BAB 6

18
agribisnis PERIKANAN Teach By : NURDIN, SP.t

description

jhgutgr

Transcript of BAB 6

Page 1: BAB 6

agribisnis

PERIKANANTeach

By :NURDIN, SP.t

Page 2: BAB 6

BAB VIASPEK PERMODALAN DAN

KEUANGAN

A. pentingnya mengelola modal/ keuangan

modal dan keuangan merupakan aspek penting dalam kegiatan suatu bisnis. Tanpa modal, usaha tidak dapat berjalan walaupun syarat-syarat lain untuk mendirikan suatu bisnis sudah dimiliki.

Page 3: BAB 6

Dalam semua bisnis, modal kerja merupakan suatu dana yang mutlak diperlukan untuk menjamin kelangsungan suatu dana yang mutlak diperlukan untuk menjamin kelangsungan dan kelancaran usaha. Modal kerja ini berfungsi antara laina) menyediakan keuangan yang memadai

untuk periode waktu tertentu, sesuai dengan besarnya kebutuhan

b) sebagai usaha kas untuk pembayaran gaji tenaga kerja dan ongkos operasional harian bagian produksi, administrasi, serta keperluan lain yang membutuhkan biaya.

Sejumlah penelitian umum men

Page 4: BAB 6

Ada dua macam kredit yang biasa diberikan pihak bank untuk suatu bidang usaha antara lain:

a. Kredit modal kerjakredit ini lazim disebut juga kredit eksploitasi atau kredit produk. Kredit ini diberikan oleh bank untuk membiayai kebutuhan modal kerja suatu usaha sehingga dapat bejalan lancar. Kredit ini diberikan untuk modal kerja yang memiliki sifat jangka pendek atau revolving ( untuk modal kerja yang sifatnya permanen). Remolving adalah kredit yang dananya dapat digunakan berulang-ulang, dalam arti kredit yang telah diangsur atau dikembalikan dapat ditarik atau digunakan kembali selama jangka waktu kredit masih berlaku.

Page 5: BAB 6

b. Kredit investasikredit investasi adalah kredit jangka panjang menengah atau jangka panjang yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk melakukan investasi atau penanaman modaldalam jangka rehabilitasi, modernisasi, perluasan, ataupun pendirian proyek baru. Pada umumnya, di beberapa bank memiliki kesamaan dalam hal penggunaan kredit investasi, yaitu perusahaannya harus mempunyi izin-izin usasha dan siap dengan jaminan berupa proyek yang dibiyai. Bila diperlukan, debitur dapat menyerahkan jamnan tambahan lainnya.

Page 6: BAB 6

2. Mencari mitra usahaalternatif lain selain meminjam kredit di bank adalah kerja sama dengan pihak lain yang berminat dalam bisnis perikanan. Bisa saja seorang pemilik kolam atau tambak dengan perjanjian pembagian keuntungan yang disetujui bersama. Sistem ini telah banyak diterapkan. Keuntungan bagi pemilik modal, yaitu tidak perlu susah-susah memikirkan pembelian lahan. Sementara untuk pemilik lahan dapat menarik keuntungan dari sewa lahan atau bisa juga ia ikut menggarapnya.

Page 7: BAB 6

BAB VIIANALISIS USAHA

Analisis usaha dalam bidang perikanan merupakan pemeriksaan keuangan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang telah dicapai selama usaha perikanan tersebut berlangsung. Dengan analisis usaha, pengusaha dapat membuat perhitungan dan menentukan tindakan untuk memperbaiki, serta meningkatkan keuntungan dalam usahanya.

Page 8: BAB 6

a. Analisis biaya

1. Biaya investasi (modal awal)a. Lahan 5.000 m2 Rp 250.000.000,00

b. Kolam, 40 buah Rp 125.000.000,00

c. Peralatan

1) Timbangan Rp 90.000,00

2) tong,40 buah Rp1.200.000,00

3) Tabung oksigen, 2 buah Rp 600.000,00

d. Kendaraan

1) mobil, 1 buah Rp 50.000.000,00

2) motor, 1 buah Rp 2.500.000,00

e. Komputer, 1 buah Rp.1.500.000,00

f. Handphone, 1 buah Rp 1.500.000,00

Total investasi Rp 435.390.000,00

Page 9: BAB 6

2. Biaya tetapa. Pemeliharaan kolam (mulai tahun ke-3) Rp 1.096.000,00

b. Gaji pegawai

1) Gaji manajemen ( 1 orang, Rp 600.000,00)

Rp 7.200.000,00

2) Gaji pegawai lapangan (3 orang@Rp 300.0000/bulan

RP 10.800.000,00

c. Peralatan lain (pacul, gergaji, palu, ember)

Rp 138.000,00

e. Pajak desa Rp 120.000,00

f. Pulsa handphone (Rp 100.000,00/bulan)

Rp 1.200.000,00

g. Pembayaran listrik (Rp 80.000,00 /bulan

Rp 960.000,00

h. Transportasi (bensin dan service)

1) Mobil (Rp 300.000,00/bulan) Rp 3.600.000,00

2) Motor (25.000,00/bulan) Rp 300.000,00

Total biaya tetap Rp 25.514.000,00

Page 10: BAB 6

3. Biaya variabel

a. Benih (mulai tahun ke-2) (Rp 17.000,00/kg x 100 kg x 29 kolam x 4 MT)

Rp 197.200.000,00

b. Pakan (Rp 3.000,00/kg x 147.382,2 kg)

Rp 442.146.600,00

c. Obat-obatan (Rp 50.000,00 x 4 MT)

Rp 200.000,00

d. Upah buruh panen (Rp 80,00/kg x 23.200 kg x4 MT

Rp 7.424.000,00

e. Plastik dan karet untuk pengemasan (Rp 560,00/lembar x 9.280 lembar) + (Rp 16.000,00/kg x 4 kg)

Rp 5.260.800,00

f. Isi ulang oksigen ( Rp 85.000,00/tabung x 24 tabung)

Rp 2.040.000,00

Total biaya variabel Rp 654.271.400,00

Page 11: BAB 6

4. Total biaya produksi (modal usaha)(2+3 = Rp 25.514.000,00 + Rp 654.271.400,00)

Rp 679.785.400,005. Penerimaan

(Rp 10.000,00/kg x 90.000 kg) = 900.000.000,006. Keuntungan = penerimaan-total biaya

produksi = Rp 900.000.000,00-Rp

679.785.400 = Rp 220.214.600,00

Page 12: BAB 6

B. Kelayakan investasiperhitungan biaya yang sering dilakukan yaitu1. break event point (BEP)

BEP merupakan perbandingan antara nilai hasil penjualan produksi dengan biaya produksi. Nilai yang diperoleh merupakan titik impas sebuah usaha dan menggambarkan kondisi usaha tidak mengalami keuntungan maupun kerugian.Untuk menentukan BEP ada beberapa hal yang harus diketahui yaitu biaya atau modal, harga jual, dan tingkat produksi.

Page 13: BAB 6

BEP bisa juga dihitung dengan menggunakan persamaan berikut

BEP= total biaya harga jual

BEP = total biayaTotal produksi

Page 14: BAB 6

2. Return of invesment(ROI)RoI merupakan nilai keuntungan yang diperoleh pengusaha dari setiap jumlah uang yang diinvestasikan dalam periode waktu tertentu. Pada umumnya besar kecilnya ROI ditentukan oleha. kemampuan pengusaha dalam menghasilkan labab. kemampuan pengusaha dalam mengembalikan modalc. Penggunaan modal dari luar untuk memperbesar perusahaan

Page 15: BAB 6

Besarnya ROI dapat diperoleh dengan rumus berikutlaba usaha

ROI= x 100%modal usaha

Page 16: BAB 6

3. Return cost ratio (R/C)Perhitungan ini lebih ditekankan pada kriteria-kriteria investasi yang pengukurannya diarahkan pada usaha untuk memperbandingkan, mengukur serta menghitung tingkat penerimaan usaha perikanan. Dengan R/C ini bisa diliha kelayakan suatu usaha. Bila nilainya lebih dari 1 berarti usaha tersebut layak untuk dilaksanakan. Semakin kecil nilai rasionya, semakin besar kemungkinan perusahaan menderita kerugian Rumus R/C sebagai berikut

Page 17: BAB 6

total penerimaan Rp 900.000.000,00R/C = =

=1,32 total biaya Rp 679.785.400,00

Nilai R/C rasio sebesar 1,32 menunjukkan bahwa setiap penambahan biaya sebesar Rp 1.000,00 maka akan diperoleh tambahan penerimaan sebesar Rp 1.320,00. dengan demikian, pada usaha budi daya ikan mas layak diusahakan

Page 18: BAB 6

SEKIAN

GOOD LUCK