dilasifikasikan sebagai kewajiban jangkapanjang. Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek, bila :

a. Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasiperusahaan; atau

b. Jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan dari tangal neraca.

Walaupun memenuhi criteria (b) di atas, suatu kewajiban tetap dapatdiklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang bila kewajiban tersebut tidakakan dilunasi tetapi didanai kembali atau diperbaharui. Kewajiban berbunga jangkapanjang tetap diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang walaupunkewajiban tersebut akan jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan sejaktanggal neraca, apabila :

Page 8: Bab 7 Kewajiban

a. kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu lebih dari dua belasbulan

b. Perusahaan bermaksud membiayai kembali kewajiban dengan pendanaan jangkapanjang

c. maksud tersebut pada huruf (b) didukung dengan perjanjian pembiayaan kembaliatau penjadwalan kembali pembayaran yang resmi disepakati sebelum laporankeuangan disetujui.

Penyajian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam kewajiban lancer akanmempengaruhi likuiditas. Oleh karena itu syarat diatas diperlukan agar kewajibanjangka pendek tidak diklasifikasikan sebagai utang utang jangka panjang.

Standar akuntansi yang berkaitan dengan berbagai jenis kewajiban dan kontrak,biasanya menetapkan hal-hal yang harus diungkapkan. Dalam hal sewa gunamisalnya, jumlah pembayaran minimum masa dating untuk sewaguna operasi harusdiungkapkan. Dalam SFAS No. 47, misalnya FSAB member pedoman tentangpengungkapan untuk keharusan pembelian tak bersyarat jangka panjang danpinjaman saham tertebus jangka panjang.

Hak mengkompensasi

Kewajiban hendaknya tidak dikompensasi dengan asset yang berkaitan dandilaporkan jumlah bersihnya saja kecuali dalam keadaan khusus yang didalamnyapihak pelapor mempunyai hak mengontra.

Hak mengontra dikatakan ada bilamana kondisi berikut dipenuhi :

a. tiap pihak dari dua pihak yang berkontra utang kepada yang lain suatu jumlahrupiah tertentu

b. pihak pelapor mempunyai hak mengontra jumlah yang diutangnya denganjumlah yang diutang pihak

lain

c. pihak pelapor memang berniat untuk mengontra

d. hak mengontra terpaksakan secara hukum.