TEORI KAUSALITASTEORI KAUSALITAS

TEORI KAUSALITAS UNTUK MENENTUKAN HUBUNGAN OBYEKTIF ANTARA PERBUATAN (MANUSIA) DENGAN AKIBAT YANG TIDAK DIKEHENDAKI OLEH UU

• PENTING BAGI :

•TINDAK PIDANA MATERIIL

•TINDAK PIDANA YANG DIKUALIFIKASIKAN OLEH AKIBATNYA

ARTI PENTING TEORI KAUSALITASARTI PENTING TEORI KAUSALITAS TINDAK PIDANA MATERIILTINDAK PIDANA MATERIIL TERDAPAT UNSUR TERDAPAT UNSUR

AKIBAT KONSTITUTIFAKIBAT KONSTITUTIF SEBAB DARI AKIBAT KONSTITUTIFSEBAB DARI AKIBAT KONSTITUTIF YANG DIPERTANGGUNGJAWABKAN ATAS TINDAK YANG DIPERTANGGUNGJAWABKAN ATAS TINDAK

PIDANA PIDANA TINDAK PIDANA YANG DIKUALIFIKASIKAN OLEH TINDAK PIDANA YANG DIKUALIFIKASIKAN OLEH

AKIBATNYAAKIBATNYA AKIBAT YANG TERJADI DISEBABKAN OLEH AKIBAT YANG TERJADI DISEBABKAN OLEH

PERBUATAN PETINDAK PERBUATAN PETINDAK KEMATIAN KORBAN DISEBABKAN OLEH KEMATIAN KORBAN DISEBABKAN OLEH

PERBUATAN PETINDAK ATAU OLEH FAKTOR LAIN PERBUATAN PETINDAK ATAU OLEH FAKTOR LAIN YG TDK ADA KAITANNYA DG PENGANIAYAAN YG TDK ADA KAITANNYA DG PENGANIAYAAN OLEH PETINDAKOLEH PETINDAK

POST HOC NON PROPTER HOCPOST HOC NON PROPTER HOC YAITU SUATU YAITU SUATU PERISTIWA YANG TERJADI SETELAH PERISTIWA YANG TERJADI SETELAH PERISTIWA LAIN BELUM TENTU MERUPAKAN PERISTIWA LAIN BELUM TENTU MERUPAKAN AKIBAT DARI PERISTIWA YANG AKIBAT DARI PERISTIWA YANG MENDAHULUINYAMENDAHULUINYA

ADA TIGA AJARAN/TEORI KAUSALITAS :ADA TIGA AJARAN/TEORI KAUSALITAS :

1.1. TEORI TEORI CONDITIO SINE QUA NONCONDITIO SINE QUA NON

2.2. TEORI GENERALISASITEORI GENERALISASI

3.3. TEORI INDIVIDUALISASITEORI INDIVIDUALISASI

1. TEORI CONDITIO SINE QUANON1. TEORI CONDITIO SINE QUANON DISEBUT JUGA DISEBUT JUGA TEORI EKIVALENTEORI EKIVALEN MENURUT VON BURI MUSABAB ADALAH TIAP-TIAP MENURUT VON BURI MUSABAB ADALAH TIAP-TIAP

SYARAT YANG TIDAK DAPAT DIHILANGKAN UNTUK SYARAT YANG TIDAK DAPAT DIHILANGKAN UNTUK TIMBULNYA AKIBATTIMBULNYA AKIBAT

MENURUT VAN HAMEL TEORI INI ADALAH SATU-MENURUT VAN HAMEL TEORI INI ADALAH SATU-SATUNYA YANG DAPAT DIPERTAHANKAN NAMUN SATUNYA YANG DAPAT DIPERTAHANKAN NAMUN HARUS DILENGKAPI DENGAN TEORI KESALAHANHARUS DILENGKAPI DENGAN TEORI KESALAHAN

JADI MENURUT TEORI INI TIAP SYARAT ADALAH SEBAB, JADI MENURUT TEORI INI TIAP SYARAT ADALAH SEBAB, SEMUA SYARAT NILAINYA SAMA, KARENA KALAU SATU SEMUA SYARAT NILAINYA SAMA, KARENA KALAU SATU SYARAT TIDAK ADA MAKA AKIBATNYA AKAN LAINSYARAT TIDAK ADA MAKA AKIBATNYA AKAN LAIN

EX. A DITEMBAK MATI OLEH B, MAKA KEMATIANNYA EX. A DITEMBAK MATI OLEH B, MAKA KEMATIANNYA KARENA DITEMBAK, SEBABNYA ADALAH MULAI KARENA DITEMBAK, SEBABNYA ADALAH MULAI PENEMBAK, PENJUAL SENJATA API SAMPAI PENEMBAK, PENJUAL SENJATA API SAMPAI PERUSAHAAN SENJATA APIPERUSAHAAN SENJATA API

KRITIK TERHADAP TEORI INI : HUBUNGAN KAUSAL KRITIK TERHADAP TEORI INI : HUBUNGAN KAUSAL MEMBENTANG KE BELAKANG TANPA AKHIRMEMBENTANG KE BELAKANG TANPA AKHIR

2. TEORI GENERALISASI2. TEORI GENERALISASI MASUK DALAM TEORI INI ADALAH TEORI MASUK DALAM TEORI INI ADALAH TEORI ADEQUATADEQUAT

(VON KRIS) YAITU MUSABAB DARI SUATU KEJADIAN (VON KRIS) YAITU MUSABAB DARI SUATU KEJADIAN ADALAH SYARAT YANG ADA UMUMNYA MENURUT ADALAH SYARAT YANG ADA UMUMNYA MENURUT JALANNYA KEJADIAN YANG NORMAL DAPAT JALANNYA KEJADIAN YANG NORMAL DAPAT MENIMBULKAN AKIBAT ATAU KEJADIAN TERTENTUMENIMBULKAN AKIBAT ATAU KEJADIAN TERTENTU

BERPIJAK PADA FAKTA SEBELUM KEJADIAN BERPIJAK PADA FAKTA SEBELUM KEJADIAN ((ANTEFAKTUMANTEFAKTUM))

ADA DUA PANDANGAN DALAM TEORI INIADA DUA PANDANGAN DALAM TEORI INI1.1. PANDANGAN PANDANGAN SUBYEKTIFSUBYEKTIF : SEBAB ADALAH APA YANG : SEBAB ADALAH APA YANG

OLEH PETINDAK DIKETAHUI ATAU DIBAYANGKAN DAPAT OLEH PETINDAK DIKETAHUI ATAU DIBAYANGKAN DAPAT MENIMBULKAN AKIBAT (KRITERIA PENGETAHUAN MENIMBULKAN AKIBAT (KRITERIA PENGETAHUAN PETINDAK)PETINDAK)

2.2. PANDANGAN PANDANGAN OBYEKTIFOBYEKTIF : SEBAB ADALAH KELAKUAN : SEBAB ADALAH KELAKUAN MANUSIA YANG MENURUT PENGALAMAN PADA MANUSIA YANG MENURUT PENGALAMAN PADA UMUMNYA ADALAH WAJAR JIKA PERBUATAN ITU UMUMNYA ADALAH WAJAR JIKA PERBUATAN ITU MENIMBULKAN AKIBAT (KRITERIA OBYEKTIF)MENIMBULKAN AKIBAT (KRITERIA OBYEKTIF)

3. TEORI INDIVIDUALISASI3. TEORI INDIVIDUALISASI MENURUT MENURUT BIRKMEYER BIRKMEYER DARI SERENTETAN SYARAT YANG DARI SERENTETAN SYARAT YANG

TIDAK DAPAT DIHILANGKAN UNTUK TIMBULNYA SUATU TIDAK DAPAT DIHILANGKAN UNTUK TIMBULNYA SUATU AKIBAT, YANG MENJADI SEBAB ADALAH SYARAT YANG AKIBAT, YANG MENJADI SEBAB ADALAH SYARAT YANG DALAM KEADAAN TERTENTU PALING DOMINAN UNTUK DALAM KEADAAN TERTENTU PALING DOMINAN UNTUK MENIMBULKAN AKIBATMENIMBULKAN AKIBAT

MENURUT MENURUT KARL BINDING KARL BINDING MUSABAB ADALAH SYARAT MUSABAB ADALAH SYARAT YANG PALING MENENTUKAN DALAM SYARAT-SYARAT YANG PALING MENENTUKAN DALAM SYARAT-SYARAT YANG POSITIF UNTUK MELEBIHI SYARAT-SYARAT YANG YANG POSITIF UNTUK MELEBIHI SYARAT-SYARAT YANG NEGATIFNEGATIF

SCHPPERSCHPPER HUBUNGAN KAUSAL TERLETAK DI LAPANGAN HUBUNGAN KAUSAL TERLETAK DI LAPANGAN SEIN SEIN BUKAN DI BUKAN DI

LAPANGAN LAPANGAN SOLLENSOLLEN MUSABAB ADALAH KELAKUAN YANG MENGADAKAN FOKUS MUSABAB ADALAH KELAKUAN YANG MENGADAKAN FOKUS

PERUBAHAN MENUJU AKIBAT YANG DILARANGPERUBAHAN MENUJU AKIBAT YANG DILARANG MESKI UKURAN FAKTOR PERUBAHAN ITU RELATIF TETAPI SECARA MESKI UKURAN FAKTOR PERUBAHAN ITU RELATIF TETAPI SECARA

NEGATIF SUDAH DAPAT DITARIK BATAS YANG PASTINEGATIF SUDAH DAPAT DITARIK BATAS YANG PASTI