Bab 6 KEBIJAKAN SPASIAL

TRANSPORTASI WILAYAH DAN

PERKOTAAN

OLEH

DR. IR. WALUYO SAKARSONO, CES. DEA

sakarsono@yahoo.co.id

sakarsono@purwakartakab.go.id

2

• ISU KEBIJAKAN INI TERKAIT DENGAN PENGGUNAAN RUANG OLEH

BERBAGAI JENIS MODA TRANSPORTASI DAN INFRASTRUKTURNYA

• PERBANDINGAN INFRASTRUKTUR JALAN YANG DIBANGUN

TERHADAP LUAS WILAYAH

• DI PARIS DAN SEKITARNYA, 18 %,

• DI LONDON 21 %,

• TOKYO 23 %,

• LOS ANGELES 38 %

• DI JAKARTA 6,2 % (2007)

• SURABAYA ? APA KESIMPULANNYA ?

• PERBANDINGAN PEMAKAIAN RUANG ANTAR MODA TRANSPORT :

• MOBIL PRIBADI : 15 S/D 20 X LEBIH BESAR DRPD ANGKUTAN

UMUM PADA PEAK HOUR ATAU 8 KALI PADA RUSH HOUR

BAB 6. ISU KEBIJAKAN SPASIAL/URBANISTIK

3

• STOCKHOLM : PEMDA BEBASKAN TNH 1954, LALU DIBANGUN REL

KA DGN STASIUN PD JARAK TERTENTU, SHG PD TIAP STASIUN

DIBANGUN PERUMAHAN VERTIKAL JARAK 500 M DAN PADAT DAN

PELAYANAN UMUM TERPUSAT

• LOS ANGELES 70 % WILAYAH DIPAKAI JALAN DAN PARKIR, TP TDK

TERHINDAR JUGA DARI KEMACETAN, PERUMAHAN TERSEBAR

DAN TDK PADAT, ADA BEBERAPA PUSAT KEGIATAN, PENDUDUK 10

JUTA TH 1993

• APA KESIMPULANNYA ?

• TRANSPORT MASSAL (KA URBAN, REGIONAL) MENDORONG

URBANISASI PADAT SEKITAR STASIUN, TP DISKONTINYU PADA

ARAH JURUSAN/TRAYEK (FORME SPRAWL)

• KENDARAAN PRIBADI (JALAN TOL KOTA) MENDORONG

URBANISASI KONTINYU SEPANJANG TOL GATE (FORME

PENYEBARAN MINYAK), TIPE PERUMAHAN JARANG

4

• BAGAIMANA PENGARUH BANGUNAN INFRASTRUKTUR /PILIHAN

MODA TRANSPORT DAN FORME URBAN YANG AKAN TERBENTUK ?

• BAGAIMANA BEDA FORME URBAN YANG DIHASILKAN ?

• BAGAIMANA DENGAN STRATEGI MENDORONG PEMBANGUNAN DAN

PENGHAMBAT PEMBANGUNAN KAWASAN/WILAYAH ?

• BAGAIMANA ANALISIS RUANGNYA TERHADAP :

• KASUS TOL JAKAKAMPEK, KASUS TOL JAGORAWI

• KASUS TOL CIPULARANG, KASUS TOL SURABAYA GEMPOL

• KASUS PALIKANCI, KASUS JKT SERANG

• KASUS KA KOMUTER JKT-BGR, JKT-SERPONG-RKSBITUNG

• KASUS KA KOMUTER SURABAYA-SIDORJO-PASURUAN-MALANG

LOS ANGELES

LONDON

PARIS

TOKYO

LYON, FRANCE

MARSEILLES, FRANCE

MECCA

MEDINAH

GRIGNY, FRANCE

KEMUNGKINAN DARI 2 PINTU TOL

JALAN TOL DAN PINTU TOL

NEW URBAN YG DIDORONG

DIDORONG RENOVASI

DIDORONG URBAN SPRAWL

31

• KONSEKUENSI PADA PERENCANAAN TRANSPORTASI :

1. PRIORITAS PADA ANGKUTAN UMUM DAN MOBIL MEMPUNYAI

KONSEKUENSI PADA FORME URBANISASI DAN STRUKTUR

METROPOLITAN/KOTA

(ANGKUTGAN UMUM : SENTRALITAS, HIDUP KOLEKTIF, KONGKOW2

MOBIL : KEPADATAN RENDAH, HIDUP INDIVIDUAL, PELAYANAN UMUM

TERSEBAR)

2. PILIHAN AKSES LAYANAN AKAN PENGARUHI ORIENTASI URBANISASI

PERIPHERI/PINGGIRAN KOTA

3. PEMBUKAAN TOL GATE BARU AKAN PUNYA DAMPAK YG BERBEDA PD

WILAYAH LINDUNG DAN BUDIDAYA

4. KEBIJAKAN TARIF PUNYA DAMPAK PENTING JUGA, SEPERTI BERDASAR

JARAK ATAU JAUH DEKAT SAMA

• KONSEKUENSI PILIHAN MODA TRANSPORTASI PADA FORME URBAN BISA

BERDAMPAK SAMPAI KE MIKRO SPASIAL DAN MAKRO SPASIAL

32

• KESIMPULAN

• ISU KEBIJAKAN TRANSPORTASI DI ATAS YANG HARUS DIPERHATIKAN

OLEH PARA PERENCANA TRANSPORTASI TERUTAMA DALAM

MEMFORMULASIKAN KEBIJAKAN PADA MASA MENDATANG

• KEBIJAKAN PRIORITAS PADA ANGKUTAN UMUM, TERUTAMA UNTUK

METROPOLITAN SEPERTI JAKARTA, SURABAYA DAN BANDUNG,MEDAN

DLL, DENGAN PEERTIMBANGAN SEBAGAI BERIKUT :

1. MAYORITAS PENDUDUK TETAP AKAN KAPTIF/TERIKAT TERHADAP

ANGKUTAN UMUM

2. KAPASITAS ANGKUTNYA TETAP LEBIH BESAR PADA JAM SIBUK DENGAN

INVESTASI YG SAMA

3. PENGURANGAN BIAYA SOSIAL UNTUK ANGKUTAN UMUM

4. LEBIH EKONOMIS DLM PEMAKAIAN SPASIAL/RUANG

5. LEBIH EKONOMIS DARI SEGI KONSUMSI ENERGI